Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 3417 | 24 Oct 2024
Klinis : Pasien datang dari IGD setelah dirujuk dari poli SHLV A dr. Elvie Sangian, SpA. Pasien datang dengan keluhan demam sejak 1 minggu SMRS. Demam yang dirasakan naik turun disertai batuk dan mual. Pasien juga mengalami nyeri saat menelan karena ada amandel sehingga intake pasien menurun. Pasien memiliki riwayat penyakit tipes dan ISPA dan dirawat di RS sebanyak 2x. Pasien juga memiliki riwayat apendisitis dan dirawat sebanyak 1x juga sudah dilakukan operasi apendektomi pada 10 September 2024. Hasil pemeriksaan TTV pada pasien suhu 37,8°C , SpO2 100%, HR 125x/menit, RR 28x/menit, pasien terpasang akses IV di metacarpal sinistra dan diberikan terapi D5 ½ NS 25 ml/jam, PIVAS: 0. Hasil laboratorium : leukosit 16.0 103/ µl (tinggi); trombosit 503 103/ µl (tinggi) ; MCV 75.3 fL (tinggi). Hasil urinalysis: eritrosit 15.7/uL (tinggi), leukosit 101.10/uL, epitel 10.10/uL (tinggi).
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang diberikan, berikut adalah diagnosis keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosis Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
2. Risiko Infeksi
3. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Penjelasan Singkat:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
- SDKI: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
- SLKI: Pasien mampu mempertahankan jalan napas yang terbuka dan bersih.
- SIKI: Intervensi keperawatan untuk memfasilitasi pembersihan sekresi dan mempertahankan jalan napas terbuka.
- Penjelasan: Pasien mengalami batuk dan mual yang dapat mengganggu bersihan jalan napas sehingga memerlukan intervensi keperawatan untuk memfasilitasi pembersihan sekresi.
2. Risiko Infeksi
- SDKI: Peningkatan risiko terserang oleh patogen.
- SLKI: Pasien bebas dari infeksi.
- SIKI: Intervensi keperawatan untuk mencegah dan mengendalikan infeksi.
- Penjelasan: Pasien memiliki riwayat penyakit tipes dan ISPA, serta hasil pemeriksaan menunjukkan peningkatan parameter infeksi (leukosit, trombosit, dan urinalisis), sehingga pasien berisiko mengalami infeksi.
3. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- SDKI: Asupan nutrisi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- SLKI: Pasien dapat mempertahankan berat badan dalam rentang normal.
- SIKI: Intervensi keperawatan untuk memfasilitasi pemenuhan kebutuhan nutrisi.
- Penjelasan: Pasien mengalami penurunan intake karena nyeri saat menelan, sehingga asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
Dalam penerapan asuhan keperawatan, perawat perlu melakukan pengkajian komprehensif, menetapkan prioritas masalah, merencanakan intervensi yang sesuai, serta melakukan monitoring dan evaluasi untuk memastikan peningkatan status kesehatan pasien. -
Article No. 3418 | 24 Oct 2024
Klinis : pasien mengatakan merasa sedih akan keadaan bayinya dan merasa takut untuk persalinan pervaginam, Pasien tampak tegang dan sedih, Suara bergetar, Tekanan darah 112/72 mmHg, Nadi 91 bpm, Suhu 36,3 celcius, SpO2 97%
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan informasi yang diberikan, maka diagnosis keperawatan yang sesuai adalah:
1. Kecemasan berhubungan dengan kondisi bayi dan rasa takut terhadap persalinan pervaginam ditandai dengan pasien mengatakan merasa sedih akan keadaan bayinya dan merasa takut untuk persalinan pervaginam, pasien tampak tegang dan sedih, serta suara bergetar.
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Kecemasan adalah respon emosional dan psikologis individu terhadap ancaman yang tidak jelas dan non spesifik.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Tujuan keperawatan yang diharapkan adalah pasien dapat menunjukkan penurunan tingkat kecemasan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah:
- Identifikasi penyebab dan faktor yang mempengaruhi kecemasan
- Ciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman
- Berikan informasi yang jelas dan akurat terkait kondisi bayi dan proses persalinan
- Latih teknik relaksasi dan manajemen stres
- Libatkan keluarga dalam memberikan dukungan
Dengan kondisi vital pasien yang stabil (TD 112/72 mmHg, Nadi 91 bpm, Suhu 36,3°C, SpO2 97%), maka fokus utama intervensi keperawatan adalah mengurangi kecemasan pasien. -
Article No. 3419 | 24 Oct 2024
Klinis : pasien mengatakan merasa sedih akan keadaan bayinya yang meninggal dan merasa takut untuk persalinan pervaginam, Pasien tampak tegang dan sedih, Suara bergetar, Tekanan darah 112/72 mmHg, Nadi 91 bpm, Suhu 36,3 celcius, SpO2 97%
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi yang Anda berikan, saya dapat memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Diagnosa Keperawatan:
1. Berduka Disfungsional
Penjelasan:
Berduka Disfungsional adalah respon individu terhadap kehilangan yang ditandai dengan ekspresi emosi yang tidak sesuai, maladaptif, atau tidak efektif. Dalam kasus ini, pasien menunjukkan gejala-gejala seperti merasa sedih akan keadaan bayinya yang meninggal dan merasa takut untuk persalinan pervaginam. Pasien juga tampak tegang dan sedih, serta suaranya bergetar.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Berduka Disfungsional didefinisikan sebagai "Respon individu terhadap kehilangan yang ditandai dengan ekspresi emosi yang tidak sesuai, maladaptif, atau tidak efektif".
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran keperawatan yang diharapkan untuk Berduka Disfungsional adalah:
1. Pasien dapat mengekspresikan perasaan berduka secara efektif.
2. Pasien dapat menerima kehilangan yang dialami.
3. Pasien dapat menjalankan aktivitas sehari-hari dengan baik.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan untuk Berduka Disfungsional meliputi:
1. Memberikan dukungan emosional
2. Memfasilitasi penerimaan kehilangan
3. Membantu pasien mengekspresikan perasaan berduka
4. Membantu pasien mengatasi rasa takut
Dengan penerapan standar SDKI, SLKI, dan SIKI, diharapkan dapat membantu pasien dalam menghadapi dan mengelola perasaan berduka yang dialaminya. -
Article No. 3420 | 24 Oct 2024
Klinis : pasien mengatakan mendengar suatu suara
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda jelaskan, yaitu pasien mengatakan mendengar suatu suara, maka diagnosa keperawatan yang sesuai adalah:
1. Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi Pendengaran
Penjelasan singkat mengenai standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi ini:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi Pendengaran adalah persepsi palsu atau distorsi terhadap suara yang terjadi tanpa adanya stimulus eksternal yang nyata. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor biologis, psikologis, atau faktor lingkungan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dengan diagnosa ini adalah pasien dapat mengenali halusinasinya, mampu mengontrol halusinasi, dan tidak merespon halusinasi secara berlebihan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Identifikasi tipe, frekuensi, dan karakteristik halusinasi.
2. Berikan lingkungan yang tenang dan aman.
3. Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi untuk mengontrol halusinasi.
4. Libatkan keluarga dalam proses perawatan.
5. Berikan obat-obatan sesuai indikasi.
Dengan pendekatan yang komprehensif, diharapkan pasien dapat mengatasi halusinasi yang dialaminya dan mencapai perbaikan kondisi. -
Article No. 3421 | 24 Oct 2024
Klinis : dandy walker syndrome
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Dandy-Walker Syndrome.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
Penjelasan: Dandy-Walker Syndrome dapat menyebabkan akumulasi cairan di dalam otak, yang dapat menghambat aliran udara dan mengganggu fungsi pernafasan.
2. Risiko Terjadinya Kerusakan Integritas Kulit
Penjelasan: Pasien dengan Dandy-Walker Syndrome mungkin mengalami peningkatan tekanan intrakranial, yang dapat menyebabkan kerusakan pada kulit dan jaringan di sekitar area kepala.
