Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 1915 | 11 Oct 2024
Klinis : Sesak kedua kaki bengkak
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan tone akademis dan persona sebagai pakar perawat, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menurut SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi "Sesak kedua kaki bengkak":
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
2. Edema
Penjelasan Singkat:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- SDKI: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
- SLKI: Terjadi penurunan kemampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dibutuhkan antara lain pengisapan sekret, pemberian oksigen, dan latihan batuk efektif.
2. Edema
- SDKI: Akumulasi cairan yang berlebihan di dalam ruang interstisial atau rongga tubuh.
- SLKI: Terjadi peningkatan volume cairan di dalam ruang interstisial atau rongga tubuh.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dibutuhkan antara lain pemantauan tanda-tanda vital, pembatasan asupan cairan, dan pemberian diuretik.
Dalam kasus ini, pasien mengalami sesak napas dan pembengkakan pada kedua kaki, yang dapat disebabkan oleh masalah bersihan jalan napas yang tidak efektif dan edema. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan mencakup pengisapan sekret, pemberian oksigen, latihan batuk efektif, pemantauan tanda-tanda vital, pembatasan asupan cairan, dan pemberian diuretik. -
Article No. 1916 | 11 Oct 2024
Klinis : Sesak kedua kaki bengkak
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai seorang perawat, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi sesak kedua kaki bengkak.
Diagnosa Keperawatan:
Edema Perifer
Penjelasan singkat:
SDKI:
Edema Perifer adalah akumulasi cairan interstisial yang terjadi di ekstremitas bawah, yang ditandai dengan pembengkakan, pengerasan, dan peningkatan berat badan.
SLKI:
Luaran yang diharapkan dari penanganan edema perifer antara lain:
1. Pasien menunjukkan pengurangan edema.
2. Pasien melaporkan pengurangan rasa penuh atau berat di ekstremitas bawah.
3. Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa hambatan.
SIKI:
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi edema perifer antara lain:
1. Evaluasi faktor penyebab edema.
2. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk penanganan kondisi dasar.
3. Anjurkan pasien untuk melakukan elevasi ekstremitas bawah.
4. Ajarkan latihan fisik, seperti berjalan, untuk meningkatkan aliran balik vena.
5. Berikan kompres dingin atau hangat, sesuai respon pasien.
6. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian diuretik, jika perlu.
Kesimpulannya, edema perifer adalah akumulasi cairan di ekstremitas bawah yang dapat diatasi dengan intervensi keperawatan yang bertujuan untuk mengurangi edema, mengurangi gejala, dan memfasilitasi aktivitas sehari-hari pasien. -
Article No. 1917 | 11 Oct 2024
Klinis : Sesak, kedua kaki bengkak
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan nada akademis dan persona sebagai pakar keperawatan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi sesak nafas dan pembengkakan pada kedua kaki:
Diagnosa Keperawatan:
1. Penurunan Kapasitas Paru
2. Edema Perifer
Penjelasan:
1. Penurunan Kapasitas Paru
- Definisi: Ketidakmampuan untuk mencapai atau mempertahankan kuantitas udara inspirasi dan ekspirasi yang dibutuhkan.
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Terdapat dalam domain Aktivitas/Istirahat, kelas Fungsi Respirasi.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Meningkatnya kemampuan individu dalam melakukan ventilasi paru.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi yang dapat dilakukan antara lain Manajemen Jalan Napas, Terapi Oksigen, dan Peningkatan Bersihan Jalan Napas.
2. Edema Perifer
- Definisi: Akumulasi cairan di dalam ruang interstisial yang menyebabkan pembengkakan pada ekstremitas.
- SDKI: Terdapat dalam domain Cairan dan Elektrolit, kelas Hidrasi.
- SLKI: Meningkatnya kemampuan individu dalam mempertahankan hidrasi cairan tubuh yang adekuat.
- SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan antara lain Manajemen Cairan, Terapi Nutrisi, dan Perawatan Ekstremitas.
Dalam praktik keperawatan, diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi yang sesuai standar SDKI, SLKI, dan SIKI digunakan untuk memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstandar bagi pasien. -
Article No. 1918 | 11 Oct 2024
Klinis : Sesak nafas, kedua kaki bengkak
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Ketidakefektifan Pola Napas (00032)
Definisi: Ketidakmampuan untuk bernapas dengan mudah dan lancar.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia):
- Indikator utama: Frekuensi napas, Irama napas, Kedalaman napas, dan Usaha napas.
- Faktor yang berhubungan: Gangguan neuromuskular, Gangguan kardiovaskular, Gangguan paru-paru, dan Kecemasan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pola napas efektif, Kemampuan bernapas meningkat, dan Kenyamanan pernapasan meningkat.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan: Pemantauan pernapasan, Manajemen jalan napas, Manajemen oksigenasi, dan Terapi relaksasi.
Edema (00027)
Definisi: Akumulasi cairan yang berlebihan di dalam ruang interstisial.
