Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 4138 | 31 Oct 2024
Klinis : pasien datang denga keluhan nyeri pinggang
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, Selamat siang. Sebagai seorang perawat, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang datang dengan keluhan nyeri pinggang.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
- Tanda dan Gejala: Pasien mengeluhkan nyeri pinggang, ekspresi wajah yang meringis, posisi tubuh yang menghindari gerakan, keterbatasan rentang gerak.
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
- SDKI adalah standar yang digunakan untuk mengidentifikasi dan menentukan masalah kesehatan atau respons individu, keluarga, dan komunitas terhadap masalah kesehatan.
- Dalam kasus ini, diagnosa keperawatan "Nyeri Akut" sesuai dengan SDKI.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- SLKI adalah standar yang digunakan untuk menggambarkan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
- Beberapa luaran yang dapat diharapkan untuk "Nyeri Akut" adalah berkurangnya nyeri, peningkatan kemampuan pasien dalam mengatasi nyeri, dan peningkatan kemampuan pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
- SIKI adalah standar yang digunakan untuk menentukan tindakan yang dilakukan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan.
- Beberapa intervensi yang dapat dilakukan untuk "Nyeri Akut" adalah pemberian analgesik, terapi relaksasi, terapi panas/dingin, dan edukasi manajemen nyeri.
Demikian penjelasan singkat mengenai diagnosa keperawatan dan SDKI - SLKI - SIKI standar dari PPNI untuk pasien dengan keluhan nyeri pinggang. Semoga informasi ini bermanfaat. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk menanyakannya. Terima kasih. -
Article No. 4140 | 31 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan luka robek ditangan dan lutut
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang datang dengan keluhan luka robek di tangan dan lutut.
Diagnosa Keperawatan:
1. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan trauma
Penjelasan:
Diagnosis ini menggambarkan adanya kerusakan atau luka pada permukaan kulit akibat trauma atau cedera yang terjadi pada pasien. Hal ini ditandai dengan adanya luka robek di tangan dan lutut.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Integritas kulit membaik
2. Risiko infeksi menurun
3. Rasa nyaman meningkat
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Perawatan luka
2. Manajemen nyeri
3. Pencegahan infeksi
Penjelasan Singkat:
1. Perawatan luka: Melakukan pembersihan, dekontaminasi, dan perawatan luka untuk mempercepat penyembuhan dan mencegah komplikasi.
2. Manajemen nyeri: Memberikan intervensi farmakologis dan non-farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri yang dialami pasien.
3. Pencegahan infeksi: Melakukan tindakan aseptik, penggunaan APD, dan pemantauan tanda-tanda infeksi untuk mencegah terjadinya infeksi pada luka.
Dengan penerapan standar SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terukur untuk membantu pasien dalam proses penyembuhan luka dan mencegah komplikasi yang mungkin terjadi. -
Article No. 4141 | 31 Oct 2024
Klinis : konsultasi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi konsultasi.
Diagnosa Keperawatan:
Kurang Pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi terkait kondisi kesehatan.
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Keterbatasan pengetahuan dan kemampuan mengingat dan/atau memahami informasi tentang suatu kondisi kesehatan, prosedur perawatan kesehatan, dan/atau rencana pengobatan.
- Penyebab: Kurangnya paparan informasi, kurangnya kemampuan kognitif, dan/atau keterbatasan akses terhadap sumber informasi.
- Gejala dan Tanda: Pernyataan pasien tentang ketidaktahuan, pertanyaan yang menunjukkan kebingungan, dan/atau kesulitan menjelaskan kondisi kesehatan.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang Diharapkan: Pasien menunjukkan peningkatan pengetahuan tentang kondisi kesehatan, prosedur perawatan, dan rencana pengobatan.
- Kriteria Hasil: Pasien dapat menjelaskan kembali informasi yang diberikan dengan benar, pasien dapat mengidentifikasi sumber informasi yang dapat diakses, dan pasien mengajukan pertanyaan yang sesuai untuk menggali informasi lebih lanjut.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Edukasi Kesehatan, Dukungan Pengambilan Keputusan, dan Manajemen Informasi Kesehatan.
- Tujuan Intervensi: Meningkatkan pengetahuan pasien terkait kondisi kesehatan, prosedur perawatan, dan rencana pengobatan, serta memfasilitasi pasien dalam mengakses informasi yang relevan.
Dalam kondisi konsultasi, perawat dapat menerapkan intervensi-intervensi tersebut untuk membantu pasien memperoleh pengetahuan yang cukup dan dapat membuat keputusan yang informasi terkait perawatan kesehatannya. -
Article No. 4142 | 31 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan nyeri telinga
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien dengan keluhan nyeri telinga.
