Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 3854 | 28 Oct 2024
Klinis : Pemantauan Cairan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Selamat siang. Saya adalah seorang perawat profesional yang akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pemantauan cairan.
Diagnosa Keperawatan:
Ketidakseimbangan Cairan
Definisi:
Ketidakseimbangan antara intake dan output cairan yang menyebabkan kelebihan atau kekurangan cairan dalam tubuh.
Faktor Terkait:
- Perubahan fisiologis (penuaan, penyakit kronis)
- Keterbatasan akses terhadap cairan
- Gangguan sistem regulasi cairan
- Aktivitas fisik yang tidak seimbang
- Intervensi diagnostik atau terapeutik
Karakteristik Definisi:
- Perubahan berat badan
- Perubahan turgor kulit
- Perubahan membran mukosa
- Perubahan tanda-tanda vital
- Edema
- Produksi urin abnormal
Intervensi Keperawatan:
- Pemantauan Cairan
- Manajemen Cairan
- Edukasi Cairan
Outcome yang diharapkan:
- Pasien menunjukkan keseimbangan cairan yang adekuat.
- Pasien menunjukkan vital sign dalam batas normal.
- Pasien menunjukkan turgor kulit dan membran mukosa yang baik.
- Pasien menunjukkan output urin yang adekuat.
Saya berharap penjelasan ini dapat membantu Anda memahami diagnosa keperawatan dan standar SDKI - SLKI - SIKI terkait pemantauan cairan. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, saya akan dengan senang hati menjawabnya. -
Article No. 3855 | 28 Oct 2024
Klinis : Nn. Leony, 20 tahun, dibawa ke IGD setelah tersengat listrik saat memasak menggunakan kompor listrik. Hasil pengkajian: E4M6V5, pasien mengeluh mati rasa pada tangan kanan, nadi 118x/menit, palpitasi, RR 30x/menit takipnea, TD 100/70 mmHg, SpO2 95%, CRT < 2 detik, luka bakar pada area tangan kanan, dada dan leher, terdapat pada luka area tangan, kemerahan serta kering pada luka area dada dan leher, terdapat bengkak pada area leher dan terdapat crackling sound serta krepitasi, BB 54 kg, TB 162 cm. Hasil pemeriksaan diagnostik: elektrokardiogram: PVC. diagnosa gangguan perfusi jaringan,gangguan irama jantung dan nyeri akut
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi Nn. Leony yang Anda berikan, saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan perfusi jaringan tubuh perifer
2. Gangguan irama jantung
3. Nyeri akut
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
1. Gangguan perfusi jaringan tubuh perifer
- SDKI: Gangguan perfusi jaringan
- SLKI: Pemantauan perfusi jaringan
- SIKI: Manajemen perfusi jaringan
Penjelasan:
- Gangguan perfusi jaringan menunjukkan adanya hambatan dalam suplai oksigen dan nutrisi ke jaringan tubuh, yang dapat disebabkan oleh cedera, trauma, atau masalah sirkulasi.
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain pemantauan tanda vital, pemeriksaan fisik, manajemen cairan dan elektrolit, serta intervensi untuk meningkatkan perfusi jaringan.
2. Gangguan irama jantung
- SDKI: Gangguan irama jantung
- SLKI: Pemantauan irama jantung
- SIKI: Manajemen irama jantung
Penjelasan:
- Gangguan irama jantung menunjukkan adanya ketidakstabilan atau ketidakteraturan dalam aktivitas jantung, yang dapat ditandai dengan aritmia atau denyut jantung yang tidak normal.
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain pemantauan tanda vital, pemeriksaan EKG, pemberian obat-obatan, serta intervensi untuk menstabilkan irama jantung.
3. Nyeri akut
- SDKI: Nyeri akut
- SLKI: Manajemen nyeri
- SIKI: Intervensi mengurangi nyeri
Penjelasan:
- Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial.
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain pengkajian nyeri, pemberian analgesik, terapi non-farmakologis, serta intervensi untuk mengurangi nyeri.
