Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 3464 | 24 Oct 2024
Klinis : pasien hiperglikemia dengan gds 340, diagnosa apa yang diambil
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai standar SDKI, SLKI, dan SIKI berdasarkan kondisi pasien yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan:
Berdasarkan kondisi pasien dengan kadar gula darah sewaktu (GDS) 340 mg/dL, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah:
1. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Intoleransi Aktivitas didefinisikan sebagai ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan akibat ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen di tingkat jaringan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri, mempertahankan stamina dan daya tahan selama aktivitas, serta tidak mengalami kelelahan yang berlebihan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan meliputi:
- Pemantauan tanda-tanda vital
- Manajemen aktivitas dan istirahat
- Edukasi tentang manajemen aktivitas
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk penatalaksanaan hiperglikemia
Sebagai perawat profesional, saya akan memberikan asuhan keperawatan yang berpusat pada pasien, kolaboratif, dan berlandaskan bukti terbaik untuk membantu pasien mencapai hasil yang optimal. -
Article No. 3465 | 24 Oct 2024
Klinis : diagnosa intoleransi aktivitas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) untuk kondisi intoleransi aktivitas.
Diagnosa Keperawatan: Intoleransi Aktivitas
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau diperlukan dari suatu kondisi kesehatan.
SDKI:
- Faktor yang berhubungan: Keterbatasan fisik, gangguan psikologis, gangguan neuromuskular, gangguan kardiovaskular, gangguan pernapasan.
- Karakteristik Definisi: Kelelahan, dyspnea, dan/atau nyeri saat melakukan aktivitas, keterbatasan dalam melakukan aktivitas sehari-hari, perubahan pola tidur, ansietas, dan/atau depresi.
SLKI:
- Luaran yang diharapkan: Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan toleransi yang baik, tidak mengalami kelelahan, dyspnea, atau nyeri yang berlebihan, serta menunjukkan peningkatan kemampuan fungsional.
SIKI:
- Intervensi Keperawatan: Manajemen aktivitas, manajemen energi, manajemen lingkungan, pendidikan kesehatan, serta intervensi untuk mengatasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap intoleransi aktivitas.
Sebagai seorang perawat, saya akan menggunakan kerangka SDKI, SLKI, dan SIKI sebagai panduan dalam melakukan pengkajian, merumuskan diagnosa keperawatan, menetapkan luaran yang diharapkan, serta merencanakan dan melaksanakan intervensi keperawatan yang komprehensif untuk mengatasi intoleransi aktivitas pada pasien. -
Article No. 3466 | 24 Oct 2024
Klinis : Pasein dengan diagnosa medis adenocarcinoma paru kanan T4N0M1a stage IVa + nyeri kanker. Pasien batuk berdahak 1 minggu yang lalu dan dahak sulit dikeluarkan. Pasien juga mengatakan sesak napas hilang timbul sejak 1 bulan yang lalu dan bertambah sesak saat beraktivitas dan batuk.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
2. Pola Napas Tidak Efektif
3. Nyeri Kronik
Penjelasan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif:
- SDKI: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
- SLKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah meningkatkan bersihan jalan napas, manajemen jalan napas, dan terapi oksigen.
- SIKI: Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah pemantauan pernapasan, suction, dan pemberian oksigen.
2. Pola Napas Tidak Efektif:
- SDKI: Ketidakmampuan untuk bernapas yang memberikan ventilasi yang adekuat.
- SLKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen jalan napas, terapi oksigen, dan manajemen pernapasan.
- SIKI: Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah pemantauan pernapasan, pemberian oksigen, dan manajemen dispnea.
3. Nyeri Kronik:
- SDKI: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial yang berlangsung lebih dari 3 bulan.
- SLKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen nyeri, terapi komplementer, dan edukasi.
- SIKI: Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah pengkajian nyeri, pemberian analgetik, dan terapi non-farmakologis.
Dalam menangani kondisi pasien ini, perawat perlu melakukan pengkajian komprehensif, merumuskan diagnosa keperawatan yang sesuai, dan menyusun rencana asuhan keperawatan yang berpusat pada pasien. Kolaborasi dengan tim medis juga diperlukan untuk mengelola kondisi pasien secara menyeluruh. -
Article No. 3467 | 24 Oct 2024
Klinis : nyeri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan: Nyeri
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kontrol Nyeri: Kemampuan individu untuk mengenali, menggunakan, dan mengevaluasi intervensi yang bertujuan untuk mencapai dan mempertahankan tingkat nyeri yang dapat ditoleransi.
2. Kenyamanan: Keadaan terintegrasi dan seimbang dari aspek fisik, lingkungan, psikologis, sosial, dan spiritual yang dirasakan individu.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Nyeri: Tindakan yang dilakukan untuk mencegah, mengurangi, atau menghilangkan rasa nyeri yang dirasakan individu.
2. Terapi Komplementer: Intervensi non-farmakologis yang dilakukan untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan individu.
Sebagai perawat, saya akan melakukan penilaian komprehensif untuk mengidentifikasi penyebab, karakteristik, dan dampak nyeri pada pasien. Selanjutnya, saya akan merencanakan dan mengimplementasikan intervensi keperawatan yang sesuai, seperti manajemen nyeri, terapi komplementer, dan edukasi kepada pasien dan keluarga. Tujuannya adalah untuk membantu pasien mencapai kontrol nyeri yang optimal dan meningkatkan kenyamanan secara holistik. -
Article No. 3468 | 24 Oct 2024
Klinis : pasien mengalami kecelakaan, pasien sempat muntah, pasien mengeluh nyeri skala 6, pasien memiliki hematoma dan luka di palbebra, leukosit tinggi, suhu 38,5, terdapat luka lecet di dahi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi yang Anda sampaikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan cedera fisik
2. Risiko infeksi berhubungan dengan kerusakan kulit
Penjelasan Singkat:
1. Nyeri akut berhubungan dengan cedera fisik
SDKI: Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
SLKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain: Manajemen nyeri, Teknik relaksasi, Terapi komplementer.
SIKI: Tujuan yang ingin dicapai adalah pasien dapat mengendalikan nyeri, pasien dapat melaporkan penurunan skala nyeri, dan tidak ada tanda-tanda komplikasi nyeri.
2. Risiko infeksi berhubungan dengan kerusakan kulit
SDKI: Risiko infeksi adalah rentan terhadap invasi dan proliferasi organisme patogen yang dapat menimbulkan kerusakan jaringan.
SLKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain: Perawatan luka, Manajemen infeksi, Pengendalian lingkungan.
SIKI: Tujuan yang ingin dicapai adalah tidak terjadi infeksi, tanda-tanda infeksi tidak tampak, dan tidak ada komplikasi yang terjadi.
Sebagai seorang perawat, saya akan melakukan pengkajian lebih lanjut, menetapkan rencana asuhan keperawatan, dan melakukan intervensi yang tepat untuk mengatasi masalah kesehatan pasien ini. -
Article No. 3469 | 24 Oct 2024
Klinis : pasien mengalami kecelakaan, pasien sempat muntah, pasien mengeluh nyeri skala 6, pasien memiliki hematoma dan luka di palbebra, leukosit tinggi, suhu 38,5, terdapat luka lecet di dahi
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berdasarkan informasi yang Anda berikan, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang sesuai:
1. Kode ICD-10:
- Kode: S00.0
- Deskripsi: Luka lecet pada kulit kepala
2. Kode ICD-9-CM Procedure:
- Kode: 98.21
- Deskripsi: Penjahitan luka kulit kepala
Penjelasan:
- Pasien mengalami kecelakaan, yang mengakibatkan luka lecet di dahi (kode ICD-10 S00.0).
- Pasien mengeluh nyeri skala 6, muntah, dan memiliki hematoma serta luka di palpebra, yang menunjukkan adanya cedera kepala.
- Pasien juga memiliki leukosit tinggi dan suhu 38,5°C, yang menunjukkan adanya tanda-tanda infeksi.
- Untuk menangani luka lecet di dahi, diperlukan penjahitan luka kulit kepala (kode ICD-9-CM 98.21).
Pada kondisi ini, diperlukan pemeriksaan dan penanganan yang komprehensif untuk mengatasi cedera kepala, tanda-tanda infeksi, serta luka lecet di dahi. Penatalaksanaan yang tepat akan membantu pemulihan pasien dan mencegah komplikasi lebih lanjut. -
Article No. 3470 | 24 Oct 2024
Klinis : pasien mengalami kecelakaan, pasien sempat muntah, pasien mengeluh nyeri skala 6, pasien memiliki hematoma dan luka di palbebra, leukosit tinggi, suhu 38,5, terdapat luka lecet di dahi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan cedera fisik, ditandai dengan skala nyeri 6, pasien mengeluh nyeri.
2. Risiko infeksi berhubungan dengan kerusakan integumen (luka lecet di dahi, hematoma di palpebra), ditandai dengan tanda-tanda infeksi seperti suhu 38,5 °C dan leukosit tinggi.
3. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan cedera fisik, ditandai dengan adanya luka lecet di dahi dan hematoma di palpebra.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Nyeri Akut: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau dijelaskan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain).
2. Risiko Infeksi: Rentannya individu terhadap invasi dan proliferasi organisme patogen.
3. Gangguan Integritas Kulit: Kerusakan pada epidermis dan/atau dermis.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Nyeri Akut: Pasien melaporkan nyeri terkontrol, pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan nyaman.
2. Risiko Infeksi: Tidak terjadi infeksi, tanda-tanda infeksi menurun.
3. Gangguan Integritas Kulit: Luka sembuh, tidak ada tanda-tanda infeksi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Nyeri: Intervensi untuk mengidentifikasi dan mengendalikan faktor-faktor yang menyebabkan atau memperberat nyeri.
2. Pencegahan Infeksi: Intervensi untuk mencegah atau meminimalkan risiko infeksi.
3. Perawatan Luka: Intervensi untuk memulihkan integritas kulit dan mencegah komplikasi.
Dalam menangani kondisi pasien yang Anda deskripsikan, perawat akan berfokus pada manajemen nyeri, pencegahan infeksi, dan perawatan luka untuk memulihkan kondisi pasien secara holistik. -
Article No. 3471 | 24 Oct 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
- Penyebab: Adanya sekresi berlebih dan kelainan struktur/fungsi saluran pernapasan (lesi di paru).
2. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- Definisi: Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Penyebab: Kehilangan nafsu makan akibat penyakit.
3. Intoleransi Aktivitas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk bertoleransi terhadap aktivitas fisik.
- Penyebab: Sesak napas akibat penyakit paru.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif: Tanda dan gejala yang muncul seperti adanya suara napas bronkial, batuk produktif, dan sesak napas.
- Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh: Tanda dan gejala seperti kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan.
- Intoleransi Aktivitas: Tanda dan gejala seperti sesak napas saat aktivitas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Bersihan Jalan Napas Terjaga
- Status Nutrisi Membaik
- Toleransi Aktivitas Meningkat
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Jalan Napas
- Manajemen Nutrisi
- Manajemen Aktivitas
Kesimpulan, pasien membutuhkan perawatan keperawatan yang terfokus pada pemeliharaan jalan napas, perbaikan status nutrisi, dan peningkatan toleransi aktivitas, sesuai dengan diagnosa keperawatan yang telah diidentifikasi. -
Article No. 3472 | 24 Oct 2024
Klinis : Ketidakadekuatan pertahanan tubuh primer (ketuban pecah sebelum waktunya) - Ketuban merembes berwarna hijau jernih - S : 36,9℃
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat dari SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi yang Anda deskripsikan:
Diagnosa Keperawatan:
Ketidakadekuatan pertahanan tubuh primer (ketuban pecah sebelum waktunya)
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Kegagalan sistem imun untuk mencegah atau mengatasi invasi patogen.
- Penyebab: Paparan terhadap patogen, gangguan sistem imun.
- Gejala dan Tanda: Peningkatan risiko infeksi, demam, malaise.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang Diharapkan: Pertahanan tubuh adekuat, bebas infeksi.
- Kriteria Hasil: Suhu tubuh normal, tidak ada tanda-tanda infeksi.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Pemantauan tanda-tanda vital, pemberian antibiotik profilaksis, menjaga lingkungan aseptik, edukasi pasien dan keluarga tentang pentingnya menjaga kebersihan.
Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, yaitu ketuban pecah sebelum waktunya, dengan suhu 36,9°C, dan tidak ada tanda-tanda infeksi, maka diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Ketidakadekuatan pertahanan tubuh primer. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah pemantauan tanda-tanda vital, pemberian antibiotik profilaksis, menjaga lingkungan aseptik, dan edukasi pasien serta keluarga. -
Article No. 3473 | 24 Oct 2024
Klinis : tekanan darah 153/87 heart rate 67 x/ menit
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda berikan, yaitu tekanan darah 153/87 mmHg, heart rate 67 kali per menit, dengan tone akademis dan persona pakar/nurse, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertensi
Penjelasan SDKI, SLKI, SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Peningkatan tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan/atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg.
- Penyebab: Faktor risiko seperti genetik, gaya hidup, usia, obesitas, stres, dan konsumsi garam berlebih.
- Gejala: Sakit kepala, pusing, jantung berdebar, mudah lelah, pandangan kabur.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Tekanan darah menurun, tidak ada komplikasi, gaya hidup sehat.
- Kriteria hasil: Tekanan darah dalam rentang normal, tidak ada gejala, pasien dapat mengelola faktor risiko.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi: Edukasi gaya hidup sehat, monitor tekanan darah, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain, pemberian obat antihipertensi.
- Tujuan: Membantu pasien memahami dan mengelola hipertensi, mencapai tekanan darah normal, dan mencegah komplikasi.