Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 3720 | 27 Oct 2024
Klinis : Nyeri lutut
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat standar SDKI-SLKI-SIKI untuk kondisi nyeri lutut, dengan tone akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut
Definisi (SDKI):
Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau yang digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
Karakteristik Definisi (SDKI):
1. Keluhan nyeri
2. Ekspresi wajah mengernyit
3. Gerakan protektif
4. Perilaku gelisah
5. Reaksi otonom (mis., peningkatan tekanan darah, nadi, respirasi)
Kriteria Hasil (SLKI):
1. Tingkat nyeri menurun
2. Ekspresi wajah rileks
3. Tidak ada gerakan protektif
4. Perilaku tenang
5. Tanda-tanda vital stabil
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
2. Identifikasi faktor penyebab dan faktor yang memperberat nyeri
3. Berikan intervensi farmakologis sesuai resep dokter
4. Berikan intervensi nonfarmakologis (mis., kompres hangat/dingin, relaksasi, distraksi)
5. Ajarkan teknik manajemen nyeri kepada pasien dan keluarga
6. Monitoring tanda-tanda vital dan respons pasien terhadap terapi nyeri
Secara singkat, diagnosa keperawatan utama yang sesuai adalah Nyeri Akut, dengan fokus utama pada pengkajian, manajemen, dan edukasi terkait nyeri lutut pada pasien. Pendekatan yang komprehensif dan kolaboratif antara perawat dan pasien/keluarga diperlukan untuk mencapai hasil yang optimal. -
Article No. 3721 | 27 Oct 2024
Klinis : Seorang pria berusia 65 tahun datang ke IGD dengan keluhan batuk berdahak sejak 4 hari yang lalu, disertai sesak napas, demam, dan nyeri dada. Pasien juga melaporkan lelah berlebihan dan nafsu makan menurun. Riwayat penyakit menunjukkan bahwa pasien memiliki hipertensi dan diabetes mellitus yang terkontrol. Pemeriksaan fisik menunjukkan suhu tubuh 38,5°C, frekuensi napas 28 kali per menit, tekanan darah 130/85 mmHg, dan saturasi oksigen 88% tanpa oksigen tambahan. Pada pemeriksaan auskultasi paru, terdengar suara ronki basah di paru kiri bawah. Pasien memiliki riwayat merokok 1 bungkus per hari selama 20 tahun dan bekerja sebagai staf administrasi di kantor. Pada rontgen dada, terlihat infiltrat di paru kiri bagian bawah, yang menunjukkan pneumonia lobar. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan leukositosis.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, untuk kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan jalan napas tidak efektif
2. Intoleransi aktivitas
3. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
Penjelasan Singkat:
1. Bersihan jalan napas tidak efektif
- SDKI: Definisi - Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan jalan napas yang paten.
- SLKI: Hasil - Pasien menunjukkan jalan nafas yang paten dan bebas dari sekresi.
- SIKI: Intervensi - Manajemen jalan nafas, pemberian oksigen, suction, dan fisioterapi dada.
2. Intoleransi aktivitas
- SDKI: Definisi - Ketidakmampuan untuk menoleransi atau menyelesaikan aktivitas rutin karena keterbatasan fisik dan/atau psikologis.
- SLKI: Hasil - Pasien menunjukkan peningkatan toleransi terhadap aktivitas.
- SIKI: Intervensi - Manajemen aktivitas, terapi aktivitas, dan istirahat.
3. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
- SDKI: Definisi - Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- SLKI: Hasil - Pasien menunjukkan status nutrisi yang membaik.
- SIKI: Intervensi - Manajemen nutrisi, pemberian makanan/suplemen, dan edukasi diet.
