Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 2371 | 15 Oct 2024
Klinis : Pasien 20 tahun, nyeri dada kiri sampai bahu kiri, skala 7, nyeri hilang timbul, seperti tertusuk benda tajam, rasa tidak nyaman, sulit tidur, mual dan muntah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang pakar perawat, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut berhubungan dengan penyakit kardiovaskular, ditandai dengan nyeri dada kiri sampai bahu kiri, skala nyeri 7, nyeri hilang timbul, seperti tertusuk benda tajam, rasa tidak nyaman, dan sulit tidur.
Penjelasan SDKI, SLKI, SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Nyeri Akut: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Kontrol Nyeri: Kemampuan individu untuk mengendalikan rasa nyeri.
- Istirahat Tidur: Kemampuan individu untuk mempertahankan tidur yang adekuat dan berkualitas.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Nyeri: Upaya untuk memfasilitasi pengurangan rasa nyeri yang dialami individu.
- Manajemen Istirahat: Upaya untuk memfasilitasi istirahat dan tidur yang adekuat.
Dalam kasus ini, pasien mengalami nyeri dada kiri sampai bahu kiri dengan skala nyeri 7, nyeri hilang timbul, seperti tertusuk benda tajam, rasa tidak nyaman, dan sulit tidur. Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Nyeri Akut, dengan intervensi keperawatan yang berfokus pada manajemen nyeri dan manajemen istirahat/tidur untuk memfasilitasi pengurangan nyeri dan peningkatan kualitas istirahat/tidur pasien. -
Article No. 2372 | 15 Oct 2024
Klinis : usia 12 t1hun, nyeri kaki kiri setelah oprasi, skala nyeri 4 (0-10)
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, yakni seorang pasien berusia 12 tahun dengan keluhan nyeri kaki kiri setelah operasi, dan dengan skala nyeri 4 dari 0-10, maka dapat diberikan kode diagnosis ICD-10 dan kode tindakan medis ICD-9-CM sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: G89.28
- Deskripsi: Nyeri akut lainnya, anggota gerak lain
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 84.14
- Deskripsi: Operasi pada ekstremitas bawah, lain-lain
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 G89.28 (Nyeri akut lainnya, anggota gerak lain) dipilih karena pasien mengalami nyeri pada kaki kiri setelah menjalani operasi. Kode ini mencakup nyeri akut yang terjadi pada anggota gerak selain dada, abdomen, dan panggul.
2. Kode ICD-9-CM 84.14 (Operasi pada ekstremitas bawah, lain-lain) dapat digunakan untuk mengkodekan tindakan operasi yang telah dilakukan pada pasien. Kode ini mencakup berbagai jenis operasi pada ekstremitas bawah, selain amputasi, artroplasti, dan prosedur ortopedi lainnya yang memiliki kode spesifik.
Perlu diperhatikan bahwa kode ICD-10 dan ICD-9-CM digunakan untuk tujuan klasifikasi dan pengkodean diagnosis serta tindakan medis. Pemilihan kode yang tepat sangat penting untuk akurasi pencatatan rekam medis, penagihan klaim asuransi, dan analisis epidemiologi. -
Article No. 2373 | 15 Oct 2024
Klinis : usia 12 t1hun, nyeri kaki kiri setelah oprasi, skala nyeri 4 (0-10)
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri akut berhubungan dengan prosedur pembedahan.
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah-istilah kerusakan tersebut (International Association for the Study of Pain).
- Nyeri akut berhubungan dengan prosedur pembedahan karena adanya kerusakan jaringan yang terjadi akibat tindakan pembedahan.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Kontrol nyeri: Kemampuan individu untuk mengontrol atau mengurangi rasa nyeri yang dialami.
- Tingkat nyeri: Intensitas nyeri yang dialami individu.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen nyeri: Tindakan yang dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan nyeri yang dialami individu.
- Terapi modalitas nyeri: Penggunaan modalitas terapeutik untuk mengurangi nyeri.
Penjelasan singkat:
Pasien usia 12 tahun mengalami nyeri pada kaki kiri setelah menjalani operasi. Nyeri yang dirasakan memiliki skala 4 (0-10). Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah "Nyeri akut berhubungan dengan prosedur pembedahan". Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen nyeri dan terapi modalitas nyeri untuk menurunkan intensitas nyeri yang dirasakan oleh pasien. -
Article No. 2374 | 15 Oct 2024
Klinis : Pasien mengeluh sesak nafas disertai batuk darah, selain itu pasien mengeluh nyeri di ulu hati dengan skala 6 (1-10)
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
- Tanda dan Gejala: Pasien mengeluh sesak nafas dan batuk darah.
2. Nyeri Akut
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah-istilah kerusakan tersebut.
- Tanda dan Gejala: Pasien mengeluh nyeri di ulu hati dengan skala 6 (1-10).
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif:
- Luaran: Jalan Napas Terbuka
- Kriteria Hasil: Pasien dapat bernafas dengan lancar, terbebas dari sekret, dan tidak terjadi obstruksi jalan napas.
2. Nyeri Akut:
- Luaran: Kontrol Nyeri
- Kriteria Hasil: Pasien dapat mengontrol nyeri, mengurangi intensitas nyeri, dan mempertahankan aktivitas sehari-hari.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif:
- Intervensi: Manajemen Jalan Napas
- Tindakan Keperawatan: Oksigenasi, Pemeriksaan Jalan Napas, Suction, Inhalasi, Bronkodilator.
2. Nyeri Akut:
- Intervensi: Manajemen Nyeri
- Tindakan Keperawatan: Pengkajian Nyeri, Pemberian Analgesik, Distraksi, Terapi Panas/Dingin, Relaksasi.
Saya harap penjelasan singkat ini dapat membantu Anda memahami diagnosa keperawatan dan rencana asuhan keperawatan berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi pasien yang Anda sampaikan. Jangan ragu untuk bertanya lebih lanjut jika Anda membutuhkan informasi tambahan. -
Article No. 2375 | 15 Oct 2024
Klinis : Pasien umur 58 tahun dengan keluhan nyeri dibenjolan anus dengan skala nyeri 3 dari (0- 10) dengan gr IV hemoroid
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut (NANDA-I)
Penjelasan: Pasien merasakan nyeri di benjolan anus dengan skala 3 dari 0-10, yang merupakan gejala dari hemoroid derajat IV.
2. Gangguan Integritas Kulit (NANDA-I)
Penjelasan: Adanya benjolan anus yang merupakan manifestasi dari hemoroid derajat IV dapat menyebabkan gangguan pada integritas kulit di area tersebut.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Nyeri Akut
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
- Karakteristik: Pasien melaporkan adanya rasa nyeri di area benjolan anus.
2. Gangguan Integritas Kulit
- Definisi: Kerusakan pada epidermis dan/atau dermis.
- Karakteristik: Adanya benjolan anus yang dapat menyebabkan kerusakan pada integritas kulit di area tersebut.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Nyeri
- Luaran: Pasien melaporkan nyeri berkurang.
- Kriteria Hasil: Skala nyeri menurun menjadi 0-2 dari 0-10.
2. Integritas Kulit
- Luaran: Tidak terjadi kerusakan kulit.
- Kriteria Hasil: Tidak ada tanda-tanda infeksi atau kerusakan pada kulit di area benjolan anus.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Nyeri
- Intervensi: Identifikasi penyebab nyeri, kolaborasi pemberian analgesik, dan terapi komplementer.
2. Perawatan Luka
- Intervensi: Perawatan luka pada area benjolan anus, pemantauan tanda-tanda infeksi, dan edukasi perawatan kulit.
Kesimpulan, diagnosa keperawatan utama adalah Nyeri Akut dan Gangguan Integritas Kulit, dengan fokus intervensi pada manajemen nyeri dan perawatan luka pada area benjolan anus. -
Article No. 2376 | 15 Oct 2024
Klinis : benjolan mamae
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi benjolan mamae.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Ketidakefektifan Pemeriksaan Payudara Sendiri
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Kondisi yang menunjukkan adanya potensi terjadinya ketidakmampuan pasien untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri secara efektif.
- Karakteristik: Kurangnya pengetahuan tentang pemeriksaan payudara sendiri, keterbatasan keterampilan dalam melakukan pemeriksaan payudara sendiri, dan ketidakmampuan untuk mengidentifikasi adanya perubahan pada payudara.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pasien mampu melakukan pemeriksaan payudara sendiri secara efektif dan dapat mengidentifikasi adanya perubahan pada payudara.
- Indikator: Pasien menunjukkan pemahaman tentang teknik pemeriksaan payudara sendiri, pasien dapat melakukan pemeriksaan payudara sendiri secara rutin, dan pasien dapat mendeteksi adanya perubahan pada payudara.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan:
a. Edukasi tentang pemeriksaan payudara sendiri: Memberikan informasi dan panduan kepada pasien tentang teknik pemeriksaan payudara sendiri yang benar.
b. Fasilitasi latihan pemeriksaan payudara sendiri: Mendampingi dan memfasilitasi pasien untuk berlatih melakukan pemeriksaan payudara sendiri secara tepat.
c. Monitoring perubahan pada payudara: Memantau secara teratur adanya perubahan pada payudara pasien dan melakukan tindak lanjut jika diperlukan.
Dalam memberikan asuhan keperawatan untuk kondisi benjolan mamae, perawat harus berpedoman pada SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh PPNI untuk memastikan kualitas dan keefektifan perawatan yang diberikan. -
Article No. 2377 | 15 Oct 2024
Klinis : Pasien berusia 19 tahun setelah melakukan operasi gigi, pasien tampak sadar penuh hanya masih sedikit susah untuk membuka mulut dan berbicara kertena nyeri pasca operasi skala nyeri 5 jika membuka mulut terlalu lebar pipi pasien tampak bengkak
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda jelaskan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan prosedur pembedahan gigi, ditandai dengan skala nyeri 5 jika membuka mulut terlalu lebar dan pipi yang tampak bengkak.
Penjelasan:
- SDKI: Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
- SLKI: Tujuan yang diharapkan adalah pasien akan melaporkan nyeri berkurang, pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa hambatan, dan tidak terjadi komplikasi.
- SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan adalah pemberian analgesik, kompres es, dan pengaturan posisi pasien untuk mengurangi rasa nyeri.
2. Gangguan mobilitas mulut berhubungan dengan nyeri pasca operasi, ditandai dengan pasien tampak susah untuk membuka mulut dan berbicara.
Penjelasan:
- SDKI: Gangguan mobilitas mulut adalah keterbatasan dalam membuka, menutup, atau menggerakkan mulut.
- SLKI: Tujuan yang diharapkan adalah pasien dapat membuka mulut dengan nyaman, dapat berbicara dengan lancar, dan tidak terjadi komplikasi.
- SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan adalah pemberian analgesik, latihan gerak mulut, dan edukasi kepada pasien mengenai cara membuka mulut dengan benar.
Secara keseluruhan, pasien ini memerlukan perawatan yang komprehensif untuk mengatasi nyeri pasca operasi dan gangguan mobilitas mulut. Perawat harus memantau tanda-tanda vital, memberikan penanganan yang sesuai, dan melakukan edukasi kepada pasien mengenai perawatan diri yang tepat. -
Article No. 2378 | 15 Oct 2024
Klinis : Seorang mahasiswi umur 20 tahun dibawa ke RSJ karena sudah 2 hari mengurung diri dikamar, terkadang bicara sendiri dan tertawa sendiri. Saat diajak bicara melotot dan ingin memukul perawat
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: 1. Kode ICD-10:
- Kode: F23
- Deskripsi: Gangguan psikotik akut dan sementara
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 94.26
- Deskripsi: Pengamatan atau evaluasi psikiatri
Penjelasan:
Berdasarkan informasi yang diberikan, pasien merupakan seorang mahasiswi berusia 20 tahun yang dibawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) karena sudah 2 hari mengurung diri di kamar, terkadang berbicara sendiri dan tertawa sendiri, serta saat diajak berbicara, pasien melotot dan ingin memukul perawat.
Kode ICD-10 yang sesuai dengan kondisi ini adalah F23, yang merupakan "Gangguan psikotik akut dan sementara". Gangguan ini dicirikan oleh gejala-gejala psikotik yang muncul secara tiba-tiba dan bersifat sementara, seperti halusinasi, delusi, dan perilaku aneh. Durasi episode biasanya kurang dari 1 bulan, dengan pemulihan yang cepat.
