Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 3646 | 26 Oct 2024
Klinis : Seorang pasien wanita berusia 55 tahun datang dengan keluhan utama kelelahan yang mudah, pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki, sesak napas saat beraktivitas ringan, mual dan muntah, serta sering berkemih pada malam hari. Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan tekanan darah tinggi, edema, dan suara jantung S3. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan peningkatan kadar kreatinin dan BUN, penurunan GFR, serta proteinuria. Diagnosis kerja adalah gagal ginjal kronis stadium 4 dengan hipertensi.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dengan memperhatikan gejala dan hasil pemeriksaan yang diberikan, diagnosis pasien adalah gagal ginjal kronis stadium 4 dengan hipertensi. Berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis:
1. Kode ICD-10:
- Kode: N18.4
- Deskripsi: Gagal ginjal kronis, stadium 4
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 39.95
- Deskripsi: Dialisis ginjal, tidak termasuk hemodialisis
Penjelasan:
- Kode ICD-10 N18.4 adalah untuk gagal ginjal kronis stadium 4, yang sesuai dengan kondisi pasien yang memiliki penurunan Laju Filtrasi Glomerulus (GFR) dan peningkatan kadar kreatinin dan BUN.
- Kode ICD-9-CM 39.95 adalah untuk prosedur dialisis ginjal, yang mungkin diperlukan untuk penatalaksanaan gagal ginjal kronis stadium 4 pada pasien ini.
Pasien dengan gagal ginjal kronis stadium 4 biasanya menunjukkan gejala seperti kelelahan yang mudah, pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki, sesak napas saat beraktivitas ringan, mual dan muntah, serta sering berkemih pada malam hari. Pemeriksaan fisik menunjukkan adanya hipertensi, edema, dan suara jantung S3. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan peningkatan kadar kreatinin dan BUN, serta penurunan GFR dan proteinuria.
Penatalaksanaan yang mungkin diperlukan untuk pasien ini adalah terapi obat-obatan untuk mengendalikan hipertensi, pembatasan asupan cairan dan natrium, serta dialisis ginjal (hemodialisis atau dialisis peritoneal) untuk mengurangi beban kerja ginjal dan mencegah komplikasi lebih lanjut. -
Article No. 3647 | 26 Oct 2024
Klinis : GAGAL GINJAL KRONIS
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat dari SDKI, SLKI, dan SIKI standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Gagal Ginjal Kronis.
Diagnosa Keperawatan:
1. Penurunan Laju Filtrasi Glomerulus (LFG)
Penjelasan: Penurunan fungsi ginjal yang ditandai dengan penurunan LFG, yang menyebabkan penumpukan zat sisa metabolisme dalam darah.
2. Ketidakseimbangan Cairan dan Elektrolit
Penjelasan: Ketidakmampuan ginjal untuk mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit, seperti sodium, kalium, kalsium, dan fosfor.
3. Intoleransi Aktivitas
Penjelasan: Penurunan kapasitas fungsional akibat kelelahan, kelemahan, dan keterbatasan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
4. Nyeri Kronis
Penjelasan: Nyeri yang terkait dengan komplikasi penyakit ginjal kronis, seperti neuropati, kram otot, dan sakit kepala.
Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI):
SDKI merupakan standar yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan klien dan menentukan diagnosa keperawatan yang sesuai. Untuk kondisi Gagal Ginjal Kronis, SDKI menyediakan definisi, karakteristik, faktor yang berhubungan, serta batasan karakteristik untuk setiap diagnosa keperawatan.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
SLKI adalah standar yang digunakan untuk menentukan luaran atau hasil yang diharapkan dari asuhan keperawatan. Untuk kondisi Gagal Ginjal Kronis, SLKI menyediakan berbagai luaran yang dapat dicapai, seperti peningkatan fungsi ginjal, keseimbangan cairan dan elektrolit yang optimal, peningkatan toleransi aktivitas, serta penurunan nyeri kronis.
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
SIKI adalah standar yang digunakan untuk menentukan tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan. Untuk kondisi Gagal Ginjal Kronis, SIKI menyediakan berbagai intervensi yang dapat dilakukan, seperti pemantauan fungsi ginjal, manajemen cairan dan elektrolit, peningkatan aktivitas, serta manajemen nyeri.
