Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 3979 | 29 Oct 2024
Klinis : Ny. R pernah dirawat di rumah sakit pada tahun 2023 dengan diagnosa CHF, keluarga mengatakan Ny. R dirawat karena ada masalah pada paru dan jantung, tetapi keluarga tidak mengetahui apa yang menjadi masalah pada paru dan jantung Ny. R karena selama di rumah Ny. R tidak memiliki keluhan atau masalah. Dilarikan ke rumah sakit karena batuk yang hilang timbul, sampai saat ini Ny. R mengalami batuk hilang timbul tetapi tidak menjalani pengobatan/tidak ada tindakan untuk batuk yang dialami. Ny. R telah melakukan cek dahak saat di rumah sakit, keluarga mengatakan hasil yang didapatkan baik dan tidak memiliki masalah tetapi hingga saat ini batuk yang dialami Ny. R tetap ada. Ny. R sering mengeluhkan sakit kepala, dalam seminggu bisa 2-3x mengeluhkan sakit kepala dan penanganan yang dilakukan untuk mengurangi sakit kepala adalah dengan mengonsumsi bodrex 1 kapsul. Hal ini dilakukan berulang setiap merasakan sakit pada kepala, Ny. R mengatakan sakit kepala yang dirasakan adalah berat pada bagian belakang dan seperti tertusuk-tusuk. Keluarga mengatakan Ny. R memiliki riwayat vertigo >3 tahun yang lalu, saat itu yang dirasakan pusing yang memberat dan pandangan seperti berputar-putar tetapi hingga saat ini vertigo yang dialami tidak ada kekambuhan. Namun, keluarga meyakini bahwa sakit kepala yang sering dirasakan Ny. R selama beberapa bulan terakhir dikarenakan oleh riwayat vertigo
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Ny. R:
Diagnosa Keperawatan:
1. Pola napas tidak efektif
2. Nyeri kepala
3. Risiko gangguan aktivitas fisik
Penjelasan singkat:
1. Pola Napas Tidak Efektif
- SDKI: Ventilasi tidak efektif yang menyebabkan pertukaran gas tidak adekuat.
- SLKI: Ketidakmampuan mempertahankan ventilasi yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan oksigen.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain memantau pola napas, mengatur posisi tidur, dan memberikan oksigen sesuai indikasi.
2. Nyeri Kepala
- SDKI: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan atau potensi kerusakan jaringan.
- SLKI: Kemampuan untuk mengenali dan melaporkan adanya rasa nyeri di kepala.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain mengevaluasi penyebab nyeri, mengajarkan teknik manajemen nyeri, dan memantau efektivitas analgesik.
3. Risiko Gangguan Aktivitas Fisik
- SDKI: Peningkatan risiko keterbatasan kemampuan untuk melakukan aktivitas fisik yang diinginkan atau dibutuhkan.
- SLKI: Kemampuan untuk melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain mengevaluasi kemampuan aktivitas fisik, melatih aktivitas sesuai toleransi, dan memberikan edukasi tentang manajemen aktivitas.
Berdasarkan informasi yang diberikan, Ny. R memiliki riwayat penyakit jantung (CHF) yang mungkin menyebabkan masalah pada paru-paru, serta riwayat vertigo yang bisa memicu nyeri kepala. Pemantauan lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui penyebab yang mendasari kondisi Ny. R saat ini. -
Article No. 3980 | 29 Oct 2024
Klinis : Risiko ketidakseimbangan elektolit b.d disfungsi ginjal
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Risiko ketidakseimbangan elektrolit berhubungan dengan disfungsi ginjal, dengan nada akademis dan persona sebagai seorang pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Ketidakseimbangan Elektrolit
Definisi:
Risiko ketidakseimbangan elektrolit adalah rentan terhadap perubahan kadar elektrolit di dalam tubuh, yang dapat mengancam kesehatan.
Penyebab:
Disfungsi ginjal dapat menyebabkan gangguan kemampuan ginjal untuk menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh.
