Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 4300 | 02 Nov 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda jelaskan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
2. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
3. Intoleransi Aktivitas
Penjelasan Singkat:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- SDKI: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
- SLKI: Peningkatan kemampuan untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
- SIKI: Tindakan keperawatan yang dilakukan untuk membantu pasien dalam mempertahankan bersihan jalan napas, mencegah komplikasi, dan memfasilitasi pertukaran gas yang optimal.
2. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- SDKI: Asupan nutrisi yang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- SLKI: Peningkatan status nutrisi sesuai kebutuhan.
- SIKI: Tindakan keperawatan yang dilakukan untuk memantau, mengevaluasi, dan meningkatkan asupan nutrisi pasien sesuai kebutuhan.
3. Intoleransi Aktivitas
- SDKI: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau dibutuhkan akibat keterbatasan fisik dan/atau psikologis.
- SLKI: Peningkatan toleransi terhadap aktivitas.
- SIKI: Tindakan keperawatan yang dilakukan untuk memantau, mengevaluasi, dan meningkatkan toleransi pasien terhadap aktivitas sesuai dengan kemampuannya.
Berdasarkan kondisi pasien yang Anda berikan, yaitu pria usia 45 tahun dengan keluhan batuk berdahak, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan, serta hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas dan lesi di paru, maka diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif, Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh, dan Intoleransi Aktivitas. Penjelasan singkat dari masing-masing diagnosa keperawatan tersebut sesuai dengan SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia. -
Article No. 4301 | 02 Nov 2024
Klinis : pusing
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Sebagai dokter atau perekam medik, berikut adalah kode ICD-10 dan ICD-9-CM untuk kondisi pusing:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R42
- Deskripsi: Vertigo dan pusing
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode ICD-9-CM untuk pusing sebagai prosedur atau tindakan medis. Pusing biasanya merupakan gejala atau diagnosis, bukan suatu tindakan medis yang dilakukan.
Penjelasan:
Kode ICD-10 R42 merupakan kode untuk vertigo dan pusing, yang merupakan suatu keluhan atau gejala yang dapat disebabkan oleh berbagai kondisi medis, seperti:
- Gangguan vestibular (telinga dalam)
- Gangguan neurologis (misalnya stroke, tumor otak)
- Gangguan kardiovaskular (misalnya hipotensi, aritmia)
- Dehidrasi atau gangguan metabolik
Pusing atau vertigo biasanya tidak memiliki kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis, karena pusing itu sendiri merupakan suatu gejala atau diagnosis, bukan suatu tindakan yang dilakukan. Penanganan pusing akan bergantung pada penyebab mendasarnya, dan dapat meliputi:
- Pemeriksaan fisik dan tes diagnostik (misalnya tes vestibular, CT scan, MRI)
- Terapi farmakologis (misalnya obat-obatan untuk mengurangi gejala)
- Terapi fisik atau rehabilitasi (misalnya latihan keseimbangan)
- Tindakan medis lain yang ditujukan untuk mengatasi penyebab pusing -
Article No. 4302 | 02 Nov 2024
Klinis : pusing
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pusing.
Diagnosa Keperawatan:
Ketidakstabilan Neurosensorik
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Ketidakstabilan Neurosensorik adalah gangguan fungsi sistem saraf pusat dan perifer yang ditandai dengan perubahan persepsi sensorik, respons motorik, atau fungsi kognitif.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan Ketidakstabilan Neurosensorik meliputi:
a. Pasien menunjukkan peningkatan stabilitas neurosensorik
b. Pasien menunjukkan peningkatan fungsi kognitif
c. Pasien menunjukkan peningkatan fungsi motorik
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk menangani Ketidakstabilan Neurosensorik antara lain:
a. Pemantauan Fungsi Neurosensorik
b. Manajemen Neurosensorik
c. Terapi Aktivitas
d. Edukatif Neurosensorik
Secara akademis, pusing dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti gangguan sistem saraf pusat, perubahan tekanan darah, atau reaksi obat-obatan. Perawat sebagai pakar dalam bidang kesehatan memiliki peran penting dalam mengevaluasi gejala, mengidentifikasi penyebab, dan merencanakan intervensi yang tepat untuk mengatasi kondisi pusing pada pasien. -
Article No. 4303 | 02 Nov 2024
Klinis : nyeri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi nyeri.