Penggunaan SDKI, SLKI, dan SIKI membantu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang terstandar dan berkualitas bagi pasien dengan Gagal Ginjal Kronis. -
Article No. 3648 | 26 Oct 2024
Klinis : GAGAL GINJAL KRONIS
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, untuk kondisi GAGAL GINJAL KRONIS, kode-kode yang sesuai adalah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: N18.9
- Deskripsi: Gagal ginjal kronis, tidak diklasifikasikan di tempat lain
Gagal ginjal kronis (CKD) adalah kondisi di mana fungsi ginjal menurun secara bertahap dan permanen, sehingga ginjal tidak dapat lagi mempertahankan homeostasis tubuh dengan baik. Kode ICD-10 N18.9 mencakup semua tahapan CKD dari stadium 1 hingga 5, termasuk penyebab-penyebab yang tidak dispesifikkan.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 39.95
- Deskripsi: Dialisis ginjal, tidak diklasifikasikan di tempat lain
Pada pasien dengan gagal ginjal kronis stadium akhir, prosedur dialisis ginjal dapat dilakukan untuk menggantikan sebagian fungsi ginjal yang hilang. Kode ICD-9-CM 39.95 mencakup berbagai teknik dialisis, seperti hemodialisis, dialisis peritoneal, dan dialisis kontinyu.
Perlu diperhatikan bahwa pengkodean diagnosis dan prosedur medis harus dilakukan secara cermat dan teliti berdasarkan dokumentasi medis yang lengkap, untuk memastikan ketepatan pelaporan dan pembayaran klaim kesehatan yang sesuai. -
Article No. 3649 | 26 Oct 2024
Klinis : Nn. Y umur 19 tahun dilakukan HD 2x seminggu setiap hari rabu-sabtu. Pasien sudah menjalani HD rutin sejak 6 tahun yang lalu. Pada saat dilakukan pemeriksaan didapatkan data sebagai berikut : Berat badan kering mengalami penurunan (BB kering 3 bulan yang lalu 50 kg dan saat ini BB kering 45 kg). Pasien mengalami penurunan nafsu makan dan memiliki riwayat alergi terhadap ikan laut. Pasien mengalami diare sudah 5 hari. Konjutiva tampak anemis, tulang area wajah tampak menonjol, klavicula terlihat menonjol,massa otot di area tangan atas sudah banyak berkurang. Hasil pemeriksaan lab didapatkan data : Hb 7,9g/dl/ Ht 2.4 %/ serum Albumin 2,95g/dl/ SI 141 mg/dl/ TIBC 166mg/dl
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit berhubungan dengan perubahan fungsi ginjal
Penjelasan:
- SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia): Risiko Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Keseimbangan Cairan dan Elektrolit Terpelihara
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Pemantauan Cairan, Pemberian Terapi Cairan, Pengelolaan Electrolit
Pasien mengalami penurunan berat badan kering yang signifikan, serta hasil laboratorium menunjukkan tanda-tanda gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit seperti anemia, hipoalbuminemia, dan ditemukan diare yang dapat menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit.
2. Risiko Malnutrisi berhubungan dengan penurunan asupan makanan
Penjelasan:
- SDKI: Risiko Malnutrisi
- SLKI: Status Gizi Baik
- SIKI: Manajemen Nutrisi, Terapi Gizi Medis
Pasien mengalami penurunan nafsu makan, riwayat alergi terhadap ikan laut, serta pemeriksaan fisik menunjukkan penurunan massa otot yang signifikan dan tulang yang menonjol, indikasi adanya masalah nutrisi.
Perawat perlu melakukan intervensi keperawatan yang sesuai standar seperti pemantauan cairan, pemberian terapi cairan, manajemen nutrisi, dan terapi gizi medis untuk mengatasi permasalahan yang dialami pasien. -
Article No. 3650 | 26 Oct 2024
Klinis : Sakit kepala
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis terkait kondisi "Sakit kepala" dengan format yang terstruktur.
1. Kode ICD-10:
- Kode: G43 - Migrain
- Deskripsi: Migrain adalah jenis sakit kepala yang sering kambuh, ditandai dengan nyeri kepala yang hebat, biasanya terpusat di satu sisi kepala. Migrain dapat disertai dengan gejala lain seperti mual, muntah, dan sensitivitas terhadap cahaya atau suara.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 99.39 - Pemberian obat lainnya, injeksi atau infus
- Deskripsi: Prosedur pemberian obat, injeksi, atau infus dapat dilakukan untuk menangani gejala sakit kepala, seperti pemberian analgesik, antiemetik, atau obat-obatan lain yang dapat membantu mengurangi nyeri dan gejala terkait.
