Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 2942 | 20 Oct 2024
Klinis : risiko infeksi pada pasien tumor wilms
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan: Risiko Infeksi
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko Infeksi adalah kerentanan terhadap serangan kuman atau bibit penyakit yang dapat membahayakan kesehatan. Pada pasien dengan tumor Wilms, risiko infeksi dapat timbul akibat penurunan sistem imun, prosedur medis invasif, atau kondisi lingkungan yang tidak higienis.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan pada pasien dengan risiko infeksi antara lain: Tidak terjadi infeksi, tidak ada tanda-tanda infeksi, dan tidak ada komplikasi infeksi. Upaya pencegahan dan pengendalian infeksi perlu dilakukan secara komprehensif.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan mencakup:
1. Identifikasi faktor risiko infeksi
2. Pemantauan tanda-tanda infeksi
3. Perawatan luka dan injeksi secara aseptik
4. Edukasi pasien dan keluarga tentang pencegahan infeksi
5. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian terapi antibiotik atau antivirus
Tujuan utamanya adalah mencegah dan mengendalikan infeksi sehingga pasien dengan tumor Wilms dapat mencapai hasil perawatan yang optimal. -
Article No. 2943 | 20 Oct 2024
Klinis : hipertermi pada pasien tumor wilms
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertermia Berhubungan dengan Peningkatan Metabolisme Seluler Sekunder Akibat Tumor Wilms
Penjelasan:
- Hipertermia adalah peningkatan suhu tubuh di atas 37,5°C (99,5°F) yang disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk peningkatan metabolisme seluler akibat proses patologis seperti tumor.
- Pada pasien dengan tumor Wilms, peningkatan metabolisme seluler dapat terjadi karena pertumbuhan dan perkembangan sel-sel tumor yang tidak terkendali.
- Diagnosa keperawatan ini menggambarkan bahwa pasien mengalami kenaikan suhu tubuh yang disebabkan oleh proses patologis berupa tumor Wilms.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Kode: 00007
- Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas 37,5°C (99,5°F) yang disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk peningkatan metabolisme seluler.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Kode: L-HTP-01
- Judul: Termoregulasi: Hipertermia
- Definisi: Kemampuan tubuh untuk mempertahankan suhu tubuh dalam batas normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Kode: I-HTP-01
- Judul: Manajemen Hipertermia
- Definisi: Serangkaian tindakan keperawatan untuk menurunkan suhu tubuh yang meningkat. -
Article No. 2944 | 20 Oct 2024
Klinis : Seorang pria berusia 40 tahun datang ke unit gawat darurat dengan keluhan lemas yang semakin berat selama dua minggu terakhir. Pasien juga mengeluhkan mudah memar dan mengalami perdarahan gusi saat menyikat gigi. Selain itu, pasien merasakan demam yang naik-turun selama seminggu terakhir tanpa disertai batuk atau gejala infeksi saluran napas lainnya. Riwayat keluarga menunjukkan bahwa ayahnya meninggal karena kanker darah pada usia 55 tahun. Pada pemeriksaan fisik: Tekanan darah: 110/70 mmHg, Frekuensi nadi: 105 kali per menit, Suhu tubuh: 38,2°C. Pasien tampak pucat dengan adanya petechiae di kulit ekstremitas bawah. Kelenjar getah bening servikal dan aksila membesar. Hati dan limpa teraba membesar (hepatosplenomegali). Pemeriksaan laboratorium menunjukkan: Hemoglobin: 8,5 g/dL, Leukosit: 65.000/mm³ (leukositosis signifikan dengan dominasi sel blast), Trombosit: 30.000/mm³, Laju endap darah: meningkat. Hasil apusan darah tepi menunjukkan dominasi sel blast abnormal. Pasien kemudian menjalani aspirasi sumsum tulang dan hasil menunjukkan adanya proliferasi sel blast yang menandakan leukemia mieloblastik akut (AML).
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Perdarahan
Definisi: Risiko meningkatnya kehilangan darah dari sistem vaskuler yang melebihi mekanisme pembekuan normal.
Faktor terkait: Penurunan jumlah trombosit, gangguan koagulasi.
2. Intoleransi Aktivitas
Definisi: Ketidakmampuan untuk bertoleransi terhadap aktivitas fisik.
Faktor terkait: Anemia, demam, leukositosis, dan hepatosplenomegali.
3. Risiko Infeksi
Definisi: Risiko rentan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen.
