Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 3656 | 26 Oct 2024
Klinis : Nn. Y umur 19 tahun dilakukan HD 2x seminggu setiap hari rabu-sabtu. Pasien sudah menjalani HD rutin sejak 6 tahun yang lalu. Pada saat dilakukan pemeriksaan didapatkan data sebagai berikut : Berat badan kering mengalami penurunan (BB kering 3 bulan yang lalu 50 kg dan saat ini BB kering 45 kg). Pasien mengalami penurunan nafsu makan dan memiliki riwayat alergi terhadap ikan laut. Pasien mengalami diare sudah 5 hari. Konjutiva tampak anemis, tulang area wajah tampak menonjol, klavicula terlihat menonjol,massa otot di area tangan atas sudah banyak berkurang. Hasil pemeriksaan lab didapatkan data : Hb 7,9g/dl/ Ht 2.4 %/ serum Albumin 2,95g/dl/ SI 141 mg/dl/ TIBC 166mg/dl
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien Nn. Y yang Anda jabarkan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang sesuai:
Diagnosa Keperawatan:
1. Malnutrisi
2. Intoleransi aktivitas
3. Diare
Penjelasan:
1. Malnutrisi
- SDKI: Malnutrisi
- SLKI: Manajemen Nutrisi
- SIKI: Manajemen Nutrisi
Penjelasan: Pasien mengalami penurunan berat badan kering yang signifikan, penurunan nafsu makan, dan pemeriksaan laboratorium menunjukkan nilai albumin yang rendah, menandakan adanya masalah nutrisi.
2. Intoleransi aktivitas
- SDKI: Intoleransi Aktivitas
- SLKI: Pemulihan Fisik
- SIKI: Manajemen Energi
Penjelasan: Pasien menjalani hemodialisis rutin 2 kali seminggu, serta tampak adanya penurunan massa otot di area tangan atas, mengindikasikan keterbatasan dalam melakukan aktivitas.
3. Diare
- SDKI: Diare
- SLKI: Manajemen Eliminasi
- SIKI: Manajemen Diare
Penjelasan: Pasien mengalami diare selama 5 hari, yang dapat menyebabkan terjadinya kehilangan cairan dan elektrolit.
Secara singkat, diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien Nn. Y adalah malnutrisi, intoleransi aktivitas, dan diare. Penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, dan SIKI untuk masing-masing diagnosa juga telah dipaparkan. -
Article No. 3657 | 26 Oct 2024
Klinis : Seorang pasien wanita berusia 55 tahun datang dengan keluhan utama kelelahan yang mudah, pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki, sesak napas saat beraktivitas ringan, mual dan muntah, serta sering berkemih pada malam hari. Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan tekanan darah tinggi, edema, dan suara jantung S3. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan peningkatan kadar kreatinin dan BUN, penurunan GFR, serta proteinuria. Diagnosis kerja adalah gagal ginjal kronis stadium 4 dengan hipertensi.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan hormat, saya sebagai perawat senior akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan fungsi ginjal, ditandai dengan edema, sesak napas, dan peningkatan berat badan.
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelelahan, ditandai dengan mudah merasa lelah saat beraktivitas ringan.
3. Perubahan pola eliminasi berhubungan dengan penurunan fungsi ginjal, ditandai dengan sering berkemih di malam hari dan proteinuria.
4. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual dan muntah.
5. Risiko komplikasi hipertensi berhubungan dengan peningkatan tekanan darah.
Penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, dan SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Merupakan panduan terstandar untuk menentukan diagnosa keperawatan berdasarkan NANDA-I.
- Diagnosa keperawatan yang teridentifikasi sesuai dengan SDKI adalah kelebihan volume cairan, intoleransi aktivitas, perubahan pola eliminasi, ketidakseimbangan nutrisi, dan risiko komplikasi hipertensi.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Merupakan panduan terstandar untuk menetapkan luaran atau hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
- Luaran keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien ini antara lain: keseimbangan cairan, peningkatan toleransi aktivitas, pola eliminasi urin yang efektif, status nutrisi yang adekuat, dan pencegahan komplikasi hipertensi.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Merupakan panduan terstandar untuk menentukan intervensi keperawatan yang tepat.
