Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 2441 | 15 Oct 2024
Klinis : nyeri ulu hati dan perut , mual dan muntah ,diare, demam , suhu 38 celcius
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut terkait kondisi gastrointestinal yang ditandai dengan nyeri ulu hati dan perut.
2. Mual dan muntah terkait gangguan gastrointestinal.
3. Diare terkait gangguan gastrointestinal.
4. Hipertermia terkait proses infeksi atau peradangan.
Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Nyeri akut: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau yang digambarkan dalam istilah kerusakan.
- Mual dan muntah: Ketidaknyamanan dan keinginan untuk memuntahkan isi lambung.
- Diare: Perubahan konsistensi dan frekuensi defekasi menjadi lebih cair dan sering.
- Hipertermia: Peningkatan suhu tubuh di atas nilai normal.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Kontrol nyeri: Kemampuan individu untuk mengontrol pengalaman nyeri.
- Manajemen mual dan muntah: Kemampuan individu untuk mengelola gejala mual dan muntah.
- Manajemen diare: Kemampuan individu untuk mengelola gejala diare.
- Termoregulasi: Kemampuan individu untuk mengatur suhu tubuh.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen nyeri: Tindakan yang dilakukan untuk mengendalikan nyeri yang dialami.
- Manajemen mual dan muntah: Tindakan yang dilakukan untuk mengendalikan mual dan muntah.
- Manajemen diare: Tindakan yang dilakukan untuk mengendalikan diare.
- Manajemen hipertermia: Tindakan yang dilakukan untuk menurunkan suhu tubuh yang meningkat.
Dengan kondisi yang diberikan, pasien memerlukan intervensi keperawatan yang komprehensif untuk mengatasi masalah gastrointestinal dan hipertermia yang dialami. Perawat harus melakukan pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi yang sesuai dengan standar praktik keperawatan di Indonesia. -
Article No. 2442 | 15 Oct 2024
Klinis : lemas , pucat ,mual , muntah 8x ,diare 5 kali, nyeri perut dan ulu hati
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda deskripsikan, dengan tone akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan Cairan dan Elektrolit berhubungan dengan Diare dan Muntah
Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Ketidakseimbangan Cairan dan Elektrolit: Kondisi dimana terdapat ketidaksesuaian antara asupan dan kebutuhan cairan dan elektrolit dalam tubuh.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Keseimbangan Cairan: Kondisi dimana terdapat keseimbangan antara asupan dan pengeluaran cairan tubuh.
2. Keseimbangan Elektrolit: Kondisi dimana terdapat keseimbangan konsentrasi elektrolit dalam cairan tubuh.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Diare: Tindakan untuk mengontrol dan mengatasi diare.
2. Manajemen Muntah: Tindakan untuk mengontrol dan mengatasi muntah.
3. Manajemen Cairan: Tindakan untuk mengatur asupan dan pengeluaran cairan tubuh.
4. Manajemen Elektrolit: Tindakan untuk mengatur keseimbangan elektrolit dalam cairan tubuh.
Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, pasien mengalami gejala-gejala seperti lemas, pucat, mual, muntah, diare, dan nyeri perut yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh. Oleh karena itu, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Ketidakseimbangan Cairan dan Elektrolit berhubungan dengan Diare dan Muntah. -
Article No. 2443 | 15 Oct 2024
Klinis : lemas , pucat ,mual , muntah 8x ,diare 5 kali, nyeri perut dan ulu hati, demam suhu 38 celcius
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan gejala yang Anda paparkan, yaitu lemas, pucat, mual, muntah 8 kali, diare 5 kali, nyeri perut dan ulu hati, serta demam suhu 38 derajat Celsius, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakstabilan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan melalui muntah dan diare.
SDKI:
Definisi: Ketidakmampuan untuk mempertahankan volume cairan yang sesuai dengan kebutuhan tubuh.
SLKI:
Luaran yang diharapkan:
- Pasien akan menunjukkan tanda-tanda hidrasi yang adekuat.
