Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 4590 | 04 Nov 2024
Klinis : Flail Chest
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Pertukaran Gas (00030)
Definisi:
Ketidakefektifan pertukaran gas antara alveoli dan kapiler darah.
Karakteristik Definisi:
1. Hipoksemia
2. Hiperkarbia
3. Perubahan frekuensi napas
4. Perubahan kedalaman napas
5. Perubahan irama napas
Faktor Berhubungan:
1. Kerusakan mekanis pada dinding dada (Flail Chest)
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Diagnosa keperawatan "Gangguan Pertukaran Gas" sesuai dengan kondisi Flail Chest karena adanya kerusakan mekanis pada dinding dada yang dapat menyebabkan ketidakefektifan pertukaran gas antara alveoli dan kapiler darah.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran keperawatan yang diharapkan pada kondisi Flail Chest adalah:
1. Perbaikan pertukaran gas
2. Perbaikan fungsi pernafasan
3. Perbaikan saturasi oksigen
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan pada kondisi Flail Chest antara lain:
1. Manajemen jalan napas
2. Manajemen ventilasi
3. Terapi oksigen
4. Manajemen nyeri
5. Peningkatan mobilisasi dada
Dengan pendekatan SDKI-SLKI-SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang terstandar dan terintegrasi pada pasien dengan kondisi Flail Chest. -
Article No. 4591 | 04 Nov 2024
Klinis : 1) Pasien mengatakan ia merasa pusing, lemas, dan susah untuk tidur sejak seminggu lalu 2) Pasien mengatakan ia merasa mudah lelah terutama saat naik tangga dan berjalan dalam waktu yang lama 3) Pasien mengatakan nafasnya terengah-engah ketika ia berjalan dalam waktu yang lama 4) Pasien mengatakan ia merasa mual jika makan terlalu banyak 5) Pasien mengatakan nafsu makannya menurun sejak ia sakit dan hanya menghabiskan ½ porsi makannya 6) Pasien mengatakan ia sulit tidur sejak sakit 7) Pasien mengatakan terkadang merasa kesemutan pada ekstremitas atas dan bawahnya 8) Pasien mengatakan ia sudah merokok sejak lama dan sehari bisa menghabiskan 2 batang rokok 9) Pasien mengatakan ia memiliki riwayat asam urat sejak setengah tahun lalu 10) Pasien mengatakan ia sudah menderita penyakit anemia sejak tahun 2015 dan sudah sering bolak balik RS untuk mendapatkan transfusi darah 11) Pasien mengatakan sebelum ini sudah pernah masuk RS dan mendapatkan transfusi darah pada bulan Agustus 2024 Tanda- tanda Vital TD: 100/45 Nadi: 72x/menit Pernafasan: 20x/menit Suhu: 36,4 °C SpO2: 100% Balance cairan: - 29 Oktober 2024 / 24 jam (00:00-24:00 WIB)= +1.261 ml dengan intake 3.011 ml dan output 1.750 ml. - 30 Oktober 2024 / 6 jam (06:00-12:00 WIB)= +300 ml dengan intake 900 ml dan output 600 ml. Pasien mengatakan 4 kali kencing urine cukup banyak dan berwarna kuning pekat Antopometri Berat badan: 52 kg Tinggi Badan: 158 cm IMT: 20,83 (normal) Inspeksi - Keadaan umum sakit sedang - Kesadaran E4M6V5 = 15 (Composmentis) - Pasien tampak lemas - Warna kulit pasien tampak pucat - Konjungtiva tampak anemis - Mukosa bibir tampak kering - Kuku tampak pucat - Jugular venous pressure (JVP) meningkat Palpasi - Turgor kulit manurun - Akral teraba dingin - CRT 3 detik - Tidak terdapat nyeri tekan pada daerah abdomen perut - Terdapat pitting edema (1+) pada kedua ekstremitas atas dan bawah - Refleks hepatojugular positif Perkusi - Perkusi abdomen terdengar suara timpani di seluruh regio abdomen Auskultasi - Terdengar suara bising usus di keempat kuadran/60 detik 25 21 21 22 - Suara paru terdengar vesikular
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang dijabarkan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, dan SIKI berdasarkan Standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
1. Diagnosa Keperawatan:
a. Kelelahan (00093)
b. Gangguan Pola Tidur (00198)
c. Penurunan Nafsu Makan (00002)
d. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang Dari Kebutuhan Tubuh (00002)
e. Anemia (00047)
2. Penjelasan Singkat SDKI, SLKI, dan SIKI:
a. Kelelahan (00093)
- SDKI: Keadaan subjektif yang ditandai dengan perasaan lelah secara fisik dan psikologis yang menurunkan kemampuan dalam melakukan aktivitas.
