Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 20400 | 04 Aug 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan haid tidak lancar sejak lama, terakhir haid 2 bulan yang lalu
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
1. Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi berikut: pasien datang dengan keluhan haid tidak lancar sejak lama, terakhir haid 2 bulan yang lalu.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi ini adalah "Gangguan Pola Menstruasi". Diagnosa ini mencerminkan adanya pola menstruasi yang tidak normal atau tidak teratur pada pasien. Gangguan Pola Menstruasi didefinisikan sebagai "Perubahan siklus menstruasi yang tidak sesuai dengan rentang normal, yang menyebabkan ketidaknyamanan fisik dan emosional".
Pada kasus ini, pasien mengeluhkan haid yang tidak lancar sejak lama, dengan jarak terakhir haid 2 bulan yang lalu. Hal ini menunjukkan adanya pola menstruasi yang tidak teratur, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perubahan hormonal, stres, atau kondisi medis lainnya.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI).
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan pada pasien dengan Gangguan Pola Menstruasi adalah:
a. Pemulihan Pola Menstruasi: Pasien menunjukkan pemulihan pola menstruasi yang teratur, dengan siklus haid yang kembali normal.
b. Penurunan Keluhan: Pasien menunjukkan penurunan keluhan terkait gangguan pola menstruasi, seperti nyeri, kram, atau perdarahan yang tidak normal.
c. Peningkatan Pengetahuan: Pasien menunjukkan peningkatan pengetahuan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pola menstruasi dan cara mengelolanya.
d. Peningkatan Kepatuhan: Pasien menunjukkan kepatuhan terhadap rencana perawatan yang ditetapkan, termasuk pengobatan, gaya hidup, dan tindak lanjut.
e. Peningkatan Kualitas Hidup: Pasien menunjukkan peningkatan kualitas hidup, termasuk aspek fisik, emosional, dan sosial.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI).
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran pada pasien dengan Gangguan Pola Menstruasi meliputi:
a. Pengkajian Komprehensif: Melakukan pengkajian yang komprehensif untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan gangguan pola menstruasi, seperti riwayat medis, gaya hidup, stres, dan kondisi hormonal.
b. Edukasi dan Konseling: Memberikan edukasi dan konseling kepada pasien terkait pola menstruasi normal, faktor-faktor yang dapat mempengaruhinya, serta strategi pengelolaan yang dapat dilakukan.
c. Kolaborasi dengan Tenaga Kesehatan Lain: Berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain, seperti dokter obstetri dan ginekologi, untuk melakukan pemeriksaan dan intervensi medis yang diperlukan, seperti pemeriksaan laboratorium, terapi hormonal, atau tindakan lainnya.
d. Manajemen Gaya Hidup: Membantu pasien mengembangkan dan menerapkan strategi gaya hidup yang dapat mendukung pemulihan pola menstruasi, seperti manajemen stres, pola makan yang sehat, dan aktivitas fisik yang teratur.
e. Pemantauan dan Evaluasi: Melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala untuk menilai efektivitas intervensi dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.
Dengan melaksanakan intervensi keperawatan yang komprehensif dan kolaboratif, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diharapkan, yaitu pemulihan pola menstruasi yang teratur, penurunan keluhan, peningkatan pengetahuan, kepatuhan, dan kualitas hidup. -
Article No. 20401 | 04 Aug 2025
Klinis : Pasien perempuan, usia 6 tahun, datang dengan keluhan batuk kering selama 1 minggu, demam, sesak napas. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah bronkopneumonia dan dispnea.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci terkait diagnosis keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosis Keperawatan SDKI:
Berdasarkan kondisi pasien perempuan usia 6 tahun dengan keluhan batuk kering selama 1 minggu, demam, dan sesak napas, serta hasil pemeriksaan yang menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas dan lesi di paru, maka diagnosis keperawatan yang sesuai adalah:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang bersih.
