Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 2861 | 19 Oct 2024
Klinis : pasien cedera kepala post craniotomy
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien cedera kepala post craniotomy.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Perdarahan
- Definisi: Situasi di mana individu berisiko mengalami kehilangan volume cairan darah yang berlebihan.
- Faktor Risiko: Tindakan pembedahan, cedera kepala.
2. Gangguan Perfusi Serebral
- Definisi: Situasi di mana individu berisiko mengalami penurunan aliran darah ke otak.
- Faktor Risiko: Cedera kepala, peningkatan tekanan intrakranial.
3. Nyeri Akut
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
- Faktor Penyebab: Tindakan pembedahan, cedera.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
SDKI merupakan standar yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mendiagnosis masalah kesehatan pasien. Dalam kasus pasien cedera kepala post craniotomy, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Risiko Perdarahan, Gangguan Perfusi Serebral, dan Nyeri Akut.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
SLKI adalah standar yang digunakan untuk menetapkan luaran atau hasil yang diharapkan dari asuhan keperawatan. Untuk kasus ini, luaran yang diharapkan adalah Perdarahan Terkendali, Perfusi Serebral Membaik, dan Nyeri Terkontrol.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
SIKI adalah standar yang digunakan untuk menetapkan intervensi keperawatan yang sesuai untuk mencapai luaran yang diharapkan. Intervensi yang dapat dilakukan antara lain Pemantauan Tanda Vital, Pengaturan Posisi, Pemberian Analgesik, dan Edukasi Pencegahan Komplikasi.
Dengan menggunakan SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang terstruktur, komprehensif, dan sesuai dengan standar profesi keperawatan di Indonesia. -
Article No. 2862 | 19 Oct 2024
Klinis : Seorang perawat ners di bangsal ICU melakukan intervensi keperawatan berfokus kepada satu klien sehingga berkesempatan untuk melakukan asuhan yang komprehensif.Apa metode asuhan keperawatan yang di gunakan di bangsal tersebut?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat ners yang bekerja di bangsal ICU, saya akan menggunakan metode asuhan keperawatan yang komprehensif untuk menangani satu klien secara fokus. Berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), berikut adalah penjelasan singkat mengenai kondisi klien tersebut:
Diagnosis Keperawatan:
Salah satu diagnosis keperawatan yang mungkin relevan adalah "Risiko Ketidakstabilan Hemodinamik" yang ditandai dengan adanya perubahan pada tanda-tanda vital, perfusi perifer yang terganggu, dan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen. Kondisi ini umum terjadi pada pasien di ruang ICU.
Luaran Keperawatan:
Sesuai dengan SLKI, luaran keperawatan yang diharapkan adalah "Stabilitas Hemodinamik" yang ditandai dengan tanda-tanda vital yang stabil, perfusi perifer yang adekuat, dan keseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.
Intervensi Keperawatan:
Berdasarkan SIKI, intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Pemantauan Hemodinamik: Melakukan pemantauan tanda-tanda vital, perfusi perifer, dan keseimbangan oksigen secara berkala.
2. Manajemen Cairan dan Elektrolit: Mengatur pemberian cairan dan elektrolit sesuai kebutuhan klien untuk mempertahankan stabilitas hemodinamik.
3. Manajemen Vasoaktif: Memantau dan mengatur pemberian obat-obatan vasoaktif jika diperlukan untuk menjaga stabilitas hemodinamik.
4. Manajemen Oksigenasi: Memantau dan mengatur pemberian oksigen untuk memenuhi kebutuhan oksigen klien.
Dengan menggunakan metode asuhan keperawatan yang komprehensif dan berfokus pada satu klien di bangsal ICU, perawat ners dapat memberikan intervensi yang sesuai dengan kondisi klien dan memantau perkembangannya secara lebih intensif. -
Article No. 2863 | 19 Oct 2024
Klinis : Seorang perawat ners di bangsal ICU melakukan intervensi keperawatan berfokus kepada satu klien sehingga berkesempatan untuk melakukan asuhan yang komprehensif.Apa metode asuhan keperawatan yang di gunakan di bangsal tersebut?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat ners yang berpengalaman di bangsal ICU, saya akan menjabarkan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) yang sesuai dengan kondisi yang Anda paparkan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Infeksi Nosokomial
Penjelasan: Pasien di bangsal ICU berisiko tinggi terkena infeksi nosokomial akibat prosedur medis yang kompleks dan penggunaan alat-alat medis invasif. Perawat perlu memastikan penerapan protokol pencegahan infeksi yang ketat.
