Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 1935 | 11 Oct 2024
Klinis : pasien wanita usia 30 tahun, hamil 9 bulan, datang ke igd dengan keluhan perut kenceng-kenceng, keluar cairan darah dan lendir per vagina, pemeriksaan vaginal touce pembukaan 5cm, efficement 50%, letak kepala hodge 2, ketuban positif
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, diagnosis keperawatan yang sesuai adalah:
1. Risiko Persalinan Preterm (SDKI)
- Penjelasan Singkat: Pasien berisiko mengalami persalinan prematur karena adanya kontraksi uterus dan tanda-tanda persalinan sebelum usia kehamilan 37 minggu.
2. Nyeri Akut (SDKI)
- Penjelasan Singkat: Pasien mengalami nyeri akut terkait dengan kontraksi uterus dan proses persalinan yang sedang berlangsung.
3. Risiko Infeksi (SDKI)
- Penjelasan Singkat: Pasien berisiko mengalami infeksi terkait dengan adanya cairan ketuban yang keluar.
Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) adalah sistem klasifikasi yang dikembangkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk membantu perawat dalam mengidentifikasi, merencanakan, dan melaksanakan asuhan keperawatan yang terstandar.
Dalam konteks kasus ini, SDKI digunakan untuk menentukan diagnosis keperawatan yang sesuai, SLKI digunakan untuk menetapkan luaran (outcome) yang diharapkan, dan SIKI digunakan untuk menentukan intervensi keperawatan yang tepat untuk mengatasi masalah pasien.
Penerapan SDKI, SLKI, dan SIKI dalam praktik keperawatan dapat membantu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang sistematis, terstandar, dan berkualitas, sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi pasien. -
Article No. 1936 | 11 Oct 2024
Klinis : Anemia
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Risiko Intoleransi Aktivitas
Penjelasan singkat:
Berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Risiko Intoleransi Aktivitas merupakan diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi anemia. Anemia dapat menyebabkan penurunan kapasitas oksigen dan gangguan transportasi oksigen ke jaringan, sehingga dapat menimbulkan kelelahan, penurunan toleransi aktivitas, dan risiko intoleransi aktivitas.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) menetapkan beberapa luaran yang dapat digunakan untuk mengevaluasi intervensi keperawatan, seperti Ketahanan Aktivitas, Toleransi Aktivitas, dan Kelelahan yang Berkurang.
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) menyediakan berbagai intervensi yang dapat dilakukan untuk mengatasi risiko intoleransi aktivitas pada pasien dengan anemia, seperti Manajemen Aktivitas, Manajemen Energi, Manajemen Kelelahan, dan Edukasi Kesehatan.
Dengan menggunakan kerangka kerja SDKI-SLKI-SIKI, perawat dapat melakukan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstandar untuk mengatasi masalah keperawatan yang dialami oleh pasien dengan anemia, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dan mencapai hasil yang optimal. -
Article No. 1937 | 11 Oct 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dengan mempertimbangkan kondisi pasien pria berusia 45 tahun dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan, serta hasil pemeriksaan yang menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas dan adanya lesi di paru, maka diagnosis awal adalah tuberkulosis paru. Berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis yang relevan:
1. Kode ICD-10:
- Kode: A15.0
- Deskripsi: Tuberkulosis paru dengan pemeriksaan mikrobiologis atau histologis positif
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 87.49
- Deskripsi: Bronkoskopi, tidak diklasifikasikan di tempat lain
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 A15.0 (Tuberkulosis paru dengan pemeriksaan mikrobiologis atau histologis positif) sesuai dengan diagnosis awal tuberkulosis paru berdasarkan gejala klinis dan hasil pemeriksaan radiologis. Kode ini mencakup tuberkulosis paru yang dikonfirmasi dengan pemeriksaan laboratorium.
2. Kode ICD-9-CM 87.49 (Bronkoskopi, tidak diklasifikasikan di tempat lain) dapat digunakan untuk prosedur pemeriksaan bronkoskopi yang mungkin dilakukan untuk mengkonfirmasi diagnosis dan/atau mengambil sampel untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Penggunaan kode-kode ini akan membantu dalam dokumentasi yang akurat dan pengkodean yang sesuai untuk kondisi dan tindakan medis pada pasien ini. -
Article No. 1938 | 11 Oct 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, Selamat siang. Saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Definisi: Ketidakmampuan untuk mengeluarkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernapasan.
Gejala dan tanda: Batuk produktif, suara napas bronkial, sesak napas.
2. Kekurangan Volume Cairan
Definisi: Kehilangan cairan intravaskular, interstitial, dan/atau intrasellular.
Gejala dan tanda: Demam, penurunan berat badan, anoreksia.
3. Intoleransi Aktivitas
Definisi: Ketidakmampuan untuk mentoleransi atau menyelesaikan aktivitas rutin.
Gejala dan tanda: Sesak napas saat beraktivitas, penurunan nafsu makan.
Penjelasan Singkat Standar SDKI - SLKI - SIKI:
1. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI)
SDKI merupakan standar yang digunakan untuk menentukan diagnosis keperawatan berdasarkan pola respons atau masalah kesehatan klien.
2. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI)
SLKI merupakan standar yang digunakan untuk menentukan hasil atau luaran yang diharapkan dari intervensi keperawatan yang diberikan.
3. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI)
SIKI merupakan standar yang digunakan untuk menentukan tindakan keperawatan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diharapkan.
Semoga informasi ini bermanfaat. Jika ada pertanyaan lain, silakan ditanyakan. Wassalamualaikum. -
Article No. 1939 | 11 Oct 2024
Klinis : Seorang perempuan berusia 32 tahun direncanakan operasi besok pagi. Pasien direncanakan pemasangan infus Ringer Lactat (RL) 500 mg dalam 12 jam. Perawat kesusahan memasang infus pasien karena badan yang gemuk sehingga vena tidak terlihat. Perawat memasang infus hampir 2 jam untuk pasien tersebut. Nilai keperawatan profesional yang diterapkan perawat? a. Menghormati b. Sabar c. Menjaga privasi d. Tanggung jawab e. Kolaborasi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi yang Anda gambarkan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Perfusi Jaringan Perifer Berhubungan dengan Kesulitan Akses Vena Perifer
Penjelasan Singkat:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Gangguan Perfusi Jaringan Perifer adalah ketidakmampuan sirkulasi darah untuk memenuhi kebutuhan jaringan.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Pasien menunjukkan perfusi jaringan yang adekuat, dengan tanda-tanda vital dalam batas normal, tidak ada tanda-tanda gangguan perfusi.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi yang dapat dilakukan adalah membantu pemasangan akses intravena, memantau tanda-tanda vital, dan memberikan terapi cairan sesuai kondisi pasien.
Nilai Keperawatan Profesional yang Diterapkan Perawat:
a. Menghormati: Perawat menghargai martabat pasien dengan menjaga privasi dan memberikan perawatan dengan penuh perhatian.
b. Sabar: Perawat menunjukkan kesabaran dalam memasang akses intravena pada pasien yang memiliki kondisi sulit.
c. Menjaga privasi: Perawat menjaga privasi pasien selama proses pemasangan akses intravena.
d. Tanggung jawab: Perawat bertanggung jawab dalam memberikan perawatan yang optimal bagi pasien.
e. Kolaborasi: Perawat berkolaborasi dengan tim kesehatan lainnya untuk memastikan perawatan yang komprehensif bagi pasien.
Dalam kondisi ini, perawat telah menerapkan nilai-nilai keperawatan profesional yang penting, seperti menghormati, sabar, menjaga privasi, tanggung jawab, dan kolaborasi dalam upaya memberikan perawatan yang terbaik bagi pasien. -
Article No. 1940 | 11 Oct 2024
Klinis : Seorang pasien laki-laki (32 th) datang ke poliklinik dengan keluhan sesak napas, wajah bengkak, dan ruam merah yang menyebar ke seluruh tubuh. Pasien mengaku bahwa dua jam sebelumnya ia mengalami demam dan mengonsumsi obat antibiotik yang baru saja diresepkan dokter untuk infeksi saluran pernapasan atas. Gejala sesak dan bengkak mulai muncul sekitar satu jam setelah mengonsumsi obat tersebut. Perawat yang bertugas menduga pasien mengalami reaksi alergi terhadap antibiotik dan segera melakukan penilaian awal serta tindakan yang diperlukan.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait dengan SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien tersebut.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Perubahan Perfusi Perifer Berhubungan dengan Reaksi Alergi terhadap Antibiotik
Penjelasan:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Risiko Perubahan Perfusi Perifer adalah kondisi di mana individu berisiko mengalami penurunan suplai oksigen ke jaringan perifer.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Luaran yang diharapkan adalah Perfusi Perifer yang Adekuat, di mana tanda-tanda vital dan sirkulasi perifer menunjukkan nilai normal.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi yang dapat dilakukan adalah Manajemen Alergi, Pemantauan Tanda-Tanda Vital, Manajemen Edema, dan Pemberian Oksigen sesuai indikasi.
Pasien mengalami gejala klinis yang mengarah pada reaksi alergi terhadap antibiotik, yaitu sesak napas, wajah bengkak, dan ruam merah yang menyebar ke seluruh tubuh. Hal ini dapat menyebabkan perubahan perfusi perifer dan berisiko terjadinya penurunan suplai oksigen ke jaringan. Perawat perlu segera melakukan penilaian awal, memberikan oksigen, dan penanganan lainnya sesuai kebutuhan untuk mencegah komplikasi yang lebih berat. -
Article No. 1941 | 11 Oct 2024
Klinis : do : pasien mengatakan gatal ds : ruam-ruam merah di kedua lengan kanan
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan gejala yang dipaparkan, yaitu pasien mengeluhkan gatal-gatal dengan disertai ruam-ruam merah di kedua lengan, maka dapat diberikan kode ICD-10 sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: L29.9
- Deskripsi: Pruritus, tidak diklasifikasikan di tempat lain
Penjelasan:
- Kode L29.9 (Pruritus, tidak diklasifikasikan di tempat lain) merupakan kode yang sesuai untuk menggambarkan gejala gatal-gatal yang dialami oleh pasien.
