Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 2055 | 12 Oct 2024
Klinis : Lansia perempuan 60 tahun menderita kanker payudara dan sedang menjalani pengobatan kemoterapi, mengeluh lemas, mual, dan tidak mau makan. klien terlihat lemas, BB saat ini : 64 kg, TB : 170 cm. Tanda-tanda vital : TD:160/100 mmHg, N: 84x/mnt, RR: 20x/mnt, S:36 ºC. Setelah diperiksa Hasil labolatorium menunjukkan leukosit : 5,3 rb/uL, eritrosit: 2,7 jt/ul, Hb: 9,2 g/dL, Ht:26%, GDS : 143 mg/dL. Apakah diagnose keperawatan utama pada kasus diatas? a. Ketidakseimbangan nutrisi b. Resiko penyebaran infeksi c. Resiko infeksi d. Hambatan mobilitas fisik e. Gangguan eliminasi urin
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosa keperawatan utama yang paling sesuai untuk kasus tersebut adalah:
a. Ketidakseimbangan nutrisi
Penjelasan:
- Klien mengeluh tidak mau makan yang mengindikasikan adanya masalah terkait intake nutrisi.
- Hasil pemeriksaan menunjukkan penurunan berat badan dan parameter laboratorium seperti leukosit, eritrosit, Hb dan Ht yang rendah, menandakan adanya ketidakseimbangan nutrisi.
- Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap ketidakseimbangan nutrisi pada kasus ini adalah efek samping kemoterapi (mual, lemas) serta menurunnya nafsu makan.
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang dapat diterapkan untuk kondisi ini adalah:
- SDKI: Ketidakseimbangan Nutrisi
- SLKI: Keseimbangan Nutrisi
- SIKI: Manajemen Nutrisi, Manajemen Mual
Opsi lain yang kurang sesuai adalah:
b. Risiko penyebaran infeksi - tidak ada indikasi infeksi yang jelas
c. Risiko infeksi - tidak ada indikasi infeksi yang jelas
d. Hambatan mobilitas fisik - tidak ada informasi tentang hambatan mobilitas
e. Gangguan eliminasi urin - tidak ada indikasi masalah eliminasi urin -
Article No. 2056 | 12 Oct 2024
Klinis : Lansia perempuan, 74 tahun, saat ini tinggal di PSTW. Hasil observasi didapatkan data mengeluh nyeri pada kedua lutut, terkadang bengkak, aktifitas masih dapat dilakukan secara mandiri tanpa bantuan alat. Posisi tubuh sudah membungkuk. Saat berjalan ke kamar mandi hanya bisa merambat dan berpegangan ke setiap sisi dinding kamar. Apakah intervensi prioritas yang dapat dilakukan perawat terkait kondisi lansia tersebut? a. Berikan edukasi tentang cara berjalan yang baik dan benar b. Pastikan dan yakinkan lingkungan aman bebas injury c. Bekerja sama dengan pihak panti untuk membangun fasilitas d. Libatkan penjaga panti dalam membantu aktifitas lansia e. Berikan lingkungan yang nyaman
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, mari saya berikan analisis dari kasus tersebut berdasarkan standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan dengan nyeri pada kedua lutut dan postur tubuh membungkuk.
Penjelasan Singkat:
- SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia): Gangguan Mobilitas Fisik adalah kemampuan individu yang terbatas untuk bergerak secara mandiri di lingkungannya.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat meningkatkan kemampuan mobilisasi dan bebas dari cedera.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi yang dapat dilakukan adalah manajemen nyeri, peningkatan mobilitas, dan pencegahan cedera.
Intervensi Prioritas:
Berdasarkan kasus yang diberikan, intervensi prioritas yang dapat dilakukan perawat adalah:
b. Pastikan dan yakinkan lingkungan aman bebas injury
Perawat perlu memastikan lingkungan tempat tinggal lansia tersebut aman dan bebas dari potensi bahaya yang dapat menyebabkan cedera saat beraktivitas, seperti memeriksa lantai licin, penggunaan alat bantu yang sesuai, dan memastikan akses yang aman ke kamar mandi.