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain: manajemen cairan, manajemen aktivitas, manajemen eliminasi, manajemen nutrisi, dan manajemen hipertensi.
Penerapan SDKI, SLKI, dan SIKI dalam praktik keperawatan akan membantu memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif, terstandar, dan berkualitas bagi pasien dengan gagal ginjal kronis stadium 4 dan hipertensi. -
Article No. 3658 | 26 Oct 2024
Klinis : Tn.a usia 55 tahun mengatakan bahwa di bola mata terdapak lendir putih yang menyebabkan penglihatan menjadi buram
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang sesuai dengan kondisi pasien Tn. A yang anda deskripsikan.
1. Kode ICD-10:
- Kode: H11.0
- Deskripsi: Conjunctivitis, unspecified
Penjelasan:
- Kondisi Tn. A dengan adanya lendir putih di bola mata yang menyebabkan penglihatan menjadi buram mengarah pada diagnosis conjunctivitis atau peradangan pada konjungtiva.
- Kode ICD-10 H11.0 merupakan kode untuk conjunctivitis yang tidak dispesifikasi lebih lanjut.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 95.11
- Deskripsi: Irrigation of eye
Penjelasan:
- Pada kondisi conjunctivitis, salah satu tindakan yang mungkin dilakukan adalah irigasi atau pembersihan pada mata untuk menghilangkan eksudat atau lendir yang mengganggu penglihatan.
- Kode ICD-9-CM 95.11 merupakan kode untuk prosedur irigasi mata.
Secara keseluruhan, berdasarkan gejala yang disampaikan oleh Tn. A, diagnosis yang sesuai adalah conjunctivitis yang tidak dispesifikasi lebih lanjut (H11.0) dan tindakan yang mungkin dilakukan adalah irigasi mata (95.11). -
Article No. 3659 | 26 Oct 2024
Klinis : Tn.a usia 55 tahun mengatakan bahwa di bola mata terdapak lendir putih yang menyebabkan penglihatan menjadi buram
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan penjelasan kondisi Tn. A, usia 55 tahun yang mengatakan terdapat lendir putih pada bola mata yang menyebabkan penglihatan menjadi buram, diagnosis keperawatan yang sesuai adalah:
1. Diagnosa Keperawatan (SDKI):
Gangguan Penglihatan
- Definisi: Penurunan tajam penglihatan atau perubahan kemampuan penglihatan yang menyebabkan keterbatasan dalam melakukan aktivitas.
- Penyebab: Salah satunya adalah akumulasi lendir atau kotoran pada mata yang dapat mengganggu fungsi penglihatan.
2. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
Luaran:
- Penglihatan membaik
- Kemampuan mandiri dalam perawatan mata meningkat
3. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
Intervensi:
- Manajemen Gangguan Penglihatan
- Observasi tanda-tanda gangguan penglihatan
- Identifikasi penyebab gangguan penglihatan
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (misalnya, dokter mata) untuk penanganan lebih lanjut
- Edukasi pasien dan keluarga mengenai perawatan mata yang tepat
- Monitor efektivitas intervensi
Penjelasan singkat:
Diagnosa keperawatan "Gangguan Penglihatan" ditegakkan karena adanya keluhan dari Tn. A yaitu terdapat lendir putih pada bola mata yang menyebabkan penglihatan menjadi buram. Hal ini dapat mengganggu fungsi penglihatan dan aktivitas sehari-hari pasien. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen gangguan penglihatan, yang meliputi observasi tanda-tanda, identifikasi penyebab, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain, edukasi pasien dan keluarga, serta monitor efektivitas intervensi. Tujuan akhirnya adalah meningkatkan penglihatan pasien dan kemampuannya dalam melakukan perawatan mata secara mandiri. -
Article No. 3660 | 26 Oct 2024
Klinis : Tn.a usia 55 tahun mengatakan bahwa di bola mata terdapak lendir putih yang menyebabkan penglihatan menjadi buram
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Penglihatan berhubungan dengan Katarak
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Gangguan Penglihatan didefinisikan sebagai perubahan kemampuan visual yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Tanda dan gejala dapat berupa penglihatan kabur, nyeri, perubahan lapang pandang, dan fotofobia.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan gangguan penglihatan adalah pasien dapat mempertahankan fungsi penglihatan, dapat beraktivitas dengan aman, dan mampu merawat diri terkait dengan gangguan penglihatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat diberikan antara lain: pengkajian fungsi penglihatan, pemberian edukasi terkait penyebab dan perawatan katarak, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (oftalmolog) untuk penanganan lebih lanjut, dan latihan aktivitas sehari-hari yang aman.