Karakteristik Definisi: Kesulitan bernafas, suara napas tambahan, sputum yang berlebihan, batuk tidak efektif.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
Setelah diberikan asuhan keperawatan yang tepat, diharapkan pasien dapat mencapai luaran sebagai berikut:
1. Bersihan Jalan Napas
- Pasien dapat batuk dan bersin dengan efektif
- Pasien dapat mengeluarkan sekret dengan mudah
- Pasien menunjukkan kesulitan bernapas yang berkurang
- Pasien menunjukkan suara napas tambahan yang berkurang
Intervensi Keperawatan (SIKI):
Untuk mencapai luaran yang diharapkan, berikut adalah intervensi keperawatan yang dapat dilakukan:
1. Manajemen Jalan Napas
- Lakukan suction untuk mengeluarkan sekret
- Berikan oksigen sesuai kebutuhan pasien
- Ajarkan teknik batuk efektif dan napas dalam
- Berikan humidifikasi udara
- Posisikan pasien dengan posisi semi-fowler untuk memudahkan drainase sekret
- Berikan bronkodilator dan mukolitik sesuai instruksi medis
2. Manajemen Demam
- Monitor suhu tubuh secara berkala
- Berikan antipiretik sesuai instruksi medis
- Pertahankan asupan cairan yang adekuat
- Berikan kompres hangat/dingin untuk menurunkan demam
3. Manajemen Dispnea
- Monitor tanda-tanda vital, terutama frekuensi napas
- Pertahankan jalan napas yang bersih
- Berikan oksigen sesuai kebutuhan
- Ajarkan teknik pernapasan yang efektif
- Pertahankan posisi semi-fowler untuk memudahkan napas
Penjelasan yang rinci di atas didasarkan pada praktik keperawatan yang berpusat pada pasien dan berfokus pada pencapaian luaran yang diharapkan. Tujuan dari intervensi keperawatan ini adalah untuk membantu pasien mencapai status kesehatan yang optimal dan pulih dari kondisi bronkopneumonia dan dispnea. -
Article No. 20402 | 04 Aug 2025
Klinis : Pasien perempuan, usia 6 tahun, datang dengan keluhan batuk kering selama 1 minggu, demam, sesak napas. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah bronkopneumonia dan dispnea.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dengan mempertimbangkan kondisi pasien perempuan berusia 6 tahun yang datang dengan keluhan batuk kering selama 1 minggu, demam, sesak napas, serta hasil pemeriksaan yang menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas dan lesi di paru, maka diagnosis awal adalah sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: J15.9
- Deskripsi: Pneumonia bakteri, tidak diklasifikasikan di tempat lain
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 93.90
- Deskripsi: Prosedur pernafasan, tidak diklasifikasikan di tempat lain
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 J15.9 (Pneumonia bakteri, tidak diklasifikasikan di tempat lain) sesuai dengan diagnosis awal bronkopneumonia. Kode ini digunakan untuk pneumonia bakteri yang tidak dapat diklasifikasikan ke kategori yang lebih spesifik.
2. Kode ICD-9-CM 93.90 (Prosedur pernafasan, tidak diklasifikasikan di tempat lain) dapat digunakan untuk prosedur atau tindakan medis yang berkaitan dengan pemeriksaan atau manajemen pernafasan pasien, seperti pemeriksaan fisik, pemeriksaan radiologis, atau pemberian terapi oksigen.
Catatan: Kode ICD-9-CM hanya digunakan jika terdapat informasi yang spesifik mengenai prosedur atau tindakan medis yang dilakukan. Dalam kasus ini, tidak ada informasi yang cukup untuk menentukan kode ICD-9-CM yang lebih spesifik. -
Article No. 20403 | 04 Aug 2025
Klinis : Pasien perempuan, usia 6 tahun, datang dengan keluhan batuk kering selama 1 minggu, demam, sesak napas. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah bronkopneumonia dan dispnea.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan atau mempertahankan jalan napas terbuka untuk memfasilitasi pertukaran gas.
- Penyebab: Produksi sekret yang berlebihan, obstruksi jalan napas, kelelahan otot pernapasan.
- Tanda dan Gejala: Batuk tidak efektif, sianosis, dispnea, ortopnea, suara napas tambahan.
2. Risiko Infeksi
- Definisi: Rentan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen, yang dapat membahayakan kesehatan.
- Faktor Risiko: Imaturitas sistem kekebalan tubuh, pajanan terhadap patogen, prosedur invasif.
- Tanda dan Gejala: Demam, leukositosis, peningkatan tanda inflamasi.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Bersihan Jalan Napas Efektif
- Definisi: Kemampuan untuk membersihkan atau mempertahankan jalan napas terbuka untuk memfasilitasi pertukaran gas.
- Indikator:
- Frekuensi napas dalam batas normal
- Tidak ada tanda-tanda distres pernapasan
- Tidak ada suara napas tambahan
- Mampu batuk dan bernapas dengan efektif
2. Terbebas dari Infeksi
- Definisi: Tidak ada tanda atau gejala infeksi.