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri
Penjelasan Singkat:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri merupakan pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut. Nyeri dapat bersifat akut atau kronis, dengan berbagai karakteristik dan intensitas yang berbeda-beda.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa nyeri adalah pasien dapat melaporkan penurunan tingkat nyeri, dapat mengenali faktor-faktor yang memengaruhi nyeri, serta mampu menggunakan teknik manajemen nyeri yang efektif.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk menangani nyeri antara lain:
- Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
- Memberikan farmakologi sesuai indikasi
- Mengajarkan teknik non-farmakologi seperti distraksi, relaksasi, dan terapi komplementer
- Memantau efektivitas intervensi dan melakukan evaluasi yang berkelanjutan.
Sebagai perawat profesional, saya akan bekerja sama dengan pasien untuk mengidentifikasi penyebab nyeri, memilih intervensi yang sesuai, dan memantau perkembangan kondisi pasien secara komprehensif. Tujuan akhirnya adalah membantu pasien mencapai kenyamanan dan pemulihan yang optimal.
Semoga penjelasan ini bermanfaat. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk menanyakannya. Wassalamualaikum. -
Article No. 4304 | 02 Nov 2024
Klinis : Pasien wanita, usia 60 tahun, mengalami nyeri dada yang hebat, menjalar ke lengan kiri, disertai dengan sesak napas, mual, dan keringat dingin. EKG menunjukkan infark miokard akut. Pasien memiliki riwayat hipertensi dan diabetes melitus tipe 2.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan infark miokard akut, ditandai dengan pasien mengeluhkan nyeri dada yang hebat, menjalar ke lengan kiri.
Penjelasan singkat:
a. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Nyeri akut: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau yang diuraikan dalam istilah tersebut.
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Pengurangan nyeri: Tingkat kenyamanan fisik yang dirasakan pasien saat berada dalam batas normal.
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen nyeri: Tindakan yang dilakukan untuk mengenali dan mengurangi atau menghilangkan faktor-faktor yang menyebabkan atau memperburuk nyeri pada pasien.
Selain itu, terdapat diagnosa keperawatan lain yang terkait dengan kondisi pasien, yaitu:
2. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan infark miokard akut, ditandai dengan pasien mengalami sesak napas.
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan infark miokard akut, ditandai dengan mual dan keringat dingin.
4. Risiko gangguan perfusi jaringan kardiovaskular berhubungan dengan riwayat hipertensi dan diabetes melitus tipe 2.
Setiap diagnosa keperawatan tersebut memiliki standar luaran dan intervensi keperawatan yang spesifik sesuai dengan SLKI dan SIKI. -
Article No. 4305 | 02 Nov 2024
Klinis : Pasien anak perempuan, usia 5 tahun, mengalami demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah. Hasil pemeriksaan menunjukkan kemungkinan campak.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan mempertimbangkan kondisi yang Anda deskripsikan, yaitu pasien anak perempuan usia 5 tahun yang mengalami demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah, dan hasil pemeriksaan menunjukkan kemungkinan penyakit campak, berikut adalah Diagnosa Keperawatan, penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko infeksi berhubungan dengan penyakit campak
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Risiko infeksi: Kerentanan terhadap serangan organisme patogen, yang dapat menimbulkan kerusakan sel-sel tubuh. Hal ini berhubungan dengan penurunan daya tahan tubuh, paparan organisme patogen, dan/atau kerusakan sawar pelindung.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Bebas infeksi
2. Keadaan sawar protektif optimal
3. Tanda-tanda vital dalam rentang normal
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen infeksi
2. Perawatan luka
3. Peningkatan daya tahan tubuh
Sebagai perawat, saya akan melakukan intervensi keperawatan yang sesuai dengan SIKI untuk mengatasi risiko infeksi pada pasien, seperti memantau tanda-tanda vital, melakukan perawatan kulit dan mukosa, serta memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang pencegahan penularan penyakit campak. -
Article No. 4306 | 02 Nov 2024
Klinis : Pasien anak perempuan, usia 5 tahun, mengalami demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah. Hasil pemeriksaan menunjukkan kemungkinan campak.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan pertimbangan kondisi pasien anak perempuan usia 5 tahun yang mengalami demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah dengan hasil pemeriksaan menunjukkan kemungkinan campak, maka dapat ditegakkan diagnosa keperawatan sebagai berikut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko infeksi terkait paparan virus campak.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko infeksi: Kerentanan individu atau kelompok terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat mengganggu fungsi seluler dan sistem organ.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Risiko Infeksi
- Peningkatan Imunitas
- Pencegahan Penyebaran Infeksi
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Risiko Infeksi
- Identifikasi Faktor Risiko Infeksi
- Pencegahan Transmisi Infeksi
- Pemantauan Tanda dan Gejala Infeksi
- Pemberian Vaksinasi
Tujuan utama dalam penanganan kasus ini adalah mencegah terjadinya komplikasi dan penyebaran infeksi virus campak. Perawat perlu melakukan identifikasi faktor risiko infeksi, melakukan pencegahan transmisi infeksi, memantau tanda dan gejala infeksi, serta memberikan edukasi dan dukungan kepada pasien dan keluarga. -
Article No. 4307 | 02 Nov 2024
Klinis : Pasien anak perempuan, usia 5 tahun, mengalami demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah. Hasil pemeriksaan menunjukkan kemungkinan campak.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien anak perempuan, usia 5 tahun, dengan kemungkinan diagnosis campak.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Infeksi Akut (SDKI)
Definisi: Kerentanan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat membahayakan kesehatan.
