Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 20277 | 31 Jul 2025
Klinis : Seorang perempuan berusia 29 tahun dirawat di RS sejak 2 hari yang lalu dengan diagnosis Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Pasien telah menderita gangguan lambung sekitar 5 tahun yang lalu. Pola makan tidak teratur karena sibuk dan sering mengonsumsi fast food. Hasil pengukuran antropometri BB 47 kg, TB 153 cm, dan tensi 100/90 mmHg. 3 diagnosa keperawatan komunitas untuk kasus tersebut adalah?
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi pasien tersebut adalah:
1. Risiko Malnutrisi Berhubungan dengan Pola Makan Tidak Teratur
2. Kecemasan Berhubungan dengan Kondisi Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)
3. Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan Berhubungan dengan Ketidakmampuan Mengontrol Gejala GERD
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Risiko Malnutrisi Berhubungan dengan Pola Makan Tidak Teratur
- Asupan Nutrisi Adekuat
- Tidak Ada Tanda-Tanda Malnutrisi
- Berat Badan Ideal
2. Kecemasan Berhubungan dengan Kondisi Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)
- Tingkat Kecemasan Menurun
- Mampu Mengontrol Kecemasan
- Tidur yang Memadai
3. Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan Berhubungan dengan Ketidakmampuan Mengontrol Gejala GERD
- Mampu Mengenali Tanda dan Gejala GERD
- Mampu Melakukan Perawatan Diri untuk Mengelola GERD
- Bebas dari Komplikasi Akibat GERD
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
1. Risiko Malnutrisi Berhubungan dengan Pola Makan Tidak Teratur
- Pengkajian Status Gizi
- Edukasi Tentang Nutrisi Seimbang
- Kolaborasi dengan Ahli Gizi untuk Penyusunan Rencana Makanan
- Pemantauan Asupan Nutrisi dan Berat Badan
2. Kecemasan Berhubungan dengan Kondisi Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)
- Identifikasi Penyebab Kecemasan
- Teknik Relaksasi (Napas Dalam, Visualisasi, dll.)
- Terapi Kognitif Perilaku
- Dukungan Psikologis
3. Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan Berhubungan dengan Ketidakmampuan Mengontrol Gejala GERD
- Edukasi Tentang GERD dan Pengelolaannya
- Latihan Manajemen Diri dalam Pengendalian Gejala GERD
- Kolaborasi dengan Tenaga Kesehatan untuk Pengobatan yang Tepat
- Pemantauan Tanda dan Gejala GERD
Penjelasan Rinci dan Terperinci:
1. Risiko Malnutrisi Berhubungan dengan Pola Makan Tidak Teratur:
Pasien memiliki pola makan yang tidak teratur karena kesibukan dan sering mengonsumsi makanan cepat saji, yang dapat menyebabkan risiko malnutrisi. Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat mempertahankan asupan nutrisi yang adekuat, tidak mengalami tanda-tanda malnutrisi, dan memiliki berat badan ideal. Intervensi keperawatan yang diperlukan meliputi pengkajian status gizi, edukasi tentang nutrisi seimbang, kolaborasi dengan ahli gizi untuk penyusunan rencana makanan, serta pemantauan asupan nutrisi dan berat badan.
2. Kecemasan Berhubungan dengan Kondisi Gastroesophageal Reflux Disease (GERD):
Pasien dengan GERD dapat mengalami kecemasan terkait dengan kondisi kesehatan yang dialaminya. Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat menurunkan tingkat kecemasan, mampu mengontrol kecemasan, dan memperoleh tidur yang memadai. Intervensi keperawatan yang diperlukan meliputi identifikasi penyebab kecemasan, penerapan teknik relaksasi, terapi kognitif perilaku, dan pemberian dukungan psikologis.
3. Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan Berhubungan dengan Ketidakmampuan Mengontrol Gejala GERD:
Pasien telah menderita GERD selama 5 tahun, namun tampaknya belum dapat mengelola kondisi kesehatan tersebut secara efektif. Luaran yang diharapkan adalah pasien mampu mengenali tanda dan gejala GERD, dapat melakukan perawatan diri untuk mengelola GERD, dan bebas dari komplikasi akibat GERD. Intervensi keperawatan yang diperlukan meliputi edukasi tentang GERD dan pengelolaannya, latihan manajemen diri dalam pengendalian gejala GERD, kolaborasi dengan tenaga kesehatan untuk pengobatan yang tepat, serta pemantauan tanda dan gejala GERD. -
Article No. 20278 | 31 Jul 2025
Klinis : MANAJEMEN HIPOVOLEMIA
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, Selamat siang. Saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi Manajemen Hipovolemia berdasarkan ketetapan Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Diagnosa Keperawatan:
Manajemen Hipovolemia (10027)
Definisi: Ketidakmampuan secara mandiri untuk mempertahankan volume cairan tubuh yang adekuat.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 10027
Definisi: Ketidakmampuan secara mandiri untuk mempertahankan volume cairan tubuh yang adekuat.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 30161
Definisi: Pasien menunjukkan volume cairan tubuh yang adekuat.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 80135
Definisi: Serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk membantu pasien mempertahankan volume cairan tubuh yang adekuat.
Dalam kondisi Manajemen Hipovolemia, pasien mengalami ketidakmampuan untuk mempertahankan volume cairan tubuh yang cukup. Perawat berperan penting dalam mengelola kondisi ini melalui intervensi keperawatan yang bertujuan untuk membantu pasien mencapai volume cairan tubuh yang adekuat.
