Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 2100 | 12 Oct 2024
Klinis : An A umur 2 tahun diagnosa medis febris+ispa riwayat penyakit demam,batuk,pilek BB 10.25 BB 82 t 38.5 derajat celsius nadi 130x/menit pernafasan 28x/menit leukosit 11.37 ribu/uL monosit 13.1% eosinofil 1.7% eritrosit 4.79juta/uL hematokrit 41.4% Terapi ceftriaxone 1x1g Paracetamol 110mg iv Puyer batuk 3x1 Inf D51/2NS
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien An A yang berusia 2 tahun dengan diagnosa medis febris+ispa.
Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertermia (SDKI)
- Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas rentang normal.
- Faktor Berhubungan: Proses infeksi (ISPA).
- Gejala dan Tanda: Suhu tubuh meningkat (38,5°C), nadi cepat (130x/menit).
2. Pola Napas Tidak Efektif (SDKI)
- Definisi: Ketidakmampuan untuk mempertahankan pola napas yang memadai untuk memenuhi kebutuhan oksigenasi.
- Faktor Berhubungan: Proses infeksi (ISPA).
- Gejala dan Tanda: Pernapasan cepat (28x/menit).
3. Risiko Infeksi (SDKI)
- Definisi: Berisiko mengalami invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat membahayakan kesehatan.
- Faktor Berhubungan: Proses infeksi (ISPA), riwayat penyakit (demam, batuk, pilek).
- Gejala dan Tanda: Leukositosis (11.37 ribu/uL), monosit meningkat (13,1%), eosinofil menurun (1,7%), eritrosit menurun (4,79 juta/uL), hematokrit menurun (41,4%).
Intervensi Keperawatan (SLKI):
1. Manajemen Hipertermia
- Tujuan: Suhu tubuh dalam batas normal.
- Intervensi: Observasi tanda-tanda vital, pemberian antipiretik (paracetamol 110mg IV), kompres hangat.
2. Manajemen Pola Napas Tidak Efektif
- Tujuan: Pola napas efektif.
- Intervensi: Observasi tanda-tanda vital, pemberian oksigen, sputum management (puyer batuk 3x1).
3. Pencegahan Infeksi
- Tujuan: Tidak terjadi infeksi.
- Intervensi: Observasi tanda-tanda infeksi, pemberian antibiotik (ceftriaxone 1x1g), menjaga kebersihan lingkungan.
Rencana Evaluasi (SIKI):
1. Suhu tubuh dalam batas normal (36,5-37,5°C).
2. Pola napas efektif dengan frekuensi 20-30x/menit.
3. Tidak ada tanda-tanda infeksi.
Semoga informasi ini bermanfaat. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk menanyakannya. -
Article No. 2101 | 12 Oct 2024
Klinis : pasien laki-laki usia 67 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan sesak nafas didapatkan rr 48 kali menit,nafas dangkal, terdapat tarikan dinding dada,terdengar suara wheezing
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
- Faktor yang Berhubungan: Hipersekresi sekret, peningkatan produksi sekret, obstruksi jalan napas.
2. Pola Napas Tidak Efektif
- Definisi: Inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi adekuat.
- Faktor yang Berhubungan: Kelelahan otot pernapasan, penyakit neuromuskular, penyakit paru-paru.
3. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Paru
- Definisi: Kekurangan oksigen, nutrisi, dan/atau pengeluaran produk sisa pada tingkat kapiler paru.
- Faktor yang Berhubungan: Peningkatan tekanan jalan napas, obstruksi jalan napas.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Mendefinisikan diagnosa keperawatan secara spesifik dan terstandar.
- Memuat definisi, faktor yang berhubungan, dan karakteristik mayor/minor.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Menetapkan luaran keperawatan yang diharapkan.
- Memuat definisi, kriteria hasil, dan skala pengukuran.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Menetapkan intervensi keperawatan yang dibutuhkan.
- Memuat definisi, aktivitas, dan kriteria hasil.
