Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 4165 | 31 Oct 2024
Klinis : nyeri telan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi nyeri telan.
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri akut berhubungan dengan proses penyakit pada tenggorokan.
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut. Nyeri akut yang terkait dengan nyeri telan dapat disebabkan oleh infeksi, radang, atau kelainan pada tenggorokan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan nyeri telan adalah pasien dapat melaporkan penurunan tingkat nyeri, dapat menelan makanan dan minuman tanpa kesulitan, serta menunjukkan tanda-tanda vital dalam batas normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi nyeri telan antara lain:
1. Manajemen nyeri: menilai karakteristik nyeri, memberikan analgesik sesuai resep, dan mengajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri.
2. Perawatan mulut dan tenggorokan: membantu pasien menjaga kebersihan mulut dan tenggorokan, memberikan obat kumur atau spray untuk meredakan iritasi.
3. Edukasi: memberikan informasi kepada pasien dan keluarga tentang penyebab, gejala, dan penanganan nyeri telan.
Sebagai perawat, saya akan bekerja sama dengan tim kesehatan lain untuk memberikan penanganan yang komprehensif dan meningkatkan kenyamanan pasien yang mengalami nyeri telan. -
Article No. 4166 | 31 Oct 2024
Klinis : Tn. S 65 tahun datang ke rumah sakit TK II Putri Hijau Medan pada tanggal 17 Januari 2024 dengan keluhan utama yaitu klien mengatakan sesak. Tn. S mengeluh sesak nafas, batuk kering sejak 3 bulan, sesak juga dirasakan pada saat melakukan aktivitas ( bangun dari tempat tidur), badan lemas, kedua kaki bengkak, gatal pada seluruh tubuh diseratai kulit terkelupas sejak dua bulan, saat minum obat OAT mual, nyeri ulu hati menyatakan pembengkakan pada kedua kaki sudah satu bulan dengan pitting edema +3 kedalaman 6mm menghilang dalam waktu 1 menit, saat dilakukan pengkajian didapatkan hasil tekanan darah: 180/147 mmhg, frekuensi nadi: 96 x/menit, frekuensi pernafasan: 29 x/menit, suhu tubuh: 37℃.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang sesuai untuk kondisi Tn. S:
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
2. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer
3. Intoleransi Aktivitas
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- SDKI: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan jalan napas terbuka.
- SLKI: Mempertahankan jalan napas terbuka, memfasilitasi pembersihan sekresi, dan mencegah komplikasi.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang diperlukan adalah memberikan oksigen, melakukan suction, dan latihan pernapasan.
2. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer
- SDKI: Pengurangan aliran darah ke jaringan perifer yang dapat mengancam kesehatan.
- SLKI: Memulihkan perfusi jaringan perifer yang optimal.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang diperlukan adalah mengobservasi tanda-tanda vital, mengatur posisi ekstremitas, dan pemberian terapi lanjutan.
3. Intoleransi Aktivitas
- SDKI: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan, disebabkan oleh ketidakseimbangan antara pasokan dan kebutuhan oksigen.
- SLKI: Meningkatkan toleransi aktivitas klien.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang diperlukan adalah memberikan edukasi tentang aktivitas yang aman, memfasilitasi aktivitas secara bertahap, dan memantau tanda-tanda vital selama aktivitas.
Secara keseluruhan, diagnosa keperawatan yang sesuai untuk Tn. S adalah bersihan jalan napas tidak efektif, ketidakefektifan perfusi jaringan perifer, dan intoleransi aktivitas. Masing-masing diagnosa memiliki penjelasan singkat dan intervensi keperawatan yang sesuai berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia. -
Article No. 4167 | 31 Oct 2024
Klinis : Tn. S 65 tahun datang ke rumah sakit TK II Putri Hijau Medan pada tanggal 17 Januari 2024 dengan keluhan utama yaitu klien mengatakan sesak. Tn. S mengeluh sesak nafas, batuk kering sejak 3 bulan, sesak juga dirasakan pada saat melakukan aktivitas ( bangun dari tempat tidur), badan lemas, kedua kaki bengkak, gatal pada seluruh tubuh diseratai kulit terkelupas sejak dua bulan, saat minum obat OAT mual, nyeri ulu hati menyatakan pembengkakan pada kedua kaki sudah satu bulan dengan pitting edema +3 kedalaman 6mm menghilang dalam waktu 1 menit, saat dilakukan pengkajian didapatkan hasil tekanan darah: 180/147 mmhg, frekuensi nadi: 96 x/menit, frekuensi pernafasan: 29 x/menit, suhu tubuh: 37℃.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, terdapat beberapa diagnosis keperawatan yang dapat diterapkan untuk Tn. S, yaitu:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
- Penyebab: Peningkatan produksi sekret, kelemahan batuk, dan/atau obstruksi jalan napas.
