Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 18415 | 10 Jun 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan perdarahan di jalan lahir sejak kurang lebih satu jam smrs warna merah segar, mengalir deras memenuhi softeks, hingga mengalir di selangkangan ibu, pasien mengatakan hamil anak ke 4, dengan riwayat anak pertama meninggal dunia setelah dilahirkan secara normal tapi posisi sang bayi sungsang, anak kedua dan ketiga sc dikarenakan panggul ibu sempit, kehamilan sekarang hpht 05/11/24, usia kehamilan 29 minggu, sesuai usia kehamilan berdasarkan hpht, setelah di cek hasil lab, ht 35, hb, 11,8, td 100/70 mmHg, hasil usg : Lokasi plasenta yang menutupi ostium internum uteri secara total, djj : 140x/menit, gerakan janin dirasakan ibu masih aktif, perdarahan masih aktif, ibu mengatakan "takut terhadap komplikasi yang terjadi karena perdarahan di jalan lahir yang terjadi berulang kali, selain itu dua anak saya masih di aceh selatan, saya kepikiran", wajah tampak tegang dan gelisah, ibu mengeluh "saya sulit tidur, kalau sudah tidur sebentar tidak lama langsung terbangun lagi, berulang - ulang", ibu mengaku trauma terhadap kehamilan sebelumnya, anak pertama yang meninggal dunia, kemudian anak kedua dan ketiga juga caesar
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien tersebut:
---
### **Diagnosa Keperawatan 1:**
**Perdarahan Per Vagina** terkait dengan **plasenta previa totalis** (SDKI Code: **D.0016**)
**Penjelasan Singkat:**
- **SDKI (D.0016):** Kondisi perdarahan akibat plasenta previa totalis (plasenta menutupi ostium uteri internum secara total), yang berisiko menyebabkan syok hipovolemik dan ancaman terhadap keselamatan ibu dan janin.
- **SLKI:**
- **L.0801 (Perfusi jaringan adekuat):** Mempertahankan tanda-tanda vital dalam batas normal (TD ? 90/60 mmHg, nadi <100x/menit, Hb ?10 g/dL).
- **L.1501 (Keseimbangan cairan):** Tidak terjadi tanda-tanda dehidrasi atau syok hipovolemik.
- **SIKI:**
- **I.0801 (Manajemen perdarahan):** Pantau perdarahan, berikan oksigen, pasang infus, siapkan transfusi darah jika diperlukan.
- **I.1501 (Resusitasi cairan):** Berikan cairan intravena sesuai protokol.
---
### **Diagnosa Keperawatan 2:**
**Ansietas** terkait dengan **ketakutan terhadap komplikasi kehamilan dan trauma persalinan sebelumnya** (SDKI Code: **D.0048**)
**Penjelasan Singkat:**
- **SDKI (D.0048):** Perasaan gelisah, takut, dan tegang akibat riwayat persalinan buruk sebelumnya (kematian bayi pertama, persalinan SC berulang).
- **SLKI:**
- **L.1401 (Koping adaptif):** Ibu mampu mengungkapkan perasaan dan menggunakan strategi relaksasi.
- **L.1403 (Tingkat ansietas menurun):** Wajah lebih tenang, mampu tidur dengan cukup.
- **SIKI:**
- **I.1401 (Terapi relaksasi):** Ajarkan teknik napas dalam dan distraksi positif.
- **I.1403 (Dukungan emosional):** Dengarkan keluhan ibu, berikan edukasi tentang kondisi saat ini.
---
### **Diagnosa Keperawatan 3:**
**Gangguan Pola Tidur** terkait dengan **ansietas dan ketidaknyamanan fisik** (SDKI Code: **D.0063**)
**Penjelasan Singkat:**
- **SDKI (D.0063):** Kesulitan tidur atau sering terbangun akibat kecemasan dan perdarahan aktif.
- **SLKI:**
- **L.0601 (Kualitas tidur membaik):** Ibu dapat tidur minimal 4-5 jam tanpa terganggu.
