Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 5881 | 15 Nov 2024
Klinis : DS : Keluarga pasien mengatakan ayah pasien perokok aktif namun setelah mengetahui anaknya sakit asma, ayahnya mencoba untuk berhenti merokok secara total. Pasien mengatakan suka kucing dan burung, sebelum sakit sering bermain dengan kucing dan burung, karena dirumah melihara kucing dan burung. Setelah sakit, keluarga pasien sudah tidak melihara kucing dan burung lagi. DO : -
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Terima kasih atas pertanyaan Anda. Berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah kode ICD-10 dan ICD-9-CM yang sesuai:
1. Kode ICD-10:
- Kode: J45.9
- Deskripsi: Asma, tidak diklasifikasikan di tempat lain
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Tidak ada kode ICD-9-CM prosedur yang sesuai. Berdasarkan informasi yang diberikan, tidak disebutkan adanya prosedur atau tindakan medis yang spesifik.
Penjelasan:
- Kode ICD-10 J45.9 (Asma, tidak diklasifikasikan di tempat lain) sesuai dengan kondisi pasien yang menderita asma.
- Tidak ada kode ICD-9-CM prosedur yang sesuai, karena tidak disebutkan adanya tindakan medis yang dilakukan.
- Riwayat merokok ayah dan kontak dengan binatang peliharaan (kucing dan burung) dapat menjadi faktor pencetus atau pemicu gejala asma pada pasien.
- Upaya ayah untuk berhenti merokok setelah mengetahui kondisi anaknya yang menderita asma merupakan langkah positif dalam penatalaksanaan asma.
- Penghentian kontak dengan binatang peliharaan (kucing dan burung) juga dapat membantu mencegah eksaserbasi asma pada pasien. -
Article No. 5882 | 15 Nov 2024
Klinis : DS : keluarga pasien mengatakan 10 bulan terakhir ini tidak rutin menjalani pengobatan maka sakit Asma pada anak kambuh. Keluarga pasien mengatakan pasien jarang cuci tangan setelah bermain maupun sebelum makan DO : diagnose medis asma attack, pasien dirawat di ruang aster untuk menjalani pengobatan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan data subjektif dan data objektif yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Pengelolaan Kesehatan
Penjelasan:
Ketidakefektifan Pengelolaan Kesehatan adalah ketidakmampuan secara konsisten mengintegrasikan perilaku promosi kesehatan dan pencegahan penyakit untuk memelihara kesehatan. Dalam kasus ini, keluarga pasien menyatakan bahwa pasien tidak rutin menjalani pengobatan maka asma pada anak kambuh, serta jarang mencuci tangan setelah bermain dan sebelum makan, menunjukkan adanya masalah dalam mengelola kesehatan.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Ketidakmampuan secara konsisten mengintegrasikan perilaku promosi kesehatan dan pencegahan penyakit untuk memelihara kesehatan.
- Faktor yang Berhubungan: Kurangnya pengetahuan, persepsi terhadap manfaat, dan dukungan keluarga.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang Diharapkan: Pasien dan keluarga menunjukkan perilaku perawatan diri yang efektif.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Edukasi tentang manajemen asma dan pentingnya kebersihan tangan, serta kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk memastikan kepatuhan pengobatan.
Dengan pendekatan ini, diharapkan pasien dan keluarga dapat memahami pentingnya manajemen asma dan mempraktikkan perilaku perawatan diri yang efektif, sehingga dapat mencegah kekambuhan gejala asma di masa mendatang. -
Article No. 5883 | 15 Nov 2024
Klinis : Ny. S, seorang wanita berusia 49 tahun, datang keluhan nyeri hebat pada bagian pinggang kiri yang telah berlangsung selama beberapa minggu. Nyeri ini terasa tumpul dan sering datang secara mendalam, bertambah buruk saat buang air kecil, serta terkadang menjalar ke bagian perut bawah. Pasien juga melaporkan bahwa ia sering merasa ingin buang air kecil, tetapi jumlah urin yang keluar sangat sedikit, dan perasaan tersebut menimbulkan rasa sangat tidak nyaman..
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Ny. S.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Kronis
2. Gangguan Eliminasi Urin
Penjelasan:
1. Nyeri Kronis
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial yang berlangsung lebih dari 3 bulan.
- Karakteristik: Nyeri hebat pada bagian pinggang kiri yang sudah berlangsung selama beberapa minggu, nyeri tumpul dan sering datang secara mendalam, bertambah buruk saat buang air kecil, serta kadang-kadang menjalar ke bagian perut bawah.
2. Gangguan Eliminasi Urin
- Definisi: Ketidakmampuan untuk mengontrol atau mengosongkan kandung kemih secara memadai.
- Karakteristik: Pasien sering merasa ingin buang air kecil, tetapi jumlah urin yang keluar sangat sedikit, dan perasaan tersebut menimbulkan rasa sangat tidak nyaman.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari PPNI:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk menentukan diagnosis keperawatan berdasarkan respon pasien terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk menentukan luaran atau hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk menentukan tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
Sebagai perawat, saya akan menggunakan standar-standar ini untuk memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan sesuai dengan kondisi Ny. S. -
Article No. 5884 | 15 Nov 2024
Klinis : Ny. S, seorang wanita berusia 49 tahun, datang keluhan nyeri hebat pada bagian pinggang kiri yang telah berlangsung selama beberapa minggu. Nyeri ini terasa tumpul dan sering datang secara mendalam, bertambah buruk saat buang air kecil, serta terkadang menjalar ke bagian perut bawah. Pasien juga melaporkan bahwa ia sering merasa ingin buang air kecil, tetapi jumlah urin yang keluar sangat sedikit, dan perasaan tersebut menimbulkan rasa sangat tidak nyaman..
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
Diagnosa Keperawatan: Nyeri Kronis
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut, yang berlangsung lebih dari 3 bulan.
Kondisi Ny. S menunjukkan gejala nyeri hebat pada bagian pinggang kiri yang berlangsung selama beberapa minggu. Nyeri yang dirasakan bersifat tumpul dan sering timbul secara mendalam, bertambah buruk saat buang air kecil, serta terkadang menjalar ke bagian perut bawah. Hal ini sesuai dengan karakteristik nyeri kronis.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Kontrol Nyeri
- Tujuan: Pasien dapat mengendalikan nyeri yang dialami.
- Indikator:
- Pasien melaporkan nyeri berkurang.
- Pasien mampu mengenali faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri.
- Pasien mampu menggunakan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri.
2. Integritas Ginjal
- Tujuan: Pasien dapat mempertahankan fungsi ginjal yang optimal.
- Indikator:
- Pasien tidak mengalami infeksi saluran kemih.
- Pasien tidak mengalami retensi urin.
- Pasien melaporkan dapat buang air kecil dengan lancar.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen Nyeri
- Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif (lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan intensitas nyeri).
- Identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri, seperti posisi, aktivitas, dan buang air kecil.
- Ajarkan pasien teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri, seperti relaksasi, distraksi, dan kompres hangat.
- Berikan analgetik sesuai dengan resep dokter dan monitor efektivitasnya.
- Kolaborasi dengan dokter untuk pengaturan terapi farmakologis yang tepat.
2. Manajemen Fungsi Ginjal
- Pantau tanda-tanda infeksi saluran kemih, seperti demam, nyeri saat buang air kecil, dan perubahan jumlah urin.
- Dorong pasien untuk minum air putih yang cukup untuk mempertahankan fungsi ginjal yang optimal.
- Ajarkan pasien teknik relaksasi saat buang air kecil untuk mengurangi rasa tidak nyaman.
- Kolaborasi dengan dokter untuk pengobatan yang tepat, seperti antibiotik atau obat lainnya, jika diperlukan.
Penjelasan rinci dan terperinci:
Diagnosa Keperawatan SDKI "Nyeri Kronis" dipilih karena Ny. S mengalami nyeri hebat pada bagian pinggang kiri yang telah berlangsung selama beberapa minggu. Nyeri yang dirasakan bersifat tumpul, sering timbul secara mendalam, bertambah buruk saat buang air kecil, dan terkadang menjalar ke bagian perut bawah. Karakteristik nyeri ini sesuai dengan kriteria nyeri kronis.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI) mencakup "Kontrol Nyeri" dan "Integritas Ginjal". Tujuan dari kontrol nyeri adalah agar pasien dapat mengendalikan nyeri yang dialami, sedangkan tujuan dari integritas ginjal adalah agar pasien dapat mempertahankan fungsi ginjal yang optimal. Indikator-indikator yang terkait dengan kedua luaran tersebut akan digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan asuhan keperawatan.
Intervensi Keperawatan (SIKI) mencakup "Manajemen Nyeri" dan "Manajemen Fungsi Ginjal". Pada intervensi manajemen nyeri, perawat akan melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif, mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri, mengajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri, memberikan analgetik sesuai resep dokter, dan berkolaborasi dengan dokter untuk pengaturan terapi farmakologis yang tepat. Pada intervensi manajemen fungsi ginjal, perawat akan memantau tanda-tanda infeksi saluran kemih, mendorong pasien untuk minum air putih yang cukup, mengajarkan teknik relaksasi saat buang air kecil, dan berkolaborasi dengan dokter untuk pengobatan yang tepat, jika diperlukan.
Melalui implementasi intervensi-intervensi ini, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diharapkan, yaitu dapat mengendalikan nyeri yang dialami dan mempertahankan fungsi ginjal yang optimal. -
Article No. 5885 | 15 Nov 2024
Klinis : Pasien dengan G3 P1 Ao. Umur kehamilan 27 1/7 minggu mengeluh perut terasa kenceng-kenceng.. TFU 28. DJJ 140. HIS jarang
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, kondisi pasien dapat didiagnosis sebagai:
1. Kode ICD-10:
- Kode: O47.1
- Deskripsi: Kontraksi palsu (Braxton Hicks) pada kehamilan
Penjelasan:
- O47.1 adalah kode ICD-10 untuk "Kontraksi palsu (Braxton Hicks) pada kehamilan", yang sesuai dengan gejala pasien yaitu perut terasa kenceng-kenceng pada usia kehamilan 27 1/7 minggu.
- Kontraksi palsu atau Braxton Hicks adalah kontraksi uterus yang terjadi sebelum persalinan dan tidak menyebabkan dilatasi serviks atau perubahan progresif pada persalinan.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode ICD-9-CM prosedur yang sesuai, karena tidak ada informasi mengenai tindakan medis yang dilakukan pada pasien.
Dalam kasus ini, tidak ada tindakan medis yang dilaporkan, sehingga tidak ada kode ICD-9-CM prosedur yang dapat diidentifikasi. Penatalaksanaan yang mungkin dilakukan adalah pemantauan kondisi pasien dan observasi lebih lanjut. -
Article No. 5886 | 15 Nov 2024
Klinis : Pasien dengan G3 P1 Ao. Umur kehamilan 27 1/7 minggu mengeluh perut terasa kenceng-kenceng.. TFU 28. DJJ 140. HIS jarang
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Distosia (NANDA-I)
Penjelasan: Pasien dengan G3 P1 Ao, usia kehamilan 27 1/7 minggu, mengeluh perut terasa kenceng-kenceng, TFU 28, DJJ 140, dan HIS jarang, menunjukkan risiko terjadinya distosia atau kesulitan dalam proses persalinan.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Ketidakmampuan ibu untuk melahirkan bayi secara normal karena adanya hambatan mekanis atau fungsional.
- Karakteristik Definisi: Kontraksi uterus tidak adekuat, kemajuan persalinan lambat, disproporsi sefalopelvik, dan posisi/presentasi abnormal.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Ibu dapat melahirkan bayi secara normal tanpa komplikasi.
- Kriteria Hasil: Kontraksi uterus adekuat, kemajuan persalinan normal, dan bayi lahir tanpa komplikasi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Pemantauan kontraksi uterus, kemajuan persalinan, dan penyulit persalinan; manajemen nyeri persalinan; dan kolaborasi dengan tim kesehatan terkait.
Dengan demikian, diagnosis keperawatan utama untuk pasien ini adalah Risiko Distosia, dengan intervensi keperawatan yang berfokus pada pemantauan kondisi ibu dan kolaborasi dengan tim kesehatan untuk mencegah dan menangani komplikasi yang mungkin terjadi selama proses persalinan. -
Article No. 5887 | 15 Nov 2024
Klinis : hemoglobin pasien 7,6
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien dengan kadar hemoglobin 7,6, maka Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai adalah:
1. Diagnosa Keperawatan SDKI:
Penurunan Volume Darah Terkait Penurunan Produksi Sel Darah Merah
Penjelasan:
Penurunan volume darah disebabkan oleh penurunan produksi sel darah merah, yang ditandai dengan kadar hemoglobin yang lebih rendah dari normal (7,6 g/dL). Kondisi ini dapat menimbulkan gejala seperti kelelahan, pusing, dan mudah lelah.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
a. Peningkatan Volume Darah
b. Peningkatan Kadar Hemoglobin
c. Penurunan Gejala Anemia (kelelahan, pusing, mudah lelah)
Penjelasan:
Setelah diberikan asuhan keperawatan yang tepat, diharapkan volume darah pasien dapat meningkat, kadar hemoglobin dapat kembali normal, dan gejala-gejala anemia yang dirasakan pasien dapat berkurang atau hilang.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
a. Identifikasi penyebab penurunan volume darah dan kadar hemoglobin (misalnya, defisiensi nutrisi, perdarahan, penyakit kronis, dll.)
b. Monitoring tanda vital dan status cairan pasien secara rutin
c. Pemberian suplemen besi, vitamin, dan nutrisi yang kaya zat besi
d. Edukasi pasien dan keluarga tentang diet kaya zat besi dan pentingnya menjaga hidrasi
e. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi farmakologis yang sesuai (misalnya, pemberian obat-obatan untuk meningkatkan produksi sel darah merah)
f. Pemantauan kadar hemoglobin secara berkala
g. Pencegahan komplikasi terkait anemia (seperti gangguan kardiovaskular, infeksi, dll.)
Penjelasan:
Intervensi keperawatan yang komprehensif diperlukan untuk mengatasi penurunan volume darah dan kadar hemoglobin. Identifikasi penyebab, pemberian nutrisi yang tepat, pemantauan status cairan, kolaborasi dengan dokter, serta edukasi pasien dan keluarga merupakan langkah-langkah yang penting untuk membantu meningkatkan volume darah, kadar hemoglobin, dan mengurangi gejala anemia yang dialami oleh pasien. -
Article No. 5632 | 14 Nov 2024
Klinis : trombosit rendah, pusing, mual, demam, keringat dingin
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Pasien dengan kondisi trombosit rendah, pusing, mual, demam, dan keringat dingin dapat didiagnosis dengan beberapa diagnosa keperawatan berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Berikut adalah penjelasan singkat mengenai diagnosa keperawatan yang mungkin sesuai:
1. Diagnosa Keperawatan: Risiko Perdarahan
- SDKI: Risiko Perdarahan adalah kondisi di mana individu rentan mengalami kehilangan darah yang berlebih.
- SLKI: Luaran yang diharapkan adalah tidak terjadi perdarahan, kadar trombosit normal, dan tidak ada gejala tanda perdarahan.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah pemantauan tanda-tanda vital, pemantauan perdarahan, pemberian produk darah jika diperlukan, dan edukasi terkait faktor risiko serta pencegahan perdarahan.
2. Diagnosa Keperawatan: Nyeri Akut
- SDKI: Nyeri Akut adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial.
- SLKI: Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat melaporkan pengurangan rasa nyeri, dapat beradaptasi dengan nyeri, dan dapat melakukan aktivitas sehari-hari.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah pemantauan tanda-tanda vital, pemberian analgesik, kompres hangat/dingin, dan distraksi.
