Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 2144 | 13 Oct 2024
Klinis : klien didiagnosa mengalami Diabetes Mellitus dengan nilai kadar gula darah tidak terkontrol, terakhir nilai GDS 588 mg/dL, TD: 140/80 mmHg, pernafasan 20x/menit, penglihatan kabur, dan pendengaran kurang jelas, tangan dan kaki terasa kebas.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat standar SDKI-SLKI-SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk pasien dengan Diabetes Mellitus tidak terkontrol:
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah
- SDKI: Keadaan di mana individu mengalami fluktuasi nilai kadar glukosa darah di atas atau di bawah nilai normal.
- SLKI: Tujuan perawatan adalah mempertahankan kadar glukosa darah dalam rentang normal.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah pemantauan kadar glukosa darah, pemberian insulin, dan edukasi tentang pengelolaan diet dan aktivitas.
2. Gangguan Penglihatan
- SDKI: Keadaan di mana individu mengalami penurunan atau perubahan kemampuan visual.
- SLKI: Tujuan perawatan adalah mempertahankan atau meningkatkan fungsi penglihatan.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan mata, pemberian obat tetes mata, dan edukasi tentang perawatan mata.
3. Gangguan Sensasi Perifer
- SDKI: Keadaan di mana individu mengalami perubahan sensasi di ekstremitas.
- SLKI: Tujuan perawatan adalah mempertahankan atau meningkatkan fungsi sensorik perifer.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan refleks, perawatan kaki, dan edukasi tentang perawatan kaki.
Secara umum, penatalaksanaan keperawatan untuk pasien dengan Diabetes Mellitus tidak terkontrol ini fokus pada stabilisasi kadar glukosa darah, pencegahan komplikasi, dan edukasi tentang pengelolaan penyakit. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain, seperti dokter dan ahli gizi, juga diperlukan untuk mengelola kondisi pasien secara komprehensif. -
Article No. 2145 | 13 Oct 2024
Klinis : klien didiagnosa mengalami Diabetes Mellitus dengan nilai kadar gula darah tidak terkontrol, terakhir nilai GDS 588 mg/dL, TD: 140/80 mmHg, pernafasan 20x/menit, pendengaran kurang jelas, .
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakstabilan kadar gula darah berhubungan dengan diabetes mellitus, ditandai dengan nilai gula darah sewaktu 588 mg/dL.
Penjelasan Singkat:
a. SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Ketidakstabilan kadar gula darah adalah kondisi di mana terjadi perubahan nilai glukosa darah yang tidak terkontrol.
- Faktor yang berhubungan: Diabetes mellitus, stres, aktivitas fisik, diet, pengobatan.
- Karakteristik: Nilai glukosa darah di atas atau di bawah rentang normal.
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Kadar glukosa darah terkontrol dalam rentang normal.
- Kriteria hasil: Nilai glukosa darah dalam rentang 80-180 mg/dL.
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan: Monitoring kadar glukosa darah, Manajemen diet dan nutrisi, Edukasi pengelolaan diabetes mellitus, Pemberian terapi farmakologis sesuai resep.
- Tujuan intervensi: Mempertahankan kadar glukosa darah dalam batas normal, mencegah komplikasi diabetes, dan meningkatkan kualitas hidup klien.
Berdasarkan kondisi klien yang Anda deskripsikan, yaitu nilai gula darah sewaktu 588 mg/dL, maka diperlukan pengelolaan yang komprehensif untuk mengatasi ketidakstabilan kadar gula darah. Perawat akan berperan dalam pemantauan, edukasi, dan kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya untuk mencapai tujuan perawatan yang optimal. -
Article No. 2146 | 13 Oct 2024
Klinis : pendengaran kurang jelas, .
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pendengaran kurang jelas. Saya akan menjawab dengan nada akademis dan persona sebagai seorang perawat ahli.
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Pendengaran Sensorineural
Penjelasan:
Gangguan Pendengaran Sensorineural adalah penurunan kemampuan pendengaran yang disebabkan oleh kerusakan pada bagian internal telinga atau saraf pendengaran. Hal ini dapat menyebabkan permasalahan dalam menerima dan menginterpretasikan suara dengan jelas.
SDKI:
Definisi: Keterbatasan dalam kemampuan mendengar, berinteraksi, dan berkomunikasi.
Faktor Risiko: Usia, riwayat penyakit, paparan kebisingan, trauma, dll.
Gejala: Pasien mengeluhkan pendengaran kurang jelas, sulit memahami percakapan, sering meminta pengulangan.
SLKI:
Luaran yang diharapkan:
1. Pasien dapat mendengar dengan jelas.
2. Pasien dapat berkomunikasi secara efektif.
3. Pasien dapat beradaptasi dengan gangguan pendengaran.
SIKI:
Intervensi Keperawatan:
1. Edukasi tentang gangguan pendengaran dan manajemennya.
2. Latihan komunikasi efektif dengan pasien.
3. Penggunaan alat bantu dengar atau amplifier suara.
4. Perawatan telinga dan konsultasi ke ahli.
5. Modifikasi lingkungan untuk mengurangi kebisingan.
Dengan penerapan intervensi yang tepat, diharapkan pasien dapat beradaptasi dengan gangguan pendengaran dan dapat berkomunikasi secara efektif. -
Article No. 2147 | 13 Oct 2024
Klinis : demam 4 hari
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: 1. Kode ICD-10:
- Kode: R50.9
- Deskripsi: Demam, tidak diklasifikasikan di tempat lain
Penjelasan:
Kode ICD-10 R50.9 digunakan untuk mewakili kondisi demam dengan durasi 4 hari, yang tidak diklasifikasikan secara spesifik di tempat lain. Demam (R50.9) adalah salah satu dari gejala umum yang dapat disebabkan oleh berbagai kondisi medis, seperti infeksi, penyakit autoimun, atau malignancy. Diagnosis lebih lanjut diperlukan untuk menentukan penyebab yang mendasarinya.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode ICD-9-CM prosedur yang spesifik untuk kondisi ini.
Penjelasan:
Dalam kasus demam dengan durasi 4 hari, tidak ada tindakan medis spesifik yang tercatat dalam klasifikasi ICD-9-CM. Penanganan awal biasanya terdiri dari pemeriksaan fisik, pengambilan riwayat medis, dan tes diagnostik yang sesuai untuk menentukan penyebab demam. Tindakan lebih lanjut akan bergantung pada hasil evaluasi dan diagnosis yang ditetapkan oleh dokter. -
Article No. 2148 | 13 Oct 2024
Klinis : demam 4 hari, lemes, nafsu makan menurun
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dengan memperhatikan gejala yang Anda paparkan, yaitu demam 4 hari, lemas, dan nafsu makan menurun, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis yang sesuai:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R50.9
- Deskripsi: Demam, tidak terspesifikasi
Penjelasan:
- Kode R50.9 dalam ICD-10 digunakan untuk mewakili kondisi demam yang tidak dapat diklasifikasikan pada tempat lain. Gejala demam 4 hari, lemas, dan nafsu makan menurun tidak dapat secara spesifik dikaitkan dengan penyebab tertentu, sehingga kode R50.9 merupakan kode yang sesuai.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
Tidak terdapat prosedur atau tindakan medis spesifik yang tercatat dalam kode ICD-9-CM untuk kondisi ini. Manajemen umumnya akan meliputi evaluasi klinis, pemeriksaan penunjang (jika diperlukan), dan pengobatan simptomatik.
Dalam praktik klinis, dokter atau perekam medik akan melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pertimbangan diagnosis banding untuk menentukan diagnosis dan rencana penatalaksanaan yang tepat bagi pasien dengan gejala demam, lemas, dan penurunan nafsu makan. -
Article No. 2149 | 13 Oct 2024
Klinis : demam 4 hari, lemes, nafsu makan menurun, trombisit turun
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan gejala yang Anda deskripsikan, yaitu demam 4 hari, lemah, nafsu makan menurun, dan trombosit turun, berikut adalah kode ICD-10 dan ICD-9-CM yang sesuai:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R50.9
- Deskripsi: Demam, tidak terspesifikasi
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 85.41
- Deskripsi: Pengukuran jumlah trombosit
Penjelasan:
- Kode ICD-10 R50.9 (Demam, tidak terspesifikasi) digunakan untuk menggambarkan gejala demam yang dialami selama 4 hari tanpa penyebab yang jelas.
- Gejala lemah, nafsu makan menurun, dan penurunan trombosit merupakan gejala tambahan yang dapat terkait dengan kondisi demam.
- Kode ICD-9-CM 85.41 (Pengukuran jumlah trombosit) digunakan untuk prosedur pemeriksaan laboratorium yang dilakukan untuk mengevaluasi jumlah trombosit, yang menurun pada kondisi ini.
Dokter atau perekam medis akan menggunakan kode-kode ini untuk mencatat diagnosis dan prosedur yang dilakukan dalam rekam medis pasien. Kode-kode ini juga digunakan untuk tujuan administratif, seperti penagihan asuransi kesehatan dan pengumpulan data epidemiologi. -
Article No. 2150 | 13 Oct 2024
Klinis : demam 4 hari, lemes, nafsu makan menurun, trombisit turun
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi yang Anda sampaikan, yaitu demam 4 hari, lemes, nafsu makan menurun, trombosit turun, maka dapat diberikan beberapa diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI sesuai standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertermia
2. Kelelahan
3. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Penjelasan singkat:
1. Hipertermia
- SDKI: Keadaan dimana individu mengalami peningkatan suhu tubuh di atas normal.
- SLKI: Pemantauan suhu tubuh, manajemen demam, pemberian cairan dan elektrolit.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang bertujuan untuk menurunkan suhu tubuh, mencegah komplikasi, dan meningkatkan kenyamanan pasien.
2. Kelelahan
- SDKI: Keadaan di mana individu mengalami penurunan kapasitas fisik dan mental untuk melakukan aktivitas.
- SLKI: Manajemen energi, manajemen aktivitas, dukungan psikologis.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang bertujuan untuk memulihkan dan meningkatkan energi, serta mengelola faktor-faktor yang menyebabkan kelelahan.
3. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- SDKI: Keadaan di mana asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- SLKI: Edukasi nutrisi, manajemen nutrisi, monitor intake dan output.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan mencegah komplikasi akibat malnutrisi.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat harus mengacu pada standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh PPNI untuk memastikan kualitas dan keamanan tindakan keperawatan yang diberikan. -
Article No. 2151 | 13 Oct 2024
Klinis : sesak sejak 1 minggu
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai seorang perawat, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi sesak sejak 1 minggu.
Diagnosa Keperawatan:
Pola Napas Tidak Efektif (00032)
Penjelasan:
Pola Napas Tidak Efektif didefinisikan sebagai ketidakmampuan untuk menghirup dan/atau mengeluarkan udara dengan lancar. Kondisi sesak nafas yang dialami sejak 1 minggu menunjukkan adanya gangguan pada pola napas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Perbaikan Pola Napas (1004)
2. Tingkat Kenyamanan Pernapasan (0415)
3. Status Pertukaran Gas (0402)
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Jalan Napas (3200)
2. Manajemen Oksigenasi (3320)
3. Manajemen Pernapasan (3390)
Intervensi Keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Memantau tanda-tanda vital dan pola napas pasien
2. Memberikan oksigen sesuai kebutuhan pasien
3. Mengajarkan teknik pernapasan yang benar
4. Memfasilitasi perawatan jalan napas, seperti suction atau nebulizer
5. Mengevaluasi efektivitas intervensi dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.
Dengan penerapan standar SDKI, SLKI, dan SIKI, diharapkan perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstandar untuk mengatasi masalah sesak nafas yang dialami pasien. -
Article No. 2152 | 13 Oct 2024
Klinis : sesak sejak 1 minggu
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dengan meninjau kondisi yang Anda berikan, yaitu sesak sejak 1 minggu, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis yang sesuai:
1. Kode ICD-10:
- Kode: J06.9
- Deskripsi: Infeksi akut saluran pernapasan atas, tidak spesifik
Dalam konteks ini, sesak yang dialami sejak 1 minggu kemungkinan besar disebabkan oleh infeksi akut pada saluran pernapasan atas, seperti common cold atau flu. Kondisi ini ditandai dengan gejala sesak napas, disertai dengan gejala-gejala lain seperti batuk, demam, dan hidung tersumbat.
Tidak ditemukan kode ICD-9-CM yang spesifik untuk tindakan medis yang dapat dihubungkan dengan kondisi ini, karena pada umumnya perawatan yang diberikan bersifat simptomatik, seperti pemberian obat-obatan untuk meredakan gejala dan mengatasi infeksi.
Beberapa tindakan yang mungkin dilakukan, namun tidak tercakup dalam kode ICD-9-CM secara spesifik, antara lain:
- Pemberian obat pereda batuk dan ekspektoran untuk membantu mengeluarkan dahak
- Pemberian obat antipiretik untuk mengatasi demam
- Pemberian dekongestansia untuk meredakan hidung tersumbat
- Pemberian antibiotik jika terjadi infeksi bakteri sekunder
Dalam kasus ini, perawatan utama yang diberikan biasanya bersifat suportif dan simptomatik, dengan tujuan untuk membantu meredakan gejala dan memfasilitasi pemulihan pasien. -
Article No. 2153 | 13 Oct 2024
Klinis : patah tangan kering sebelah kanan
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis untuk kondisi patah tangan kering sebelah kanan:
1. Kode ICD-10:
- Kode: S52.50XA
- Deskripsi: Patah tulang radius tertutup, bagian tidak ditentukan, tangan kanan, kunjungan awal
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 93.54
- Deskripsi: Aplikasi atau perbaikan alat penahan dengan fiksasi internal atau eksternal, tulang lengan bawah
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 S52.50XA menunjukkan patah tulang radius (tulang lengan bawah) tertutup pada bagian yang tidak ditentukan, pada tangan kanan, untuk kunjungan awal. Kode ini dipilih karena patah tangan kering sebelah kanan merupakan patah tulang radius tertutup.
2. Kode ICD-9-CM 93.54 menggambarkan prosedur aplikasi atau perbaikan alat penahan dengan fiksasi internal atau eksternal pada tulang lengan bawah. Ini mungkin mencakup tindakan seperti pemasangan gips atau fiksasi eksternal untuk menstabilkan patah tulang.
Sebagai dokter atau perekam medis, kode-kode ini digunakan untuk mengidentifikasi dan menggambarkan secara akurat kondisi pasien dan tindakan medis yang dilakukan, sehingga dapat mendukung dokumentasi medis yang komprehensif dan memfasilitasi proses tagihan serta pelaporan kesehatan.