Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 3061 | 21 Oct 2024
Klinis : psikososial
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai perawat profesional, saya akan memberikan Diagnosis Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi psikososial.
Diagnosis Keperawatan:
Gangguan Proses Emosi
Definisi: Ketidakmampuan untuk mengidentifikasi, mengekspresikan, dan/atau mengatur emosi secara efektif.
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Gangguan Proses Emosi adalah diagnosis keperawatan dengan karakteristik utama berupa ketidakmampuan individu untuk mengidentifikasi, mengekspresikan, dan/atau mengatur emosi secara efektif. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor psikologis, sosial, maupun biologis.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan Gangguan Proses Emosi meliputi kemampuan klien dalam mengidentifikasi, mengekspresikan, dan mengatur emosinya secara efektif. Selain itu, peningkatan kemampuan dalam mengatasi stres dan meningkatkan hubungan interpersonal juga menjadi fokus luaran.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain psikoterapi, terapi aktivitas, edukasi, dan terapi relaksasi. Tujuannya adalah membantu klien mengidentifikasi dan mengekspresikan emosi secara tepat, meningkatkan kemampuan regulating emosi, serta memfasilitasi strategi koping yang efektif.
Dalam penanganan kondisi psikososial, pendekatan holistik dan kolaboratif dengan tenaga kesehatan lain sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal bagi klien. -
Article No. 3062 | 21 Oct 2024
Klinis : psikososial
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis psikososial dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis terkait:
1. Kode ICD-10:
- Kode: Z55-Z65
- Deskripsi: Faktor psikososial yang memengaruhi kesehatan. Kode ini mencakup kondisi-kondisi seperti masalah di sekolah, pekerjaan, tempat tinggal, diskriminasi, dan peristiwa kehidupan yang menekan.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 94.27
- Deskripsi: Konsultasi psikiatri, evaluasi psikiatri komprehensif. Kode ini digunakan untuk prosedur evaluasi dan konsultasi psikiatri yang komprehensif, termasuk pengumpulan riwayat medis, pemeriksaan mental, dan penilaian diagnosis.
Sebagai dokter atau perekam medis, penting untuk memahami bahwa kondisi psikososial dapat memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan dan kesejahteraan pasien. Kode ICD-10 Z55-Z65 memberikan klasifikasi yang luas untuk berbagai faktor psikososial yang dapat memengaruhi kondisi medis seorang pasien. Sementara itu, kode ICD-9-CM 94.27 mengindikasikan prosedur evaluasi dan konsultasi psikiatri yang komprehensif, yang dapat membantu dalam menangani masalah psikososial pasien secara holistik. -
Article No. 3063 | 21 Oct 2024
Klinis : masalah psikososial
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya sebagai perawat profesional akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai standar SDKI, SLKI, dan SIKI untuk masalah psikososial dengan nada akademis.
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Proses Pikir (00130)
Definisi: Kemampuan berpikir individu yang terganggu, yang ditandai dengan perubahan isi, alur, atau proses berpikir.
Penjelasan Singkat:
1. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
- Domain: Fungsi Kognitif
- Kelas: Proses Pikir
- Definisi: Kemampuan berpikir individu yang terganggu, yang ditandai dengan perubahan isi, alur, atau proses berpikir.
- Karakteristik Definisi: Perubahan isi, alur, atau proses berpikir.
2. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
- Domain: Fungsi Kognitif
- Kelas: Proses Pikir
- Luaran Keperawatan: Proses Pikir Terarah
3. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
- Domain: Fungsi Kognitif
- Kelas: Proses Pikir
- Intervensi Keperawatan:
- Manajemen Proses Pikir
- Terapi Realitas
- Terapi Reminiscence
Secara keseluruhan, diagnosa keperawatan "Gangguan Proses Pikir" mengacu pada kemampuan berpikir individu yang terganggu, dengan karakteristik perubahan isi, alur, atau proses berpikir. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain Manajemen Proses Pikir, Terapi Realitas, dan Terapi Reminiscence, yang bertujuan untuk memperbaiki proses pikir yang terganggu. -
Article No. 3064 | 21 Oct 2024
Klinis : masalah psikososial
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, Selamat siang.
Sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk masalah psikososial.
