Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 4504 | 04 Nov 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan gatal - gatal
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, perkenalkan saya adalah seorang perawat bersertifikat dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Berdasarkan keluhan pasien yang datang dengan keluhan gatal-gatal, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang berlaku.
Diagnosa Keperawatan:
1. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan penurunan energi akibat gatal-gatal.
Penjelasan Singkat:
SDKI:
Intoleransi Aktivitas didefinisikan sebagai keterbatasan dalam melakukan aktivitas fisik yang diinginkan atau diperlukan, akibat kelelahan, kelemahan, atau kurangnya energi.
SLKI:
Luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan toleransi yang memadai dan tidak mengalami kelelahan yang berlebihan.
SIKI:
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Manajemen Energi: Mengidentifikasi dan mengatasi faktor-faktor yang menyebabkan penurunan energi pada pasien.
2. Manajemen Gejala: Memberikan intervensi untuk mengurangi gejala gatal-gatal yang dialami pasien.
3. Edukasi Aktivitas: Memberikan edukasi kepada pasien tentang perencanaan dan pengaturan aktivitas untuk menghindari kelelahan.
Dengan penerapan standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang tepat, diharapkan dapat membantu pasien mengatasi intoleransi aktivitas yang disebabkan oleh gatal-gatal dan mencapai luaran keperawatan yang optimal. -
Article No. 4505 | 04 Nov 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan nyeri lutut
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut berhubungan dengan cedera sendi lutut
Penjelasan singkat berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri Akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau dijelaskan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain). Nyeri akut berhubungan dengan cedera sendi lutut, yang dapat disebabkan oleh trauma, inflamasi, atau kondisi lainnya yang mempengaruhi sendi lutut.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari intervensi keperawatan untuk Nyeri Akut berhubungan dengan cedera sendi lutut adalah:
1. Pasien melaporkan nyeri berkurang
2. Pasien menunjukkan ekspresi wajah dan perilaku yang relaks
3. Pasien dapat beraktivitas sesuai toleransi
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi Nyeri Akut berhubungan dengan cedera sendi lutut meliputi:
1. Manajemen nyeri: pemberian analgesik, kompres hangat/dingin, posisioning, distraksi, dan intervensi non-farmakologis lainnya.
2. Edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai manajemen nyeri dan penanganan cedera sendi lutut.
3. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (dokter, fisioterapis, dll) untuk penanganan komprehensif.
Dalam konteks persona yang diberikan (akademis, pakar, perawat), penting untuk memberikan penjelasan yang jelas dan rinci mengenai diagnosa keperawatan, luaran yang diharapkan, serta intervensi keperawatan yang dapat dilakukan berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI. -
Article No. 4506 | 04 Nov 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan sakit didaerah dada
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan nada akademis dan persona sebagai pakar perawat, berikut saya sampaikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang datang dengan keluhan sakit di daerah dada:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut
- Definisi: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah-istilah kerusakan tersebut.
- Penyebab: Cedera, infeksi, prosedur medis, kondisi patologis.
2. Penurunan Curah Jantung
- Definisi: Ketidakcukupan volume darah yang dipompa oleh jantung untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh.
- Penyebab: Gangguan fungsi jantung, perubahan volume cairan, gangguan kontraktilitas jantung.
Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia)
- Merupakan standar yang ditetapkan oleh PPNI untuk mengidentifikasi masalah kesehatan yang dialami pasien.
- Diagnosa keperawatan ini digunakan untuk menentukan intervensi dan rencana asuhan keperawatan yang sesuai.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- Merupakan standar yang ditetapkan oleh PPNI untuk menggambarkan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
- Luaran keperawatan ini digunakan untuk mengevaluasi efektivitas asuhan keperawatan yang diberikan.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
- Merupakan standar yang ditetapkan oleh PPNI untuk menentukan tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan pasien.
- Intervensi keperawatan ini digunakan sebagai panduan dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif.
Penerapan standar SDKI, SLKI, dan SIKI PPNI dalam praktik keperawatan bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan keamanan asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien. -
Article No. 4507 | 04 Nov 2024
Klinis : Pasien mengeluh badan dan kakinya gatal-gatal
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI (Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang mengeluh badan dan kakinya gatal-gatal.
Diagnosa Keperawatan:
Pruritus (Gatal-gatal)
Penjelasan:
SDKI:
Pruritus didefinisikan sebagai sensasi tidak nyaman yang menyebabkan keinginan untuk menggaruk. Pruritus dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti alergi, infeksi kulit, penyakit sistemik, atau faktor psikologis.
SLKI:
Luaran yang diharapkan dari penanganan pruritus adalah pasien dapat mengendalikan gejala gatal, tidak terjadi kerusakan kulit lebih lanjut, dan dapat beraktivitas dengan nyaman.
