Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 2213 | 14 Oct 2024
Klinis : Pasien datng kontrol ke poli jiwa diantar oleh bapaknya, saat ini pasien cukup teang dan kooperatif. Menurut keluarga, pasien masih terkadang ketawa sendiri. Komunikasi cukup baik, pasien mampu merespon pemeriksa. Makan baik, tidur malam cukup, tidak ada keluhan saat ini.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat jiwa, saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Perilaku Kekerasan
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko Perilaku Kekerasan didefinisikan sebagai adanya potensi untuk melakukan perilaku yang dapat menyebabkan cedera fisik pada diri sendiri atau orang lain.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Tujuan utama intervensi adalah untuk mengurangi risiko perilaku kekerasan dan menciptakan lingkungan yang aman. Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat mengendalikan perilaku kekerasan, meningkatkan kemampuan komunikasi, dan meningkatkan harga diri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Identifikasi faktor pencetus perilaku kekerasan
2. Latihan kontrol diri
3. Fasilitasi komunikasi terapeutik
4. Penciptaan lingkungan yang aman
5. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (psikolog, psikiater, dll.)
Berdasarkan kondisi pasien yang cukup tenang dan kooperatif saat ini, namun masih terkadang tertawa sendiri, intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah memfasilitasi komunikasi terapeutik, mengidentifikasi faktor pencetus perilaku kekerasan, dan berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk perencanaan perawatan yang komprehensif. -
Article No. 2214 | 14 Oct 2024
Klinis : Pasien datng kontrol ke poli jiwa diantar oleh bapaknya, saat ini pasien cukup tenang dan kooperatif. Menurut keluarga, pasien masih terkadang ketawa sendiri. Komunikasi cukup baik, pasien mampu merespon pemeriksa. Makan baik, tidur malam cukup, tidak ada keluhan saat ini.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi yang Anda paparkan, saya sebagai perawat jiwa akan menjabarkan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat terkait dengan SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Perilaku Kekerasan
Penjelasan:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Individu mengalami peningkatan potensi untuk melakukan tindakan yang dapat mencederai diri sendiri, orang lain, atau lingkungan secara fisik, verbal, atau mental.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Individu mampu mengendalikan perilaku kekerasan yang muncul.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi keperawatan yang dilakukan untuk membantu individu dalam mengendalikan perilaku kekerasan, seperti manajemen marah, pelatihan relaksasi, dan pemberian obat-obatan sesuai indikasi.
Meskipun pasien saat ini cukup tenang dan kooperatif, namun riwayat ketawa sendiri yang dilaporkan keluarga mengindikasikan adanya risiko perilaku kekerasan yang perlu diwaspadai dan ditangani secara komprehensif oleh tim kesehatan mental.
Kondisi pasien ini memerlukan pemantauan yang lebih intensif, pemberian edukasi, serta intervensi keperawatan yang tepat untuk mencegah terjadinya episode perilaku kekerasan di masa mendatang. -
Article No. 2215 | 14 Oct 2024
Klinis : Pasien datang kontrol ke poli jiwa diantar oleh bapaknya, saat ini pasien cukup tenang dan kooperatif. Menurut keluarga, pasien masih terkadang ketawa sendiri. Komunikasi cukup baik, pasien mampu merespon pemeriksa. Makan baik, tidur malam cukup, tidak ada keluhan saat ini.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan menggunakan standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan:
Diagnosa Keperawatan:
1. Halusinasi Pendengaran
2. Interaksi Sosial Terganggu
Penjelasan:
1. Halusinasi Pendengaran
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Persepsi sensori yang tidak sesuai dengan realitas eksternal yang ditandai dengan mendengar suara atau bunyi-bunyian yang tidak nyata.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Pasien dapat mengenali halusinasi dan menerapkan strategi untuk mengontrolnya.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi yang dapat dilakukan adalah terapi realitas, terapi kognitif, dan pemberian obat-obatan sesuai indikasi.