Dalam penerapan diagnosa keperawatan dan intervensi berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat harus melakukan pengkajian yang komprehensif, menentukan prioritas masalah, dan merencanakan intervensi yang sesuai dengan kondisi pasien untuk mencapai hasil yang optimal. -
Article No. 3856 | 28 Oct 2024
Klinis : Nn. Leony, 20 tahun, dibawa ke IGD setelah tersengat listrik saat memasak menggunakan kompor listrik. Hasil pengkajian: E4M6V5, pasien mengeluh mati rasa pada tangan kanan, nadi 118x/menit, palpitasi, RR 30x/menit takipnea, TD 100/70 mmHg, SpO2 95%, CRT < 2 detik, luka bakar pada area tangan kanan, dada dan leher, terdapat pada luka area tangan, kemerahan serta kering pada luka area dada dan leher, terdapat bengkak pada area leher dan terdapat crackling sound serta krepitasi, BB 54 kg, TB 162 cm. Hasil pemeriksaan diagnostik: elektrokardiogram: PVC. diagnosa gangguan perfusi jaringan,gangguan irama jantung dan nyeri akut
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Nn. Leony yang tersengat listrik.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Perfusi Jaringan Perifer
SDKI: Gangguan Perfusi Jaringan
SLKI: Pemulihan Sirkulasi Perifer
SIKI: Manajemen Perfusi Jaringan
Penjelasan:
Pasien mengalami mati rasa pada tangan kanan, nadi cepat, dan adanya luka bakar pada area tangan, dada, dan leher, yang menunjukkan adanya gangguan perfusi jaringan perifer akibat sengatan listrik.
2. Gangguan Irama Jantung
SDKI: Gangguan Irama Jantung
SLKI: Stabilitas Kardiovaskular
SIKI: Manajemen Irama Jantung
Penjelasan:
Pasien mengalami palpitasi dan hasil pemeriksaan elektrokardiogram menunjukkan adanya PVC (Premature Ventricular Contraction), yang mengindikasikan gangguan irama jantung.
3. Nyeri Akut
SDKI: Nyeri Akut
SLKI: Pengendalian Nyeri
SIKI: Manajemen Nyeri
Penjelasan:
Pasien mengeluh mati rasa pada tangan kanan, yang menunjukkan adanya nyeri akut akibat sengatan listrik.
Dalam standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia, SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) digunakan untuk menentukan diagnosa keperawatan, SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) digunakan untuk menentukan luaran yang diharapkan, dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) digunakan untuk menentukan intervensi keperawatan yang tepat. -
Article No. 3857 | 28 Oct 2024
Klinis : Nn. Leony, 20 tahun, dibawa ke IGD setelah tersengat listrik saat memasak menggunakan kompor listrik. Hasil pengkajian: E4M6V5, pasien mengeluh mati rasa pada tangan kanan, nadi 118x/menit, palpitasi, RR 30x/menit takipnea, TD 100/70 mmHg, SpO2 95%, CRT < 2 detik, luka bakar pada area tangan kanan, dada dan leher, terdapat pada luka area tangan, kemerahan serta kering pada luka area dada dan leher, terdapat bengkak pada area leher dan terdapat crackling sound serta krepitasi, BB 54 kg, TB 162 cm. Hasil pemeriksaan diagnostik: elektrokardiogram: PVC. diagnosa gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan kerusakan struktur pembuluh darah akibat tersengat listrik, ditandai dengan mati rasa pada tangan kanan, nadi 118x/menit, palpitasi, dan CRT < 2 detik.,gangguan irama jantung berhubungandengan apa dan nyeri akut berhubungan dengan apa
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda paparkan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk Nn. Leony:
1. Diagnosa Keperawatan:
a. Gangguan Perfusi Jaringan
- SDKI: Gangguan Perfusi Jaringan
- SLKI: Perfusi Jaringan Tidak Efektif
- SIKI: Manajemen Perfusi Jaringan
b. Gangguan Irama Jantung
- SDKI: Gangguan Irama Jantung
- SLKI: Irama Jantung Tidak Efektif
- SIKI: Manajemen Irama Jantung
c. Nyeri Akut
- SDKI: Nyeri Akut
- SLKI: Nyeri Akut
- SIKI: Manajemen Nyeri
2. Penjelasan Singkat:
a. Gangguan Perfusi Jaringan
- SDKI: Keadaan di mana individu mengalami penurunan, gangguan atau perubahan sirkulasi darah ke jaringan. Hal ini ditandai dengan mati rasa pada tangan kanan, nadi yang cepat (118x/menit), palpitasi, dan CRT yang memanjang (< 2 detik).
