Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 3220 | 23 Oct 2024
Klinis : SLE
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis untuk kondisi Lupus Eritematosus Sistemik (SLE):
1. Kode ICD-10:
- Kode: M32.9
- Deskripsi: Lupus eritematosus sistemik, tidak diklasifikasikan di tempat lain
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 99.28
- Deskripsi: Terapi imunomodulasi, tidak diklasifikasikan di tempat lain
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 M32.9 digunakan untuk mengidentifikasi kasus Lupus Eritematosus Sistemik (SLE) yang tidak diklasifikasikan di tempat lain. SLE adalah penyakit autoimun kronis yang dapat mempengaruhi berbagai organ dan sistem tubuh.
2. Kode ICD-9-CM 99.28 dapat digunakan untuk prosedur atau tindakan medis yang berkaitan dengan terapi imunomodulasi, yaitu pengobatan yang bertujuan untuk memodulasi atau menyeimbangkan sistem kekebalan tubuh pada pasien dengan SLE. Terapi imunomodulasi dapat mencakup penggunaan obat-obatan imunosupresan, terapi biologik, atau prosedur lain yang ditujukan untuk mengatur respon sistem kekebalan.
Catatan: Pengkodean yang tepat bergantung pada dokumentasi lengkap dari riwayat medis, hasil pemeriksaan, dan tindakan medis yang dilakukan pada pasien. Kode yang diberikan di atas adalah contoh umum, tetapi dapat berbeda sesuai dengan kondisi spesifik pasien dan konteks perawatan medis. -
Article No. 3221 | 23 Oct 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan hormat, sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI berdasarkan kondisi pasien yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Pola Napas Tidak Efektif
- SDKI: Pola napas yang tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan oksigenasi.
- SLKI: Peningkatan frekuensi, perubahan kedalaman, dan/atau perubahan irama napas.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat diberikan adalah memantau pola napas, mengatur posisi, pemberian oksigen, dan kolaborasi dengan tenaga medis.
2. Intoleransi Aktivitas
- SDKI: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas sehari-hari yang diinginkan akibat keterbatasan fisik.
- SLKI: Penurunan kemampuan fisik untuk bertahan dalam melakukan aktivitas.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat diberikan adalah membantu aktivitas sehari-hari, latihan aktivitas progresif, dan edukasi manajemen energi.
3. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- SDKI: Asupan nutrisi tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- SLKI: Berat badan di bawah rentang normal.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat diberikan adalah pemantauan asupan nutrisi, kolaborasi dengan ahli gizi, dan edukasi tentang nutrisi yang adekuat.
Secara umum, diagnosa keperawatan di atas merupakan respons pasien terhadap kondisi tuberkulosis paru yang dialaminya. Intervensi keperawatan yang diberikan berfokus pada mempertahankan fungsi pernapasan, memfasilitasi pemulihan aktivitas, dan menjaga keseimbangan nutrisi. Diharapkan dengan penerapan intervensi keperawatan yang tepat, pasien dapat mengalami perbaikan kondisi dan mencapai hasil yang optimal. -
Article No. 3222 | 23 Oct 2024
Klinis : Panas, menggigil, muntah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Panas, menggigil, muntah:
1. Diagnosa Keperawatan: Hipertermia
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Peningkatan suhu tubuh di atas batas normal.
2. Rencana Keperawatan (SLKI - Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
a. Tujuan: Pasien menunjukkan penurunan suhu tubuh ke dalam batas normal.
b. Kriteria Hasil:
- Pasien menunjukkan suhu tubuh dalam batas normal.
- Pasien tidak menggigil.
- Pasien tidak muntah.
3. Intervensi Keperawatan (SIKI - Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
a. Identifikasi penyebab hipertermia (misalnya infeksi, dehidrasi, obat-obatan, dll).
b. Lakukan pemantauan suhu tubuh secara berkala.
c. Berikan cairan intravena untuk mengganti kehilangan cairan.
d. Berikan antipiretik sesuai indikasi.
e. Lakukan tindakan penurunan panas (misalnya kompres hangat, kipas angin, dll).
f. Edukasikan pasien dan keluarga tentang manajemen hipertermia.
Penjelasan singkat:
Hipertermia adalah peningkatan suhu tubuh di atas batas normal. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi, dehidrasi, atau efek samping obat-obatan. Intervensi keperawatan yang dilakukan bertujuan untuk menurunkan suhu tubuh, mengendalikan gejala, dan mencegah komplikasi yang mungkin terjadi. Pemantauan tanda-tanda vital, pemberian cairan dan obat-obatan, serta tindakan penurunan panas merupakan intervensi utama. Edukasi pasien dan keluarga juga penting untuk memastikan pemahaman dan perawatan yang tepat. -
Article No. 3223 | 23 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan gatal-gatal
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien dengan keluhan gatal-gatal.