2. Interaksi Sosial Terganggu
SDKI: Ketidakcukupan atau ketidaksesuaian dalam membentuk, mempertahankan, dan mengembangkan hubungan saling mempengaruhi dengan orang lain.
SLKI: Pasien dapat berinteraksi sosial secara efektif dengan lingkungan.
SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan adalah terapi perilaku, terapi kelompok, dan melibatkan keluarga dalam perawatan pasien.
Dengan pendekatan yang holistik dan kolaboratif, diharapkan pasien dapat memperoleh perawatan yang komprehensif untuk mengatasi masalah kesehatan jiwa yang dihadapinya. -
Article No. 2216 | 14 Oct 2024
Klinis : Pasien datng kontrol ke poli jiwa diantar oleh bapaknya, saat ini pasien cukup teang dan kooperatif. Menurut keluarga, masih terkadang ketawa sendiri. Komunikasi cukup baik, pasien mampu merespon pemeriksa. Makan baik, tidur malam cukup, tidak ada keluhan saat ini.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang Anda uraikan, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat menggunakan standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
Halusinasi Pendengaran (SDKI)
Penjelasan singkat:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Halusinasi Pendengaran adalah pengalaman mendengar suara atau bunyi yang tidak nyata, yang diyakini oleh pasien sebagai pengalaman yang benar-benar terjadi.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Pasien dapat mengenali halusinasi yang dialami, dapat mengatasi halusinasi, dan dapat berinteraksi secara sosial dengan baik.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi yang dapat dilakukan adalah Terapi Perilaku, Terapi Realitas, Terapi Kognitif, Terapi Reminiscence, dan Terapi Kelompok.
Sebagai perawat, saya akan bekerja sama dengan pasien dan keluarga untuk mengelola halusinasi yang dialami pasien. Tujuan utamanya adalah membantu pasien mengenali dan mengatasi halusinasi, serta meningkatkan kemampuan interaksi sosial pasien. Dengan pendekatan yang holistik dan kolaboratif, diharapkan pasien dapat mencapai kondisi yang optimal dan memiliki kualitas hidup yang lebih baik. -
Article No. 2217 | 14 Oct 2024
Klinis : Pasien datang kontrol ke poli jiwa diantar oleh bapaknya, saat ini pasien cukup teang dan kooperatif. Menurut keluarga, masih terkadang ketawa sendiri. Komunikasi cukup baik, pasien mampu merespon pemeriksa. Makan baik, tidur malam cukup, tidak ada keluhan saat ini.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat terkait standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Perilaku Kekerasan
Penjelasan:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Risiko individu untuk melakukan tindakan yang dapat menyebabkan cedera fisik pada diri sendiri atau orang lain.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Individu menunjukkan kemampuan mengontrol perilaku kekerasan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Tindakan keperawatan untuk membantu individu mencegah atau mengendalikan perilaku yang dapat menyebabkan cedera pada diri sendiri atau orang lain.
Berdasarkan informasi yang diberikan, pasien terkadang masih tertawa sendiri, yang dapat meningkatkan risiko perilaku kekerasan. Diagnosis ini penting untuk memantau dan mengendalikan perilaku pasien agar tidak membahayakan diri sendiri atau orang lain.
