Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 2500 | 16 Oct 2024
Klinis : Cacar monyet
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Cacar Monyet, dengan tone akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Resiko Infeksi Virus Cacar Monyet
2. Nyeri Akut
3. Intoleransi Aktivitas
Penjelasan:
1. Resiko Infeksi Virus Cacar Monyet
- SDKI: Resiko Infeksi
- SLKI: Kontrol Infeksi
- SIKI: Manajemen Infeksi
Pasien dengan cacar monyet memiliki resiko tinggi untuk terinfeksi virus cacar monyet yang dapat menyebar melalui kontak langsung, kontak dengan droplet, dan kontaminasi lingkungan. Intervensi keperawatan diperlukan untuk mengidentifikasi faktor risiko, mencegah penularan, dan mengelola infeksi yang terjadi.
2. Nyeri Akut
- SDKI: Nyeri Akut
- SLKI: Manajemen Nyeri
- SIKI: Manajemen Nyeri
Pasien dengan cacar monyet dapat mengalami nyeri akut akibat ruam dan lesi pada kulit. Intervensi keperawatan diperlukan untuk menilai karakteristik nyeri, memantau tanda-tanda vital, dan memberikan penanganan nyeri yang sesuai, seperti pemberian analgesik dan kompres hangat.
3. Intoleransi Aktivitas
- SDKI: Intoleransi Aktivitas
- SLKI: Peningkatan Toleransi Aktivitas
- SIKI: Manajemen Aktivitas
Pasien dengan cacar monyet dapat mengalami keterbatasan dalam melakukan aktivitas sehari-hari akibat kondisi fisik yang lemah dan rasa tidak nyaman. Intervensi keperawatan diperlukan untuk mengevaluasi toleransi aktivitas pasien, membantu dalam aktivitas perawatan diri, dan menyusun rencana latihan aktivitas yang sesuai.
Dengan pemahaman yang komprehensif tentang diagnosa keperawatan dan standar SDKI, SLKI, serta SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang holistik dan berpusat pada pasien dalam penatalaksanaan cacar monyet. -
Article No. 2501 | 16 Oct 2024
Klinis : Riwayat cacar monyet
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi riwayat cacar monyet.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Infeksi
- Definisi: Berisiko mengalami patogen biologis yang dapat menyebabkan penyakit.
- Faktor risiko: Riwayat cacar monyet.
2. Nyeri Akut
- Definisi: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial.
- Faktor penyebab: Infeksi virus cacar monyet.
3. Gangguan Integritas Kulit
- Definisi: Kerusakan pada kulit dan lapisan di bawahnya.
- Faktor penyebab: Infeksi virus cacar monyet yang menyebabkan ruam dan lesi pada kulit.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
SDKI merupakan panduan dalam menentukan diagnosa keperawatan yang berpedoman pada NANDA-I (North American Nursing Diagnosis Association International). Setiap diagnosa keperawatan memiliki definisi, karakteristik, faktor-faktor yang berhubungan, dan batasan-batasan yang jelas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
SLKI adalah panduan dalam menentukan luaran (outcome) yang diharapkan dari asuhan keperawatan. Setiap diagnosa keperawatan memiliki luaran yang sesuai, indikator, dan kriteria keberhasilan yang ditetapkan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
SIKI adalah panduan dalam menentukan intervensi keperawatan yang tepat untuk mencapai luaran yang diharapkan. Setiap diagnosa keperawatan memiliki intervensi yang sesuai, beserta aktivitas-aktivitas yang dapat dilakukan.
Sebagai perawat, saya akan menggunakan panduan SDKI, SLKI, dan SIKI untuk memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terarah pada pasien dengan riwayat cacar monyet. Hal ini akan memastikan perawatan yang optimal dan sesuai dengan standar praktik keperawatan di Indonesia. -
Article No. 2502 | 16 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan pusing
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien dengan keluhan pusing.
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan.
Penyebab: Perubahan pada struktur atau fungsi saluran pernapasan.
Luaran Keperawatan (SLKI):
1. Bersihan Jalan Napas
- Indikator: Bebas dari sekret, Irama pernapasan normal, Tidak ada tanda-tanda retraksi.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen Jalan Napas
- Tujuan: Mempertahankan atau meningkatkan bersihan jalan napas.
- Kegiatan: Mengatur posisi, Memberikan humidifikasi/oksigen, Melakukan suction, Mengajarkan teknik batuk efektif.
Penjelasan Singkat:
Pasien dengan keluhan pusing dapat memiliki diagnosa keperawatan Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif. Hal ini dapat disebabkan oleh perubahan pada struktur atau fungsi saluran pernapasan, yang dapat menyebabkan ketidakmampuan pasien untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan. Tujuan utama intervensi keperawatan adalah untuk mempertahankan atau meningkatkan bersihan jalan napas, yang dapat dilakukan melalui pengaturan posisi, pemberian humidifikasi/oksigen, suction, dan pengajaran teknik batuk efektif. -
Article No. 2503 | 16 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan sakit kepala
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi pasien yang datang dengan keluhan sakit kepala, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Kepala
Penjelasan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri kepala adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial di daerah kepala.
Penjelasan SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Pasien melaporkan penurunan nyeri kepala.
2. Pasien mendemonstrasikan perilaku untuk mengelola nyeri kepala.
3. Pasien melaporkan peningkatan kemampuan beraktivitas.
Penjelasan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Lakukan pengkajian nyeri kepala secara komprehensif.
2. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk mengatasi penyebab nyeri kepala.
3. Ajarkan teknik manajemen nyeri kepala non-farmakologis.
4. Berikan obat sesuai indikasi untuk mengurangi nyeri kepala.
5. Evaluasi efektivitas intervensi dalam mengurangi nyeri kepala.
Dalam konteks ini, perawat berperan dalam melakukan pengkajian yang komprehensif, berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain, dan memberikan intervensi keperawatan yang sesuai untuk mengatasi keluhan sakit kepala yang dialami pasien. Perawat juga harus memantau efektivitas intervensi dalam mengurangi nyeri kepala. -
Article No. 2504 | 16 Oct 2024
Klinis : Kasus B :Seorang laki-laki berusia 46 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan diagnosis peritonitis dan mengeluh nyeri peut skala 6.Hasil pengkajian, tampak wajah menyeringai, TD 140/90 mmHg, frekuensi nadi 100x/menit, frekuensi nafas 24x/menit, suhu 38C. buatkan asuhan keperawatan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dalam kasus ini, berdasarkan kondisi pasien yang dipaparkan, berikut adalah diagnosa keperawatan, beserta penjelasan singkat menggunakan format SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut terkait proses penyakit (peritonitis) yang ditandai dengan keluhan nyeri perut skala 6, wajah menyeringai, dan tanda-tanda vital yang tidak stabil.
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau dijelaskan dalam istilah kerusakan tersebut (International Association for the Study of Pain).
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Pasien akan mengalami penurunan intensitas nyeri, mampu melaporkan nyeri dengan benar, dan mendemonstrasikan teknik penanganan nyeri yang efektif.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan antara lain: manajemen nyeri, pemberian analgesik sesuai indikasi, kompres hangat/dingin, distraksi, dan edukasi manajemen nyeri.
Rencana Asuhan Keperawatan:
1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif (lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan faktor yang mempengaruhi).
2. Berikan analgesik sesuai dengan instruksi medis untuk mengurangi nyeri.
3. Lakukan kompres hangat pada abdomen untuk mengurangi nyeri.
4. Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi untuk mengatasi nyeri.
5. Kolaborasi dengan dokter untuk evaluasi dan penyesuaian terapi.
6. Berikan edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai manajemen nyeri.
7. Monitor tanda-tanda vital secara berkala.
8. Dokumentasikan asuhan keperawatan yang telah diberikan. -
Article No. 2505 | 16 Oct 2024
Klinis : Kasus B :Seorang laki-laki berusia 46 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan diagnosis peritonitis dan mengeluh nyeri peut skala 6.Hasil pengkajian, tampak wajah menyeringai, TD 140/90 mmHg, frekuensi nadi 100x/menit, frekuensi nafas 24x/menit, suhu 38C. buatkan asuhan keperawatan, dari pengkajian sampe intervensi nya
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan proses inflamasi pada peritoneum, sebagaimana ditandai dengan nyeri perut skala 6, wajah menyeringai, dan tanda-tanda vital abnormal (TD 140/90 mmHg, nadi 100x/menit, respirasi 24x/menit, suhu 38°C).
Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) menyediakan definisi, karakteristik, faktor yang berhubungan, dan batasan karakteristik untuk diagnosa keperawatan "Nyeri Akut". SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) menyediakan luaran keperawatan yang diharapkan untuk mengatasi nyeri akut, seperti penurunan intensitas nyeri, peningkatan kemampuan dalam mengatasi nyeri, dan perbaikan fungsi. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) menyediakan intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi nyeri akut, seperti manajemen nyeri farmakologis dan nonfarmakologis.
Asuhan Keperawatan:
Pengkajian:
- Lakukan pengkajian komprehensif untuk mengidentifikasi karakteristik, intensitas, frekuensi, kualitas, lokasi, dan durasi nyeri.
- Catat tanda-tanda vital dan temuan fisik lainnya yang terkait dengan nyeri.
- Kaji faktor-faktor yang memengaruhi nyeri, seperti riwayat medis, penyakit yang mendasarinya, dan pengobatan sebelumnya.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan proses inflamasi pada peritoneum.
Perencanaan:
- Tetapkan tujuan pengurangan nyeri, peningkatan kemampuan pasien dalam mengatasi nyeri, dan perbaikan fungsi.
- Rencanakan intervensi farmakologis dan nonfarmakologis untuk mengatasi nyeri.
Intervensi:
1. Manajemen Nyeri:
- Berikan analgesik sesuai indikasi dan pengawasan ketat.
- Ajarkan teknik nonfarmakologis, seperti relaksasi, distraksi, atau terapi komplementer.
- Pantau respons pasien terhadap intervensi dan lakukan penyesuaian jika perlu.
2. Pemantauan Tanda-Tanda Vital:
- Pantau tanda-tanda vital secara rutin dan identifikasi perubahan yang terkait dengan nyeri.
- Lakukan tindakan yang sesuai untuk menstabilkan tanda-tanda vital.
3. Edukasi dan Dukungan:
- Berikan informasi kepada pasien dan keluarga tentang nyeri, penyebab, dan penatalaksanaannya.
- Dorong pasien untuk berpartisipasi aktif dalam manajemen nyeri.
- Berikan dukungan emosional dan psikologis selama proses pemulihan.
Evaluasi:
- Pantau penurunan intensitas nyeri, peningkatan kemampuan pasien dalam mengatasi nyeri, dan perbaikan fungsi.
- Lakukan penyesuaian intervensi jika diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. -
Article No. 2506 | 16 Oct 2024
Klinis : Kasus B :Seorang laki-laki berusia 46 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan diagnosis peritonitis dan mengeluh nyeri peut skala 6.Hasil pengkajian, tampak wajah menyeringai, TD 140/90 mmHg, frekuensi nadi 100x/menit, frekuensi nafas 24x/menit, suhu 38C. buatkan asuhan keperawatan, dari pengkajian sampe intervensi nya
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah kode ICD-10, kode ICD-9-CM, serta asuhan keperawatan untuk kasus yang Anda berikan:
1. Kode ICD-10:
- Kode: K65.0
- Deskripsi: Peritonitis akut
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Tidak ada kode prosedur ICD-9-CM yang spesifik tercantum, karena informasi yang diberikan tidak menjelaskan tindakan medis yang dilakukan.
3. Asuhan Keperawatan:
Pengkajian:
Pasien laki-laki berusia 46 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan diagnosis peritonitis. Pasien mengeluhkan nyeri pada perut dengan skala 6. Hasil pengkajian menunjukkan wajah pasien menyeringai, tekanan darah 140/90 mmHg, frekuensi nadi 100 kali per menit, frekuensi napas 24 kali per menit, dan suhu 38°C.
Diagnosis Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan proses inflamasi peritoneal ditandai dengan skala nyeri 6.
2. Risiko ketidakseimbangan cairan berhubungan dengan proses inflamasi dan peningkatan kehilangan cairan.
3. Risiko infeksi berhubungan dengan penyakit peritonitis.
Perencanaan Keperawatan:
1. Mengelola nyeri akut:
- Berikan analgesik sesuai resep dokter.
- Ajarkan teknik nonfarmakologi untuk mengelola nyeri, misalnya kompres hangat.
- Monitoring tanda-tanda vital dan respon pasien terhadap intervensi nyeri.
2. Mengelola risiko ketidakseimbangan cairan:
- Pantau intake dan output cairan.
- Berikan cairan intravena sesuai kebutuhan.
- Pantau tanda-tanda dehidrasi atau kelebihan cairan.
3. Mencegah risiko infeksi:
- Berikan antibiotik sesuai resep dokter.
- Lakukan perawatan luka dan pencegahan infeksi secara aseptik.
- Pantau tanda-tanda infeksi dan respons terhadap terapi antibiotik.
Implementasi dan Evaluasi:
Implementasikan rencana asuhan keperawatan di atas dan lakukan evaluasi secara berkala untuk memantau efektivitas intervensi dan respons pasien. Penyesuaian rencana asuhan dapat dilakukan sesuai dengan perkembangan kondisi pasien. -
Article No. 2507 | 16 Oct 2024
Klinis : Mengeluh nyeri tenggorokan, batuk ringan, pucat, nyeri pada lutut kiri dan kanan terasa panas memerah dan bengkak, sulit menggerakkan lutut, nadi 90 x/menit, Td : 100/70 mmHg
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan gejala yang Anda deskripsikan, berikut kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis yang mungkin sesuai:
1. Kode ICD-10:
- Kode: J02.9
- Deskripsi: Faringitis akut, tidak spesifik. Pada kasus ini, pasien mengeluh nyeri tenggorokan, yang merupakan gejala umum dari faringitis akut.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 76.51
- Deskripsi: Aspirasi/Injeksi sendi, lutut. Kemungkinan tindakan medis yang dapat dilakukan adalah aspirasi atau injeksi sendi lutut untuk mengatasi peradangan dan pembengkakan pada kedua lutut pasien.
Penjelasan:
- Kode ICD-10 J02.9 menunjukkan diagnosis faringitis akut, yang sesuai dengan gejala nyeri tenggorokan yang dialami oleh pasien.
- Kode ICD-9-CM 76.51 mengacu pada tindakan aspirasi atau injeksi sendi, yang dapat dilakukan untuk mengatasi peradangan dan pembengkakan pada lutut kiri dan kanan pasien. Hal ini sesuai dengan gejala nyeri, panas, merah, dan pembengkakan pada kedua lutut.
- Selain itu, pasien juga mengeluhkan batuk ringan, pucat, dan denyut nadi 90 x/menit, yang dapat terkait dengan kondisi faringitis akut dan peradangan pada sendi.
- Pemeriksaan tekanan darah 100/70 mmHg juga perlu dipertimbangkan dalam evaluasi dan tatalaksana pasien.
