Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 4230 | 01 Nov 2024
Klinis : Sakit gigi
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis terkait kondisi "Sakit Gigi":
1. Kode ICD-10:
- Kode: K08.8
- Deskripsi: Lain-lain gangguan gigi dan struktur pendukung yang tidak diklasifikasikan di tempat lain.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 23.1
- Deskripsi: Ekstraksi gigi, gigi tunggal.
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 K08.8 digunakan untuk menggambarkan kondisi sakit gigi yang tidak dapat diklasifikasikan pada kategori lain dalam Klasifikasi Internasional Penyakit-10. Ini mencakup berbagai gangguan gigi dan struktur pendukung, seperti nyeri gigi, iritasi gusi, dan kondisi lainnya yang menyebabkan ketidaknyamanan atau rasa sakit.
2. Kode ICD-9-CM 23.1 adalah kode prosedur untuk ekstraksi gigi tunggal. Prosedur ini mungkin diperlukan dalam penanganan sakit gigi yang parah atau kondisi lain yang membutuhkan penghapusan gigi.
Penggunaan kode-kode ini penting untuk dokumentasi medis yang akurat, penagihan yang tepat, dan analisis epidemiologis terkait kondisi gigi dan mulut. Kode-kode ini membantu memastikan perawatan yang tepat dan pembayaran yang adil bagi pasien. -
Article No. 4231 | 01 Nov 2024
Klinis : Luka robek
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis untuk kondisi "Luka robek" sesuai format yang Anda minta.
1. Kode ICD-10:
- Kode: S01.0
- Deskripsi: Luka robek pada kepala
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 86.59
- Deskripsi: Prosedur penjahitan luka lainnya, tidak diklasifikasikan di tempat lain
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 S01.0 merupakan kode untuk "Luka robek pada kepala". Kode ini digunakan untuk menggambarkan luka terbuka pada area kepala, yang dapat melibatkan kulit, jaringan di bawahnya, atau struktur lainnya.
2. Kode ICD-9-CM 86.59 merupakan kode untuk "Prosedur penjahitan luka lainnya, tidak diklasifikasikan di tempat lain". Kode ini digunakan untuk prosedur penjahitan luka yang tidak dapat diklasifikasikan ke dalam kode prosedur penjahitan luka yang lebih spesifik.
Dalam praktik medis, pemilihan kode yang tepat sangat penting untuk dokumentasi yang akurat, penagihan yang sesuai, dan analisis epidemiologi yang efektif. Kode ICD-10 dan ICD-9-CM merupakan sistem klasifikasi internasional yang digunakan secara luas dalam pencatatan dan pelaporan informasi kesehatan. -
Article No. 4232 | 01 Nov 2024
Klinis : pasien datang dengan kelemahan anggota gerak kanan sejak rabu namun hilang timbul. Sehari lemas anggota gerak kanan lalu membaik kemudian berulang beberapa hari kemudian. Pasien pagi ini mengeluh lemah anggota gerak kanan, kaki kanan berat. Pasien merasa bicara terseret dan sulit. Pusing (-) mual muntah (-) Tidak ada riwayat sakit sebelumnya karena tidak pernah periksa KU cukup, E4V5M6 Td: 183/100mmhg HR: 71x/menit RR: 18 x/menit Suhu : 36.6°C SpO2: 98% RA, Kepala: CA (- / - ) SI (-/ - ) Pupil isokor ( 3mm /3mm ) Ref. Cahaya (+ / + ) Leher: JVP dbn. PKGB (- ) Thorax: Simetris. Retraksi (-). SDV (+ / +), ST (- / - ), Ronkhi (-/- ), Wheezing (- / -) Cor : BJ I-II N reg. bising (- ) Abdomen: Soefl, BU (+ ) N, NT (- ), Hepatomegali (- ), Ascites (- ) Ekstermitas: ad - | - - | - ; edem - | - + | + minimal, CRT < 2 detik status neurologis : NC III, IV, VI pupil isokor +/+, Refleks cahaya langsung +/+, Refleks cahaya tidak langsung +/+, GBM seluruh lapang pandang +/+ NC VII angkat alis +/+ menggembungkan +/+, meringis +/+ garis bibir kanan lebih pudar NC XII deviasi lidah ke kanan Kekuatan Otot : ekstremitas atas 4/5 ekstremitas bawah 4+/5 Refleks Fisiogis : +2/+2/+2/+2 Meningeal sign : kaku kuduk (-) Brudzinski 1 (-) Brudzinski 2 (-) Refleks
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Mobilitas Fisik Berhubungan Dengan Kelemahan Anggota Gerak Kanan
Penjelasan Singkat:
- SDKI: Gangguan Mobilitas Fisik adalah kemampuan untuk bergerak yang terbatas atau tidak memadai, yang mengakibatkan keterbatasan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
- SLKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi Manajemen Aktivitas, Manajemen Mobilitas, dan Terapi Latihan.