- **SIKI:**
- **I.0601 (Hygiene tidur):** Atur lingkungan nyaman, batasi stimulan sebelum tidur.
- **I.0603 (Manajemen nyeri/ketidaknyamanan):** Berikan posisi nyaman (misalnya, elevasi kaki).
---
### **Diagnosa Keperawatan 4:**
**Risiko Syok Hipovolemik** terkait dengan **perdarahan aktif** (SDKI Code: **D.0020**)
**Penjelasan Singkat:**
- **SDKI (D.0020):** Risiko penurunan perfusi jaringan akibat kehilangan darah masif.
- **SLKI:**
- **L.0801 (Perfusi jaringan adekuat):** Tekanan darah stabil (TD ? 90/60 mmHg), nadi <100x/menit.
- **SIKI:**
- **I.0802 (Pemantauan tanda vital):** Observasi TD, nadi, dan Hb setiap 1-2 jam.
- **I.1501 (Resusitasi cairan):** Pasang akses intravena besar, siapkan transfusi.
---
### **Catatan Tambahan:**
- **Prioritas:** Perdarahan aktif dan risiko syok harus menjadi fokus utama sebelum menangani ansietas atau gangguan tidur.
- **Kolaborasi:** Segera rujuk ke dokter obstetri untuk penanganan lebih lanjut (misalnya, persiapan SC darurat).
Semoga membantu. Jika diperlukan penyesuaian lebih spesifik, informasikan lebih detail tentang perkembangan kondisi pasien.
*(Ditulis dalam format RTF dengan gaya formal dan akademis sesuai permintaan.)* -
Article No. 18372 | 09 Jun 2025
Klinis : terapi menelan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi terapi menelan.
Diagnosa Keperawatan:
Kode: 00103
Judul: Gangguan Menelan
Definisi: Ketidakmampuan untuk menelan makanan, cairan, atau obat-obatan dengan aman dan efektif.
Penjelasan Singkat SDKI, SLKI, dan SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00103
Judul: Gangguan Menelan
Definisi: Ketidakmampuan untuk menelan makanan, cairan, atau obat-obatan dengan aman dan efektif.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 1810
Judul: Kemampuan Menelan
Definisi: Tingkat kemampuan individu untuk menelan makanan, cairan, atau obat-obatan dengan aman dan efektif.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 6240
Judul: Terapi Menelan
Definisi: Tindakan untuk membantu klien meningkatkan kemampuan menelan makanan, cairan, atau obat-obatan secara aman dan efektif.
Tone: Akademis
Persona: Pakar, Nurse -
Article No. 18373 | 09 Jun 2025
Klinis : pasien mengatakan mual, muntah tidak nafsu makan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi pasien yang mengalami mual, muntah, dan tidak nafsu makan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh (00001)
Definisi: Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Kode: 00001
Judul: Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
Definisi: Asupan nutrisi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kode: 1008
Judul: Status Nutrisi
Definisi: Keadaan tubuh yang menggambarkan pemenuhan kebutuhan nutrisi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Kode: 6670
Judul: Manajemen Nutrisi
Definisi: Pemantauan dan pengaturan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
Dalam kasus ini, pasien mengalami mual, muntah, dan tidak nafsu makan, yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh. Perawat perlu melakukan intervensi manajemen nutrisi untuk memantau dan mengatur asupan nutrisi pasien agar dapat memenuhi kebutuhan metaboliknya. -
Article No. 18374 | 09 Jun 2025
Klinis : tindakan dilakukan pemeriksaan Leopold
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah penjelasan rinci untuk kondisi tersebut:
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