Faktor Risiko: Sistem imun yang lemah, keterpaparan terhadap agen patogen.
2. Intoleransi Aktivitas (SDKI)
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin.
Gejala dan Tanda: Kelelahan, lemah, batuk yang produktif.
3. Gangguan Pola Tidur (SDKI)
Definisi: Gangguan dalam jumlah atau kualitas tidur yang mengganggu fungsi normal individu.
Gejala dan Tanda: Sulit untuk tidur, sering terbangun.
Rencana Intervensi Keperawatan (SLKI):
1. Manajemen Infeksi (SIKI)
Tujuan: Mencegah dan mengendalikan infeksi.
Intervensi: Pemantauan tanda-tanda vital, pemberian antibiotik, dan edukasi pencegahan penularan.
2. Manajemen Aktivitas (SIKI)
Tujuan: Mempertahankan atau meningkatkan tingkat aktivitas.
Intervensi: Pengaturan aktivitas, pemberian istirahat yang cukup, dan dukungan keluarga.
3. Manajemen Tidur (SIKI)
Tujuan: Memfasilitasi tidur yang adekuat.
Intervensi: Pengaturan lingkungan tidur yang nyaman, penggunaan teknik relaksasi, dan pemberian obat tidur jika diperlukan.
Penjelasan singkat:
Pasien anak perempuan, usia 5 tahun, dengan kemungkinan diagnosis campak memiliki beberapa masalah keperawatan, yaitu risiko infeksi akut, intoleransi aktivitas, dan gangguan pola tidur. Perawat perlu melakukan intervensi yang komprehensif untuk mengelola infeksi, mempertahankan aktivitas, dan memfasilitasi tidur yang adekuat. Pemantauan tanda-tanda vital, pemberian antibiotik, pengaturan aktivitas, dan manajemen tidur menjadi fokus utama dalam perawatan pasien ini. -
Article No. 4308 | 02 Nov 2024
Klinis : Pasien anak perempuan, usia 5 tahun, mengalami demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah. Hasil pemeriksaan menunjukkan kemungkinan campak.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi pasien yang Anda deskripsikan, yaitu seorang anak perempuan usia 5 tahun yang mengalami demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah yang menunjukkan kemungkinan adanya penyakit campak, maka berikut adalah diagnosa keperawatan yang sesuai dengan standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko infeksi yang berhubungan dengan paparan penyakit campak.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko infeksi adalah kerentanan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat menimbulkan kerusakan jaringan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan adalah klien dapat menunjukkan tanda-tanda infeksi yang minimal, tidak ada komplikasi infeksi, dan dapat mengenali tanda-tanda infeksi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan antara lain pemantauan tanda-tanda vital, pemantauan tanda dan gejala infeksi, manajemen lingkungan untuk mencegah infeksi, serta edukasi kepada keluarga mengenai pencegahan penyebaran infeksi.
Dengan tone akademis dan persona sebagai pakar/perawat, saya telah menyampaikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI yang sesuai dengan kondisi pasien. Apakah ada hal lain yang dapat saya bantu? -
Article No. 4309 | 02 Nov 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan memberikan tone akademis dan persona pakar perawat, berikut diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien tersebut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas berhubungan dengan peningkatan produksi sekret di saluran napas akibat tuberkulosis paru.
Penjelasan SDKI:
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
- Faktor Berhubungan: Peningkatan produksi sekret, peradangan saluran napas.
- Karakteristik Definisi: Batuk tidak efektif, napas cuping hidung, bunyi napas tambahan, napas dangkal, retraksi dinding dada.
Penjelasan SLKI:
- Tujuan: Pasien dapat mempertahankan jalan napas yang terbuka.
- Kriteria Hasil: Frekuensi napas dalam rentang normal, tidak ada bunyi napas tambahan, pasien mampu batuk dan ekspektorasi sekret.
Penjelasan SIKI:
- Intervensi Keperawatan: Manajemen jalan napas, fisioterapi dada, pemberian bronkodilator, oksigenasi, edukasi manajemen sekret.