Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 4305 | 02 Nov 2024
Klinis : Pasien anak perempuan, usia 5 tahun, mengalami demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah. Hasil pemeriksaan menunjukkan kemungkinan campak.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan mempertimbangkan kondisi yang Anda deskripsikan, yaitu pasien anak perempuan usia 5 tahun yang mengalami demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah, dan hasil pemeriksaan menunjukkan kemungkinan penyakit campak, berikut adalah Diagnosa Keperawatan, penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko infeksi berhubungan dengan penyakit campak
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Risiko infeksi: Kerentanan terhadap serangan organisme patogen, yang dapat menimbulkan kerusakan sel-sel tubuh. Hal ini berhubungan dengan penurunan daya tahan tubuh, paparan organisme patogen, dan/atau kerusakan sawar pelindung.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Bebas infeksi
2. Keadaan sawar protektif optimal
3. Tanda-tanda vital dalam rentang normal
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen infeksi
2. Perawatan luka
3. Peningkatan daya tahan tubuh
Sebagai perawat, saya akan melakukan intervensi keperawatan yang sesuai dengan SIKI untuk mengatasi risiko infeksi pada pasien, seperti memantau tanda-tanda vital, melakukan perawatan kulit dan mukosa, serta memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang pencegahan penularan penyakit campak. -
Article No. 4306 | 02 Nov 2024
Klinis : Pasien anak perempuan, usia 5 tahun, mengalami demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah. Hasil pemeriksaan menunjukkan kemungkinan campak.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan pertimbangan kondisi pasien anak perempuan usia 5 tahun yang mengalami demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah dengan hasil pemeriksaan menunjukkan kemungkinan campak, maka dapat ditegakkan diagnosa keperawatan sebagai berikut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko infeksi terkait paparan virus campak.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko infeksi: Kerentanan individu atau kelompok terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat mengganggu fungsi seluler dan sistem organ.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Risiko Infeksi
- Peningkatan Imunitas
- Pencegahan Penyebaran Infeksi
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Risiko Infeksi
- Identifikasi Faktor Risiko Infeksi
- Pencegahan Transmisi Infeksi
- Pemantauan Tanda dan Gejala Infeksi
- Pemberian Vaksinasi
Tujuan utama dalam penanganan kasus ini adalah mencegah terjadinya komplikasi dan penyebaran infeksi virus campak. Perawat perlu melakukan identifikasi faktor risiko infeksi, melakukan pencegahan transmisi infeksi, memantau tanda dan gejala infeksi, serta memberikan edukasi dan dukungan kepada pasien dan keluarga. -
Article No. 4307 | 02 Nov 2024
Klinis : Pasien anak perempuan, usia 5 tahun, mengalami demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah. Hasil pemeriksaan menunjukkan kemungkinan campak.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien anak perempuan, usia 5 tahun, dengan kemungkinan diagnosis campak.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Infeksi Akut (SDKI)
Definisi: Kerentanan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat membahayakan kesehatan.
Faktor Risiko: Sistem imun yang lemah, keterpaparan terhadap agen patogen.
2. Intoleransi Aktivitas (SDKI)
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin.
Gejala dan Tanda: Kelelahan, lemah, batuk yang produktif.
3. Gangguan Pola Tidur (SDKI)
Definisi: Gangguan dalam jumlah atau kualitas tidur yang mengganggu fungsi normal individu.
Gejala dan Tanda: Sulit untuk tidur, sering terbangun.
Rencana Intervensi Keperawatan (SLKI):
1. Manajemen Infeksi (SIKI)
Tujuan: Mencegah dan mengendalikan infeksi.
Intervensi: Pemantauan tanda-tanda vital, pemberian antibiotik, dan edukasi pencegahan penularan.
2. Manajemen Aktivitas (SIKI)
Tujuan: Mempertahankan atau meningkatkan tingkat aktivitas.
Intervensi: Pengaturan aktivitas, pemberian istirahat yang cukup, dan dukungan keluarga.
3. Manajemen Tidur (SIKI)
Tujuan: Memfasilitasi tidur yang adekuat.
Intervensi: Pengaturan lingkungan tidur yang nyaman, penggunaan teknik relaksasi, dan pemberian obat tidur jika diperlukan.
Penjelasan singkat:
Pasien anak perempuan, usia 5 tahun, dengan kemungkinan diagnosis campak memiliki beberapa masalah keperawatan, yaitu risiko infeksi akut, intoleransi aktivitas, dan gangguan pola tidur. Perawat perlu melakukan intervensi yang komprehensif untuk mengelola infeksi, mempertahankan aktivitas, dan memfasilitasi tidur yang adekuat. Pemantauan tanda-tanda vital, pemberian antibiotik, pengaturan aktivitas, dan manajemen tidur menjadi fokus utama dalam perawatan pasien ini. -
Article No. 4308 | 02 Nov 2024
Klinis : Pasien anak perempuan, usia 5 tahun, mengalami demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah. Hasil pemeriksaan menunjukkan kemungkinan campak.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi pasien yang Anda deskripsikan, yaitu seorang anak perempuan usia 5 tahun yang mengalami demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah yang menunjukkan kemungkinan adanya penyakit campak, maka berikut adalah diagnosa keperawatan yang sesuai dengan standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko infeksi yang berhubungan dengan paparan penyakit campak.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko infeksi adalah kerentanan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat menimbulkan kerusakan jaringan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan adalah klien dapat menunjukkan tanda-tanda infeksi yang minimal, tidak ada komplikasi infeksi, dan dapat mengenali tanda-tanda infeksi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan antara lain pemantauan tanda-tanda vital, pemantauan tanda dan gejala infeksi, manajemen lingkungan untuk mencegah infeksi, serta edukasi kepada keluarga mengenai pencegahan penyebaran infeksi.
