Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 4447 | 03 Nov 2024
Klinis : Gejala mayor minor bersihan jalan nafas tidak efektif
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan persona saya sebagai pakar dan perawat, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat mengenai Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) terkait dengan kondisi "Gejala mayor minor bersihan jalan nafas tidak efektif":
Diagnosa Keperawatan:
Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif
Definisi (SDKI):
Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan bersihan jalan nafas.
Karakteristik Mayor (SDKI):
1. Suara nafas tambahan
2. Batuk tidak efektif
3. Sputum berlebih
4. Dispnea
5. Perubahan frekuensi nafas
Karakteristik Minor (SDKI):
1. Perubahan warna sputum
2. Aktivitas batuk
3. Penggunaan otot bantu napas
4. Perubahan irama napas
5. Gelisah
Luaran (SLKI):
1. Bersihan Jalan Nafas
2. Fungsi Pernapasan
Intervensi (SIKI):
1. Manajemen Jalan Nafas
2. Manajemen Ventilasi
3. Terapi Oksigen
Penjelasan Singkat:
Diagnosa keperawatan "Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif" mengacu pada ketidakmampuan pasien untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan, sehingga dapat mempertahankan bersihan jalan nafas yang optimal. Karakteristik mayor dan minor yang disebutkan dalam SDKI merupakan tanda dan gejala yang dapat menjadi dasar dalam menegakkan diagnosis ini. Luaran keperawatan yang diharapkan adalah peningkatan bersihan jalan nafas dan fungsi pernapasan, yang dapat dicapai melalui intervensi keperawatan seperti manajemen jalan nafas, manajemen ventilasi, dan terapi oksigen. -
Article No. 4448 | 03 Nov 2024
Klinis : Batasan karakteristik nyeri akut
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi "Batasan Karakteristik Nyeri Akut" dengan nada akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut
Definisi:
Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau dijelaskan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain).
Batasan Karakteristik (SDKI):
1. Melaporkan adanya rasa nyeri
2. Perubahan tekanan darah
3. Perubahan nadi
4. Perubahan pernapasan
5. Ekspresi wajah yang menunjukkan rasa nyeri
6. Gelisah
7. Menghindar dari aktivitas
8. Ketegangan otot
9. Berkeringat
Intervensi Keperawatan (SLKI):
1. Manajemen Nyeri
2. Manajemen Penurunan Nyeri
3. Manajemen Respon Nyeri
4. Manajemen Stres
Luaran Keperawatan (SIKI):
1. Tingkat Nyeri Terkontrol
2. Tingkat Kenyamanan Meningkat
3. Tingkat Kemampuan Mengendalikan Nyeri Meningkat
4. Tingkat Kecemasan Menurun
Penjelasan Singkat:
Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial. Karakteristik klinisnya mencakup melaporkan adanya rasa nyeri, perubahan tanda-tanda vital, ekspresi wajah yang menunjukkan rasa nyeri, gelisah, menghindar dari aktivitas, dll. Tujuan intervensi keperawatan adalah untuk mengelola nyeri, mengurangi nyeri, mengelola respons terhadap nyeri, dan mengelola stres. Luaran yang diharapkan adalah tingkat nyeri yang terkontrol, tingkat kenyamanan yang meningkat, kemampuan pasien untuk mengendalikan nyeri yang meningkat, dan tingkat kecemasan yang menurun. -
Article No. 4449 | 03 Nov 2024
Klinis : Batasan karakteristik nyeri akut
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Batasan Karakteristik Nyeri Akut, dengan nada akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Nyeri Akut didefinisikan sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain).
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan Nyeri Akut meliputi:
1. Pasien dapat melaporkan penurunan intensitas nyeri.
2. Pasien dapat mengenali faktor-faktor yang memperberat dan meringankan nyeri.
3. Pasien dapat mendemonstrasikan teknik penanganan nyeri yang efektif.
4. Pasien dapat kembali ke aktivitas sehari-hari secara bertahap.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk menangani Nyeri Akut antara lain:
1. Manajemen Nyeri: Mengkaji karakteristik nyeri, mengevaluasi efektivitas intervensi, dan memberikan analgesik sesuai indikasi.
2. Terapi Relaksasi: Mengajarkan teknik relaksasi seperti napas dalam, distraksi, dan imajinasi terpimpin untuk mengurangi nyeri.
3. Terapi Komplementer: Mengaplikasikan terapi komplementer seperti kompres hangat/dingin, massage, dan akupresur untuk meredakan nyeri.
4. Edukasi Manajemen Nyeri: Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai penyebab, faktor pemicu, dan penanganan nyeri yang efektif.
Dengan mengimplementasikan standar SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstruktur untuk menangani kondisi Nyeri Akut pada pasien. -
Article No. 4450 | 03 Nov 2024
Klinis : Candidiasis
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan serta penjelasan singkat terkait standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Candidiasis. Saya akan menyampaikannya dalam tone akademis dan dengan persona sebagai seorang pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Infeksi Oportunistik berhubungan dengan penurunan sistem imun pada pasien dengan Candidiasis.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko Infeksi Oportunistik didefinisikan sebagai kerentanan terhadap invasi dan pertumbuhan organisme patogen yang biasanya tidak menyebabkan penyakit pada individu dengan sistem imun yang tidak terganggu. Pada pasien dengan Candidiasis, penurunan sistem imun menjadi faktor risiko utama untuk terjadinya infeksi oportunistik.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah pasien dapat mengenali tanda dan gejala infeksi oportunistik, dapat melakukan tindakan pencegahan infeksi, dan dapat mempertahankan fungsi sistem imun yang optimal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain pemantauan tanda-tanda vital, pemberian terapi antifungal, edukasi mengenai pencegahan infeksi, serta upaya peningkatan sistem imun melalui perbaikan nutrisi dan istirahat yang cukup.
Dengan penerapan standar SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstandar dalam mengelola risiko infeksi oportunistik pada pasien dengan Candidiasis. -
Article No. 4451 | 03 Nov 2024
Klinis : Ny. B usia 37 tahun datang ke Puskesmas Kedungreja tanggal 31 Oktober 2024 pukul 10.30 dengan keluhan lemas, mual, muntah 2 kali, perut melilit tembus ke pinggang sejak 1 hari yang lalu. TD: 120/80 mmHg, TB: 155 cm, BB: 60 Kg, N: 88 x/menit, RR: 20 x/menit, S: 37 ℃, SpO2: 99%
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Nyeri akut: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut (International Association for the Study of Pain).
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Tingkat nyeri menurun
2. Kemampuan mengendalikan nyeri meningkat
3. Kenyamanan meningkat
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen nyeri
2. Terapi relaksasi
3. Pemberian analgetik
Penjelasan singkat:
Ny. B datang dengan keluhan lemas, mual, muntah, dan nyeri perut yang melilit tembus ke pinggang. Berdasarkan gejala yang dialami, diagnosa keperawatan yang paling sesuai adalah nyeri akut. Nyeri akut merupakan pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial. Luaran yang diharapkan adalah tingkat nyeri menurun, kemampuan mengendalikan nyeri meningkat, dan kenyamanan meningkat. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain manajemen nyeri, terapi relaksasi, dan pemberian analgetik sesuai indikasi. -
Article No. 4342 | 03 Nov 2024
Klinis : pasien asma
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan untuk Pasien Asma:
1. Gangguan Pertukaran Gas
Penjelasan: Pasien dengan asma mengalami penyempitan dan peradangan pada saluran napas, menyebabkan kesulitan bernapas dan gangguan dalam pertukaran oksigen dan karbon dioksida.
2. Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan
Penjelasan: Pasien dengan asma membutuhkan pengetahuan dan kemampuan dalam mengelola kondisi penyakitnya, termasuk penggunaan obat, pencegahan serangan, dan penanganan gejala.
3. Intoleransi Aktivitas
Penjelasan: Serangan asma dapat menyebabkan sesak napas dan kelelahan, membatasi kemampuan pasien untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
SDKI adalah standar diagnosis keperawatan yang dikembangkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk memandu perawat dalam mengidentifikasi dan merumuskan masalah keperawatan pasien.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
SLKI adalah standar luaran keperawatan yang dikembangkan oleh PPNI untuk menentukan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan yang diberikan.
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
SIKI adalah standar intervensi keperawatan yang dikembangkan oleh PPNI untuk memandu perawat dalam merencanakan dan melaksanakan tindakan keperawatan yang sesuai dengan masalah kesehatan pasien.
Sebagai perawat, saya memahami pentingnya berpedoman pada standar SDKI, SLKI, dan SIKI dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan berkualitas bagi pasien dengan asma. Dengan menggunakan standar ini, saya dapat mengidentifikasi masalah keperawatan yang spesifik, menetapkan luaran yang ingin dicapai, dan merencanakan intervensi yang sesuai untuk membantu pasien mengelola kondisi penyakitnya dengan optimal. -
Article No. 4343 | 03 Nov 2024
Klinis : pasien asma
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan untuk pasien asma, berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia, adalah sebagai berikut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Pasien dapat mempertahankan jalan napas yang terbuka.
- Pasien dapat mengeluarkan sekresi dengan efektif.
- Pasien dapat bernapas dengan mudah.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Monitor fungsi pernapasan.
- Berikan oksigen sesuai kebutuhan.
- Bantu pasien melakukan teknik batuk efektif.
- Ajarkan pasien teknik pernapasan dalam.
2. Pola Napas Tidak Efektif
Definisi: Inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi adekuat.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Pasien dapat bernapas dengan irama dan kedalaman yang normal.
- Pasien dapat mempertahankan saturasi oksigen dalam batas normal.
- Pasien dapat melakukan aktivitas tanpa disertai sesak napas.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Monitor pola napas.
- Berikan oksigen sesuai kebutuhan.
- Ajarkan teknik pernapasan diafragma.
- Ajarkan teknik relaksasi.
Penjelasan singkat:
Asma adalah kondisi medis yang ditandai dengan inflamasi dan penyempitan saluran napas, menyebabkan gejala seperti sesak napas, batuk, dan mengi. Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk pasien asma mencakup masalah bersihan jalan napas tidak efektif dan pola napas tidak efektif. Intervensi keperawatan diarahkan untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka, membantu pasien mengeluarkan sekresi, dan meningkatkan pola napas yang efektif. -
Article No. 4344 | 03 Nov 2024
Klinis : manajemen muntah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan: Manajemen Muntah
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Manajemen Muntah merupakan diagnosa keperawatan yang mengacu pada kemampuan individu untuk mengontrol, mengurangi, atau mencegah episode muntah. Diagnosa ini terkait dengan gangguan pada saluran pencernaan, efek samping pengobatan, atau kondisi medis tertentu.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan pada pasien dengan manajemen muntah adalah:
1. Pasien dapat mengidentifikasi penyebab dan faktor pencetus muntah.
2. Pasien mampu mencegah atau mengurangi episode muntah.
3. Pasien dapat mempertahankan hidrasi dan nutrisi yang adekuat.
4. Pasien menunjukkan kenyamanan dan penurunan distres akibat muntah.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan untuk manajemen muntah meliputi:
1. Identifikasi penyebab dan faktor pencetus muntah.
2. Kolaborasi pemberian antiemetik sesuai indikasi.
3. Manajemen diet dan cairan untuk mencegah dehidrasi.
4. Pemberian terapi komplementer (akupresur, aromaterapi) untuk mengurangi muntah.
5. Edukasi pasien dan keluarga mengenai manajemen muntah.
6. Pemantauan tanda vital dan status hidrasi.
Sebagai perawat, saya akan menerapkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif untuk pasien dengan masalah manajemen muntah. Tujuannya adalah agar pasien dapat mencegah, mengurangi, atau mengatasi episode muntah serta mempertahankan status hidrasi dan nutrisi yang optimal. -
Article No. 4345 | 03 Nov 2024
Klinis : Ny J saat ini telah 1 hari pasca bersalin. Payudaranya nampak bengkak, namun ASI tidak keluar. Puting payudara nampak masuk ke dalam. Ibu mengatakan cemas bayinya tidak mendapatkan suplai ASI yang cukup. Berdasarkan kasus tersebut, buatlah diagnosa, luaran dan intervensinya berdasarkan buku SDKI, SLKI dan SIKI!
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Saya sebagai perawat profesional akan memberikan diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi sesuai dengan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Ny J saat ini.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Pola Menyusui (SDKI)
Definisi: Ketidakmampuan ibu untuk mempertahankan pola menyusui yang adekuat untuk kebutuhan bayi.
Luaran (SLKI):
1. Kesiapan Menyusui Meningkat
2. Pengetahuan Ibu tentang Menyusui Memadai
3. Kepuasan Ibu terhadap Proses Menyusui Meningkat
Intervensi (SIKI):
1. Manajemen Laktasi
- Ajarkan ibu teknik menyusui yang benar
- Bantu ibu mengidentifikasi dan mengatasi hambatan dalam menyusui
- Anjurkan ibu untuk menyusui sesuai kebutuhan bayi
- Evaluasi pola menyusui ibu
2. Edukasi Menyusui
- Jelaskan pentingnya ASI eksklusif bagi bayi
- Berikan informasi tentang manfaat dan teknik menyusui yang benar
- Fasilitasi ibu untuk memperoleh dukungan dalam menyusui
3. Konseling Menyusui
- Diskusikan perasaan dan kekhawatiran ibu terkait menyusui
- Bantu ibu mengembangkan strategi dalam mengatasi masalah menyusui
- Berikan dorongan dan dukungan emosional kepada ibu
Penjelasan:
Diagnosa "Ketidakefektifan Pola Menyusui" dipilih karena Ny J mengalami masalah dalam proses menyusui, yaitu payudara bengkak dan ASI tidak keluar. Hal ini dapat menghambat kemampuan ibu untuk menyusui bayinya secara efektif. Luaran yang diharapkan adalah ibu dapat menyusui bayinya dengan baik, memiliki pengetahuan yang memadai tentang menyusui, dan merasa puas dengan proses menyusui. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen laktasi, edukasi menyusui, dan konseling menyusui untuk membantu ibu mengatasi masalah dan mencapai tujuan yang diharapkan. -
Article No. 4346 | 03 Nov 2024
Klinis : Ny I, usia 27 tahun, telah melahirkan anak pertamanya 5 jam yang lalu. Ny I menanyakan kepada perawat bagaimana cara menyusui yang benar. Ny I mengatakan telah mendapatkan penyuluhan terkait cara menyusui saat ia memeriksakan kehamilan, namun tidak dapat mengingat penjelasan yang telah diberikan tersebut. Berdasarkan kasus tersebut, buatlah diagnosa, luaran dan intervensinya berdasarkan buku SDKI, SLKI dan SIKI!
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kasus Ny I.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Menyusui (00104)
Definisi: Ketidakmampuan ibu untuk menyusui bayi secara efektif.
Luaran (SLKI):
1. Pengetahuan: Menyusui (1803)
2. Perilaku: Menyusui (1054)
3. Perilaku Kesehatan: Ibu Nifas (1572)
Intervensi (SIKI):
1. Edukasi Menyusui (6606)
2. Konseling Menyusui (6607)
3. Fasilitasi Menyusui (6608)
Penjelasan:
Ny I mengalami masalah dalam menyusui karena ia tidak dapat mengingat penjelasan yang telah diberikan sebelumnya saat memeriksakan kehamilan. Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Ketidakefektifan Menyusui, dimana ibu mengalami ketidakmampuan untuk menyusui bayi secara efektif.
Untuk mengatasi masalah ini, luaran yang perlu dicapai adalah peningkatan pengetahuan, perilaku, dan perilaku kesehatan ibu terkait menyusui. Intervensi yang dapat dilakukan adalah memberikan edukasi, konseling, dan fasilitasi menyusui agar Ny I dapat melakukan teknik menyusui yang benar.
Melalui intervensi tersebut, diharapkan Ny I dapat memahami dan mempraktikkan teknik menyusui yang tepat sehingga dapat menyusui bayinya secara efektif.