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut
Definisi:
Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau dijelaskan dalam istilah kerusakan tersebut.
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Faktor yang berhubungan: Agen cedera fisik (infeksi telinga, trauma, dll.)
- Karakteristik mayor: Laporan verbal nyeri, ekspresi wajah menunjukkan nyeri, perubahan tanda-tanda vital.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pasien melaporkan nyeri berkurang, pasien mampu mengendalikan nyeri.
- Indikator: Skala nyeri menurun, pasien mengatakan nyeri berkurang, tanda-tanda vital dalam batas normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi: Manajemen nyeri, observasi tanda-tanda vital, pemberian analgesik sesuai resep, terapi kompres hangat/dingin.
- Aktivitas: Identifikasi karakteristik nyeri, ajarkan teknik relaksasi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk penanganan nyeri.
Dengan demikian, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Nyeri Akut, dengan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI yang dapat diterapkan dalam penanganan pasien dengan keluhan nyeri telinga. Semoga informasi ini bermanfaat. -
Article No. 4143 | 31 Oct 2024
Klinis : Data Subyektif: Anggota masyarakat mengeluh tentang kurangnya dukungan untuk orang yang hidup dengan HIV. Beberapa laporan tentang penolakan dari teman dan keluarga setelah status HIV diketahui. Masyarakat ingin mencari cara untuk lebih memahami dan menerima anggota yang terinfeksi. Data Obyektif: Catatan dari puskesmas lokal menunjukkan bahwa 40% pasien HIV tidak mendapatkan dukungan keluarga atau sosial. Ditemukan adanya peningkatan jumlah pasien HIV yang mengalami masalah kesehatan mental akibat stigma. Program edukasi yang diadakan tahun lalu hanya menjangkau 20% dari total populasi.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI berdasarkan kondisi yang Anda paparkan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Isolasi Sosial berhubungan dengan stigma dan penolakan terkait status HIV.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko Isolasi Sosial didefinisikan sebagai keadaan di mana individu mengalami atau berisiko mengalami pemisahan yang tidak dikehendaki dari hubungan sosial atau komunitas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan adalah individu dapat terlibat dalam interaksi sosial dan mempertahankan hubungan yang bermakna.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan adalah:
- Memfasilitasi partisipasi dalam aktivitas sosial
- Mengidentifikasi sumber dukungan sosial
- Mengembangkan rencana untuk meningkatkan keterlibatan sosial
- Memberikan edukasi terkait HIV/AIDS dan mengurangi stigma
Berdasarkan data yang Anda berikan, masyarakat memerlukan dukungan dan pemahaman yang lebih baik untuk menerima anggota masyarakat yang hidup dengan HIV. Diperlukan upaya peningkatan edukasi dan program-program yang dapat menjangkau populasi yang lebih luas untuk mengurangi stigma dan isolasi sosial pada pasien HIV. -
Article No. 4144 | 31 Oct 2024
Klinis : Seorang anak berusia 3 tahun mengalami diare berulang selama tiga hari terakhir dan sulit makan. Ibunya mengatakan bahwa anak menjadi lemas dan sulit beraktivitas. Dari pengukuran tanda vital didapatkan suhu 37,8°C, frekuensi nadi 125 kali/menit, dan tekanan darah 90/60 mmHg. Intervensi yang dilakukan untuk mengevaluasi status hidrasi pada anak dalam kasus ini adalah 10 poin a. Menilai kesadaran umum pada anak b. Mengukur berat badan anak setiap 2 hari c. Memberikan minum 2 gelas perhari d. Membatasi aktivitas anak di tempat tidur e. Mengukur turgor kulit dan intake output cairan
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Sebagai seorang dokter dan perekam medis, saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk tindakan medis yang sesuai dengan kondisi yang Anda deskripsikan.
1. Kode ICD-10:
- Kode: A09
- Deskripsi: Diare dan gastroenteritis karena infeksi yang tidak ditentukan
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 89.7
- Deskripsi: Pemantauan cairan tubuh dan elektrolitik
Dalam kasus ini, seorang anak berusia 3 tahun mengalami diare berulang selama tiga hari terakhir dan sulit makan. Kondisi ini dapat diklasifikasikan dengan kode ICD-10 A09, yang mencakup diare dan gastroenteritis karena infeksi yang tidak ditentukan.
Untuk mengevaluasi status hidrasi pada anak, beberapa intervensi yang dapat dilakukan adalah:
a. Menilai kesadaran umum pada anak
b. Mengukur berat badan anak setiap 2 hari
d. Membatasi aktivitas anak di tempat tidur
e. Mengukur turgor kulit dan intake output cairan
Intervensi-intervensi ini dapat dikodekan dengan kode ICD-9-CM 89.7, yang mencakup pemantauan cairan tubuh dan elektrolitik. Hal ini bertujuan untuk memantau status hidrasi anak dan memastikan adanya keseimbangan cairan dan elektrolit yang sesuai.
Mengenai intervensi c. "Memberikan minum 2 gelas per hari", ini tidak dapat dikodekan dengan kode ICD-9-CM prosedur, karena merupakan tindakan rutin perawatan dan bukan merupakan prosedur medis yang spesifik. -
Article No. 4145 | 31 Oct 2024
Klinis : Seorang anak perempuan berusia 4 tahun dibawa ke Puskesmas dengan keluhan muntah-muntah dan diare sejak kemarin. Ibunya melaporkan bahwa anak tampak lemah, tidak nafsu makan, dan hanya minum sedikit air. Dari pemeriksaan fisik didapatkan bibir anak kering, mata cekung, serta turgor kulit menurun. Hasil pemeriksaan ttv menunjukkan frekuensi nadi 130 kali/menit , suhu 37,3oCdan nafas 20kali/menit. Diagnosa keperawatan yang paling tepat berdasarkan kasus diatas adalah...
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosa keperawatan yang paling tepat untuk kasus tersebut adalah:
Diagnosa Keperawatan: Kekurangan Volume Cairan
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Kekurangan Volume Cairan didefinisikan sebagai penurunan cairan intravaskular, interstisial, dan/atau intraseluler. Karakteristik utamanya adalah output urine berkurang, membran mukosa kering, turgor kulit menurun, dan kelemahan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa Kekurangan Volume Cairan adalah pasien dapat mempertahankan volume cairan yang adekuat, yang ditandai dengan peningkatan turgor kulit, membran mukosa lembab, output urine yang meningkat, dan tidak ada tanda-tanda dehidrasi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Monitoring intake dan output cairan
2. Pemberian cairan intravena atau oral sesuai kebutuhan
3. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian obat-obatan
4. Edukasi kepada pasien dan keluarga tentang pentingnya menjaga hidrasi.
Sebagai seorang perawat profesional, saya menyarankan agar segera memberikan intervensi yang tepat untuk mengatasi Kekurangan Volume Cairan pada anak tersebut agar kondisinya dapat segera stabil. -
Article No. 4146 | 31 Oct 2024
Klinis : Seorang anak perempuan berusia 4 tahun dibawa ke Puskesmas dengan keluhan muntah-muntah dan diare sejak kemarin. Ibunya melaporkan bahwa anak tampak lemah, tidak nafsu makan, dan hanya minum sedikit air. Dari pemeriksaan fisik didapatkan bibir anak kering, mata cekung, serta turgor kulit menurun. Hasil pemeriksaan ttv menunjukkan frekuensi nadi 130 kali/menit , suhu 37,3oCdan nafas 20kali/menit. Diagnosa keperawatan yang paling tepat berdasarkan kasus diatas adalah...
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, kondisi pasien dapat didiagnosis dengan menggunakan kode ICD-10 dan ICD-9-CM sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: K52.9
- Deskripsi: Gastroenteritis dan kolitis tak terspesifikasi
2. Kode ICD-9-CM Procedure:
- Kode: 96.31
- Deskripsi: Rehidrasi intravena
Penjelasan:
Pasien, seorang anak perempuan berusia 4 tahun, datang dengan keluhan utama muntah-muntah dan diare sejak kemarin. Gejala-gejala ini menunjukkan adanya kondisi gastroenteritis, yaitu peradangan pada saluran pencernaan yang menyebabkan diare dan muntah. Karena penyebabnya tidak dapat ditentukan dengan jelas, maka kondisi ini diklasifikasikan sebagai gastroenteritis dan kolitis tak terspesifikasi, yang sesuai dengan kode ICD-10 K52.9.
Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda-tanda dehidrasi, seperti bibir kering, mata cekung, dan turgor kulit yang menurun. Selain itu, tanda-tanda vital pasien juga menunjukkan adanya tachykardia (frekuensi nadi 130 kali per menit), yang merupakan salah satu kompensasi tubuh terhadap dehidrasi. Oleh karena itu, prosedur rehidrasi intravena (kode ICD-9-CM 96.31) menjadi salah satu intervensi yang perlu dilakukan untuk mengatasi kondisi dehidrasi pada pasien. -
Article No. 4147 | 31 Oct 2024
Klinis : Seorang anak perempuan berusia 4 tahun dibawa ke Puskesmas dengan keluhan muntah-muntah dan diare sejak kemarin. Ibunya melaporkan bahwa anak tampak lemah, tidak nafsu makan, dan hanya minum sedikit air. Dari pemeriksaan fisik didapatkan bibir anak kering, mata cekung, serta turgor kulit menurun. Hasil pemeriksaan ttv menunjukkan frekuensi nadi 130 kali/menit , suhu 37,3oCdan nafas 20kali/menit. Diagnosa keperawatan yang paling tepat berdasarkan kasus diatas adalah...
