Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 1945 | 11 Oct 2024
Klinis : do : pasien mengatakan nyeri di kantung kemaluan ds : terdapat luka lecet di skrotum. luka telah mengering
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda paparkan.
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri akut berhubungan dengan luka lecet di skrotum
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau dijelaskan dalam istilah tersebut (International Association for the Study of Pain).
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa nyeri akut berhubungan dengan luka lecet di skrotum adalah pasien dapat melaporkan nyeri berkurang, pasien dapat mendemonstrasikan teknik manajemen nyeri yang efektif, dan pasien dapat beraktivitas tanpa hambatan nyeri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Manajemen nyeri: Mengkaji intensitas, karakteristik, dan durasi nyeri, memberikan analgesik sesuai instruksi, dan mengajarkan teknik non-farmakologis untuk mengurangi nyeri.
2. Perawatan luka: Membersihkan luka, menerapkan balutan luka yang sesuai, dan memantau proses penyembuhan.
3. Edukasi: Memberikan informasi tentang penyebab, gejala, dan penanganan nyeri serta perawatan luka.
Dengan pendekatan akademis dan persona pakar perawat, diharapkan pasien dapat memahami kondisinya, berpartisipasi aktif dalam penanganan, dan mencapai luaran yang diharapkan. -
Article No. 1946 | 11 Oct 2024
Klinis : klien mengatakan sering mendengar suara-sura bisikan dan kadang melihat orang yang sudah meninggal
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan:
Halusinasi Pendengaran dan Penglihatan
Penjelasan:
Halusinasi Pendengaran dan Penglihatan merupakan diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi yang Anda deskripsikan. Klien mengeluhkan sering mendengar suara-suara bisikan dan kadang melihat orang yang sudah meninggal, yang menandakan adanya gangguan persepsi sensori.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Halusinasi Pendengaran dan Penglihatan didefinisikan sebagai persepsi sensorik palsu yang tidak berdasar pada rangsangan eksternal yang nyata. Klien mengalami distorsi dan perubahan dalam persepsi realitas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah:
1. Klien dapat mengenali dan mengidentifikasi halusinasi yang dialami.
2. Klien dapat mengontrol dan mengelola halusinasi yang dialami.
3. Klien dapat meningkatkan kemampuan interaksi sosial.
4. Klien dapat meningkatkan kemampuan perawatan diri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan untuk menangani halusinasi pendengaran dan penglihatan meliputi:
1. Terapi Realitas: Membantu klien untuk menyadari bahwa pengalaman yang dialami adalah halusinasi dan tidak nyata.
2. Manajemen Halusinasi: Mengajarkan klien teknik untuk mengontrol halusinasi, seperti mengalihkan perhatian, melakukan aktivitas yang menyenangkan, dan menggunakan obat-obatan sesuai resep.
3. Peningkatan Kemampuan Interaksi Sosial: Memfasilitasi klien untuk terlibat dalam kegiatan sosial dan membangun hubungan yang positif dengan orang lain.
4. Peningkatan Kemampuan Perawatan Diri: Membantu klien untuk dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri.
Sebagai perawat, saya akan bekerja sama dengan klien dan tim kesehatan lainnya untuk menerapkan intervensi yang sesuai dan memantau perkembangan kondisi klien. Tujuannya adalah untuk membantu klien mencapai outcome yang diharapkan dan meningkatkan kualitas hidup. -
Article No. 1947 | 11 Oct 2024
Klinis : Seorang laki-laki berusia 46 tahun dirawat dengan keluhan seluruh badan mulai terasa bengkak. Hasil pengkajian didapatkan sesak nafas, mual, pusing, pucat. Perawat akan memberikan tindakan pada pasien yaitu terapi oksigen. Berdasarkan pengertian keperawatan tindakan apa yang diberikan perawat sesuai kasus di atas? a. Tindakan kolaboratif b. Tindakan rehabilitatif c. Tindakan otonomi d. Tindakan mandiri e. Menjaga privasi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kasus yang diberikan, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah:
Diagnosa Keperawatan:
Ketidakefektifan pola napas
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Ketidakefektifan pola napas ditandai dengan adanya sesak napas, perubahan frekuensi, irama, dan kedalaman napas.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Tujuan dari tindakan keperawatan adalah untuk mempertahankan atau meningkatkan pola napas yang efektif.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Tindakan keperawatan yang sesuai untuk mengatasi masalah ini adalah terapi oksigen, yang merupakan tindakan mandiri (independent) perawat.