Selain itu, intervensi lain yang dapat dilakukan adalah:
a. Berikan edukasi tentang cara berjalan yang baik dan benar
Perawat dapat mengajarkan teknik berjalan yang baik dan benar untuk mengurangi beban sendi lutut, serta memperkenalkan alat bantu jalan jika diperlukan.
d. Libatkan penjaga panti dalam membantu aktifitas lansia
Perawat dapat bekerja sama dengan pihak panti untuk membantu dan mendampingi lansia dalam beraktivitas sehari-hari, terutama saat berjalan.
e. Berikan lingkungan yang nyaman
Perawat dapat memastikan lansia tersebut berada dalam lingkungan yang nyaman, seperti suhu ruangan yang sesuai, pencahayaan yang baik, dan mobilitas yang mudah.
Dengan intervensi yang tepat, diharapkan kondisi lansia tersebut dapat meningkat dan bebas dari cedera. -
Article No. 2057 | 12 Oct 2024
Klinis : Lansia Ibu S (65 tahun) sejak 1 tahun ini, sering mengeluh sakit kepala. Suaminya (Bapak D) mengeluh terus tentang sakit dengkulnya. Respon Bapak D terhadap sakitnya terkadang mengakibatkan respon psikologis yang ditampilkan dengan ucapan “kalau saya meninggal, saya tidak akan merasa sakit lagi”, sehingga membuat ibu S semakin tidak nyaman. Intervensi keperawatan pertama yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan sesuai keluhan utama pada bapak D adalah : a. Mengatasi rasa sakit b. Melatih kekuatan otot c. Membantu kebutuhan ADL d. Melatih rentang gerak sendi e. Memberikan support
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan untuk Bapak D:
1. Nyeri Kronik Terkait Kondisi Muskuloskeletal (SDKI)
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang potensial atau aktual, dan berlangsung lebih dari 3 bulan.
- Penyebab: Kondisi muskuloskeletal seperti osteoarthritis, rheumatoid arthritis, atau penyakit sendi lainnya.
Intervensi Keperawatan (SLKI):
a. Manajemen Nyeri
b. Terapi Modalitas Nyeri
c. Edukasi Kesehatan
Rencana Tindakan (SIKI):
a. Mengatasi Rasa Sakit
- Identifikasi karakteristik nyeri
- Berikan intervensi farmakologis dan nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri
- Evaluasi efektivitas intervensi
Berdasarkan kondisi yang dipaparkan, intervensi keperawatan pertama yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan sesuai keluhan utama Bapak D adalah Mengatasi Rasa Sakit. Hal ini bertujuan untuk mengurangi atau menghilangkan nyeri yang dirasakan Bapak D.
Saya harap penjelasan ini dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai diagnosa keperawatan dan intervensi yang tepat untuk mengatasi masalah kesehatan Bapak D. Jangan ragu untuk bertanya lebih lanjut jika Anda membutuhkan informasi tambahan. -
Article No. 2058 | 12 Oct 2024
Klinis : Seorang lansia berusia 70 tahun mengeluh kakinya terasa sakit setiap dipakai berjalan. Memiliki riwayat jatuh 7 tahun yang lalu. Hasil pengkajian awal didapatkan data bahwa postur tubuh pendek, kifosis,cara berjalan berpegangan pada benda sekitarnya. Apakah masalah keperawatan yang dapat ditegakkan pada kasus tersebut. a. Risiko cedera b. Nyeri akut c. Risiko jatuh d. Cemas e. Gangguan mobilitas fisik
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, masalah keperawatan yang dapat ditegakkan pada kasus tersebut adalah:
a. Risiko Cedera
Diagnosa Keperawatan: Risiko Cedera
Penjelasan Singkat:
Pasien berusia 70 tahun memiliki riwayat jatuh 7 tahun yang lalu. Dengan postur tubuh pendek, kifosis, dan cara berjalan berpegangan pada benda sekitarnya, pasien memiliki risiko yang tinggi untuk mengalami cedera, seperti fraktur, memar, atau luka.
b. Nyeri Akut
Diagnosa Keperawatan: Nyeri Akut
Penjelasan Singkat:
Pasien mengeluhkan kakinya terasa sakit setiap dipakai berjalan, yang merupakan indikasi adanya nyeri akut. Nyeri dapat disebabkan oleh kondisi muskuloskeletal, seperti osteoartritis atau kelemahan otot.
c. Risiko Jatuh
Diagnosa Keperawatan: Risiko Jatuh
Penjelasan Singkat:
Pasien berusia 70 tahun dengan postur tubuh pendek, kifosis, dan cara berjalan berpegangan pada benda sekitarnya memiliki risiko yang tinggi untuk jatuh. Riwayat jatuh 7 tahun yang lalu juga meningkatkan risiko terjadinya jatuh lagi.