Dalam praktik klinis, dokter atau perekam medis akan melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang lainnya untuk menegakkan diagnosis dan menentukan tindakan medis yang sesuai. -
Article No. 2508 | 16 Oct 2024
Klinis : Mengeluh nyeri tenggorokan, batuk ringan, pucat, nyeri pada lutut kiri dan kanan terasa panas memerah dan bengkak, sulit menggerakkan lutut, nadi 90 x/menit, Td : 100/70 mmHg
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan gejala yang Anda sampaikan, yaitu mengeluh nyeri tenggorokan, batuk ringan, pucat, nyeri pada lutut kiri dan kanan terasa panas, memerah, bengkak, serta sulit menggerakkan lutut, dengan nadi 90 x/menit dan tekanan darah 100/70 mmHg, maka dapat ditegakkan beberapa diagnosa keperawatan, yaitu:
1. Nyeri Akut
- SDKI: Nyeri Akut
- SLKI: Manajemen Nyeri
- SIKI: Manajemen Nyeri Akut
Penjelasan singkat:
Nyeri akut ditandai dengan adanya nyeri pada bagian tubuh tertentu, seperti nyeri pada lutut kiri dan kanan. Nyeri dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti inflamasi atau cedera. Perawat perlu melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif, memberikan intervensi manajemen nyeri, serta mengevaluasi efektivitas intervensi yang diberikan.
2. Gangguan Mobilitas Fisik
- SDKI: Gangguan Mobilitas Fisik
- SLKI: Peningkatan Kemampuan Mobilitas
- SIKI: Peningkatan Kemampuan Fisik
Penjelasan singkat:
Gangguan mobilitas fisik ditandai dengan adanya keterbatasan dalam melakukan gerakan atau pergerakan sendi, seperti sulit menggerakkan lutut. Kondisi ini dapat disebabkan oleh nyeri, inflamasi, atau cedera pada sendi. Perawat perlu melakukan pengkajian faktor-faktor yang memengaruhi mobilitas fisik, memberikan intervensi untuk meningkatkan kemampuan mobilitas, serta mengevaluasi efektivitas intervensi yang diberikan.
3. Intoleransi Aktivitas
- SDKI: Intoleransi Aktivitas
- SLKI: Peningkatan Toleransi Aktivitas
- SIKI: Manajemen Energi
Penjelasan singkat:
Intoleransi aktivitas ditandai dengan adanya keluhan kelelahan atau penurunan toleransi terhadap aktivitas, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti nyeri atau kondisi penyakit. Perawat perlu melakukan pengkajian faktor-faktor yang memengaruhi intoleransi aktivitas, memberikan intervensi untuk meningkatkan toleransi aktivitas, serta mengevaluasi efektivitas intervensi yang diberikan.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat akan mengacu pada standar diagnosa keperawatan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), standar luaran keperawatan SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan standar intervensi keperawatan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang diterbitkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). -
Article No. 2509 | 16 Oct 2024
Klinis : mengalami sakit perut , mual , muntah tidak nasfu makan sejak kemarin
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan menggunakan format SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat untuk kondisi yang Anda deskripsikan:
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh berhubungan dengan Intake yang tidak adekuat.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Gangguan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh adalah keadaan ketika asupan nutrisi tidak dapat memenuhi kebutuhan metabolik tubuh.
- Penyebab yang mungkin termasuk intake yang tidak adekuat, seperti mual, muntah, dan anoreksia.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan adalah status nutrisi yang membaik, yaitu berat badan meningkat, tidak ada mual/muntah, dan nafsu makan membaik.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan yang dapat diberikan antara lain pemantauan nutrisi, manajemen mual/muntah, serta pemberian makanan/suplemen yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pasien.
Jadi, dalam kasus ini, pasien mengalami gangguan nutrisi berupa kurang dari kebutuhan tubuh akibat intake yang tidak adekuat karena mual, muntah, dan anoreksia. Perawat perlu melakukan pemantauan nutrisi, manajemen mual/muntah, serta pemberian makanan/suplemen untuk memulihkan status nutrisi pasien.