- SLKI: Pemulihan Energi, Manajemen Energi, Manajemen Kelelahan.
- SIKI: Asuhan Keperawatan Kelelahan.
b. Gangguan Pola Tidur (00198)
- SDKI: Perubahan dalam durasi, kualitas, atau pola tidur yang menyebabkan gangguan fungsi sehari-hari.
- SLKI: Manajemen Tidur, Terapi Relaksasi, Terapi Kognisi.
- SIKI: Asuhan Keperawatan Gangguan Pola Tidur.
c. Penurunan Nafsu Makan (00002)
- SDKI: Berkurangnya minat untuk makan yang menyebabkan asupan nutrisi yang tidak adekuat.
- SLKI: Manajemen Nutrisi, Konseling Gizi, Terapi Nutrisi.
- SIKI: Asuhan Keperawatan Penurunan Nafsu Makan.
d. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang Dari Kebutuhan Tubuh (00002)
- SDKI: Asupan nutrisi yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- SLKI: Manajemen Nutrisi, Konseling Gizi, Terapi Nutrisi.
- SIKI: Asuhan Keperawatan Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh.
e. Anemia (00047)
- SDKI: Penurunan jumlah sel darah merah atau hemoglobin yang menyebabkan kapasitas darah dalam mengangkut oksigen ke jaringan berkurang.
- SLKI: Manajemen Nutrisi, Terapi Nutrisi, Pemantauan Hematologi.
- SIKI: Asuhan Keperawatan Anemia.
Catatan:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) -
Article No. 4592 | 04 Nov 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan hormat, sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat sesuai dengan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Definisi: Ketidakmampuan untuk mengeluarkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernapasan.
Faktor Terkait: Peningkatan produksi sekret, penyakit paru.
Gejala dan Tanda: Batuk produktif, napas cuping hidung, suara napas bronkial, sputum berlebih.
2. Intoleransi Aktivitas
Definisi: Ketidakmampuan untuk menyelesaikan aktivitas rutin.
Faktor Terkait: Penyakit pernapasan, malnutrisi.
Gejala dan Tanda: Sesak napas, kelelahan, kehilangan nafsu makan.
3. Hipertermia
Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas normal.
Faktor Terkait: Proses infeksi.
Gejala dan Tanda: Demam.
Penjelasan Singkat SDKI, SLKI, dan SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) merupakan standar yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah keperawatan berdasarkan pengkajian klinis dan data yang terkumpul.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) merupakan standar yang digunakan untuk menentukan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) merupakan standar yang digunakan untuk menentukan tindakan keperawatan yang akan dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
Penggunaan standar SDKI, SLKI, dan SIKI ini membantu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang sistematis, terukur, dan sesuai dengan praktik keperawatan terbaik. -
Article No. 4593 | 04 Nov 2024
Klinis : Pusing jika membuka mata, mual
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan gejala yang Anda deskripsikan, yaitu pusing jika membuka mata dan mual, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat kemungkinan diagnosis keperawatan yang sesuai, yaitu:
1. Diagnosis Keperawatan (SDKI):
Gangguan Sensori Perceptual: Vertigo
Penjelasan singkat:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) adalah standar yang dikeluarkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk mendiagnosis masalah kesehatan yang dialami oleh pasien.
- Gangguan Sensori Perceptual: Vertigo adalah diagnosis keperawatan yang menggambarkan adanya rasa pusing atau sensasi berputar yang dialami pasien saat membuka mata.