Penjelasan Singkat:
SDKI:
- Indikator utama: Edema ekstremitas bawah, Perubahan berat badan, dan Tekanan darah.
- Faktor yang berhubungan: Penyakit kardiovaskular, Penyakit ginjal, dan Malnutrisi.
SLKI:
- Luaran yang diharapkan: Edema berkurang, Berat badan stabil, dan Sirkulasi perifer membaik.
SIKI:
- Intervensi keperawatan: Pemantauan tanda-tanda vital, Manajemen cairan, Terapi kompresi, dan Perawatan kulit. -
Article No. 1919 | 11 Oct 2024
Klinis : Isolasi sosial
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Isolasi Sosial
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Isolasi Sosial didefinisikan sebagai pengalaman subyektif individu yang merasa terisolasi dari orang lain, baik secara fisik maupun emosional. Individu dengan Isolasi Sosial akan mengalami keterbatasan dalam membentuk dan mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan orang lain.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan Isolasi Sosial adalah individu dapat mempertahankan hubungan sosial yang memuaskan, terlibat dalam aktivitas sosial, dan memiliki jaringan dukungan sosial yang adekuat.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi Isolasi Sosial antara lain:
1. Terapi Kelompok: memfasilitasi individu untuk terlibat dalam aktivitas kelompok dan membangun hubungan sosial.
2. Dukungan Emosional: memberikan empati, validasi perasaan, dan dorongan untuk terlibat dalam interaksi sosial.
3. Bimbingan Aktivitas Sosial: membantu individu mengidentifikasi dan terlibat dalam aktivitas sosial yang sesuai.
4. Terapi Reminiscence: mendorong individu untuk berbagi cerita dan pengalaman masa lalu yang positif.
Dengan pendekatan berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstruktur untuk mengatasi Isolasi Sosial pada pasien. -
Article No. 1920 | 11 Oct 2024
Klinis : Gangguan persepsi sensori pendengaran
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan, penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi gangguan persepsi sensori pendengaran, dengan tone akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Persepsi Sensori: Pendengaran
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Gangguan Persepsi Sensori: Pendengaran adalah kondisi di mana individu mengalami perubahan dalam persepsi normal terhadap stimuli pendengaran. Hal ini dapat disebabkan oleh gangguan pada struktur atau fungsi sistem auditori.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan pada kondisi ini adalah pasien dapat mengenali dan menginterpretasikan stimuli pendengaran secara normal. Pasien dapat mendengar dengan jelas, fokus, dan dapat memahami percakapan dengan baik.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Asesmen pendengaran: Mengevaluasi kemampuan pendengaran dan identifikasi perubahan.
2. Manajemen lingkungan: Mengatur lingkungan untuk meminimalkan gangguan suara dan optimalisasi komunikasi.
3. Edukasi: Memberikan informasi tentang gangguan pendengaran dan strategi kompensasi.
4. Terapi modalitas: Memberikan terapi sesuai kebutuhan, seperti terapi suara, alat bantu dengar, atau intervensi medis.
5. Konseling: Memberikan dukungan psikologis dan fasilitasi penerimaan kondisi.
Penerapan intervensi keperawatan yang tepat dapat membantu pasien beradaptasi dengan gangguan persepsi sensori pendengaran dan meningkatkan kualitas hidup. -
Article No. 1921 | 11 Oct 2024
Klinis : Kelainan kongenital
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi kelainan kongenital:
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
- Definisi: Asupan nutrisi yang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Penyebab: Kelainan kongenital yang dapat mengganggu proses pencernaan dan penyerapan nutrisi.
- Gejala: Berat badan di bawah normal, riwayat pertumbuhan yang terhambat, dan defisiensi nutrisi.
2. Intoleransi aktivitas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk bertoleransi terhadap aktivitas fisik.
- Penyebab: Kelainan kongenital yang dapat menyebabkan kelelahan dan penurunan kemampuan fisik.
- Gejala: Kelelahan yang mudah timbul, napas pendek, dan penurunan toleransi terhadap aktivitas.
3. Gangguan citra tubuh
- Definisi: Persepsi negatif terhadap penampilan fisik atau fungsi tubuh.
- Penyebab: Adanya kelainan kongenital yang dapat mempengaruhi penampilan atau fungsi tubuh.
- Gejala: Perasaan malu, rendah diri, dan ketidakpuasan terhadap penampilan.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Merupakan sistem klasifikasi diagnosa keperawatan yang diakui secara nasional.
- Membantu perawat dalam mengidentifikasi, merumuskan, dan mendokumentasikan diagnosa keperawatan yang tepat.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Merupakan sistem klasifikasi luaran keperawatan yang diakui secara nasional.
- Membantu perawat dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi intervensi keperawatan yang efektif.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Merupakan sistem klasifikasi intervensi keperawatan yang diakui secara nasional.
- Membantu perawat dalam memilih dan melaksanakan intervensi keperawatan yang tepat untuk mencapai luaran yang diharapkan.