- Gejala/Tanda: Sesak napas, batuk kering, sianosis, dan bunyi napas abnormal.
2. Kelebihan Volume Cairan
- Definisi: Kelebihan cairan yang disimpan dalam ruang intravaskular, interstitial, dan/atau rongga tubuh.
- Penyebab: Penurunan kemampuan ginjal untuk mengeluarkan cairan dan/atau peningkatan asupan cairan.
- Gejala/Tanda: Edema, peningkatan berat badan, dan sesak napas.
3. Gangguan Integritas Kulit
- Definisi: Kerusakan pada epidermis dan/atau dermis.
- Penyebab: Faktorfisik, kimiawi, biologis, dan imunologis.
- Gejala/Tanda: Kulit terkelupas, gatal, dan perubahan warna kulit.
4. Intoleransi Aktivitas
- Definisi: Ketidakcukupan energi fisiologis untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin.
- Penyebab: Keterbatasan fisik, ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen, dan/atau kelelahan.
- Gejala/Tanda: Sesak napas, kelelahan, dan kelemahan.
5. Mual
- Definisi: Sensasi tidak nyaman di perut yang dapat mengarah ke muntah.
- Penyebab: Efek samping obat, pembengkakan abdomen, dan/atau gangguan gastrointestinal.
- Gejala/Tanda: Mual, muntah, anoreksia, dan rasa tidak nyaman di perut.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) adalah daftar diagnosis keperawatan yang diakui secara nasional di Indonesia.
- SLKI (Standar luaran Keperawatan Indonesia) adalah daftar luaran/hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah daftar intervensi keperawatan yang diakui secara nasional di Indonesia.
Penggunaan standar-standar ini membantu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang terstandar dan berkualitas. -
Article No. 4169 | 31 Oct 2024
Klinis : Gangguan menelan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) untuk kondisi "Gangguan Menelan" dengan nada akademis dan persona sebagai pakar/perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Menelan (Swallowing Disorder)
Definisi:
Gangguan dalam proses menelan makanan atau cairan dari mulut ke dalam lambung.
SDKI:
- Penurunan Kemampuan Menelan
- Risiko Aspirasi
- Risiko Kekurangan Volume Cairan
SLKI:
- Kemampuan Menelan Terpelihara
- Tidak Terjadi Aspirasi
- Keseimbangan Cairan Terpelihara
SIKI:
- Manajemen Gangguan Menelan
- Manajemen Risiko Aspirasi
- Manajemen Asupan Cairan
Penjelasan Singkat:
Diagnosis Keperawatan "Gangguan Menelan" menggambarkan kondisi pasien yang mengalami kesulitan atau hambatan dalam proses menelan makanan atau cairan dari mulut ke dalam lambung. Hal ini dapat menyebabkan risiko aspirasi (masuknya makanan atau cairan ke dalam saluran pernapasan) serta risiko kekurangan volume cairan.
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) mencakup tiga diagnosis keperawatan utama terkait gangguan menelan, yaitu Penurunan Kemampuan Menelan, Risiko Aspirasi, dan Risiko Kekurangan Volume Cairan. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) menetapkan luaran yang diharapkan, seperti Kemampuan Menelan Terpelihara, Tidak Terjadi Aspirasi, dan Keseimbangan Cairan Terpelihara. Sementara itu, Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) memberikan panduan intervensi keperawatan yang dapat dilakukan, seperti Manajemen Gangguan Menelan, Manajemen Risiko Aspirasi, dan Manajemen Asupan Cairan.
Dengan memahami dan menerapkan SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat melakukan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstandar dalam menangani pasien dengan gangguan menelan. -
Article No. 4170 | 31 Oct 2024
Klinis : pasien laki laki umur 28 tahun datang dengan keluhankelelahan ekstrem, demam, dan pendarhan gusi. pasien juga mengeluh mual dan makanan yang masuk hanya sedikkit sejak 2hari yang lalu. berdasarkan pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva pasien anemis dan tampak lebam dibeberapa area tubuhnya. tekanan darah 90/60 mmHg, respiration rate 20x/menit, Hb 7.05 mg/dl, trombosit 75000/mcl, leukosit 24000/mcl, pasien tampak pucat, berkeringat lebih, kulit terasa hangat dan kemerahan, tugor lebih dari 1 detik, kaki teraba dingin
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang dideskripsikan, pasien tersebut kemungkinan mengalami kondisi yang dapat didiagnosis sebagai Trombositopenia. Berikut adalah penjelasan singkat tentang diagnosa keperawatan, serta standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang terkait:
Diagnosa Keperawatan:
Trombositopenia
Penjelasan singkat:
Trombositopenia adalah kondisi di mana jumlah trombosit (sel darah pembeku) dalam tubuh berada di bawah normal. Hal ini dapat menyebabkan gejala-gejala seperti kelelahan ekstrem, demam, perdarahan gusi, mual, dan perubahan warna kulit. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan penurunan kadar hemoglobin, jumlah trombosit yang rendah, dan peningkatan jumlah leukosit.