Diagnosa Keperawatan:
Masalah Psikososial
Penjelasan Singkat:
1. SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia)
Masalah psikososial dapat didiagnosis sebagai "Gangguan Proses Pikir" atau "Gangguan Interaksi Sosial". Kedua diagnosis ini menggambarkan adanya perubahan atau ketidakmampuan klien dalam berpikir, bereaksi, dan berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosialnya.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
Luaran yang diharapkan dari penanganan masalah psikososial adalah klien dapat menunjukkan peningkatan kemampuan berpikir, bereaksi, dan berinteraksi secara adaptif dengan lingkungan. Selain itu, klien juga diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dalam menghadapi dan mengatasi stressor psikososial yang dihadapinya.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah psikososial antara lain terapi kognitif, terapi perilaku, terapi kelompok, konseling, dan terapi sosialisasi. Intervensi-intervensi ini bertujuan untuk membantu klien dalam mengembangkan kemampuan berpikir, bereaksi, dan berinteraksi secara adaptif.
Demikian penjelasan singkat mengenai diagnosa keperawatan dan standar SDKI, SLKI, dan SIKI untuk masalah psikososial. Semoga informasi ini bermanfaat. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, saya siap untuk membantu. Terima kasih.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. -
Article No. 3065 | 21 Oct 2024
Klinis : masalah psikososial
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI standar PPNI untuk kondisi masalah psikososial, dengan tone akademis dan persona sebagai pakar.
Diagnosa Keperawatan:
1. Kecemasan Berhubungan dengan Masalah Psikososial
Penjelasan: Pasien mengalami perasaan takut, khawatir, dan tidak nyaman yang disebabkan oleh faktor psikososial, seperti perubahan dalam kehidupan, konflik interpersonal, atau stres emosional.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Respon subjektif terhadap ancaman yang dirasakan yang ditandai dengan kekhawatiran, keprihatinan, atau ketakutan.
- Karakteristik Definisi: Perasaan tegang, gelisah, takut, khawatir, waspada, dan tidak tenang.
- Faktor Berhubungan: Perubahan dalam kehidupan, konflik interpersonal, stres emosional, dan ancaman terhadap status kesehatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang Diharapkan: Pasien dapat mengenali dan mengungkapkan kecemasan, menerapkan teknik relaksasi, dan menunjukkan perasaan tenang.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Manajemen Kecemasan, Terapi Relaksasi, Konseling, Terapi Kognitif, dan Terapi Kelompok.
Penerapan intervensi ini bertujuan untuk membantu pasien mengelola kecemasan yang dialami akibat masalah psikososial, sehingga dapat meningkatkan koping dan kesejahteraan psikologis pasien. -
Article No. 3066 | 21 Oct 2024
Klinis : gangguan citra tubuh
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan: Gangguan Citra Tubuh
Penjelasan Singkat:
1. SDKI (Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia):
Gangguan Citra Tubuh adalah ketidakpuasan seseorang terhadap bentuk dan fungsi tubuhnya, yang dapat mempengaruhi kemampuannya dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan Gangguan Citra Tubuh adalah:
- Klien dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi citra tubuhnya.
- Klien dapat menerima citra tubuhnya secara realistis.
- Klien dapat mendemonstrasikan perilaku yang mendukung citra tubuh yang positif.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan untuk mengatasi Gangguan Citra Tubuh meliputi:
- Terapi Latihan Citra Tubuh: Membantu klien untuk mengevaluasi dan menerima citra tubuhnya secara realistis.
- Konseling: Memberikan dukungan dan bimbingan kepada klien untuk meningkatkan penerimaan terhadap citra tubuhnya.
- Edukasi: Memberikan informasi terkait faktor-faktor yang mempengaruhi citra tubuh dan strategi untuk meningkatkan citra tubuh yang positif.
Sebagai seorang perawat, saya memahami bahwa Gangguan Citra Tubuh dapat berdampak signifikan pada kesejahteraan fisik dan mental klien. Melalui pendekatan yang holistik dan berpusat pada klien, saya akan bekerja sama dengan klien untuk mengidentifikasi dan mengatasi faktor-faktor yang mempengaruhi citra tubuhnya, serta membantu klien untuk menerima dan menghargai dirinya secara utuh. -
Article No. 3067 | 21 Oct 2024
Klinis : Tekanan darah 96/75
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi tekanan darah 96/75.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Perfusi Perifer Tidak Efektif
Penjelasan:
Diagnosa keperawatan ini dipilih karena tekanan darah pasien 96/75, yang menunjukkan adanya penurunan tekanan darah di bawah normal. Risiko Perfusi Perifer Tidak Efektif adalah diagnosa keperawatan yang menggambarkan potensi terjadinya penurunan sirkulasi darah ke jaringan perifer, yang dapat mengakibatkan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen dan nutrisi di jaringan.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Definisi: Risiko terjadinya penurunan sirkulasi darah ke jaringan perifer yang dapat mengakibatkan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen dan nutrisi di jaringan.