2. Gangguan Pertukaran Gas
Penjelasan: Pasien di ICU sering mengalami gangguan pertukaran gas akibat kondisi kritis yang membutuhkan ventilasi mekanis. Perawat harus memantau status oksigenasi pasien dan melakukan intervensi yang tepat.
3. Risiko Kerusakan Integritas Kulit
Penjelasan: Pasien di ICU rentan mengalami kerusakan integritas kulit akibat imobilisasi, penggunaan alat medis, serta kondisi kritis yang memengaruhi perfusi jaringan. Perawat harus melakukan upaya pencegahan dan perawatan kulit yang komprehensif.
Metode Asuhan Keperawatan:
Berdasarkan kondisi pasien di bangsal ICU, metode asuhan keperawatan yang paling sesuai adalah Metode Tim (Team Nursing). Dalam metode ini, perawat ners bertindak sebagai perawat koordinator yang bertanggung jawab atas asuhan keperawatan yang komprehensif pada satu pasien. Perawat koordinator bekerja sama dengan tim perawat lain untuk memastikan seluruh kebutuhan pasien terpenuhi secara holistik.
Penggunaan SDKI - SLKI - SIKI:
Dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif, perawat ners di bangsal ICU menggunakan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) sebagai panduan. Standar-standar ini ditetapkan oleh PPNI untuk menjamin kualitas dan keseragaman praktik keperawatan di Indonesia. -
Article No. 2864 | 19 Oct 2024
Klinis : KELUHAN UTAMA Pasien mengeluh mual muntah sejak 3 hari. Lemas. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG Mual muntah sejak 3 hari. Lemas. Nafsu makan menurun. Diare (-) Demam (-) batuk (-) sesak (-) nyeri dada (-) berdebar (-) gangguan BAB (-) RIWAYAT PENYAKIT DAHULU 1. Pernah dirawat: pernah cuci darah sebelumnya saat rawat inap sebanyak 2x (bulan Agustus dan 2 minggu lalu). Sudah disarankan HD regular, tapi masih belum dapat tempat. Terpasang kateter double lumen femoral dekstra.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan kondisi yang Anda deskripsikan, diagnosis keperawatan yang sesuai adalah:
1. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
- SDKI: Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
- SLKI: Pemulihan status nutrisi
- SIKI: Manajemen nutrisi
Penjelasan singkat:
- Pasien mengeluh mual, muntah, dan lemas sehingga mengalami penurunan asupan nutrisi dan dehidrasi.
- Diagnosis ini menggambarkan kondisi pasien yang mengalami ketidakseimbangan antara asupan nutrisi dan kebutuhan tubuh, yang mengarah pada risiko malnutrisi.
2. Intoleransi aktivitas
- SDKI: Intoleransi aktivitas
- SLKI: Peningkatan toleransi aktivitas
- SIKI: Manajemen aktivitas
Penjelasan singkat:
- Pasien merasa lemas sehingga mengalami keterbatasan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
- Diagnosis ini menggambarkan kemampuan pasien yang terbatas dalam melakukan aktivitas akibat kelelahan dan penurunan energi.
3. Risiko Volume Cairan Tidak Seimbang
- SDKI: Risiko Volume Cairan Tidak Seimbang
- SLKI: Pemulihan status cairan
- SIKI: Manajemen cairan
Penjelasan singkat:
- Pasien mengalami mual, muntah, dan penurunan asupan cairan, sehingga berisiko mengalami ketidakseimbangan volume cairan.
- Diagnosis ini menggambarkan kemungkinan pasien akan mengalami kelebihan atau kekurangan cairan akibat gangguan keseimbangan cairan tubuh.
Standar diagnosis keperawatan di atas mengacu pada Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang diterbitkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). -
Article No. 2865 | 19 Oct 2024
Klinis : KELUHAN UTAMA Pasien mengeluh mual muntah sejak 3 hari. Lemas. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG Mual muntah sejak 3 hari. Lemas. Nafsu makan menurun. Diare (-) Demam (-) batuk (-) sesak (-) nyeri dada (-) berdebar (-) gangguan BAB (-) RIWAYAT PENYAKIT DAHULU 1. Pernah dirawat: pernah cuci darah sebelumnya saat rawat inap sebanyak 2x (bulan Agustus dan 2 minggu lalu). Sudah disarankan HD regular, tapi masih belum dapat tempat. Terpasang kateter double lumen femoral dekstra. HEMOGLOBIN 8.7g/dl LEKOSIT 5.88 10^3/µL MPV 11.2 fL LIMFOSIT 14.8% BUN 112.8 mg/dL KREATININ 17.98 mg/dl KALIUM 5.2 mmol/L
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda paparkan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Mual dan Muntah berhubungan dengan gagal ginjal kronis, ditandai dengan keluhan mual muntah sejak 3 hari, nafsu makan menurun, dan lemas.
