Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 2520 | 16 Oct 2024
Klinis : nyeri akut
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dalam menangani kondisi nyeri akut, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang dapat dipertimbangkan:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R52
- Deskripsi: Nyeri, tidak diklasifikasikan di tempat lain
Penjelasan:
Kode R52 dalam klasifikasi ICD-10 digunakan untuk menggambarkan nyeri yang tidak dapat diklasifikasikan secara spesifik di tempat lain. Nyeri akut merupakan salah satu presentasi yang dapat dikodekan menggunakan kode ini.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode prosedur/tindakan spesifik untuk nyeri akut.
Penjelasan:
Dalam klasifikasi ICD-9-CM, tidak terdapat kode prosedur atau tindakan medis yang secara khusus digunakan untuk menangani nyeri akut. Penanganan nyeri akut biasanya melibatkan kombinasi pendekatan farmakologis, non-farmakologis, dan manajemen gejala, yang tidak dikodekan secara terpisah.
Penanganan nyeri akut umumnya mencakup pemberian analgesik, terapi komplementer (misalnya terapi panas/dingin, akupunktur, relaksasi), serta intervensi lain yang disesuaikan dengan penyebab dan manifestasi klinis nyeri. Pengkodean akan lebih difokuskan pada diagnosis penyebab nyeri atau tindakan spesifik yang dilakukan untuk mengatasi kondisi yang mendasarinya. -
Article No. 2521 | 16 Oct 2024
Klinis : nyeri akut
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan: Nyeri Akut
Definisi:
Nyeri Akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau dijelaskan dalam hal seperti kerusakan tersebut (International Association for the Study of Pain/IASP).
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Nyeri Akut ditandai dengan gejala-gejala seperti:
1. Melaporkan rasa sakit
2. Ekspresi wajah menunjukkan rasa sakit
3. Peningkatan tanda-tanda vital (misalnya, denyut nadi, tekanan darah, frekuensi pernapasan)
4. Perubahan pola tidur
5. Perubahan nafsu makan
6. Perilaku protektif terhadap area yang sakit
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Setelah intervensi keperawatan, pasien akan:
1. Melaporkan penurunan nyeri
2. Menunjukkan tanda-tanda vital yang stabil
3. Menunjukkan peningkatan kemampuan untuk beraktivitas
4. Menunjukkan peningkatan kemampuan untuk tidur
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan untuk mengatasi Nyeri Akut meliputi:
1. Manajemen nyeri, seperti pemberian analgesik, kompres hangat/dingin, distraksi, dan relaksasi.
2. Pemantauan tanda-tanda vital dan respons pasien terhadap intervensi.
3. Pendidikan kesehatan tentang manajemen nyeri.
4. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (misalnya dokter) untuk penanganan komprehensif.
Kesimpulan:
Nyeri Akut merupakan diagnosis keperawatan yang harus ditangani secara komprehensif, meliputi pengkajian, intervensi, dan pemantauan luaran yang sesuai dengan standar praktik keperawatan di Indonesia. -
Article No. 2522 | 16 Oct 2024
Klinis : tansia perempuan 60 tahun menderita kanker payudara can sedang menjalani pengobaton kemoterapi, mengelüh lemas, mual, can tidak mau makan klien terlihat lomas, 88 saat ini: 64 kg, TB: 170 cm. Tando-tanda vital - TD.160/100 mmHg, N: 84x/mnt, RR: 20x/mnt, S.36 *C. Setelah diperikso Hasil labolatorium menunjukkan loukosit: 5,3 /b/ul, eritrosit: 27 jt/ut, Hb: 9,2g/dL. Ht:26%, GDS: 143 mg/di. Apakah diagnose keperawatan utama pada kasus diatas?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat profesional, saya dapat memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi tuan/nyonya perempuan berusia 60 tahun yang menderita kanker payudara dan sedang menjalani pengobatan kemoterapi.