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) merupakan pedoman yang dikeluarkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk mendukung praktik keperawatan yang berkualitas. -
Article No. 2059 | 12 Oct 2024
Klinis : Lansia laki-laki 78 tahun. Hasil observasi didapatkan data kondisi tubuh lemah, bau badan, kulit kusam, rambut kotor, bau mulut, kuku panjang, pakaian tidak rapi, dan tidak ganti selama 2 hari, untuk BAB dan BAK dilakukan ditempat tidur. Hasil indeks Katz skornya 3 ketergantungan Total, MMSE 20: kerusakan mental berat. Apakah diagnosa keperawatan yang muncul dari kasus diatas? a. Gangguan citra tubuh b. Defisit perawatan diri mandi c. Intoleransi aktifitas d. Resiko infeksi e. Hambatan mobilitas fisik
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan data kasus yang diberikan, diagnosa keperawatan yang paling sesuai adalah:
d. Resiko infeksi
Penjelasan:
Menurut Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Resiko Infeksi didefinisikan sebagai "Rentan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat membahayakan kesehatan." Kondisi lansia laki-laki 78 tahun dengan hasil observasi yang menunjukkan adanya kondisi tubuh lemah, bau badan, kulit kusam, rambut kotor, bau mulut, kuku panjang, pakaian tidak rapi dan tidak ganti selama 2 hari, serta BAB/BAK dilakukan di tempat tidur, dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi. Selain itu, adanya kerusakan mental berat (MMSE 20) dan ketergantungan total (Indeks Katz 3) juga menjadi faktor risiko terjadinya infeksi pada pasien.
Diagnosa keperawatan lain yang juga mungkin muncul adalah:
b. Defisit perawatan diri mandi
c. Intoleransi aktivitas
Namun, berdasarkan data yang diberikan, Resiko Infeksi merupakan diagnosa yang paling sesuai dan menjadi fokus utama dalam rencana asuhan keperawatan. -
Article No. 2060 | 12 Oct 2024
Klinis : Bapak F (78 tahun) memiliki ulkus tirah baring. Tampak hilang seluruh ketebalan kulit dengan desktruktif ekstensid dan nekrosis jaringan di area sakrum dan ischia kiri sejak masuk RS akibat Gagal Ginjal Akut, Area sakrum dan ischia tampak bersih, granulasi, diberikan hidrogel, dan dibalut dengan balutan transparan yang diganti setiap hari. Penyembuhan luka diperkirakan memakan waktu 6-8 bulan dengan kondisi nutrisi yang adekuat. Apakah diagnosa keperawatan utama yang dapat ditegakkan pada kasus Bapak F? a. Kerusakan integritas kulit b. Risiko infeksi c. Gangguan keseimbangan nutrisi d. Cemas e. Nyeri akut
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan mengenai kondisi Bapak F, diagnosa keperawatan utama yang dapat ditegakkan adalah:
a. Kerusakan integritas kulit
Penjelasan:
Bapak F mengalami ulkus tirah baring yang menyebabkan hilangnya seluruh ketebalan kulit dengan destruktif ekstensif dan nekrosis jaringan di area sakrum dan ischia kiri. Ini merupakan kerusakan pada integritas kulit yang disebabkan oleh faktor eksternal, yaitu tekanan yang berkepanjangan akibat tirah baring.
Menurut Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), diagnosa "Kerusakan integritas kulit" didefinisikan sebagai "Perubahan epidermis dan/atau dermis." Tanda dan gejala yang sesuai dengan kondisi Bapak F adalah luka kronis, kerusakan jaringan, dan perubahan warna kulit.
