Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 2080 | 12 Oct 2024
Klinis : Penurunan kemampuan kognitif merupakan salah satu kondisi yang dialami lansia akibat proses menua. Apa instrumen yang dapat digunakan oleh perawat untuk mengkaji status kognitif lansia? a. APGAR Family b. KATZ Index c. Barthel Index d. Mini Mental Status Exam (MMSE) e. Geriatric Depression Scale (GDS)
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai perawat, untuk mengkaji status kognitif lansia yang mengalami penurunan kemampuan kognitif, instrumen yang dapat digunakan adalah Mini Mental Status Exam (MMSE).
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Proses Pikir Berhubungan dengan Penurunan Fungsi Kognitif
Penjelasan:
- Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI): Gangguan Proses Pikir adalah kemampuan berpikir yang tidak adekuat, tidak efektif, atau tidak efisien.
- Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI): Klien dapat mendemonstrasikan proses pikir yang adekuat, efektif, dan efisien.
- Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI): Intervensi yang dapat dilakukan adalah Stimulasi Kognitif, Manajemen Lingkungan, dan Peningkatan Memori.
Mini Mental Status Exam (MMSE) adalah instrumen yang sering digunakan untuk menilai status kognitif pada lansia. MMSE mengevaluasi berbagai domain kognitif seperti orientasi, registrasi, atensi dan kalkulasi, mengingat, dan bahasa. Nilai MMSE yang rendah mengindikasikan adanya penurunan fungsi kognitif yang perlu dievaluasi lebih lanjut.
Dengan menggunakan MMSE, perawat dapat mengidentifikasi masalah gangguan proses pikir yang dialami lansia dan merencanakan intervensi yang sesuai untuk mempertahankan dan meningkatkan fungsi kognitifnya. -
Article No. 2081 | 12 Oct 2024
Klinis : pasien masuk ugd dengan keluhan nyeri ulu hati nyeri kepala disertai mual pada saat ct scan ditemukan adanya pembengkakkan dan hipertensi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan analisis diagnostik keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi pasien yang Anda paparkan. Saya akan menjawab dengan nada akademis dan persona sebagai seorang ahli perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut berhubungan dengan proses patologis yang terjadi (pembengkakkan dan hipertensi) ditandai dengan keluhan nyeri ulu hati dan kepala serta mual.
2. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh berhubungan dengan mual dan penurunan intake makanan.
Penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Merupakan panduan penyusunan diagnosis keperawatan yang disusun dan disepakati oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
- Diagnosa keperawatan pada kasus ini sesuai dengan SDKI yaitu Nyeri Akut dan Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Merupakan panduan pencapaian hasil asuhan keperawatan yang diharapkan dapat dicapai oleh pasien.
- Beberapa luaran keperawatan yang dapat diterapkan untuk kasus ini adalah penurunan tingkat nyeri, peningkatan intake nutrisi, dan stabilisasi tanda vital.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Merupakan panduan tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran keperawatan yang diharapkan.
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain manajemen nyeri, pemberian nutrisi enteral atau parenteral, serta pemantauan tanda vital secara berkala.
Dengan menerapkan SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang terstruktur, efektif, dan sesuai dengan standar profesi keperawatan di Indonesia. -
Article No. 2082 | 12 Oct 2024
Klinis : Nenek Dita (60 tahun) saat ini tinggal bersama anaknya yang terakhir yang masih kuliah semester 5. Nenek Dita sering melamun memikirkan masa depan anaknya yang masih memerlukan biaya. Merasa tidak berdaya harus melakukan pekerjaan apa yang dapat menambah sumber keuangan keluarga. Apakah pengkajian yang perlu diidentifikasi untuk mencegah terjadinya depresi pada nenek Dita ? a. Perlambatan motorik b. Keluhan mood yang menurun c. Mencela diri sendiri d. Pikiran bunuh diri e. Gejala psikologik akibat penyakit fisik
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Nenek Dita.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Depresi
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Risiko Depresi: Kerentanan terhadap pengalaman emosional dengan gejala yang mengarah pada depresi, seperti mood yang menurun, perlambatan motorik, mencela diri sendiri, dan pikiran bunuh diri.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Kontrol Emosi: Kemampuan individu untuk mengatur dan mengendalikan emosi dalam menghadapi masalah.