Penjelasan detail:
- Kode ICD-10 G43 digunakan untuk mengidentifikasi diagnosis migrain, yang merupakan salah satu jenis sakit kepala yang paling umum. Migrain dicirikan oleh nyeri kepala yang kambuhan, sering terpusat di satu sisi kepala, dan dapat disertai dengan gejala lain seperti mual, muntah, dan sensitivitas terhadap cahaya atau suara.
- Kode ICD-9-CM 99.39 mencakup prosedur pemberian obat, injeksi, atau infus yang dapat dilakukan untuk menangani gejala sakit kepala, seperti pemberian analgesik untuk mengurangi nyeri, antiemetik untuk mengatasi mual, atau obat-obatan lain yang dapat membantu meredakan simptom-simptom terkait.
Penggunaan kode-kode ini oleh dokter atau perekam medis akan membantu mengidentifikasi dan mendokumentasikan diagnosis dan tindakan medis yang dilakukan untuk menangani kondisi sakit kepala pada pasien. -
Article No. 3651 | 26 Oct 2024
Klinis : Seorang pria 53 tahun datang ke UGD RS X diantar oleh keluarganya. Pasien datang dengan keluhan sesak napas, lebih banyak tidur, dan bengkak pada kedua tungkai kaki sejak 2 hari yang lalu. Menurut keluarga pasien memiliki riwayat penyakit Diabetes Mellitus Tipe 2 sejak 10 tahun yang lalu. Berdasarkan hasil pemeriksaan didapatkan data sebagai berikut: Kesadaran E2V2M4. Tekanan darah 124/74 mmHg, HR 97 x/menit, RR 22x/menit, suhu 36,1oC. Berat badan saat ini 89 kg (normal 83 kg), pitting edema ++/++, Suara nafas bersih tanpa ronchi. Output urin (1500 mL / 24 jam) Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan data sebagai berikut : Na = 132 mEq / L K = 5,5 mEq / L Cl = 106 mEq / L Ureum serum = 450 mg / dL Kreatinin serum = 17,5 mg / dL Hasil analisa gas darah pH = 7,10 HCO3 = 12 mEq / L PaCO2 = 40 mm Hg paO2 = 50 mmHg
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, mari kita bahas diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien tersebut.
Diagnosa Keperawatan :
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan peningkatan kebutuhan metabolik, penurunan intake, dan retensi cairan.
2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan penurunan ventilasi alveolar.
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum dan efek penyakit.
Penjelasan singkat berdasarkan SDKI - SLKI - SIKI:
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh:
- SDKI: Keadaan di mana asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- SLKI: Intervensi keperawatan untuk meningkatkan asupan nutrisi dan mengatasi ketidakseimbangan nutrisi.
- SIKI: Tindakan keperawatan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, mengatasi retensi cairan, dan menurunkan kebutuhan metabolik.
2. Gangguan pertukaran gas:
- SDKI: Keadaan di mana oksigenasi darah tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
- SLKI: Intervensi keperawatan untuk meningkatkan oksigenasi dan ventilasi.
- SIKI: Tindakan keperawatan untuk meningkatkan fungsi paru-paru, mencegah komplikasi, dan memperbaiki oksigenasi.
3. Intoleransi aktivitas:
- SDKI: Keadaan di mana individu mengalami keterbatasan dalam melakukan aktivitas fisik yang diinginkan atau dibutuhkan.
- SLKI: Intervensi keperawatan untuk meningkatkan toleransi aktivitas dan mengurangi kelelahan.
- SIKI: Tindakan keperawatan untuk mempertahankan atau meningkatkan kapasitas fungsional, mengatasi kelemahan, dan mencegah komplikasi.
Dalam kasus ini, pasien mengalami gangguan pernapasan, edema, dan gangguan fungsi ginjal yang terkait dengan kondisi Diabetes Mellitus Tipe 2. Penerapan SDKI, SLKI, dan SIKI akan membantu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstandar untuk mengatasi masalah kesehatan pasien. -
Article No. 3652 | 26 Oct 2024
Klinis : Sakit kepala
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis untuk kondisi "Sakit kepala":
1. Kode ICD-10:
- Kode: G43.9
- Deskripsi: Migren, tidak spesifik
Penjelasan:
- Kode G43.9 dalam ICD-10 digunakan untuk mengkodekan migren atau sakit kepala yang tidak diklasifikasikan secara spesifik. Ini merupakan kategori umum untuk sakit kepala yang tidak memenuhi kriteria diagnostik untuk tipe migren lainnya.