- Pruritus adalah sensasi tidak nyaman pada kulit yang dapat menyebabkan keinginan untuk menggaruk.
- Kode ini digunakan ketika pruritus tidak dapat diklasifikasikan ke dalam kategori yang lebih spesifik.
Berdasarkan informasi yang diberikan, tidak terdapat tindakan medis yang perlu dikodekan menggunakan kode ICD-9-CM Procedure. -
Article No. 1942 | 11 Oct 2024
Klinis : do : pasien mengatakan gatal ds : ruam-ruam merah di kedua lengan kanan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Risiko Infeksi Kulit
Penjelasan Singkat:
Berdasarkan data objektif (do) yang diberikan, yaitu pasien mengatakan gatal dan terdapat ruam-ruam merah di kedua lengan kanan, dapat dirumuskan diagnosa keperawatan "Risiko Infeksi Kulit".
Risiko Infeksi Kulit merupakan kondisi di mana individu rentan atau berpotensi untuk mengalami infeksi pada kulit, yang ditandai dengan adanya gejala seperti ruam, gatal, dan perubahan warna kulit.
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
Risiko Infeksi Kulit didefinisikan sebagai "Rentan atau berpotensi untuk mengalami infeksi pada lapisan kulit, yang dapat disebabkan oleh mikroorganisme patogen".
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
Adapun luaran yang diharapkan pada pasien dengan Risiko Infeksi Kulit adalah Integritas Kulit: Baik, di mana pasien menunjukkan kulit yang utuh, tidak terdapat luka, ruam, atau perubahan warna, serta tidak ada tanda-tanda infeksi.
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain Perawatan Kulit, Manajemen Infeksi, Terapi Topikal, dan Edukasi Kesehatan. Tujuannya adalah untuk mencegah, mengatasi, dan mengelola infeksi kulit yang mungkin terjadi.
Sebagai perawat, saya akan bekerja sama dengan pasien untuk mengelola risiko infeksi kulit, memantau kondisi kulit, serta memberikan perawatan dan edukasi yang sesuai agar dapat mencapai luaran yang diharapkan. -
Article No. 1943 | 11 Oct 2024
Klinis : do : pasien mengatakan nyeri di kantung kemaluan ds : terdapat luka lecet di skrotum. luka telah mengering
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut berhubungan dengan kerusakan jaringan pada skrotum.
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri Akut: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kriteria Hasil:
- Pasien melaporkan skala nyeri berkurang
- Pasien menunjukkan ekspresi wajah yang rileks
- Pasien dapat beraktivitas tanpa rasa nyeri
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi Keperawatan:
- Manajemen Nyeri
- Kaji nyeri secara komprehensif, termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, keparahan, dan faktor pencetus
- Berikan analgesik sesuai indikasi
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengatasi nyeri, seperti relaksasi, distraksi, atau terapi dingin/hangat
- Perawatan Luka
- Bersihkan luka dengan cairan salin steril
- Aplikasikan salep atau krim antibiotik sesuai indikasi
- Balut luka dengan perban steril
Dengan diagnosa dan rencana asuhan keperawatan ini, diharapkan dapat membantu mengatasi nyeri dan mempercepat penyembuhan luka pada pasien. -
Article No. 1944 | 11 Oct 2024
Klinis : do : pasien mengatakan nyeri di kantung kemaluan ds : terdapat luka lecet di skrotum. luka telah mengering
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dengan mengevaluasi kondisi yang dideskripsikan, diagnosis yang sesuai adalah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: N50.9
- Deskripsi: Gangguan skrotum dan testis, tidak spesifik
Penjelasan:
Kode N50.9 dalam ICD-10 mencakup gangguan pada skrotum dan testis yang tidak dapat diklasifikasikan secara spesifik. Dalam kasus ini, pasien mengeluhkan nyeri di area kantung kemaluan (skrotum) dan terdapat luka lecet di skrotum yang telah mengering, sehingga diagnosis yang paling sesuai adalah gangguan skrotum dan testis yang tidak spesifik.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode prosedur yang spesifik.
- Deskripsi: Tidak ada tindakan medis yang dilakukan dalam kasus ini.
Penjelasan:
Berdasarkan informasi yang diberikan, tidak ada tindakan medis yang dilakukan. Perawatan yang mungkin diberikan adalah pembersihan dan perawatan luka di skrotum untuk memastikan proses penyembuhan yang baik.