Semoga penjelasan ini dapat membantu Anda. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, silakan tanyakan. -
Article No. 20279 | 31 Jul 2025
Klinis : Seorang perempuan berusia 29 tahun dirawat di RS sejak 2 hari yang lalu dengan diagnosis Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Pasien telah menderita gangguan lambung sekitar 5 tahun yang lalu. Pola makan tidak teratur karena sibuk dan sering mengonsumsi fast food. Hasil pengukuran antropometri BB 47 kg, TB 153 cm, dan tensi 100/90 mmHg. 2 diagnosa risiko dan 2 diagnosa promosi kesehatan keperawatan komunitas untuk kasus tersebut adalah?
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa, luaran, dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk kasus yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Risiko Ketidakefektifan Pencernaan
- Definisi: Keadaan rentan terhadap gangguan pada proses biokimia dan mekanis yang bertanggung jawab untuk mengubah dan mengangkut makanan, cairan, dan elektrolit ke dalam dan dari sel-sel tubuh.
- Faktor Risiko: Pola makan tidak teratur, konsumsi fast food yang berlebihan.
2. Risiko Kekurangan Volume Cairan
- Definisi: Keadaan rentan terhadap kehilangan cairan intravaskular, interstisial, dan/atau intraseluler.
- Faktor Risiko: Kurangnya asupan cairan, penurunan berat badan.
3. Promosi Gaya Hidup Sehat
- Definisi: Kemampuan mandiri untuk mengadopsi dan mempertahankan perilaku sehat.
- Faktor Terkait: Pola makan tidak teratur, konsumsi fast food yang berlebihan.
4. Promosi Manajemen Stres
- Definisi: Kemampuan mandiri untuk mengenali dan mengelola faktor-faktor yang menyebabkan stres.
- Faktor Terkait: Sibuk dengan aktivitas.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Risiko Ketidakefektifan Pencernaan:
- Kriteria Hasil:
- Pasien dapat mempertahankan berat badan yang sesuai.
- Pasien dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi proses pencernaan.
- Pasien dapat menerapkan diet yang tepat untuk mengatasi GERD.
2. Risiko Kekurangan Volume Cairan:
- Kriteria Hasil:
- Pasien dapat mempertahankan status hidrasi yang adekuat.
- Pasien dapat mengidentifikasi tanda-tanda kekurangan cairan.
- Pasien dapat meningkatkan asupan cairan sesuai kebutuhan.
3. Promosi Gaya Hidup Sehat:
- Kriteria Hasil:
- Pasien dapat menjelaskan komponen gaya hidup sehat.
- Pasien dapat memodifikasi pola makan yang tidak teratur menjadi lebih sehat.
- Pasien dapat mengurangi konsumsi fast food.
4. Promosi Manajemen Stres:
- Kriteria Hasil:
- Pasien dapat mengidentifikasi sumber stres dalam kehidupannya.
- Pasien dapat menerapkan strategi manajemen stres yang efektif.
- Pasien dapat mempertahankan kesejahteraan psikologis.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Risiko Ketidakefektifan Pencernaan:
- Monitoring status nutrisi dan intake makanan/cairan
- Edukasi tentang GERD dan diet yang tepat
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menyusun rencana diet yang sesuai
2. Risiko Kekurangan Volume Cairan:
- Monitoring status hidrasi pasien
- Edukasi tentang tanda-tanda kekurangan cairan dan pentingnya hidrasi
- Pemberian asupan cairan yang adekuat sesuai kebutuhan
3. Promosi Gaya Hidup Sehat:
- Edukasi tentang komponen gaya hidup sehat
- Konseling untuk modifikasi pola makan yang tidak teratur
- Pemberian motivasi untuk mengurangi konsumsi fast food
4. Promosi Manajemen Stres:
- Identifikasi sumber stres pasien
- Edukasi tentang teknik manajemen stres yang efektif
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan mental untuk intervensi manajemen stres
Setiap intervensi keperawatan harus dilakukan secara komprehensif dan kolaboratif dengan melibatkan pasien, keluarga, dan tim kesehatan lainnya untuk mencapai luaran yang diharapkan. Pemantauan dan evaluasi secara berkala juga diperlukan untuk memastikan efektivitas asuhan keperawatan. -
Article No. 20280 | 31 Jul 2025
Klinis : Seorang perempuan berusia 29 tahun dirawat di RS sejak 2 hari yang lalu dengan diagnosis Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Pasien telah menderita gangguan lambung sekitar 5 tahun yang lalu. Pola makan tidak teratur karena sibuk dan sering mengonsumsi fast food. Hasil pengukuran antropometri BB 47 kg, TB 153 cm, dan tensi 100/90 mmHg. Diagnosis Risiko_Aktual 1. Risiko Gangguan Pertumbuhan (D.0108) 2. Defisit Kesehatan Komunitas (D.0110) 3. Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko (D.0099) 4. Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif (D.0117) 5. Risiko Perilaku Kekerasan (D.0146)\ 6. Risiko Kehamilan Tidak Dikehendaki (D.0073) 7. Gangguan Interaksi Sosial (D.0118) 8. Risiko Kehamilan Tidak Dikehendaki (D.0073) Diagnosis Promosi Kesehatan 1. Kesiapan Peningkatan Pengetahuan (D.0113) 2. Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan (D.0112) 3. Kesiapan Peningkatan Konsep Diri [SDKI D.0089] 4. Kesiapan Meningkatkan Pengambilan Keputusan (00184) 5. Kesiapan Meningkatkan Komunikasi (00157) 6. Kesiapan Peningkatan Koping Komunitas [SDKI D.0091] Pilih 2 diagnosa risiko dan 2 diagnosa promosi kesehatan keperawatan komunitas untuk kasus tersebut adalah?
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang diberikan, berikut adalah dua diagnosa risiko dan dua diagnosa promosi kesehatan keperawatan komunitas yang sesuai:
Diagnosa Risiko Aktual:
1. Risiko Gangguan Pertumbuhan (D.0108)
- Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Berat Badan: Berat badan akan meningkat sesuai dengan rentang normal.