Dalam konteks ini, perawat dapat menggunakan SDKI, SLKI, dan SIKI sebagai panduan untuk melakukan pengkajian, merumuskan diagnosa, menetapkan tujuan, dan merencanakan intervensi keperawatan yang komprehensif untuk mengatasi masalah kesehatan pasien. -
Article No. 2102 | 12 Oct 2024
Klinis : Gangguan citra tubuh
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dengan senang hati saya akan memberikan informasi terkait kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM prosedur/tindakan medis untuk kondisi gangguan citra tubuh.
1. Kode ICD-10:
- Kode: F45.2
- Deskripsi: Gangguan citra tubuh
Gangguan citra tubuh, yang juga dikenal sebagai dismorfobia, adalah kondisi di mana seseorang memiliki persepsi yang terdistorsi atau negatif terhadap penampilan fisik mereka, meskipun tidak ada atau sedikit kelainan yang dapat diamati secara objektif. Pasien sering merasa sangat terganggu dan tidak puas dengan bagian tubuh tertentu yang dianggap cacat atau tidak menarik, meskipun orang lain tidak melihat adanya masalah.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 93.84
- Deskripsi: Terapi perilaku kognitif, tidak spesifik
Dalam kasus gangguan citra tubuh, terapi perilaku kognitif (CBT) sering direkomendasikan sebagai intervensi utama. CBT membantu pasien mengidentifikasi dan mengubah pola pikir dan keyakinan negatif tentang penampilan mereka, serta mengembangkan strategi untuk mengatasi rasa tidak aman dan kecemasan terkait citra tubuh.
Selain itu, pendekatan lain yang dapat dipertimbangkan adalah konseling, dukungan psikologis, dan, jika diperlukan, pengobatan farmakologis (misalnya antidepresan) untuk mengatasi gejala komorbid seperti depresi atau kecemasan. -
Article No. 2103 | 12 Oct 2024
Klinis : Gangguan citra tubuh
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi gangguan citra tubuh.
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Citra Tubuh
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Gangguan Citra Tubuh didefinisikan sebagai persepsi negatif terhadap penampilan fisik yang menimbulkan rasa tidak nyaman dan mempengaruhi fungsi sosial, psikologis, dan/atau spiritual.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan Gangguan Citra Tubuh meliputi:
a. Pasien menunjukkan peningkatan penerimaan terhadap penampilan fisik.
b. Pasien menunjukkan peningkatan fungsi sosial, psikologis, dan/atau spiritual.
c. Pasien menunjukkan peningkatan kepercayaan diri.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk menangani Gangguan Citra Tubuh antara lain:
a. Terapi Kognitif-Perilaku: Membantu pasien mengidentifikasi dan mengubah persepsi negatif terhadap penampilan fisik.
b. Terapi Kelompok: Memberikan dukungan dan ruang bagi pasien untuk berbagi pengalaman dan strategi koping.
c. Terapi Seni: Mendorong pasien untuk mengekspresikan perasaan dan pengalaman melalui seni.
d. Edukasi Kesehatan: Memberikan informasi mengenai citra tubuh yang sehat dan cara meningkatkan penerimaan diri.
Sebagai perawat, saya akan membantu pasien mengatasi Gangguan Citra Tubuh dengan pendekatan holistik, melibatkan aspek fisik, psikologis, sosial, dan spiritual. Tujuan utamanya adalah membantu pasien meningkatkan penerimaan terhadap penampilan fisik dan fungsi diri secara optimal. -
Article No. 2104 | 12 Oct 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang sesuai:
1. Kode ICD-10:
- Kode: A15.0
- Deskripsi: Tuberkulosis paru, secara bakteriologis dan histologis dibuktikan
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 87.44
- Deskripsi: Rontgen toraks, satu atau lebih proyeksi
Penjelasan:
Pasien pria berusia 45 tahun datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, disertai demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Pemeriksaan fisik menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, dan hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan, diagnosis awal yang sesuai adalah tuberkulosis paru.
