Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 4210 | 01 Nov 2024
Klinis : Pasien wanita, usia 60 tahun, mengalami nyeri dada yang hebat, menjalar ke lengan kiri, disertai dengan sesak napas, mual, dan keringat dingin. EKG menunjukkan infark miokard akut. Pasien memiliki riwayat hipertensi dan diabetes melitus tipe 2.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan infark miokard akut.
2. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan infark miokard akut.
3. Risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan diabetes melitus tipe 2.
4. Risiko perfusi jaringan tidak efektif berhubungan dengan hipertensi.
Penjelasan Singkat:
1. Nyeri akut berhubungan dengan infark miokard akut:
- SDKI: Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
- SLKI: Tujuan utama adalah pasien dapat melaporkan nyeri berkurang.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen nyeri, seperti pemberian analgesik, kompres hangat/dingin, dan teknik relaksasi.
2. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan infark miokard akut:
- SDKI: Ketidakefektifan pola napas adalah inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi adekuat.
- SLKI: Tujuan utama adalah pasien dapat menunjukkan pola napas yang efektif.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah pengaturan posisi, pemberian oksigen, dan latihan napas dalam.
3. Risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan diabetes melitus tipe 2:
- SDKI: Risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah adalah kerentanan terhadap fluktuasi kadar glukosa dalam darah di luar rentang normal.
- SLKI: Tujuan utama adalah pasien dapat mempertahankan kadar glukosa darah dalam rentang normal.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah pemantauan kadar glukosa darah, pemberian insulin, dan edukasi manajemen diabetes.
4. Risiko perfusi jaringan tidak efektif berhubungan dengan hipertensi:
- SDKI: Risiko perfusi jaringan tidak efektif adalah kerentanan terhadap penurunan sirkulasi darah ke jaringan tubuh, yang dapat mengancam kesehatan.
- SLKI: Tujuan utama adalah pasien dapat mempertahankan perfusi jaringan yang efektif.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah pemantauan tanda-tanda vital, pemberian obat antihipertensi, dan edukasi manajemen hipertensi.
Diharapkan penjelasan singkat ini dapat memberikan gambaran umum mengenai diagnosa keperawatan dan rencana intervensi yang sesuai dengan standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda berikan. -
Article No. 4211 | 01 Nov 2024
Klinis : Usia kehamilan 39 minggu Terdapat wasir Bayi aktif bergerak
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosis keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosis Keperawatan:
1. Risiko Konstipasi
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko Konstipasi adalah keadaan di mana individu memiliki risiko mengalami pengurangan frekuensi, kesulitan, atau ketidaknyamanan dalam defekasi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Pada kondisi ini, luaran yang diharapkan adalah individu dapat mempertahankan pola defekasi yang normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
- Memonitor pola eliminasi
- Menganjurkan asupan cairan yang cukup
- Menganjurkan konsumsi makanan berserat
- Mengajarkan teknik relaksasi untuk memfasilitasi defekasi
2. Nyeri Akut
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri Akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, dengan onset tiba-tiba atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Pada kondisi ini, luaran yang diharapkan adalah individu dapat mengontrol nyeri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
- Mengkaji karakteristik nyeri
- Memberikan analgesik sesuai indikasi
- Menganjurkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri
Perlu diperhatikan bahwa diagnosis keperawatan dan intervensi dapat berbeda-beda tergantung pada kondisi individu dan evaluasi keperawatan yang dilakukan. -
Article No. 4212 | 01 Nov 2024
Klinis : Usia kehamilan 39 minggu Terdapat wasir Keputihan berwarna kuning keruh
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan kenyamanan fisik berhubungan dengan wasir
2. Potensi infeksi berhubungan dengan keputihan
Penjelasan SDKI, SLKI, dan SIKI:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
1. Gangguan Kenyamanan Fisik
- Definisi: Pengalaman subjektif yang tidak menyenangkan yang mempengaruhi aktivitas sehari-hari.
- Faktor Berhubungan: Kehamilan, perubahan fisiologis.
2. Potensi Infeksi
- Definisi: Kerentanan untuk terinfeksi oleh agen patogen.
- Faktor Berhubungan: Perubahan integritas kulit atau membran mukosa.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kenyamanan Fisik Membaik
- Definisi: Tingkat kenyamanan dan ketenangan yang optimal dalam berbagai aspek fisik.