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Trombositopenia
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Perdarahan
- Ketidakefektifan perfusi jaringan
- Kelelahan
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Pemantauan tanda-tanda vital
- Manajemen perdarahan
- Manajemen kelelahan
- Pemberian cairan intravena
- Pemberian produk darah (bila diperlukan)
Tone: Akademis
Persona: Pakar, Perawat -
Article No. 4171 | 31 Oct 2024
Klinis : pasien laki laki umur 28 tahun datang dengan keluhankelelahan ekstrem, demam, dan pendarhan gusi. pasien juga mengeluh mual dan makanan yang masuk hanya sedikkit sejak 2hari yang lalu. berdasarkan pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva pasien anemis dan tampak lebam dibeberapa area tubuhnya. tekanan darah 90/60 mmHg, respiration rate 20x/menit, Hb 7.05 mg/dl, trombosit 75000/mcl, leukosit 24000/mcl, pasien tampak pucat, berkeringat lebih, kulit terasa hangat dan kemerahan, tugor lebih dari 1 detik, kaki teraba dingin. pasien memiliki riwayat leukimia
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, dapat disimpulkan bahwa pasien ini memiliki gejala-gejala yang mengarah pada kondisi hematologis yang serius. Berikut adalah kode ICD-10 dan kode ICD-9-CM procedure/tindakan medis yang sesuai:
1. Kode ICD-10:
- Kode: D69.6
- Deskripsi: Trombositopenia idiopatik
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 99.04
- Deskripsi: Transfusi trombosit
Penjelasan:
Pasien laki-laki berusia 28 tahun ini datang dengan keluhan kelelahan ekstrem, demam, dan perdarahan gusi, disertai dengan mual dan asupan makanan yang sedikit sejak 2 hari terakhir. Pemeriksaan fisik menunjukkan konjungtiva anemis, lebam di beberapa area tubuh, tekanan darah rendah, frekuensi napas tinggi, serta nilai laboratorium yang abnormal (Hb rendah, trombosit rendah, leukosit tinggi). Pasien juga tampak pucat, berkeringat lebih, kulit hangat dan kemerahan, serta tugor lebih dari 1 detik dengan kaki teraba dingin. Dengan riwayat leukemia, kondisi ini mengarah pada trombositopenia idiopatik (kode ICD-10: D69.6).
Tindakan medis yang mungkin diperlukan adalah transfusi trombosit (kode ICD-9-CM: 99.04) untuk meningkatkan jumlah trombosit dan mengatasi perdarahan. Selain itu, pasien juga akan membutuhkan penanganan lain sesuai dengan kondisi klinis dan pemeriksaan laboratorium yang lebih lengkap. -
Article No. 4172 | 31 Oct 2024
Klinis : Pasien wanita, 64 tahun masuk rs dengan keluhan nyeri perut menjalar sampai kebelakang pantat, nyeri tajam, sering muncul tiap 1-2 jam, kesadaran compos mentis, tekanan darah 137/88, nadi 66, suhu 36.6, respirasi 20, diagnosa dokter tumor sigmoid, susp hepatic metastasis
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis pasien adalah sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: C18.7
- Deskripsi: Tumor ganas pada bagian sigmoid kolon.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 45.74
- Deskripsi: Reseksi sigmoid kolon, prosedur yang mungkin dilakukan untuk menangani tumor pada bagian sigmoid kolon.
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 C18.7 merujuk pada tumor ganas pada bagian sigmoid kolon, yang sesuai dengan diagnosa dokter yaitu tumor sigmoid.
2. Kode ICD-9-CM 45.74 adalah kode untuk prosedur reseksi sigmoid kolon, yang mungkin dilakukan sebagai tindakan operatif untuk menangani tumor pada bagian sigmoid kolon.
Pasien wanita berusia 64 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan nyeri perut menjalar sampai ke belakang pantat, nyeri tajam, sering muncul tiap 1-2 jam, dengan kesadaran compos mentis, tekanan darah 137/88, nadi 66, suhu 36.6, dan respirasi 20. Diagnosa dokter adalah tumor sigmoid, dengan dugaan adanya metastasis hepatik. -
Article No. 4082 | 31 Oct 2024
Klinis : defisit nutrisi
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Sebagai seorang dokter atau perekam medis, saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis defisit nutrisi dan kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis yang mungkin terkait, jika ada.