Kode ICD-10 A15.0 digunakan untuk menggambarkan tuberkulosis paru yang secara bakteriologis dan histologis telah dibuktikan. Kode ICD-9-CM 87.44 merujuk pada tindakan rontgen toraks, yang merupakan prosedur diagnostik yang dilakukan untuk mendukung diagnosis tuberkulosis paru pada pasien ini. -
Article No. 2105 | 12 Oct 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, saya Perawat Profesional akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait standar diagnosa SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas berhubungan dengan peningkatan produksi sekret dan inflamasi saluran napas.
Penjelasan:
- SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia): Ketidakmampuan untuk membersihkan dan mempertahankan saluran napas terbuka untuk memfasilitasi pertukaran gas.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Pasien menunjukkan jalan napas yang bersih dan terbuka, dengan frekuensi napas, irama, dan kedalaman napas dalam rentang normal.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen jalan napas, fisioterapi dada, dan pemberian oksigenasi.
2. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh berhubungan dengan anoreksia.
Penjelasan:
- SDKI: Asupan nutrisi yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- SLKI: Pasien menunjukkan peningkatan berat badan sesuai dengan kebutuhan.
- SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan adalah manajemen nutrisi dan pemberian makanan bergizi.
3. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan penurunan kapasitas fungsional.
Penjelasan:
- SDKI: Keterbatasan dalam melakukan aktivitas fisik yang diinginkan atau dibutuhkan.
- SLKI: Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan.
- SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan adalah manajemen aktivitas dan latihan fisik.
Demikian penjelasan singkat mengenai diagnosa keperawatan dan standar SDKI, SLKI, SIKI untuk kondisi pasien yang Anda sampaikan. Semoga informasi ini bermanfaat. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, silakan tanyakan. -
Article No. 2106 | 12 Oct 2024
Klinis : mual muntah sudah 3 hari
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, dokter/perekam medik, untuk kondisi mual muntah sudah 3 hari, berikut kode diagnosis ICD-10 dan kode prosedur ICD-9-CM yang sesuai:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R11.2
- Deskripsi: Mual dan muntah, tidak terspesifikasi
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 94.1
- Deskripsi: Pemberian cairan intravena
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 R11.2 (Mual dan muntah, tidak terspesifikasi) sesuai dengan gejala mual dan muntah yang dialami pasien selama 3 hari. Kode ini digunakan untuk mencatat diagnosis klinis berdasarkan gejala yang dilaporkan, tanpa ada penyebab spesifik yang teridentifikasi.
2. Jika diperlukan, kode prosedur ICD-9-CM 94.1 (Pemberian cairan intravena) dapat digunakan untuk mencatat tindakan pemberian cairan intravena yang mungkin diberikan untuk mengatasi dehidrasi akibat mual dan muntah yang berkelanjutan.
Dalam penanganan kasus ini, dokter dapat melakukan evaluasi lebih lanjut untuk mengidentifikasi penyebab mual dan muntah, seperti infeksi saluran cerna, gangguan metabolik, atau kondisi lainnya. Berdasarkan temuan, dapat dilakukan tindakan terapi yang sesuai, seperti pemberian antiemetik, rehidrasi, dan pemantauan kondisi pasien. -
Article No. 2107 | 12 Oct 2024
Klinis : Pasien wanita, usia 60 tahun, mengalami nyeri dada yang hebat, menjalar ke lengan kiri, disertai dengan sesak napas, mual, dan keringat dingin. EKG menunjukkan infark miokard akut. Pasien memiliki riwayat hipertensi dan diabetes melitus tipe 2.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan penjelasan kasus yang diberikan, diagnosis untuk pasien ini adalah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: I21.0
- Deskripsi: Infark miokard akut subendokardial
Pada kasus ini, pasien mengalami gejala-gejala yang mengarah pada infark miokard akut, yaitu nyeri dada hebat yang menjalar ke lengan kiri, sesak napas, mual, dan keringat dingin. Hasil EKG juga menunjukkan adanya infark miokard akut. Selain itu, pasien memiliki riwayat hipertensi dan diabetes melitus tipe 2 yang merupakan faktor risiko untuk penyakit jantung koroner.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 93.90
- Deskripsi: Pemantauan aktivitas jantung, tidak terspesifikasi
Dalam penanganan kasus ini, pasien akan memerlukan pemantauan aktivitas jantung untuk mengevaluasi kondisi dan respons terhadap pengobatan. Prosedur ini dapat dilakukan melalui pemantauan EKG berkelanjutan atau pemeriksaan lainnya yang sesuai.