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Mual dan Muntah: Sensasi tidak nyaman di perut yang dapat menimbulkan keinginan untuk muntah, dapat disertai pengeluaran isi lambung melalui mulut.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Kontrol Mual dan Muntah: Kemampuan individu untuk mengatasi sensasi tidak nyaman di perut yang dapat menimbulkan keinginan untuk muntah.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Mual dan Muntah: Serangkaian tindakan keperawatan untuk mengurangi atau menghilangkan sensasi tidak nyaman di perut yang dapat menimbulkan keinginan untuk muntah.
Penjelasan singkat:
Pasien mengalami mual dan muntah yang berhubungan dengan kondisi gagal ginjal kronik yang dideritanya. Hal ini ditandai dengan keluhan mual muntah sejak 3 hari, nafsu makan menurun, dan lemas. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan hasil BUN dan kreatinin yang tinggi, serta terpasang kateter double lumen femoral dekstra yang mengindikasikan perlunya tindakan hemodialisis rutin. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen mual dan muntah, seperti memberikan antiemetik, menjaga asupan cairan dan elektrolit, serta memantau tanda-tanda vital. -
Article No. 2866 | 19 Oct 2024
Klinis : Ibu hamil
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- Definisi: Keadaan di mana individu mengalami risiko asupan nutrisi yang tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Faktor risiko: Perubahan fisiologis pada kehamilan yang meningkatkan kebutuhan nutrisi.
2. Nyeri Akut
- Definisi: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
- Faktor risiko: Perubahan fisiologis pada kehamilan yang dapat menyebabkan nyeri.
3. Risiko Infeksi
- Definisi: Keadaan di mana individu mengalami risiko peningkatan rentan terhadap organisme patogen.
- Faktor risiko: Perubahan fisiologis pada kehamilan yang dapat meningkatkan risiko infeksi.
Penjelasan Singkat Standar SDKI, SLKI, dan SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Standar ini memberikan panduan untuk mengidentifikasi, merumuskan, dan menuliskan diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi klien. Diagnosa keperawatan merupakan pernyataan klinis tentang respons individu, keluarga, atau komunitas terhadap masalah kesehatan/proses kehidupan yang dapat diatasi melalui intervensi keperawatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Standar ini menyediakan panduan untuk menentukan luaran atau hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan yang dilakukan. Luaran keperawatan merupakan status, perilaku, atau persepsi klien yang dapat diukur setelah intervensi keperawatan dilakukan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Standar ini memberikan panduan untuk menentukan dan melaksanakan intervensi keperawatan yang tepat sesuai dengan diagnosa keperawatan. Intervensi keperawatan merupakan serangkaian tindakan yang dilakukan oleh perawat untuk membantu klien mencapai luaran yang diharapkan.
Penerapan SDKI, SLKI, dan SIKI yang tepat akan membantu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas dan berpusat pada pasien. -
Article No. 2867 | 19 Oct 2024
Klinis : luka robek
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi luka robek.
Diagnosa Keperawatan:
Integritas Kulit Terganggu
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Integritas Kulit Terganggu adalah kerusakan pada kulit dan/atau jaringan di bawahnya.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Penyembuhan Luka: Pemulihan integritas kulit dan jaringan di bawahnya.
2. Manajemen Nyeri: Kontrol terhadap sensasi yang tidak menyenangkan akibat stimulasi spesifik.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Perawatan Luka: Tindakan untuk mempertahankan dan memperbaiki integritas kulit dan jaringan di bawahnya.
2. Manajemen Nyeri: Upaya untuk mencapai kontrol yang efektif terhadap nyeri.
Sebagai perawat dengan tingkat akademis yang tinggi dan pengalaman yang luas, saya memahami pentingnya penerapan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan berkualitas bagi pasien dengan kondisi luka robek. Saya akan bekerja sama dengan pasien untuk mencapai hasil yang optimal, dengan mempertimbangkan kebutuhan dan preferensi pasien. -
Article No. 2868 | 19 Oct 2024
Klinis : pola nafas tidak efektif
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Pola Napas Tidak Efektif
Definisi:
Ketidakmampuan untuk mempertahankan ventilasi yang adekuat untuk kebutuhan pertukaran gas.