Kesimpulan, Tn. A mengalami gangguan penglihatan berhubungan dengan katarak, yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut dan penanganan sesuai dengan standar praktik keperawatan di Indonesia. -
Article No. 3661 | 26 Oct 2024
Klinis : Tn.a usia 55 tahun mengatakan bahwa di bola mata terdapat lendir putih yang menyebabkan penglihatan menjadi buram
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
Keterbatasan Penglihatan berhubungan dengan perubahan struktur mata (Lendir putih di bola mata)
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Keterbatasan Penglihatan adalah ketidakmampuan untuk menerima atau menginterpretasikan stimulus visual yang disebabkan oleh gangguan fisik atau mental.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Pasien dapat mendemonstrasikan penggunaan alat bantu penglihatan yang sesuai, pasien dapat menyebutkan strategi untuk meningkatkan fungsi penglihatan, dan pasien dapat menyebutkan tanda dan gejala penurunan penglihatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan antara lain: Manajemen Penglihatan, Edukasi Kesehatan tentang Penglihatan, serta Terapi Sensori.
Berdasarkan kondisi yang Anda sampaikan, lendir putih di bola mata dapat menyebabkan perubahan struktur mata yang mengakibatkan penglihatan menjadi buram. Perawat perlu melakukan pengkajian lebih lanjut untuk mengetahui penyebab dan memberikan intervensi yang sesuai, seperti memberikan edukasi tentang perawatan mata, serta membantu pasien menggunakan alat bantu penglihatan yang tepat. -
Article No. 3662 | 26 Oct 2024
Klinis : Tn.a usia 55 tahun mengatakan bahwa di bola mata terdapat lendir putih yang menyebabkan penglihatan menjadi buram
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan gejala yang disampaikan, kondisi Tn. A dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: H16.8
- Deskripsi: Keratitis lainnya
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 11.56
- Deskripsi: Pemeriksaan mikroskopik kornea
Penjelasan:
Kode ICD-10 H16.8 (Keratitis lainnya) sesuai dengan kondisi Tn. A yang mengeluhkan adanya lendir putih di bola mata yang menyebabkan penglihatan menjadi buram. Keratitis adalah peradangan pada kornea (lapisan depan bola mata), dan kode H16.8 mencakup berbagai jenis keratitis lainnya selain yang telah diklasifikasikan secara spesifik.
Dalam kasus ini, pemeriksaan mikroskopik kornea (kode ICD-9-CM 11.56) dapat dilakukan untuk mengidentifikasi lebih lanjut penyebab dan jenis keratitis yang dialami oleh Tn. A. Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat struktur dan kondisi kornea secara rinci, yang dapat membantu dalam menentukan diagnosis dan rencana penanganan yang tepat. -
Article No. 3663 | 26 Oct 2024
Klinis : Tn.a usia 55 tahun mengatakan bahwa di bola mata terdapat lendir putih yang menyebabkan penglihatan menjadi buram
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, diagnosis keperawatan yang mungkin sesuai adalah:
1. Gangguan Penglihatan berhubungan dengan perubahan struktur/fungsi mata, ditandai dengan adanya lendir putih di bola mata yang menyebabkan penglihatan menjadi buram.
Penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Gangguan Penglihatan didefinisikan sebagai perubahan kemampuan fungsi visual yang menyebabkan penurunan atau hilangnya kemampuan melihat.
- Faktor yang berhubungan dapat berupa perubahan struktur/fungsi mata, seperti adanya lendir putih di bola mata.