- Gejala utama yang muncul adalah pusing atau rasa berputar saat membuka mata, yang disertai dengan mual.
2. Luaran Keperawatan (SLKI):
Mobilitas Fisik: Peningkatan
Penjelasan singkat:
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah standar yang dikeluarkan oleh PPNI untuk menentukan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
- Luaran Keperawatan "Mobilitas Fisik: Peningkatan" menggambarkan bahwa setelah diberikan intervensi keperawatan, diharapkan pasien akan mengalami peningkatan dalam mobilitas fisiknya, seperti kemampuan untuk bergerak dan beraktivitas tanpa rasa pusing atau vertigo.
3. Intervensi Keperawatan (SIKI):
Manajemen Vertigo
Penjelasan singkat:
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah standar yang dikeluarkan oleh PPNI untuk menentukan tindakan keperawatan yang perlu dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan pasien.
- Intervensi "Manajemen Vertigo" mencakup tindakan-tindakan keperawatan yang bertujuan untuk mengelola dan mengatasi gejala vertigo, seperti memberikan edukasi tentang penyebab dan manajemen vertigo, membantu pasien dalam melakukan gerakan-gerakan tertentu untuk mengatasi vertigo, serta memantau tanda-tanda vital dan memberikan terapi farmakologis jika diperlukan.
Dalam konteks akademis dan persona sebagai pakar perawat, diagnosis keperawatan, luaran keperawatan, dan intervensi keperawatan yang disampaikan di atas didasarkan pada standar yang diterbitkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk memberikan gambaran komprehensif dalam menangani kondisi vertigo pada pasien. -
Article No. 4594 | 04 Nov 2024
Klinis : Tension Pneumothorax
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi tension pneumothorax, dengan nada akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Pertukaran Gas
2. Hambatan Mobilitas Dada
3. Nyeri Akut
Penjelasan Singkat:
1. Gangguan Pertukaran Gas
- SDKI: Gangguan Pertukaran Gas
- SLKI: Pertukaran Gas Terganggu
- SIKI: Ventilasi-Perfusi Tidak Seimbang
Tension pneumothorax menyebabkan udara terkumpul di ruang pleura, sehingga mempengaruhi kemampuan paru untuk berventilasi dan menurunkan pertukaran gas. Hal ini dapat menyebabkan hipoksemia dan hiperkapnia.
2. Hambatan Mobilitas Dada
- SDKI: Hambatan Mobilitas Dada
- SLKI: Mobilitas Dada Terbatas
- SIKI: Ekspansi Thoraks Terganggu
Tension pneumothorax menyebabkan pembatasan ekspansi dada dan keterbatasan pergerakan dada selama inspirasi. Hal ini dapat mengurangi ventilasi paru dan berdampak pada pertukaran gas.
3. Nyeri Akut
- SDKI: Nyeri Akut
- SLKI: Nyeri
- SIKI: Nyeri
Tension pneumothorax dapat menyebabkan nyeri dada yang hebat, terutama saat inspirasi. Nyeri ini dapat menghambat mobilitas dada dan upaya untuk bernapas.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat perlu mempertimbangkan intervensi yang tepat untuk mengatasi gangguan pertukaran gas, hambatan mobilitas dada, dan nyeri akut yang dialami pasien dengan tension pneumothorax. -
Article No. 4352 | 03 Nov 2024
Klinis : Ny J saat ini telah 1 hari pasca bersalin. Payudaranya nampak bengkak, namun ASI tidak keluar. Puting payudara nampak masuk ke dalam. Ibu mengatakan cemas bayinya tidak mendapatkan suplai ASI yang cukup. Berdasarkan kasus tersebut, buatlah diagnosa, berdasarkan buku SDKI
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Ketidakefektifan Pemberian ASI (Inefektive Breastfeeding)
Penjelasan:
Berdasarkan kondisi yang diberikan, Ny J mengalami masalah dalam proses menyusui bayinya. Payudara nampak bengkak namun ASI tidak keluar dan puting payudara masuk ke dalam. Hal ini menunjukkan adanya hambatan dalam proses pengeluaran ASI (laktasi) yang dapat mempengaruhi keefektifan pemberian ASI kepada bayi.
Definisi SDKI:
Ketidakmampuan ibu untuk menyediakan atau mempertahankan asupan ASI yang cukup bagi bayi.
Penyebab Potensial:
- Hambatan dalam proses laktasi (pembentukan dan pengeluaran ASI)
- Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan ASI bayi
- Teknik menyusui yang tidak efektif
Gejala dan Tanda Mayor:
- Produksi ASI tidak adekuat
- Bayi tidak puas setelah menyusu
- Puting susu lecet atau nyeri
Gejala dan Tanda Minor:
- Payudara bengkak
- Payudara terasa penuh
- Puting susu terbenam
Berdasarkan SLKI, intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi diagnosa ini antara lain:
- Fasilitasi Laktasi
- Edukasi Teknik Menyusui
- Manajemen Nyeri
Sedangkan, berdasarkan SIKI, tindakan keperawatan yang dapat dilakukan meliputi:
- Mengkaji Proses Laktasi
- Mengajarkan Teknik Menyusui yang Efektif
- Mengompres Payudara
Dengan pendekatan ini, diharapkan Ny J dapat mempertahankan produksi ASI yang adekuat dan bayi dapat menerima asupan ASI yang cukup. -
Article No. 4353 | 03 Nov 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosis keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang Anda berikan.
Diagnosis Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Bersihan jalan napas tidak efektif ditandai dengan adanya sputum yang berlebihan, sesak napas, dan suara napas bronkial di paru kanan atas.
2. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer
Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer ditandai dengan adanya kehilangan nafsu makan dan gejala umum infeksi seperti demam.
3. Intoleransi Aktivitas
Intoleransi aktivitas ditandai dengan adanya sesak napas dan penurunan kapasitas fungsional.
Penjelasan Singkat Menggunakan Standar SDKI, SLKI, dan SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
- Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer: Pengurangan aliran darah ke jaringan perifer yang dapat mengancam kesehatan.
- Intoleransi Aktivitas: Ketidakmampuan untuk bertoleransi terhadap aktivitas fisik.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Bersihan Jalan Napas Efektif: Kemampuan untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka dan bebas dari obstruksi.
- Perfusi Jaringan Perifer Efektif: Aliran darah ke jaringan perifer yang memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Toleransi Aktivitas Meningkat: Kemampuan untuk bertoleransi terhadap aktivitas fisik.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Jalan Napas: Tindakan untuk mempertahankan atau memperbaiki ventilasi dan oksigenasi.
- Manajemen Perfusi: Tindakan untuk mempertahankan atau memperbaiki aliran darah ke jaringan.
- Manajemen Aktivitas: Tindakan untuk mempertahankan atau meningkatkan toleransi aktivitas. -
Article No. 4354 | 03 Nov 2024
Klinis : Pasien sulit bicara, bicara celap, kelemahan anggota gerak, kaki kanan lebih lemah dari pada tangan kanan, makan minum tidak tersedak bak bab tidak ada keluhan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Komunikasi Verbal
Penjelasan:
- Pasien mengalami kesulitan berbicara, bicara tidak jelas (celap), yang dapat disebabkan oleh kelemahan pada anggota gerak, khususnya pada kaki kanan yang lebih lemah dibandingkan tangan kanan.
- Ini menunjukkan adanya gangguan pada sistem neuromuskular yang dapat mempengaruhi kemampuan pasien dalam menghasilkan dan menyampaikan suara/ucapan secara jelas.
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
- Kode: 10001
- Definisi: Keterbatasan kemampuan untuk menerima, memproses, transmisi, dan/atau penggunaan sistem simbol untuk berkomunikasi secara efektif.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
- Kode: 10001
- Kriteria Hasil: Pasien dapat berkomunikasi secara efektif.
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
- Kode: 10001
- Intervensi: Terapi wicara, latihan artikulasi, latihan berbicara.