- SLKI: Kondisi di mana pasien menunjukkan perfusi jaringan yang tidak efektif, yang dapat berdampak pada integritas jaringan.
- SIKI: Intervensi keperawatan untuk memantau, mencegah, dan mengelola perubahan pada suplai oksigen dan nutrisi ke jaringan tubuh.
b. Gangguan Irama Jantung
- SDKI: Keadaan di mana individu mengalami perubahan irama jantung yang tidak normal. Hal ini ditunjukkan dengan adanya PVC pada hasil pemeriksaan elektrokardiogram.
- SLKI: Kondisi di mana pasien menunjukkan irama jantung yang tidak efektif, yang dapat berdampak pada fungsi kardiovaskular.
- SIKI: Intervensi keperawatan untuk memantau, mencegah, dan mengelola perubahan irama jantung.
c. Nyeri Akut
- SDKI: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial. Hal ini ditandai dengan adanya luka bakar pada area tangan kanan, dada, dan leher.
- SLKI: Kondisi di mana pasien mengalami nyeri yang terjadi secara mendadak dan memerlukan penanganan segera.
- SIKI: Intervensi keperawatan untuk mengidentifikasi, mencegah, dan mengelola nyeri akut.
Dengan memahami diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI, perawat dapat menyusun rencana asuhan keperawatan yang komprehensif dan sesuai dengan standar profesi untuk menangani kondisi Nn. Leony. -
Article No. 3858 | 28 Oct 2024
Klinis : Nn. Leony, 20 tahun, dibawa ke IGD setelah tersengat listrik saat memasak menggunakan kompor listrik. Hasil pengkajian: E4M6V5, pasien mengeluh mati rasa pada tangan kanan, nadi 118x/menit, palpitasi, RR 30x/menit takipnea, TD 100/70 mmHg, SpO2 95%, CRT < 2 detik, luka bakar pada area tangan kanan, dada dan leher, terdapat pada luka area tangan, kemerahan serta kering pada luka area dada dan leher, terdapat bengkak pada area leher dan terdapat crackling sound serta krepitasi, BB 54 kg, TB 162 cm. Hasil pemeriksaan diagnostik: elektrokardiogram: PVC.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Nn. Leony.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Kerusakan Integritas Kulit berhubungan dengan luka bakar
- SDKI: Risiko Kerusakan Integritas Kulit
- SLKI: Pemulihan Integritas Kulit
- SIKI: Perawatan Luka Bakar
2. Gangguan Perfusi Jaringan (Kardiak) berhubungan dengan efek listrik
- SDKI: Gangguan Perfusi Jaringan
- SLKI: Pemulihan Perfusi Jaringan
- SIKI: Perawatan Kecelakaan Listrik
3. Penurunan Ventilasi berhubungan dengan efek listrik
- SDKI: Penurunan Ventilasi
- SLKI: Pemulihan Ventilasi
- SIKI: Perawatan Kecelakaan Listrik
Penjelasan Singkat:
1. Risiko Kerusakan Integritas Kulit berhubungan dengan luka bakar:
- Pasien mengalami luka bakar pada area tangan kanan, dada, dan leher akibat tersengat listrik.
- Terdapat kemerahan, kekeringan, dan pembengkakan pada area luka.
- Perawatan luka bakar diperlukan untuk mencegah komplikasi dan mempercepat penyembuhan.
2. Gangguan Perfusi Jaringan (Kardiak) berhubungan dengan efek listrik:
- Pasien mengalami nadi yang cepat (118x/menit), palpitasi, dan hasil EKG menunjukkan PVC.
- Hal ini mengindikasikan gangguan perfusi jaringan kardiak akibat efek listrik.
- Perawatan yang tepat diperlukan untuk memulihkan perfusi jaringan.
3. Penurunan Ventilasi berhubungan dengan efek listrik:
- Pasien mengalami takipnea (30x/menit) dan terdapat crackling sound serta krepitasi di area leher.
