Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 3443 | 24 Oct 2024
Klinis : hiperglikemia
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Sebagai dokter atau perekam medis, saya akan memberikan informasi kode ICD-10 dan ICD-9-CM untuk kondisi hiperglikemia sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: E87.0
- Deskripsi: Hiperglikemia
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode ICD-9-CM prosedur khusus untuk hiperglikemia. Prosedur yang mungkin terkait dapat meliputi:
- 99.15 - Pemantauan glukosa darah
- 99.23 - Pemberian insulin
- 99.27 - Pemberian obat antidiabetes oral
Hiperglikemia merupakan kondisi dimana kadar glukosa darah lebih tinggi dari normal. Hal ini dapat terjadi pada pasien dengan diabetes melitus, stres fisiologis, atau penggunaan obat-obatan tertentu. Penanganan hiperglikemia umumnya meliputi pemantauan kadar glukosa darah, pemberian insulin atau obat antidiabetes oral, serta pengaturan diet dan aktivitas fisik. -
Article No. 3444 | 24 Oct 2024
Klinis : Hiperglikemia
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dengan senang hati, saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis untuk kondisi hiperglikemia, dengan penjelasan yang terstruktur dan rinci.
1. Kode ICD-10:
- Kode: E87.0
- Deskripsi: Hiperglikemia
Hiperglikemia adalah kondisi medis di mana kadar glukosa dalam darah melebihi nilai normal. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk diabetes mellitus, stres, infeksi, atau penggunaan obat-obatan tertentu. Pasien dengan hiperglikemia dapat mengalami gejala seperti sering haus, sering kencing, dan kelelahan.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 99.15
- Deskripsi: Pemberian insulin intravena
Dalam penanganan hiperglikemia, pemberian insulin intravena dapat dilakukan untuk menurunkan kadar glukosa darah secara cepat. Prosedur ini biasanya dilakukan di rumah sakit atau fasilitas kesehatan yang memiliki peralatan dan tenaga medis yang memadai untuk memantau kondisi pasien dengan cermat.
Kode ICD-9-CM 99.15 mencakup pemberian insulin intravena, baik untuk mengatasi hiperglikemia maupun kondisi lain yang memerlukan pengendalian kadar glukosa darah secara segera. -
Article No. 3445 | 24 Oct 2024
Klinis : Hiperglikemia
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi hiperglikemia.
Diagnosa Keperawatan:
Ketidakseimbangan Nutrisi: Lebih dari Kebutuhan Tubuh berhubungan dengan Peningkatan Kadar Glukosa Darah.
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Ketidakseimbangan Nutrisi: Lebih dari Kebutuhan Tubuh didefinisikan sebagai kondisi di mana asupan nutrisi melebihi kebutuhan metabolisme tubuh, yang dapat menyebabkan berbagai dampak negatif pada kesehatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah Kadar Glukosa Darah Terkendali, dengan kriteria hasil seperti kadar glukosa darah berada dalam rentang normal, tidak ada gejala hiperglikemia, dan tidak ada komplikasi akibat hiperglikemia.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Manajemen Hiperglikemia: Melakukan pemantauan kadar glukosa darah secara teratur, pemberian insulin sesuai kebutuhan, dan edukasi terkait pengelolaan diet dan gaya hidup.
2. Manajemen Nutrisi: Mengkaji kebutuhan nutrisi pasien, merencanakan diet yang sesuai, dan memantau asupan nutrisi.
3. Manajemen Aktivitas: Merencanakan aktivitas fisik yang sesuai untuk menurunkan kadar glukosa darah.
Sebagai perawat, saya akan bekerja sama dengan pasien dan tim kesehatan lainnya untuk mencapai luaran yang diharapkan dan memastikan pasien dapat mengelola kondisi hiperglikemianya dengan baik. -
Article No. 3446 | 24 Oct 2024
Klinis : Hiperglikemia
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis hiperglikemia dan kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis terkait:
1. Kode ICD-10:
- Kode: E87.0
- Deskripsi: Hiperglikemia
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 75.62
- Deskripsi: Pemantauan kadar glukosa darah, kontinyu
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 E87.0 untuk Hiperglikemia:
- Hiperglikemia adalah kondisi medis yang ditandai dengan kadar glukosa darah yang lebih tinggi dari normal.
- Kode E87.0 dalam Klasifikasi Statistik Internasional Penyakit dan Masalah-Masalah Terkait Kesehatan, Revisi Kesepuluh (ICD-10) digunakan untuk mengkodekan kondisi hiperglikemia.
- Hiperglikemia dapat terjadi pada penderita diabetes mellitus, kondisi stres, atau kondisi medis lainnya yang memengaruhi regulasi kadar gula darah.
2. Kode ICD-9-CM 75.62 untuk Pemantauan Kadar Glukosa Darah, Kontinyu:
- Pemantauan kadar glukosa darah secara kontinyu merupakan prosedur atau tindakan medis yang dapat dilakukan pada pasien dengan hiperglikemia.
- Kode ICD-9-CM 75.62 digunakan untuk mengkodekan prosedur pemantauan kadar glukosa darah secara kontinyu, yang dapat dilakukan menggunakan perangkat pemantauan glukosa darah yang terpasang pada tubuh pasien.
- Pemantauan kadar glukosa darah secara kontinyu dapat membantu dokter dalam memantau dan mengelola kondisi hiperglikemia pada pasien. -
Article No. 3447 | 24 Oct 2024
Klinis : bahwa anak mereka semakin sering mengalami sesak napas dan jarang beraktivitas karena mudah lelah.Pasien didiagnosis thalassemia mayor sejak usia 2 tahun dan sejak saat itu menjalani transfusi darah rutin setiap 4 minggu. Saat ini, pasien datang dengan keluhan kelelahan berat meskipun baru menjalani transfusi 3 minggu yang lalu, serta perut terasa penuh akibat pembesaran limpa. Pasien juga mengalami penurunan nafsu makan dan tampak lebih pucat dibandingkan biasanya.Pasien sering mengalami anemia sejak bayi. Saat usia 2 tahun, dilakukan pemeriksaan darah lengkap yang menunjukkan thalassemia mayor. Sejak itu, pasien rutin menjalani transfusi darah.Orang tua pasien tidak memiliki riwayat thalassemia, tetapi hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa kedua orang tua adalah pembawa sifat (carrier) thalassemia.Pasien menjalani transfusi darah setiap 3-4 minggu dan telah menerima terapi kelasi besi untuk mengurangi penumpukan zat besi akibat transfusi berulang.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kasus yang Anda deskripsikan dengan nada akademis dan persona sebagai pakar atau perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan penurunan fungsi kardiovaskuler dan respirasi akibat anemia thalassemia mayor.
2. Nyeri Kronis berhubungan dengan pembesaran organ akibat penumpukan zat besi.
3. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh berhubungan dengan penurunan nafsu makan.
Penjelasan Singkat:
1. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan penurunan fungsi kardiovaskuler dan respirasi akibat anemia thalassemia mayor:
- SDKI: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau diperlukan karena keterbatasan fisik.
- SLKI: Aktivitas Fisik
- SIKI: Manajemen Intoleransi Aktivitas
2. Nyeri Kronis berhubungan dengan pembesaran organ akibat penumpukan zat besi:
- SDKI: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan yang berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah tersebut.
- SLKI: Pengendalian Nyeri
- SIKI: Manajemen Nyeri
3. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh berhubungan dengan penurunan nafsu makan:
- SDKI: Asupan nutrisi tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- SLKI: Pemenuhan Kebutuhan Dasar
- SIKI: Manajemen Nutrisi
Secara keseluruhan, masalah kesehatan yang dialami pasien terkait dengan komplikasi anemia thalassemia mayor, seperti intoleransi aktivitas, nyeri kronis, dan malnutrisi. Intervensi keperawatan yang sesuai akan berfokus pada manajemen gejala, pengendalian komplikasi, dan upaya mempertahankan status kesehatan pasien secara optimal. -
Article No. 3449 | 24 Oct 2024
Klinis : Anak panas seminggu
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati akan saya berikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi anak panas selama seminggu.
Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertermia
- Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas batas normal (>37,5°C) yang disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi, dehidrasi, atau reaksi terhadap obat-obatan.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Gejala dan tanda: Suhu tubuh meningkat, kulit terasa panas, denyut nadi cepat, sakit kepala, lesu, dan letargis.
- Penyebab: Infeksi, dehidrasi, reaksi terhadap obat-obatan, atau gangguan thermoregulasi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Suhu tubuh kembali normal, tidak ada tanda-tanda infeksi, dan anak terlihat segar dan aktif.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan: Pemantauan tanda-tanda vital, pemberian cairan dan elektrolit, kompres dingin, pemberian antipiretik jika diperlukan, dan edukasi kepada orang tua tentang penanganan demam.
Penjelasan singkat:
Anak yang mengalami demam selama seminggu menunjukkan adanya hipertermia, yaitu peningkatan suhu tubuh di atas batas normal. Hal ini dapat disebabkan oleh infeksi, dehidrasi, atau reaksi terhadap obat-obatan. Perawatan yang perlu dilakukan adalah pemantauan tanda-tanda vital, pemberian cairan dan elektrolit, kompres dingin, pemberian antipiretik jika diperlukan, serta edukasi kepada orang tua tentang penanganan demam. Tujuannya adalah agar suhu tubuh kembali normal, tidak ada tanda-tanda infeksi, dan anak terlihat segar dan aktif. -
Article No. 3450 | 24 Oct 2024
Klinis : Anak panas seminggu
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan latar belakang anak panas selama seminggu, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Hiperthermi (SDKI)
Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas normal.
SLKI:
1. Suhu tubuh dalam batas normal (SLKI)
Kriteria Hasil: Suhu tubuh anak berada dalam rentang normal (36,5-37,5°C).
SIKI:
1. Manajemen demam (SIKI)
Definisi Intervensi: Serangkaian tindakan untuk menurunkan suhu tubuh yang meningkat.
Aktivitas Keperawatan:
- Monitor tanda-tanda vital, termasuk suhu tubuh.
- Berikan antipiretik sesuai resep dokter.
- Pertahankan lingkungan yang nyaman (suhu ruangan, kelembaban, ventilasi).
- Berikan kompres hangat/dingin sesuai kebutuhan.
- Anjurkan intake cairan yang cukup.
- Edukasi keluarga tentang manajemen demam.
Penjelasan Singkat:
Anak dengan kondisi panas selama seminggu menunjukkan adanya hiperthermi atau peningkatan suhu tubuh di atas normal. Tujuan keperawatan adalah menjaga suhu tubuh anak dalam batas normal melalui intervensi manajemen demam. Perawat perlu memantau tanda-tanda vital, memberikan antipiretik, menjaga lingkungan yang nyaman, serta melakukan kompres hangat/dingin. Edukasi kepada keluarga juga penting untuk memastikan manajemen demam yang tepat. -
Article No. 3451 | 24 Oct 2024
Klinis : nyeri post operasi op payudara
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri Akut didefinisikan sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari pengelolaan Nyeri Akut antara lain:
1. Pasien melaporkan nyeri terkontrol.
2. Pasien mendemonstrasikan teknik pengelolaan nyeri yang efektif.
3. Pasien menunjukkan tanda-tanda vital dalam rentang normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat diberikan untuk mengelola Nyeri Akut pasca operasi payudara antara lain:
1. Manajemen nyeri, seperti pemberian analgetik, teknik relaksasi, distraksi, terapi dingin/panas.
2. Monitoring tanda-tanda vital.
3. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain, seperti dokter, untuk penanganan lebih lanjut.
Penjelasan secara akademis:
Nyeri akut pasca operasi payudara merupakan pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat adanya kerusakan jaringan setelah tindakan operasi. Pengelolaan nyeri akut ini menjadi sangat penting untuk memfasilitasi pemulihan pasien dan mencegah komplikasi yang dapat timbul. Perawat memiliki peran penting dalam manajemen nyeri akut ini melalui pengkajian yang komprehensif, perencanaan intervensi yang tepat, serta evaluasi yang terus-menerus untuk memastikan pasien mencapai luaran yang diharapkan. -
Article No. 3452 | 24 Oct 2024
Klinis : nyeri post operasi op payudara
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Sebagai tenaga medis, saya akan memberikan informasi yang diminta dengan format yang terstruktur.
1. Kode ICD-10:
- Kode: G89.18
- Deskripsi: Nyeri pasca-operasi lainnya
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 85.20-85.23
- Deskripsi: Operasi payudara, termasuk mastektomi parsial atau total, operasi rekonstruktif payudara, dan prosedur payudara lainnya.
Penjelasan detail:
1. Kode ICD-10 G89.18 (Nyeri pasca-operasi lainnya) digunakan untuk mengkodekan kondisi nyeri yang terjadi setelah operasi payudara. Kode ini mencakup nyeri yang muncul setelah prosedur operatif pada payudara, termasuk mastektomi, operasi rekonstruktif, dan tindakan payudara lainnya.
2. Kode ICD-9-CM yang berkaitan dengan operasi payudara adalah 85.20-85.23, yang mencakup:
- 85.20: Mastektomi parsial
- 85.21: Mastektomi total
- 85.22: Operasi rekonstruktif payudara
- 85.23: Prosedur payudara lainnya
Kode-kode ini digunakan untuk mengkodekan berbagai jenis tindakan operatif yang dilakukan pada payudara, termasuk prosedur pengangkatan sebagian atau seluruh payudara, serta operasi rekonstruktif untuk memperbaiki atau membentuk kembali payudara. -
Article No. 3453 | 24 Oct 2024
Klinis : Rina ber usia 6 tahun dibawa ke rumasakit mengeluh mudah berdarah dan memar di tubuhnya.Rina mengalami pendarahan dari hidung dan gusi selama 2 minggu terakhir. Keluarga melaporkan bahwa Rina mengalami memar yang tidak jelas penyebabnya. Tidak ada riwayat penyakit serupa dalam keluarga.Rina mengalami keterlambatan perkembangan bicara, tetapi aktif bermain dengan teman sebaya.Tanda Vital: • Tekanan darah: 100/60 mmHg • Nadi: 90 kali/menit • Suhu: 36,7°C • Respirasi: 22 kali/menit Pemeriksaan Fisik: • Kulit: Terdapat beberapa memar di lengan dan kaki, serta petechiae pada kulit. • Mukosa: Pendarahan gusi, tidak ada pembesaran kelenjar getah bening. • Hasil pemeriksaan laboratorium: • Trombosit: 30.000/uL (normal: 150.000 - 450.000/uL) • Hemoglobin: 12 g/dL • Leukosit: 5.000/uL
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan informasi yang diberikan, diagnosis keperawatan yang sesuai untuk kondisi Rina adalah:
1. Risiko Perdarahan (SDKI)
Definisi: Rentan mengalami kehilangan darah yang berlebihan dari sistem vaskuler dalam tubuh.
Penjelasan: Rina mengalami pendarahan dari hidung dan gusi serta memar yang tidak jelas penyebabnya, yang menunjukkan adanya risiko perdarahan. Pemeriksaan laboratorium juga mengonfirmasi trombositopenia (jumlah trombosit rendah).
2. Keterlambatan Perkembangan (SDKI)
Definisi: Kemampuan fisik, kognitif, sosio-emosional, dan/atau bahasa yang tidak sesuai dengan tahap perkembangan anak.
Penjelasan: Rina mengalami keterlambatan perkembangan bicara, meskipun aktif bermain dengan teman sebaya.
Rencana Keperawatan:
1. Risiko Perdarahan (SLKI)
- Pemantauan tanda-tanda vital
- Pemantauan status perdarahan
- Pencegahan cedera
- Kolaborasi penanganan medis (misalnya pemberian obat-obatan untuk meningkatkan trombosit)
2. Keterlambatan Perkembangan (SLKI)
- Stimulasi perkembangan anak
- Edukasi kepada keluarga tentang tahap perkembangan anak
- Kolaborasi dengan tim rehabilitasi untuk intervensi yang sesuai
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Risiko Perdarahan:
- Monitoring tanda-tanda vital
- Pemantauan status perdarahan
- Pencegahan cedera
- Koordinasi dengan tim medis untuk penanganan medis
2. Keterlambatan Perkembangan:
- Stimulasi perkembangan anak
- Edukasi kepada keluarga tentang perkembangan anak
- Kolaborasi dengan tim rehabilitasi untuk intervensi yang sesuai