Kesimpulan, pasien ini mengalami pneumonia lobar yang menyebabkan bersihan jalan napas tidak efektif, intoleransi aktivitas, dan ketidakseimbangan nutrisi. Perawatan yang diberikan harus berfokus pada manajemen jalan napas, peningkatan toleransi aktivitas, dan perbaikan status nutrisi sesuai dengan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia. -
Article No. 3722 | 27 Oct 2024
Klinis : pasien mengatakan sering kencing 4x di siang hari dan 8x di malam hari
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan memahami kondisi yang Anda sampaikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan beserta penjelasan singkat menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
Inkontinensia Urin
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Inkontinensia Urin adalah ketidakmampuan untuk menahan buang air kecil sesuai dengan keinginan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Frekuensi berkemih yang terkontrol
2. Kemampuan mengontrol berkemih
3. Tidak terjadi kebocoran urin
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Inkontinensia Urin
2. Pelatihan Kontrol Berkemih
3. Perawatan Inkontinensia Urin
Berdasarkan kondisi yang Anda sampaikan, pasien mengeluhkan sering kencing dengan frekuensi yang tinggi, baik di siang hari maupun malam hari. Hal ini menunjukkan adanya masalah pada kontrol berkemih atau Inkontinensia Urin. Perawat perlu melakukan pengkajian lebih lanjut, memberikan intervensi keperawatan yang sesuai, dan memantau luaran yang diharapkan, seperti frekuensi berkemih yang terkontrol dan kemampuan pasien dalam mengontrol buang air kecil. -
Article No. 3723 | 27 Oct 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan tone akademis dan persona sebagai perawat pakar, berikut diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan:
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- SDKI: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
- SLKI: Tatalaksana Jalan Napas
- SIKI: Suction, Terapi Inhalasi, Respirasi Terapi
2. Intoleransi Aktivitas
- SDKI: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan, disebabkan oleh keterbatasan fisik dan/atau psikologis.
- SLKI: Manajemen Aktivitas
- SIKI: Aktivitas Bantuan, Edukasi Aktivitas
3. Risiko Infeksi
- SDKI: Rentan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen, yang dapat menimbulkan kerusakan selular.
- SLKI: Manajemen Infeksi
- SIKI: Pencegahan Infeksi, Pemantauan Tanda Infeksi
Penjelasan Singkat:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Pasien mengalami batuk berdahak dan sesak napas, yang menunjukkan adanya obstruksi jalan napas.
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah suction untuk membersihkan sekresi, terapi inhalasi untuk melonggarkan sumbatan, serta latihan pernapasan untuk meningkatkan ventilasi.
2. Intoleransi Aktivitas
- Pasien mengalami penurunan nafsu makan dan kehilangan berat badan, yang menunjukkan adanya penurunan kemampuan aktivitas.
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah membantu pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari, serta memberikan edukasi tentang manajemen aktivitas yang tepat.
3. Risiko Infeksi
- Pasien terdiagnosis dengan tuberkulosis paru, yang merupakan penyakit menular.
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah pencegahan infeksi, seperti menjaga kebersihan tangan, penggunaan masker, serta pemantauan tanda-tanda infeksi.
Harapan saya, diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI di atas dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai kondisi pasien dan tindakan keperawatan yang dapat dilakukan. Jika ada pertanyaan lain, saya siap membantu. -
Article No. 3724 | 27 Oct 2024
Klinis : DS : - Tn.H mengatakan muntah ketika makan - Tn. H mengatakan banyak lendir di tenggorakan DO : - Kesadaran Compos mentis - TD : 110/70 mmHg - S : 36,5 - RR : 22 x/menit - SPO2 : 97
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan data subjektif dan objektif yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
Risiko gangguan pola makan berhubungan dengan mual dan hipersekresi mukus
Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko gangguan pola makan: Risiko mengalami gangguan dalam jumlah, frekuensi, atau kualitas asupan nutrisi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Pemeliharaan Fungsi Gastrointestinal: Tindakan untuk mempertahankan fungsi normal saluran pencernaan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Asesmen Nutrisi: Pengumpulan dan analisis data terkait status nutrisi pasien.
2. Manajemen Mual dan Muntah: Tindakan untuk mengendalikan atau mengurangi mual dan muntah.
3. Manajemen Hipersekresi Mukus: Tindakan untuk mengontrol produksi mukus yang berlebihan.
Dalam kasus Tn. H dengan keluhan muntah saat makan dan banyak lendir di tenggorokan, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah risiko gangguan pola makan berhubungan dengan mual dan hipersekresi mukus. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah asesmen nutrisi, manajemen mual dan muntah, serta manajemen hipersekresi mukus untuk mempertahankan fungsi gastrointestinal yang optimal. -
Article No. 3725 | 27 Oct 2024
Klinis : DS : - Tn.H mengatakan muntah ketika makan - Tn. H mengatakan banyak lendir di tenggorakan DO : - Kesadaran Compos mentis - TD : 110/70 mmHg - S : 36,5 - RR : 22 x/menit - SPO2 : 97
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan mengacu pada Data Subjektif (DS) dan Data Objektif (DO) yang Anda berikan, maka diagnosa keperawatan yang sesuai adalah:
1. Gangguan Menelan (NANDA-I)
Definisi: Kurangnya kemampuan untuk menelan makanan, minuman, obat-obatan, atau air liur secara aman dan efisien.
Penjelasan singkat:
- Tanda dan gejala: Muntah saat makan, adanya lendir berlebih di tenggorokan.
- Penyebab: Dapat disebabkan oleh kelainan neurologi, otot, atau anatomis.
- Risiko komplikasi: Malnutrisi, dehidrasi, aspirasi, pneumonia.
Rencana Keperawatan (SDKI-SLKI-SIKI):
- SDKI: Pemantauan Menelan, Manajemen Nutrisi
- SLKI: Keefektifan Menelan, Status Gizi Adekuat
- SIKI: Terapi Menelan, Manajemen Nutrisi
2. Risiko Aspirasi (NANDA-I)
Definisi: Berisiko mengalami masuknya cairan, zat padat, atau benda asing ke dalam saluran pernapasan.
Penjelasan singkat:
- Tanda dan gejala: Lendir berlebih di tenggorokan, kemungkinan adanya kesulitan menelan.
- Penyebab: Gangguan fungsi menelan, refluks gastroesofageal.
- Risiko komplikasi: Pneumonia aspirasi, gangguan pernapasan, infeksi saluran pernapasan.
Rencana Keperawatan (SDKI-SLKI-SIKI):
- SDKI: Pemantauan Pernapasan, Pencegahan Aspirasi
- SLKI: Status Pernapasan Adekuat, Bebas Risiko Komplikasi
- SIKI: Tatalaksana Jalan Napas, Terapi Menelan
Penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Merupakan standar diagnosis keperawatan yang digunakan di Indonesia.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Merupakan standar luaran atau hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Merupakan standar intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan. -
Article No. 3726 | 27 Oct 2024
Klinis : DS : - Tn.H mengatakan muntah ketika makan - Tn. H mengatakan banyak lendir di tenggorakan DO : - Kesadaran Compos mentis - TD : 110/70 mmHg - S : 36,5 - RR : 22 x/menit - SPO2 : 97
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai perawat profesional dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasannya berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) untuk kondisi Tn. H.
Diagnosa Keperawatan:
1. Mual (SDKI)
Definisi: Sensasi tidak nyaman dan keinginan untuk muntah.
Penyebab: Gangguan fungsi gastrointestinal.
2. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif (SDKI)
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
Penyebab: Peningkatan produksi sekret.
Penjelasan Singkat:
1. Mual (SDKI):
- Tanda dan Gejala: Tn. H mengatakan muntah ketika makan dan banyak lendir di tenggorokan.
- Faktor yang Berkontribusi: Gangguan fungsi gastrointestinal, seperti refluk esofagus.
- Luaran yang Diharapkan (SLKI): Klien melaporkan mual berkurang, tidak terjadi muntah.
- Intervensi (SIKI): Manajemen mual, terapi nutrisi, dan edukasi terkait diet.
2. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif (SDKI):
- Tanda dan Gejala: Tn. H mengatakan banyak lendir di tenggorokan.
- Faktor yang Berkontribusi: Peningkatan produksi sekret.
- Luaran yang Diharapkan (SLKI): Klien mampu mengeluarkan sekret, pola napas efektif.
- Intervensi (SIKI): Manajemen jalan napas, terapi inhalasi, dan edukasi manajemen sekret.
Dengan memahami diagnosa keperawatan dan mengacu pada standar SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terpusat pada pasien untuk membantu Tn. H mengatasi masalah kesehatannya. -
Article No. 3727 | 27 Oct 2024
Klinis : Nyeri perut bawah sejak 1 minggu,nyeri vas 8-9,untuk bergerak nyeri,demam,BAB sulit,mual muntah,tidak mau makan minum sejak 5 hari terakhir,pasien mengeluh lemas,BAK terakhir kemarin sore,warna kuning riwayat operasi hemoroid 1 tahun yang lalu,terdapat kemerahan di paha
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
2. Risiko Dehidrasi
Definisi: Rentan mengalami kehilangan cairan dan elektrolit yang melebihi asupan, yang dapat membahayakan kesehatan.
3. Risiko Infeksi
Definisi: Rentan mengalami invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat membahayakan kesehatan.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Nyeri Akut
- Asal nyeri: viseral
- Lokasi: perut bawah
- Karakteristik: nyeri vas 8-9, terasa perih, mual muntah
- Faktor yang memperberat: saat bergerak
- Faktor yang memperingan: istirahat
2. Risiko Dehidrasi
- Penurunan asupan cairan: tidak mau makan minum
- Peningkatan kehilangan cairan: demam, BAB sulit, mual muntah
3. Risiko Infeksi
- Faktor risiko: operasi hemoroid 1 tahun lalu, kemerahan di paha
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Nyeri Terkontrol
2. Hidrasi Adekuat
3. Bebas Infeksi
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Nyeri
- Identifikasi karakteristik nyeri
- Berikan analgetik sesuai indikasi
- Ajarkan teknik non-farmakologis
2. Manajemen Cairan
- Monitor asupan dan pengeluaran cairan
- Berikan cairan intravena sesuai kebutuhan
- Ajarkan pasien untuk asupan cairan yang cukup
3. Pencegahan Infeksi
- Monitor tanda-tanda infeksi
- Berikan antibiotik sesuai indikasi
- Ajarkan perawatan luka yang benar
Dengan pendekatan SDKI-SLKI-SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terfokus pada kebutuhan pasien. -
Article No. 3728 | 27 Oct 2024
Klinis : Nyeri perut bawah sejak 1 minggu,nyeri vas 8-9,untuk bergerak nyeri,demam,BAB sulit,mual muntah,tidak mau makan minum sejak 5 hari terakhir,pasien mengeluh lemas,BAK terakhir kemarin sore,warna kuning riwayat operasi hemoroid 1 tahun yang lalu,terdapat kemerahan di paha
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan, beserta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Nyeri yang tiba-tiba atau berlangsung dalam waktu singkat (kurang dari 3 bulan) dan mengindikasikan adanya kerusakan jaringan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Pasien melaporkan penurunan tingkat nyeri.
- Pasien menunjukkan tanda-tanda vital dalam batas normal.
- Pasien menunjukkan perilaku yang sesuai dengan respons nyeri yang ada.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Nyeri
- Identifikasi Nyeri
- Kolaborasi Penanganan Nyeri
2. Intoleransi Aktivitas
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau dibutuhkan akibat keterbatasan fisik.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan bantuan minimal.
- Pasien menunjukkan peningkatan toleransi terhadap aktivitas.
- Pasien menunjukkan peningkatan kemandirian dalam aktivitas sehari-hari.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Aktivitas
- Peningkatan Mobilitas
- Fasilitasi Aktivitas
3. Defisit Volume Cairan
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Kehilangan cairan intravaskular, interstisial, dan/atau intrasel yang melebihi jumlah masukan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Pasien menunjukkan tanda-tanda vital dalam batas normal.
- Pasien menunjukkan keseimbangan cairan yang memadai.
- Pasien menunjukkan peningkatan status hidrasi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Cairan
- Pemantauan Cairan
- Kolaborasi Terapi Cairan
Tone: akademis
Persona: pakar, perawat -
Article No. 3729 | 27 Oct 2024
Klinis : Data Fokus Etiologi DS: 1. Pasien melaporkan gatal intens di daerah paha, bokong, dan pinggul. 2. Pasien mengatakan gatal terasa semakin parah saat berkeringat. DO: 1. Terdapat bercak merah berbentuk cincin pada paha dan bokong. 2. Lesi tampak bersisik dan berbatas jelas. Infeksi oleh jamur dermatofita ↓ Lingkungan panas dan lembab mendukung pertumbuhan jamur ↓ Jamur menginfeksi lapisan epidermis kulit, menyebabkan kerusakan jaringan ↓ Gangguan Integritas Kulit
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan data yang diberikan, dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami kondisi Lingkungan panas dan lembab yang mendukung pertumbuhan jamur Dermatofita, sehingga menyebabkan Gangguan Integritas Kulit. Berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Integritas Kulit
Definisi: Kerusakan atau perubahan struktur dan fungsi kulit.
Etiologi: Infeksi oleh jamur Dermatofita, yang dipicu oleh lingkungan panas dan lembab yang mendukung pertumbuhan jamur.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Karakteristik Utama: Lesi kulit, gatal, eritema, skuama.
- Faktor Berhubungan: Infeksi mikroorganisme, lingkungan yang lembab dan panas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran Utama: Integritas Kulit Sehat
- Indikator: Kulit utuh, tidak terdapat lesi, tidak ada gatal, dll.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Utama: Perawatan Luka, Manajemen Nyeri, Manajemen Infeksi.
- Aktivitas: Mengobati infeksi jamur, menjaga kebersihan dan kelembaban kulit, mengurangi gatal, dll.
Secara singkat, kondisi pasien ini membutuhkan penanganan yang tepat untuk mengatasi infeksi jamur Dermatofita dan memulihkan integritas kulit yang terganggu. Manajemen lingkungan, perawatan luka, dan terapi antijamur menjadi bagian penting dari intervensi keperawatan yang diperlukan.