Sementara itu, kode ICD-9-CM prosedur yang sesuai adalah 94.26, yang merujuk pada "Pengamatan atau evaluasi psikiatri". Prosedur ini dilakukan untuk melakukan penilaian komprehensif terhadap kondisi psikologis dan mental pasien, guna menentukan diagnosis dan rencana perawatan yang tepat.
Secara umum, penanganan pasien dengan kondisi ini akan melibatkan kombinasi terapi farmakologis (misalnya antipsikotik) dan terapi psikologis, dengan tujuan untuk meredakan gejala psikotik, mencegah komplikasi, serta membantu pasien kembali beradaptasi dengan lingkungan. -
Article No. 2379 | 15 Oct 2024
Klinis : Seorang mahasiswi umur 20 tahun dibawa ke RSJ karena sudah 2 hari mengurung diri dikamar, terkadang bicara sendiri dan tertawa sendiri. Saat diajak bicara melotot dan ingin memukul perawat
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, kondisi seorang mahasiswi umur 20 tahun yang dibawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) karena mengurung diri di kamar selama 2 hari, terkadang berbicara sendiri, tertawa sendiri, melotot, dan ingin memukul perawat saat diajak bicara, dapat diberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) sebagai berikut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Gangguan Persepsi: Halusinasi
Penjelasan:
a. SDKI: Gangguan sensori-perseptual yang ditandai dengan perubahan dalam persepsi atau interpretasi terhadap stimulus, yang tidak sesuai dengan realita eksternal.
b. SLKI: Klien bebas dari halusinasi, dapat membedakan stimulus internal dan eksternal, serta dapat mengendalikan halusinasi.
c. SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah memberikan lingkungan yang aman, mengenali tanda-tanda halusinasi, melatih cara mengendalikan halusinasi, dan memberikan obat sesuai indikasi.
2. Risiko Perilaku Kekerasan
Penjelasan:
a. SDKI: Respon maladaptif terhadap stresor internal atau eksternal yang ditandai dengan perilaku yang dapat menciderai diri sendiri dan orang lain.
b. SLKI: Klien mampu mengendalikan perilaku kekerasan, mampu mengekspresikan marah dengan cara yang konstruktif, dan tidak melakukan tindakan yang membahayakan diri sendiri dan orang lain.
c. SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah menciptakan lingkungan yang aman, mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan, melatih teknik pengendalian diri, dan memberikan obat sesuai indikasi.
Dalam memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan SDKI, SLKI, dan SIKI, diharapkan dapat membantu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan sesuai dengan standar praktik keperawatan di Indonesia. -
Article No. 2380 | 15 Oct 2024
Klinis : Pasien mengatakan nyeri ulu hati, mual, muntah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Nyeri akut
Penjelasan:
Berdasarkan keluhan pasien yang mengatakan nyeri ulu hati, mual, dan muntah, maka dapat ditegakkan diagnosa keperawatan Nyeri akut. Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah tersebut (SDKI, 2017).
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Karakteristik utama: Laporan pasien tentang nyeri yang hebat/tidak tertahankan, ekspresi wajah yang menunjukkan nyeri, perilaku yang menunjukkan nyeri, dan perubahan tanda-tanda vital.
- Faktor yang berhubungan: Agen pencedera biologis, agen pencedera kimiawi, agen pencedera fisik.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Hasil yang diharapkan: Pasien melaporkan nyeri berkurang, pasien menunjukkan perilaku yang sesuai dengan pengurangan nyeri, dan pasien menunjukkan tanda-tanda vital dalam batas normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan: Manajemen nyeri, manajemen mual dan muntah, pemantauan tanda-tanda vital, edukasi tentang nyeri dan penanganannya.
Dengan pendekatan SDKI-SLKI-SIKI, perawat dapat melakukan pengkajian yang komprehensif, merumuskan diagnosa keperawatan yang tepat, menetapkan luaran yang diharapkan, serta merencanakan dan melaksanakan intervensi keperawatan yang sesuai untuk mengatasi masalah nyeri akut pada pasien.