- Migren adalah jenis sakit kepala yang umum terjadi, dicirikan oleh sakit kepala berulang yang dapat disertai dengan gejala-gejala lain seperti mual, muntah, dan gangguan penglihatan.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Tidak ada kode ICD-9-CM prosedur yang spesifik untuk "Sakit kepala" karena ini merupakan diagnosis, bukan prosedur atau tindakan medis.
Penjelasan:
- Sakit kepala umumnya tidak memerlukan tindakan medis invasif, tetapi lebih berfokus pada penatalaksanaan gejala, seperti pemberian obat-obatan analgesik, antiinflamasi, atau tindakan nonfarmakologis seperti terapi relaksasi.
- Jika terdapat tindakan medis yang dilakukan untuk mengevaluasi atau mengobati penyebab sakit kepala, maka akan diberikan kode ICD-9-CM prosedur yang sesuai, misalnya pemeriksaan radiologi, pemeriksaan neurologis, atau pemberian terapi farmakologis. -
Article No. 3653 | 26 Oct 2024
Klinis : Sakit kepala
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dengan senang hati, saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis serta kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis yang berkaitan dengan kondisi sakit kepala.
1. Kode ICD-10:
- Kode: G43.-
- Deskripsi: Migren
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 89.17
- Deskripsi: Injeksi atau infus obat untuk pengobatan migren atau sakit kepala lainnya
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 G43.- mencakup berbagai jenis migren, yang merupakan salah satu penyebab paling umum dari sakit kepala. Migren ditandai dengan sakit kepala yang kambuhan, disertai dengan gejala-gejala lain seperti mual, muntah, sensitivitas terhadap cahaya dan suara. Kode ini mencakup migren dengan atau tanpa aura, migren tipe menstruasi, dan berbagai subtipe lainnya.
2. Kode ICD-9-CM 89.17 mengacu pada prosedur injeksi atau infus obat untuk pengobatan migren atau jenis sakit kepala lainnya. Tindakan ini dapat dilakukan untuk memberikan relief atau pengobatan simptomatik bagi pasien yang mengalami sakit kepala.
Dalam praktik klinis, pemeriksaan dan penegakan diagnosis yang tepat sangat penting untuk dapat memberikan penanganan yang sesuai bagi pasien yang mengalami keluhan sakit kepala. Selain itu, pemberian terapi yang efektif, seperti injeksi atau infus obat, dapat membantu mengurangi gejala dan memperbaiki kualitas hidup pasien. -
Article No. 3654 | 26 Oct 2024
Klinis : Nn. Y umur 19 tahun dilakukan HD 2x seminggu setiap hari rabu-sabtu. Pasien sudah menjalani HD rutin sejak 6 tahun yang lalu. Pada saat dilakukan pemeriksaan didapatkan data sebagai berikut : Berat badan kering mengalami penurunan (BB kering 3 bulan yang lalu 50 kg dan saat ini BB kering 45 kg). Pasien mengalami penurunan nafsu makan dan memiliki riwayat alergi terhadap ikan laut. Pasien mengalami diare sudah 5 hari. Konjutiva tampak anemis, tulang area wajah tampak menonjol, klavicula terlihat menonjol,massa otot di area tangan atas sudah banyak berkurang. Hasil pemeriksaan lab didapatkan data : Hb 7,9g/dl/ Ht 2.4 %/ serum Albumin 2,95g/dl/ SI 141 mg/dl/ TIBC 166mg/dl
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi Nn. Y yang telah diberikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan beserta penjelasan singkat menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
1. Diagnosa Keperawatan: Kekurangan volume cairan berhubungan dengan peningkatan kehilangan cairan melalui diare.
- SDKI: Kekurangan volume cairan adalah keadaan dimana seseorang mengalami kehilangan atau kekurangan cairan intraseluler, ekstraseluler, atau kombinasi keduanya.
- SLKI: Keseimbangan cairan, yaitu kemampuan untuk mempertahankan volume dan komposisi cairan tubuh yang adekuat.
- SIKI: Manajemen Cairan, yaitu intervensi untuk mengatur masukan dan pengeluaran cairan untuk mempertahankan keseimbangan cairan yang optimal.