Catatan: Kode ICD-9-CM hanya akan diberikan jika terdapat prosedur atau tindakan medis yang dilakukan. Dalam kasus ini, tidak disebutkan secara spesifik adanya prosedur atau tindakan medis selain pemantauan aktivitas jantung. -
Article No. 2108 | 12 Oct 2024
Klinis : Pasien anak perempuan, usia 5 tahun, mengalami demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah. Hasil pemeriksaan menunjukkan kemungkinan campak.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan gejala yang Anda jelaskan, diagnosis yang mungkin adalah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: B05.9
- Deskripsi: Campak, tanpa komplikasi
Penjelasan:
- Kode B05.9 dalam ICD-10 merujuk pada diagnosis "Campak, tanpa komplikasi". Campak adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus campak dan ditandai dengan gejala seperti demam tinggi, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah.
- Usia pasien yang 5 tahun dan gejala yang sesuai dengan kriteria diagnosis campak mendukung kode tersebut.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Tidak ada kode ICD-9-CM prosedur yang sesuai untuk kondisi ini.
Penjelasan:
- Pada kasus ini, tidak ada tindakan atau prosedur medis yang perlu dilaporkan menggunakan kode ICD-9-CM, karena penanganan utamanya adalah observasi, perawatan simtomatik, dan pemantauan perkembangan penyakit.
Secara keseluruhan, kode ICD-10 yang sesuai untuk kondisi pasien ini adalah B05.9 (Campak, tanpa komplikasi), dan tidak ada kode ICD-9-CM prosedur yang perlu dilaporkan. -
Article No. 2109 | 12 Oct 2024
Klinis : Pasien anak perempuan, usia 5 tahun, mengalami demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah. Hasil pemeriksaan menunjukkan kemungkinan campak.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, Ibu. Sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan asesmen dan diagnosa keperawatan berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Infeksi Terkait Proses Penyakit (SDKI)
- Definisi: Rentan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat mengancam kesehatan.
- Faktor Risiko: Demam tinggi, ruam merah, bintik Koplik, batuk kering, mata merah - Gejala khas infeksi virus campak.
2. Intoleransi Aktivitas (SDKI)
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan, disebabkan oleh keterbatasan fisik.
- Gejala: Letargi, lemah, dan mudah lelah akibat proses infeksi virus campak.
3. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas (SDKI)
- Definisi: Ketidakmampuan untuk mengeluarkan sekret atau benda asing dari saluran napas untuk menjaga jalan napas tetap bebas.
- Gejala: Batuk kering yang dapat mengganggu pembersihan jalan napas.
Penjelasan Singkat Standar Keperawatan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
- Merupakan panduan standar untuk menegakkan diagnosis keperawatan berdasarkan analisis data dan masalah kesehatan pasien.
- Diagnosa keperawatan tersebut di atas sesuai dengan kondisi pasien anak perempuan usia 5 tahun dengan kemungkinan infeksi virus campak.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- Merupakan panduan standar untuk menetapkan luaran atau hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
- Luaran yang diharapkan antara lain: Tidak terjadi komplikasi infeksi, peningkatan toleransi aktivitas, dan perbaikan bersihan jalan napas.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
- Merupakan panduan standar untuk menentukan intervensi keperawatan yang sesuai untuk mencapai luaran yang diharapkan.
- Intervensi dapat mencakup manajemen infeksi, peningkatan toleransi aktivitas, dan manajemen jalan napas.
Semoga penjelasan ini dapat membantu Ibu dalam memahami kondisi pasien dan rencana asuhan keperawatannya. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, saya siap membantu.