- SIKI: Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan antara lain Memfasilitasi Pergerakan, Melatih Aktivitas Motorik, dan Mengoptimalkan Fungsi Ekstremitas.
2. Gangguan Komunikasi Verbal Berhubungan Dengan Adanya Disfungsi Saraf Kranial
Penjelasan Singkat:
- SDKI: Gangguan Komunikasi Verbal adalah keterbatasan dalam mengekspresikan atau menerima informasi secara lisan.
- SLKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi Manajemen Komunikasi, Terapi Wicara, dan Edukasi Komunikasi.
- SIKI: Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan antara lain Memfasilitasi Komunikasi Verbal, Menyediakan Alat Bantu Komunikasi, dan Memberikan Edukasi Komunikasi.
Berdasarkan kondisi pasien yang Anda deskripsikan, pemeriksaan fisik, dan temuan klinis, diagnosa keperawatan yang paling sesuai adalah Gangguan Mobilitas Fisik Berhubungan Dengan Kelemahan Anggota Gerak Kanan, serta Gangguan Komunikasi Verbal Berhubungan Dengan Adanya Disfungsi Saraf Kranial. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan mengacu pada SLKI dan SIKI yang telah disebutkan. -
Article No. 4233 | 01 Nov 2024
Klinis : Muntah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Ketidakseimbangan Cairan berhubungan dengan Muntah
Penjelasan singkat:
Berdasarkan Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI), Risiko Ketidakseimbangan Cairan adalah kondisi di mana individu berisiko mengalami kekurangan atau kelebihan cairan, elektrolit, dan asam-basa yang dapat mempengaruhi fungsi tubuh. Kondisi muntah dapat menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit yang signifikan, sehingga pasien berisiko mengalami ketidakseimbangan cairan.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
- Keseimbangan Cairan
- Status Hidrasi
- Tekanan Darah
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
- Manajemen Cairan
- Pemantauan Cairan
- Terapi Cairan
Sebagai perawat, kita perlu melakukan penilaian yang komprehensif terhadap pasien, memantau tanda-tanda vital, intake-output cairan, dan mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan cairan. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain pemberian cairan intravena, monitoring elektrolit, dan edukasi kepada pasien dan keluarga. -
Article No. 4234 | 01 Nov 2024
Klinis : hipertermi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi hipertermia.
Diagnosa Keperawatan:
Hipertermia
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia):
Hipertermia didefinisikan sebagai peningkatan suhu tubuh di atas 37,5°C yang disebabkan oleh peningkatan produksi atau penurunan kehilangan panas. Tanda dan gejala yang mungkin muncul antara lain: suhu tubuh meningkat, kulit terasa hangat, wajah tampak kemerahan, dan lain-lain.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan hipertermia adalah: suhu tubuh kembali normal, tidak terjadi komplikasi, klien merasa nyaman, dan klien memahami faktor penyebab serta tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi hipertermia.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi hipertermia antara lain: memantau suhu tubuh, menurunkan suhu tubuh (seperti kompres hangat, pemberian obat antipiretik), menjaga intake cairan yang adekuat, mengidentifikasi penyebab hipertermia, dan memberikan edukasi kepada klien dan keluarga.
Dengan pendekatan akademis dan persona pakar/perawat, diharapkan penjelasan di atas dapat memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai diagnosa keperawatan hipertermia beserta standar asuhan keperawatan yang berlaku di Indonesia. -
Article No. 4235 | 01 Nov 2024
Klinis : BATUK KERING DAN PUSING
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, perkenalkan saya Perawat Profesional. Berdasarkan kondisi yang Anda sampaikan, yaitu BATUK KERING DAN PUSING, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan fungsi pernafasan yang optimal.
- Faktor yang Berhubungan: Peningkatan produksi sekret, penurunan refleks batuk, obstruksi jalan napas.
2. Nyeri Kepala
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial di daerah kepala.
- Faktor yang Berhubungan: Stres, kelelahan, dehidrasi.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif: Menilai status pernafasan, mengontrol faktor-faktor yang mempengaruhi pembersihan jalan napas, meningkatkan batuk efektif, memberikan posisi yang nyaman.
- Nyeri Kepala: Mengkaji karakteristik nyeri, mengelola faktor-faktor yang memperburuk nyeri, memberikan intervensi farmakologis dan non-farmakologis untuk mengurangi nyeri.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif: Pasien menunjukkan jalan napas yang bebas dari obstruksi, pasien dapat batuk efektif, pasien menunjukkan pola nafas yang normal.
- Nyeri Kepala: Pasien melaporkan nyeri berkurang, pasien menunjukkan tanda-tanda vital dalam batas normal, pasien dapat beraktivitas tanpa hambatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif: Nebulisasi, fisioterapi dada, pengisapan lendir, manajemen posisi.
- Nyeri Kepala: Terapi relaksasi, terapi kompresi dingin/hangat, manajemen stres, pemberian analgesik.
Semoga penjelasan ini dapat membantu Anda memahami kondisi yang Anda alami. Jangan ragu untuk berkonsultasi lebih lanjut dengan tenaga kesehatan profesional. Semoga lekas sembuh. -
Article No. 4236 | 01 Nov 2024
Klinis : batuk, sesak, mengi
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan gejala yang Anda deskripsikan, yaitu batuk, sesak, dan mengi, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis yang sesuai:
1. Kode ICD-10:
- Kode: J45.9
- Deskripsi: Asma, tidak diklasifikasikan di tempat lain
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 93.08
- Deskripsi: Nebulisasi terapeutik
Penjelasan:
Kode ICD-10 J45.9 (Asma, tidak diklasifikasikan di tempat lain) sesuai dengan gejala batuk, sesak, dan mengi yang Anda deskripsikan. Asma adalah kondisi kronis yang ditandai dengan peradangan dan penyempitan saluran pernapasan, menyebabkan gejala seperti batuk, sesak napas, dan mengi.
Kode ICD-9-CM 93.08 (Nebulisasi terapeutik) merupakan prosedur atau tindakan medis yang mungkin dilakukan untuk mengatasi gejala asma. Nebulisasi terapeutik adalah pemberian obat pernapasan (bronkodilator atau kortikosteroid) melalui alat nebulizer, yang dapat membantu melebarkan saluran pernapasan dan mengurangi gejala.
Dalam praktik klinis, dokter atau perekam medik akan mencatat kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis yang dilakukan, untuk tujuan dokumentasi, klaim asuransi, dan analisis data epidemiologi. -
Article No. 4237 | 01 Nov 2024
Klinis : batuk, sesak, mengi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan membagikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi batuk, sesak, dan mengi sesuai dengan standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dengan nada akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan fungsi pernapasan yang adekuat.
2. Pola Napas Tidak Efektif
Definisi: Ketidakmampuan untuk bernapas dengan lancar yang dapat mengancam kesehatan.
Penjelasan Singkat SDKI, SLKI, dan SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
SDKI adalah panduan yang berisi daftar diagnosis keperawatan yang telah terstandarisasi dan disetujui oleh PPNI. Setiap diagnosis keperawatan memiliki definisi, batasan karakteristik, faktor yang berhubungan, dan intervensi keperawatan yang sesuai.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
SLKI adalah panduan yang berisi daftar luaran (outcome) keperawatan yang telah terstandarisasi dan disetujui oleh PPNI. Setiap luaran keperawatan memiliki definisi, kriteria hasil, dan indikator yang dapat digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan intervensi keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
SIKI adalah panduan yang berisi daftar intervensi keperawatan yang telah terstandarisasi dan disetujui oleh PPNI. Setiap intervensi keperawatan memiliki definisi, aktivitas, dan rasional yang dapat digunakan untuk membantu pasien mencapai luaran keperawatan yang diinginkan.
Penggunaan SDKI, SLKI, dan SIKI dalam praktik keperawatan bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan keseragaman asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien, serta mendukung dokumentasi dan komunikasi yang efektif antara tim kesehatan. -
Article No. 4238 | 01 Nov 2024
Klinis : buang air kecil tersendat, nyeri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Masalah: Gangguan eliminasi urin
Definisi:
Gangguan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan eliminasi urin secara efektif.
Penyebab:
1. Hambatan aliran urin (buang air kecil tersendat)
2. Perubahan sensasi pada kandung kemih (nyeri)
Gejala dan Tanda:
1. Buang air kecil tersendat
2. Nyeri saat berkemih
Rencana Asuhan Keperawatan (SDKI-SLKI-SIKI):
1. Pengkajian:
- Kaji tanda dan gejala gangguan eliminasi urin
- Kaji penyebab dan faktor risiko
2. Diagnosa Keperawatan:
- Rumuskan diagnosa keperawatan berdasarkan data pengkajian
3. Intervensi Keperawatan (SLKI):
- Manajemen Eliminasi Urin
- Pantau pola dan karakteristik eliminasi urin
- Ajarkan teknik relaksasi saat berkemih
- Evaluasi efektivitas intervensi
- Manajemen Nyeri
- Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, dan frekuensi nyeri
- Berikan intervensi untuk mengurangi nyeri, seperti farmakologi dan non-farmakologi
4. Implementasi Keperawatan (SIKI):
- Laksanakan intervensi sesuai rencana asuhan keperawatan
- Dokumentasikan setiap tindakan yang dilakukan
5. Evaluasi:
- Kaji perkembangan status eliminasi urin dan nyeri pasien
- Tentukan pencapaian tujuan asuhan keperawatan
Kesimpulan:
Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Gangguan Eliminasi Urin, dengan intervensi keperawatan yang berfokus pada manajemen eliminasi urin dan manajemen nyeri untuk membantu mengatasi masalah pasien. -
Article No. 4239 | 01 Nov 2024
Klinis : buang air kecil tersendat, nyeri
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dengan mempertimbangkan gejala yang Anda deskripsikan, yaitu buang air kecil tersendat dan nyeri, maka dapat diberikan kode diagnosis dan prosedur medis sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R30.0
- Deskripsi: Disuria (buang air kecil tersendat)
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 57.0
- Deskripsi: Sistoskopi, prosedur diagnostik pada kandung kemih yang dilakukan untuk mengevaluasi penyebab gejala buang air kecil tersendat dan nyeri.
Penjelasan lebih lanjut:
- Kode ICD-10 R30.0 (Disuria) mengindikasikan adanya kesulitan atau rasa nyeri saat buang air kecil, yang merupakan gejala utama yang Anda deskripsikan.
- Kode ICD-9-CM 57.0 (Sistoskopi) adalah prosedur diagnostik yang dapat dilakukan untuk menyelidiki penyebab dari buang air kecil tersendat dan nyeri, misalnya untuk mendeteksi adanya batu kemih, infeksi saluran kemih, atau kondisi lainnya.
- Prosedur sistoskopi dilakukan dengan memasukkan endoskop melalui uretra (saluran kencing) untuk memeriksa kandung kemih secara langsung, sehingga dapat membantu dalam penegakan diagnosis dan perencanaan tatalaksana yang tepat.