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) adalah organisasi profesional yang bertanggung jawab dalam pengembangan dan penerapan standar-standar tersebut di Indonesia. -
Article No. 1922 | 11 Oct 2024
Klinis : Kegawat daruratan obsetri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Kegawat daruratan obstetri.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Perdarahan Postpartum
- SDKI: Risiko Perdarahan Postpartum adalah kondisi di mana individu berisiko mengalami kehilangan darah berlebihan setelah kelahiran.
- SLKI: Tujuan keperawatan adalah untuk mencegah, mendeteksi, dan mengelola perdarahan postpartum.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain memantau tanda-tanda vital, melakukan pemeriksaan fisik, memberikan oksigen, mengelola perdarahan, dan merujuk ke fasilitas yang lebih komprehensif jika diperlukan.
2. Risiko Syok
- SDKI: Risiko Syok adalah kondisi di mana individu berisiko mengalami penurunan yang cepat dan drastis dalam sirkulasi darah yang dapat mengancam jiwa.
- SLKI: Tujuan keperawatan adalah untuk mencegah, mendeteksi, dan mengelola kondisi syok.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain memantau tanda-tanda vital, mengelola cairan dan elektrolit, memberikan oksigen, dan merujuk ke fasilitas yang lebih komprehensif jika diperlukan.
3. Gangguan Pola Napas
- SDKI: Gangguan Pola Napas adalah kondisi di mana individu mengalami pola napas yang tidak efektif.
- SLKI: Tujuan keperawatan adalah untuk mempertahankan pola napas yang efektif.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain memantau pola napas, memberikan oksigen, melakukan manajemen nyeri, dan merujuk ke fasilitas yang lebih komprehensif jika diperlukan.
Dalam kondisi kegawatdaruratan obstetri, perawat perlu segera mengenali dan mengelola masalah-masalah keperawatan yang muncul, seperti risiko perdarahan postpartum, risiko syok, dan gangguan pola napas. Dengan mengacu pada standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang tepat dan komprehensif untuk menangani kondisi kegawatdaruratan obstetri. -
Article No. 1923 | 11 Oct 2024
Klinis : MENGELUH SESAK NAFAS
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi "MENGELUH SESAK NAFAS" dengan tone akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Pola Napas Tidak Efektif
Penjelasan:
Berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), pola napas tidak efektif didefinisikan sebagai "Ketidakmampuan untuk menghirup dan/atau menghembuskan udara dengan lancar". Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti penyakit paru-paru, masalah jantung, atau kelemahan otot pernapasan.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) mengidentifikasi beberapa luaran yang dapat digunakan untuk mengevaluasi perkembangan pasien dengan pola napas tidak efektif, seperti:
1. Frekuensi napas dalam batas normal
2. Irama napas teratur
3. Tidak ada retraksi otot bantu pernapasan
4. Tidak ada sianosis
Selanjutnya, Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) menyediakan beberapa intervensi yang dapat dilakukan oleh perawat untuk mengatasi pola napas tidak efektif, seperti:
1. Pemantauan status pernapasan
2. Pemberian oksigen sesuai kebutuhan
3. Latihan pernapasan
4. Perawatan jalan napas
5. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain, jika diperlukan.
Dengan memahami dan menerapkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstruktur untuk pasien yang mengeluh sesak napas, sehingga dapat membantu memperbaiki pola napas dan meningkatkan kualitas hidup pasien. -
Article No. 1924 | 11 Oct 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya sebagai perawat akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien tersebut.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas
2. Risiko infeksi
3. Gangguan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas
- SDKI: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
- SLKI: Intervensi keperawatan yang bertujuan untuk memfasilitasi pembersihan jalan napas, sehingga ventilasi dan oksigenasi dapat optimal.
- SIKI: Tindakan keperawatan untuk memfasilitasi pembersihan jalan napas, seperti nebulisasi, fisioterapi dada, pengisapan lendir, pemberian oksigen, dan lain-lain.
2. Risiko infeksi
- SDKI: Peningkatan risiko invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat mengancam kesehatan.
- SLKI: Intervensi keperawatan yang bertujuan untuk mencegah, mengendalikan, dan mengelola infeksi.
- SIKI: Tindakan keperawatan untuk mencegah infeksi, seperti edukasi kebersihan, pemantauan tanda-tanda infeksi, pemberian antibiotik, dan lain-lain.
3. Gangguan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
- SDKI: Asupan nutrisi yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- SLKI: Intervensi keperawatan yang bertujuan untuk memfasilitasi pemenuhan kebutuhan nutrisi.
- SIKI: Tindakan keperawatan untuk memfasilitasi pemenuhan kebutuhan nutrisi, seperti pemberian makanan atau nutrisi enteral, edukasi diet, kolaborasi dengan ahli gizi, dan lain-lain.
Standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia merupakan panduan yang komprehensif untuk memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan pasien.