- Hal ini menunjukkan adanya penurunan ventilasi akibat efek listrik.
- Intervensi keperawatan diperlukan untuk memulihkan ventilasi pasien.
Standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia digunakan sebagai acuan dalam menentukan diagnosa keperawatan, luaran asuhan keperawatan, dan intervensi keperawatan yang tepat untuk mengatasi kondisi pasien. -
Article No. 3859 | 28 Oct 2024
Klinis : keracunan makanan diagnosa?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosа Keperawatan untuk kondisi keracunan makanan berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) adalah sebagai berikut:
Diagnosa Keperawatan: Risiko Ketidakseimbangan Cairan
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Keadaan di mana individu berisiko mengalami perubahan volume dan/atau komposisi cairan tubuh yang dapat mengganggu kesehatan.
- Karakteristik Definisi: Mual, muntah, diare, demam.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pasien menunjukkan keseimbangan cairan yang adekuat.
- Kriteria Hasil: Tanda-tanda vital dalam batas normal, intake dan output seimbang, tidak ada tanda-tanda dehidrasi.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Pemantauan intake dan output cairan, pemberian cairan intravena, pencegahan komplikasi, edukasi pasien dan keluarga.
- Rasional: Untuk mengembalikan keseimbangan cairan, mencegah dehidrasi, dan memfasilitasi pemulihan pasien.
Sebagai seorang perawat, saya akan melakukan penilaian komprehensif terhadap pasien, memantau tanda-tanda vital, input dan output cairan, serta memberikan intervensi keperawatan yang sesuai untuk mengatasi risiko ketidakseimbangan cairan yang terjadi akibat keracunan makanan. Tujuannya adalah untuk memastikan pasien memperoleh perawatan yang optimal dan dapat pulih dengan cepat. -
Article No. 3860 | 28 Oct 2024
Klinis : keracunan tanaman diagnosa?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat profesional, saya akan menyajikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait standar SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi keracunan tanaman, dengan nada akademis dan persona pakar.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Keracunan
Definisi: Rentan mengalami efek merugikan dari paparan zat toksik atau berbahaya.
Faktor Risiko: Paparan tanaman beracun, ketidaktahuan tentang tanaman berbahaya, kesalahan dalam mengonsumsi.
2. Perubahan Pola Eliminasi
Definisi: Perubahan dalam frekuensi, jumlah, konsistensi, atau karakteristik eliminasi urin atau fekal.
Faktor Terkait: Efek toksik pada saluran gastrointestinal dan ginjal.
3. Gangguan Pertukaran Gas
Definisi: Ketidakmampuan mempertahankan oksigenasi jaringan yang adekuat.
Faktor Terkait: Efek toksik pada sistem pernapasan.
Penjelasan Singkat Standar:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Diagnosa keperawatan tersebut mengacu pada SDKI yang menyediakan definisi dan faktor terkait yang terstandarisasi, sehingga perawat dapat mengidentifikasi dan merumuskan diagnosa keperawatan yang tepat.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Standar ini menyediakan luaran atau outcome yang diharapkan dari intervensi keperawatan, seperti stabilnya tanda vital, tidak terjadi komplikasi, dan peningkatan pengetahuan pasien.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Standar ini memberikan panduan bagi perawat dalam melaksanakan intervensi keperawatan yang komprehensif, seperti pemantauan tanda vital, pemberian antidotum, edukasi tentang tanaman beracun, dan manajemen gejala.
Dengan mengacu pada standar SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang terstandarisasi, berkualitas, dan berpusat pada pasien dalam menangani kasus keracunan tanaman. -
Article No. 3861 | 28 Oct 2024
Klinis : keracunan obat tanaman
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Risiko Keracunan Obat
Penjelasan Singkat:
Berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Risiko Keracunan Obat adalah "Keadaan di mana individu berisiko mengalami dampak buruk akibat paparan berlebih terhadap obat-obatan, baik sengaja maupun tidak sengaja".
Pada kasus keracunan obat tanaman, individu dapat terpapar zat-zat toksik yang terkandung dalam tanaman tersebut, baik melalui ingesti, inhalasi, maupun kontak kulit. Hal ini dapat menyebabkan gejala-gejala seperti mual, muntah, diare, pusing, bahkan gangguan pada organ-organ vital.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) yang sesuai adalah "Tidak Terjadi Keracunan Obat", dengan kriteria hasil seperti:
1. Tidak ada tanda-tanda keracunan obat
2. Tidak ada keluhan gejala keracunan obat
3. Vital sign dalam batas normal
Sementara itu, Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang dapat diterapkan meliputi:
1. Mengkaji tanda dan gejala keracunan obat
2. Memberikan perawatan segera sesuai gejala yang muncul
3. Memantau parameter vital sign secara berkala
4. Mengidentifikasi dan menghindari faktor penyebab keracunan
5. Memberikan edukasi tentang pencegahan keracunan obat
Dengan pendekatan holistik dan berpusat pada pasien, perawat berperan penting dalam mendeteksi, mengelola, dan mencegah terjadinya keracunan obat pada pasien. -
Article No. 3862 | 28 Oct 2024
Klinis : Sejak tadi pagi pasien demam (+) kejang sebentar-sebentar hingga 6 x, setelah kejang anak sadar, tidak muntah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda jelaskan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang sesuai dengan standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko kejang berhubungan dengan demam
Penjelasan SDKI:
- Definisi: Kondisi di mana individu berisiko mengalami kontraksi otot yang tidak terkendali dan berulang.
- Faktor risiko: Demam, gangguan elektrolit, lesi otak, stress, dan riwayat kejang.
Penjelasan SLKI:
- Tujuan: Individu tidak mengalami episode kejang selama perawatan.
- Kriteria Hasil: Tidak terjadi kejang selama perawatan, pasien dapat mengenali tanda-tanda awal kejang, dan pasien dapat melakukan tindakan untuk mencegah kejang.
Penjelasan SIKI:
- Intervensi Keperawatan: Monitoring tanda vital, pemberian obat antikonvulsan, manajemen demam, pemberian cairan, dan pendidikan pasien/keluarga tentang pencegahan kejang.
Berdasarkan kondisi pasien yang demam (+) dengan kejang sebentar-sebentar hingga 6 kali, serta kesadaran pasien yang baik setelah kejang, maka diagnosis keperawatan yang paling sesuai adalah "Risiko kejang berhubungan dengan demam". Hal ini perlu ditangani segera dengan intervensi keperawatan yang tepat untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. -
Article No. 3863 | 28 Oct 2024
Klinis : keracunan obat tanaman diagnosa
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Risiko Keracunan Obat (R-KO)
Definisi:
Risiko Keracunan Obat adalah kondisi di mana individu berada dalam bahaya atau kemungkinan mengalami efek buruk akibat terpapar atau mengonsumsi zat, termasuk obat-obatan, suplemen, atau bahan kimia lainnya, dalam jumlah atau konsentrasi yang berbahaya.
Penyebab Risiko:
1. Mengonsumsi obat-obatan atau suplemen tanpa resep atau panduan profesional
2. Kesalahan dalam dosis atau frekuensi penggunaan obat
3. Interaksi antara obat-obatan atau bahan kimia
4. Ketidaktahuan tentang efek samping obat
5. Kerentanan individu terhadap efek obat tertentu
Rencana Keperawatan:
1. Identifikasi penyebab dan faktor risiko keracunan
2. Pantau tanda-tanda vital dan gejala keracunan
3. Berikan perawatan darurat sesuai dengan gejala keracunan
4. Edukasi pasien dan keluarga tentang penggunaan obat yang aman
5. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk penanganan keracunan
SDKI, SLKI, SIKI:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Risiko Keracunan Obat (R-KO)
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Peningkatan Stabilitas Fisiologis, Pengelolaan Efek Samping Obat, Peningkatan Pemahaman Pengobatan
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Pemantauan Tanda-Tanda Vital, Penanganan Kedaruratan, Edukasi Penggunaan Obat
Harapan Luaran:
Pasien dapat menunjukkan tanda-tanda vital yang stabil, mampu mengelola efek samping obat, dan meningkatkan pemahaman tentang penggunaan obat yang aman.