- Kriteria Hasil: Ekspresi wajah rileks, Tidak ada keluhan nyeri, Tidur yang cukup.
2. Tidak Terjadi Infeksi
- Definisi: Tidak ada tanda-tanda infeksi.
- Kriteria Hasil: Tanda-tanda vital dalam batas normal, Tidak ada tanda-tanda infeksi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Kenyamanan
- Definisi: Membantu klien untuk mencapai dan mempertahankan kenyamanan fisik, psikologis, sosial, dan spiritual.
- Aktivitas: Identifikasi faktor yang mempengaruhi kenyamanan, Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain, Intervensi farmakologi dan non-farmakologi.
2. Pencegahan Infeksi
- Definisi: Mencegah atau mengurangi risiko infeksi.
- Aktivitas: Identifikasi faktor risiko infeksi, Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain, Edukasi tentang pencegahan infeksi. -
Article No. 4213 | 01 Nov 2024
Klinis : Pasien rujukan dr PKM Ponjong 2 dibawa ke IGD diantar ambulan dengan dx UAP. Pasien mengeluh nyeri dada sebelah kiri tembus ke belakang sejak tadi pagi jsm 05.00. Sesak nafas(-),Riwayat demam(-) mual(-), muntah(-), nyeri ulu hati (-).BAB(+),BAK (+),kaki bengkak(-/-) Pasien berobat rutin di poli jantung.Pasien ada riwayat post diseruduk kambing 2 hr yg lalu,tp tdk ada keluhan Pemeriksaan Flsik : • Tanda Vital : - Tekanan Darah : 142 /87 mmhg
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut
2. Risiko Perfusi Jaringan Kardiak Tidak Efektif
Penjelasan singkat:
1. Nyeri Akut
- SDKI: Nyeri Akut
- SLKI: Manajemen Nyeri
- SIKI: Manajemen Nyeri Akut
Pasien mengeluh nyeri dada sebelah kiri tembus ke belakang sejak tadi pagi, yang merupakan gejala khas nyeri akut pada kasus UAP (Unstable Angina Pectoris).
2. Risiko Perfusi Jaringan Kardiak Tidak Efektif
- SDKI: Risiko Perfusi Jaringan Kardiak Tidak Efektif
- SLKI: Manajemen Perfusi Kardiak
- SIKI: Manajemen Risiko Perfusi Jaringan Kardiak Tidak Efektif
Pasien mengalami kondisi UAP yang dapat menyebabkan gangguan perfusi jaringan jantung, sehingga berisiko mengalami perfusi jaringan kardiak yang tidak efektif.
Penjelasan singkat:
- Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI) merupakan standar diagnosa keperawatan yang diterbitkan oleh PPNI.
- Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) merupakan standar luaran asuhan keperawatan yang diterbitkan oleh PPNI.
- Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) merupakan standar intervensi keperawatan yang diterbitkan oleh PPNI. -
Article No. 4214 | 01 Nov 2024
Klinis : Pasien mengatakan sesak nafas, tidak nyaman untuk berbaring, tak bisa tidur, kedua tungkai diketahui bengkak sejak tanggal 18/10 kemarin, bengkak semakin memberat dan menjalar hingga ke perut, perut teraba keras dan sebuah dan mual, cairan merembes dari bengkak di kaki
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai perawat profesional, saya memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI - SLKI - SIKI standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien tersebut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
2. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer
3. Intoleransi Aktivitas
4. Edema
Penjelasan singkat:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
- Penyebab: Peningkatan produksi sekret, kelemahan otot pernapasan, dan obstruksi jalan napas.
- Gejala: Sesak napas, ketidaknyamanan saat berbaring, dan kesulitan tidur.
2. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer
- Definisi: Penurunan sirkulasi darah ke jaringan perifer yang dapat mengancam kesehatan.
- Penyebab: Edema, peradangan, dan gangguan sirkulasi.
- Gejala: Pembengkakan pada tungkai dan perut yang semakin memberat, serta cairan yang merembes dari bengkakan.
3. Intoleransi Aktivitas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk mentoleransi atau menyelesaikan aktivitas sehari-hari akibat keterbatasan fisik.
- Penyebab: Kelelahan, kelemahan, dan dispnea.
- Gejala: Ketidaknyamanan saat berbaring dan kesulitan tidur.