- Indikator:
- Suhu tubuh dalam batas normal
- Tidak ada peningkatan tanda inflamasi
- Hasil laboratorium dalam batas normal
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Manajemen Jalan Napas
- Lakukan suction jika diperlukan
- Berikan oksigen sesuai kebutuhan
- Lakukan fisioterapi dada
- Manajemen Batuk
- Ajarkan teknik batuk efektif
- Berikan obat-obatan untuk mengurangi produksi sekret
- Manajemen Nutrisi
- Berikan nutrisi yang adekuat untuk pemulihan
2. Risiko Infeksi
- Manajemen Infeksi
- Monitor tanda-tanda infeksi secara ketat
- Berikan antibiotik sesuai indikasi
- Lakukan prosedur aseptik saat perawatan
- Edukasi Kesehatan
- Ajarkan keluarga tentang pencegahan infeksi
- Berikan edukasi tentang manajemen gejala infeksi
Penjelasan:
Berdasarkan kondisi pasien, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif dan Risiko Infeksi. Pasien mengalami batuk kering, sesak napas, dan hasil pemeriksaan menunjukkan adanya lesi di paru, sehingga perlu penanganan untuk mempertahankan jalan napas terbuka dan mencegah terjadinya infeksi. Luaran yang diharapkan adalah Bersihan Jalan Napas Efektif dan Terbebas dari Infeksi, yang dapat dicapai melalui intervensi keperawatan seperti manajemen jalan napas, manajemen batuk, manajemen nutrisi, manajemen infeksi, dan edukasi kesehatan. Penjelasan yang diberikan diharapkan dapat memberikan pemahaman yang komprehensif tentang kondisi pasien dan perencanaan asuhan keperawatan yang sesuai. -
Article No. 20404 | 04 Aug 2025
Klinis : gangguan memori
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah Diagnosa Keperawatan, penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi gangguan memori:
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Memori (00131)
Definisi:
Ketidakmampuan untuk mengingat atau mengingat kembali informasi atau pengalaman sebelumnya.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00131
Judul: Gangguan Memori
Definisi: Ketidakmampuan untuk mengingat atau mengingat kembali informasi atau pengalaman sebelumnya.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: LS 0131
Judul: Memori Membaik
Definisi: Kemampuan untuk mengingat atau mengingat kembali informasi atau pengalaman sebelumnya.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: SI 0131
Judul: Manajemen Memori
Definisi: Upaya membantu individu dalam meningkatkan atau mempertahankan kemampuan mengingat atau mengingat kembali informasi atau pengalaman sebelumnya.
Sebagai seorang perawat, saya akan membantu Anda dalam mengelola gangguan memori yang Anda alami. Saya akan melakukan assessment secara komprehensif untuk mengetahui penyebab dan tingkat keparahan gangguan memori Anda. Selanjutnya, saya akan menyusun rencana asuhan keperawatan yang berfokus pada peningkatan atau pemeliharaan kemampuan memori Anda. Intervensi yang mungkin dilakukan mencakup latihan memori, stimulasi kognitif, pemberian bantuan dalam aktivitas sehari-hari, dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya. Saya akan terus memantau perkembangan Anda dan melakukan evaluasi secara berkala untuk memastikan bahwa tujuan perawatan tercapai. -
Article No. 20405 | 04 Aug 2025
Klinis : gangguan memori
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: **Diagnosa Keperawatan untuk Gangguan Memori**
*(Berdasarkan Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia [SDKI], Standar Luaran Keperawatan Indonesia [SLKI], dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia [SIKI] – PPNI)*
---
### **1. Diagnosa Keperawatan (SDKI)**
**Kode:** D.0016
**Judul:** **Gangguan Memori**
**Definisi:**
Kondisi di mana individu mengalami penurunan kemampuan untuk mengingat, menyimpan, atau memanggil kembali informasi, yang dapat bersifat sementara atau menetap. Gangguan ini dapat disebabkan oleh faktor fisiologis (misalnya demensia, cedera otak), psikologis, atau lingkungan.
**Karakteristik Mayor:**
- Kesulitan mengingat informasi baru atau kejadian terkini.
- Disorientasi waktu, tempat, atau orang.
- Pengulangan pertanyaan atau pernyataan yang sama.
- Ketergantungan pada alat bantu memori (catatan, pengingat elektronik).
**Faktor Terkait:**
- Penuaan (degenerasi saraf).
- Gangguan neurologis (Alzheimer, stroke).