2. Hambatan Mobilitas Fisik
Penjelasan:
- Pasien mengalami kelemahan pada anggota gerak, khususnya pada kaki kanan yang lebih lemah dibandingkan tangan kanan.
- Ini dapat mengganggu kemampuan pasien dalam melakukan pergerakan dan aktivitas fisik secara optimal.
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
- Kode: 11001
- Definisi: Keterbatasan dalam melakukan pergerakan yang disengaja dari satu tempat ke tempat lain (saat berada di tempat tidur, berpindah, berjalan) yang merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
- Kode: 11001
- Kriteria Hasil: Pasien dapat melakukan pergerakan dan aktivitas fisik secara optimal.
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
- Kode: 11001
- Intervensi: Latihan mobilisasi, latihan range of motion, latihan kekuatan otot. -
Article No. 4355 | 03 Nov 2024
Klinis : Pasien sulit bicara, bicara celat, kelemahan anggota gerak, kaki kanan lebih lemah dari pada tangan kanan, makan minum tidak tersedak bak bab tidak ada keluhan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Komunikasi Verbal berhubungan dengan kelemahan neuromuskular.
Penjelasan singkat berdasarkan SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Gangguan Komunikasi Verbal adalah ketidakmampuan untuk menyampaikan pesan verbal secara efektif.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Pasien dapat berkomunikasi secara verbal dengan efektif.
2. Pasien dapat mengungkapkan kebutuhan dan perasaannya.
3. Pasien dapat berinteraksi dengan orang lain.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Identifikasi kemampuan verbal pasien.
2. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk menentukan strategi komunikasi yang sesuai.
3. Beri latihan berbicara dan komunikasi nonverbal.
4. Libatkan keluarga dalam proses komunikasi.
5. Sediakan alat bantu komunikasi yang sesuai.
Dengan tone akademis dan persona pakar/perawat, dapat dijelaskan bahwa gangguan komunikasi verbal pada pasien ini kemungkinan disebabkan oleh kelemahan neuromuskular yang mempengaruhi kemampuan berbicara. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah mengidentifikasi kemampuan verbal pasien, berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk menentukan strategi komunikasi yang sesuai, memberikan latihan berbicara dan komunikasi nonverbal, melibatkan keluarga, serta menyediakan alat bantu komunikasi yang sesuai. Tujuannya adalah agar pasien dapat berkomunikasi secara efektif, mengungkapkan kebutuhan dan perasaannya, serta berinteraksi dengan orang lain. -
Article No. 4356 | 03 Nov 2024
Klinis : Pasien sulit bicara, bicara celap, kelemahan anggota gerak, kaki kanan lebih lemah dari pada tangan kanan, makan minum tidak tersedak bak bab tidak ada keluhan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Komunikasi Verbal berhubungan dengan kelemahan neuromuskular, ditandai dengan pasien sulit bicara dan bicara celap.
Penjelasan:
- SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia): Gangguan Komunikasi Verbal didefinisikan sebagai ketidakmampuan untuk menyampaikan dan/atau menerima pesan verbal secara efektif.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah pasien dapat berkomunikasi secara verbal dengan efektif.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi yang dapat dilakukan adalah terapi wicara, latihan artikulasi, dan penggunaan alat bantu komunikasi.
2. Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan dengan kelemahan neuromuskular, ditandai dengan kelemahan anggota gerak dan kaki kanan lebih lemah dari tangan kanan.
Penjelasan:
- SDKI: Gangguan Mobilitas Fisik didefinisikan sebagai keterbatasan dalam melakukan pergerakan fisik yang disengaja dari satu tempat ke tempat lain.
- SLKI: Luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah pasien dapat melakukan mobilisasi secara mandiri.
- SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan adalah latihan ROM (Range of Motion), latihan kekuatan otot, dan penggunaan alat bantu mobilisasi.
Dalam kondisi ini, pasien tidak mengalami kesulitan dalam makan, minum, dan BAB, sehingga tidak memerlukan diagnosa tambahan. Secara keseluruhan, kondisi pasien mengarah pada kemungkinan adanya stroke atau gangguan neurologis lainnya.