Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 2208 | 14 Oct 2024
Klinis : Pasien datang kontrol sendiri, pasien mengatakan sempat 3 hari terakhir tidak minumobat alprazolamnya. Pasien tidak minum obat karena merasa stabil, namun ternyata saat bangun pagi pasien merasa tidak nyaman. malas bekerja, dan maunya hany tidur terus. Pasien malas melakukan kegiatan sehari-hari. Nafsu makan dikatakan berkurang, namun pasien masih dapat memaksa untuk makan.Pasien juga masih memikirkan terkait pemasukan pada segi financialnya yang saat ini sudah tidak sama seperti sebelumnya.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Tinggi Efek Menarik Diri Obat (SDKI)
Definisi: Keadaan di mana individu berisiko mengalami gejala penarikan diri yang tidak menyenangkan akibat menghentikan atau mengurangi penggunaan obat.
Faktor Risiko: Pasien menghentikan penggunaan obat alprazolam tanpa pengawasan.
2. Depresi (SDKI)
Definisi: Keadaan di mana individu mengalami suasana hati yang sedih, rendah diri, dan kehilangan minat atau kegembiraan dalam berpartisipasi dalam aktivitas sehari-hari.
Karakteristik: Pasien merasa tidak nyaman, malas bekerja, ingin terus tidur, dan menurunnya nafsu makan.
3. Gangguan Proses Pikir (SDKI)
Definisi: Keadaan di mana individu mengalami perubahan proses berpikir yang mengganggu fungsi sehari-hari.
Karakteristik: Pasien memikirkan masalah keuangan yang saat ini berbeda dari sebelumnya.
Penjelasan SDKI-SLKI-SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) merupakan standar yang digunakan untuk mengidentifikasi dan merumuskan diagnosa keperawatan berdasarkan respons pasien terhadap masalah kesehatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk menentukan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk menentukan tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mencapai luaran keperawatan yang diharapkan.
Dengan menggunakan SDKI-SLKI-SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang terstandar dan berkualitas untuk membantu pasien mencapai hasil yang optimal. -
Article No. 2209 | 14 Oct 2024
Klinis : pasien saat ini datang kontrol ditemani ibunya, pasien cukup tenang cukup kooperatif, tampak lesu berbaring memangku tangan di meja. Pasien dapat duduk tenang dan memainkan mainan dihadapannya. Ketika dipanggil pasien tidak menoleh, baik disekolah maupun dirumah. Pasien belum bisa berkomunikasi dua arah. Pasien belum bisa mengucapkan sebuah kata dengan baik. Komunikasi dan verbalisasi terbatas. namun pasien memahami apa yang lawan bicaranya sampaikan. Jika menginginkan sesuatu dan tidak dipenuhi oleh ibu, pasien hanya diam dan tidak berbicara, namun dapat ditenangkan. Saat ini tidur pasien sedikit terganggu dimana menurut ibunya pasien tidur sekitar pukul 20.00 atau 21.00 dan terbangun pukul 02.00 atau 03.00 dan tidak tidur hingga pagi sehingga saat disekolah pasien tampak mengantuk. Hal ini sudah dialami sejak 2 bulan terakhir. Menurut guru di sekolah, pasien akhir akhir ini tidak menyahut ketika dipanggil. Dirumah pun seperti itu. yang baru baru ini dirasakan guru dan orang tua. Makan baik
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, pasien tampaknya mengalami beberapa masalah kesehatan, terutama terkait dengan komunikasi dan pola tidur. Berikut adalah diagnosa keperawatan yang mungkin sesuai dengan kondisi pasien, beserta penjelasan singkatnya berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
1. Diagnosa Keperawatan: Komunikasi Verbal Terganggu
- Definisi: Ketidakmampuan untuk menerima, memproses, transmisi, dan/atau menggunakan sistem simbolis verbal.
- SLKI: Komunikasi Verbal Efektif
- SIKI: Peningkatan Komunikasi Verbal
2. Diagnosa Keperawatan: Gangguan Pola Tidur
- Definisi: Gangguan kuantitas dan kualitas tidur yang menyebabkan ketidaknyamanan atau disfungsi.
- SLKI: Pola Tidur Efektif
- SIKI: Manajemen Pola Tidur
Penjelasan singkat:
1. Komunikasi Verbal Terganggu
- Pasien tampaknya mengalami kesulitan dalam menerima, memproses, dan menggunakan bahasa verbal secara efektif. Hal ini ditandai dengan tidak merespon ketika dipanggil, terbatasnya kemampuan komunikasi dua arah, dan kesulitan dalam mengucapkan kata-kata dengan baik.
- Tujuan luaran keperawatan adalah Komunikasi Verbal Efektif, yang mencakup kemampuan pasien untuk menerima, memproses, dan menggunakan sistem simbolis verbal secara efektif.