4. Edema
- Definisi: Akumulasi cairan yang berlebih di dalam ruang interstisial.
- Penyebab: Gangguan sirkulasi, peradangan, dan retensi cairan.
- Gejala: Pembengkakan pada tungkai dan perut yang semakin memberat, serta cairan yang merembes dari bengkakan.
Berdasarkan SDKI - SLKI - SIKI, intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi diagnosa tersebut meliputi manajemen jalan napas, manajemen cairan, manajemen kelelahan, dan manajemen edema. Tujuan utamanya adalah untuk mempertahankan fungsi pernapasan, meningkatkan perfusi jaringan, meningkatkan toleransi aktivitas, dan mengurangi edema. -
Article No. 4215 | 01 Nov 2024
Klinis : Penurunan kekuatan otot
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai seorang perawat, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait dengan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) untuk kondisi Penurunan Kekuatan Otot.
Diagnosa Keperawatan:
Penurunan Kekuatan Otot
Penjelasan:
1. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
- Definisi: Berkurangnya kemampuan otot untuk menghasilkan tenaga atau gaya.
- Penyebab: Dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti penyakit neuromuskular, immobilisasi, malnutrisi, atau penuaan.
- Karakteristik: Adanya kesulitan atau ketidakmampuan melakukan aktivitas yang memerlukan kekuatan otot.
2. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
- Luaran yang diharapkan: Peningkatan kekuatan otot dan kemampuan fungsional.
- Indikator:
- Kekuatan otot meningkat
- Kemampuan melakukan aktivitas meningkat
- Kemampuan mobilisasi meningkat
3. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
- Intervensi yang dapat dilakukan:
- Latihan kekuatan otot
- Terapi latihan
- Edukasi tentang penggunaan alat bantu
- Pencegahan komplikasi akibat penurunan kekuatan otot
- Tujuan intervensi:
- Mempertahankan atau meningkatkan kekuatan otot
- Meningkatkan kemampuan fungsional dan mobilisasi
- Mencegah komplikasi akibat penurunan kekuatan otot
Secara singkat, penurunan kekuatan otot merupakan salah satu diagnosa keperawatan yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Peningkatan kekuatan otot dan kemampuan fungsional merupakan luaran yang diharapkan, dan intervensi keperawatan dapat dilakukan melalui latihan kekuatan otot, terapi latihan, edukasi, dan pencegahan komplikasi. -
Article No. 4216 | 01 Nov 2024
Klinis : Pasien rujukan dr PKM Ponjong 2 dibawa ke IGD diantar ambulan dengan dx UAP. Pasien mengeluh nyeri dada sebelah kiri tembus ke belakang sejak tadi pagi jsm 05.00. Sesak nafas(-),Riwayat demam(-) mual(-), muntah(-), nyeri ulu hati (-).BAB(+),BAK (+),kaki bengkak(-/-) Pasien berobat rutin di poli jantung.Pasien ada riwayat post diseruduk kambing 2 hr yg lalu,tp tdk ada keluhan Pemeriksaan Flsik : • Tanda Vital : - Tekanan Darah : 142 /87 mmhg
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang diberikan, dapat disusun diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI sesuai standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) sebagai berikut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi jaringan jantung (angina pektoris) yang ditandai dengan keluhan nyeri dada sebelah kiri tembus ke belakang.
Penjelasan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
- Penyebab nyeri akut pada kasus ini adalah inflamasi jaringan jantung (angina pektoris) yang ditandai dengan keluhan nyeri dada.
Penjelasan SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Kontrol nyeri: Kemampuan individu untuk mengendalikan pengalaman nyeri.
- Manajemen nyeri: Tindakan yang dilakukan untuk mencegah, mengurangi, atau menghilangkan nyeri.
Penjelasan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen nyeri: Tindakan yang dilakukan untuk mencegah, mengurangi, atau menghilangkan nyeri.
- Observasi tanda-tanda vital: Pengumpulan data mengenai fungsi vital tubuh.
- Pemberian analgesik: Pemberian obat pereda nyeri. -
Article No. 4217 | 01 Nov 2024
Klinis : pasien datang ke igd dengan keluhan bab cair sejak 4 hari yang lalu, mual muntah demam
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Diare akut
Penjelasan:
Diare akut adalah kondisi dimana pasien mengalami peningkatan frekuensi buang air besar (BAB) dengan konsistensi yang lebih cair dari normal, berlangsung kurang dari 14 hari. Gejala yang menyertai biasanya adalah mual, muntah, dan demam.
2. Risiko Dehidrasi
Penjelasan:
Risiko Dehidrasi adalah kondisi dimana pasien berisiko mengalami penurunan cairan dan elektrolit dalam tubuh akibat diare dan muntah yang berlebihan.
Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI):
1. Diare akut
- Definisi: Peningkatan frekuensi defekasi dengan konsistensi yang lebih cair dari normal, berlangsung kurang dari 14 hari.
- Penyebab: Infeksi bakteri, virus, parasit, intoleransi makanan, efek samping obat, dll.
- Gejala: BAB cair, mual, muntah, perut kembung, nyeri perut, demam.
2. Risiko Dehidrasi
- Definisi: Keadaan di mana individu berisiko mengalami penurunan volume cairan dan elektrolit.
- Penyebab: Diare, muntah, demam, kurang asupan cairan.
- Gejala: Mulut kering, turgor kulit menurun, takikardi, hipotensi, oliguria.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
1. Keseimbangan Cairan
2. Pengendalian Diare
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
1. Manajemen Diare
- Intervensi: Kaji tanda-tanda vital, pantau intake dan output cairan, pemberian cairan dan elektrolit, edukasi kepada pasien dan keluarga.
2. Manajemen Risiko Dehidrasi
- Intervensi: Kaji tanda-tanda dehidrasi, monitor intake dan output cairan, pemberian cairan dan elektrolit, edukasi kepada pasien dan keluarga. -
Article No. 4218 | 01 Nov 2024
Klinis : Ikterus neonaturum
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi Ikterus Neonatorum.
Diagnosa Keperawatan:
Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer
Penjelasan:
Berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), kondisi Ikterus Neonatorum dapat dikategorikan sebagai Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer. Hal ini disebabkan oleh adanya gangguan dalam sirkulasi darah ke jaringan perifer, yang dapat menyebabkan penimbunan bilirubin dalam kulit dan jaringan lainnya.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
1. Perfusi Jaringan: Menunjukkan sirkulasi darah yang adekuat ke jaringan perifer.
2. Status Kulit: Menunjukkan integritas dan elastisitas kulit yang baik.
3. Pengetahuan: Menunjukkan pemahaman tentang kondisi dan penatalaksanaan Ikterus Neonatorum.
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
1. Manajemen Perfusi Jaringan: Intervensi untuk mempertahankan dan meningkatkan sirkulasi darah ke jaringan perifer.
2. Perawatan Kulit: Intervensi untuk memelihara integritas dan elastisitas kulit.
3. Edukasi Kesehatan: Intervensi untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pasien/keluarga tentang kondisi dan penatalaksanaan Ikterus Neonatorum.
Dengan pemahaman tentang diagnosa keperawatan, standar luaran, dan intervensi keperawatan yang sesuai dengan SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstandar untuk menangani kondisi Ikterus Neonatorum. -
Article No. 4219 | 01 Nov 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan mules
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan keluhan pasien yang datang dengan keluhan mules, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
1. Diagnosa Keperawatan:
- Nyeri akut
2. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau dijelaskan dalam istilah kerusakan seperti itu.
3. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Pasien akan melaporkan nyeri yang terkontrol.
- Pasien akan mendemonstrasikan teknik pengelolaan nyeri yang efektif.
- Pasien akan menunjukkan tanda-tanda vital dalam rentang normal.
4. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Nyeri
- Lakukan pengkajian nyeri komprehensif, termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, keparahan/intensitas, dan faktor pencetus.
- Ajarkan teknik non-farmakologis untuk mengatasi nyeri, seperti relaksasi, distraksi, atau terapi kompres.
- Berikan analgesik sesuai dengan resep dokter untuk mengurangi nyeri.
- Monitor tanda-tanda vital dan respons pasien terhadap intervensi nyeri.
Dalam konteks ini, dengan tone akademis dan persona pakar/perawat, pendekatan yang digunakan adalah memberikan penjelasan yang rinci dan terstruktur berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari PPNI. Hal ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif tentang diagnosa keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi yang dapat dilakukan untuk mengatasi keluhan mules yang dialami oleh pasien.