Dengan tone akademis dan persona sebagai pakar/perawat, saya telah menyampaikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI yang sesuai dengan kondisi pasien. Apakah ada hal lain yang dapat saya bantu? -
Article No. 4309 | 02 Nov 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan memberikan tone akademis dan persona pakar perawat, berikut diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien tersebut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas berhubungan dengan peningkatan produksi sekret di saluran napas akibat tuberkulosis paru.
Penjelasan SDKI:
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
- Faktor Berhubungan: Peningkatan produksi sekret, peradangan saluran napas.
- Karakteristik Definisi: Batuk tidak efektif, napas cuping hidung, bunyi napas tambahan, napas dangkal, retraksi dinding dada.
Penjelasan SLKI:
- Tujuan: Pasien dapat mempertahankan jalan napas yang terbuka.
- Kriteria Hasil: Frekuensi napas dalam rentang normal, tidak ada bunyi napas tambahan, pasien mampu batuk dan ekspektorasi sekret.
Penjelasan SIKI:
- Intervensi Keperawatan: Manajemen jalan napas, fisioterapi dada, pemberian bronkodilator, oksigenasi, edukasi manajemen sekret. -
Article No. 4310 | 02 Nov 2024
Klinis : Pasien wanita, usia 60 tahun, mengalami nyeri dada yang hebat, menjalar ke lengan kiri, disertai dengan sesak napas, mual, dan keringat dingin. EKG menunjukkan infark miokard akut. Pasien memiliki riwayat hipertensi dan diabetes melitus tipe 2.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat standar SDKI-SLKI-SIKI untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan infark miokard akut, ditandai dengan nyeri dada hebat yang menjalar ke lengan kiri, disertai sesak napas, mual, dan keringat dingin.
2. Penurunan curah jantung berhubungan dengan infark miokard akut, ditandai dengan sesak napas, mual, dan takikardia.
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan curah jantung, ditandai dengan sesak napas dan kelelahan.
Penjelasan Singkat SDKI-SLKI-SIKI:
1. Nyeri akut (SDKI):
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
- Faktor yang berhubungan: Infark miokard akut.
- Gejala dan tanda mayor: Nyeri dada hebat yang menjalar ke lengan kiri, sesak napas, mual, dan keringat dingin.
2. Penurunan curah jantung (SDKI):
- Definisi: Ketidakmampuan jantung memompa darah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh.
- Faktor yang berhubungan: Infark miokard akut.
- Gejala dan tanda mayor: Sesak napas, mual, dan takikardia.
3. Intoleransi aktivitas (SDKI):
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin karena keterbatasan kapasitas fisik.
- Faktor yang berhubungan: Penurunan curah jantung.
- Gejala dan tanda mayor: Sesak napas dan kelelahan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dapat digunakan untuk menetapkan luaran dan intervensi keperawatan yang sesuai dengan diagnosa keperawatan yang telah dirumuskan. -
Article No. 4311 | 02 Nov 2024
Klinis : Pasien wanita, usia 60 tahun, mengalami nyeri dada yang hebat, menjalar ke lengan kiri, disertai dengan sesak napas, mual, dan keringat dingin. EKG menunjukkan infark miokard akut. Pasien memiliki riwayat hipertensi dan diabetes melitus tipe 2.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan menjabarkan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat menggunakan standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda berikan:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut
2. Penurunan Curah Jantung
3. Risiko Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Penjelasan singkat:
1. Nyeri Akut
- SDKI: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau yang diuraikan dalam istilah-istilah tersebut.
- SLKI: Intervensi untuk membantu pasien mengatasi atau mengurangi nyeri.
- SIKI: Tindakan perawat untuk mengidentifikasi, memantau, dan mengelola nyeri yang dirasakan pasien.
2. Penurunan Curah Jantung
- SDKI: Ketidakcukupan jumlah darah yang dipompa oleh jantung untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh.
- SLKI: Intervensi untuk mempertahankan curah jantung yang adekuat.
- SIKI: Tindakan perawat untuk memantau dan mengelola fungsi kardiovaskular pasien.
3. Risiko Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- SDKI: Keadaan di mana asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- SLKI: Intervensi untuk memastikan dan mempertahankan asupan nutrisi yang adekuat.
- SIKI: Tindakan perawat untuk menilai, memantau, dan mengelola asupan nutrisi pasien.
Dalam kasus ini, pasien wanita usia 60 tahun mengalami gejala-gejala infark miokard akut, seperti nyeri dada hebat, sesak napas, mual, dan keringat dingin. Pasien juga memiliki riwayat hipertensi dan diabetes melitus tipe 2, yang dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Perawat perlu memberikan intervensi yang sesuai untuk mengelola nyeri, mempertahankan fungsi kardiovaskular, dan menjaga asupan nutrisi yang adekuat untuk mendukung pemulihan pasien. -
Article No. 4312 | 02 Nov 2024
Klinis : luka terbuka di kepala
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi luka terbuka di kepala.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko infeksi
Definisi: Rentan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen, yang dapat mengompromikan kesehatan.
Penjelasan:
Berdasarkan kondisi luka terbuka di kepala, pasien berisiko mengalami infeksi. Luka terbuka merupakan pintu masuk bagi bakteri dan mikroorganisme patogen untuk masuk ke dalam tubuh. Tanpa penanganan yang tepat, luka tersebut dapat terinfeksi dan menimbulkan komplikasi yang lebih serius.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Faktor risiko: Kerusakan integritas kulit, paparan terhadap lingkungan yang tidak terkontrol, prosedur invasif, penurunan sistem imun.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan: Tidak terjadi infeksi pada luka, luka sembuh secara progresif, tanda-tanda infeksi tidak muncul.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan: Perawatan luka, pemberian antibiotik (jika diperlukan), pemantauan tanda-tanda infeksi, edukasi pasien dan keluarga tentang perawatan luka.
Sebagai seorang perawat, saya akan melakukan assessment komprehensif, merencanakan, dan melaksanakan intervensi keperawatan yang tepat untuk mencegah terjadinya infeksi pada luka terbuka di kepala pasien. Pemantauan yang ketat dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain juga diperlukan untuk memastikan pemulihan yang optimal. -
Article No. 4313 | 02 Nov 2024
Klinis : Bayi A usia 1 hari tampak menangis, tidak nyaman, menggigil, tangan terasa dingin, suhu 36,5 derajat celcius, tampak baru selesai mandi dan ruangan terasa dingin
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat sesuai dengan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Hipotermi Berhubungan dengan Paparan Lingkungan Dingin
Penjelasan:
Risiko Hipotermi adalah kondisi di mana suhu tubuh di bawah 35°C, yang dapat terjadi karena paparan lingkungan dingin. Pada kasus bayi A, suhu tubuh 36,5°C menandakan risiko hipotermi karena suhu tubuh di bawah normal pada bayi baru lahir.
SDKI:
Risiko Hipotermi adalah keadaan di mana individu berisiko mengalami penurunan suhu tubuh di bawah 35°C.
SLKI:
Setelah intervensi keperawatan, diharapkan bayi A dapat:
1. Mempertahankan suhu tubuh dalam batas normal (36,5-37,5°C).
2. Tidak mengalami tanda-tanda hipotermi (menggigil, tangan dan kaki terasa dingin).
3. Nyaman dan tidak menangis.
SIKI:
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan:
1. Pertahankan suhu ruangan yang nyaman (24-26°C).
2. Lakukan penghangatan tubuh bayi (pembungkusan, penggunaan inkubator, atau pemancar panas).
3. Minimalkan paparan bayi terhadap lingkungan dingin.
4. Pantau suhu tubuh bayi secara berkala.
5. Berikan nutrisi yang cukup untuk meningkatkan produksi panas tubuh.
Tone: Akademis
Persona: Pakar/Perawat -
Article No. 4314 | 02 Nov 2024
Klinis : Bayi A usia 1 hari tampak menangis, tidak nyaman, menggigil, tangan terasa dingin, suhu 36,5 derajat celcius, tampak baru selesai mandi dan ruangan terasa dingin
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dengan mempertimbangkan gejala-gejala yang disebutkan, diagnosis yang sesuai adalah hipotermia neonatal. Berikut adalah kode ICD-10 dan kode ICD-9-CM procedure yang terkait:
1. Kode ICD-10:
- Kode: P80.9
- Deskripsi: Hipotermia neonatal, tidak dispesifikasi
Hipotermia neonatal adalah kondisi di mana bayi mengalami penurunan suhu tubuh di bawah 36,5°C (97,7°F). Gejala yang disebutkan, seperti menangis, tidak nyaman, menggigil, dan tangan terasa dingin, sesuai dengan presentasi klinis hipotermia neonatal. Paparan dingin setelah mandi dan suhu ruangan yang rendah dapat menjadi faktor pencetus.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 97.0
- Deskripsi: Pemantauan dan pengukuran suhu tubuh
Dalam menangani kasus ini, pemantauan dan pengukuran suhu tubuh bayi secara berkala merupakan tindakan medis yang perlu dilakukan untuk mengevaluasi perkembangan kondisi. Tindakan lain yang mungkin diperlukan adalah pemanasan bayi dengan menggunakan inkubator atau selimut hangat untuk mengembalikan suhu tubuh ke kisaran normal.