Gejala dan Tanda:
- Perubahan kadar elektrolit dalam darah (natrium, kalium, kalsium, magnesium)
- Perubahan status cairan (edema, dehydrasi)
- Perubahan tanda-tanda vital (denyut nadi, tekanan darah, suhu tubuh)
- Perubahan status mental (kebingungan, iritabilitas, koma)
Rencana Keperawatan (SLKI):
- Monitor kadar elektrolit dalam darah secara berkala
- Pantau tanda-tanda vital dan status cairan pasien
- Berikan intervensi untuk menjaga keseimbangan elektrolit (pemberian cairan/elektrolit)
- Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk mengatasi disfungsi ginjal
Luaran Keperawatan (SIKI):
- Keseimbangan elektrolit terpelihara
- Tanda-tanda vital dalam batas normal
- Tidak terjadi komplikasi akibat ketidakseimbangan elektrolit
Semoga penjelasan ini dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai diagnosa keperawatan dan standar SDKI-SLKI-SIKI untuk kondisi Risiko ketidakseimbangan elektrolit berhubungan dengan disfungsi ginjal. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, silakan tanyakan. -
Article No. 3981 | 29 Oct 2024
Klinis : Pasien anak perempuan, usia 5 tahun, mengalami demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah. Hasil pemeriksaan menunjukkan kemungkinan campak.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, pasien anak perempuan usia 5 tahun dengan gejala demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah, kemungkinan mengalami kondisi medis campak.
1. Kode ICD-10:
- Kode: B05
- Deskripsi: Campak (Measles)
Penjelasan:
Kode ICD-10 B05 adalah untuk penyakit campak (measles), yang merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus campak. Gejala-gejala yang dialami pasien, seperti demam tinggi, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mulut, batuk kering, dan mata merah, sangat khas dengan diagnosis campak.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode ICD-9-CM untuk prosedur
- Deskripsi: Pada kasus ini, tidak terdapat tindakan medis yang perlu dilakukan, karena campak adalah penyakit viral yang biasanya dapat sembuh dengan perawatan simptomatik. Namun, pemantauan dan perawatan suportif mungkin diperlukan untuk memastikan kesejahteraan pasien.
Dalam penanganan kasus campak pada anak, fokus utama adalah memberikan perawatan simptomatik, menjaga hidrasi, dan memantau komplikasi yang mungkin timbul. Tidak ada prosedur khusus yang perlu dilakukan selain pemeriksaan fisik dan pengobatan sesuai dengan gejala yang ada. -
Article No. 3982 | 29 Oct 2024
Klinis : Tn. Leon, 22 tahun, dibawa ke IGD karena penurunan kesadaran setelah mengalami kecelakaan tunggal. Diketahui pasien mengendarai mobil tanpa seatbelt lalu menabrak pohon, sempat pingsan lalu sadar. Hasil pengkajian: E2M3V2, nadi 121x/menit lemah, RR 32x/menit takipnea, hipersonor dan suara paru menghilang di lapang kiri, terdapat distensi vena jugularis, deviasi trakea ke kanan, TD 65/40 mmHg, SpO2 95%, Earle's sign positif, Cardinal sign positif pada radius sinistra, akral pucat dan dingin, CRT > 2 detik. Hasil pemeriksaan diagnostik: tampak hyperexpansion hemithorax sinistra.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang dialami oleh Tn. Leon, 22 tahun, yang dibawa ke IGD karena penurunan kesadaran setelah mengalami kecelakaan tunggal, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Penurunan Perfusi Jaringan Cerebral (SDKI)
- Definisi: Risiko mengalami penurunan aliran darah ke otak yang dapat mengakibatkan kerusakan jaringan.
- Penyebab: Trauma kepala, peningkatan tekanan intrakranial, hipotensi, dan hipoksia.
2. Gangguan Pertukaran Gas (SDKI)
- Definisi: Ketidakefektifan pertukaran oksigen dan karbon dioksida di alveoli dan/atau pembuluh darah.
- Penyebab: Gangguan ventilasi, gangguan perfusi, dan gangguan difusi.
3. Risiko Perdarahan (SDKI)
- Definisi: Risiko mengalami hilangnya darah dari pembuluh darah dalam jumlah yang melebihi batas normal.
- Penyebab: Trauma, gangguan koagulasi, dan penurunan volume cairan.
4. Gangguan Mobilitas Fisik (SDKI)
- Definisi: Keterbatasan dalam melakukan pergerakan yang disengaja dari satu posisi ke posisi lain.
- Penyebab: Penurunan kesadaran, cedera muskuloskeletal, dan nyeri.
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Merupakan standar diagnosis keperawatan yang ditetapkan oleh PPNI.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Merupakan standar luaran keperawatan yang ditetapkan oleh PPNI.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Merupakan standar intervensi keperawatan yang ditetapkan oleh PPNI.
Dengan mengacu pada SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat melakukan pengkajian, menetapkan diagnosa keperawatan, merencanakan intervensi, dan mengevaluasi hasil asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien. -
Article No. 3983 | 29 Oct 2024
Klinis : Perut nyeri, kembung, post laparotomy, bab susah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan proses pembedahan (post-laparotomi)
2. Konstipasi berhubungan dengan efek samping obat-obatan dan pembatasan aktivitas
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
1. Nyeri akut berhubungan dengan proses pembedahan (post-laparotomi)
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Individu mengalami pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat yang berlangsung kurang dari 3 bulan.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Pasien melaporkan nyeri terkontrol, pasien mendemonstrasikan strategi untuk mengurangi nyeri, dan pasien melaporkan kepuasan terhadap pengelolaan nyeri.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Manajemen nyeri, pemberian analgesik, terapi modalitas nyeri (seperti kompres hangat/dingin, relaksasi, distraksi), dan monitoring tanda-tanda vital.
2. Konstipasi berhubungan dengan efek samping obat-obatan dan pembatasan aktivitas
- SDKI: Individu mengalami penurunan frekuensi, kesulitan, atau ketidakmampuan untuk membuang feses.
- SLKI: Pasien melaporkan pola defekasi normal, pasien melaporkan kepuasan dengan pola defekasi, dan pasien mendemonstrasikan strategi untuk mengatasi konstipasi.
- SIKI: Manajemen konstipasi, pemberian laksatif/enema, peningkatan asupan cairan dan serat, latihan fisik, dan edukasi tentang pola defekasi yang sehat.
Semoga penjelasan ini bermanfaat bagi Anda. Sebagai perawat, kami selalu berusaha memberikan perawatan yang terbaik untuk pasien. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk menanyakannya. -
Article No. 3984 | 29 Oct 2024
Klinis : Drain abdomen,nyeri perut post op, kencing via cateter dengan irigasi warna jernih
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baiklah, berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosis keperawatan beserta penjelasan singkat menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosis Keperawatan:
1. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik pasca-operasi, seperti yang ditunjukkan dengan drain abdomen dan nyeri perut.
Penjelasan singkat:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Kondisi di mana individu mengalami keterbatasan dalam melakukan kegiatan fisik yang diinginkan atau diperlukan, yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan energi.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri sesuai dengan kapasitas dan kondisi kesehatannya.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi yang dapat dilakukan meliputi manajemen aktivitas, manajemen energi, dan peningkatan mobilitas.
2. Risiko Infeksi berhubungan dengan prosedur kateter urin dengan irigasi.
Penjelasan singkat:
- SDKI: Kondisi di mana individu berisiko mengalami invasi dan berkembangnya organisme patogen, yang dapat membahayakan kesehatan.
- SLKI: Pasien terbebas dari tanda dan gejala infeksi.
- SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan meliputi manajemen infeksi, kontrol lingkungan, dan perawatan kateter urin.
Tone: Akademis
Persona: Pakar
Nurse: Sebagai perawat, saya menjelaskan diagnosis keperawatan dan penjelasan singkatnya menggunakan standar PPNI secara terperinci dan komprehensif. -
Article No. 3987 | 29 Oct 2024
Klinis : Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan obstruksi jalan napas akibat bronkokonstriksi dan penumpukan mucus
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda berikan:
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan obstruksi jalan napas akibat bronkokonstriksi dan penumpukan mucus
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Gangguan pertukaran gas adalah ketidakmampuan tubuh untuk melakukan oksigenasi dan/atau eliminasi karbon dioksida pada tingkat yang memadai.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Pertukaran gas yang adekuat
2. Jalan napas yang bebas dari obstruksi
3. Respirasi yang efektif
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Jalan Napas
2. Manajemen Oksigenasi
3. Terapi Inhalasi
4. Manajemen Bronkokonstriksi
Penjelasan singkat:
Pasien mengalami gangguan pertukaran gas akibat obstruksi jalan napas yang disebabkan oleh bronkokonstriksi dan penumpukan mucus. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen jalan napas, manajemen oksigenasi, terapi inhalasi, dan manajemen bronkokonstriksi untuk memastikan jalan napas yang bebas dari obstruksi dan pertukaran gas yang adekuat. -
Article No. 3840 | 28 Oct 2024
Klinis : pasien mengatakan sesek berat, gelisah kondisi kesaradaran somnolen, saturasi dibawah 90% dengan NRM 15 lpm, penggunaan otot bantu nafas (+), terdapat bunyi tambahan whizing
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi yang Anda berikan, dengan nada akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Pertukaran Gas Berhubungan dengan Penurunan Fungsi Ventilasi
Penjelasan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Gangguan Pertukaran Gas adalah ketidakmampuan mempertahankan oksigenasi dan/atau eliminasi karbon dioksida yang adekuat di tingkat alveolar-kapiler. Kondisi ini ditandai dengan sesak napas, gelisah, penurunan saturasi oksigen, dan penggunaan otot bantu pernapasan.
Penjelasan SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Ventilasi Paru Membaik: Mempertahankan pertukaran gas yang adekuat melalui pernapasan.
2. Oksigenasi Membaik: Mempertahankan kadar oksigen dalam darah yang adekuat.
3. Gejala Klinis Membaik: Menunjukkan perbaikan pada gejala-gejala klinis yang berhubungan dengan gangguan pertukaran gas.
Penjelasan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Jalan Napas: Mempertahankan dan/atau memperbaiki jalan napas terbuka.
2. Manajemen Oksigenasi: Mempertahankan dan/atau meningkatkan oksigenasi.
3. Manajemen Ventilasi: Mempertahankan dan/atau meningkatkan ventilasi.
Tujuan utama intervensi adalah untuk mempertahankan dan/atau meningkatkan pertukaran gas yang adekuat melalui ventilasi, oksigenasi, dan manajemen jalan napas. -
Article No. 3841 | 28 Oct 2024
Klinis : Muntah 7 kali sejak tadi siang, BAB cair 1 kali
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda berikan, yaitu muntah 7 kali sejak tadi siang dan BAB cair 1 kali, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat menurut standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Dehidrasi berhubungan dengan kehilangan cairan dan elektrolit akibat muntah dan diare.
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Keadaan di mana individu berisiko mengalami penurunan volume cairan tubuh dan ketidakseimbangan elektrolit.
- Penyebab: Kehilangan cairan dan elektrolit melalui muntah dan diare.
- Gejala dan Tanda: Muntah, diare, pusing, tekanan darah rendah, dan kering pada membran mukosa.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pasien tidak mengalami dehidrasi.
- Indikator Hasil: Tanda-tanda vital dalam batas normal, intake dan output cairan seimbang, membran mukosa lembab, dan tidak ada tanda-tanda dehidrasi.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Pantau tanda-tanda vital, intake dan output cairan, berikan terapi rehidrasi sesuai kebutuhan, dan edukasi pasien tentang pencegahan dehidrasi.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat harus mengacu pada standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh PPNI untuk memastikan kualitas dan keamanan perawatan yang diberikan. -
Article No. 3842 | 28 Oct 2024
Klinis : Muntah 7 kali sejak tadi siang, BAB cair 1 kali
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, kondisi pasien dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R11.0
- Deskripsi: Muntah
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 787.03
- Deskripsi: Diare, cair
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 R11.0 (Muntah) sesuai dengan gejala yang dialami pasien, yaitu muntah sebanyak 7 kali sejak tadi siang. Muntah merupakan pengeluaran isi lambung melalui mulut yang tidak terkendali.
2. Kode ICD-9-CM 787.03 (Diare, cair) sesuai dengan gejala buang air besar (BAB) cair yang dialami pasien 1 kali. Diare cair adalah kondisi dimana feses yang dikeluarkan memiliki konsistensi lebih encer dari normal.
Berdasarkan kode-kode tersebut, dokter atau perekam medis dapat melakukan tindakan diagnostik dan penanganan yang sesuai untuk mengatasi kondisi pasien.