Diagnosa Keperawatan Utama:
Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan penurunan kemampuan fisik akibat efek samping kemoterapi, ditandai dengan keluhan lemas, mual, dan tidak mau makan.
Penjelasan Singkat:
SDKI: Intoleransi Aktivitas adalah ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau diperlukan karena keterbatasan kapasitas fisik dan/atau psikologis.
SLKI: Hasil yang diharapkan adalah klien dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri.
SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen energi, manajemen mual dan muntah, serta edukasi manajemen nutrisi.
Dalam kondisi ini, tuan/nyonya perempuan berusia 60 tahun yang menderita kanker payudara dan sedang menjalani pengobatan kemoterapi mengalami penurunan kemampuan fisik, ditandai dengan keluhan lemas, mual, dan tidak mau makan. Hal ini sesuai dengan diagnosa keperawatan Intoleransi Aktivitas. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen energi, manajemen mual dan muntah, serta edukasi manajemen nutrisi untuk membantu klien mencapai hasil yang diharapkan, yaitu dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri. -
Article No. 2523 | 16 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan nyeri perut kanan atas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang datang dengan keluhan nyeri perut kanan atas.
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri Akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau dijelaskan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain).
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Pasien melaporkan nyeri berkurang
2. Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa nyeri
3. Pasien mampu menggunakan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Pengkajian Nyeri
2. Manajemen Nyeri
3. Edukasi Pengelolaan Nyeri
Sebagai perawat, saya akan melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif, mencakup lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, keparahan, dan faktor yang memengaruhi nyeri. Selanjutnya, saya akan menerapkan intervensi manajemen nyeri, termasuk pemberian obat-obatan analgesik, teknik nonfarmakologis seperti kompres hangat/dingin, relaksasi, dan distraksi. Selain itu, saya akan memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang pengelolaan nyeri yang efektif.
Tujuan akhir dari asuhan keperawatan ini adalah pasien dapat melaporkan nyeri berkurang, dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa nyeri, dan mampu menggunakan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri. -
Article No. 2524 | 16 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan menyesak
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan mempertimbangkan keluhan pasien yaitu menyesak, saya dapat memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Pertukaran Gas
Definisi: Ketidakmampuan untuk mempertahankan oksigenasi dan/atau pengeluaran karbon dioksida di tingkat sel.
2. Pola Napas Tidak Efektif
Definisi: Inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan ventilasi.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Gangguan Pertukaran Gas: Penyebab dapat meliputi gangguan struktural atau fungsional pada paru-paru, jantung, atau sistem pernapasan lainnya. Tanda dan gejala dapat berupa sesak napas, takipnea, sianosis, dan perubahan warna kulit.
- Pola Napas Tidak Efektif: Penyebab dapat meliputi kelelahan otot-otot pernapasan, obstruksi jalan napas, dan perubahan mekanik pernapasan. Tanda dan gejala dapat berupa penggunaan otot bantu napas, napas cuping hidung, dan perubahan pola napas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Untuk Gangguan Pertukaran Gas: Luaran yang diharapkan adalah Pertukaran Gas Adekuat, yang ditandai dengan perbaikan status oksigenasi, eliminasi CO2, dan tidak ada tanda-tanda hipoksia atau hiperkarbia.
- Untuk Pola Napas Tidak Efektif: Luaran yang diharapkan adalah Pola Napas Efektif, yang ditandai dengan frekuensi napas dalam batas normal, tidak ada tanda-tanda kerja napas yang meningkat, dan tidak ada rasa sesak.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi untuk Gangguan Pertukaran Gas: Dapat meliputi Manajemen Oksigen, Manajemen Ventilasi Mekanis, dan Manajemen Jalan Napas.
- Intervensi untuk Pola Napas Tidak Efektif: Dapat meliputi Manajemen Jalan Napas, Manajemen Oksigen, dan Manajemen Latihan Pernapasan.