3. Gangguan Mobilitas Fisik
Penjelasan: Dandy-Walker Syndrome dapat menyebabkan keterbatasan pergerakan dan kontrol motorik pada pasien, yang dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
SDKI adalah standar yang digunakan untuk mengidentifikasi dan merumuskan diagnosis keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien. Dalam kasus Dandy-Walker Syndrome, diagnosis keperawatan yang sesuai adalah Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas, Risiko Terjadinya Kerusakan Integritas Kulit, dan Gangguan Mobilitas Fisik.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
SLKI adalah standar yang digunakan untuk menentukan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan. Untuk kasus Dandy-Walker Syndrome, luaran yang diharapkan adalah Bersihan Jalan Napas Efektif, Integritas Kulit Terjaga, dan Mobilitas Fisik Membaik.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
SIKI adalah standar yang digunakan untuk menentukan intervensi keperawatan yang sesuai dengan diagnosis keperawatan. Intervensi yang dapat dilakukan untuk pasien dengan Dandy-Walker Syndrome antara lain:
- Pemantauan Fungsi Pernafasan
- Perawatan Kulit
- Terapi Fisik
Secara keseluruhan, diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Dandy-Walker Syndrome telah dipaparkan. Sebagai perawat profesional, saya siap untuk memberikan perawatan yang komprehensif dan berkualitas tinggi bagi pasien dengan kondisi ini. -
Article No. 3422 | 24 Oct 2024
Klinis : Data Subyektif: Ny. R mengatakan sering merasa sedih dan hampa setiap harinya. Data Obyektif: sangat terlihat kurang bersemangat
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Proses Pikir: Depresi
Penjelasan singkat berdasarkan SDKI - SLKI - SIKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia - Standar Luaran Keperawatan Indonesia - Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Gangguan Proses Pikir: Depresi adalah kondisi emosional yang ditandai dengan perasaan sedih, hampa, tidak berharga, kehilangan minat, dan terjadi perubahan pola tidur serta nafsu makan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Stabilitas Emosi
2. Persepsi Diri: Harga Diri
3. Koping
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Terapi Reminiscence
2. Terapi Suportif
3. Manajemen Depresi
Berdasarkan data subyektif dan obyektif yang diberikan, Ny. R menunjukkan tanda-tanda depresi seperti merasa sedih dan hampa setiap hari, serta terlihat kurang bersemangat. Intervensi keperawatan yang dapat diberikan adalah terapi reminiscence untuk membantu Ny. R mengingat dan menceritakan pengalaman positif di masa lalu, terapi suportif untuk memberikan dukungan emosional, dan manajemen depresi untuk membantu Ny. R mengelola gejala depresi yang dialami. -
Article No. 3423 | 24 Oct 2024
Klinis : Data Subyektif: Ny. R mengatakan sering merasa sedih dan hampa setiap harinya. Data Obyektif: sangat terlihat kurang bersemangat
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Proses Pikir : Depresi
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Gangguan Proses Pikir : Depresi adalah keadaan seseorang yang menunjukkan perasaan sedih, kehilangan minat atau kesenangan, perasaan bersalah atau tidak berharga, gangguan tidur atau selera makan, dan penurunan konsentrasi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah pasien dapat mengenali dan mengekspresikan perasaan dengan baik, pasien dapat beraktivitas secara optimal, dan pasien dapat mempertahankan harga diri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan antara lain:
1. Monitor tanda dan gejala depresi
2. Ciptakan lingkungan yang tenang dan terapeutik
3. Libatkan pasien dalam aktivitas yang menyenangkan
4. Berikan dukungan emosional dan psikolonial
5. Ajarkan teknik relaksasi
6. Kolaborasi dengan terapis jiwa untuk pemberian terapi obat jika diperlukan
Jadi, berdasarkan data subjektif dan objektif yang diberikan, pasien Ny. R kemungkinan mengalami depresi yang ditandai dengan perasaan sedih dan hampa setiap hari serta kurang bersemangat. Intervensi keperawatan yang dilakukan bertujuan untuk mengenali, mengekspresikan, dan mengatasi gejala depresi yang dialami pasien. -
Article No. 3424 | 24 Oct 2024
Klinis : Data Subyektif: Ny. R mengatakan sering merasa sedih dan hampa setiap harinya. Data Obyektif: sangat terlihat kurang bersemangat
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi Ny. R.
Diagnosa Keperawatan:
Respon Emosional Negatif
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Respon Emosional Negatif didefinisikan sebagai perasaan atau emosi yang tidak menyenangkan, seperti sedih, takut, marah, cemas, dan depresi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan pada kondisi ini adalah klien dapat menunjukkan ekspresi emosi yang sesuai, mempertahankan suasana hati yang positif, dan mampu mengatasi masalah emosional yang dihadapi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan antara lain:
1. Identifikasi emosi dan penyebab munculnya
2. Berikan dukungan emosional dan empati
3. Ajarkan teknik manajemen stres dan relaksasi
4. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (psikolog, psikiater) jika diperlukan
Berdasarkan data subyektif dan objektif yang diberikan, Ny. R menunjukkan tanda-tanda respon emosional negatif seperti sering merasa sedih dan hampa, serta terlihat kurang bersemangat. Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Respon Emosional Negatif, dan intervensi yang dapat dilakukan adalah identifikasi emosi, pemberian dukungan emosional, serta pembelajaran teknik manajemen stres dan relaksasi. -
Article No. 3425 | 24 Oct 2024
Klinis : Pasien wanita, usia 60 tahun, mengalami nyeri dada yang hebat, menjalar ke lengan kiri, disertai dengan sesak napas, mual, dan keringat dingin. EKG menunjukkan infark miokard akut. Pasien memiliki riwayat hipertensi dan diabetes melitus tipe 2.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis pasien tersebut adalah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: I21.0
- Deskripsi: Infark miokard anterior akut
Pasien mengalami gejala-gejala yang khas untuk infark miokard akut, dengan nyeri dada yang hebat, menjalar ke lengan kiri, disertai sesak napas, mual, dan keringat dingin. Elektrokardiogram (EKG) juga menunjukkan adanya infark miokard akut. Selain itu, pasien memiliki riwayat hipertensi dan diabetes melitus tipe 2, yang merupakan faktor risiko untuk penyakit jantung koroner.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 00.66
- Deskripsi: Dilatasi dan perbaikan pembuluh darah koroner dengan stent, tanpa tromboektomi
Dalam kasus ini, pasien mungkin memerlukan tindakan intervensi koroner seperti pemasangan stent untuk mengatasi sumbatan pembuluh darah koroner yang menyebabkan infark miokard akut. Kode ICD-9-CM 00.66 dapat digunakan untuk mencatat tindakan tersebut, jika dilakukan. -
Article No. 3426 | 24 Oct 2024
Klinis : ketidakstabilan kadar glukosa darah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan nada akademis dan persona sebagai pakar perawat, berikut diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi ketidakstabilan kadar glukosa darah:
Diagnosa Keperawatan:
Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh berhubungan dengan Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Keadaan dimana asupan nutrisi tidak dapat memenuhi kebutuhan metabolik.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kadar Glukosa Darah Terkendali
2. Pengetahuan Pasien tentang Manajemen Diabetes Meningkat
3. Intake Nutrisi Adekuat
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Diabetes Melitus
2. Edukasi Gizi
3. Monitor Kadar Glukosa Darah
Intervensi kunci yang dapat dilakukan perawat:
- Lakukan pemantauan kadar glukosa darah secara rutin
- Berikan edukasi terkait manajemen diabetes, diet, dan gaya hidup sehat
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk mengoptimalkan kontrol glukosa darah pasien
Tujuan utamanya adalah untuk membantu pasien mencapai kadar glukosa darah yang stabil, mengurangi risiko komplikasi, dan meningkatkan kualitas hidup pasien.