- Gangguan metabolik (hipotiroidisme, defisiensi vitamin B12).
- Efek samping obat atau zat kimia.
---
### **2. Luaran Keperawatan (SLKI)**
**Kode:** L.1405
**Judul:** **Fungsi Kognitif**
**Indikator Luaran:**
- Klien mampu mengingat informasi penting dengan bantuan (misalnya: nama keluarga, lokasi rumah).
- Klien menunjukkan peningkatan penggunaan strategi memori (catatan, rutinitas).
- Klien dapat mengenali orang atau tempat familiar.
**Skala Pengukuran:**
- **1:** Tidak pernah menunjukkan kemampuan.
- **5:** Selalu menunjukkan kemampuan secara mandiri.
---
### **3. Intervensi Keperawatan (SIKI)**
**Kode:** I.09028
**Judul:** **Latihan Memori**
**Definisi:**
Memberikan stimulasi kognitif dan teknik untuk meningkatkan retensi memori melalui aktivitas terstruktur.
**Aktivitas Intervensi:**
- **Orientasi Realitas:** Mengingatkan klien tentang waktu, tempat, dan identitas secara berkala.
- **Mnemonik:** Mengajarkan teknik asosiasi (misalnya: singkatan, visualisasi).
- **Lingkungan Terstruktur:** Menyediakan pengingat visual (kalender, label).
- **Latihan Kognitif:** Permainan memori (teka-teki, mengingat daftar kata).
**Kode Tambahan:**
- **I.09029 (Dukungan Keluarga):** Edukasi keluarga tentang strategi komunikasi dan pendampingan.
- **I.05010 (Manajemen Obat):** Memastikan kepatuhan terhadap terapi farmakologis (jika ada).
---
### **Catatan Akademik**
Gangguan memori memerlukan pendekatan holistik dengan intervensi multidisiplin. Peran perawat mencakup asesmen berkala, modifikasi lingkungan, dan kolaborasi dengan tim medis untuk menangani penyebab dasar (misalnya: terapi okupasi, psikiatri). Pemantauan progres luaran menggunakan SLKI penting untuk mengevaluasi efektivitas intervensi.
**Referensi:**
- PPNI. (2019). *Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI) Edisi 6*.
- PPNI. (2019). *Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) Edisi 4*.
- PPNI. (2019). *Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) Edisi 4*.
*(Format RTF dapat disesuaikan dengan kebutuhan dokumen klinis/resmi)* -
Article No. 20406 | 04 Aug 2025
Klinis : diagnosa penyakit diabetes melitus tipe 2 harus ada kata di tandai dengan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan hormat, sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan, serta penjelasan singkat mengenai SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi *diabetes melitus tipe 2*.
Diagnosa Keperawatan:
*Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah* (kode: 00179)
Definisi: Variasi dalam kadar glukosa darah yang tidak dapat diprediksi dan tidak terkendali.
SDKI:
- Kadar Glukosa Darah (kode: 10001)
Definisi: Konsentrasi glukosa yang terukur dalam darah.
- Aktivitas Fisik (kode: 10002)
Definisi: Gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka dan memerlukan pengeluaran energi.
- Pengetahuan Manajemen Diabetes (kode: 10003)
Definisi: Pemahaman tentang diabetes, termasuk etiologi, tanda dan gejala, pengobatan, dan pencegahan komplikasi.
SLKI:
- Stabilitas Kadar Glukosa Darah (kode: 20001)
Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan kadar glukosa darah dalam rentang normal.
- Partisipasi dalam Perawatan Diri (kode: 20002)
Definisi: Keterlibatan individu dalam aktivitas yang meningkatkan atau mempertahankan kesehatan.
- Pengendalian Diabetes (kode: 20003)
Definisi: Kemampuan untuk mengelola diabetes secara efektif.
SIKI:
- Pemantauan Kadar Glukosa Darah (kode: 30001)
Definisi: Pengukuran dan pencatatan kadar glukosa darah.
- Manajemen Latihan Fisik (kode: 30002)
Definisi: Pemberian panduan untuk melakukan aktivitas fisik yang sesuai.
- Edukasi Manajemen Diabetes (kode: 30003)
Definisi: Pemberian informasi dan pelatihan tentang pengelolaan diabetes.
Dalam praktik keperawatan, diagnosa, luaran, dan intervensi keperawatan yang terkait dengan *diabetes melitus tipe 2* sangat penting untuk memastikan perawatan yang komprehensif dan terarah bagi pasien. -
Article No. 20407 | 04 Aug 2025
Klinis : diagnosa sistem persarafan penyakit stroke masalah aktivitas fisik
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang sesuai dengan kondisi yang Anda berikan.