Penanganan yang dilakukan, yaitu pemberian hidrogel dan balutan transparan, juga sesuai dengan intervensi keperawatan untuk mengatasi kerusakan integritas kulit, seperti perawatan luka, manajemen tekanan, dan perbaikan perfusi jaringan. -
Article No. 2061 | 12 Oct 2024
Klinis : Lansia perempuan 60 tahun menderita kanker payudara dan sedang menjalani pengobatan kemoterapi, mengeluh lemas, mual, dan tidak mau makan. klien terlihat lemas, BB saat ini : 64 kg, TB : 170 cm. Tanda-tanda vital : TD:160/100 mmHg, N: 84x/mnt, RR: 20x/mnt, S:36 ºC. Setelah diperiksa Hasil labolatorium menunjukkan leukosit : 5,3 rb/uL, eritrosit: 2,7 jt/ul, Hb: 9,2 g/dL, Ht:26%, GDS : 143 mg/dL. Apakah diagnose keperawatan utama pada kasus diatas? a. Hambatan mobilitas fisik b. Ketidakseimbangan nutrisi c. Resiko infeksi d. Gangguan eliminasi urin e. Resiko penyebaran infeksi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kasus yang dipaparkan, diagnosa keperawatan utama yang sesuai adalah:
b. Ketidakseimbangan nutrisi
Penjelasan:
Lansia perempuan 60 tahun dengan kanker payudara yang sedang menjalani kemoterapi mengeluh lemas, mual, dan tidak mau makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan berat badan saat ini 64 kg, dengan tinggi badan 170 cm. Tanda-tanda vital menunjukkan tekanan darah tinggi dan hasil laboratorium menunjukkan adanya anemia dengan nilai Hb 9,2 g/dL dan hematokrit 26%. Hal ini menunjukkan adanya ketidakseimbangan nutrisi, baik asupan maupun status gizi.
Berdasarkan Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI), SLKI, dan SIKI, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah "Ketidakseimbangan nutrisi" dengan penjelasan singkat sebagai berikut:
- SDKI: Keadaan di mana asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- SLKI: Intervensi keperawatan yang dilakukan untuk mempertahankan atau meningkatkan status nutrisi yang adekuat.
- SIKI: Tindakan keperawatan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pasien.
Penanganan utama yang dapat dilakukan adalah meningkatkan asupan nutrisi yang sesuai dengan kondisi pasien, baik melalui makanan maupun suplemen nutrisi, serta memantau status gizi pasien secara berkala. -
Article No. 2062 | 12 Oct 2024
Klinis : Lansia telah mengalami penurunan pada fungsi pencernaan, yang akan menimbulkan masalah nutrisi. Apakah intervensi yang dapat disusun untuk mengotimalkan kerja fungsi pencernaan? a. Batasi pemberian makanan yang tinggi kalori b. Batasi minum kopi dan teh c. Berikan makanan ynag mengandung serat d. Beri makan porsi kecil tapi sering e. Banyak minum dan kurangi makanan yang terlalu asin
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Gangguan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Risiko Gangguan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh adalah kondisi di mana individu berisiko mengalami kekurangan nutrisi yang dapat menyebabkan penurunan berat badan, kelemahan, dan defisiensi nutrisi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari intervensi keperawatan untuk mengatasi risiko gangguan nutrisi adalah tercapainya status nutrisi yang optimal, dengan indikator seperti berat badan dalam batas normal, tidak ada tanda-tanda kekurangan nutrisi, dan asupan nutrisi yang adekuat.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Beberapa intervensi keperawatan yang dapat diterapkan untuk mengoptimalkan fungsi pencernaan dan status nutrisi pada lansia, antara lain:
1. Atur pola makan: Berikan makanan dalam porsi kecil tapi sering (d)
2. Tingkatkan asupan cairan: Banyak minum air putih atau cairan lainnya (e)
3. Batasi makanan tinggi kalori dan tinggi garam (a, b)
4. Berikan makanan yang mengandung serat tinggi (c)
5. Pantau status nutrisi secara berkala
6. Edukasi tentang pentingnya nutrisi yang adekuat pada lansia
Dengan menerapkan intervensi-intervensi tersebut, diharapkan dapat mengoptimalkan fungsi pencernaan dan status nutrisi pada lansia, sehingga dapat mencegah komplikasi dan mempertahankan kesehatan yang optimal. -