SIKI:
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk menangani pruritus antara lain:
1. Manajemen gejala, seperti penggunaan obat antihistamin, pelembab, atau kortikosteroid topikal.
2. Manajemen faktor penyebab, seperti menghindari atau mengatasi faktor pencetus alergi.
3. Edukasi tentang perawatan kulit dan teknik pengurangan gatal, seperti menggunakan air dingin, mengompres kulit, atau menghindari menggosok kulit.
4. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain, seperti dokter, untuk menentukan pengobatan yang sesuai.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat harus mengacu pada standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh PPNI untuk memastikan kualitas dan keselamatan pasien. -
Article No. 4508 | 04 Nov 2024
Klinis : Pasien mengeluh badan dan kakinya gatal-gatal, tampak ada luka lecet
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Integritas Kulit (SDKI)
Penjelasan:
- Gangguan Integritas Kulit adalah ketidakmampuan tubuh untuk mempertahankan struktur dan fungsi kulit secara normal.
- Tanda dan gejala yang muncul pada pasien adalah badan dan kaki gatal-gatal, serta adanya luka lecet.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Integritas Kulit Membaik
- Indikator: Lesi/lecet pada kulit mulai membaik, tidak ada tanda infeksi, dan gatal-gatal berkurang.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Perawatan Luka
- Intervensi: Melakukan pembersihan luka, aplikasi salep/obat topikal, dan balut luka sesuai prosedur.
2. Manajemen Gatal
- Intervensi: Memberikan antihistamin, mengurangi stimulasi kulit yang menyebabkan gatal, dan menganjurkan penggunaan losion pelembab.
3. Edukasi Perawatan Kulit
- Intervensi: Memberikan informasi tentang penyebab, pencegahan, dan perawatan untuk menjaga integritas kulit.
Dengan pendekatan SDKI - SLKI - SIKI, perawat dapat melakukan pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi asuhan keperawatan yang tepat untuk mengatasi gangguan integritas kulit yang dialami oleh pasien. -
Article No. 4509 | 04 Nov 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan gatal
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang datang dengan keluhan gatal.
Diagnosa Keperawatan:
Intoleransi Aktivitas
Penjelasan singkat:
Intoleransi Aktivitas adalah ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau diperlukan, yang disebabkan oleh perasaan tidak mampu, kelelahan, atau kelemahan. Dalam kasus pasien dengan keluhan gatal, intoleransi aktivitas dapat terjadi karena gatal yang mengganggu dan membatasi aktivitas sehari-hari.
Standar SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau diperlukan, yang disebabkan oleh perasaan tidak mampu, kelelahan, atau kelemahan.
- Karakteristik Definisi: Kelelahan, kelemahan, keterbatasan fisik, dan perasaan tidak mampu.
- Faktor Berhubungan: Gejala penyakit, efek samping pengobatan, dan stres.
Standar SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran Keperawatan: Toleransi Aktivitas
- Definisi: Kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau diperlukan tanpa mengalami kelelahan, kelemahan, atau keterbatasan.
- Indikator: Kemampuan untuk berpartisipasi dalam aktivitas, kemampuan untuk menyelesaikan aktivitas rutin, dan tidak adanya kelelahan saat melakukan aktivitas.
Standar SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Manajemen Energi
- Definisi: Serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk menjaga dan meningkatkan kemampuan individu dalam mengatur energi yang dimiliki.
- Aktivitas Keperawatan: Identifikasi sumber dan pola penggunaan energi, manajemen aktivitas, dan edukasi tentang manajemen energi.
Dalam kasus pasien dengan keluhan gatal, intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Manajemen Energi, yang bertujuan untuk membantu pasien dalam mengatur dan meningkatkan kemampuannya dalam melakukan aktivitas sehari-hari tanpa mengalami kelelahan atau keterbatasan yang disebabkan oleh gatal. -
Article No. 4510 | 04 Nov 2024
Klinis : resiko infeksi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat sesuai dengan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi risiko infeksi.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Infeksi
Definisi:
Risiko Infeksi adalah kerentanan individu terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat membahayakan kesehatan.