Dengan memahami diagnosa keperawatan dan penjelasan singkatnya berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI, diharapkan perawat dapat melakukan penilaian, perencanaan, dan tindakan keperawatan yang tepat untuk mengatasi masalah kesehatan pasien. -
Article No. 2525 | 16 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan menyesak
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi pasien yang datang dengan keluhan menyesak, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan jalan napas tidak efektif
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Bersihan jalan napas tidak efektif adalah ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Pasien dapat mempertahankan jalan napas yang terbuka.
2. Pasien dapat mengeluarkan sekresi dari saluran napas dengan efektif.
3. Pasien dapat bernapas dengan nyaman.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Hisap lendir/sekret
2. Atur posisi untuk memaksimalkan ventilasi
3. Berikan bronkodilator sesuai indikasi
4. Ajarkan teknik batuk efektif
5. Kolaborasi pemberian oksigen sesuai kebutuhan
Penjelasan Singkat:
Diagnosa keperawatan "Bersihan jalan napas tidak efektif" menunjukkan bahwa pasien mengalami ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas sehingga jalan napas tidak terbuka dengan baik. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah hisap lendir/sekret, atur posisi untuk memaksimalkan ventilasi, berikan bronkodilator sesuai indikasi, ajarkan teknik batuk efektif, dan kolaborasi pemberian oksigen sesuai kebutuhan. Tujuan akhir adalah pasien dapat mempertahankan jalan napas yang terbuka, mengeluarkan sekresi dari saluran napas dengan efektif, dan dapat bernapas dengan nyaman. -
Article No. 2526 | 16 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan menyesak
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan mempertimbangkan keluhan pasien yang menyesak, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Pola Napas Tidak Efektif
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Pola napas yang tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan oksigenasi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Pola napas membaik
2. Frekuensi napas dalam batas normal
3. Irama napas teratur
4. Kedalaman napas adekuat
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Kaji status pernapasan (frekuensi, irama, kedalaman, penggunaan otot bantu pernapasan)
2. Berikan oksigen sesuai indikasi
3. Ajarkan teknik relaksasi dan pernapasan dalam
4. Optimalkan posisi yang memudahkan pernapasan
Penjelasan singkat:
Pasien datang dengan keluhan menyesak, yang mengindikasikan adanya pola napas tidak efektif. Diperlukan intervensi keperawatan untuk mengatasi masalah ini, seperti pengkajian status pernapasan, pemberian oksigen, dan teknik relaksasi pernapasan.
Tone: Akademis
Persona: Pakar/Perawat
Gaya bahasa: Formal, menggunakan terminologi medis dan keperawatan. -
Article No. 2527 | 16 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan menyesak dan mual
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan tone akademis dan persona sebagai seorang pakar di bidang keperawatan, berikut adalah diagnosa keperawatan serta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang datang dengan keluhan menyesak dan mual:
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Pola Napas
Penjelasan:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Ketidakefektifan Pola Napas adalah keadaan di mana individu mengalami perubahan dalam frekuensi, kedalaman, atau irama pernapasan yang menyebabkan ketidakadekuatan ventilasi.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Setelah dilakukan intervensi keperawatan, diharapkan pasien dapat mempertahankan pola napas yang efektif.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi Ketidakefektifan Pola Napas, seperti manajemen jalan napas, manajemen oksigenasi, dan manajemen kenyamanan pernapasan.
2. Mual
Penjelasan:
- SDKI: Mual adalah sensasi tidak nyaman di perut yang dapat mengarah pada keinginan untuk muntah.
- SLKI: Setelah dilakukan intervensi keperawatan, diharapkan pasien dapat mengatasi mual dan mencapai kenyamanan.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi Mual, seperti manajemen mual, manajemen nutrisi, dan manajemen kenyamanan.
Diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI di atas merupakan standar yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk menangani kondisi pasien yang datang dengan keluhan menyesak dan mual. -
Article No. 2528 | 16 Oct 2024
Klinis : gangguan pertukaran gas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) sesuai dengan standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi gangguan pertukaran gas.
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Pertukaran Gas
Definisi:
Ketidakmampuan untuk mempertahankan atau mencapai oksigenasi yang adekuat dan/atau eliminasi karbon dioksida pada tingkat seluler.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi
- Faktor Berhubungan (Etiologi)
- Gejala dan Tanda
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran Keperawatan yang Diharapkan
- Kriteria Hasil
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan
- Aktivitas Keperawatan
Sebagai seorang pakar keperawatan, saya dapat menjelaskan bahwa diagnosa keperawatan "Gangguan Pertukaran Gas" mengacu pada ketidakmampuan tubuh untuk mempertahankan atau mencapai oksigenasi yang adekuat dan/atau eliminasi karbon dioksida pada tingkat seluler. Faktor-faktor yang berhubungan (etiologi) dengan kondisi ini dapat meliputi gangguan ventilasi, difusi, perfusi, atau metabolisme. Gejala dan tanda yang mungkin muncul antara lain perubahan warna kulit, perubahan frekuensi pernapasan, serta adanya rasa sesak atau nyeri.
Luaran keperawatan yang diharapkan adalah pasien dapat mempertahankan pertukaran gas yang adekuat, dengan kriteria hasil seperti mempertahankan saturasi oksigen dalam batas normal, mempertahankan kadar karbon dioksida dalam batas normal, serta tidak ditemukan tanda-tanda gagal napas.
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan mencakup pemantauan status pernapasan, pemberian oksigen, pengaturan posisi, serta edukasi kepada pasien dan keluarga. Aktivitas keperawatan yang spesifik dapat meliputi pemantauan tanda-tanda vital, pemberian oksigen sesuai kebutuhan, pengaturan posisi semi-fowler, serta pemberian informasi terkait manajemen gangguan pertukaran gas.
Sebagai seorang pakar keperawatan, saya berharap penjelasan singkat ini dapat memberikan pemahaman yang jelas mengenai Diagnosa Keperawatan "Gangguan Pertukaran Gas" beserta standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang berlaku di Indonesia. Jangan ragu untuk menanyakan lebih lanjut jika Anda membutuhkan informasi tambahan. -
Article No. 2529 | 16 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan menyesak dan mual
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan nada akademis dan sebagai seorang perawat spesialis, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI untuk kondisi pasien yang datang dengan keluhan sesak napas dan mual:
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
- Penyebab: Peningkatan produksi sekret, kelemahan otot pernapasan, dan obstruksi jalan napas.
2. Mual
- Definisi: Perasaan tidak nyaman yang menyebabkan dorongan untuk muntah.
- Penyebab: Iritasi gastrointestinal, stimulasi pusat muntah di otak, dan efek samping pengobatan.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif: Tanda dan gejala yang mungkin muncul adalah pernapasan cuping hidung, penggunaan otot bantu pernapasan, bunyi napas tambahan, dan sputum berlebih.
- Mual: Tanda dan gejala yang mungkin muncul adalah perasaan ingin muntah, refleks muntah, dan produksi saliva yang berlebih.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif: Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat mempertahankan jalan napas yang efektif, bebas dari sputum, dan memiliki pola napas yang normal.
- Mual: Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat mengendalikan mual, tidak ada episode muntah, dan tidak ada komplikasi terkait mual.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif: Intervensi yang dapat dilakukan adalah manajemen jalan napas, terapi oksigen, dan fisioterapi dada.
- Mual: Intervensi yang dapat dilakukan adalah manajemen mual, pemberian antiemetik, dan pemberian cairan dan elektrolit.
Dalam penanganan kondisi ini, perawat harus melakukan pengkajian yang komprehensif, merumuskan diagnosa keperawatan yang tepat, dan menyusun rencana asuhan keperawatan berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia.