Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 3890 | 29 Oct 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
- SDKI: Gagal untuk dapat mempertahankan pembersihan sekret jalan napas secara efektif.
- SLKI: Meningkatkan kemampuan membersihkan jalan napas.
- SIKI: Intervensi keperawatan untuk memfasilitasi pembersihan jalan napas yang efektif.
2. Gangguan Pertukaran Gas
- SDKI: Ketidakmampuan mempertahankan oksigenasi yang adekuat.
- SLKI: Meningkatkan pertukaran gas.
- SIKI: Intervensi keperawatan untuk memfasilitasi pertukaran gas yang adekuat.
3. Defisit Nutrisi
- SDKI: Asupan nutrisi yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- SLKI: Meningkatkan status nutrisi.
- SIKI: Intervensi keperawatan untuk memfasilitasi pemenuhan kebutuhan nutrisi.
Penjelasan Singkat:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas:
Pasien mengalami batuk berdahak dan sesak napas, yang menunjukkan adanya gangguan dalam pembersihan jalan napas. Intervensi keperawatan akan difokuskan pada upaya memfasilitasi pembersihan sekret jalan napas yang efektif, seperti pengisapan lendir, pemberian terapi inhalasi, dan latihan batuk efektif.
2. Gangguan Pertukaran Gas:
Pasien mengalami sesak napas dan hasil pemeriksaan menunjukkan adanya lesi di paru, yang dapat mengganggu pertukaran gas. Intervensi keperawatan akan diarahkan pada upaya memfasilitasi pertukaran gas yang adekuat, seperti pemberian oksigen, pengaturan posisi, dan observasi tanda-tanda vital.
3. Defisit Nutrisi:
Pasien mengalami kehilangan nafsu makan, yang dapat menyebabkan asupan nutrisi yang tidak adekuat. Intervensi keperawatan akan fokus pada upaya memfasilitasi pemenuhan kebutuhan nutrisi, seperti pemberian makanan dan suplemen yang sesuai, evaluasi asupan nutrisi, dan kolaborasi dengan tim gizi.
Semoga penjelasan ini bermanfaat. Jika Anda membutuhkan informasi lebih lanjut, silakan bertanya. -
Article No. 3891 | 29 Oct 2024
Klinis : Pasien mengatakan ingin memberikan ASI secara ekslusif Putin susu menonjol Payudara teraba hangat dan ASI (+) Refleks hisap bayi kuat
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Pemberian ASI
Penjelasan:
Berdasarkan kondisi yang diberikan, pasien menunjukkan tanda-tanda yang mendukung diagnosis keperawatan Ketidakefektifan Pemberian ASI. Berikut penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Ketidakefektifan Pemberian ASI didefinisikan sebagai ketidakmampuan ibu untuk mempertahankan produksi ASI yang cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosis ini adalah ibu dapat menyusui bayi dengan efektif, yaitu bayi dapat menyusu dengan baik, produksi ASI cukup, dan bayi mendapatkan nutrisi yang adekuat.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain edukasi tentang teknik menyusui yang benar, pemantauan produksi ASI, dan pemberian dukungan serta konseling kepada ibu.
Dengan demikian, berdasarkan kondisi pasien yang diberikan, diagnosis keperawatan yang sesuai adalah Ketidakefektifan Pemberian ASI, yang memerlukan intervensi keperawatan untuk meningkatkan kemampuan ibu dalam memberikan ASI secara efektif. -
Article No. 3892 | 29 Oct 2024
Klinis : Pasien mengatakan ingin memberikan ASI secara ekslusif Putin susu menonjol Payudara teraba hangat, penuh dan ASI (+) Refleks hisap bayi kuat Perlekatan baik menyusui dengan tehnik yang benar
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, Selamat siang. Sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI-SLKI-SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda paparkan.
Diagnosa Keperawatan:
Keberhasilan Menyusui Efektif
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Keberhasilan Menyusui Efektif adalah kemampuan ibu untuk menyusui bayinya secara efektif dan mempertahankan produksi ASI yang adekuat.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Kriteria hasil yang diharapkan adalah ibu dapat menyusui bayinya secara efektif, mempertahankan produksi ASI yang adekuat, dan merasa puas dengan proses menyusui.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah memfasilitasi proses menyusui, mengajarkan teknik menyusui yang benar, memantau produksi dan pengeluaran ASI, serta memberikan dukungan emosional kepada ibu.
Berdasarkan kondisi yang Anda paparkan, pasien menunjukkan tanda-tanda keberhasilan menyusui yang efektif, antara lain:
- Pasien ingin memberikan ASI secara eksklusif
- Putting susu menonjol
- Payudara teraba hangat, penuh, dan ASI (+)
- Refleks hisap bayi kuat
- Perlekatan bayi pada payudara baik
- Pasien menyusui dengan teknik yang benar
Kondisi ini menunjukkan bahwa proses menyusui berjalan dengan baik dan efektif. Perawat dapat terus memantau dan memfasilitasi proses menyusui, serta memberikan dukungan emosional kepada ibu agar dapat mempertahankan produksi ASI dan keberhasilan menyusui.
Semoga penjelasan ini bermanfaat. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk bertanya. Terima kasih. -
Article No. 3893 | 29 Oct 2024
Klinis : luka operasi, sepanjang 10 cm pada daerah abdomen bagian bawah. luka tampak kering dan bersih
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi luka operasi panjang 10 cm pada daerah abdomen bagian bawah yang tampak kering dan bersih.
Diagnosa Keperawatan:
Integritas Kulit Terganggu
Penjelasan Singkat:
1. SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Integritas Kulit Terganggu didefinisikan sebagai kerusakan atau perubahan struktur dan fungsi kulit.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah Integritas Kulit Membaik, yang ditandai dengan pemulihan struktur dan fungsi kulit serta penyembuhan luka.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan meliputi Perawatan Luka, Manajemen Nyeri, Manajemen Cidera, dan Edukasi Perawatan Diri. Tujuannya adalah untuk mempercepat penyembuhan luka, mencegah komplikasi, dan memulihkan integritas kulit.
Dalam konteks kondisi yang Anda berikan, perawatan luka menjadi fokus utama. Intervensi keperawatan dapat meliputi:
- Observasi luka secara berkala untuk memantau perkembangan penyembuhan
- Perawatan luka sesuai prinsip aseptik, termasuk pembersihan dan aplikasi balutan yang sesuai
- Manajemen nyeri untuk meningkatkan kenyamanan pasien
- Edukasi dan anjuran bagi pasien terkait perawatan luka dan aktivitas yang aman
Dengan pendekatan sistematis berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI, diharapkan integritas kulit pasien dapat pulih dan kualitas hidup pasien dapat meningkat. -
Article No. 3894 | 29 Oct 2024
Klinis : luka operasi, sepanjang 10 cm pada daerah abdomen bagian bawah. luka tampak kering dan bersih, Hb 9,5gr%
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang diberikan, yaitu luka operasi sepanjang 10 cm pada daerah abdomen bagian bawah, luka tampak kering dan bersih, dan Hb 9,5 gr%, maka dapat dirumuskan diagnosis keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) sebagai berikut:
Diagnosis Keperawatan:
1. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan prosedur pembedahan
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Gangguan integritas kulit: Kerusakan pada kulit dan/atau lapisan di bawahnya.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Integritas Jaringan: Kemampuan jaringan untuk mempertahankan struktur dan fungsi normal.
2. Pemulihan Luka: Proses perbaikan jaringan setelah luka atau trauma.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Perawatan Luka: Tindakan untuk memfasilitasi penyembuhan dan mencegah komplikasi luka.
2. Manajemen Nutrisi: Pengaturan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
3. Manajemen Anemia: Upaya untuk mencegah atau mengatasi kondisi anemia.
Kondisi pasien dengan luka operasi, luka tampak kering dan bersih, serta kadar Hb yang rendah (9,5 gr%) memerlukan intervensi keperawatan yang berfokus pada perawatan luka, manajemen nutrisi, dan manajemen anemia untuk memfasilitasi penyembuhan luka dan mempertahankan integritas jaringan. -
Article No. 3895 | 29 Oct 2024
Klinis : BB pasien turun 5kg dalam satu bulan, pasien kurang nafsu makan, badan lemas terasa pusing
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Keadaan dimana individu mengalami asupan nutrisi yang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Karakteristik Utama: Penurunan berat badan, kurang nafsu makan, dan rasa lemah/pusing.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pasien dapat mendemonstrasikan peningkatan asupan nutrisi sesuai kebutuhan tubuh.
- Indikator: Berat badan stabil, nafsu makan meningkat, dan tidak ada keluhan rasa lemah/pusing.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Utama: Manajemen Nutrisi, Edukasi Gizi, dan Pemantauan Status Gizi.
- Tujuan: Membantu pasien untuk meningkatkan asupan nutrisi sesuai kebutuhan tubuh dan mencapai status gizi yang optimal.
Sebagai perawat, saya akan melakukan assessment menyeluruh, menyusun rencana asuhan keperawatan, dan mengimplementasikan intervensi yang tepat untuk mengatasi masalah nutrisi pada pasien. Tujuannya adalah agar pasien dapat kembali mencapai status gizi yang baik dan meningkatkan kualitas hidupnya. -
Article No. 3896 | 29 Oct 2024
Klinis : Nama Pasien: Nyonya Linda Usia: 55 tahun Diagnosis: Kanker pankreas stadium IV Aspek Psikososial: Nyonya Linda merasa frustasi karena keterbatasan fisiknya. Kanker pankreas telah menghambat kemampuannya untuk menjalani aktivitas sehari-hari. Selain manajemen nyeri yang tepat, diperlukan dukungan psikologis dan fisioterapi untuk membantu Ny. Linda menghadapi perubahan fisiknya dan memaksimalkan kualitas hidupnya.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi Nyonya Linda.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri kronik berhubungan dengan progresivitas penyakit kanker pankreas stadium IV
2. Keterbatasan aktivitas berhubungan dengan penurunan kemampuan fisik akibat kanker pankreas
3. Kecemasan berhubungan dengan perubahan kondisi fisik dan pembatasan aktivitas
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Nyeri Kronik
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial yang berlangsung lebih dari 3 bulan.
- Gejala dan Penyebab: Nyeri yang berlangsung lama, deskripsi nyeri, lokasi nyeri, durasi nyeri, faktor yang mempengaruhi nyeri.
- Intervensi Keperawatan: Manajemen nyeri, terapi relaksasi, terapi farmakologis.
2. Keterbatasan Aktivitas
- Definisi: Keterbatasan dalam melakukan aktivitas sehari-hari yang disebabkan oleh penurunan kapasitas fisik.
- Gejala dan Penyebab: Penurunan toleransi aktivitas, kelelahan, kecemasan, depresi.
- Intervensi Keperawatan: Perawatan diri, terapi aktivitas, fisioterapi, edukasi.
3. Kecemasan
- Definisi: Respon emosional dan perilaku terhadap sumber ancaman, bahaya, atau perubahan yang tidak jelas dan nonspesifik.
- Gejala dan Penyebab: Perasaan cemas, ketakutan, khawatir, gelisah, sulit berkonsentrasi.
- Intervensi Keperawatan: Terapi relaksasi, terapi kognitif, dukungan psikologis, edukasi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kontrol Nyeri
2. Kemandirian dalam Aktivitas Sehari-hari
3. Tingkat Kecemasan
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Nyeri
2. Terapi Aktivitas
3. Dukungan Emosional
Dengan pendekatan SDKI - SLKI - SIKI, perawat dapat melakukan pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi yang komprehensif untuk mengatasi masalah-masalah yang dialami Nyonya Linda, sehingga dapat memaksimalkan kualitas hidupnya. -
Article No. 3897 | 29 Oct 2024
Klinis : gula tinggi
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dengan senang hati, saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang sesuai dengan kondisi "gula tinggi" dalam format yang Anda minta.
1. Kode ICD-10:
- Kode: E11
- Deskripsi: Diabetes melitus tipe 2
Penjelasan:
- Kode E11 dalam ICD-10 sesuai untuk kondisi "gula tinggi" yang menunjukkan adanya diabetes melitus tipe 2. Diabetes melitus tipe 2 adalah kondisi di mana tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan efektif, menyebabkan tingginya kadar gula darah.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 99.21
- Deskripsi: Pemantauan kadar gula darah
Penjelasan:
- Kode 99.21 dalam ICD-9-CM sesuai untuk prosedur pemantauan kadar gula darah, yang merupakan tindakan medis rutin untuk pasien dengan diabetes melitus tipe 2 atau kondisi "gula tinggi". Pemantauan kadar gula darah dilakukan untuk mengevaluasi efektivitas pengobatan dan mengontrol kadar gula darah. -
Article No. 3898 | 29 Oct 2024
Klinis : gula tinggi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi gula tinggi.
Diagnosa Keperawatan:
Ketidakseimbangan Nutrisi: Gula Darah Tinggi
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Ketidakseimbangan Nutrisi: Gula Darah Tinggi adalah kondisi di mana tingkat gula darah melebihi batas normal, yang dapat menyebabkan komplikasi kesehatan jika tidak segera ditangani.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari kondisi ini adalah penurunan kadar gula darah ke dalam batas normal, pencegahan komplikasi, dan peningkatan pemahaman pasien tentang manajemen gula darah.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan antara lain:
1. Pemantauan kadar gula darah secara rutin
2. Edukasi tentang diet dan gaya hidup sehat
3. Pemberian obat-obatan sesuai resep dokter
4. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (dokter, ahli gizi, dll.)
5. Evaluasi dan penyesuaian intervensi secara berkala
Sebagai seorang pakar perawat, saya menekankan pentingnya pendekatan holistik dalam menangani kondisi gula darah tinggi. Dengan memahami standar asuhan keperawatan yang ditetapkan oleh PPNI, kita dapat memberikan perawatan yang komprehensif dan efektif bagi pasien. -
Article No. 3899 | 29 Oct 2024
Klinis : Kolelitiasis
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi Kolelitiasis.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan obstruksi saluran empedu akibat batu empedu.
2. Gangguan pola eliminasi berhubungan dengan obstruksi saluran empedu.
3. Risiko infeksi berhubungan dengan terbukanya saluran empedu.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Nyeri akut: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
2. Gangguan pola eliminasi: Perubahan dalam frekuensi, konsistensi, jumlah, atau pengeluaran urin atau feses.
3. Risiko infeksi: Rentan terhadap invasi dan perkembangan organisme patogen.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kontrol nyeri: Tingkat kenyamanan individu yang dirasakan saat rasa sakit berada dalam batas-batas yang dapat ditoleransi.
2. Eliminasi yang efektif: Pola pengeluaran urin atau feses yang teratur dan sesuai dengan kebutuhan individu.
3. Bebas infeksi: Tidak adanya tanda-tanda dan gejala infeksi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen nyeri: Upaya untuk mengidentifikasi dan mengendalikan faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri.
2. Manajemen eliminasi: Upaya untuk memfasilitasi pola eliminasi yang efektif.
3. Pencegahan infeksi: Upaya untuk mencegah atau mengurangi risiko infeksi.
Sebagai perawat, saya akan menggunakan standar-standar ini sebagai pedoman dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan berkualitas tinggi bagi pasien dengan Kolelitiasis.