3. Diagnosa Keperawatan: Hipertermia
- SDKI: Hipertermia adalah peningkatan suhu tubuh di atas batas normal.
- SLKI: Luaran yang diharapkan adalah suhu tubuh kembali normal, tidak ada tanda-tanda infeksi, dan tidak ada komplikasi.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah pemantauan tanda-tanda vital, pemberian antipiretik, kompres hangat/dingin, dan edukasi terkait manajemen demam.
Secara keseluruhan, diagnosa keperawatan yang mungkin sesuai dengan kondisi pasien tersebut adalah Risiko Perdarahan, Nyeri Akut, dan Hipertermia. Perawat harus melakukan penilaian komprehensif dan menetapkan prioritas masalah keperawatan untuk memberikan intervensi yang tepat dan efektif bagi pasien. -
Article No. 5633 | 14 Nov 2024
Klinis : trombosit rendah, pusing, mual, demam, keringat dingin
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, saya adalah perawat pakar yang akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi dengan gejala trombosit rendah, pusing, mual, demam, dan keringat dingin.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
2. Intoleransi Aktivitas
3. Hipertermia
Penjelasan Singkat:
1. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- SDKI: Definisi - Keadaan di mana asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- SLKI: Hasil yang diharapkan - Pasien menunjukkan berat badan yang sesuai dengan usia dan tinggi badan.
- SIKI: Intervensi - Pemantauan asupan dan keluaran nutrisi, pemberian nutrisi parenteral atau enteral jika perlu.
2. Intoleransi Aktivitas
- SDKI: Definisi - Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin secara mandiri.
- SLKI: Hasil yang diharapkan - Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri.
- SIKI: Intervensi - Pengaturan aktivitas, pemberian dukungan selama aktivitas, dan edukasi mengenai manajemen energi.
3. Hipertermia
- SDKI: Definisi - Peningkatan suhu tubuh di atas batas normal.
- SLKI: Hasil yang diharapkan - Suhu tubuh pasien kembali normal.
- SIKI: Intervensi - Pemantauan suhu tubuh, pemberian obat antipiretik, dan manajemen lingkungan untuk menurunkan suhu tubuh.
Semoga penjelasan ini dapat membantu Anda. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk menghubungi saya. Wassalamualaikum. -
Article No. 5634 | 14 Nov 2024
Klinis : trombosit rendah, pusing, mual, demam, keringat dingin
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, perkenalkan saya Perawat Profesional yang akan membantu Anda dalam mengidentifikasi diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat dari SDKI-SLKI-SIKI standar PPNI untuk kondisi yang Anda sampaikan.
Berdasarkan gejala yang Anda jelaskan, yaitu trombosit rendah, pusing, mual, demam, dan keringat dingin, maka dapat diidentifikasi beberapa diagnosa keperawatan yang mungkin sesuai, antara lain:
1. Diagnosa Keperawatan SDKI: Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh
Penjelasan: Kondisi ini dapat terjadi akibat penurunan jumlah trombosit yang dapat mengganggu proses pencernaan dan penyerapan nutrisi, sehingga menimbulkan gejala mual, pusing, dan demam.
2. Diagnosa Keperawatan SDKI: Intoleransi Aktivitas
Penjelasan: Rendahnya jumlah trombosit dapat menyebabkan penurunan toleransi terhadap aktivitas fisik, sehingga menimbulkan gejala seperti pusing dan keringat dingin.
3. Diagnosa Keperawatan SDKI: Ketidakefektifan Termoregulasi
Penjelasan: Penurunan jumlah trombosit dapat mempengaruhi kemampuan tubuh dalam mengatur suhu, sehingga menyebabkan gejala seperti demam dan keringat dingin.
Dalam pengkajian dan penentuan diagnosa keperawatan, perawat juga akan menggunakan standar SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) untuk memastikan rencana asuhan keperawatan yang komprehensif dan sesuai dengan kondisi pasien.
Semoga penjelasan singkat ini dapat membantu Anda memahami diagnosa keperawatan yang mungkin sesuai dengan kondisi yang Anda sampaikan. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, silakan ditanyakan.
Wassalamualaikum.