Faktor Risiko:
1. Paparan mikroorganisme patogen
2. Penurunan sistem imun
3. Prosedur invasif
4. Higiene personal yang buruk
5. Lingkungan yang tidak higienis
Tujuan (SLKI):
1. Individu bebas dari infeksi
2. Individu menunjukkan perilaku pencegahan infeksi
3. Tanda-tanda infeksi tidak muncul
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Identifikasi faktor risiko infeksi
2. Implementasi tindakan pencegahan infeksi
3. Pemantauan tanda-tanda infeksi
4. Edukasi tentang pencegahan infeksi
5. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk penatalaksanaan infeksi
Penjelasan singkat:
Risiko infeksi merupakan kerentanan individu terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat membahayakan kesehatan. Faktor risiko dapat berupa paparan mikroorganisme patogen, penurunan sistem imun, prosedur invasif, higiene personal yang buruk, dan lingkungan yang tidak higienis. Tujuan keperawatan adalah individu bebas dari infeksi, menunjukkan perilaku pencegahan infeksi, dan tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi. Intervensi keperawatan meliputi identifikasi faktor risiko, implementasi tindakan pencegahan infeksi, pemantauan tanda-tanda infeksi, edukasi tentang pencegahan infeksi, serta kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk penatalaksanaan infeksi. -
Article No. 4511 | 04 Nov 2024
Klinis : Pasien laki-laki bernama Tn R usia 46 tahun 2 hari sebelum masuk rumah sakit mengeluh sesak napas sejak 2 hari disertai demam. Sesak napas dirasakan sepanjang hari seperti tertekan dadanya. Sesak semakin memberat ketika melakukan aktivitas dan sedikit membaik saat pasien beristirahat duduk. Keluhan sesak disertai batuk berdahak, dan sulit dikeluarkan. Dahak berwarna putih kekuningan. Pasien kesulitan dalam menghembuskan napas. Keluhan sesak sudah dirasakan selama 3 tahun. Sesak jika sudah dirasakan jika berjalan kira-kira 10 menit atau 100 meter. Keluhan sesak berkurang jika pasien duduk beristirahat. Pendidikan terakhir SMP, pasien tinggal bersama istri dan mempunyai anak 1 orang berusia 14 tahun.yang menjadi tanggung jawab adalah istrinya Ny F usia 43 tahun, Pendidikan SMP.pasien beragama islam dan taat beribadah, melaksanakan sholat 5 waktu.istrinya mengatakan saat sehat makan sehari 3kali, nasi lauk pauk tempe sayur, ketika sakit pasien mengatakan mual, sakit perut daerah ulu hati, sehingga napsu makan menurun makan habis ½ porsi.pasien minum sehari 1200cc. sebelu sakit BAK 1100 cc /hari dan terpasang catheter. Istirahat tidur malam kurang dari 5 jam, tidur siang 1 jam, pasien kebutuhan sehari hari dibantu anak dan istrinya. Riwayat Kesehatan Dahulu Riwayat merokok sejak 45 tahun yang dikonsumsi sebanyak 1 bungkus perhari, Riwayat sakit penyakit paru obstruktif kronis, pasien mengatakan di keluarga tidak ada penyakit yang sama. Pemeriksaan Fisik keadaan umum pasien tampak sakit sedang, Tekanan darah 130/70 mmHg, suhu 37 derajat celcius, nadi 88 x/menit, pernafasan 28 x/menit, didapatkan, retraksi suprasternal. Pemeriksaan paru: vesikuler melemah, rhonki pada kedua lapangan paru. CRT > dari 3 detik, Hb 16%, leucocit 11,000mg/%. Hematocrit 32%. Diagnosis medis PPOK. Istirahat, oksigen 2-3 L/m, infus ringer laktat 15 gtt/menit, dapat seftriaxone 1 g/12 jam, ipatropium bromida dan salbutamol sulfat /8 jam,, mucogard 3x1 sendok makan, salbutamol 0,5 mg, gliseril guaicolat 3x1 tablet, cetirizin 3x% tablet.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang Anda sampaikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Pola Napas Tidak Efektif
2. Intoleransi Aktivitas
3. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
Penjelasan Singkat:
1. Pola Napas Tidak Efektif
SDKI: Pola napas yang tidak dapat mempertahankan ventilasi adekuat.
SLKI: Meningkatkan pola napas yang efektif.
SIKI: Intervensi keperawatan untuk mempertahankan ventilasi yang adekuat.
2. Intoleransi Aktivitas
SDKI: Ketidakmampuan untuk menahan atau menyelesaikan aktivitas hidup sehari-hari.
SLKI: Meningkatkan toleransi terhadap aktivitas.
SIKI: Intervensi keperawatan untuk meningkatkan toleransi terhadap aktivitas.
3. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
SDKI: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
SLKI: Mempertahankan jalan napas yang terbuka.