1. Kode ICD-10:
- Kode: I63
- Deskripsi: Infark serebri
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 93.31
- Deskripsi: Terapi fisik, latihan dan rehabilitasi
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 I63 (Infark serebri) sesuai dengan diagnosis sistem persarafan penyakit stroke yang Anda berikan. Infark serebri merupakan salah satu tipe stroke yang disebabkan oleh sumbatan aliran darah ke otak, menyebabkan kerusakan jaringan otak.
2. Kode ICD-9-CM 93.31 (Terapi fisik, latihan dan rehabilitasi) sesuai dengan masalah aktivitas fisik yang disebabkan oleh kondisi stroke. Prosedur ini melibatkan intervensi terapeutik untuk membantu pasien stroke meningkatkan fungsi fisik, mobilitas, dan kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Dalam penanganan pasien stroke, terapi fisik, latihan, dan rehabilitasi merupakan komponen penting dalam proses pemulihan dan peningkatan kemampuan fungsional pasien. Tujuan utamanya adalah membantu pasien mencapai kemandirian yang optimal dalam melakukan aktivitas sehari-hari. -
Article No. 20408 | 04 Aug 2025
Klinis : diagnosa penyakit diabetes melitus tipe 2 harus ada kata di tandai dengan
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Tentu, saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis untuk kondisi penyakit diabetes melitus tipe 2.
1. Kode ICD-10:
- Kode: E11
- Deskripsi: *Diabetes melitus tipe 2*
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 99.15
- Deskripsi: Pemberian insulin, dengan tone = akademis, persona = dokter/perekam medik
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 E11 merupakan kode untuk *Diabetes melitus tipe 2*, yang merupakan bentuk paling umum dari diabetes. Diabetes melitus tipe 2 adalah kondisi di mana tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan efektif atau tidak dapat memproduksi insulin yang cukup, menyebabkan kadar gula darah yang tinggi.
2. Kode ICD-9-CM 99.15 adalah kode untuk "Pemberian insulin", yang merupakan salah satu terapi utama untuk mengelola diabetes melitus tipe 2. Pemberian insulin dapat dilakukan melalui injeksi atau infus intravena untuk membantu mengontrol kadar gula darah pada pasien dengan diabetes melitus tipe 2.
Dalam praktik klinis, kode ICD-10 dan ICD-9-CM digunakan oleh dokter, perekam medis, dan tenaga kesehatan lainnya untuk mengidentifikasi dan mendokumentasikan diagnosis dan prosedur medis yang dilakukan pada pasien. Penggunaan kode yang tepat sangat penting untuk tujuan dokumentasi, penagihan, dan pelaporan kesehatan. -
Article No. 20409 | 04 Aug 2025
Klinis : diagnosa sistem persarafan penyakit stroke masalah aktivitas fisik
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang sesuai dengan kondisi yang Anda berikan:
1. Kode ICD-10:
- Kode: I64
- Deskripsi: Stroke, tidak ditentukan apakah trombotik atau perdarahan
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 93.83
- Deskripsi: Terapi fisik, termasuk latihan untuk meningkatkan rentang gerak, kekuatan, dan koordinasi.
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 I64 (Stroke, tidak ditentukan apakah trombotik atau perdarahan) digunakan untuk menggambarkan kondisi stroke yang tidak dapat diklasifikasikan secara spesifik sebagai stroke iskemik (trombotik) atau stroke hemoragik (perdarahan). Ini merupakan diagnosis yang umum digunakan ketika informasi yang tersedia tidak cukup untuk menentukan tipe stroke yang lebih spesifik.
2. Kode ICD-9-CM 93.83 (Terapi fisik, termasuk latihan untuk meningkatkan rentang gerak, kekuatan, dan koordinasi) menggambarkan tindakan medis yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah aktivitas fisik yang sering terjadi pada pasien dengan riwayat stroke. Terapi fisik ini bertujuan untuk membantu pasien meningkatkan mobilitas, kekuatan, dan koordinasi gerak, sehingga dapat memaksimalkan kemampuan fungsional dan kualitas hidup.
Secara umum, pasien dengan riwayat stroke membutuhkan penanganan yang komprehensif, termasuk diagnosis yang tepat dan intervensi medis yang sesuai, seperti terapi fisik, untuk membantu pemulihan dan peningkatan aktivitas fisik.