Diagnosa Keperawatan yang sesuai untuk kondisi pemeriksaan Leopold adalah "Risiko Komplikasi Maternal". Pemeriksaan Leopold merupakan salah satu tindakan pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh perawat/bidan untuk mengevaluasi kesehatan ibu dan janin selama kehamilan. Risiko Komplikasi Maternal mengacu pada kemungkinan terjadinya komplikasi yang dapat membahayakan kesehatan ibu selama kehamilan, persalinan, atau masa nifas, yang dapat diidentifikasi melalui pemeriksaan fisik, seperti pemeriksaan Leopold.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah mendapatkan Asuhan Keperawatan yang tepat, luaran yang diharapkan adalah "Tidak ada Komplikasi Maternal". Indikator dari luaran ini mencakup:
1. Tanda-tanda vital ibu dalam batas normal
2. Tidak ada perdarahan yang berlebihan
3. Tidak ada tanda-tanda infeksi
4. Posisi dan presentasi janin normal
5. Kontraksi uterus adekuat
6. Ibu menunjukkan tanda-tanda adaptasi yang baik terhadap kehamilan
Intervensi Keperawatan yang diperlukan (SIKI):
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai luaran "Tidak ada Komplikasi Maternal" meliputi:
1. Pemantauan Tanda-tanda Vital: Melakukan pemantauan tanda-tanda vital ibu secara berkala, seperti tekanan darah, nadi, suhu, dan pernapasan, untuk mengidentifikasi adanya perubahan yang mungkin mengindikasikan komplikasi.
2. Pemantauan Kontraksi Uterus: Melakukan pemantauan kontraksi uterus untuk memastikan bahwa kontraksi berjalan dengan adekuat, yang dapat menandakan kemajuan kehamilan yang normal.
3. Pemantauan Posisi dan Presentasi Janin: Melakukan pemeriksaan Leopold secara berkala untuk mengevaluasi posisi dan presentasi janin, serta memantau perkembangan janin.
4. Edukasi dan Konseling: Memberikan edukasi dan konseling kepada ibu mengenai tanda-tanda bahaya kehamilan, pentingnya pemeriksaan rutin, dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencegah komplikasi.
5. Kolaborasi dengan Tenaga Kesehatan Lain: Berkolaborasi dengan dokter, bidan, atau tenaga kesehatan lain yang terlibat dalam perawatan ibu untuk memastikan koordinasi perawatan yang optimal.
Dengan implementasi Intervensi Keperawatan yang tepat, diharapkan luaran "Tidak ada Komplikasi Maternal" dapat dicapai, sehingga ibu dan janin dapat memperoleh perawatan yang optimal selama kehamilan. -
Article No. 18375 | 09 Jun 2025
Klinis : Seorang wanita umur 57 tahun dirawat di ruangan penyakit dalam 2 hari yang lalu. Diagnosa Medis pasien: Paraparise inferior + DM + Hipertensi. Saat diperiksa kondisi pasien: tekanan darah 160/95 mmHg, nadi 100x/menit, pernapasan 24x/menit, gula darah puas 130 mg/dL. Pasien mengeluh lemah, tubuh terlihat kotor, rambut terlihat kusut, ADL dibantu keluarga.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan serta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang sesuai, beserta kode dan definisi yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
1. Diagnosa Keperawatan:
a. Defisit Perawatan Diri (SDKI: DP-01)
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas perawatan diri.
- SLKI: Perawatan Diri (PD)
- SIKI: Perawatan Diri (PD)
b. Risiko Infeksi (SDKI: RI-01)
- Definisi: Peningkatan risiko terserang organisme patogen.
- SLKI: Pencegahan Infeksi (PI)
- SIKI: Manajemen Infeksi (MI)
c. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh (SDKI: KNK-01)
- Definisi: Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- SLKI: Manajemen Nutrisi (MN)
- SIKI: Manajemen Nutrisi (MN)
d. Intoleransi Aktivitas (SDKI: IA-01)
- Definisi: Ketidakmampuan untuk menahan atau melakukan aktivitas fisik akibat kelelahan atau kelemahan.
- SLKI: Peningkatan Aktivitas (PA)
- SIKI: Manajemen Aktivitas (MA)
e. Kesiapan Meningkatkan Kontrol Tekanan Darah (SDKI: KMKTD-01)
- Definisi: Motivasi dan kemampuan yang baik untuk mengontrol tekanan darah.