Sebagai perawat, saya akan bekerja sama dengan tim kesehatan lain untuk memberikan intervensi yang tepat, seperti terapi farmakologis, terapi perilaku, dan edukasi keluarga, guna membantu pasien mencapai kemampuan mengontrol perilaku kekerasan. -
Article No. 2218 | 14 Oct 2024
Klinis : Pasien datang kontrol ke poli jiwa diantar oleh bapaknya, saat ini pasien cukup tenang dan kooperatif. Menurut keluarga, masih terkadang ketawa sendiri. Komunikasi cukup baik, pasien mampu merespon pemeriksa. Makan baik, tidur malam cukup, tidak ada keluhan saat ini.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan informasi yang diberikan, mari kita bahas diagnosa keperawatan serta penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, dan SIKI sesuai standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien tersebut.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Perilaku Kekerasan
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko Perilaku Kekerasan didefinisikan sebagai keadaan di mana individu memiliki potensi untuk melakukan tindakan yang dapat menyebabkan kerusakan fisik pada diri sendiri atau orang lain.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan pada pasien dengan Risiko Perilaku Kekerasan adalah pasien mampu mengendalikan perilaku kekerasan, tidak terjadi cedera pada diri sendiri atau orang lain, dan pasien dapat berpartisipasi dalam aktivitas sehari-hari.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Identifikasi faktor pemicu perilaku kekerasan
2. Bina hubungan saling percaya dengan pasien
3. Latih teknik relaksasi dan strategi koping untuk mengendalikan perilaku kekerasan
4. Pantau tanda-tanda perilaku kekerasan
5. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain dalam penatalaksanaan pasien.
Dengan pendekatan yang berfokus pada pengendalian perilaku kekerasan, diharapkan pasien dapat mencapai kondisi yang stabil dan mampu beraktivitas sehari-hari dengan baik. -
Article No. 2219 | 14 Oct 2024
Klinis : Pasien datang kontrol ke poli Jiwa diantar oleh ibunya. cukup tenang dan kooperatif saat ini. Pasien mengatakan dirinya lebih membaik saat ini, tidak ada persasaan cemas dan murung 1 minggu terakhir. Pasien mengatakan dirinya kadang begadang karena menyelesaikan tugas2nya yang seharusnya masih bisa dilanjutkan keesokan harinya. Makan baik, pasien patuh minum obat, tidak ada perilaku impulsive saat ini.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Risiko Aktivitas Tidur Kurang (SDKI)
Penjelasan:
1. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
Risiko Aktivitas Tidur Kurang adalah kondisi di mana individu berisiko mengalami pola aktivitas tidur yang tidak adekuat.
2. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
Luaran yang diharapkan dari penanganan Risiko Aktivitas Tidur Kurang adalah:
- Pola tidur membaik
- Kualitas tidur membaik
- Durasi tidur membaik
3. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
Intervensi yang dapat dilakukan untuk mengatasi Risiko Aktivitas Tidur Kurang antara lain:
- Manajemen Tidur
- Terapi Relaksasi
- Edukasi Aktivitas Tidur
Berdasarkan informasi yang diberikan, pasien menunjukkan gejala Risiko Aktivitas Tidur Kurang karena kebiasaan begadang untuk menyelesaikan tugas-tugas. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah memberikan edukasi tentang pentingnya pola tidur yang baik, mengajarkan teknik relaksasi untuk membantu pasien tidur, serta membantu pasien dalam manajemen waktu agar dapat menyelesaikan tugas-tugas tanpa harus begadang. -
Article No. 2220 | 14 Oct 2024
Klinis : Pasien saat ini cukup tenang, kooperatif, pasien mengatakan saat ini tidak ada keluhan, pasien mengatakan perutmya sudah tidak sakit. Sesekali pasien tidak nyambung. Tidur baik. Makan baik. Pasien beraktivitas membantu orang dirumah. Pasien cukup nyambung jika diajak bicara.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Ketidakstabilan Emosi (SDKI)
Definisi: Rentan terhadap perubahan suasana hati yang tidak stabil, yang dapat mengarah pada respons emosional yang tidak proporsional atau tidak sesuai dengan situasi.
Penjelasan:
Pasien saat ini cukup tenang dan kooperatif, namun sesekali menunjukkan tanda-tanda ketidaknyambungan dalam berkomunikasi. Meskipun tidak ada keluhan yang disampaikan oleh pasien, adanya gejala tidak nyambung saat berkomunikasi dapat menjadi indikasi adanya risiko ketidakstabilan emosi yang perlu diidentifikasi dan diatasi.
Luaran Keperawatan (SLKI):
1. Stabilitas Emosi
2. Kemampuan Komunikasi
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Terapi Perilaku Kognitif
2. Manajemen Stres
3. Terapi Suportif
Tujuan intervensi ini adalah untuk membantu pasien mencapai stabilitas emosi dan kemampuan komunikasi yang optimal, sehingga dapat terlibat dalam aktivitas sehari-hari dengan baik.
Demikian diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Jika ada pertanyaan lebih lanjut, saya siap memberikan penjelasan yang lebih rinci. -
Article No. 2221 | 14 Oct 2024
Klinis : badan lemas ,nyeri tengkuk, riwayat jantung
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Sebagai dokter atau perekam medis, saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis yang sesuai dengan kondisi yang Anda deskripsikan.
1. Kode ICD-10:
- Kode: R53.1
- Deskripsi: Kelemahan umum
2. Kode ICD-10:
- Kode: M54.2
- Deskripsi: Nyeri tengkuk
3. Kode ICD-10:
- Kode: I50.9
- Deskripsi: Gagal jantung, tidak diklasifikasikan di tempat lain
Dalam hal ini, tidak ada kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis yang spesifik, karena kondisi ini umumnya memerlukan evaluasi klinis dan pengobatan simptomatik, seperti istirahat, terapi suportif, atau pemeriksaan lebih lanjut jika diperlukan. Pasien dengan riwayat penyakit jantung mungkin memerlukan pemantauan dan penanganan yang sesuai untuk kondisi tersebut. -
Article No. 2222 | 14 Oct 2024
Klinis : badan lemas ,nyeri tengkuk, riwayat jantung
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Bersedia, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Kelelahan (Fatigue)
Penjelasan: Kelelahan adalah suatu keadaan subjektif yang ditandai dengan perasaan lemah dan energi yang menurun, serta keterbatasan dalam melakukan aktivitas. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk riwayat penyakit jantung.
2. Nyeri Akut
Penjelasan: Nyeri akut adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau dijelaskan dalam istilah kerusakan tersebut. Pada kasus ini, nyeri tengkuk dapat menjadi indikasi adanya masalah muskuloskeletal atau neurologis.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Kelelahan (Fatigue)
- Definisi: Sensasi subjektif yang menyebabkan melemahnya kemampuan untuk melakukan aktivitas fisik dan mental secara efisien.
- Penyebab: Faktor fisik, psikologis, dan/atau situasional.
- Karakteristik: Cepat merasa lelah, sulit memulai atau menyelesaikan aktivitas, penurunan motivasi, dan penurunan konsentrasi.
2. Nyeri Akut
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial.
- Penyebab: Penyakit, cedera, prosedur medis, dan/atau faktor psikologis.
- Karakteristik: Nyeri yang dirasakan, lokasi nyeri, kualitas nyeri, durasi, frekuensi, dan faktor yang mempengaruhi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Pemulihan Energi
- Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan dan meningkatkan tingkat energi yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
- Kriteria Hasil: Kelelahan berkurang, kemampuan untuk melakukan aktivitas meningkat, dan motivasi untuk beraktivitas meningkat.
2. Manajemen Nyeri
- Definisi: Kemampuan untuk mengontrol atau mengurangi nyeri atau rasa tidak nyaman.
- Kriteria Hasil: Nyeri terkontrol, kemampuan menggunakan teknik manajemen nyeri, dan kepuasan terhadap manajemen nyeri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Kelelahan
- Intervensi: Identifikasi penyebab kelelahan, atur istirahat dan aktivitas, latihan fisik yang teratur, serta intervensi psikologis jika diperlukan.
2. Manajemen Nyeri
- Intervensi: Identifikasi penyebab nyeri, lakukan pengkajian nyeri, berikan terapi farmakologis dan non-farmakologis, serta ajarkan teknik manajemen nyeri kepada pasien.
Harapnya, informasi ini dapat membantu Anda dalam memahami pendekatan keperawatan yang komprehensif untuk mengatasi kondisi yang Anda deskripsikan. Jangan ragu untuk menanyakan hal lain jika Anda membutuhkan informasi tambahan.