Karakteristik Definisi: Tekanan darah rendah, nadi lemah, kulit dingin, pucat, akral dingin.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan: Perfusi jaringan perifer membaik.
Kriteria Hasil: Tanda-tanda vital stabil, ekstremitas hangat, warna kulit normal, tidak ada tanda-tanda gangguan sirkulasi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi Keperawatan:
1. Monitoring tanda-tanda vital secara berkala
2. Menjaga posisi pasien agar ekstremitas tidak menggantung
3. Menghangatkan ekstremitas dengan selimut/kompres hangat
4. Menghindari tekanan pada kulit
5. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk pemberian terapi cairan/obat-obatan sesuai indikasi
Dalam kondisi ini, perawat harus melakukan pemantauan yang ketat terhadap tanda-tanda vital pasien, serta memberikan intervensi untuk mempertahankan perfusi jaringan perifer yang optimal. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain juga diperlukan untuk mengatasi penyebab dari penurunan tekanan darah. -
Article No. 3068 | 21 Oct 2024
Klinis : Seorag anak laki-laki usia 8 tahun mengalami gejala beberapa kali mengalami bengkak, namun idak kunjung diperiksakan oleh orang tuanya karena dianggap bukan maslah serius dan baru dipbawa ke rumah sakit setelah mengalami sesak napas akibat bengkak yang dialami. Ternyata anak tersebut mengalami SLE (Systemic Lupus Erythematosus) dan diagnosis GGK (gagal ginjal kronik) stadium 2 yang mengahruskan anak tersebut hemodialisa 1x/minggu dan mendapat terapi corticosteroid untuk SLE nya. Berdasarkan kasus di atas, penerapan palliative care yang sesuai kasus diatas yaitu... Select one: O a. perawatn akhir kehidupan (end of life care) sudah bisa mulai diterapkan pada anak tersebut O b. Palliative care sudah bisa diterapkan dengan proporsi sama dengan pengobatan kurative O c. Palliative care belum bisa diterapkan karena pengobatan masih bisa dilakukan pengobatan curative pada anak tersebut O d. Palliative care sudah bisa diterapkan dengan proporsi lebih besar dibandingkan dengan pengobatan kurative O e. Palliative care sudah bisa diterapkan dengan proporsi lebih sedikit dibandingkan dengan pengobatan kurative
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kasus yang diberikan, diagnosis keperawatan yang sesuai adalah:
1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelelahan fisik akibat penyakit gagal ginjal kronik stadium 2 yang membutuhkan hemodialisis 1 kali per minggu.
2. Risiko infeksi berhubungan dengan kondisi imun yang terganggu akibat penyakit SLE dan penggunaan terapi kortikosteroid.
3. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan fisik akibat penyakit SLE dan terapi kortikosteroid.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) memuat daftar diagnosis keperawatan yang dapat digunakan sebagai panduan dalam praktik keperawatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) memuat daftar luaran/hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) memuat daftar intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
Berdasarkan kasus di atas, penerapan palliative care yang sesuai adalah:
c. Palliative care belum bisa diterapkan karena pengobatan masih bisa dilakukan pengobatan kuratif pada anak tersebut.
Pada kasus ini, anak masih memiliki harapan untuk sembuh melalui pengobatan kuratif, yaitu hemodialisis dan terapi kortikosteroid untuk SLE-nya. Oleh karena itu, palliative care belum perlu diterapkan sepenuhnya, namun dapat diintegrasikan dengan pengobatan kuratif untuk memastikan kenyamanan dan kualitas hidup anak. -
Article No. 3069 | 21 Oct 2024
Klinis : Seorang anak laki-laki lahir berusia 10 tahun dirawat di ruang perawatan RS.B dengan keluhan saat ini sesak napas, jantung berdebar-debar, nyeri dada, mengeluh cepat lelah saat beraktivitas dan batuk tidak berdahak sejak seminggu sebelum masuk rumah sakit. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 130/60 mmHg, RR 43x/menit, nadi 143x/menit, SaO2 90%, terdapat pernapasan cuping hidung dan hasil pemeriksaan EKG didapatkan pemanjangan interval PR. Hasil pengkajian pada orang tua didapatkan anak beberapa kali mengalami demam disertai nyeri tenggorokan dan terakhir 2 minggu yang lalu. Selain itu pada kulit ditemukan benjolan dibawah kulit dan ruam kemerahan di batang tubuh dan ekstremitas 13, dapat ditegakkan diagnosis keperawatan intoleransi aktivitas. Intervensi utama pada diagnosis keperawatan tersebut yaitu... Select one: O a. Memulai activity daily living fisik (ADL) secara bertahap O b. Memberikan latihan fisik sedang O c. Menganjurkan anak untuk bed rest O d. Memberikan latihan fisik sederhana O e. Mengurangi aktivitas fisik
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Format jawaban singkat, rapi dalam paragraf dan beri penjelasan detail dengan poin-poin jika ada. Gunakan format yang terstruktur seperti ini:
1. Kode ICD-10:
- Kode: I42.0
- Deskripsi: Kardiomiopati dilatasi
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 37.21
- Deskripsi: Pembedahan katup jantung, lainnya
Penjelasan:
Berdasarkan keluhan dan temuan klinis yang disajikan, diagnosis yang paling sesuai adalah Kardiomiopati dilatasi (I42.0). Pasien mengalami sesak napas, jantung berdebar-debar, nyeri dada, cepat lelah saat beraktivitas, dan batuk tidak berdahak. Hasil pemeriksaan menunjukkan takipnea, takikardia, dan hipoksemia, serta pemanjangan interval PR pada EKG, yang sesuai dengan gambaran klinis kardiomiopati dilatasi.
Tindakan medis yang mungkin diperlukan adalah pembedahan katup jantung (kode ICD-9-CM 37.21), jika ditemukan kelainan struktural atau fungsional pada katup jantung yang berkontribusi terhadap kondisi pasien.
Intervensi keperawatan yang paling sesuai untuk diagnosis intoleransi aktivitas pada pasien ini adalah memulai activity daily living (ADL) fisik secara bertahap (opsi a). Hal ini bertujuan untuk membantu pasien meningkatkan toleransi aktivitas secara bertahap, tanpa membebani sistem kardiovaskular. Latihan fisik sedang (opsi b) atau sederhana (opsi d) mungkin terlalu memberatkan bagi pasien pada kondisi saat ini. Bed rest (opsi c) dan pengurangan aktivitas fisik (opsi e) dapat berdampak negatif pada kondisi pasien dalam jangka panjang. -
Article No. 3071 | 21 Oct 2024
Klinis : Ny. Tumini 39 tahun datang ke poli THT dengan keluhan kurang lebih 2 bulan ini sering flu, keluar ingus kental dan banyak, berwarna kekuningan mirip nanah dan bau. Terkadang terasa pening dan seperti ada lendir mengalir ditenggorokan. Tidak ada riwayat trauma pada hidung. Rencana akan dilakukan bedah sinus endoskopik.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, Nyonya Tumini. Akan saya berikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menurut SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang bersih.
- Gejala dan Tanda: Sering flu, keluar ingus kental dan banyak, berwarna kekuningan mirip nanah dan bau, serta terasa pening dan seperti ada lendir mengalir di tenggorokan.
Rencana Keperawatan:
1. Pemantauan tanda-tanda vital
2. Auskultasi suara napas
3. Identifikasi sumber dan karakteristik sekret
4. Berikan tindakan fisioterapi dada (percussing, vibrasi, dan postural drainage)
5. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat-obatan, seperti antibiotik dan dekongestant
6. Edukasi pasien dan keluarga tentang cara merawat diri dan mempertahankan jalan napas yang bersih
Standar Luaran Keperawatan (SLKI):
1. Status Pernapasan: Pasien akan menunjukkan jalan napas yang bersih dan bebas dari sekret dalam batas normal.
Standar Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen Jalan Napas
2. Manajemen Sekret Saluran Napas
Dengan pemantauan yang ketat dan intervensi yang tepat, diharapkan kondisi Nyonya Tumini dapat segera membaik dan persiapan untuk tindakan bedah sinus endoskopik dapat berjalan lancar. Apakah ada pertanyaan lain yang dapat saya bantu?