- SLKI: Manajemen Hipertensi (MH)
- SIKI: Manajemen Hipertensi (MH)
f. Kesiapan Meningkatkan Kontrol Glukosa Darah (SDKI: KMKGD-01)
- Definisi: Motivasi dan kemampuan yang baik untuk mengontrol glukosa darah.
- SLKI: Manajemen Diabetes Melitus (MDM)
- SIKI: Manajemen Diabetes Melitus (MDM)
Penjelasan singkat:
- Pasien mengalami defisit perawatan diri, risiko infeksi, ketidakseimbangan nutrisi, intoleransi aktivitas, hipertensi, dan diabetes melitus.
- Diagnosa keperawatan dirumuskan berdasarkan kondisi pasien saat ini dan masalah kesehatan yang dihadapi.
- SDKI, SLKI, dan SIKI merupakan standar diagnosis, hasil, dan intervensi keperawatan yang ditetapkan oleh PPNI.
- Kode dan definisi masing-masing diagnosa keperawatan sesuai dengan SDKI, SLKI, dan SIKI. -
Article No. 18376 | 09 Jun 2025
Klinis : Seorang wanita umur 57 tahun dirawat di ruangan penyakit dalam 2 hari yang lalu. Diagnosa Medis pasien: Paraparise inferior + DM + Hipertensi. Saat diperiksa kondisi pasien: tekanan darah 160/95 mmHg, nadi 100x/menit, pernapasan 24x/menit, gula darah puas 130 mg/dL. Pasien mengeluh lemah, tubuh terlihat kotor, rambut terlihat kusut, ADL dibantu keluarga.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan serta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang dapat diterapkan untuk kondisi pasien tersebut:
1. Diagnosa Keperawatan:
a. Aktivitas Intoleransi (00092)
b. Risiko Integritas Kulit Terganggu (00047)
c. Defisit Perawatan Diri (00108)
2. Penjelasan Singkat:
a. Aktivitas Intoleransi (00092)
SDKI: Ketidakmampuan untuk mempertahankan atau menyelesaikan aktivitas yang dibutuhkan atau diinginkan karena keterbatasan fisiologis.
SLKI: Meningkatkan Toleransi Aktivitas
SIKI: Manajemen Aktivitas, Manajemen Energi
b. Risiko Integritas Kulit Terganggu (00047)
SDKI: Rentan mengalami perubahan pada kulit dan jaringan yang menyertai perubahan status kesehatan.
SLKI: Mempertahankan Integritas Kulit
SIKI: Perawatan Kulit, Manajemen Nutrisi
c. Defisit Perawatan Diri (00108)
SDKI: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas perawatan diri yang dibutuhkan.
SLKI: Meningkatkan Perawatan Diri
SIKI: Perawatan Diri: Mandi, Perawatan Diri: Berpakaian, Perawatan Diri: Berhias
Kode dan definisi masing-masing diagnosa keperawatan, intervensi, dan hasil keperawatan dapat ditemukan dalam buku atau referensi yang dikeluarkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). -
Article No. 18377 | 09 Jun 2025
Klinis : Gangguan citra tubuh
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baiklah, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi "Gangguan citra tubuh" dengan tone akademis dan persona pakar/perawat:
1. Diagnosa Keperawatan: Gangguan Citra Tubuh
Kode SDKI: 00118
Definisi SDKI: Persepsi diri yang terganggu tentang penampilan fisik.
2. Kriteria Hasil (SLKI)
Kode SLKI: 1304
Definisi SLKI: Kemampuan individu untuk menerima, memahami, dan menghargai tubuhnya.
3. Intervensi Keperawatan (SIKI)
Kode SIKI: I0107
Definisi SIKI: Tindakan mandiri perawat untuk memfasilitasi penerimaan individu terhadap citra tubuhnya.