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Peningkatan Komunikasi Verbal, seperti mengajarkan teknik komunikasi alternatif, memberikan stimulasi verbal, dan melibatkan keluarga dalam proses komunikasi.
2. Gangguan Pola Tidur
- Pasien mengalami gangguan dalam kuantitas dan kualitas tidur, dengan pola tidur yang tidak teratur. Hal ini ditandai dengan tidur yang terganggu, terbangun di tengah malam, dan mengantuk di siang hari.
- Tujuan luaran keperawatan adalah Pola Tidur Efektif, yang mencakup kemampuan pasien untuk mempertahankan pola tidur yang adekuat dan irama sirkadian yang sehat.
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Manajemen Pola Tidur, seperti mengevaluasi pola tidur, memberikan lingkungan yang mendukung tidur, dan mengajarkan teknik relaksasi.
Harapannya, dengan penerapan diagnosa keperawatan dan intervensi yang sesuai, pasien dapat mencapai komunikasi verbal yang lebih efektif dan pola tidur yang lebih baik, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dan fungsi sehari-hari. -
Article No. 2210 | 14 Oct 2024
Klinis : Pasien datng kontrol ke poli jiwa diantar oleh bapaknya, saat ini pasien cukup teang dan kooperatif. Menurut keluarga, pasien tidak pernah menunjukkan perilaku agresif 1 minggu terakhir, namun masih terkadang ketawa sendiri. Komunikasi cukup baik, pasien mampu merespon pemeriksa. Makan baik, tidur malam cukup, tidak ada keluhan saat ini.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Perilaku Kekerasan Menurun
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Risiko Perilaku Kekerasan adalah kemungkinan timbulnya perilaku menyerang atau merusak yang dapat membahayakan diri sendiri, orang lain, dan lingkungan.
- Kriteria hasil yang diharapkan adalah pasien dapat mengendalikan perilaku agresif, tidak terlibat dalam perilaku kekerasan, dan dapat berinteraksi dengan orang lain secara adaptif.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Indikator yang dapat digunakan untuk mengevaluasi luaran keperawatan adalah pasien dapat mengendalikan dorongan untuk berperilaku agresif, pasien tidak terlibat dalam perilaku kekerasan, dan pasien dapat berinteraksi dengan orang lain secara adaptif.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen marah, terapi perilaku kognitif, dan pelibatan keluarga dalam perawatan.
Berdasarkan kondisi pasien yang Anda deskripsikan, dimana pasien tidak menunjukkan perilaku agresif dalam 1 minggu terakhir, komunikasi cukup baik, dan mampu merespon pemeriksaan, maka diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Risiko Perilaku Kekerasan Menurun. Fokus intervensi keperawatan adalah mempertahankan kemampuan pasien dalam mengendalikan dorongan untuk berperilaku agresif dan berinteraksi dengan orang lain secara adaptif. -
Article No. 2211 | 14 Oct 2024
Klinis : Pasien datng kontrol ke poli jiwa diantar oleh bapaknya, saat ini pasien cukup teang dan kooperatif. Menurut keluarga, pasien masih terkadang ketawa sendiri. Komunikasi cukup baik, pasien mampu merespon pemeriksa. Makan baik, tidur malam cukup, tidak ada keluhan saat ini.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Perilaku Kekerasan (SDKI)
- Penjelasan: Pasien menunjukkan gejala perilaku yang mengarah pada risiko perilaku kekerasan, seperti tertawa sendiri, yang dapat berbahaya bagi diri sendiri atau orang lain.
2. Komunikasi Verbal Terganggu (SDKI)
- Penjelasan: Pasien menunjukkan gangguan dalam berkomunikasi secara verbal, yang dapat mempengaruhi interaksi dengan petugas kesehatan dan keluarga.
3. Risiko Perubahan Proses Pikir (SDKI)
- Penjelasan: Pasien memiliki risiko untuk mengalami perubahan proses pikir, yang dapat ditandai dengan gejala seperti tertawa sendiri.
Rencana Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Manajemen Perilaku
- Fokus: Membantu pasien untuk mengendalikan perilaku berisiko dan mencegah terjadinya perilaku kekerasan.
2. Komunikasi Terapeutik
- Fokus: Memfasilitasi komunikasi yang efektif antara pasien, keluarga, dan petugas kesehatan.
3. Manajemen Perawatan Diri
- Fokus: Membantu pasien dalam mempertahankan fungsi dan aktivitas sehari-hari.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Terapi Aktivitas Kelompok: Memfasilitasi aktivitas kelompok yang dapat membantu pasien dalam mengelola perilaku dan meningkatkan kemampuan komunikasi.
2. Komunikasi Terapeutik: Menerapkan teknik komunikasi yang efektif untuk membangun hubungan saling percaya dan mendorong keterlibatan pasien dalam perawatan.
3. Manajemen Lingkungan: Menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung untuk membantu pasien dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Dalam praktik keperawatan, penting untuk mempertimbangkan kondisi pasien secara holistik dan kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya untuk memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif. -
Article No. 2212 | 14 Oct 2024
Klinis : Pasien datng kontrol ke poli jiwa diantar oleh bapaknya, saat ini pasien cukup teang dan kooperatif. Menurut keluarga, pasien masih terkadang ketawa sendiri. Komunikasi cukup baik, pasien mampu merespon pemeriksa. Makan baik, tidur malam cukup, tidak ada keluhan saat ini. afek tidak sesuai
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Proses Pikir: Waham
Penjelasan: Pasien menunjukkan gejala waham, yaitu keyakinan yang tidak sesuai dengan realitas, seperti tertawa sendiri tanpa sebab yang jelas. Hal ini merupakan salah satu bentuk gangguan proses pikir.
2. Resiko Perilaku Kekerasan
Penjelasan: Meskipun pasien saat ini cukup tenang dan kooperatif, adanya gejala waham yang dialami dapat meningkatkan risiko perilaku kekerasan, terutama jika pasien merasa terancam oleh wahamnya.
Rencana Asuhan Keperawatan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Gangguan Proses Pikir: Waham
- Resiko Perilaku Kekerasan
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Proses Pikir Terkendali
- Perilaku Kekerasan Terkendali
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Terapi Realitas
- Manajemen Marah
- Psikoedukasi Keluarga
Penjelasan:
Perawat perlu melakukan terapi realitas untuk membantu pasien mengenali wahamnya dan mempertahankan kontak dengan realitas. Selain itu, perawat juga perlu mengajarkan teknik manajemen marah untuk mengendalikan risiko perilaku kekerasan. Psikoedukasi keluarga juga penting dilakukan agar keluarga dapat mendukung pemulihan pasien. -
Article No. 2213 | 14 Oct 2024
Klinis : Pasien datng kontrol ke poli jiwa diantar oleh bapaknya, saat ini pasien cukup teang dan kooperatif. Menurut keluarga, pasien masih terkadang ketawa sendiri. Komunikasi cukup baik, pasien mampu merespon pemeriksa. Makan baik, tidur malam cukup, tidak ada keluhan saat ini.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat jiwa, saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Perilaku Kekerasan
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko Perilaku Kekerasan didefinisikan sebagai adanya potensi untuk melakukan perilaku yang dapat menyebabkan cedera fisik pada diri sendiri atau orang lain.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Tujuan utama intervensi adalah untuk mengurangi risiko perilaku kekerasan dan menciptakan lingkungan yang aman. Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat mengendalikan perilaku kekerasan, meningkatkan kemampuan komunikasi, dan meningkatkan harga diri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Identifikasi faktor pencetus perilaku kekerasan
2. Latihan kontrol diri
3. Fasilitasi komunikasi terapeutik
4. Penciptaan lingkungan yang aman
5. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (psikolog, psikiater, dll.)
Berdasarkan kondisi pasien yang cukup tenang dan kooperatif saat ini, namun masih terkadang tertawa sendiri, intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah memfasilitasi komunikasi terapeutik, mengidentifikasi faktor pencetus perilaku kekerasan, dan berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk perencanaan perawatan yang komprehensif. -
Article No. 2214 | 14 Oct 2024
Klinis : Pasien datng kontrol ke poli jiwa diantar oleh bapaknya, saat ini pasien cukup tenang dan kooperatif. Menurut keluarga, pasien masih terkadang ketawa sendiri. Komunikasi cukup baik, pasien mampu merespon pemeriksa. Makan baik, tidur malam cukup, tidak ada keluhan saat ini.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi yang Anda paparkan, saya sebagai perawat jiwa akan menjabarkan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat terkait dengan SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Perilaku Kekerasan
Penjelasan:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Individu mengalami peningkatan potensi untuk melakukan tindakan yang dapat mencederai diri sendiri, orang lain, atau lingkungan secara fisik, verbal, atau mental.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Individu mampu mengendalikan perilaku kekerasan yang muncul.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi keperawatan yang dilakukan untuk membantu individu dalam mengendalikan perilaku kekerasan, seperti manajemen marah, pelatihan relaksasi, dan pemberian obat-obatan sesuai indikasi.
Meskipun pasien saat ini cukup tenang dan kooperatif, namun riwayat ketawa sendiri yang dilaporkan keluarga mengindikasikan adanya risiko perilaku kekerasan yang perlu diwaspadai dan ditangani secara komprehensif oleh tim kesehatan mental.
Kondisi pasien ini memerlukan pemantauan yang lebih intensif, pemberian edukasi, serta intervensi keperawatan yang tepat untuk mencegah terjadinya episode perilaku kekerasan di masa mendatang. -
Article No. 2215 | 14 Oct 2024
Klinis : Pasien datang kontrol ke poli jiwa diantar oleh bapaknya, saat ini pasien cukup tenang dan kooperatif. Menurut keluarga, pasien masih terkadang ketawa sendiri. Komunikasi cukup baik, pasien mampu merespon pemeriksa. Makan baik, tidur malam cukup, tidak ada keluhan saat ini.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan menggunakan standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan:
Diagnosa Keperawatan:
1. Halusinasi Pendengaran
2. Interaksi Sosial Terganggu
Penjelasan:
1. Halusinasi Pendengaran
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Persepsi sensori yang tidak sesuai dengan realitas eksternal yang ditandai dengan mendengar suara atau bunyi-bunyian yang tidak nyata.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Pasien dapat mengenali halusinasi dan menerapkan strategi untuk mengontrolnya.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi yang dapat dilakukan adalah terapi realitas, terapi kognitif, dan pemberian obat-obatan sesuai indikasi.
2. Interaksi Sosial Terganggu
SDKI: Ketidakcukupan atau ketidaksesuaian dalam membentuk, mempertahankan, dan mengembangkan hubungan saling mempengaruhi dengan orang lain.
SLKI: Pasien dapat berinteraksi sosial secara efektif dengan lingkungan.
SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan adalah terapi perilaku, terapi kelompok, dan melibatkan keluarga dalam perawatan pasien.
Dengan pendekatan yang holistik dan kolaboratif, diharapkan pasien dapat memperoleh perawatan yang komprehensif untuk mengatasi masalah kesehatan jiwa yang dihadapinya. -
Article No. 2216 | 14 Oct 2024
Klinis : Pasien datng kontrol ke poli jiwa diantar oleh bapaknya, saat ini pasien cukup teang dan kooperatif. Menurut keluarga, masih terkadang ketawa sendiri. Komunikasi cukup baik, pasien mampu merespon pemeriksa. Makan baik, tidur malam cukup, tidak ada keluhan saat ini.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang Anda uraikan, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat menggunakan standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
Halusinasi Pendengaran (SDKI)
Penjelasan singkat:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Halusinasi Pendengaran adalah pengalaman mendengar suara atau bunyi yang tidak nyata, yang diyakini oleh pasien sebagai pengalaman yang benar-benar terjadi.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Pasien dapat mengenali halusinasi yang dialami, dapat mengatasi halusinasi, dan dapat berinteraksi secara sosial dengan baik.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi yang dapat dilakukan adalah Terapi Perilaku, Terapi Realitas, Terapi Kognitif, Terapi Reminiscence, dan Terapi Kelompok.
Sebagai perawat, saya akan bekerja sama dengan pasien dan keluarga untuk mengelola halusinasi yang dialami pasien. Tujuan utamanya adalah membantu pasien mengenali dan mengatasi halusinasi, serta meningkatkan kemampuan interaksi sosial pasien. Dengan pendekatan yang holistik dan kolaboratif, diharapkan pasien dapat mencapai kondisi yang optimal dan memiliki kualitas hidup yang lebih baik. -
Article No. 2217 | 14 Oct 2024
Klinis : Pasien datang kontrol ke poli jiwa diantar oleh bapaknya, saat ini pasien cukup teang dan kooperatif. Menurut keluarga, masih terkadang ketawa sendiri. Komunikasi cukup baik, pasien mampu merespon pemeriksa. Makan baik, tidur malam cukup, tidak ada keluhan saat ini.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat terkait standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Perilaku Kekerasan
Penjelasan:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Risiko individu untuk melakukan tindakan yang dapat menyebabkan cedera fisik pada diri sendiri atau orang lain.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Individu menunjukkan kemampuan mengontrol perilaku kekerasan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Tindakan keperawatan untuk membantu individu mencegah atau mengendalikan perilaku yang dapat menyebabkan cedera pada diri sendiri atau orang lain.
Berdasarkan informasi yang diberikan, pasien terkadang masih tertawa sendiri, yang dapat meningkatkan risiko perilaku kekerasan. Diagnosis ini penting untuk memantau dan mengendalikan perilaku pasien agar tidak membahayakan diri sendiri atau orang lain.
Sebagai perawat, saya akan bekerja sama dengan tim kesehatan lain untuk memberikan intervensi yang tepat, seperti terapi farmakologis, terapi perilaku, dan edukasi keluarga, guna membantu pasien mencapai kemampuan mengontrol perilaku kekerasan.