2. Status Gizi: Status gizi pasien akan membaik dan berada dalam kategori normal.
- Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Timbang berat badan pasien secara rutin.
2. Kaji pola makan pasien dan berikan edukasi tentang gizi seimbang.
3. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menyusun rencana diet yang sesuai.
4. Pantau asupan makanan dan cairan pasien.
5. Berikan motivasi dan dukungan kepada pasien untuk memperbaiki pola makan.
2. Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif (D.0117)
- Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Perilaku Pemeliharaan Kesehatan: Pasien akan menunjukkan perilaku pemeliharaan kesehatan yang efektif.
2. Kepatuhan: Pasien akan patuh terhadap regimen pengobatan dan perawatan yang diberikan.
- Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Kaji pemahaman pasien tentang penyakit dan perawatannya.
2. Berikan edukasi tentang penyakit GERD, faktor risiko, dan manajemen perawatannya.
3. Dorong pasien untuk secara aktif terlibat dalam perawatan dirinya.
4. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk mengoptimalkan perawatan pasien.
5. Pantau kepatuhan pasien terhadap regimen pengobatan dan perawatan.
Diagnosa Promosi Kesehatan:
1. Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan (D.0112)
- Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Manajemen Kesehatan: Pasien akan menunjukkan peningkatan kemampuan dalam mengelola kesehatan dirinya.
2. Partisipasi dalam Perawatan Kesehatan: Pasien akan berpartisipasi secara aktif dalam perawatan kesehatannya.
- Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Identifikasi kemampuan dan motivasi pasien dalam mengelola kesehatan.
2. Berikan edukasi tentang pentingnya manajemen kesehatan yang efektif.
3. Dorong pasien untuk terlibat aktif dalam pengambilan keputusan terkait perawatannya.
4. Bantu pasien dalam menyusun rencana manajemen kesehatan yang realistis.
5. Pantau dan evaluasi kemajuan pasien dalam mengelola kesehatan.
2. Kesiapan Peningkatan Pengetahuan (D.0113)
- Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Pengetahuan: Pasien akan menunjukkan peningkatan pengetahuan tentang penyakit dan perawatannya.
2. Partisipasi dalam Pembelajaran: Pasien akan berpartisipasi secara aktif dalam proses pembelajaran.
- Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Identifikasi kebutuhan belajar pasien terkait penyakit dan perawatannya.
2. Berikan edukasi tentang GERD, penyebab, gejala, dan manajemen perawatannya.
3. Gunakan media dan metode pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajar pasien.
4. Dorong pasien untuk mengajukan pertanyaan dan menyampaikan pemahaman.
5. Evaluasi pemahaman pasien secara berkala dan berikan umpan balik yang konstruktif.
Penjelasan rinci:
Diagnosa risiko aktual dipilih berdasarkan kondisi pasien yang berisiko mengalami gangguan pertumbuhan dan pemeliharaan kesehatan yang tidak efektif. Intervensi keperawatan diarahkan untuk memantau status gizi, memberikan edukasi gizi, dan mendorong kepatuhan pasien terhadap regimen perawatan.
Diagnosa promosi kesehatan dipilih untuk meningkatkan kemampuan pasien dalam mengelola kesehatan dan meningkatkan pengetahuannya terkait penyakit dan perawatannya. Intervensi keperawatan berfokus pada pengembangan kemampuan manajemen kesehatan, pemberian edukasi, dan mendorong partisipasi aktif pasien dalam proses pembelajaran dan perawatan.
Dengan intervensi yang komprehensif dan berpusat pada pasien, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diharapkan, yaitu pemulihan kondisi kesehatan dan peningkatan kemampuan dalam mengelola penyakitnya secara efektif. -
Article No. 20281 | 31 Jul 2025
Klinis : Seorang perempuan berusia 29 tahun dirawat di RS sejak 2 hari yang lalu dengan diagnosis Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Pasien telah menderita gangguan lambung sekitar 5 tahun yang lalu. Pola makan tidak teratur karena sibuk dan sering mengonsumsi fast food. Hasil pengukuran antropometri BB 47 kg, TB 153 cm, dan tensi 100/90 mmHg. Diagnosis Risiko_Aktual 1. Risiko Gangguan Pertumbuhan (D.0108) 2. Defisit Kesehatan Komunitas (D.0110) 3. Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko (D.0099) 4. Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif (D.0117) 5. Risiko Perilaku Kekerasan (D.0146)\ 6. Risiko Kehamilan Tidak Dikehendaki (D.0073) 7. Gangguan Interaksi Sosial (D.0118) 8. Risiko Kehamilan Tidak Dikehendaki (D.0073) Diagnosis Promosi Kesehatan 1. Kesiapan Peningkatan Pengetahuan (D.0113) 2. Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan (D.0112) 3. Kesiapan Peningkatan Konsep Diri [SDKI D.0089] 4. Kesiapan Meningkatkan Pengambilan Keputusan (00184) 5. Kesiapan Meningkatkan Komunikasi (00157) 6. Kesiapan Peningkatan Koping Komunitas [SDKI D.0091] Pilih 2 diagnosa risiko dan 2 diagnosa promosi kesehatan keperawatan komunitas untuk kasus tersebut adalah?