2. Diagnosa Keperawatan: Risiko malnutrisi berhubungan dengan penurunan asupan makanan.
- SDKI: Risiko malnutrisi adalah keadaan dimana seseorang berisiko mengalami kekurangan gizi yang dapat menyebabkan perubahan komposisi tubuh dan fungsi tubuh.
- SLKI: Nutrisi, yaitu kemampuan untuk mempertahankan asupan nutrisi yang adekuat untuk mendukung metabolisme dan fungsi tubuh yang optimal.
- SIKI: Manajemen Nutrisi, yaitu intervensi untuk mengatur asupan nutrisi yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan gizi.
3. Diagnosa Keperawatan: Anemia berhubungan dengan penurunan kadar hemoglobin.
- SDKI: Anemia adalah keadaan dimana seseorang mengalami penurunan kadar hemoglobin yang dapat menyebabkan gangguan transportasi oksigen.
- SLKI: Perfusi Jaringan, yaitu kemampuan untuk mempertahankan pengiriman oksigen dan nutrisi ke jaringan tubuh.
- SIKI: Manajemen Anemia, yaitu intervensi untuk mengatasi penurunan kadar hemoglobin dan memperbaiki perfusi jaringan.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat harus mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi pasien, seperti riwayat penyakit, hasil pemeriksaan laboratorium, dan kondisi klinis saat ini. Selain itu, perawat juga harus memperhatikan kebutuhan pasien secara holistik dan melibatkan pasien serta keluarga dalam perencanaan dan pelaksanaan intervensi keperawatan. -
Article No. 3655 | 26 Oct 2024
Klinis : Nn. Y umur 19 tahun dilakukan HD 2x seminggu setiap hari rabu-sabtu. Pasien sudah menjalani HD rutin sejak 6 tahun yang lalu. Pada saat dilakukan pemeriksaan didapatkan data sebagai berikut : Berat badan kering mengalami penurunan (BB kering 3 bulan yang lalu 50 kg dan saat ini BB kering 45 kg). Pasien mengalami penurunan nafsu makan dan memiliki riwayat alergi terhadap ikan laut. Pasien mengalami diare sudah 5 hari. Konjutiva tampak anemis, tulang area wajah tampak menonjol, klavicula terlihat menonjol,massa otot di area tangan atas sudah banyak berkurang. Hasil pemeriksaan lab didapatkan data : Hb 7,9g/dl/ Ht 2.4 %/ serum Albumin 2,95g/dl/ SI 141 mg/dl/ TIBC 166mg/dl
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dengan mempertimbangkan kondisi Nn. Y yang dideskripsikan, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang sesuai:
1. Kode ICD-10:
- Kode: N18.5
- Deskripsi: Gagal ginjal kronik stadium 5, memerlukan dialisis
2. Kode ICD-9-CM Procedure:
- Kode: 39.95
- Deskripsi: Hemodialisis
Penjelasan:
Nn. Y, berusia 19 tahun, telah menjalani hemodialisis (HD) rutin 2 kali seminggu selama 6 tahun terakhir, yang menunjukkan bahwa pasien mengalami gagal ginjal kronik stadium 5 (end-stage renal disease/ESRD) dan memerlukan terapi pengganti ginjal melalui dialisis.
Beberapa temuan klinis yang mendukung diagnosis ini adalah:
- Penurunan berat badan kering yang signifikan (50 kg menjadi 45 kg dalam 3 bulan), menandakan malnutrisi dan sarkopenia yang sering terjadi pada pasien ESRD.
- Penurunan nafsu makan dan riwayat alergi terhadap ikan laut, yang dapat berkontribusi pada malnutrisi.
- Diare yang berlangsung selama 5 hari, yang dapat menjadi salah satu komplikasi dari gagal ginjal kronik.
- Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda-tanda malnutrisi dan sarkopenia, seperti anemia, tulang wajah tampak menonjol, serta massa otot di lengan atas yang berkurang.
- Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan Hb rendah (7,9 g/dL), Ht rendah (24%), dan albumin serum rendah (2,95 g/dL), yang merupakan ciri khas pasien dengan gagal ginjal kronik stadium lanjut.
Oleh karena itu, kode ICD-10 yang sesuai adalah N18.5 (Gagal ginjal kronik stadium 5, memerlukan dialisis), dan kode ICD-9-CM prosedur yang sesuai adalah 39.95 (Hemodialisis).