- Pasien akan menunjukkan eliminasi yang normal.
- Pasien akan melaporkan peningkatan rasa nyaman.
SIKI:
Intervensi Keperawatan:
- Pantau tanda-tanda vital, intake dan output cairan
- Berikan cairan intravena sesuai indikasi
- Anjurkan pasien minum cairan oral yang sesuai
- Berikan antiemetik dan antidiare sesuai indikasi
- Pantau tanda-tanda dehidrasi
Penjelasan singkat:
Ketidakstabilan volume cairan terjadi karena adanya kehilangan cairan yang berlebihan melalui muntah dan diare. Hal ini dapat menyebabkan dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit, sehingga diperlukan intervensi untuk mempertahankan volume cairan yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. -
Article No. 2444 | 15 Oct 2024
Klinis : Seorang pria berusia 45 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan batuk berdahak yang sudah berlangsung selama 3 minggu. Pasien mengeluhkan adanya dahak bercampur darah, penurunan berat badan, demam ringan terutama pada malam hari, berkeringat malam, dan merasa lemas. Pasien juga mengalami sesak napas ringan. Riwayat kontak dengan penderita TB sebelumnya tidak diketahui. Setelah dilakukan pemeriksaan dahak (BTA), pasien dinyatakan positif TB Paru. Hasil Pemeriksaan: Vital Sign: Suhu 37.8°C, RR 22x/menit, HR 90x/menit, SpO2 95% (tanpa oksigen tambahan). Pemeriksaan Fisik: Terdengar suara ronki di bagian paru-paru kanan bawah. Hasil Foto Rontgen: Terdapat infiltrat di paru-paru kanan.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan yang Anda sampaikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengacu pada standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas (SDKI)
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan fungsi pernapasan yang optimal.
2. Intoleransi Aktivitas (SDKI)
Definisi: Ketidakmampuan untuk mentoleransi atau menyelesaikan aktivitas rutin akibat keterbatasan fisiologis dan/atau psikologis.
3. Risiko Infeksi (SDKI)
Definisi: Peningkatan risiko terpapar oleh agen patogen.
Rencana Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Bersihan Jalan Napas
- Pantau status pernapasan dan oksigenasi
- Laksanakan batuk efektif dan senam napas
- Berikan terapi oksigen sesuai indikasi
2. Manajemen Aktivitas
- Evaluasi toleransi aktivitas pasien
- Atur aktivitas sesuai kemampuan pasien
- Ajarkan teknik pengaturan energi
3. Pencegahan Infeksi
- Cuci tangan sesuai prosedur
- Gunakan alat pelindung diri yang sesuai
- Edukasi pasien dan keluarga mengenai pencegahan penularan
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen Jalan Napas
- Pantau status pernapasan
- Berikan posisi yang nyaman untuk pernapasan
- Laksanakan tindakan pembersihan jalan napas
2. Manajemen Kelelahan
- Kaji tingkat kelelahan pasien
- Bantu pasien mengatur aktivitas sesuai kemampuan
- Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk penanganan kelelahan
3. Pencegahan Infeksi
- Cuci tangan sesuai prosedur
- Gunakan alat pelindung diri yang sesuai
- Edukasi pasien dan keluarga mengenai pencegahan penularan
Dengan penerapan rencana asuhan keperawatan dan intervensi yang komprehensif, diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan pasien dan mencapai hasil yang optimal dalam penanganan kasus tuberkulosis paru. -
Article No. 2301 | 15 Oct 2024
Klinis : manajemen diare
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi manajemen diare.
Diagnosa Keperawatan:
Ketidakseimbangan elektrolit berhubungan dengan diare.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Ketidakseimbangan elektrolit berhubungan dengan diare ditandai dengan output cairan yang berlebih, perubahan tanda-tanda vital (misalnya nadi cepat, tekanan darah rendah), perubahan status mental, kelelahan, dan kram otot.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari manajemen diare adalah klien dapat mempertahankan keseimbangan elektrolit, menunjukkan tanda-tanda vital dalam batas normal, mempertahankan status mental yang baik, dan menunjukkan tidak ada kram otot.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Lakukan pengkajian komprehensif terkait status cairan dan elektrolit.