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum. Berdasarkan kondisi yang dideskripsikan, saya sebagai perawat ahli memberikan rekomendasi diagnosis keperawatan SDKI sebagai berikut:
Diagnosa Risiko Aktual:
1. Risiko Gangguan Pertumbuhan (D.0108)
Luaran (SLKI):
- Antropometri: Berat Badan, Tinggi Badan, Indeks Massa Tubuh sesuai rentang normal
- Asupan Nutrisi: Adekuat
Intervensi (SIKI):
- Monitor asupan nutrisi pasien
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menyusun rencana diet yang sesuai
- Edukasi pasien dan keluarga tentang pola makan yang sehat
2. Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko (D.0099)
Luaran (SLKI):
- Perilaku Sehat: Mempertahankan pola makan teratur dan menghindari makanan cepat saji
- Pengetahuan Tentang Kesehatan: Meningkat
Intervensi (SIKI):
- Identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pasien
- Berikan edukasi tentang gaya hidup sehat terkait GERD
- Dukung pasien untuk membuat rencana perubahan perilaku yang realistis
Diagnosa Promosi Kesehatan:
1. Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan (D.0112)
Luaran (SLKI):
- Manajemen Penyakit Kronis: Mampu mengelola GERD
- Perilaku Pencarian Pelayanan Kesehatan: Aktif
Intervensi (SIKI):
- Identifikasi pemahaman pasien tentang GERD dan manajemennya
- Edukasi pasien dan keluarga tentang GERD, pencegahan, dan penanganannya
- Bantu pasien menyusun rencana tindakan untuk mengelola GERD
2. Kesiapan Peningkatan Konsep Diri (D.0089)
Luaran (SLKI):
- Citra Diri: Positif
- Harga Diri: Meningkat
Intervensi (SIKI):
- Identifikasi persepsi pasien tentang kondisi kesehatannya
- Berikan dukungan dan motivasi untuk meningkatkan kepercayaan diri pasien
- Libatkan pasien dalam pengambilan keputusan terkait perawatannya
Penjelasan:
Diagnosa risiko aktual dipilih berdasarkan kondisi pasien yang berisiko mengalami gangguan pertumbuhan akibat pola makan yang tidak teratur dan konsumsi makanan cepat saji. Selain itu, pasien juga berisiko memiliki perilaku kesehatan yang cenderung berisiko terkait manajemen GERD.
Diagnosa promosi kesehatan dipilih untuk membantu pasien meningkatkan kemampuan dalam mengelola GERD dan memiliki konsep diri yang positif. Hal ini penting agar pasien dapat secara aktif terlibat dalam perawatannya dan memiliki motivasi untuk menjalani perubahan gaya hidup yang dibutuhkan.
Luaran dan intervensi yang direkomendasikan bertujuan untuk membantu pasien mencapai hasil yang diharapkan melalui edukasi, kolaborasi, dan dukungan yang diberikan oleh perawat. Semoga penjelasan ini bermanfaat. Wassalamualaikum. -
Article No. 20282 | 31 Jul 2025
Klinis : Seorang perempuan berusia 29 tahun dirawat di RS sejak 2 hari yang lalu dengan diagnosis Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Pasien telah menderita gangguan lambung sekitar 5 tahun yang lalu. Pola makan tidak teratur karena sibuk dan sering mengonsumsi fast food. Hasil pengukuran antropometri BB 47 kg, TB 153 cm, dan tensi 100/90 mmHg. Diagnosis Risiko_Aktual 1. Risiko Gangguan Pertumbuhan (D.0108) 2. Defisit Kesehatan Komunitas (D.0110) 3. Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko (D.0099) 4. Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif (D.0117) 5. Risiko Perilaku Kekerasan (D.0146)\ 6. Risiko Kehamilan Tidak Dikehendaki (D.0073) 7. Gangguan Interaksi Sosial (D.0118) 8. Risiko Kehamilan Tidak Dikehendaki (D.0073) Diagnosis Promosi Kesehatan 1. Kesiapan Peningkatan Pengetahuan (D.0113) 2. Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan (D.0112) 3. Kesiapan Peningkatan Konsep Diri [SDKI D.0089] 4. Kesiapan Meningkatkan Pengambilan Keputusan (00184) 5. Kesiapan Meningkatkan Komunikasi (00157) 6. Kesiapan Peningkatan Koping Komunitas [SDKI D.0091] Pilih 2 diagnosa risiko dan 2 diagnosa promosi kesehatan keperawatan komunitas untuk kasus tersebut adalah?
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang diberikan, berikut adalah dua diagnosa risiko dan dua diagnosa promosi kesehatan keperawatan komunitas yang sesuai:
Diagnosa Risiko:
1. Risiko Gangguan Pertumbuhan (D.0108)
- Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1) Pertumbuhan fisik akan membaik
2) Antropometri (BB, TB, IMT) akan mencapai rentang normal
- Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1) Monitoring status nutrisi dan antropometri
2) Konseling tentang gizi seimbang dan pola makan yang teratur
3) Edukasi tentang manfaat makanan sehat dan pembatasan konsumsi fast food
2. Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko (D.0099)
- Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1) Pasien akan memiliki pengetahuan yang memadai tentang pola makan yang sehat
2) Pasien akan menunjukkan perilaku kesehatan yang lebih baik
- Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1) Identifikasi faktor-faktor yang memengaruhi perilaku kesehatan pasien
2) Edukasi tentang risiko pola makan yang tidak teratur dan konsumsi fast food
3) Kolaborasi dengan ahli gizi untuk penyusunan rencana diet yang sesuai
Diagnosa Promosi Kesehatan:
1. Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan (D.0112)
- Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1) Pasien akan mampu mengelola kondisi penyakitnya secara efektif
2) Pasien akan berpartisipasi aktif dalam perawatan dirinya
- Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1) Identifikasi pemahaman pasien tentang manajemen penyakit GERD
2) Edukasi tentang patofisiologi, gejala, dan tatalaksana GERD
3) Fasilitasi pasien dalam menyusun rencana perawatan diri yang realistis
2. Kesiapan Peningkatan Pengetahuan (D.0113)
- Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1) Pasien akan memiliki pengetahuan yang memadai tentang GERD
2) Pasien akan mampu menerapkan pengetahuannya dalam perawatan diri
- Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1) Identifikasi kebutuhan informasi pasien terkait GERD
2) Edukasi tentang etiologi, gejala, dan komplikasi GERD
3) Pemberian materi edukasi dalam bentuk yang mudah dipahami pasien
Penjelasan rinci:
Diagnosa risiko "Risiko Gangguan Pertumbuhan" dan "Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko" dipilih karena pasien menunjukkan adanya risiko gangguan pertumbuhan akibat pola makan yang tidak teratur dan konsumsi fast food, serta perilaku kesehatan yang cenderung berisiko. Intervensi keperawatan yang diperlukan adalah monitoring status nutrisi, konseling gizi, dan edukasi tentang pola makan yang sehat.