- Harga Diri: Penilaian positif terhadap diri sendiri.
- Resiliensi Psikologis: Kemampuan individu untuk beradaptasi dan bangkit dari situasi yang sulit.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Terapi Kognitif: Intervensi untuk membantu individu mengidentifikasi dan mengubah pola pikir negatif menjadi lebih positif.
- Manajemen Stres: Intervensi untuk membantu individu mengembangkan strategi mengatasi stres yang dihadapi.
- Konseling: Intervensi untuk memberikan dukungan emosional dan membantu individu mengatasi masalah atau mencapai tujuan.
Pengkajian yang perlu diidentifikasi untuk mencegah terjadinya depresi pada Nenek Dita adalah:
- Pemantauan tanda-tanda depresi, seperti perlambatan motorik, keluhan mood yang menurun, mencela diri sendiri, dan pikiran bunuh diri.
- Evaluasi faktor risiko depresi, seperti kondisi ekonomi keluarga, beban pikiran terkait masa depan anak, dan perasaan tidak berdaya.
- Penilaian dukungan sosial yang diterima Nenek Dita, baik dari keluarga maupun lingkungan sekitar.
Dengan intervensi yang tepat, diharapkan Nenek Dita dapat mempertahankan kontrol emosi, harga diri, dan resiliensi psikologis, sehingga dapat mencegah terjadinya depresi. -
Article No. 2083 | 12 Oct 2024
Klinis : Lansia perempuan 68 tahun. Dari hasil obeservasi didapatkan data batuk berdahak warna putih, sesak bila berjalan, dan sakit saat batuk, nafsu makan menurun, posisi tubuh terbaring lateral. Semua kebutuhan dibantu oleh keluarga . TD 140/100 mmHg, frekuensi nafas 24 x/menit, denyut nadi 98 x/menit dan suhu tubuh 370C. Apakah tindakan utama yang harus dilakukan terhadap WBS diatas? a. Berikan obat batuk OBH b. Berikan minum air hangat c. Berikan inhalasi d. Berikan posisi semi fowler atau fowler e. Berikan posisi yang nyaman
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi lansia perempuan 68 tahun yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
Penyebab: Kelemahan otot pernapasan, sekresi yang berlebihan, dan posisi terbaring lateral.
2. Intoleransi Aktivitas
Definisi: Ketidakmampuan untuk bertoleransi terhadap aktivitas fisik.
Penyebab: Sesak napas saat berjalan dan kelemahan fisik.
3. Gangguan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Definisi: Asupan nutrisi yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
Penyebab: Penurunan nafsu makan.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan pasien. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk menentukan hasil yang diharapkan dari asuhan keperawatan. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk menentukan tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
Berdasarkan kondisi yang Anda berikan, tindakan utama yang harus dilakukan adalah:
d. Berikan posisi semi fowler atau fowler
Rasional: Posisi semi fowler atau fowler dapat membantu memfasilitasi pernapasan, mengurangi sesak napas, dan memudahkan pengeluaran sekret. -
Article No. 2084 | 12 Oct 2024
Klinis : Lansia (60 tahun) datang ke RS dengan keluhan nyeri di ulu hati. Hasil pengkajian menunjukkan klien memiliki riwayat gastritis sejak 3 tahun lalu dan sering kambuh. Klien biasa mengkonsumsi kopi di pagi hari. Klien dapat makan dan minum, walaupun sedikit. Apa prioritas masalah yang terjadi pada klien? a. Nutrisi kurang dari kebutuhan b. Risiko nutrisi kurang dari kebutuhan c. Nyeri akut d. Risiko defisit volume cairan e. Defisiensi pengetahuan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang diberikan, prioritas masalah yang terjadi pada klien adalah:
c. Nyeri akut
Penjelasan:
Klien datang dengan keluhan utama nyeri di ulu hati. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa klien memiliki riwayat gastritis yang sering kambuh. Hal ini mengindikasikan adanya nyeri akut yang dialami oleh klien.
Diagnosis Keperawatan berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri akut berhubungan dengan proses penyakit (gastritis) ditandai dengan keluhan nyeri di ulu hati.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk menentukan diagnosa keperawatan berdasarkan data yang dikumpulkan saat pengkajian.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk menentukan luaran atau hasil yang diharapkan dari asuhan keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk menentukan tindakan atau intervensi keperawatan yang akan dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
Persona: Saya adalah seorang perawat dengan latar belakang akademis yang berpengalaman dalam memberikan asuhan keperawatan berdasarkan standar yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). -
Article No. 2085 | 12 Oct 2024
Klinis : Lansia perempuan 67 tahun, tinggal bersama anaknya, mengeluh tidak bisa menahan BAK, terkadang pipis dicelana, terkadang sering terbangun dimalam hari karena ingin BAK dan masih bisa melakukan kegiatan secara mandiri. Apakah rencana keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengurangi masalah pada kasus diatas? a. Atur lingkungan rumah: kamar mandi dekat dengan tempat tidur b. Buat perencanaan dalam melakukan aktivitas c. Latih dalam melakukan kegel exircise d. Anjurkan untuk tidak banyak minum e. Anjurkan lansia untuk menggunakan diapers
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, Ibu. Sebagai perawat, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi lansia perempuan 67 tahun yang mengeluh tidak bisa menahan BAK, terkadang pipis di celana, sering terbangun di malam hari karena ingin BAK, namun masih bisa melakukan kegiatan secara mandiri.
Diagnosa Keperawatan:
1. Inkontinensia urin: Ketidakmampuan untuk mengendalikan pengeluaran urin secara sukarela.
Penjelasan Singkat:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Ketidakmampuan untuk mengendalikan pengeluaran urin secara sukarela.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Kemampuan untuk mengontrol pengeluaran urin.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi untuk meningkatkan kontrol eliminasi urin.
Rencana Keperawatan:
a. Atur lingkungan rumah: Kamar mandi dekat dengan tempat tidur untuk memudahkan lansia mengakses kamar mandi.
b. Buat perencanaan dalam melakukan aktivitas: Mengatur jadwal BAK dan aktivitas lainnya untuk mencegah inkontinensia.
c. Latih dalam melakukan kegel exercise: Latihan untuk memperkuat otot-otot dasar panggul dan meningkatkan kontrol urinasi.
d. Anjurkan untuk tidak banyak minum: Membatasi asupan cairan, terutama di malam hari, untuk mengurangi frekuensi BAK.
e. Anjurkan lansia untuk menggunakan diapers: Sebagai tindakan pendukung untuk mengatasi inkontinensia urin.
Semoga informasi ini bermanfaat, Ibu. Jika ada pertanyaan lain, silakan disampaikan. Terima kasih. -
Article No. 2086 | 12 Oct 2024
Klinis : Lansia Ibu S (65 tahun) sejak 1 tahun ini, sering mengeluh sakit kepala. Suaminya (Bapak D) mengeluh terus tentang sakit dengkulnya. Respon Bapak D terhadap sakitnya terkadang mengakibatkan respon psikologis yang ditampilkan dengan ucapan “kalau saya meninggal, saya tidak akan merasa sakit lagi”, sehingga membuat ibu S semakin tidak nyaman.Kemungkinan masalah kesehatan utama sesuai keluhan bapak D adalah : a. Kelemahan otot b. Keterbatasan pergerakan c. Keterbatasan mobilisasi d. Ketidakberdayaan e. Gangguan dalam pemenuhan ADL
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan pada kondisi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Kronik berhubungan dengan penyakit degeneratif pada lansia (SDKI)
2. Ketidakberdayaan berhubungan dengan keterbatasan mobilitas dan penurunan kemampuan fisik (SDKI)
3. Risiko Depresi berhubungan dengan nyeri kronis dan perubahan kesehatan (SDKI)
Penjelasan Singkat:
1. Nyeri Kronik berhubungan dengan penyakit degeneratif pada lansia (SDKI)
- SDKI: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial yang berlangsung selama > 3 bulan.
- SLKI: Pemantauan nyeri, Manajemen nyeri, Relaksasi.
- SIKI: Pengkajian nyeri, Intervensi farmakologis, Intervensi nonfarmakologis.
2. Ketidakberdayaan berhubungan dengan keterbatasan mobilitas dan penurunan kemampuan fisik (SDKI)
- SDKI: Pengalaman subyektif individu bahwa ia tidak mampu melakukan tindakan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan.
- SLKI: Pemberdayaan, Dukungan emosional, Edukasi.
- SIKI: Asesmen kemampuan, Fasilitasi pembuatan keputusan, Peningkatan harga diri.
3. Risiko Depresi berhubungan dengan nyeri kronis dan perubahan kesehatan (SDKI)
- SDKI: Kerentanan individu untuk mengalami perasaan sedih, putus asa, dan tidak berharga yang dapat mengganggu fungsi psikososial.
- SLKI: Dukungan sosial, Manajemen diri, Psikoterapi.
- SIKI: Asesmen status mental, Terapi suportif, Intervensi psikososial.
Kesimpulan:
Berdasarkan kondisi yang diberikan, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Nyeri Kronik, Ketidakberdayaan, dan Risiko Depresi. Penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI memberikan panduan komprehensif untuk penanganan masalah kesehatan pada lansia ini. -
Article No. 2087 | 12 Oct 2024
Klinis : Lansia perempuan, 64 tahun mempunyai Riwayat gula sejak 2 tahun yang lalu, saat ini klien mengeluh kesemutan pada kedua kaki, sering lemas walupun sudah banyak makan dan sering bak dan masih mengkonsumsi makanan yang manis. Hasil GDS 450 mg/dl. Apakah tindakan keperawatan paling tepat berdasarkan kasus diatas? a. Batasi konsumsi gula b. Batasi aktifitas klian c. Berikan makanan sesuai selera d. Anjurkan untuk jalan sehat e. Segera konsultasikan ke dokter
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang sesuai dengan kondisi klien:
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan ketidakmampuan mengatur asupan makanan manis dan aktivitas yang tidak seimbang.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Domain: Nutrisi Metabolik
- Kelas: Metabolisme
- Diagnosa Keperawatan: Ketidakstabilan kadar glukosa darah
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran: Kadar Glukosa Darah Terkendali
- Kriteria Hasil: Kadar glukosa darah dalam rentang normal, tidak ada gejala hipoglikemia atau hiperglikemia.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi: Manajemen Diabetes Melitus
- Aktivitas Keperawatan:
1. Lakukan edukasi tentang diabetes melitus dan pentingnya manajemen glukosa darah.
2. Ajarkan klien tentang pemantauan glukosa darah mandiri.
3. Kolaborasi dengan dokter untuk pengaturan terapi farmakologis.
4. Anjurkan klien untuk melakukan aktivitas fisik secara teratur.
5. Beri konseling tentang diet sesuai rekomendasi ahli gizi.
Tindakan keperawatan yang paling tepat berdasarkan kasus di atas adalah:
e. Segera konsultasikan ke dokter.
Penjelasan:
Berdasarkan hasil pemeriksaan GDS yang sangat tinggi (450 mg/dl), klien membutuhkan penanganan medis segera. Perawat perlu melakukan kolaborasi dengan dokter untuk pengaturan terapi farmakologis dan pemantauan yang intensif. Tindakan keperawatan lainnya seperti edukasi, pengaturan diet, dan aktivitas fisik dapat dilakukan setelah konsultasi dengan dokter. -
Article No. 2088 | 12 Oct 2024
Klinis : Lansia laki-laki 75 tahun, tinggal di PSTW, mengalami paska stroke dan harus berbaring di atas tempat tidur. Semua kebutuhan dipenuhi oleh pramuwisma. Hasil pengkajian didapatkan data sebelah sisi kanan badannya tidak bisa digerakkan. Apakah tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan sirkulasi dan mencegah terjadinya deformitas pada kasus diatas? a. Memberikan massage pada seluruh badan b. Melakukan senam lansia c. Melakukan Terapi Aktifitas Kelompok d. Memenuhi kebutuhan lansia e. Melakukan latihan ROM aktif –pasif
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Mobilitas Fisik Terganggu
Definisi: Keterbatasan dalam melakukan gerakan yang disengaja dan terarah, baik mandiri maupun dengan menggunakan alat bantu.