- Karakteristik utama dapat berupa penglihatan buram, pandangan kabur, atau hilangnya sebagian/seluruh penglihatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan adalah Penglihatan Terjaga, yaitu kemampuan individu untuk melihat dengan jelas.
- Kriteria hasil dapat meliputi tajam penglihatan yang membaik, tidak adanya keluhan terkait penglihatan, serta dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain Manajemen Penglihatan, yang bertujuan untuk mempertahankan atau meningkatkan fungsi visual.
- Intervensi dapat meliputi identifikasi faktor penyebab, penggunaan alat bantu penglihatan, serta edukasi terkait perawatan mata.
Dalam kondisi ini, perawat dapat melakukan pengkajian lebih lanjut, memberikan intervensi yang sesuai, serta melibatkan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (seperti dokter spesialis mata) untuk mengatasi gangguan penglihatan yang dialami Tn. A. -
Article No. 3664 | 26 Oct 2024
Klinis : Nyeri kronis
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Nyeri Kronis.
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Kronis
Definisi (SDKI):
Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial yang berlangsung lebih dari 3 bulan.
Faktor yang Berhubungan (SDKI):
1. Penyakit kronis
2. Cedera
3. Stres emosional
4. Faktor psikologis
Gejala dan Tanda (SDKI):
1. Mengeluh nyeri yang terus-menerus atau intermiten
2. Perubahan tanda vital
3. Perubahan perilaku
4. Perubahan pola tidur
5. Perubahan aktivitas
Intervensi Keperawatan (SLKI):
1. Manajemen Nyeri
2. Manajemen Aktivitas
3. Terapi Komplementer
4. Edukasi Kesehatan
Hasil yang Diharapkan (SIKI):
1. Pasien melaporkan nyeri terkontrol
2. Pasien mampu melakukan aktivitas sehari-hari
3. Pasien menunjukkan pola tidur yang memadai
4. Pasien dan keluarga memahami manajemen nyeri kronis
Dalam pendekatan akademis, sebagai seorang pakar keperawatan, saya dapat memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai diagnosa keperawatan, faktor yang berhubungan, gejala dan tanda, intervensi keperawatan, serta hasil yang diharapkan sesuai dengan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Hal ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai pengelolaan pasien dengan nyeri kronis. -
Article No. 3665 | 26 Oct 2024
Klinis : pasien demam sudah 3 hari, pasien lemas, pasien memiliki riwayat infeksi saluran kemih
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertermia berhubungan dengan infeksi, ditandai dengan demam selama 3 hari.
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan, ditandai dengan pasien merasa lemas.
3. Risiko infeksi berhubungan dengan riwayat infeksi saluran kemih.
Penjelasan Singkat:
1. Hipertermia berhubungan dengan infeksi, ditandai dengan demam selama 3 hari:
- SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia): Hipertermia adalah peningkatan suhu tubuh di atas normal.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Pasien akan mencapai suhu tubuh normal dan bebas dari gejala demam.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi yang dapat dilakukan adalah mempertahankan suhu tubuh normal, mengidentifikasi penyebab, dan mengelola faktor-faktor yang mempengaruhi.
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan, ditandai dengan pasien merasa lemas:
- SDKI: Intoleransi aktivitas adalah ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin.
- SLKI: Pasien akan mampu melakukan aktivitas sehari-hari sesuai dengan kemampuannya.
- SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan adalah membantu pasien dalam aktivitas, memonitor tanda-tanda intoleransi aktivitas, dan mengoptimalkan fungsi.
3. Risiko infeksi berhubungan dengan riwayat infeksi saluran kemih:
- SDKI: Risiko infeksi adalah kerentanan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat menimbulkan kerusakan jaringan.
- SLKI: Pasien akan bebas dari infeksi dan komplikasi yang terkait.
- SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan adalah mencegah paparan patogen, memantau tanda-tanda infeksi, dan mengelola faktor-faktor yang memengaruhi.
Sebagai perawat, saya akan bekerja sama dengan tim kesehatan lainnya untuk memberikan perawatan yang komprehensif dan berpusat pada pasien, dengan mempertimbangkan kondisi dan riwayat medis pasien.