2. Pantau tanda-tanda vital secara berkala.
3. Berikan terapi cairan dan elektrolit sesuai dengan kebutuhan klien.
4. Anjurkan klien mengonsumsi makanan dan minuman yang kaya elektrolit.
5. Ajarkan klien dan keluarga tentang manajemen diare, termasuk pemberian makanan dan cairan yang adekuat.
6. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk memberikan perawatan yang komprehensif.
Sebagai perawat, saya akan memberikan perawatan yang komprehensif dan kolaboratif untuk mengelola diare dan menjaga keseimbangan elektrolit klien. Pemantauan yang ketat serta edukasi kepada klien dan keluarga sangat penting dalam proses pemulihan. -
Article No. 2302 | 15 Oct 2024
Klinis : manajemen diare
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat standar SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi manajemen diare.
Diagnosa Keperawatan:
Diare
Definisi: Pola eliminasi fekal yang tidak normal, ditandai dengan frekuensi buang air besar yang meningkat (lebih dari 3 kali per hari) dengan konsistensi lembek atau cair.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Penyebab: Infeksi, malabsorpsi, respon terhadap obat-obatan, diet tidak seimbang, dan ketidakseimbangan elektrolit.
- Gejala: Frekuensi buang air besar meningkat, konsistensi feses lembek atau cair, nyeri abdomen, mual, muntah, dan dehidrasi.
- Intervensi Keperawatan: Manajemen cairan dan elektrolit, kontrol infeksi, manajemen nutrisi, dan edukasi pasien/keluarga.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Keseimbangan cairan, elektrolit, dan nutrisi yang adekuat, serta tidak terjadi komplikasi.
- Indikator: Frekuensi buang air besar normal, konsistensi feses normal, tanda-tanda vital dalam batas normal, dan tidak terjadi dehidrasi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Pemantauan tanda-tanda vital, pemberian cairan/elektrolit, nutrisi enteral atau parenteral, edukasi tentang diare dan pencegahannya, serta kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain.
- Aktivitas Keperawatan: Observasi tanda-tanda vital, pemberian cairan dan elektrolit secara oral atau parenteral, pemberian nutrisi enteral atau parenteral, dan edukasi tentang manajemen diare.
Dengan demikian, diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat standar SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi manajemen diare telah saya sampaikan. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda. -
Article No. 2303 | 15 Oct 2024
Klinis : manajemen diare
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Diare
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Diare didefinisikan sebagai pengeluaran feses yang tidak normal, dengan frekuensi lebih dari tiga kali sehari, dengan konsistensi yang lebih encer dari biasanya. Diare dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi, malabsorpsi, obat-obatan, atau kondisi medis lainnya.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dalam penanganan diare antara lain:
1. Pasien menunjukkan pola defekasi kembali normal.
2. Pasien menunjukkan tanda-tanda dehidrasi minimal.
3. Pasien menunjukkan asupan cairan dan elektrolit yang adekuat.
4. Pasien menunjukkan status gizi yang membaik.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan dalam manajemen diare antara lain:
1. Tatalaksana cairan dan elektrolit, seperti pemberian cairan rehidrasi oral atau intravena.
2. Pemberian nutrisi yang sesuai, seperti makanan BRAT (Banana, Rice, Applesauce, Toast).
3. Pemantauan tanda-tanda vital dan status hidrasi.
4. Pemberian obat-obatan antidiare, jika diperlukan.
5. Edukasi kepada pasien dan keluarga tentang manajemen diare.
Sebagai pakar perawat, tujuan utama dalam penanganan diare adalah untuk menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit, mencegah komplikasi, serta memulihkan status gizi pasien. Pendekatan yang holistik dan kolaboratif dengan tim kesehatan lainnya sangat diperlukan untuk mencapai hasil yang optimal. -
Article No. 2190 | 14 Oct 2024
Klinis : Seorang perempuan 57 tahun (BB: 60 kg, TB: 160 cm) sudah 1 minggu dirawat di bangsal IPD karena luka pada kaki kanannya yang tidak kunjung sembuh. Pasien mempunyai riwayat diabetes sejak 5 tahun yang lalu. Saat pengkajian didapatkan pasien mengeluh mual, ingin muntah dan mulut terasa pahit. Pasien mengeluh sulit untuk berpindah dari tempat tidur, kekuatan otot Pasien mengatakan sulit sekali untuk dapat minum air putih karena mual. Pemeriksaan fisik didapatkan Nadi: 104x/menit dan teraba lemah, RR: 17x/menit dan regular, TD: 100/60 mmHg, Suhu aksila: 36.7OC, perkusi dada: sonor, otot bantu napas (-), turgor kulit 5 detik, mukosa bibir kering, bising usus 10x/menit, urine output 20cc/jam, gula darah sewaktu 413 gr/dl. Pengkajian luka didapatkan panjang 10 cm, kedalaman 3 cm, eritema (+), pus (+). Saat ini, pasien mengatakan tidur 7-8 jam perhari, dapat istirahat dengan baik dan ingin menambah jam tidur saat malam hari.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda sampaikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah Berhubungan dengan Diabetes Mellitus
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Keadaan di mana individu berisiko mengalami peningkatan atau penurunan kadar glukosa darah yang tidak terkontrol.
- Faktor Risiko: Diabetes Mellitus, Asupan makanan tidak adekuat, Aktivitas fisik tidak adekuat, Stres.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran: Kadar Glukosa Darah Terkendali
- Kriteria Hasil: Kadar glukosa darah dalam rentang normal, Tidak ada tanda-tanda komplikasi akut DM.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi: Pemantauan Kadar Glukosa Darah, Manajemen Diabetes, Edukasi Manajemen Diabetes.
2. Gangguan Mobilitas Fisik Berhubungan dengan Kelemahan
SDKI:
- Definisi: Keterbatasan dalam melakukan pergerakan fisik yang disengaja, mandiri, dan terkoordinasi.
- Faktor Risiko: Kelemahan fisik, Nyeri, Keterbatasan fisik.
SLKI:
- Luaran: Mobilitas Fisik Meningkat
- Kriteria Hasil: Kekuatan otot meningkat, Kemampuan mobilisasi meningkat, Kemampuan beraktivitas meningkat.
SIKI:
- Intervensi: Terapi Latihan, Manajemen Nyeri, Manajemen Kelemahan.
3. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Badan Berhubungan dengan Mual dan Anoreksia
SDKI:
- Definisi: Keadaan di mana asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Faktor Risiko: Anoreksia, Mual, Disfagia.
SLKI:
- Luaran: Status Nutrisi Membaik
- Kriteria Hasil: Berat badan membaik, Kadar albumin normal, Asupan nutrisi adekuat.
SIKI:
- Intervensi: Manajemen Mual dan Muntah, Terapi Nutrisi, Konseling Gizi.
Penjelasan singkat: Pasien memiliki risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah akibat diabetes mellitus yang dideritanya, mengalami gangguan mobilitas fisik karena kelemahan, serta ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan badan karena mual dan anoreksia. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah pemantauan kadar glukosa darah, manajemen diabetes, terapi latihan, manajemen nyeri, manajemen kelemahan, manajemen mual dan muntah, serta terapi nutrisi dan konseling gizi. -
Article No. 2191 | 14 Oct 2024
Klinis : Seorang perempuan 57 tahun (BB: 60 kg, TB: 160 cm) sudah 1 minggu dirawat di bangsal IPD karena luka pada kaki kanannya yang tidak kunjung sembuh. Pasien mempunyai riwayat diabetes sejak 5 tahun yang lalu. Saat pengkajian didapatkan pasien mengeluh mual, ingin muntah dan mulut terasa pahit. Pasien mengeluh sulit untuk berpindah dari tempat tidur, kekuatan otot Pasien mengatakan sulit sekali untuk dapat minum air putih karena mual. Pemeriksaan fisik didapatkan Nadi: 104x/menit dan teraba lemah, RR: 17x/menit dan regular, TD: 100/60 mmHg, Suhu aksila: 36.7OC, perkusi dada: sonor, otot bantu napas (-), turgor kulit 5 detik, mukosa bibir kering, bising usus 10x/menit, urine output 20cc/jam, gula darah sewaktu 413 gr/dl. Pengkajian luka didapatkan panjang 10 cm, kedalaman 3 cm, eritema (+), pus (+). Saat ini, pasien mengatakan tidur 7-8 jam perhari, dapat istirahat dengan baik dan ingin menambah jam tidur saat malam hari.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI, serta intervensi keperawatan yang dapat diterapkan untuk kondisi pasien tersebut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
2. Resiko Perfusi Perifer Tidak Efektif
3. Intoleransi Aktivitas
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- Definisi: Asupan nutrisi yang tidak seimbang dengan kebutuhan tubuh.
- Penyebab: Mual, muntah, anoreksia.
- Karakteristik: Berat badan menurun, asupan oral rendah, kadar gula darah tidak terkontrol.
2. Resiko Perfusi Perifer Tidak Efektif
- Definisi: Berisiko mengalami gangguan sirkulasi darah ke bagian tubuh tertentu.
- Penyebab: Diabetes mellitus, luka pada ekstremitas.
- Karakteristik: Nyeri, edema, perubahan warna kulit, suhu kulit menurun.
3. Intoleransi Aktivitas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
- Penyebab: Kelemahan fisik, gangguan mobilitas.
- Karakteristik: Kelelahan, dyspnea, kesulitan dalam melakukan aktivitas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Keseimbangan Nutrisi
2. Perfusi Perifer
3. Toleransi Aktivitas
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Nutrisi
- Monitor asupan dan output nutrisi
- Kolaborasi dengan tim gizi untuk menyusun rencana diet yang sesuai
- Berikan nutrisi enteral/parenteral jika perlu
2. Manajemen Perfusi Perifer
- Perawatan luka secara optimal
- Kolaborasi dengan tim medis untuk penanganan diabetes
- Edukasi pasien dan keluarga terkait perawatan ekstremitas
3. Manajemen Aktivitas
- Bantuan dalam aktivitas sehari-hari sesuai kemampuan pasien
- Latihan mobilisasi secara bertahap
- Edukasi pasien dan keluarga terkait pentingnya aktivitas
Penerapan intervensi keperawatan ini diharapkan dapat membantu mengatasi masalah kesehatan pasien secara komprehensif. -
Article No. 2192 | 14 Oct 2024
Klinis : Pasien meminum racun, mual muntah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan menyediakan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang meminum racun, mengalami mual muntah.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Keracunan Obat/Zat Kimia
Penjelasan Singkat:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Keadaan di mana individu berisiko mengalami efek yang tidak diinginkan akibat zat atau bahan yang dimakan, dihirup, atau diinjeksi.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Individu bebas dari efek yang tidak diinginkan akibat zat atau bahan yang dimakan, dihirup, atau diinjeksi.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi yang dilakukan untuk mencegah, mengurangi, atau mengatasi efek yang tidak diinginkan akibat zat atau bahan yang dimakan, dihirup, atau diinjeksi.
Penjelasan tambahan:
Pasien yang meminum racun berisiko mengalami keracunan. Perawat harus segera melakukan tindakan pertolongan pertama, seperti memastikan jalan napas terbuka, pemberian cairan, dan peningkatan frekuensi pemantauan tanda-tanda vital. Selain itu, perawat juga harus melakukan edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai bahaya racun, pencegahan, dan tindakan yang harus dilakukan jika terjadi keracunan.