Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 2015 | 11 Oct 2024
Klinis : Seorang ibu rumah tangga, usia 42 tahun, dikenal sangat religius di lingkungannya. Setelah suaminya meninggal lima tahun yang lalu, klien semakin mendekatkan diri pada agama, la memiliki dua anak yang sudah dewasa dan tinggal terpisah dari dirinya, Hingga akhirnya ia didiagnosis menderita kanker payudara stadium lanjut beberapa bulan yang lalu, dan saat ini sedang menjalani perawatan paliatif di rumah. Selama menjalani perawatan, ia mulai merasakan penurunan fisik yang signifikan, seperti rasa sakit yang terus-menerus, kelelahan, dan hilangnya nafsu makan, Seiring dengan penurunan kesehatannya, klien juga mulai merasakan keraguan terhadap keyakinannya. Ia mulai mempertanyakan mengapa ia harus mengalami penderitaan yang sangat berat padahal telah menjalankan ibadah dengan baik sepanjang hidupnya. Ia merasa tidak siap menghadapi kematian, dan perasaan ini membuatnya merasa terputus dari Tuhan. Ia mulai merasa bahwa mungkin Tuhan sedang menghukumnya, atau bahwa doanya selama ini tidak didengar. Apa saja diagnosa keperawatan yang muncul beserta etiologi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi ibu rumah tangga berusia 42 tahun yang menderita kanker payudara stadium lanjut dan mengalami permasalahan spiritual.
Diagnosa Keperawatan:
1. Distres Spiritual (SDKI)
Etiologi: Perasaan tidak berdaya, kehilangan keyakinan pada Tuhan, ragu dengan keimanan, merasa dihukum, dan takut menghadapi kematian.
2. Nyeri Kronis (SDKI)
Etiologi: Progresivitas penyakit kanker payudara stadium lanjut yang menyebabkan rasa sakit yang terus-menerus.
3. Kelelahan (SDKI)
Etiologi: Penurunan kesehatan fisik akibat kanker payudara stadium lanjut dan efek samping pengobatan paliatif.
4. Gangguan Nutrisi: Intake Kurang dari Kebutuhan Tubuh (SDKI)
Etiologi: Hilangnya nafsu makan akibat progresivitas penyakit dan efek samping pengobatan.
Penjelasan singkat SLKI dan SIKI:
1. Distres Spiritual
SLKI: Peningkatan Kesejahteraan Spiritual
SIKI: Terapi Spiritual, Konseling Spiritual, Fasilitasi Ibadah
2. Nyeri Kronis
SLKI: Penurunan Nyeri
SIKI: Manajemen Nyeri, Terapi Komplementer, Edukasi Manajemen Nyeri
3. Kelelahan
SLKI: Peningkatan Energi
SIKI: Manajemen Energi, Terapi Komplementer, Edukasi Manajemen Kelelahan
4. Gangguan Nutrisi: Intake Kurang dari Kebutuhan Tubuh
SLKI: Pemenuhan Nutrisi
SIKI: Manajemen Nutrisi, Edukasi Nutrisi, Kolaborasi Ahli Gizi
Sebagai perawat, saya akan memberikan asuhan keperawatan yang holistik dan berpusat pada pasien, dengan fokus pada peningkatan kesejahteraan spiritual, manajemen gejala, dan pemenuhan kebutuhan nutrisi sesuai dengan standar praktik keperawatan profesional. -
Article No. 2016 | 11 Oct 2024
Klinis : Bersihan jalan nafas tidak efektif
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia):
Bersihan jalan napas tidak efektif didefinisikan sebagai ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah pasien dapat mempertahankan jalan napas yang terbuka dan bebas dari sumbatan. Indikator luarannya meliputi frekuensi napas dalam rentang normal, tidak ada retraksi dinding dada, serta bunyi napas bersih tanpa suara tambahan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Mengatur posisi pasien untuk memfasilitasi ventilasi.
2. Memberikan humidifikasi oksigen atau terapi pernapasan.
3. Melakukan suction untuk mengeluarkan sekret.
4. Mengajarkan teknik batuk efektif dan latihan pernapasan.
5. Memantau status pernapasan secara berkala.
Sebagai perawat profesional, saya akan melakukan penilaian komprehensif, menetapkan diagnosa keperawatan, dan mengembangkan rencana asuhan keperawatan yang tepat untuk mengatasi masalah bersihan jalan napas tidak efektif pada pasien. Tujuan utamanya adalah membantu pasien mempertahankan jalan napas yang terbuka dan bebas dari sumbatan. -
Article No. 1792 | 10 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan mata kabur
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan memperhatikan kondisi pasien yang datang dengan keluhan mata kabur, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkatnya berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Penglihatan
Penjelasan:
Gangguan Penglihatan adalah ketidakmampuan individu untuk melihat dengan jelas atau ketidakmampuan untuk memfokuskan mata pada objek yang diinginkan. Keadaan ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kelainan refraksi, katarak, glaukoma, atau penyakit lainnya yang mempengaruhi fungsi penglihatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Pemulihan Penglihatan
2. Kontrol Penglihatan
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Penglihatan
2. Terapi Kognitif
3. Edukasi Kesehatan
Penjelasan Singkat:
Perawat akan melakukan intervensi untuk membantu pemulihan penglihatan pasien, seperti memeriksa fungsi penglihatan, memberikan terapi visual, dan membantu pasien beradaptasi dengan gangguan penglihatan. Selain itu, perawat juga akan memberikan edukasi kesehatan terkait pemeliharaan kesehatan mata dan pencegahan komplikasi. -
Article No. 1793 | 10 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan pandangan kabur
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan mempertimbangkan keluhan pasien yaitu pandangan kabur, berikut adalah diagnosis keperawatan dan penjelasan singkat sesuai dengan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosis Keperawatan:
Gangguan Penglihatan
Penjelasan:
Gangguan Penglihatan adalah kondisi di mana pasien mengalami penurunan atau perubahan dalam kemampuan melihat, yang dapat mengganggu fungsi dan aktivitas sehari-hari. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kelainan pada mata, penyakit sistemik, atau cedera.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Definisi: Penurunan kemampuan visual yang mengganggu fungsi dan aktivitas sehari-hari.
Karakteristik Definisi: Penglihatan kabur, fotofobia, diplopia, skotoma, metamorfopsia, rabun senja, rabun warna.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan:
1. Pasien dapat melakukan aktivitas visual dengan aman.
2. Pasien dapat menyesuaikan diri dengan perubahan penglihatan.
3. Pasien dan keluarga dapat mengidentifikasi penyebab dan tanda-tanda gangguan penglihatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi Keperawatan:
1. Kaji status penglihatan pasien.
2. Berikan edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai gangguan penglihatan.
3. Lakukan tindakan untuk mencegah cedera akibat gangguan penglihatan.
4. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk mengatasi penyebab gangguan penglihatan.
Semoga penjelasan ini dapat membantu Anda memahami diagnosis keperawatan dan standar PPNI terkait kondisi pasien dengan keluhan pandangan kabur. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk menanyakannya. -
Article No. 1794 | 10 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan mata kabur
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI berdasarkan kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Penglihatan Berhubungan dengan Perubahan Fungsi Visual
Penjelasan Singkat:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Gangguan Penglihatan adalah terjadinya perubahan pada fungsi atau struktur mata yang menyebabkan penurunan kemampuan visual.
- Penyebab: Dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kelainan refraksi, kerusakan struktur mata, atau kondisi sistemik yang mempengaruhi fungsi visual.
- Karakteristik: Pasien mengalami keluhan mata kabur, penglihatan terganggu, atau gangguan lainnya pada fungsi visual.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pasien dapat mengenali perubahan fungsi visual, melakukan tindakan pencegahan, dan mempertahankan fungsi visual yang tersisa.
- Contoh indikator: Pasien melaporkan perbaikan penglihatan, pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan bantuan alat bantu, dan pasien memahami cara merawat mata.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Manajemen Penglihatan, Edukasi Kesehatan, dan Perawatan Mata.
- Tujuan intervensi: Mempertahankan dan meningkatkan fungsi penglihatan, mencegah komplikasi, dan memfasilitasi penyesuaian pasien terhadap perubahan visual.
- Contoh intervensi: Mengatur pencahayaan, memberikan alat bantu penglihatan, mengajarkan teknik perawatan mata, dan memberikan edukasi tentang gaya hidup yang mendukung kesehatan mata.
Dalam konteks ini, pasien datang dengan keluhan mata kabur, sehingga diagnosis keperawatan yang sesuai adalah Gangguan Penglihatan Berhubungan dengan Perubahan Fungsi Visual. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan mencakup manajemen penglihatan, edukasi kesehatan, dan perawatan mata untuk membantu pasien mengatasi masalah penglihatan yang dialami. -
Article No. 1795 | 10 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan mata kabur
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat dari SDKI, SLKI, dan SIKI standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien dengan keluhan mata kabur.
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Penglihatan
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Gangguan Penglihatan didefinisikan sebagai penurunan atau gangguan fungsi visual yang memengaruhi aktivitas sehari-hari. Tanda dan gejala yang mungkin muncul antara lain penglihatan kabur, penglihatan ganda, sensitivitas terhadap cahaya, dan nyeri mata.
SLKI (Standar Label Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Gangguan Penglihatan adalah kondisi dengan penurunan atau gangguan fungsi visual yang memengaruhi aktivitas sehari-hari. Diagnosis ini dapat ditegakkan ketika pasien mengeluhkan adanya perubahan penglihatan, seperti penglihatan kabur, penglihatan ganda, sensitivitas terhadap cahaya, dan nyeri mata.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi Gangguan Penglihatan antara lain:
1. Manajemen Penglihatan: Intervensi untuk mempertahankan dan meningkatkan fungsi visual.
2. Edukasi Kesehatan: Memberikan informasi kepada pasien dan keluarga mengenai penyebab, pencegahan, dan penatalaksanaan Gangguan Penglihatan.
3. Kolaborasi: Bekerja sama dengan tenaga kesehatan lain, seperti dokter spesialis mata, untuk menentukan dan melaksanakan rencana perawatan yang tepat.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat perlu melakukan pengkajian yang komprehensif, menetapkan diagnosa keperawatan yang sesuai, serta merencanakan dan melaksanakan intervensi keperawatan yang tepat untuk membantu pasien mengatasi Gangguan Penglihatan yang dihadapinya. -
Article No. 1796 | 10 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan pilek , batuk
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien dengan keluhan pilek dan batuk.
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan jalan napas tidak efektif
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan jalan napas yang bebas.
SDKI (Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia):
- Penyebab: Sekresi yang berlebihan, kelainan struktur saluran napas, keletihan otot pernapasan.
- Gejala dan Tanda: Batuk tidak efektif, napas cuping hidung, sianosis, dispnea.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Jalan napas yang efektif, bebas dari sumbatan, tidak ada tanda-tanda distress pernapasan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi: Manajemen jalan napas, manajemen batuk, terapi oksigen (jika diperlukan).