Berdasarkan pengertian keperawatan, tindakan yang diberikan perawat sesuai kasus di atas adalah tindakan mandiri. Perawat memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk memberikan terapi oksigen sebagai upaya untuk mempertahankan atau meningkatkan pola napas yang efektif pada pasien. -
Article No. 1948 | 11 Oct 2024
Klinis : Diagnosis untuk berak darah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan hormat, saya sebagai seorang perawat profesional akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi berak darah.
Diagnosa Keperawatan:
Diare dengan Perdarahan (Diarrhea with Bleeding)
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Diare dengan Perdarahan merupakan kondisi di mana pasien mengalami buang air besar dengan adanya darah. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi, radang usus, atau bahkan kondisi yang lebih serius seperti kanker usus.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari perawatan pasien dengan diare dengan perdarahan adalah pasien dapat mengendalikan frekuensi dan konsistensi feses, tidak ditemukan tanda-tanda perdarahan, serta tidak terjadi dehidrasi atau komplikasi lainnya.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi pemantauan tanda-tanda vital, pemantauan intake dan output cairan, pemberian obat-obatan sesuai resep, edukasi mengenai diet yang tepat, serta tindakan untuk mengendalikan perdarahan jika diperlukan.
Sebagai seorang perawat, saya akan memastikan pasien mendapatkan perawatan yang komprehensif dan sesuai dengan standar profesi keperawatan di Indonesia. Saya akan bekerja sama dengan tim kesehatan lainnya untuk memastikan pasien mendapatkan penanganan yang terbaik. -
Article No. 1949 | 11 Oct 2024
Klinis : Diagnosis untuk melena
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan untuk Kondisi Melena:
Diagnosa Keperawatan: Risiko Perdarahan Gastrointestinal
Definisi:
Risiko terjadinya kehilangan darah yang berasal dari saluran cerna akibat ketidakseimbangan antara faktor-faktor yang meningkatkan risiko perdarahan dan mekanisme pertahanan tubuh.
Faktor Risiko:
1. Riwayat perdarahan gastrointestinal sebelumnya
2. Penggunaan obat-obatan antikoagulan atau antiplatelet
3. Penyakit hati atau penyakit sistemik lainnya
4. Trauma atau lesi pada saluran cerna
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Pola Nafas: Dispnea
2. Kardiovaskular: Takikardia, Hipotensi
3. Perubahan Tanda-Tanda Vital: Peningkatan suhu tubuh
4. Gastrointestinal: Melena, Muntah darah, Nyeri abdomen
5. Neurologi: Pusing, Letargi
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kontrol Perdarahan
2. Perfusi Jaringan Perifer Membaik
3. Tekanan Darah Dalam Batas Normal
4. Tidak Ada Tanda-Tanda Infeksi
5. Rasa Nyaman Meningkat
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Pemantauan Tanda-Tanda Vital
2. Manajemen Perdarahan
3. Perawatan Luka
4. Edukasi Manajemen Penyakit
5. Kolaborasi Terapi Farmakologis
Dalam kondisi melena, perawat berperan penting dalam pemantauan tanda-tanda vital, pengelolaan perdarahan, serta kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk menentukan penyebab dan memberikan terapi yang sesuai. Edukasi kepada pasien dan keluarga juga diperlukan untuk mencegah komplikasi dan meningkatkan kepatuhan terhadap pengobatan. -
Article No. 1950 | 11 Oct 2024
Klinis : Laki-laki berusia 45 tahun dirawat di ruang unit stroke dengan stroke hemoragik hari ke 5. Hasil pengkajian: TD 140/90 mmHg, frekuensi nadi 88 x/ menit, frekuensi napas 20 x/ menit. Terdapat gangguan pada reflek menelan. Pasien terpasang NGT untuk memenuhi kebutuhan asupan nutrisi dan mendapatkan diet cair 3 x 500 cc per 24 jam. Upaya kesehatan yang dilakukan perawat adalah? a. Kuratif b. Solutif c. Rehabilitatif d. Preventif e. Promotif
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko aspirasi berhubungan dengan gangguan reflek menelan.
2. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan cedera neurologis.
3. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake nutrisi yang tidak adekuat.
Penjelasan Singkat:
1. Risiko aspirasi berhubungan dengan gangguan reflek menelan:
- Definisi: Keadaan dimana individu berisiko mengalami masuknya benda asing (cairan, makanan) ke dalam saluran pernapasan.
- Penyebab: Gangguan reflek menelan akibat stroke hemoragik.
- Intervensi Keperawatan: Pengaturan posisi tidur, pemantauan tanda-tanda vital, pemberian nutrisi melalui NGT, dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya.
2. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan cedera neurologis:
- Definisi: Ketidakmampuan untuk mempertahankan pola napas yang efektif untuk memenuhi kebutuhan oksigenasi.
- Penyebab: Cedera pada sistem saraf akibat stroke hemoragik.
- Intervensi Keperawatan: Pemantauan tanda-tanda vital, pemberian oksigen, dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya.
3. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake nutrisi yang tidak adekuat:
- Definisi: Asupan nutrisi yang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Penyebab: Intake nutrisi yang tidak adekuat melalui NGT.
- Intervensi Keperawatan: Pemberian nutrisi melalui NGT, pemantauan intake dan output cairan, serta kolaborasi dengan ahli gizi.
Upaya kesehatan yang dilakukan perawat adalah rehabilitatif, yaitu upaya untuk memulihkan dan mempertahankan fungsi fisik, psikologis, sosial, dan spiritual pasien agar dapat beradaptasi dengan kondisi kesehatannya secara optimal. -
Article No. 1951 | 11 Oct 2024
Klinis : Seorang laki-laki berusia 70 tahun, datang ke IGD dengan keluhan diare sejak 2 minggu yang lalu. Hasil pengkajian didapatkan adanya nyeri di daerah atas umbilikus dan mual. Pasien direncanakan akan dilakukan pembedahan. Pasien akan dipasang kateter, namun tiba-tiba datang pasien dengan perdarahan karena kecelakaan, perawat meminta izin kepada pasien untuk menangani pasien yang perdarahan, setelah selesai melakukan tindakan perawat memasang kateter lansia. Nilai keperawatan profesional yang diterapkan perawat? a. Tanggung jawab b. Kolaborasi c. Menghormati d. Komitmen kepada pasien e. Menjaga privasi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan penyakit gastrointestinal (diare) dan rencana pembedahan.
2. Risiko infeksi berhubungan dengan pemasangan kateter.
3. Risiko perdarahan berhubungan dengan cedera akibat kecelakaan.
Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Nyeri akut: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
- Risiko infeksi: Rentan terhadap invasi dan perkembangbiakan organisme patogen yang dapat mengganggu kesehatan.
- Risiko perdarahan: Rentan terhadap kehilangan darah dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Nyeri akut: Pasien melaporkan nyeri berkurang, menggunakan teknik manajemen nyeri, dan tidak ada komplikasi.
- Risiko infeksi: Tidak terjadi infeksi, tanda-tanda infeksi berkurang, dan tidak ada komplikasi.
- Risiko perdarahan: Tidak terjadi perdarahan, tanda-tanda perdarahan berkurang, dan tidak ada komplikasi.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen nyeri: Mengidentifikasi penyebab nyeri, memberikan intervensi non-farmakologis, dan memantau efektivitas intervensi.
- Pencegahan infeksi: Menjaga kebersihan dan sterilitas, memantau tanda-tanda infeksi, dan kolaborasi dengan profesi kesehatan lain.
- Manajemen perdarahan: Mengidentifikasi penyebab perdarahan, memberikan kompresi, dan memantau efektivitas intervensi.
Nilai Keperawatan Profesional yang Diterapkan:
a. Tanggung jawab: Perawat bertanggung jawab untuk menangani kedua pasien dengan prioritas yang tepat.
b. Kolaborasi: Perawat berkolaborasi dengan pasien dan profesi kesehatan lain dalam memberikan perawatan yang komprehensif.
c. Menghormati: Perawat menghormati hak pasien untuk memberikan persetujuan sebelum tindakan keperawatan.
d. Komitmen kepada pasien: Perawat berkomitmen untuk memberikan perawatan yang aman dan berkualitas bagi kedua pasien.
e. Menjaga privasi: Perawat menjaga privasi dan kerahasiaan informasi pasien selama proses perawatan. -
Article No. 1952 | 11 Oct 2024
Klinis : Seorang perawat merawat klien laki-laki usia 46 tahun karena keluhan sesak nafas. Klien saat ini terasang oksigen. Perawat melihat bahwa air pada tabung humidifier oksigen hampir habis, perawat langsung menambah air aqua steril pada tabung humidifier agar alat bekerja dengan lancar. Perilaku caring yang dilakukan perawat, merupakan aplikasi dari tindakan: a. Mengidentifikasi secara dini perubahan status klien b. Berespon dengan cepat dan tanggap c. Bekerja dengan terampil, cepat, cermat dan berdasarkan ilmu d. Memberikan rasa aman dan nyaman e. Kompeten dalam melakukan tindakan keperawatan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Diagnosa Keperawatan yang sesuai dengan kondisi yang digambarkan adalah:
1. Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan bersihan jalan nafas.