Diagnosa Keperawatan:
Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan pruritus (gatal-gatal)
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Intoleransi Aktivitas: Keterbatasan dalam melakukan aktivitas fisik yang diinginkan atau dibutuhkan.
- Pruritus: Sensasi tidak nyaman pada kulit yang menimbulkan keinginan untuk menggaruk.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Toleransi Aktivitas: Kemampuan individu dalam melakukan aktivitas sehari-hari tanpa kelelahan yang berlebihan.
- Manajemen Pruritus: Kemampuan individu dalam mengendalikan rasa gatal pada kulit.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Aktivitas: Tindakan perawat dalam membantu pasien untuk mempertahankan atau meningkatkan toleransi aktivitas.
- Manajemen Pruritus: Tindakan perawat dalam membantu pasien untuk mengendalikan rasa gatal pada kulit.
Dalam kasus ini, pasien datang dengan keluhan gatal-gatal (pruritus), yang dapat menyebabkan intoleransi aktivitas. Perawat perlu melakukan intervensi keperawatan yang berfokus pada manajemen aktivitas dan manajemen pruritus untuk membantu pasien mencapai toleransi aktivitas yang optimal dan mengendalikan rasa gatal pada kulitnya. -
Article No. 3224 | 23 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan gatal-gatal pada kulit
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Risiko Kerusakan Integritas Kulit
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Risiko Kerusakan Integritas Kulit adalah kondisi di mana individu rentan mengalami kerusakan pada lapisan kulit, mukosa, atau jaringan lainnya.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah pasien akan menunjukkan integritas kulit yang utuh, bebas dari luka atau kerusakan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Manajemen Gatal
2. Perawatan Kulit
3. Edukasi Perawatan Kulit
4. Manajemen Stres
Penjelasan:
Pasien dengan keluhan gatal-gatal pada kulit memiliki risiko mengalami kerusakan integritas kulit. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah mengelola gatal, melakukan perawatan kulit yang tepat, memberikan edukasi kepada pasien tentang cara merawat kulit, dan membantu pasien dalam mengelola stres yang dapat memperburuk kondisi kulit. -
Article No. 3225 | 23 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan jerawat
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Integritas Kulit
Penjelasan Singkat:
Berdasarkan kondisi pasien yang datang dengan keluhan jerawat, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Gangguan Integritas Kulit. Jerawat merupakan salah satu bentuk gangguan pada integritas kulit, di mana terjadi perubahan struktur dan fungsi kulit, serta adanya ketidakmampuan kulit untuk melakukan proteksi secara optimal.
Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI):
Menurut SDKI, Gangguan Integritas Kulit didefinisikan sebagai "Kerusakan atau perubahan struktur dan fungsi kulit". Karakteristik utama dari diagnosa ini adalah adanya perubahan pada warna, tekstur, integritas, dan fungsi kulit.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
Tujuan atau luaran yang diharapkan dari penanganan Gangguan Integritas Kulit adalah Integritas Kulit Membaik, yang ditandai dengan kriteria hasil seperti tidak ada lesi kulit, tidak ada perubahan warna kulit, tidak ada perubahan tekstur kulit, dan fungsi kulit dalam batas normal.
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi Gangguan Integritas Kulit antara lain Manajemen Kulit, Perawatan Luka, Terapi Topikal, serta Edukasi Kesehatan Kulit. Intervensi-intervensi tersebut ditujukan untuk memperbaiki integritas kulit, mengatasi perubahan struktur dan fungsi kulit, serta mencegah komplikasi yang mungkin terjadi. -
Article No. 3226 | 23 Oct 2024
Klinis : pasien datang ingin melakukan kontrol ulang post op
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang datang untuk kontrol ulang post-op.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Infeksi
Definisi: Keadaan rentan terhadap invasi dan multiplikasi mikroorganisme patogen yang dapat mengganggu kesehatan.
Faktor Risiko: Prosedur pembedahan, mobilisasi terbatas, dan kondisi lingkungan yang tidak higienis.
2. Intoleransi Aktivitas
Definisi: Ketidakmampuan untuk mentoleransi atau melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari.
Faktor Terkait: Penurunan fungsi tubuh akibat pembedahan.
3. Nyeri Akut
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial.
Faktor Terkait: Prosedur pembedahan.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Standar ini memuat definisi, karakteristik, faktor risiko, dan faktor terkait dari masing-masing diagnosa keperawatan. Ini digunakan sebagai acuan dalam mengidentifikasi masalah kesehatan pasien.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Standar ini mencakup hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan, seperti penurunan risiko infeksi, peningkatan toleransi aktivitas, dan penurunan nyeri. Ini digunakan untuk menetapkan tujuan asuhan keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Standar ini berisi daftar intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan pasien, seperti perawatan luka, pengaturan aktivitas, dan manajemen nyeri. Ini digunakan sebagai panduan dalam merencanakan tindakan keperawatan.
Sebagai seorang perawat, saya akan menggunakan standar-standar ini sebagai acuan dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan berkualitas bagi pasien post-op yang datang untuk kontrol ulang. -
Article No. 3227 | 23 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keadaan pusing tiba-tiba, sakit ulu hati, mual pasien dalam keadaan apatis
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda sampaikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang sesuai:
Diagnosa Keperawatan:
1. Intoleransi Aktivitas
- SDKI: Penurunan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau diperlukan di lingkungan tempat tinggal.
- SLKI: Peningkatan toleransi untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
- SIKI: Manajemen Aktivitas, Perencanaan Pemulihan, Identifikasi Sumber Daya.
2. Mual
- SDKI: Perasaan tidak nyaman di area epigastrium yang dapat menyebabkan keinginan untuk muntah.
- SLKI: Pengurangan frekuensi dan intensitas mual.
- SIKI: Manajemen Mual, Terapi Relaksasi, Manajemen Nutrisi.
3. Perubahan Persepsi Sensori: Pusing
- SDKI: Persepsi distorsi atau gangguan fungsi sensori yang dialami individu.
- SLKI: Kemampuan individu untuk mempersepsikan stimuli sensorik dengan benar.
- SIKI: Manajemen Nyeri, Manajemen Nutrisi, Pemantauan Tanda-Tanda Vital.
4. Risiko Perubahan Proses Pikir
- SDKI: Kondisi predisposisi yang dapat menyebabkan gangguan proses pikir.
- SLKI: Kemampuan individu untuk mempertahankan proses pikir yang sehat.
- SIKI: Identifikasi Faktor Risiko, Manajemen Lingkungan, Terapi Aktivitas.
Penjelasan Singkat:
Pasien datang dengan keluhan pusing tiba-tiba, sakit ulu hati, dan mual. Kondisi ini dapat menimbulkan intoleransi aktivitas, mual, perubahan persepsi sensori (pusing), dan risiko perubahan proses pikir (apatis). Perawat perlu melakukan manajemen aktivitas, manajemen mual, manajemen nutrisi, pemantauan tanda-tanda vital, dan identifikasi serta manajemen faktor risiko untuk mengatasi kondisi pasien. -
Article No. 3228 | 23 Oct 2024
Klinis : tidak ada keluhan namun punya maag
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Definisi: Asupan nutrisi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
Penjelasan:
Pasien dengan kondisi maag tanpa adanya keluhan lain dapat menimbulkan risiko ketidakseimbangan nutrisi. Maag dapat menyebabkan rasa tidak nyaman saat makan, sehingga asupan makanan menjadi kurang. Selain itu, kondisi maag juga dapat mengganggu proses penyerapan nutrisi di saluran pencernaan.
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Nutrisi: intake makanan dan cairan
- Perilaku makan
- Berat badan
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Status Gizi
- Keseimbangan Cairan
- Toleransi Aktivitas
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Nutrisi
- Terapi Gizi
- Monitoring Asupan Nutrisi
Persona: Sebagai seorang pakar keperawatan, saya dapat menyarankan pemantauan asupan makanan dan cairan pasien, serta intervensi keperawatan yang sesuai untuk memastikan kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi. Evaluasi status gizi dan keseimbangan cairan juga penting untuk memastikan kondisi pasien stabil. -
Article No. 3229 | 23 Oct 2024
Klinis : makan sembarangan walau punya maag
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Ketidakseimbangan Nutrisi: Asupan Berlebih yang berhubungan dengan Manajemen Diet yang tidak Efektif, ditandai dengan makan sembarangan meskipun memiliki kondisi maag.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Ketidakseimbangan Nutrisi: Asupan Berlebih adalah diagnosa keperawatan yang menggambarkan kondisi ketidakseimbangan antara asupan dan kebutuhan nutrisi, ditandai dengan konsumsi makanan melebihi kebutuhan tubuh.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah Keseimbangan Nutrisi: Asupan Adekuat, di mana pasien dapat menunjukkan asupan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan tubuh.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan mencakup Manajemen Diet, Edukasi Gizi, serta Pemantauan Nutrisi. Tujuannya adalah membantu pasien mencapai asupan nutrisi yang seimbang dan sesuai dengan kondisi kesehatannya, terutama terkait masalah maag.
Sebagai seorang perawat berpengalaman, saya menyarankan agar pasien melakukan konsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan rencana diet yang tepat. Selain itu, pasien juga perlu diberikan edukasi mengenai pentingnya menjaga pola makan yang sehat, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat maag. Dengan manajemen yang tepat, diharapkan pasien dapat memperoleh asupan nutrisi yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhannya.