Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 3844 | 28 Oct 2024
Klinis : carikan instrumen pengkajian berduka
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Sebagai dokter dan perekam medik, berikut adalah informasi terkait kode ICD-10 dan ICD-9-CM untuk kondisi berduka:
1. Kode ICD-10:
- Kode: Z63.4
- Deskripsi: Kematian anggota keluarga
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak Tersedia
- Deskripsi: Tidak ada kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis yang spesifik terkait dengan kondisi berduka. Kondisi berduka lebih merupakan suatu reaksi psikologis dan emosional terhadap kehilangan, sehingga tidak memiliki kode prosedur medis.
Untuk mengidentifikasi dan mendokumentasikan kondisi berduka, dokter atau perekam medik dapat menggunakan instrumen pengkajian berduka, seperti:
1. Inventori Berduka Complicated (Complicated Grief Inventory - CGI): Instrumen ini mengukur tingkat keparahan gejala berduka yang rumit, termasuk kesulitan menerima kematian, kerinduan yang intens, dan gangguan fungsi sehari-hari.
2. Inventori Berduka Revisi (Inventory of Complicated Grief-Revised - ICG-R): Instrumen ini mengevaluasi manifestasi berduka yang tidak biasa atau terjadi berkepanjangan, seperti kesulitan menerima kematian, kerinduan yang menetap, dan gangguan fungsi.
3. Skala Pengalaman Berduka (Grief Experience Inventory - GEI): Instrumen ini mengukur berbagai dimensi pengalaman berduka, termasuk reaksi emosional, fisik, perilaku, dan sosial.
Penggunaan instrumen pengkajian berduka ini dapat membantu dokter dan perekam medik dalam mengevaluasi, memantau, dan mendokumentasikan kondisi berduka pasien secara komprehensif. -
Article No. 3845 | 28 Oct 2024
Klinis : BABC
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi BABC.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ansietas
- Definisi: Perasaan tidak nyaman atau khawatir yang berlebihan terkait dengan antisipasi bahaya.
- Faktor yang berhubungan: Perubahan status kesehatan.
2. Kelelahan
- Definisi: Pengalaman subjektif dari keletihan fisik, emosional, dan/atau kognitif yang menurunkan kemampuan untuk berfungsi pada level normal.
- Faktor yang berhubungan: Ketidakseimbangan antara energi yang dikeluarkan dan yang tersedia.
3. Berduka
- Definisi: Respon normal terhadap kehilangan nyata atau dirasakan, yang ditandai oleh rasa sakit emosional.
- Faktor yang berhubungan: Perubahan status kesehatan.
4. Cemas
- Definisi: Respon emosional terhadap persepsi ancaman yang tidak jelas, ditandai oleh perasaan tidak nyaman atau khawatir.
- Faktor yang berhubungan: Perubahan status kesehatan.
Penjelasan Singkat Standar SDKI, SLKI, dan SIKI:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Merupakan standar yang berisi definisi dan faktor yang berhubungan dengan diagnosis keperawatan. Ini digunakan untuk mengidentifikasi status kesehatan klien dan menentukan tindakan keperawatan yang tepat.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Merupakan standar yang berisi definisi dan kriteria hasil yang diharapkan dari tindakan keperawatan. Ini digunakan untuk mengevaluasi efektivitas intervensi keperawatan dalam mencapai hasil yang diinginkan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Merupakan standar yang berisi definisi dan aktivitas yang dapat dilakukan perawat untuk mengatasi diagnosis keperawatan. Ini digunakan sebagai panduan dalam memberikan intervensi keperawatan yang komprehensif dan berkualitas.
Penggunaan standar SDKI, SLKI, dan SIKI membantu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang terstandarisasi, terukur, dan berkelanjutan, sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi klien. -
Article No. 3846 | 28 Oct 2024
Klinis : Nn. Leony, 20 tahun, dibawa ke IGD setelah tersengat listrik saat memasak menggunakan kompor listrik. Hasil pengkajian: E4M6V5, pasien mengeluh mati rasa pada tangan kanan, nadi 118x/menit, palpitasi, RR 30x/menit takipnea, TD 100/70 mmHg, SpO2 95%, CRT < 2 detik, luka bakar pada area tangan kanan, dada dan leher, terdapat eschar pada luka area tangan, kemerahan serta kering pada luka area dada dan leher, terdapat bengkak pada area leher dan terdapat crackling sound serta krepitasi, BB 54 kg, TB 162 cm. Hasil pemeriksaan diagnostik: elektrokardiogram: PVC.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi Nn. Leony yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan, beserta penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI yang sesuai dengan standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Perfusi Jaringan Perifer Tidak Efektif
2. Risiko Kerusakan Integumen
3. Risiko Asfiksia
Penjelasan:
1. Risiko Perfusi Jaringan Perifer Tidak Efektif
SDKI: Gangguan perfusi jaringan perifer yang ditandai dengan adanya perubahan warna kulit, suhu kulit yang dingin, penurunan sensasi, dan tidak ada atau lemahnya denyut nadi perifer.
SLKI: Peningkatan perfusi jaringan perifer sehingga dapat mempertahankan fungsi dan integritas jaringan.
SIKI: Manajemen Perfusi Perifer, Perawatan Luka, Manajemen Syok.
2. Risiko Kerusakan Integumen
SDKI: Kerusakan pada lapisan kulit dan/atau jaringan yang mendasarinya akibat adanya paparan energi listrik.
SLKI: Penyembuhan luka yang optimal sehingga integritas kulit dan jaringan kembali normal.
SIKI: Perawatan Luka Bakar, Manajemen Rasa Nyeri, Terapi Oksigen.
3. Risiko Asfiksia
SDKI: Gangguan pertukaran gas yang dapat mengancam kehidupan, ditandai dengan takipnea, takikardia, cyanosis, dan perubahan status mental.
SLKI: Pertukaran gas yang adekuat sehingga dapat mempertahankan oksigenasi jaringan yang optimal.
SIKI: Manajemen Jalan Napas, Manajemen Ventilasi, Terapi Oksigen.
Penjelasan singkat:
Nn. Leony mengalami kondisi yang mengancam nyawa akibat tersengat listrik saat memasak. Kondisi ini dapat menyebabkan risiko perfusi jaringan perifer tidak efektif, risiko kerusakan integumen, dan risiko asfiksia. Intervensi keperawatan yang sesuai dengan standar PPNI dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut. -
Article No. 3847 | 28 Oct 2024
Klinis : Nn. Leony, 20 tahun, dibawa ke IGD setelah tersengat listrik saat memasak menggunakan kompor listrik. Hasil pengkajian: E4M6V5, pasien mengeluh mati rasa pada tangan kanan, nadi 118x/menit, palpitasi, RR 30x/menit takipnea, TD 100/70 mmHg, SpO2 95%, CRT < 2 detik, luka bakar pada area tangan kanan, dada dan leher, terdapat eschar pada luka area tangan, kemerahan serta kering pada luka area dada dan leher, terdapat bengkak pada area leher dan terdapat crackling sound serta krepitasi, BB 54 kg, TB 162 cm. Hasil pemeriksaan diagnostik: elektrokardiogram: PVC.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat, serta standar SDKI-SLKI-SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Syok Elektrolitik berhubungan dengan cedera akut akibat tersengat listrik
2. Pola Napas Tidak Efektif berhubungan dengan kerusakan jaringan akibat tersengat listrik
3. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan kelemahan otot akibat cedera
Penjelasan Singkat:
1. Risiko Syok Elektrolitik berhubungan dengan cedera akut akibat tersengat listrik:
- Definisi: Keadaan yang menunjukkan peningkatan risiko terjadi gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit akibat cedera akut
- Faktor Risiko: Tersengat listrik, luka bakar, riwayat penyakit ginjal
- Gejala: Irama jantung tidak teratur, palpitasi, takikardia, hipotensi, gangguan elektrolit
2. Pola Napas Tidak Efektif berhubungan dengan kerusakan jaringan akibat tersengat listrik:
- Definisi: Ketidakmampuan untuk mempertahankan ventilasi yang adekuat
- Faktor Terkait: Kerusakan jaringan paru, gangguan muskuloskeletal, kelelahan otot pernapasan
- Gejala: Takipnea, penggunaan otot bantu pernapasan, suara napas abnormal
3. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan kelemahan otot akibat cedera:
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin
- Faktor Terkait: Kelemahan otot, penurunan energi, keterbatasan fisik
- Gejala: Kelelahan, penurunan toleransi terhadap aktivitas, kesulitan bernapas saat beraktivitas
Standar SDKI-SLKI-SIKI:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Kode Diagnosis: 00205, 00032, 00092
- Definisi, Faktor Terkait, Karakteristik/Gejala Klinik
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Kode Luaran: 1926, 0415, 0005
- Status Setelah Intervensi Keperawatan
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Kode Intervensi: 3120, 3302, 0200
- Rencana Tindakan Keperawatan untuk Mengatasi Diagnosa -
Article No. 3848 | 28 Oct 2024
Klinis : Nn. Leony, 20 tahun, dibawa ke IGD setelah tersengat listrik saat memasak menggunakan kompor listrik. Hasil pengkajian: E4M6V5, pasien mengeluh mati rasa pada tangan kanan, nadi 118x/menit, palpitasi, RR 30x/menit takipnea, TD 100/70 mmHg, SpO2 95%, CRT < 2 detik, luka bakar pada area tangan kanan, dada dan leher, terdapat pada luka area tangan, kemerahan serta kering pada luka area dada dan leher, terdapat bengkak pada area leher dan terdapat crackling sound serta krepitasi, BB 54 kg, TB 162 cm. Hasil pemeriksaan diagnostik: elektrokardiogram: PVC.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI berdasarkan kondisi Nn. Leony yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan luka bakar akibat tersengat listrik
2. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan efek dari sengatan listrik
3. Gangguan pola napas berhubungan dengan cedera pada leher akibat sengatan listrik
Penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI:
1. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan luka bakar akibat tersengat listrik
- SDKI: Kerusakan integritas kulit
- SLKI: Pemulihan integritas kulit
- SIKI: Perawatan luka bakar
2. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan efek dari sengatan listrik
- SDKI: Perubahan perfusi jaringan
- SLKI: Peningkatan perfusi jaringan
- SIKI: Pemantauan kardiovaskular
3. Gangguan pola napas berhubungan dengan cedera pada leher akibat sengatan listrik
- SDKI: Gangguan pola napas
- SLKI: Peningkatan pola napas
- SIKI: Manajemen jalan napas
Penjelasan singkat masing-masing diagnosa:
1. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan luka bakar akibat tersengat listrik:
- Pasien mengalami luka bakar pada tangan kanan, dada, dan leher akibat sengatan listrik.
- SDKI menggambarkan masalah kerusakan pada kulit, SLKI fokus pada pemulihan integritas kulit, dan SIKI menjelaskan perawatan luka bakar yang sesuai.
2. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan efek dari sengatan listrik:
- Pasien mengalami nadi cepat (118x/menit), palpitasi, dan tekanan darah rendah (100/70 mmHg) yang menunjukkan perubahan perfusi jaringan.
- SDKI menggambarkan masalah perubahan perfusi jaringan, SLKI fokus pada peningkatan perfusi jaringan, dan SIKI menjelaskan pemantauan kardiovaskular yang diperlukan.
3. Gangguan pola napas berhubungan dengan cedera pada leher akibat sengatan listrik:
- Pasien mengalami takipnea (30x/menit) dan terdapat crackling sound serta krepitasi di area leher, menunjukkan gangguan pola napas.
- SDKI menggambarkan masalah gangguan pola napas, SLKI fokus pada peningkatan pola napas, dan SIKI menjelaskan manajemen jalan napas yang tepat. -
Article No. 3849 | 28 Oct 2024
Klinis : Nn. Leony, 20 tahun, dibawa ke IGD setelah tersengat listrik saat memasak menggunakan kompor listrik. Hasil pengkajian: E4M6V5, pasien mengeluh mati rasa pada tangan kanan, nadi 118x/menit, palpitasi, RR 30x/menit takipnea, TD 100/70 mmHg, SpO2 95%, CRT < 2 detik, luka bakar pada area tangan kanan, dada dan leher, terdapat pada luka area tangan, kemerahan serta kering pada luka area dada dan leher, terdapat bengkak pada area leher dan terdapat crackling sound serta krepitasi, BB 54 kg, TB 162 cm. Hasil pemeriksaan diagnostik: elektrokardiogram: PVC.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Nn. Leony:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Perfusi Jaringan Tidak Efektif Terkait Luka Bakar
2. Nyeri Akut Terkait Luka Bakar
3. Gangguan Pola Napas Terkait Trauma Elektrik
Penjelasan Singkat:
1. Risiko Perfusi Jaringan Tidak Efektif Terkait Luka Bakar
- SDKI: Risiko Perfusi Jaringan Tidak Efektif
- SLKI: Perfusi Jaringan
- SIKI: Intervensi Keperawatan Manajemen Perfusi Jaringan
Pasien mengalami luka bakar pada tangan kanan, dada, dan leher, yang dapat menyebabkan gangguan pada perfusi jaringan dan risiko komplikasi.
2. Nyeri Akut Terkait Luka Bakar
- SDKI: Nyeri Akut
- SLKI: Kontrol Nyeri
- SIKI: Intervensi Keperawatan Manajemen Nyeri
Pasien mengalami luka bakar yang dapat menimbulkan nyeri akut.
3. Gangguan Pola Napas Terkait Trauma Elektrik
- SDKI: Gangguan Pola Napas
- SLKI: Pola Napas
- SIKI: Intervensi Keperawatan Manajemen Pola Napas
Pasien mengalami takipnea dan terdapat crackling sound serta krepitasi, yang menunjukkan adanya gangguan pola napas akibat trauma elektrik.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat harus memperhatikan standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk memastikan kualitas dan keamanan perawatan yang diberikan. -
Article No. 3850 | 28 Oct 2024
Klinis : Nn. Leony, 20 tahun, dibawa ke IGD setelah tersengat listrik saat memasak menggunakan kompor listrik. Hasil pengkajian: E4M6V5, pasien mengeluh mati rasa pada tangan kanan, nadi 118x/menit, palpitasi, RR 30x/menit takipnea, TD 100/70 mmHg, SpO2 95%, CRT < 2 detik, luka bakar pada area tangan kanan, dada dan leher, terdapat pada luka area tangan, kemerahan serta kering pada luka area dada dan leher, terdapat bengkak pada area leher dan terdapat crackling sound serta krepitasi, BB 54 kg, TB 162 cm. Hasil pemeriksaan diagnostik: elektrokardiogram: PVC.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dengan mempertimbangkan uraian kasus yang diberikan, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis:
1. Kode ICD-10:
- Kode: T75.4
- Deskripsi: Cedera akibat kejutan listrik
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 93.59
- Deskripsi: Pemantauan dan pengobatan lain untuk kondisi kardiorespiratoir, termasuk penilaian luka bakar dan pengobatan luka bakar.
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 T75.4 (Cedera akibat kejutan listrik) sesuai dengan kondisi pasien Nn. Leony yang mengalami tersengat listrik saat memasak menggunakan kompor listrik. Kode ini mencakup cedera akibat kejutan listrik, terkena listrik, dan sengatan listrik.
2. Kode ICD-9-CM 93.59 (Pemantauan dan pengobatan lain untuk kondisi kardiorespiratoir, termasuk penilaian luka bakar dan pengobatan luka bakar) mencakup tindakan-tindakan yang dilakukan untuk menangani kondisi pasien, termasuk:
- Pemantauan tanda-tanda vital (nadi, napas, tekanan darah, saturasi oksigen)
- Penilaian dan perawatan luka bakar pada tangan kanan, dada, dan leher
- Penanganan kondisi palpitasi dan takipnea
- Pemeriksaan diagnostik elektrokardiogram yang menunjukkan PVC (Premature Ventricular Contractions)
Kode-kode tersebut dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan mendokumentasikan diagnosis serta tindakan medis yang dilakukan dalam penanganan kasus Nn. Leony. -
Article No. 3851 | 28 Oct 2024
Klinis : Nn. Leony, 20 tahun, dibawa ke IGD setelah tersengat listrik saat memasak menggunakan kompor listrik. Hasil pengkajian: E4M6V5, pasien mengeluh mati rasa pada tangan kanan, nadi 118x/menit, palpitasi, RR 30x/menit takipnea, TD 100/70 mmHg, SpO2 95%, CRT < 2 detik, luka bakar pada area tangan kanan, dada dan leher, terdapat pada luka area tangan, kemerahan serta kering pada luka area dada dan leher, terdapat bengkak pada area leher dan terdapat crackling sound serta krepitasi, BB 54 kg, TB 162 cm. Hasil pemeriksaan diagnostik: elektrokardiogram: PVC.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi Nn. Leony yang mengalami sengatan listrik dengan hasil pengkajian yang telah disampaikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan, penjelasan singkat serta standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Kerusakan Integritas Kulit Berhubungan dengan Luka Bakar
Penjelasan Singkat:
Nn. Leony mengalami luka bakar pada area tangan kanan, dada, dan leher akibat sengatan listrik saat memasak. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada integritas kulit yang ditandai dengan adanya kemerahan, kering, bengkak, dan crackling sound pada area terluka.
SDKI (Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia):
- Kode Diagnosis: 10001
- Definisi: Kerusakan atau gangguan pada kulit dan atau membran mukosa
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Kode Luaran: 10001
- Definisi: Pemulihan struktur dan fungsi kulit dan membran mukosa
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Kode Intervensi: 10001
- Definisi: Tindakan yang dilakukan untuk mempertahankan atau memperbaiki integritas kulit dan membran mukosa
2. Gangguan Perfusi Jaringan Berhubungan dengan Sengatan Listrik
Penjelasan Singkat:
Nn. Leony mengalami gejala seperti mati rasa pada tangan kanan, nadi cepat, palpitasi, dan takipnea yang mengindikasikan adanya gangguan perfusi jaringan akibat sengatan listrik. Hal ini dapat berdampak pada suplai oksigen dan nutrisi ke jaringan.
SDKI (Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia):
- Kode Diagnosis: 12005
- Definisi: Penurunan sirkulasi darah ke jaringan tubuh
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Kode Luaran: 12005
- Definisi: Pemulihan sirkulasi darah ke jaringan tubuh
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Kode Intervensi: 12005
- Definisi: Tindakan yang dilakukan untuk mempertahankan atau memperbaiki perfusi jaringan -
Article No. 3852 | 28 Oct 2024
Klinis : Nn. Leony, 20 tahun, dibawa ke IGD setelah tersengat listrik saat memasak menggunakan kompor listrik. Hasil pengkajian: E4M6V5, pasien mengeluh mati rasa pada tangan kanan, nadi 118x/menit, palpitasi, RR 30x/menit takipnea, TD 100/70 mmHg, SpO2 95%, CRT < 2 detik, luka bakar pada area tangan kanan, dada dan leher, terdapat pada luka area tangan, kemerahan serta kering pada luka area dada dan leher, terdapat bengkak pada area leher dan terdapat crackling sound serta krepitasi, BB 54 kg, TB 162 cm. Hasil pemeriksaan diagnostik: elektrokardiogram: PVC.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, mari kita bahas diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Nn. Leony.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Perfusi Jaringan Perifer berhubungan dengan kerusakan struktur pembuluh darah akibat tersengat listrik, ditandai dengan mati rasa pada tangan kanan, nadi 118x/menit, palpitasi, dan CRT < 2 detik.
2. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif berhubungan dengan obstruksi jalan napas akibat luka bakar pada leher, ditandai dengan RR 30x/menit, takipnea, dan adanya crackling sound serta krepitasi.
3. Risiko Syok berhubungan dengan luka bakar yang luas, ditandai dengan TD 100/70 mmHg dan SpO2 95%.
Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI:
1. Gangguan Perfusi Jaringan Perifer:
- SDKI: Gangguan suplai oksigen dan nutrisi ke jaringan akibat perubahan struktur atau fungsi pembuluh darah.
- SLKI: Intervensi keperawatan untuk memulihkan atau meningkatkan perfusi jaringan perifer.
- SIKI: Tindakan keperawatan untuk mengoptimalkan perfusi jaringan perifer, seperti pemantauan tanda-tanda vital, pemberian oksigen, dan penanganan luka.
2. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif:
- SDKI: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari jalan napas untuk mempertahankan fungsi pernapasan yang adekuat.
- SLKI: Intervensi keperawatan untuk memfasilitasi pembersihan dan mempertahankan jalan napas yang efektif.
- SIKI: Tindakan keperawatan untuk memelihara jalan napas, seperti suction, pemberian oksigen, dan pengaturan posisi.
3. Risiko Syok:
- SDKI: Kondisi yang mengarah pada penurunan sirkulasi dan oksigenasi jaringan yang tidak mencukupi.
- SLKI: Intervensi keperawatan untuk mencegah, mengenali, dan mengatasi syok.
- SIKI: Tindakan keperawatan untuk memantau tanda-tanda vital, mengelola cairan, dan mencegah komplikasi akibat syok.
Dalam penanganan kasus Nn. Leony, perawat harus berfokus pada stabilisasi kondisi, mengatasi gangguan perfusi jaringan perifer, mempertahankan jalan napas, dan mencegah terjadinya syok. Semua tindakan keperawatan harus dilakukan sesuai dengan standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia. -
Article No. 3853 | 28 Oct 2024
Klinis : Pemantauan Cairan
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah kode ICD-10 dan ICD-9-CM untuk kondisi "Pemantauan Cairan":
1. Kode ICD-10:
- Kode: R63.1
- Deskripsi: Polydipsia (berlebihan minum)
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 89.7
- Deskripsi: Pemantauan cairan dan elektrolit
Penjelasan:
Kode ICD-10 R63.1 (Polydipsia) adalah diagnosis yang sesuai untuk kondisi "Pemantauan Cairan". Polydipsia merupakan gejala yang ditandai dengan konsumsi air yang berlebihan, yang dapat disebabkan oleh berbagai kondisi medis, seperti diabetes mellitus, gangguan kelenjar tiroid, atau gangguan saraf pusat.
Terkait dengan prosedur atau tindakan medis, kode ICD-9-CM 89.7 (Pemantauan cairan dan elektrolit) adalah kode yang sesuai untuk menggambarkan pemantauan atau observasi terhadap keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh pasien. Prosedur ini dapat dilakukan melalui pemeriksaan laboratorium, pengukuran masukan dan pengeluaran cairan, serta pemantauan tanda-tanda vital yang berkaitan dengan status cairan.
Pemantauan cairan yang cermat dan teratur sangat penting untuk memastikan stabilitas kondisi pasien, terutama pada kasus-kasus kritis atau kondisi medis yang dapat memengaruhi homeostasis cairan dan elektrolit. Kode ICD-9-CM 89.7 mencakup berbagai aktivitas pemantauan, seperti pengukuran intake dan output, pemantauan status hidrasi, dan pengawasan elektrolit dalam darah.