SIKI: Intervensi keperawatan untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
Berdasarkan kondisi pasien, terdapat pola napas tidak efektif yang ditandai dengan sesak napas, kesulitan menghembuskan napas, dan retraksi suprasternal. Pasien juga mengalami intoleransi aktivitas yang ditunjukkan dengan sesak napas yang semakin memberat saat melakukan aktivitas. Selain itu, terdapat ketidakefektifan bersihan jalan napas yang ditandai dengan batuk berdahak yang sulit dikeluarkan. -
Article No. 4512 | 04 Nov 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan kaki sakit
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut
Penjelasan: Pasien datang dengan keluhan kaki sakit, yang menunjukkan adanya pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan terkait dengan kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, dengan onset tiba-tiba atau lambat, dan intensitas ringan hingga berat yang berlangsung dalam waktu kurang dari 3 bulan.
- Karakteristik Definitif: Ekspresi verbal atau nonverbal tentang rasa tidak nyaman, perilaku protektif, perubahan tekanan darah, denyut nadi, dan/atau napas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pasien melaporkan nyeri terkontrol, pasien menunjukkan perilaku yang mengarah pada kontrol nyeri yang efektif.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Manajemen nyeri, termasuk pengkajian nyeri, pemberian analgesik, dan teknik non-farmakologis untuk mengurangi nyeri.
Dengan tone akademis dan persona pakar/perawat, penjelasan singkat ini dapat diberikan kepada pasien untuk memahami kondisinya secara komprehensif berdasarkan standar yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia. -
Article No. 4513 | 04 Nov 2024
Klinis : Pada hari senin jam 07.00 wib datang ke RS duta bangsa surakarta. Ny M umur 28 tahun bersama suaminya Tn R 29tahun. Alamay pasien di cemani, agama islam, pddk SMP, pekerjaan buruh . Ny M mengatakan hamil sidah 9 bulan dan anak ke 2, belum pernah mengalami abortus, ny m mengeluh nyeri perut bagian bawah dan terasa kencang kencang, muncul his 3x dalam 10 menit (durasi dlm 30 detik) . Dilakukan pemeriksaan. DJJ 129x /menit. , sudah periksa 7kali dan mendapatkan TT dua kali, pemeriksaan pada tangan dan kaki terdapat bengkak, pasien mengatakan pusing dan penglihatan kabur . Setelah di periksa didapatkan berat badan 65kg , tb 160 cm , Td 165/80 mmHg nadi 80x/menit suhu 37 c , rr 25x/menit. Hasil pemeriksaan dalam terdapat pembukaan serviks 5cm , selaput ketuban belum pecah, sutura teraba terpisah.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkatnya menggunakan format SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
1. Diagnosa Keperawatan:
a. Nyeri Persalinan (SDKI)
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang terkait dengan kontraksi uterus yang menyebabkan dilatasi serviks, penurunan janin, dan pengeluaran plasenta.
- Faktor terkait: Kontraksi uterus, dilatasi serviks, penurunan janin, pengeluaran plasenta.
b. Kekurangan Volume Cairan (SDKI)
- Definisi: Penurunan volume cairan intravascular, interstisial, dan/atau intrasellular.
- Faktor terkait: Kehilangan cairan melalui pernapasan, urine, atau luka, asupan cairan tidak adekuat.
c. Risiko Infeksi (SDKI)
- Definisi: Rentan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat menimbulkan kerusakan jaringan.
- Faktor terkait: Pembukaan serviks, ketuban pecah.
2. Luaran Keperawatan (SLKI):
a. Kontrol Nyeri (SLKI)
- Definisi: Kemampuan untuk mengendalikan rasa sakit atau ketidaknyamanan.
- Indikator: Melaporkan rasa nyeri berkurang, menggunakan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri.
b. Status Cairan (SLKI)
- Definisi: Keseimbangan antara asupan dan pengeluaran cairan.
- Indikator: Tanda-tanda vital dalam batas normal, tidak ada edema.
c. Bebas Infeksi (SLKI)
- Definisi: Bebas dari tanda dan gejala infeksi.
- Indikator: Tidak ada tanda-tanda infeksi, tidak ada demam.
3. Intervensi Keperawatan (SIKI):
a. Manajemen Nyeri (SIKI)
- Definisi: Mencegah, mengurangi, atau menghilangkan nyeri yang dialami pasien.
- Aktivitas: Identifikasi penyebab nyeri, ajarkan teknik nonfarmakologis, kolaborasi pemberian analgetik.
b. Manajemen Cairan (SIKI)
- Definisi: Mengatur keseimbangan cairan untuk memenuhi kebutuhan fisiologis.
- Aktivitas: Monitor intake dan output cairan, fasilitasi pemberian cairan intravena, kolaborasi terapi cairan.
c. Pencegahan Infeksi (SIKI)
- Definisi: Mencegah atau meminimalkan risiko infeksi pada pasien.
- Aktivitas: Monitor tanda-tanda infeksi, menjaga kebersihan dan sterilitas, kolaborasi pemberian antibiotik.