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kasus yang diberikan, diagnosis keperawatan yang paling tepat adalah:
Diagnosis Keperawatan: Ketidakseimbangan Cairan dan Elektrolit
Penjelasan:
Kondisi anak perempuan berusia 4 tahun dengan keluhan muntah-muntah, diare, tampak lemah, tidak nafsu makan, dan hanya minum sedikit air menunjukkan adanya ketidakseimbangan cairan dan elektrolit. Hal ini diperkuat dengan hasil pemeriksaan fisik yang menunjukkan bibir kering, mata cekung, turgor kulit menurun, serta tanda-tanda dehidrasi seperti frekuensi nadi yang tinggi, suhu sedikit meningkat, dan frekuensi napas normal.
Berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), diagnosis keperawatan "Ketidakseimbangan Cairan dan Elektrolit" memiliki definisi sebagai berikut:
"Keadaan di mana tubuh mengalami kekurangan atau kelebihan cairan intravaskular, interstisial, dan/atau intraseluler, serta gangguan keseimbangan elektrolit."
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) yang sesuai dengan diagnosis ini adalah:
1. Status Cairan
2. Status Elektrolit
3. Sensasi Mulut
Sedangkan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang dapat digunakan adalah:
1. Manajemen Cairan
2. Manajemen Elektrolit
3. Terapi Cairan Intravena
Sebagai seorang perawat, saya akan melakukan intervensi keperawatan yang sesuai untuk mengatasi ketidakseimbangan cairan dan elektrolit pada anak tersebut, seperti memantau intake dan output cairan, memberikan terapi cairan intravena jika diperlukan, serta memantau status elektrolit dan melakukan tindakan untuk memperbaiki ketidakseimbangan elektrolit. -
Article No. 4148 | 31 Oct 2024
Klinis : Seorang anak perempuan berusia 5 tahun dibawa ke rumah sakit karena muntah dan diare yang telah berlangsung selama dua hari. Anak terlihat lemah, kulit pucat, bibir kering, dan mata dan ubun ubun teraba cekung. Ibu mengatakan anaknya sering mengeluh haus dan sering meminta minum. TTV anak yaitu frekuensi nadi 135 kali/menit dan suhu tubuh 38,3°C. Diagnosa prioritas pada kasus diatas adalah ... 10 poin a. Hipertermia b. Hipotermia c. Hipervolemia d. Hipovolemia e. Diare
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan Prioritas: Hipovolemia
Penjelasan:
Berdasarkan kondisi yang dideskripsikan, anak perempuan berusia 5 tahun mengalami gejala-gejala seperti muntah, diare, lemah, kulit pucat, bibir kering, mata dan ubun-ubun cekung, serta sering merasa haus dan ingin minum. Selain itu, tanda-tanda vital yang ditemukan adalah peningkatan frekuensi nadi (135 kali/menit) dan suhu tubuh (38,3°C). Kondisi ini menunjukkan adanya tanda-tanda dehidrasi dan kehilangan cairan yang signifikan, yang merupakan ciri dari hipovolemia.
Hipovolemia adalah kondisi di mana terjadi penurunan volume cairan dalam tubuh, yang dapat disebabkan oleh kehilangan cairan berlebihan, seperti melalui muntah, diare, atau pendarahan. Dalam kasus ini, gejala muntah dan diare yang dialami oleh anak menunjukkan adanya kehilangan cairan yang menyebabkan hipovolemia.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) untuk hipovolemia adalah sebagai berikut:
- Definisi: Penurunan volume cairan tubuh yang dapat mengancam fungsi tubuh.
- Penyebab: Kehilangan cairan, asupan cairan tidak adekuat.
- Gejala dan Tanda: Kulit kering, turgor kulit buruk, mata cekung, bibir kering, takikardi, menurunnya tekanan darah, oliguria, peningkatan kecepatan nadi perifer.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) untuk hipovolemia mencakup luaran seperti Hidrasi Cairan yang Adekuat, Perfusi Jaringan yang Membaik, dan Tanda-Tanda Vital yang Stabil.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) untuk hipovolemia meliputi intervensi seperti Pemantauan Cairan, Pemberian Cairan Intravena, Manajemen Muntah dan Diare, serta Peningkatan Kenyamanan.
Dengan demikian, diagnosa keperawatan prioritas untuk kasus ini adalah Hipovolemia, dengan fokus utama pada penggantian cairan yang hilang dan pencegahan komplikasi lebih lanjut.