Diagnosa promosi kesehatan "Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan" dan "Kesiapan Peningkatan Pengetahuan" dipilih karena pasien membutuhkan peningkatan pengetahuan dan kemampuan dalam mengelola kondisi GERD-nya. Intervensi keperawatan yang diperlukan adalah identifikasi pemahaman pasien, edukasi tentang GERD, dan fasilitasi penyusunan rencana perawatan diri yang realistis.
Keseluruhan intervensi ini bertujuan untuk membantu pasien mencapai pertumbuhan yang optimal, menerapkan perilaku kesehatan yang lebih baik, serta memiliki pengetahuan dan kemampuan yang memadai dalam mengelola kondisi GERD-nya. -
Article No. 20283 | 31 Jul 2025
Klinis : Seorang perempuan berusia 29 tahun dirawat di RS sejak 2 hari yang lalu dengan diagnosis Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Pasien telah menderita gangguan lambung sekitar 5 tahun yang lalu. Pola makan tidak teratur karena sibuk dan sering mengonsumsi fast food. Hasil pengukuran antropometri BB 47 kg, TB 153 cm, dan tensi 100/90 mmHg. Diagnosis Risiko_Aktual 1. Risiko Gangguan Pertumbuhan (D.0108) 2. Defisit Kesehatan Komunitas (D.0110) 3. Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko (D.0099) 4. Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif (D.0117) 5. Risiko Perilaku Kekerasan (D.0146)\ 6. Risiko Kehamilan Tidak Dikehendaki (D.0073) 7. Gangguan Interaksi Sosial (D.0118) 8. Risiko Kehamilan Tidak Dikehendaki (D.0073) Diagnosis Promosi Kesehatan 1. Kesiapan Peningkatan Pengetahuan (D.0113) 2. Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan (D.0112) 3. Kesiapan Peningkatan Konsep Diri [SDKI D.0089] 4. Kesiapan Meningkatkan Pengambilan Keputusan (00184) 5. Kesiapan Meningkatkan Komunikasi (00157) 6. Kesiapan Peningkatan Koping Komunitas [SDKI D.0091] Pilih 3 diagnosa risiko dan 2 diagnosa promosi kesehatan keperawatan komunitas untuk kasus tersebut adalah?
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kasus yang diberikan, berikut adalah tiga diagnosa risiko dan dua diagnosa promosi kesehatan keperawatan komunitas yang sesuai:
Diagnosa Risiko:
1. Risiko Gangguan Pertumbuhan (D.0108)
- Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
- Tidak ada penurunan berat badan yang signifikan
- Indeks Massa Tubuh (IMT) dalam rentang normal
- Pertumbuhan dan perkembangan terpantau dengan baik
- Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
- Kaji status gizi pasien, termasuk pola makan, antropometri, dan riwayat kesehatan
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menyusun rencana diet yang sesuai
- Edukasi pasien dan keluarga tentang pentingnya pola makan yang teratur dan gizi seimbang
- Pantau dan evaluasi status gizi pasien secara berkala
2. Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko (D.0099)
- Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
- Pasien menunjukkan perilaku kesehatan yang lebih baik
- Pasien mampu mengidentifikasi perilaku berisiko yang perlu diubah
- Pasien terlibat aktif dalam upaya peningkatan kesehatan
- Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
- Kaji pola perilaku kesehatan pasien, termasuk pola makan, aktivitas fisik, dan kebiasaan lainnya
- Edukasi pasien tentang risiko kesehatan yang dapat timbul akibat perilaku berisiko
- Bantu pasien menetapkan tujuan dan rencana perubahan perilaku yang realistis
- Motivasi dan dukung pasien dalam upaya perubahan perilaku kesehatan
3. Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif (D.0117)
- Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
- Pasien menunjukkan pemahaman yang baik tentang cara memelihara kesehatan
- Pasien mampu melakukan perawatan diri secara mandiri
- Pasien menunjukkan kepatuhan dalam menjalankan regimen perawatan
- Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
- Kaji pemahaman dan kemampuan pasien dalam melakukan perawatan diri
- Edukasi pasien dan keluarga tentang cara memelihara kesehatan yang tepat
- Bantu pasien menyusun rencana perawatan diri yang sesuai dengan kondisinya
- Evaluasi secara berkala untuk memastikan pasien dapat melakukan pemeliharaan kesehatan dengan efektif
Diagnosa Promosi Kesehatan:
1. Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan (D.0112)
- Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
- Pasien menunjukkan kemampuan yang meningkat dalam mengelola kesehatan dirinya
- Pasien mengambil tindakan yang tepat untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan
- Pasien mampu membuat keputusan yang sesuai untuk menjaga kesehatan
- Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
- Kaji pemahaman dan kemampuan pasien dalam mengelola kesehatan
- Edukasi pasien tentang manajemen kesehatan yang efektif, termasuk pemantauan gejala, pengobatan, dan pola hidup sehat
- Bantu pasien menyusun rencana manajemen kesehatan yang sesuai dengan kondisinya
- Motivasi dan dukung pasien dalam melaksanakan rencana manajemen kesehatan
2. Kesiapan Peningkatan Konsep Diri (D.0089)
- Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
- Pasien menunjukkan konsep diri yang positif
- Pasien memiliki harga diri yang baik
- Pasien mampu mengekspresikan diri dengan baik
- Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
- Kaji konsep diri dan harga diri pasien
- Ciptakan lingkungan yang mendukung peningkatan konsep diri pasien
- Berikan umpan balik positif dan pujian untuk menguatkan konsep diri pasien
- Libatkan pasien dalam aktivitas yang dapat meningkatkan kepercayaan diri
Penjelasan rinci dan terperinci:
Diagnosa risiko yang dipilih fokus pada potensi masalah kesehatan yang dapat timbul akibat kondisi pasien, yaitu risiko gangguan pertumbuhan, perilaku kesehatan cenderung berisiko, dan pemeliharaan kesehatan tidak efektif. Intervensi yang diberikan bertujuan untuk mencegah atau mengurangi risiko tersebut melalui pemantauan status gizi, edukasi perubahan perilaku, dan peningkatan kemampuan pemeliharaan kesehatan.