Gejala dan Tanda:
- Keterbatasan rentang gerak sendi
- Adanya kontraktur/deformitas
- Ketidakmampuan melakukan pergerakan aktif
Faktor Penyebab:
- Stroke dengan hemiparesis
Rencana Tindakan Keperawatan:
- Latihan Rentang Gerak (Range of Motion/ROM) aktif-pasif
- Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)
- Mobilisasi sesuai toleransi
- Pencegahan komplikasi (kontraktur, dekubitus, pneumonia)
2. Gangguan Perfusi Jaringan Perifer
Definisi: Ketidakmampuan tubuh untuk menyediakan darah dan nutrisi yang adekuat ke jaringan perifer.
Gejala dan Tanda:
- Ekstremitas dingin
- Warna kulit pucat/sianosis
- Nyeri/kram otot
- Edema
Faktor Penyebab:
- Penyakit vaskular (pasca stroke)
Rencana Tindakan Keperawatan:
- Massase ekstremitas
- Elevasi ekstremitas
- Pengaturan posisi tidur
- Kompres hangat/dingin
- Edukasi tentang pencegahan komplikasi vaskular
Sesuai dengan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari PPNI, tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah:
1. Latihan Rentang Gerak (ROM) aktif-pasif
2. Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)
3. Massase ekstremitas
4. Pengaturan posisi tidur
5. Kompres hangat/dingin
Tindakan-tindakan tersebut bertujuan untuk meningkatkan sirkulasi, mencegah kontraktur dan deformitas, serta mempertahankan fungsi fisik lansia pasca stroke. -
Article No. 2089 | 12 Oct 2024
Klinis : Seorang lansia laki-laki berusia 76 tahun mengeluh nyeri pada lutut kanan dengan skala nyeri 6 terutama saat digerakkan. Hasil pemeriksaan fisik ditemukan lutut kanan bengkak, merah, hangat dan sulit digerakkan. Berat badan klien 90 Kg dengan tinggi badan 150 cm. Apakah diagnosa keperawatan prioritas pada kasus tersebut. a. Keterbatasan aktivitas b. Hambatan mobilitas fisik c. Obesitas Seorang lansia laki-laki berusia 76 tahun mengeluh nyeri pada lutut kanan dengan skala nyeri 6 terutama saat digerakkan. Hasil pemeriksaan fisik ditemukan lutut kanan bengkak, merah, hangat dan sulit digerakkan. Berat badan klien 90 Kg dengan tinggi badan 150 cm. Apakah diagnosa keperawatan prioritas pada kasus tersebut. a. Keterbatasan aktivitas b. Hambatan mobilitas fisik c. Obesitas d. Nyeri e. Intoleransi aktivitas d. Nyeri e. Intoleransi aktivitas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa keperawatan prioritas pada kasus tersebut adalah:
d. Nyeri
Penjelasan:
Berdasarkan informasi yang diberikan, klien mengeluhkan nyeri pada lutut kanan dengan skala nyeri 6 terutama saat digerakkan. Hasil pemeriksaan fisik juga menunjukkan adanya bengkak, kemerahan, dan hangat pada lutut kanan serta sulit digerakkan. Hal ini mengindikasikan adanya nyeri akibat kondisi patologis pada sendi lutut.
Nyeri merupakan diagnosa keperawatan prioritas yang harus segera ditangani karena dapat mempengaruhi mobilitas dan aktivitas klien. Diagnosa keperawatan lain yang mungkin terkait adalah:
a. Keterbatasan aktivitas, akibat nyeri dan keterbatasan pergerakan pada sendi lutut.
b. Hambatan mobilitas fisik, juga akibat nyeri dan keterbatasan pergerakan sendi.
c. Obesitas, yang dapat memperburuk kondisi sendi lutut.
e. Intoleransi aktivitas, sebagai dampak dari nyeri dan keterbatasan pergerakan.
Berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia, fokus utama intervensi keperawatan harus diarahkan pada penanganan nyeri agar dapat mengurangi dampak negatif pada mobilitas dan aktivitas klien.