Article No. 2063 | 12 Oct 2024
Klinis : apak F (78 tahun) memiliki ulkus tirah baring. Tampak hilang seluruh ketebalan kulit dengan desktruktif ekstensid dan nekrosis jaringan di area sakrum dan ischia kiri sejak masuk RS akibat Gagal Ginjal Akut, Area sakrum dan ischia tampak bersih, granulasi, diberikan hidrogel, dan dibalut dengan balutan transparan yang diganti setiap hari. Penyembuhan luka diperkirakan memakan waktu 6-8 bulan dengan kondisi nutrisi yang adekuat. Apakah diagnosa keperawatan utama yang dapat ditegakkan pada kasus Bapak F? a. Risiko infeksi b. Nyeri akut c. Cemas d. Gangguan keseimbangan nutrisi e. Kerusakan integritas kulit
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis keperawatan utama yang dapat ditegakkan pada kasus Bapak F adalah:
e. Kerusakan integritas kulit
Penjelasan:
Bapak F memiliki ulkus tirah baring, yang menunjukkan kerusakan pada integritas kulit. Ulkus tersebut disebabkan oleh Gagal Ginjal Akut yang dialaminya, dan tampak hilangnya seluruh ketebalan kulit dengan destruktif ekstensif dan nekrosis jaringan di area sakrum dan ischia kiri. Meskipun saat ini luka tampak bersih, granulasi, dan diberikan hidrogel serta balutan transparan, penyembuhan luka diperkirakan memakan waktu 6-8 bulan dengan kondisi nutrisi yang adekuat.
Diagnosa keperawatan "Kerusakan integritas kulit" sesuai dengan standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) yang dikeluarkan oleh PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia). Hal ini menggambarkan masalah yang terjadi pada Bapak F terkait rusaknya atau terganggunya struktur dan fungsi kulit. -
Article No. 2064 | 12 Oct 2024
Klinis : Lansia laki-laki, 74 tahun, saat ini tinggal di PSTW. Hasil observasi didapatkan data mengeluh nyeri pada kedua lutut, terkadang bengkak, aktifitas masih dapat dilakukan secara mandiri tanpa bantuan alat. Posisi tubuh sudah membungkuk. Saat berjalan ke kamar mandi hanya bisa merambat ke setiap sisi dinding kamar. Apakah intervensi prioritas yang dapat dilakukan perawat terkait kondisi lansia tersebut? a. Libatkan penjaga panti dalam membantu aktifitas lansia b. Berikan edukasi tentang cara berjalan yang baik dan benar c. Berikan lingkungan yang nyaman d. Pastikan dan yakinkan lingkungan aman bebas injury e. Bekerja sama dengan pihak panti untuk membangun fasilitas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan mempertimbangkan kondisi lansia laki-laki berusia 74 tahun yang tinggal di PSTW dan mengalami keluhan nyeri pada kedua lutut, kadang bengkak, serta keterbatasan dalam melakukan aktivitas, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Mobilitas Fisik Terganggu
Definisi: Keterbatasan dalam gerakan fisik yang disengaja dan terarah, baik yang mandiri maupun dengan bantuan alat.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Keterbatasan rentang gerak sendi
- Keterbatasan kekuatan otot
- Gangguan keseimbangan
- Nyeri sendi
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Mobilisasi mandiri
- Kemampuan beraktivitas sehari-hari
- Kemampuan beradaptasi dengan lingkungan
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Perawatan Mobilitas Fisik
- Manajemen Nyeri
- Terapi Latihan
Intervensi Prioritas:
d. Pastikan dan yakinkan lingkungan aman bebas injury
Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah:
- Mengidentifikasi risiko jatuh dan mengambil tindakan pencegahan, seperti menyediakan pegangan di dinding kamar mandi.
- Memastikan lingkungan bebas dari benda-benda yang dapat menghambat mobilisasi lansia.
- Menggunakan alat bantu mobilisasi sesuai kebutuhan lansia, seperti walker atau kursi roda.
Selain itu, intervensi lain yang dapat dilakukan adalah:
b. Berikan edukasi tentang cara berjalan yang baik dan benar
c. Berikan lingkungan yang nyaman
Tujuannya adalah untuk memfasilitasi mobilitas lansia dan mengurangi risiko cedera.