Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 3200 | 23 Oct 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat mengenai SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi yang Anda deskripsikan dengan nada akademis dan persona seorang pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas (SDKI)
Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret/benda asing dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
2. Intoleransi Aktivitas (SDKI)
Ketidakmampuan untuk mentoleransi atau menyelesaikan aktivitas rutin akibat keterbatasan energi.
3. Kurang Pengetahuan (SDKI)
Kurangnya informasi kognitif yang terkait dengan masalah kesehatan.
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) merupakan standar diagnosis keperawatan yang diterbitkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). SDKI menyediakan daftar diagnosis keperawatan yang valid dan reliable.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah standar yang menggambarkan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan. SLKI membantu perawat dalam menetapkan target capaian dalam asuhan keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah standar yang memuat intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan pasien. SIKI memberikan panduan bagi perawat dalam memilih intervensi yang tepat.
Penggunaan SDKI, SLKI, dan SIKI membantu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang terstandar, komprehensif, dan berpusat pada pasien. -
Article No. 3201 | 23 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan mual
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Mual
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia):
Mual merupakan sensasi tidak nyaman di bagian epigastrium yang cenderung mengarah pada keinginan untuk muntah. Ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti efek samping obat, iritasi saluran cerna, dan kondisi medis lainnya.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Setelah intervensi keperawatan, diharapkan pasien dapat menunjukkan:
1. Frekuensi mual berkurang
2. Pasien dapat mengenali faktor yang menyebabkan mual
3. Pasien dapat mengelola mual dengan teknik non-farmakologis
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi mual antara lain:
1. Manajemen mual, yaitu pemberian obat anti-mual, mengidentifikasi pemicu mual, dan memberikan teknik relaksasi.
2. Manajemen nutrisi, yaitu memantau asupan nutrisi dan cairan pasien, serta memberikan makanan yang lebih mudah dicerna.
3. Manajemen hidrasi, yaitu memantau status hidrasi pasien dan memberikan cairan yang tepat.
4. Edukasi kepada pasien dan keluarga tentang manajemen mual. -
Article No. 3202 | 23 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan sakit ulu hati, mual
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI (Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang datang dengan keluhan sakit ulu hati dan mual.
Diagnosa Keperawatan:
1. Mual (SDKI, 2017)
Definisi: Sensasi tidak nyaman yang dirasakan di bagian belakang tenggorokan atau epigastrium yang dapat mengarah pada keinginan untuk muntah.
Luaran Keperawatan (SLKI, 2019):
1. Kontrol Mual (Kode: 00816)
Tujuan: Pasien dapat mengontrol mual yang dialami.
Intervensi Keperawatan (SIKI, 2018):
1. Manajemen Mual (Kode: I0104)
Definisi: Serangkaian tindakan yang dilakukan untuk mencegah atau mengatasi mual.
Aktivitas:
- Identifikasi penyebab mual
- Tingkatkan istirahat dan rileksasi
- Berikan antiemetik sesuai instruksi
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk penatalaksanaan mual
Penjelasan singkat:
Berdasarkan kondisi pasien yang datang dengan keluhan sakit ulu hati dan mual, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah "Mual". Mual merupakan sensasi tidak nyaman yang dirasakan di bagian belakang tenggorokan atau epigastrium yang dapat mengarah pada keinginan untuk muntah.
Luaran keperawatan yang diharapkan adalah Kontrol Mual, yaitu pasien dapat mengontrol mual yang dialami. Untuk mencapai luaran tersebut, intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Manajemen Mual, yang meliputi identifikasi penyebab mual, peningkatan istirahat dan relaksasi, pemberian antiemetik sesuai instruksi, serta kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk penatalaksanaan mual. -
Article No. 3203 | 23 Oct 2024
Klinis : pasien mengeluh nyeri perut dengan frekuensi bab meningkat dan feses warna hitam. pasien tampak lemas, bibir pucat
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi tersebut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan proses penyakit (perdarahan gastrointestinal)
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Nyeri akut: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah-istilah tersebut.
- Faktor yang berhubungan: Proses penyakit
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Tujuan: Pasien melaporkan nyeri berkurang.
- Kriteria hasil: Pasien melaporkan nyeri berkurang, pasien terlihat relaks, dan tanda-tanda vital dalam batas normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi: Manajemen nyeri, pemberian analgesik, teknik relaksasi, dan edukasi tentang nyeri.
2. Risiko perdarahan berhubungan dengan penurunan faktor pembekuan darah
Penjelasan Singkat:
SDKI:
- Risiko perdarahan: Keadaan rentan individu untuk mengalami penurunan jumlah atau fungsi komponen hemostasis yang dapat menyebabkan perdarahan.
- Faktor yang berhubungan: Penurunan faktor pembekuan darah
SLKI:
- Tujuan: Pasien bebas dari komplikasi perdarahan.
- Kriteria hasil: Tanda-tanda vital stabil, pemeriksaan laboratorium dalam batas normal, dan tidak ada tanda-tanda perdarahan aktif.
SIKI:
- Intervensi: Pemantauan tanda-tanda vital, pemeriksaan laboratorium, pemberian produk darah, dan tindakan hemostatik.
Berdasarkan kondisi pasien yang mengeluh nyeri perut, frekuensi bab meningkat, feses berwarna hitam, serta tampak lemas dan pucat, diagnosa keperawatan yang mungkin sesuai adalah nyeri akut berhubungan dengan proses penyakit (perdarahan gastrointestinal) dan risiko perdarahan berhubungan dengan penurunan faktor pembekuan darah. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan mencakup manajemen nyeri, pemantauan tanda-tanda vital, pemeriksaan laboratorium, dan pemberian produk darah jika diperlukan. -
Article No. 3204 | 23 Oct 2024
Klinis : Efusi pleura
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dengan senang hati, saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis serta kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis jika ada, untuk kondisi efusi pleura.
1. Kode ICD-10:
- Kode: J90
- Deskripsi: Efusi pleura, tidak diklasifikasikan di tempat lain
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 34.91
- Deskripsi: Torakosentesis; Drainase cairan atau gas dari rongga pleura melalui pungsi dengan jarum atau trokar.
Penjelasan:
- Kode ICD-10 J90 (Efusi pleura, tidak diklasifikasikan di tempat lain) digunakan untuk menggambarkan akumulasi cairan atau gas di dalam rongga pleura, yang dapat disebabkan oleh berbagai kondisi medis seperti radang paru, kanker, trauma, atau penyebab lainnya.
- Kode ICD-9-CM 34.91 (Torakosentesis) mengacu pada prosedur pengambilan sampel cairan atau pengeluaran gas dari rongga pleura melalui pungsi dengan jarum atau trokar. Tindakan ini dilakukan untuk diagnosis atau perawatan efusi pleura.
Penggunaan kode-kode ini yang tepat dan akurat dalam dokumentasi medis sangat penting untuk memastikan pencatatan yang komprehensif dan pengkodean yang sesuai untuk keperluan pelaporan, penagihan, dan analisis epidemiologi. -
Article No. 3205 | 23 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan batuk berdahak, pilek
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan keluhan pasien yang datang dengan batuk berdahak dan pilek, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Penjelasan: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Bersihan Jalan Napas
- Indikator: Frekuensi batuk, frekuensi napas, suara napas, kemampuan batuk, jumlah sputum, dan warna sputum.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Jalan Napas
- Intervensi: Membersihkan jalan napas, mengatur posisi, memberikan oksigen, menggunakan alat bantu napas, dan melakukan suction.
Tone: akademis
Persona: pakar, nurse
Dalam konteks akademis dan sebagai pakar keperawatan, saya memberikan diagnosa keperawatan, luaran keperawatan, dan intervensi keperawatan yang sesuai dengan standar PPNI untuk kondisi pasien yang datang dengan keluhan batuk berdahak dan pilek. Saya berperan sebagai perawat yang memberikan penjelasan terperinci dan professional mengenai pendekatan keperawatan yang tepat untuk menangani kondisi tersebut. -
Article No. 3206 | 23 Oct 2024
Klinis : Ansietas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat dari standar SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi Ansietas.
Diagnosa Keperawatan: Ansietas
Definisi:
Ansietas adalah perasaan tidak nyaman atau kekhawatiran yang berlebihan terhadap suatu peristiwa yang belum terjadi dengan respon biologis dan perilaku yang ditimbulkannya.
Batasan Karakteristik (SDKI):
1. Ekspresi verbal mengenai kekhawatiran
2. Perilaku gelisah
3. Ketegangan otot
4. Peningkatan frekuensi jantung
5. Peningkatan tekanan darah
6. Diaphoresis
7. Tremor
Faktor yang Berhubungan (SDKI):
1. Krisis situasional
2. Perubahan status kesehatan
3. Ancaman terhadap harga diri
4. Ancaman terhadap integritas diri
5. Lingkungan yang tidak familiar
Intervensi Keperawatan (SLKI):
1. Manajemen Ansietas
2. Terapi Relaksasi
3. Terapi Kognitif
4. Terapi Psikoedukasi
5. Dukungan Emosional
Hasil yang Diharapkan (SIKI):
1. Klien dapat mengekspresikan perasaan cemas dengan tenang
2. Klien dapat mengenali tanda dan gejala cemas
3. Klien dapat mendemonstrasikan teknik relaksasi
4. Klien dapat mengidentifikasi faktor pencetus kecemasan
5. Klien dapat menunjukkan perilaku kooperatif selama proses keperawatan
Penjelasan singkat:
Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI) menyediakan definisi dan batasan karakteristik untuk diagnosa keperawatan Ansietas. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) mencakup intervensi keperawatan yang dapat digunakan untuk mengatasi Ansietas. Sedangkan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) memberikan hasil yang diharapkan dari intervensi tersebut.
Sebagai perawat, saya akan menggunakan standar-standar ini untuk melakukan pengkajian, merumuskan diagnosa keperawatan, merencanakan intervensi, dan mengevaluasi hasil dari asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien dengan kondisi Ansietas. -
Article No. 3207 | 23 Oct 2024
Klinis : harga diri rendah situasional
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Harga Diri Rendah Situasional
Definisi:
Harga diri rendah situasional adalah penilaian negatif individu terhadap dirinya sendiri yang terjadi dalam situasi tertentu.
Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Harga diri rendah situasional didefinisikan sebagai penilaian negatif individu terhadap dirinya sendiri yang terjadi dalam situasi tertentu.
- Karakteristik definisi: Pernyataan negatif tentang diri, Kurangnya kepercayaan diri, Perilaku menarik diri, Menolak pujian, Tidak mampu menerima komplimen.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Harga diri meningkat, Kepercayaan diri meningkat, Kemampuan mengatasi masalah meningkat, Kemampuan berinteraksi sosial meningkat.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan: Pengembangan harga diri, Terapi perilaku kognitif, Terapi kelompok, Terapi aktivitas, Terapi bermain.
Dalam konteks akademis dan sebagai seorang pakar perawat, penting untuk memahami dan menerapkan standar-standar tersebut dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan berkualitas bagi pasien dengan harga diri rendah situasional. -
Article No. 3208 | 23 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan bengkak karena alergi di kulit dan mulut
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi pasien yang mengalami bengkak karena alergi di kulit dan mulut.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Integritas Kulit Berhubungan dengan Reaksi Alergi
Penjelasan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Gangguan Integritas Kulit adalah kerusakan atau perubahan struktur dan fungsi kulit. Dalam kasus ini, pasien mengalami bengkak di kulit dan mulut yang disebabkan oleh reaksi alergi. Hal ini dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi kulit serta membuat kulit rentan terhadap infeksi.
Penjelasan SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan kondisi ini adalah Integritas Kulit Membaik, yang ditandai dengan berkurangnya bengkak, eritema, dan gejala alergi lainnya. Pasien juga diharapkan dapat mengelola faktor penyebab alergi dan mencegah terjadinya kekambuhan.
Penjelasan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi:
1. Manajemen Alergi: Mengidentifikasi dan menghindari faktor pemicu alergi, pemberian antihistamin, dan perawatan kulit untuk mengurangi gejala.
2. Peningkatan Integritas Kulit: Menjaga kebersihan dan kelembapan kulit, serta mengurangi trauma pada kulit.
3. Edukasi Kesehatan: Memberikan informasi kepada pasien dan keluarga tentang penyebab, gejala, dan pengelolaan alergi.
Dalam melakukan penanganan, perawat harus memperhatikan prinsip-prinsip keperawatan, seperti holistic, berpusat pada pasien, dan berorientasi pada luaran yang diharapkan. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya, seperti dokter, juga diperlukan untuk memberikan perawatan yang komprehensif. -
Article No. 3209 | 23 Oct 2024
Klinis : Rambut rontok. Pasien terdiagnosa sifilis
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang diberikan, yaitu rambut rontok pada pasien yang terdiagnosis sifilis, berikut adalah Diagnosa Keperawatan, penjelasan singkat, serta standar SDKI-SLKI-SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Integritas Kulit (Rambutrontok)
Penjelasan Singkat:
Gangguan Integritas Kulit (Rambut Rontok) adalah keadaan di mana terjadi perubahan struktur dan fungsi kulit, termasuk rambut, yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan, gangguan fungsi, dan risiko infeksi pada pasien.
Standar SDKI-SLKI-SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00044
Judul: Gangguan Integritas Kulit
Definisi: Keadaan di mana terjadi perubahan struktur dan fungsi kulit yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan, gangguan fungsi, dan risiko infeksi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 01401
Judul: Integritas Kulit Membaik
Definisi: Tercapainya keadaan struktur dan fungsi kulit yang optimal pada pasien.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 04220
Judul: Perawatan Luka
Definisi: Serangkaian tindakan untuk meningkatkan penyembuhan luka dan mencegah komplikasi.
Dalam konteks ini, intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah perawatan rambut dan kulit kepala, termasuk mengatasi masalah rambut rontok yang terjadi akibat infeksi sifilis. Intervensi tersebut dilakukan dengan memperhatikan tone akademis dan persona pakar/perawat yang diminta.