Penyebab: Gangguan mekanisme batuk, sekresi yang meningkat, edema pada saluran nafas.
Gejala dan Tanda: Sesak nafas, distres pernapasan, suara napas tambahan, sianosis.
2. Penurunan Pertukaran Gas
Definisi: Ketidakmampuan mempertahankan oksigenasi dan/atau eliminasi karbon dioksida yang adekuat.
Penyebab: Gangguan pada mekanisme pernapasan, peningkatan kebutuhan oksigen, penurunan kemampuan untuk mempertahankan oksigenasi.
Gejala dan Tanda: Sesak nafas, sianosis, perubahan irama pernapasan, gas darah abnormal.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) adalah standar diagnosis keperawatan yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan klien. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah standar luaran keperawatan yang digunakan untuk menetapkan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah standar intervensi keperawatan yang digunakan untuk menentukan tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
Dalam kasus ini, tindakan perawat menambah air pada tabung humidifier oksigen merupakan aplikasi dari tindakan "Bekerja dengan terampil, cepat, cermat dan berdasarkan ilmu". Perawat menunjukkan kompetensi dan keterampilan dalam melakukan tindakan keperawatan untuk mempertahankan oksigenasi klien.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. -
Article No. 1953 | 11 Oct 2024
Klinis : Pasien wanita, usia 60 tahun, mengalami nyeri dada yang hebat, menjalar ke lengan kiri, disertai dengan sesak napas, mual, dan keringat dingin. EKG menunjukkan infark miokard akut. Pasien memiliki riwayat hipertensi dan diabetes melitus tipe 2.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan kondisi pasien yang Anda deskripsikan, berikut adalah kemungkinan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkatnya berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut
2. Perfusi Jaringan Tidak Efektif
3. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
4. Intoleransi Aktivitas
Penjelasan singkat:
1. Nyeri Akut:
- SDKI: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
- Pasien mengalami nyeri dada yang hebat, menjalar ke lengan kiri, yang merupakan gejala khas dari infark miokard akut.
2. Perfusi Jaringan Tidak Efektif:
- SDKI: Ketidakcukupan aliran darah dan oksigen ke jaringan untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Pasien mengalami gejala sesak napas dan keringat dingin, yang mengindikasikan adanya gangguan perfusi jaringan.
3. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh:
- SDKI: Asupan nutrisi yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Pasien memiliki riwayat penyakit yang dapat memengaruhi asupan dan metabolisme nutrisi, seperti diabetes melitus tipe 2.
4. Intoleransi Aktivitas:
- SDKI: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin.
- Pasien dengan infark miokard akut mungkin mengalami keterbatasan dalam melakukan aktivitas sehari-hari akibat adanya gangguan kardiovaskular.
Standar Asuhan Keperawatan (SLKI dan SIKI):
- SLKI: Standar Luaran Keperawatan Indonesia
- SIKI: Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
Perawat dapat menggunakan standar-standar ini sebagai panduan dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstruktur untuk mengatasi masalah kesehatan pasien. -
Article No. 1954 | 11 Oct 2024
Klinis : Pasien usia 28 tahun rencana tindakan sc cito pasien tampak lemas pasien tapak kesadar menurun
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi pasien yang Anda berikan, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat mengenai standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko penurunan curah jantung berhubungan dengan persiapan tindakan SC cito.
Penjelasan:
a. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Risiko penurunan curah jantung: Adanya kemungkinan terjadi penurunan volume darah yang dipompa oleh jantung per satuan waktu.
- Faktor yang berhubungan: Persiapan tindakan bedah.
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Peningkatan curah jantung: Kemampuan jantung untuk memompa volume darah yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi jaringan.
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Pemantauan hemodinamik: Tindakan untuk mengkaji dan memantau status hemodinamik pasien secara teratur.
- Manajemen cairan: Tindakan untuk mengatur pemberian cairan dan elektrolit secara adekuat.
- Persiapan pembedahan: Tindakan untuk mempersiapkan pasien sebelum menjalani prosedur pembedahan.
Pasien usia 28 tahun dengan rencana tindakan SC cito, tampak lemas, dan kesadaran yang menurun memiliki risiko terjadinya penurunan curah jantung. Oleh karena itu, perawat perlu melakukan pemantauan hemodinamik, manajemen cairan, dan persiapan pembedahan yang tepat untuk mencegah komplikasi dan memastikan kondisi pasien stabil selama dan setelah tindakan.