Sementara itu, diagnosa promosi kesehatan berfokus pada meningkatkan kemampuan pasien dalam mengelola kesehatannya sendiri (kesiapan peningkatan manajemen kesehatan) dan menguatkan konsep diri pasien (kesiapan peningkatan konsep diri). Intervensi yang dilakukan bertujuan untuk mengembangkan kemandirian pasien dalam merawat dirinya serta membangun kepercayaan diri dan harga diri yang positif.
Penerapan asuhan keperawatan komunitas yang komprehensif dengan fokus pada diagnosa risiko dan promosi kesehatan diharapkan dapat membantu pasien mengatasi masalah kesehatan saat ini serta mempersiapkan dirinya untuk hidup sehat di masa depan. -
Article No. 20284 | 31 Jul 2025
Klinis : Seorang perempuan berusia 29 tahun dirawat di RS sejak 2 hari yang lalu dengan diagnosis Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Pasien telah menderita gangguan lambung sekitar 5 tahun yang lalu. Pola makan tidak teratur karena sibuk dan sering mengonsumsi fast food. Hasil pengukuran antropometri BB 47 kg, TB 153 cm, dan tensi 100/90 mmHg. Diagnosis Risiko_Aktual 1. Risiko Gangguan Pertumbuhan (D.0108) 2. Defisit Kesehatan Komunitas (D.0110) 3. Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko (D.0099) 4. Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif (D.0117) 5. Risiko Perilaku Kekerasan (D.0146)\ 6. Risiko Kehamilan Tidak Dikehendaki (D.0073) 7. Gangguan Interaksi Sosial (D.0118) 8. Risiko Kehamilan Tidak Dikehendaki (D.0073) Diagnosis Promosi Kesehatan 1. Kesiapan Peningkatan Pengetahuan (D.0113) 2. Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan (D.0112) 3. Kesiapan Peningkatan Konsep Diri [SDKI D.0089] 4. Kesiapan Meningkatkan Pengambilan Keputusan (00184) 5. Kesiapan Meningkatkan Komunikasi (00157) 6. Kesiapan Peningkatan Koping Komunitas [SDKI D.0091] Pilih 3 diagnosa risiko dan 2 diagnosa promosi kesehatan keperawatan komunitas untuk kasus tersebut adalah?
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Setelah mempertimbangkan kondisi pasien, berikut adalah 3 diagnosa risiko dan 2 diagnosa promosi kesehatan yang sesuai:
Diagnosa Risiko Aktual:
1. Risiko Gangguan Pertumbuhan (D.0108)
- Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
- Berat badan dalam rentang normal (D.0108.1)
- Indeks massa tubuh dalam rentang normal (D.0108.2)
- Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
- Pantau status gizi pasien (N.0706)
- Kaji riwayat dan pola makan pasien (N.0703)
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk intervensi nutrisi yang sesuai (N.0704)
2. Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko (D.0099)
- Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
- Komitmen untuk mengubah perilaku kesehatan (D.0099.1)
- Partisipasi dalam perilaku kesehatan yang lebih sehat (D.0099.2)
- Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
- Identifikasi faktor-faktor yang memengaruhi perilaku kesehatan pasien (N.0209)
- Berikan edukasi tentang pola makan sehat dan cara mencegah GERD (N.0706)
- Dorong pasien untuk membuat rencana perubahan perilaku yang realistis (N.0211)
3. Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif (D.0117)
- Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
- Partisipasi dalam pemeliharaan kesehatan (D.0117.1)
- Pemahaman tentang pemeliharaan kesehatan (D.0117.2)
- Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
- Identifikasi hambatan dalam pemeliharaan kesehatan pasien (N.0206)
- Berikan edukasi tentang GERD dan cara pengelolaannya (N.0706)
- Bantu pasien membuat rencana perawatan mandiri yang realistis (N.0208)
Diagnosa Promosi Kesehatan:
1. Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan (D.0112)
- Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
- Partisipasi dalam manajemen kesehatan (D.0112.1)
- Pemahaman tentang manajemen kesehatan (D.0112.2)
- Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
- Identifikasi sumber daya dan dukungan yang dapat membantu pasien (N.0701)
- Berikan edukasi tentang manajemen GERD dan pemeliharaan kesehatan (N.0706)
- Dorong pasien untuk terlibat aktif dalam perencanaan dan pelaksanaan asuhan keperawatan (N.0702)
2. Kesiapan Peningkatan Konsep Diri (D.0089)
- Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
- Persepsi diri yang positif (D.0089.1)
- Kepuasan terhadap diri sendiri (D.0089.2)
- Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
- Identifikasi persepsi diri dan harga diri pasien (N.1301)
- Dorong pasien untuk mengidentifikasi kekuatan dan kemampuan dirinya (N.1302)
- Berikan umpan balik positif untuk meningkatkan konsep diri pasien (N.1303)
Penjelasan rinci:
Diagnosa risiko aktual difokuskan pada kondisi pasien yang berpotensi mengalami masalah kesehatan, yaitu risiko gangguan pertumbuhan, perilaku kesehatan cenderung berisiko, dan pemeliharaan kesehatan tidak efektif. Intervensi keperawatan yang dilakukan bertujuan untuk mencegah atau mengatasi masalah tersebut, seperti pemantauan status gizi, edukasi pola makan sehat, dan perencanaan perawatan mandiri.
Diagnosa promosi kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan pasien. Kesiapan peningkatan manajemen kesehatan dan konsep diri dipilih untuk membantu pasien terlibat aktif dalam perawatannya, memahami kondisi kesehatannya, dan meningkatkan persepsi diri yang positif.
Secara keseluruhan, asuhan keperawatan yang diberikan diharapkan dapat membantu pasien mengelola kondisi GERD-nya secara efektif, memperbaiki pola makan dan gaya hidup, serta meningkatkan konsep diri dan kemampuan pasien dalam memelihara kesehatannya. -
Article No. 20285 | 31 Jul 2025
Klinis : Seorang perempuan berusia 29 tahun dirawat di RS sejak 2 hari yang lalu dengan diagnosis Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Pasien telah menderita gangguan lambung sekitar 5 tahun yang lalu. Pola makan tidak teratur karena sibuk dan sering mengonsumsi fast food. Hasil pengukuran antropometri BB 47 kg, TB 153 cm, dan tensi 100/90 mmHg. Diagnosis Risiko_Aktual 1. Risiko Gangguan Pertumbuhan (D.0108) 2. Defisit Kesehatan Komunitas (D.0110) 3. Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko (D.0099) 4. Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif (D.0117) 5. Risiko Perilaku Kekerasan (D.0146)\ 6. Risiko Kehamilan Tidak Dikehendaki (D.0073) 7. Gangguan Interaksi Sosial (D.0118) 8. Risiko Kehamilan Tidak Dikehendaki (D.0073) Diagnosis Promosi Kesehatan 1. Kesiapan Peningkatan Pengetahuan (D.0113) 2. Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan (D.0112) 3. Kesiapan Peningkatan Konsep Diri [SDKI D.0089] 4. Kesiapan Meningkatkan Pengambilan Keputusan (00184) 5. Kesiapan Meningkatkan Komunikasi (00157) 6. Kesiapan Peningkatan Koping Komunitas [SDKI D.0091] Apa diagnosa risiko dan diagnosa promosi kesehatan keperawatan komunitas untuk kasus tersebut adalah?
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kasus yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan SDKI yang sesuai, luaran/output yang diharapkan (SLKI), dan intervensi keperawatan yang diperlukan (SIKI):
Diagnosa Risiko Aktual:
1. Risiko Gangguan Pertumbuhan (D.0108)
- Faktor risiko: Kurang asupan nutrisi karena pola makan tidak teratur dan sering mengonsumsi fast food.
- Luaran/Output yang diharapkan (SLKI):
a. Pertumbuhan Fisik: Pertumbuhan sesuai usia
b. Status Gizi: Berat badan sesuai dengan tinggi badan
- Intervensi Keperawatan (SIKI):
a. Pemantauan Pertumbuhan
b. Edukasi Gizi
c. Konseling Gizi
2. Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif (D.0117)
- Faktor risiko: Pola makan tidak teratur dan kurang pengetahuan tentang gaya hidup sehat.
- Luaran/Output yang diharapkan (SLKI):
a. Perilaku Pemeliharaan Kesehatan: Menerapkan perilaku pemeliharaan kesehatan yang efektif
b. Pengetahuan Kesehatan: Memahami konsep dasar kesehatan
- Intervensi Keperawatan (SIKI):
a. Edukasi Kesehatan
b. Konseling Gaya Hidup Sehat
c. Dukungan Kelompok
3. Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko (D.0099)
- Faktor risiko: Pola makan tidak teratur dan sering mengonsumsi fast food.
- Luaran/Output yang diharapkan (SLKI):
a. Perilaku Kesehatan: Menerapkan perilaku kesehatan yang sehat
b. Kontrol Diri: Menunjukkan kontrol diri yang efektif dalam mengelola perilaku kesehatan
- Intervensi Keperawatan (SIKI):
a. Edukasi Perilaku Sehat
b. Konseling Pengelolaan Stres
c. Bimbingan Perencanaan Gaya Hidup
Diagnosa Promosi Kesehatan:
1. Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan (D.0112)
- Luaran/Output yang diharapkan (SLKI):
a. Manajemen Kesehatan: Menunjukkan kesiapan untuk meningkatkan manajemen kesehatan
b. Motivasi: Menunjukkan motivasi untuk meningkatkan manajemen kesehatan
- Intervensi Keperawatan (SIKI):
a. Edukasi Manajemen Kesehatan
b. Fasilitasi Pengambilan Keputusan
c. Bimbingan Perencanaan Pemulihan
2. Kesiapan Peningkatan Pengetahuan (D.0113)
- Luaran/Output yang diharapkan (SLKI):
a. Pengetahuan: Menunjukkan kesiapan untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan
b. Motivasi: Menunjukkan motivasi untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan
- Intervensi Keperawatan (SIKI):
a. Edukasi Kesehatan
b. Konseling Gaya Hidup Sehat
c. Bimbingan Perencanaan Pemulihan
Penjelasan:
1. Risiko Gangguan Pertumbuhan (D.0108) dipilih karena pasien memiliki berat badan yang kurang sesuai dengan tinggi badan, yang dapat disebabkan oleh pola makan yang tidak teratur dan asupan nutrisi yang tidak adekuat.
2. Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif (D.0117) dipilih karena pasien memiliki pola makan yang tidak teratur dan kurang pengetahuan tentang gaya hidup sehat, sehingga memerlukan intervensi untuk meningkatkan pemeliharaan kesehatan yang efektif.
3. Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko (D.0099) dipilih karena pasien memiliki pola makan yang tidak teratur dan sering mengonsumsi fast food, yang merupakan perilaku kesehatan yang berisiko.
4. Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan (D.0112) dipilih karena pasien memerlukan peningkatan kemampuan dalam mengelola kesehatan, seperti mengatur pola makan yang sehat.
5. Kesiapan Peningkatan Pengetahuan (D.0113) dipilih karena pasien memerlukan peningkatan pengetahuan tentang gaya hidup sehat dan pengelolaan penyakit GERD.
Tujuan dari intervensi keperawatan ini adalah untuk membantu pasien mencapai kondisi kesehatan yang optimal, dengan fokus pada perbaikan pola makan, peningkatan pengetahuan kesehatan, dan pengembangan perilaku pemeliharaan kesehatan yang efektif. -
Article No. 20286 | 31 Jul 2025
Klinis : Seorang pasien perempuan, usia 48 tahun, datang ke rumah sakit dengan keluhan utama nyeri ulu hati disertai rasa terbakar yang menjalar hingga ke leher dan punggung. Gejala telah berlangsung 2 bulan dan memburuk dalam 14 hari terakhir, terutama saat malam ketika pasien berbaring. Pasien juga mengeluhkan sering terjadi regurgitasi makanan yang disertai rasa pahit di mulut dan sesak nafas. Pasien merasa sulit tidur karena gejala ini dan mengalami kelelahan pada siang hari. Diagnosis Risiko_Aktual 1. Risiko Gangguan Pertumbuhan (D.0108) 2. Defisit Kesehatan Komunitas (D.0110) 3. Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko (D.0099) 4. Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif (D.0117) 5. Risiko Perilaku Kekerasan (D.0146)\ 6. Risiko Kehamilan Tidak Dikehendaki (D.0073) 7. Gangguan Interaksi Sosial (D.0118) 8. Risiko Kehamilan Tidak Dikehendaki (D.0073) Diagnosis Promosi Kesehatan 1. Kesiapan Peningkatan Pengetahuan (D.0113) 2. Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan (D.0112) 3. Kesiapan Peningkatan Konsep Diri [SDKI D.0089] 4. Kesiapan Meningkatkan Pengambilan Keputusan (00184) 5. Kesiapan Meningkatkan Komunikasi (00157) 6. Kesiapan Peningkatan Koping Komunitas [SDKI D.0091] Apa diagnosa risiko dan diagnosa promosi kesehatan keperawatan komunitas untuk kasus tersebut adalah?
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum. Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosa keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi pasien adalah:
Diagnosa Risiko/Aktual:
1. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kelebihan (D.0049)
- Manifestasi: nyeri ulu hati, rasa terbakar menjalar ke leher dan punggung, regurgitasi makanan, rasa pahit di mulut, sesak napas.
- Faktor risiko: asupan makan yang berlebihan, pola makan tidak teratur.
2. Gangguan Pola Tidur (D.0057)
- Manifestasi: sulit tidur, kelelahan di siang hari.
- Faktor risiko: nyeri ulu hati, regurgitasi makanan yang mengganggu.
Diagnosa Promosi Kesehatan:
1. Kesiapan Peningkatan Manajemen Nutrisi (D.0112)
- Luaran: Pasien mampu mengatur pola makan dan asupan nutrisi yang sesuai dengan kondisinya.
- Intervensi: Edukasi manajemen diet, konseling gizi, monitoring asupan makanan.
2. Kesiapan Peningkatan Manajemen Tidur (D.0112)
- Luaran: Pasien mampu menerapkan manajemen tidur yang efektif.
- Intervensi: Edukasi manajemen tidur, relaksasi, terapi lingkungan.
Penjelasan rinci:
1. Diagnosa Ketidakseimbangan Nutrisi: Kelebihan
- Pasien mengalami gejala klinis yang mengarah pada gangguan fungsi gastrointestinal, seperti nyeri ulu hati, regurgitasi, dan rasa terbakar. Hal ini dapat disebabkan oleh asupan makanan yang berlebihan atau pola makan yang tidak teratur.
- Intervensi keperawatan yang diperlukan meliputi edukasi manajemen diet, konseling gizi untuk mengatur pola makan dan asupan nutrisi yang sesuai, serta monitoring asupan makanan.
2. Diagnosa Gangguan Pola Tidur
- Pasien mengeluhkan sulit tidur dan kelelahan di siang hari, yang dapat disebabkan oleh gejala nyeri ulu hati dan regurgitasi makanan yang mengganggu tidur.
- Intervensi keperawatan yang diperlukan meliputi edukasi manajemen tidur, teknik relaksasi, dan modifikasi lingkungan untuk mendukung tidur yang berkualitas.
3. Diagnosa Promosi Kesehatan
- Pasien membutuhkan peningkatan pengetahuan dan kemampuan dalam mengelola masalah nutrisi dan pola tidur yang dialaminya.
- Intervensi keperawatan yang diperlukan meliputi edukasi, konseling, dan monitoring untuk memfasilitasi pasien dalam meningkatkan manajemen nutrisi dan pola tidur yang efektif.
Semoga penjelasan ini bermanfaat. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, silakan ditanyakan.