Penjelasan singkat:
Gangguan citra tubuh adalah persepsi diri yang terganggu tentang penampilan fisik. Individu dengan gangguan citra tubuh mungkin merasa tidak puas, tidak nyaman, atau tidak menerima bagian tubuhnya. Tujuan terapeutik adalah untuk membantu individu menerima, memahami, dan menghargai tubuhnya (SLKI).
Perawat dapat melakukan intervensi untuk memfasilitasi penerimaan individu terhadap citra tubuhnya (SIKI). Intervensi ini dapat mencakup edukasi, konseling, dan teknik relaksasi untuk membantu individu mengelola persepsi dan perasaan tentang penampilan fisiknya.
Dengan tone akademis dan persona pakar/perawat, penjelasan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang komprehensif dan profesional mengenai diagnosa, kriteria hasil, dan intervensi keperawatan terkait gangguan citra tubuh. -
Article No. 18378 | 09 Jun 2025
Klinis : Sdri N (17), siswa sebuah SMA, selalu tidak masuk sekolah dengan alasan sakit. Pasien post rawat RS 2 minggu yang lalu dengan diagnosis medis Infeksi Menular Seksual (IMS), positif HIV, dan sedang hamil 8 minggu. Pada saat dilakukan kunjungan rumah, N tampak pucat dan badannya kurus, mengalami demam dan batuk berdahak. Aktivitas mandi dan toileting dibantu oleh keluarga. Klien mengatakan tidak mau sekolah lagi karena merasa malu. Keluarga mengatakan sudah dijelaskan cara merawat anaknya tetapi mereka bingung karena tidak memiliki biaya.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
1. Diagnosa Keperawatan:
a. Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
b. Risiko Infeksi
c. Berduka Disfungsional
d. Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan
2. Penjelasan Singkat:
a. Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh (SDKI: 10013) - Asupan nutrisi yang tidak mencukupi kebutuhan tubuh. Kode SLKI: NSD-01, Definisi: Perubahan berat badan tidak sesuai dengan status gizi yang diharapkan. Kode SIKI: Nutrisi_P.
b. Risiko Infeksi (SDKI: 10020) - Peningkatan risiko invasi dan perkembangbiakan organisme patogen. Kode SLKI: RIS-01, Definisi: Rentan terhadap masuknya organisme patogen yang dapat menimbulkan penyakit. Kode SIKI: Infeksi_P.
c. Berduka Disfungsional (SDKI: 10003) - Respon berkabung yang mengganggu fungsi normal. Kode SLKI: BER-01, Definisi: Respon berkabung yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Kode SIKI: Berduka_P.
d. Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan (SDKI: 10010) - Ketidakmampuan untuk mengidentifikasi, mengendalikan, dan/atau mengelola kondisi kesehatan. Kode SLKI: MKS-01, Definisi: Ketidakmampuan untuk mengidentifikasi, mengendalikan, dan/atau mengelola kondisi kesehatan. Kode SIKI: Manajemen_Kesehatan_P.
Penjelasan singkat:
- Klien mengalami masalah nutrisi, dibuktikan dengan tampak pucat dan kurus.
- Risiko infeksi, karena klien memiliki riwayat infeksi menular seksual (IMS) dan positif HIV.
- Berduka disfungsional, karena klien merasa malu dan tidak mau sekolah lagi.
- Ketidakefektifan manajemen kesehatan, keluarga belum mampu merawat klien dengan baik karena kendala biaya.
Kode dan definisi yang saya berikan berdasarkan standar yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Semoga informasi ini bermanfaat. -
Article No. 18379 | 09 Jun 2025
Klinis : Diagnosa Nutrisi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan informasi yang Anda minta mengenai Diagnosa Keperawatan, SDKI, SLKI, dan SIKI terkait kondisi Diagnosa Nutrisi, dengan nada akademis dan persona sebagai perawat pakar.