1. Kode ICD-10:
- Kode: E46
- Deskripsi: Malnutrisi tidak terspesifikasi
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 96.6
- Deskripsi: Nutrisi parenteral total
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 E46 (Malnutrisi tidak terspesifikasi) digunakan untuk kondisi defisit nutrisi atau malnutrisi yang tidak dapat diklasifikasikan dengan lebih spesifik. Ini mencakup kondisi seperti malnutrisi protein-energi tidak terspesifikasi, kekurangan nutrisi tidak terspesifikasi, dan malnutrisi tidak terspesifikasi.
2. Kode ICD-9-CM 96.6 (Nutrisi parenteral total) dapat digunakan jika pasien dengan defisit nutrisi memerlukan intervensi medis berupa pemberian nutrisi parenteral total (TPN) untuk memenuhi kebutuhan nutrisi.
Perlu dicatat bahwa selain kode diagnosis ICD-10 dan prosedur ICD-9-CM, diperlukan juga dokumentasi yang komprehensif mengenai riwayat, pemeriksaan fisik, dan hasil tes laboratorium untuk mendukung diagnosis dan tindakan yang dilakukan. -
Article No. 4083 | 31 Oct 2024
Klinis : diagnosa yang muncul pada pasien ppb
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda paparkan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah
- SDKI: Ketidakmampuan individu untuk mempertahankan kadar glukosa darah dalam rentang normal.
- SLKI: Pemantauan kadar glukosa darah, Pemberian insulin, Edukasi manajemen diabetes.
- SIKI: Pemantauan kadar glukosa darah, Pemberian insulin, Edukasi manajemen diabetes.
2. Risiko Perubahan Perfusi Jaringan
- SDKI: Berisiko mengalami penurunan sirkulasi darah ke jaringan tubuh.
- SLKI: Pemantauan perfusi jaringan, Terapi oksigen, Manajemen aktivitas.
- SIKI: Pemantauan perfusi jaringan, Terapi oksigen, Manajemen aktivitas.
3. Manajemen Kesehatan Tidak Efektif
- SDKI: Ketidakmampuan secara mandiri mengatur atau melakukan aktivitas untuk memelihara kesehatan.
- SLKI: Edukasi manajemen kesehatan, Manajemen stres, Koordinasi pelayanan kesehatan.
- SIKI: Edukasi manajemen kesehatan, Manajemen stres, Koordinasi pelayanan kesehatan.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) merupakan standar yang digunakan untuk menentukan diagnosa keperawatan berdasarkan masalah-masalah kesehatan yang dialami pasien.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk menentukan luaran atau hasil yang diharapkan dari asuhan keperawatan yang diberikan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk menentukan tindakan atau intervensi keperawatan yang akan dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, silakan tanyakan. -
Article No. 4084 | 31 Oct 2024
Klinis : diagnosa yang muncul pada pasienpost partum blues
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien postpartum blues.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Perubahan Proses Berpikir Kronis
Penjelasan:
Berdasarkan SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), risiko perubahan proses berpikir kronis adalah keadaan di mana individu memiliki potensi untuk mengalami perubahan proses berpikir yang menetap atau terus-menerus, yang dapat mempengaruhi kemampuan mereka dalam membuat keputusan, memecahkan masalah, dan berfungsi secara efektif.
Pada pasien postpartum blues, kondisi ini dapat terjadi karena adanya perubahan hormonal dan emosional yang signifikan setelah persalinan. Gejala-gejala yang mungkin muncul antara lain perasaan sedih, cemas, lelah, sulit berkonsentrasi, dan perubahan suasana hati yang cepat. Jika tidak ditangani dengan baik, kondisi ini dapat berlanjut menjadi depresi postpartum.
Menurut SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), outcome yang diharapkan dari penanganan risiko perubahan proses berpikir kronis pada pasien postpartum blues adalah pasien dapat mengelola perubahan emosi dengan baik, mempertahankan konsentrasi, dan membuat keputusan yang tepat.
Intervensi keperawatan berdasarkan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dapat mencakup:
1. Pemantauan tanda-tanda vital dan status mental
2. Pemberian dukungan emosional dan psikologis
3. Edukasi tentang perubahan mood dan manajemen stres
4. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk penanganan komprehensif
Dengan pendekatan keperawatan yang holistik dan berpusat pada pasien, diharapkan pasien postpartum blues dapat segera pulih dan kembali ke kondisi yang optimal.