Penjelasan singkat:
Diagnosa keperawatan "Bersihan jalan napas tidak efektif" mengacu pada ketidakmampuan pasien untuk membersihkan sekresi atau obstruksi di saluran pernapasan, sehingga jalan napas menjadi tidak lancar. Penyebabnya dapat berupa sekresi yang berlebihan, kelainan struktur saluran napas, atau keletihan otot pernapasan. Gejala dan tanda yang muncul antara lain batuk tidak efektif, napas cuping hidung, sianosis, dan dispnea. Tujuan keperawatan adalah mencapai jalan napas yang efektif, bebas dari sumbatan, dan tidak ada tanda-tanda distress pernapasan. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi manajemen jalan napas, manajemen batuk, dan pemberian terapi oksigen jika diperlukan. -
Article No. 1797 | 10 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan sakit kepala
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien dengan keluhan sakit kepala.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Kepala berhubungan dengan peningkatan tekanan intrakranial, dapat disertai dengan gejala seperti mual, muntah, fotofobia, dan gejala neurologis lainnya.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri Kepala didefinisikan sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan atau potensi kerusakan struktur otak. Tanda dan gejala yang mungkin muncul antara lain rasa nyeri pada kepala, mual, muntah, fotofobia, dan gejala neurologis lainnya.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penatalaksanaan Nyeri Kepala adalah pasien melaporkan penurunan intensitas nyeri, mendemonstrasikan perilaku mengatasi nyeri yang efektif, dan mendemonstrasikan pemahaman tentang manajemen nyeri kepala.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Manajemen Nyeri: Mengkaji intensitas, karakteristik, dan lokasi nyeri; Memberikan analgetik sesuai indikasi; Mengajarkan teknik relaksasi dan distraksi.
2. Edukasi Kesehatan: Memberikan edukasi tentang penyebab, tanda-tanda, dan manajemen nyeri kepala.
3. Kolaborasi: Berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk menentukan diagnosa dan penatalaksanaan yang tepat.
Penerapan standar SDKI, SLKI, dan SIKI ini akan membantu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstandar untuk mengatasi masalah Nyeri Kepala pada pasien. -
Article No. 1798 | 10 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan badan kuning,sklera ikterik
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis untuk kondisi pasien dengan badan kuning dan sklera ikterik.
1. Kode ICD-10:
- Kode: R17
- Deskripsi: Ikterik, tidak diklasifikasikan di tempat lain
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode prosedur yang spesifik, karena kondisi ini biasanya didiagnosis secara klinis dan tidak memerlukan tindakan prosedural.
Penjelasan:
Kode ICD-10 R17 (Ikterik, tidak diklasifikasikan di tempat lain) adalah kode yang sesuai untuk menggambarkan kondisi pasien dengan badan kuning dan sklera ikterik. Ini menunjukkan adanya peningkatan bilirubin dalam darah, yang menyebabkan kulit dan sklera menjadi kuning.
Kondisi ini biasanya didiagnosis secara klinis berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui kadar bilirubin. Tidak ada kode prosedur ICD-9-CM yang spesifik, karena pada umumnya tidak diperlukan tindakan prosedural untuk menangani kondisi ini. Penatalaksanaan utamanya adalah mengidentifikasi penyebab dan memberikan perawatan yang sesuai. -
Article No. 1799 | 10 Oct 2024
Klinis : bayi usia 14 hari datang dengan badan kuning,sklera ikterik
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis yang sesuai dengan kondisi yang Anda sampaikan:
1. Kode ICD-10:
- Kode: P59.9
- Deskripsi: Ikterus neonatal, tidak diklasifikasikan di tempat lain
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 99.83
- Deskripsi: Fototerapi
Penjelasan:
Kondisi bayi usia 14 hari dengan badan kuning dan sklera ikterik menunjukkan adanya ikterus neonatal. Ikterus neonatal adalah kondisi dimana terjadi peningkatan bilirubin dalam darah yang menyebabkan kulit dan sklera tampak kuning. Kode ICD-10 P59.9 digunakan untuk menggambarkan ikterus neonatal yang tidak diklasifikasikan di tempat lain.
Dalam tata laksana ikterus neonatal, salah satu penanganan yang umum dilakukan adalah fototerapi. Fototerapi adalah tindakan pemberian cahaya dengan panjang gelombang tertentu untuk membantu menurunkan kadar bilirubin dalam darah. Tindakan fototerapi ini dicakup dalam kode ICD-9-CM 99.83.
Dengan demikian, kode diagnosis yang sesuai adalah P59.9 untuk ikterus neonatal, dan jika dilakukan tindakan fototerapi, maka kode prosedurnya adalah 99.83.