Faktor Terkait:
- Gangguan neuromuskular
- Perubahan mekanis dinding dada
- Kelelahan otot pernapasan
- Nyeri
- Ansietas
Gejala dan Tanda:
- Perubahan frekuensi, kedalaman, dan/atau irama napas
- Penggunaan otot tambahan untuk bernapas
- Ketidakseimbangan antara ventilasi dan perfusi
- Perubahan kadar gas darah
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Definisi
- Faktor Terkait
- Gejala dan Tanda Mayor
- Gejala dan Tanda Minor
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Peningkatan Pola Napas
- Peningkatan Ventilasi
- Pemeliharaan Kesehatan Paru
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Jalan Napas
- Terapi Oksigen
- Manajemen Pernapasan
Penjelasan singkat:
Standar SDKI, SLKI, dan SIKI merupakan acuan yang digunakan oleh perawat di Indonesia untuk menegakkan diagnosa keperawatan, merumuskan luaran yang diharapkan, dan menentukan intervensi keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien. Dalam kasus pola napas tidak efektif, perawat dapat menggunakan SDKI untuk mengidentifikasi definisi, faktor terkait, serta gejala dan tanda mayor dan minor. SLKI dapat digunakan untuk menentukan luaran yang diharapkan, seperti peningkatan pola napas, peningkatan ventilasi, dan pemeliharaan kesehatan paru. Selanjutnya, SIKI dapat membantu perawat dalam menentukan intervensi keperawatan yang sesuai, seperti manajemen jalan napas, terapi oksigen, dan manajemen pernapasan. -
Article No. 2869 | 19 Oct 2024
Klinis : apa saja intervensi manajemen jalan nafas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, Ibu/Bapak yang saya hormati. Sebagai perawat professional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi manajemen jalan napas.
Diagnosa Keperawatan:
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
Penjelasan singkat berdasarkan standar PPNI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Penyebab: Obstruksi jalan napas, sekresi jalan napas berlebihan, kelemahan otot pernapasan, dan gangguan neurologis.
- Gejala dan tanda: Suara napas tambahan, batuk tidak efektif, sputum berlebihan, distres pernapasan, dan sianosis.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pasien dapat mempertahankan bersihan jalan napas yang efektif.
- Indikator: Frekuensi pernapasan dalam batas normal, suara napas bersih, tidak ada sputum berlebihan, dan tidak ada tanda-tanda distres pernapasan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi manajemen jalan napas:
1. Monitor status pernapasan: Observasi frekuensi, kedalaman, dan irama pernapasan.
2. Auskultasi suara napas: Identifikasi suara napas tambahan seperti mengi, wheezing, atau ronki.
3. Lakukan fisioterapi dada: Postural drainage, percussi, dan vibrasi untuk membantu pengeluaran sekret.
4. Berikan oksigen sesuai indikasi: Untuk mempertahankan saturasi oksigen dalam batas normal.
5. Kolaborasi dengan tim kesehatan: Untuk pemberian terapi nebulizer, bronkodilator, atau suction jika diperlukan.
Demikian penjelasan singkat mengenai diagnosa keperawatan dan standar SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi manajemen jalan napas. Semoga informasi ini bermanfaat. Terima kasih. -
Article No. 2870 | 19 Oct 2024
Klinis : apa saja intervensi terapi oksigen
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi pemberian terapi oksigen.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Pertukaran Gas
Definisi: Ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan/atau mengeluarkan karbon dioksida pada tingkat metabolik.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Individu mengalami sesak napas, sianosis, dan/atau hipoksemia.
- Oksimetri nadi menunjukkan nilai oksigen perifer di bawah normal.
- Hasil analisis gas darah menunjukkan nilai PaO2 di bawah normal.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Pertukaran gas yang adekuat
- Oksigenasi jaringan yang adekuat
- Tidak ada tanda-tanda hipoksemia
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Terapi oksigen
- Manajemen ventilasi
- Pemantauan status pernapasan
Intervensi Terapi Oksigen:
Pemberian terapi oksigen bertujuan untuk meningkatkan kadar oksigen dalam darah dan memastikan perfusi jaringan yang adekuat. Intervensi terapi oksigen meliputi:
1. Penentuan kebutuhan oksigen
2. Pemilihan alat dan metode pemberian oksigen yang sesuai
3. Pengaturan laju aliran dan fraksi oksigen yang diberikan
4. Pemantauan respons pasien terhadap terapi oksigen
5. Modifikasi terapi oksigen berdasarkan respons pasien
Penerapan intervensi terapi oksigen harus dilakukan secara komprehensif dan terintegrasi dengan intervensi keperawatan lainnya, sesuai dengan kondisi pasien dan standar praktik keperawatan yang berlaku.