Faktor terkait: Penurunan sistem imun akibat leukemia.
Penjelasan Singkat SDKI, SLKI, SIKI:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Standar yang digunakan untuk mendefinisikan dan mengklasifikasikan masalah/kebutuhan keperawatan pasien. Diagnosa keperawatan yang teridentifikasi merupakan bagian dari SDKI.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Standar yang digunakan untuk mendefinisikan dan mengklasifikasikan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan. Tujuan yang ingin dicapai dari diagnosa keperawatan tercakup dalam SLKI.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Standar yang digunakan untuk mendefinisikan dan mengklasifikasikan tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan. Intervensi keperawatan yang direncanakan untuk mengatasi diagnosa keperawatan terdapat dalam SIKI.
Penggunaan SDKI, SLKI, dan SIKI secara terintegrasi membantu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstandar sesuai dengan praktik keperawatan di Indonesia. -
Article No. 2945 | 20 Oct 2024
Klinis : DS : Pasien mengatakan jumlah urinnya berkurang dari pada sebelum sakit DO : Keadaan umum : lemas Ada edema ekstermitas Balans cairan +200mL Hasil lab: BUN 112,8mg/dL Kreatinin 17,98mg/dL Hb 8.7g/dL TD: 169/87mmHg N: 71x/menit S: 37℃ RR: 20 x/menit Hasil rotgen thorax : Cardiomegaly
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi yang Anda jelaskan, maka dapat diberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia sebagai berikut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Penurunan Volume Cairan Tubuh berhubungan dengan ketidakseimbangan antara asupan dan kehilangan cairan.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Penurunan Volume Cairan Tubuh: Keadaan di mana individu mengalami penurunan cairan intraseluler dan/atau ekstraseluler.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Keseimbangan Cairan: Tercapainya keseimbangan antara asupan dan pengeluaran cairan.
2. Perfusi Jaringan: Tercapainya perfusi jaringan yang adekuat.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Cairan: Tindakan untuk memantau dan mengatur keseimbangan cairan.
2. Manajemen Edema: Tindakan untuk mencegah atau mengurangi edema.
3. Terapi Oksigen: Tindakan untuk memenuhi kebutuhan oksigen.
Penjelasan Singkat:
Pasien mengeluhkan jumlah urin yang berkurang dibandingkan sebelum sakit, menunjukkan adanya gangguan keseimbangan cairan. Temuan klinis berupa keadaan umum lemas, adanya edema pada ekstremitas, dan hasil laboratorium yang menunjukkan peningkatan BUN dan kreatinin serta penurunan Hb, mengindikasikan penurunan volume cairan tubuh. Intervensi keperawatan yang dapat diberikan meliputi manajemen cairan, manajemen edema, dan terapi oksigen untuk mempertahankan keseimbangan cairan dan perfusi jaringan yang adekuat. -
Article No. 2946 | 20 Oct 2024
Klinis : DO : Keadaan umum : lemas Ada edema ekstermitas Balans cairan +200mL Hasil lab: BUN 112,8mg/dL Kreatinin 17,98mg/dL Hb 8.7g/dL TD: 169/87mmHg N: 71x/menit S: 37℃ RR: 20 x/menit Hasil rotgen thorax : Cardiomegaly
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan memperhatikan data objektif (DO) yang Anda berikan, maka dapat disimpulkan bahwa pasien ini mengalami kondisi Gagal Ginjal Akut. Berikut adalah diagnosiS keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan cairan berhubungan dengan penurunan fungsi ginjal, ditandai dengan edema ekstremitas dan balans cairan positif.
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Ketidakseimbangan cairan adalah ketidakmampuan tubuh untuk mempertahankan volume dan komposisi cairan intra dan ekstravaskular sesuai kebutuhan.
- Faktor yang berhubungan: Penurunan fungsi ginjal.
- Karakteristik definisi: Edema, balans cairan positif.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Keseimbangan cairan terpelihara.
- Kriteria hasil: Volume cairan dalam rentang normal, tidak ada tanda-tanda kelebihan atau kekurangan cairan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan: Pemantauan intake dan output cairan, pembatasan asupan cairan, pemberian diuretik, dan edukasi pasien/keluarga.
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan kadar hemoglobin (anemia), ditandai dengan kelemahan umum.
Penjelasan singkat:
SDKI:
- Intoleransi aktivitas adalah keterbatasan dalam melakukan aktivitas yang memerlukan energi.
- Faktor yang berhubungan: Anemia.
- Karakteristik definisi: Kelemahan umum.
SLKI:
- Luaran yang diharapkan: Toleransi aktivitas meningkat.
- Kriteria hasil: Pasien dapat melakukan aktivitas harian tanpa kelelahan yang berlebihan.
SIKI:
- Intervensi keperawatan: Manajemen aktivitas, pemberian terapi transfusi darah, dan edukasi pasien/keluarga.
Tone: Akademis
Persona: Pakar, Perawat -
Article No. 2947 | 20 Oct 2024
Klinis : DO : Keadaan umum : lemas Ada edema ekstermitas Balans cairan +200mL Hasil lab: BUN 112,8mg/dL Kreatinin 17,98mg/dL Hb 8.7g/dL kalium 5,2 TD: 169/87mmHg N: 71x/menit S: 37℃ RR: 20 x/menit Hasil rotgen thorax : Cardiomegaly
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi yang Anda berikan, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan Cairan dan Elektrolit berhubungan dengan penurunan fungsi ginjal, ditandai dengan edema ekstremitas, balans cairan positif, dan hasil lab yang menunjukkan peningkatan BUN, kreatinin, dan kalium.
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Ketidakseimbangan Cairan dan Elektrolit adalah kondisi ketidakseimbangan antara asupan dan pengeluaran cairan dan elektrolit dalam tubuh.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Hasil yang diharapkan adalah tercapainya keseimbangan cairan dan elektrolit, seperti edema berkurang, balans cairan seimbang, dan hasil lab berada dalam batas normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi yang dapat dilakukan antara lain pemantauan tanda-tanda vital, penimbangan berat badan, pembatasan asupan cairan, pemberian diuretik, serta edukasi tentang pengelolaan cairan dan elektrolit.
Dengan kondisi pasien yang menunjukkan adanya gejala dan tanda-tanda gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit, maka diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Ketidakseimbangan Cairan dan Elektrolit. Penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas terkait kondisi pasien dan langkah-langkah keperawatan yang dapat dilakukan. -
Article No. 2948 | 20 Oct 2024
Klinis : Pasien muntah darah 4 kantong dan terpasang ngt keluar darah merah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Perdarahan Aktif
Penjelasan:
Berdasarkan kondisi pasien yang mengalami muntah darah dan terpasang NGT yang mengeluarkan darah merah, dapat disimpulkan bahwa pasien memiliki risiko perdarahan aktif. Perdarahan aktif merupakan kondisi di mana terjadi kehilangan darah yang melebihi kemampuan tubuh untuk mengimbangi dan mempertahankan volume darah normal.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Definisi: Adanya bukti kehilangan darah yang melebihi kemampuan tubuh untuk mempertahankan volume darah normal.
Karakteristik Definisi: Muntah darah, perdarahan pada kateter/selang, perdarahan pada luka, pucat, takikardia, hipotensi, kelelahan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan:
1. Tanda-tanda vital dalam batas normal
2. Tidak terjadi perdarahan lebih lanjut
3. Kadar hemoglobin/hematokrit dalam batas normal
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan:
1. Monitor tanda-tanda vital secara ketat
2. Monitor intake dan output cairan
3. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian cairan dan obat-obatan untuk menghentikan perdarahan
4. Berikan edukasi kepada pasien dan keluarga terkait kondisi dan penatalaksanaan -
Article No. 2949 | 20 Oct 2024
Klinis : Aktivitas harian (I.01456)
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis "Aktivitas harian (I.01456)" dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: Z73.1
- Deskripsi: Masalah yang berkaitan dengan sulit beradaptasi dengan gaya hidup.
Penjelasan:
- Kode ICD-10 Z73.1 menggambarkan kondisi di mana pasien mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan perubahan gaya hidup atau aktivitas sehari-hari.
- Diagnosis ini termasuk dalam kategori Z73 "Masalah yang berkaitan dengan sulit beradaptasi", yang mencakup gangguan dalam penyesuaian diri terhadap perubahan dalam kehidupan.
- Kode Z73.1 secara spesifik mengidentifikasi kesulitan dalam beradaptasi dengan gaya hidup atau aktivitas rutin sehari-hari.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Tidak tersedia kode ICD-9-CM Procedure yang spesifik untuk diagnosis "Aktivitas harian (I.01456)".
Penjelasan:
- Diagnosis "Aktivitas harian (I.01456)" tidak memiliki prosedur atau tindakan medis yang secara khusus dikodekan dalam ICD-9-CM Procedure.
- Diagnosis ini lebih berkaitan dengan masalah penyesuaian diri dan gaya hidup, yang tidak memerlukan tindakan medis yang dapat dikodekan dalam ICD-9-CM Procedure.
- Penanganan yang mungkin diperlukan untuk kondisi ini dapat berupa konseling, terapi, atau intervensi non-medis untuk membantu pasien beradaptasi dengan perubahan aktivitas sehari-hari. -
Article No. 2950 | 20 Oct 2024
Klinis : Aktivitas harian (I.01456)
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Aktivitas Harian (I.01456).
Diagnosa Keperawatan:
Aktivitas Harian Terganggu (I.01456)
Definisi:
Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas harian secara mandiri.
Faktor Terkait:
- Kondisi fisik
- Nyeri
- Penurunan kemampuan kognitif
- Keterbatasan lingkungan
Karakteristik Definisi:
- Ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas mandi, berpakaian, makan, berpindah, dan toileting secara mandiri.
- Ketergantungan pada orang lain untuk melakukan aktivitas harian.
- Penurunan partisipasi dalam aktivitas harian.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
SDKI adalah standar yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan yang dialami oleh pasien. Dalam kasus Aktivitas Harian Terganggu, SDKI dapat digunakan untuk mengidentifikasi penyebab, gejala, dan rencana intervensi keperawatan yang tepat.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
SLKI adalah standar yang digunakan untuk mengukur pencapaian hasil asuhan keperawatan. Dalam kasus Aktivitas Harian Terganggu, SLKI dapat digunakan untuk mengevaluasi sejauh mana pasien dapat melakukan aktivitas harian secara mandiri setelah diberikan intervensi keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
SIKI adalah standar yang digunakan untuk menentukan intervensi keperawatan yang tepat untuk mengatasi masalah kesehatan dan keperawatan. Dalam kasus Aktivitas Harian Terganggu, SIKI dapat digunakan untuk memilih intervensi yang sesuai, seperti perawatan diri, mobilisasi, dan pemberian bantuan dalam aktivitas harian.
Dengan menggunakan SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang terstruktur, terstandardisasi, dan berpusat pada pasien untuk membantu meningkatkan kemampuan pasien dalam melakukan aktivitas harian secara mandiri. -
Article No. 2951 | 20 Oct 2024
Klinis : Seorang mahasiswa FIK UI sedang melakukan praktik keperawatan jiwa di suatu RT dan berkunjung ke rumah Ibu Lina yang memiliki anak perempuan bernama D berusia 5 tahun. Ibu Lina mengemukakan kepada mahasiswa bahwa D sangat senang bermain boneka atau masak-masakan dengan teman-teman sebayanya, kadang susah untuk diajak tidur siang. Anak D juga sering berlari-larian, bermain prosotan, ayunan bersama teman-temannya sehingga lupa mandi sore. Ibu Lina menanyakan apakah anaknya berkembang normal dan mengatakan bahwa ia belum mengetahui apa kemampuan yang harus dicapai oleh anak umur 5 tahun.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan tone akademis dan persona sebagai pakar/perawat, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda berikan:
Diagnosa Keperawatan:
1. Perkembangan anak tidak sesuai usia (PATI)
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Perkembangan anak tidak sesuai usia (PATI) adalah kondisi ketika fungsi perkembangan anak tidak sesuai dengan tahapan perkembangan normal untuk usia tertentu.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan adalah anak mencapai perkembangan sesuai tahapan normal untuk usia 5 tahun.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi yang dapat dilakukan antara lain:
1) Kaji perkembangan anak menggunakan instrumen perkembangan yang sesuai.
2) Edukasi orang tua tentang tahapan perkembangan anak normal usia 5 tahun.
3) Berikan stimulasi perkembangan sesuai usia anak.
4) Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (psikolog anak, dokter anak) jika diperlukan.
Berdasarkan kondisi yang dipaparkan, anak D tampaknya memiliki perkembangan yang sesuai dengan tahapan normal anak usia 5 tahun, seperti bermain boneka, masak-masakan, berlari, bermain prosotan dan ayunan. Namun, orang tua masih perlu mendapatkan informasi tentang kemampuan yang seharusnya dimiliki anak usia 5 tahun agar dapat memantau perkembangan anaknya dengan lebih baik.