Diagnosa Keperawatan: Gangguan Nutrisi
Definisi: Intake nutrisi yang tidak adekuat dibandingkan dengan kebutuhan tubuh.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00002
Definisi: Keadaan di mana individu mengalami asupan nutrisi yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 00002
Definisi: Keadaan di mana individu menunjukkan asupan nutrisi yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 00002
Definisi: Serangkaian tindakan keperawatan yang diberikan untuk meningkatkan asupan nutrisi yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik individu.
Sebagai perawat pakar, saya dapat menjelaskan bahwa Diagnosa Keperawatan Gangguan Nutrisi merupakan kondisi di mana individu mengalami asupan nutrisi yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metaboliknya. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti penurunan nafsu makan, masalah menelan, atau ketidakmampuan tubuh untuk menyerap nutrisi secara optimal.
Tujuan utama penanganan Gangguan Nutrisi adalah untuk memastikan individu mendapatkan asupan nutrisi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan metaboliknya. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan mencakup edukasi tentang nutrisi yang seimbang, pemberian suplemen nutrisi, dan kolaborasi dengan ahli gizi jika diperlukan.
Dengan pemahaman yang komprehensif tentang Diagnosa Keperawatan, SDKI, SLKI, dan SIKI, saya sebagai perawat pakar dapat memberikan asuhan keperawatan yang tepat dan berkualitas untuk mengatasi Gangguan Nutrisi pada pasien. -
Article No. 18380 | 09 Jun 2025
Klinis : Sdri N (17), siswa sebuah SMA, selalu tidak masuk sekolah dengan alasan sakit. Pasien post rawat RS 2 minggu yang lalu dengan diagnosis medis Infeksi Menular Seksual (IMS), positif HIV, dan sedang hamil 8 minggu. Pada saat dilakukan kunjungan rumah, N tampak pucat dan badannya kurus, mengalami demam dan batuk berdahak. Aktivitas mandi dan toileting dibantu oleh keluarga. Klien mengatakan tidak mau sekolah lagi karena merasa malu. Keluarga mengatakan sudah dijelaskan cara merawat anaknya tetapi mereka bingung karena tidak memiliki biaya.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang disampaikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
1. Diagnosa Keperawatan:
a. Intoleransi Aktivitas (00092)
- SDKI: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas hidup sehari-hari yang diinginkan atau diperlukan akibat kelelahan, kelemahan, atau keterbatasan fisik.
- SLKI: Peningkatan toleransi aktivitas
- SIKI: Manajemen Aktivitas
b. Risiko Infeksi (00004)
- SDKI: Peningkatan risiko terinfeksi organisme patogen.
- SLKI: Pengendalian Risiko Infeksi
- SIKI: Pencegahan Infeksi
c. Stigma Sosial (00057)
- SDKI: Persepsi negatif atau sikap diskriminatif terhadap individu atau kelompok.
- SLKI: Penerimaan Sosial
- SIKI: Dukungan Psikososial
d. Ketidakberdayaan (00055)
- SDKI: Pengalaman subjektif bahwa seseorang tidak dapat melakukan tindakan untuk mempengaruhi hasil yang signifikan.
- SLKI: Pemberdayaan
- SIKI: Dukungan Pengambilan Keputusan
Penjelasan singkat:
1. Intoleransi Aktivitas: Klien mengalami penurunan toleransi aktivitas akibat kelelahan, kelemahan, dan keterbatasan fisik yang dialami.
2. Risiko Infeksi: Klien berisiko tinggi terinfeksi organisme patogen terkait dengan kondisi kesehatan saat ini (HIV positif dan IMS).
3. Stigma Sosial: Klien merasa malu dan tidak mau sekolah lagi akibat persepsi negatif atau sikap diskriminatif dari lingkungan sekitar.
4. Ketidakberdayaan: Klien dan keluarga merasa tidak mampu mengatasi masalah kesehatan yang dialami karena keterbatasan biaya.
Kode dan definisi dari SDKI, SLKI, dan SIKI dapat ditemukan dalam referensi yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia.