Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 4509 | 04 Nov 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan gatal
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang datang dengan keluhan gatal.
Diagnosa Keperawatan:
Intoleransi Aktivitas
Penjelasan singkat:
Intoleransi Aktivitas adalah ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau diperlukan, yang disebabkan oleh perasaan tidak mampu, kelelahan, atau kelemahan. Dalam kasus pasien dengan keluhan gatal, intoleransi aktivitas dapat terjadi karena gatal yang mengganggu dan membatasi aktivitas sehari-hari.
Standar SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau diperlukan, yang disebabkan oleh perasaan tidak mampu, kelelahan, atau kelemahan.
- Karakteristik Definisi: Kelelahan, kelemahan, keterbatasan fisik, dan perasaan tidak mampu.
- Faktor Berhubungan: Gejala penyakit, efek samping pengobatan, dan stres.
Standar SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran Keperawatan: Toleransi Aktivitas
- Definisi: Kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau diperlukan tanpa mengalami kelelahan, kelemahan, atau keterbatasan.
- Indikator: Kemampuan untuk berpartisipasi dalam aktivitas, kemampuan untuk menyelesaikan aktivitas rutin, dan tidak adanya kelelahan saat melakukan aktivitas.
Standar SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Manajemen Energi
- Definisi: Serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk menjaga dan meningkatkan kemampuan individu dalam mengatur energi yang dimiliki.
- Aktivitas Keperawatan: Identifikasi sumber dan pola penggunaan energi, manajemen aktivitas, dan edukasi tentang manajemen energi.
Dalam kasus pasien dengan keluhan gatal, intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Manajemen Energi, yang bertujuan untuk membantu pasien dalam mengatur dan meningkatkan kemampuannya dalam melakukan aktivitas sehari-hari tanpa mengalami kelelahan atau keterbatasan yang disebabkan oleh gatal. -
Article No. 4510 | 04 Nov 2024
Klinis : resiko infeksi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat sesuai dengan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi risiko infeksi.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Infeksi
Definisi:
Risiko Infeksi adalah kerentanan individu terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat membahayakan kesehatan.
Faktor Risiko:
1. Paparan mikroorganisme patogen
2. Penurunan sistem imun
3. Prosedur invasif
4. Higiene personal yang buruk
5. Lingkungan yang tidak higienis
Tujuan (SLKI):
1. Individu bebas dari infeksi
2. Individu menunjukkan perilaku pencegahan infeksi
3. Tanda-tanda infeksi tidak muncul
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Identifikasi faktor risiko infeksi
2. Implementasi tindakan pencegahan infeksi
3. Pemantauan tanda-tanda infeksi
4. Edukasi tentang pencegahan infeksi
5. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk penatalaksanaan infeksi
Penjelasan singkat:
Risiko infeksi merupakan kerentanan individu terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat membahayakan kesehatan. Faktor risiko dapat berupa paparan mikroorganisme patogen, penurunan sistem imun, prosedur invasif, higiene personal yang buruk, dan lingkungan yang tidak higienis. Tujuan keperawatan adalah individu bebas dari infeksi, menunjukkan perilaku pencegahan infeksi, dan tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi. Intervensi keperawatan meliputi identifikasi faktor risiko, implementasi tindakan pencegahan infeksi, pemantauan tanda-tanda infeksi, edukasi tentang pencegahan infeksi, serta kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk penatalaksanaan infeksi. -
Article No. 4511 | 04 Nov 2024
Klinis : Pasien laki-laki bernama Tn R usia 46 tahun 2 hari sebelum masuk rumah sakit mengeluh sesak napas sejak 2 hari disertai demam. Sesak napas dirasakan sepanjang hari seperti tertekan dadanya. Sesak semakin memberat ketika melakukan aktivitas dan sedikit membaik saat pasien beristirahat duduk. Keluhan sesak disertai batuk berdahak, dan sulit dikeluarkan. Dahak berwarna putih kekuningan. Pasien kesulitan dalam menghembuskan napas. Keluhan sesak sudah dirasakan selama 3 tahun. Sesak jika sudah dirasakan jika berjalan kira-kira 10 menit atau 100 meter. Keluhan sesak berkurang jika pasien duduk beristirahat. Pendidikan terakhir SMP, pasien tinggal bersama istri dan mempunyai anak 1 orang berusia 14 tahun.yang menjadi tanggung jawab adalah istrinya Ny F usia 43 tahun, Pendidikan SMP.pasien beragama islam dan taat beribadah, melaksanakan sholat 5 waktu.istrinya mengatakan saat sehat makan sehari 3kali, nasi lauk pauk tempe sayur, ketika sakit pasien mengatakan mual, sakit perut daerah ulu hati, sehingga napsu makan menurun makan habis ½ porsi.pasien minum sehari 1200cc. sebelu sakit BAK 1100 cc /hari dan terpasang catheter. Istirahat tidur malam kurang dari 5 jam, tidur siang 1 jam, pasien kebutuhan sehari hari dibantu anak dan istrinya. Riwayat Kesehatan Dahulu Riwayat merokok sejak 45 tahun yang dikonsumsi sebanyak 1 bungkus perhari, Riwayat sakit penyakit paru obstruktif kronis, pasien mengatakan di keluarga tidak ada penyakit yang sama. Pemeriksaan Fisik keadaan umum pasien tampak sakit sedang, Tekanan darah 130/70 mmHg, suhu 37 derajat celcius, nadi 88 x/menit, pernafasan 28 x/menit, didapatkan, retraksi suprasternal. Pemeriksaan paru: vesikuler melemah, rhonki pada kedua lapangan paru. CRT > dari 3 detik, Hb 16%, leucocit 11,000mg/%. Hematocrit 32%. Diagnosis medis PPOK. Istirahat, oksigen 2-3 L/m, infus ringer laktat 15 gtt/menit, dapat seftriaxone 1 g/12 jam, ipatropium bromida dan salbutamol sulfat /8 jam,, mucogard 3x1 sendok makan, salbutamol 0,5 mg, gliseril guaicolat 3x1 tablet, cetirizin 3x% tablet.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang Anda sampaikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Pola Napas Tidak Efektif
2. Intoleransi Aktivitas
3. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
Penjelasan Singkat:
1. Pola Napas Tidak Efektif
SDKI: Pola napas yang tidak dapat mempertahankan ventilasi adekuat.
SLKI: Meningkatkan pola napas yang efektif.
SIKI: Intervensi keperawatan untuk mempertahankan ventilasi yang adekuat.
2. Intoleransi Aktivitas
SDKI: Ketidakmampuan untuk menahan atau menyelesaikan aktivitas hidup sehari-hari.
SLKI: Meningkatkan toleransi terhadap aktivitas.
SIKI: Intervensi keperawatan untuk meningkatkan toleransi terhadap aktivitas.
3. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
SDKI: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
SLKI: Mempertahankan jalan napas yang terbuka.
SIKI: Intervensi keperawatan untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
Berdasarkan kondisi pasien, terdapat pola napas tidak efektif yang ditandai dengan sesak napas, kesulitan menghembuskan napas, dan retraksi suprasternal. Pasien juga mengalami intoleransi aktivitas yang ditunjukkan dengan sesak napas yang semakin memberat saat melakukan aktivitas. Selain itu, terdapat ketidakefektifan bersihan jalan napas yang ditandai dengan batuk berdahak yang sulit dikeluarkan. -
Article No. 4512 | 04 Nov 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan kaki sakit
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut
Penjelasan: Pasien datang dengan keluhan kaki sakit, yang menunjukkan adanya pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan terkait dengan kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, dengan onset tiba-tiba atau lambat, dan intensitas ringan hingga berat yang berlangsung dalam waktu kurang dari 3 bulan.
- Karakteristik Definitif: Ekspresi verbal atau nonverbal tentang rasa tidak nyaman, perilaku protektif, perubahan tekanan darah, denyut nadi, dan/atau napas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pasien melaporkan nyeri terkontrol, pasien menunjukkan perilaku yang mengarah pada kontrol nyeri yang efektif.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Manajemen nyeri, termasuk pengkajian nyeri, pemberian analgesik, dan teknik non-farmakologis untuk mengurangi nyeri.
Dengan tone akademis dan persona pakar/perawat, penjelasan singkat ini dapat diberikan kepada pasien untuk memahami kondisinya secara komprehensif berdasarkan standar yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia. -
Article No. 4513 | 04 Nov 2024
Klinis : Pada hari senin jam 07.00 wib datang ke RS duta bangsa surakarta. Ny M umur 28 tahun bersama suaminya Tn R 29tahun. Alamay pasien di cemani, agama islam, pddk SMP, pekerjaan buruh . Ny M mengatakan hamil sidah 9 bulan dan anak ke 2, belum pernah mengalami abortus, ny m mengeluh nyeri perut bagian bawah dan terasa kencang kencang, muncul his 3x dalam 10 menit (durasi dlm 30 detik) . Dilakukan pemeriksaan. DJJ 129x /menit. , sudah periksa 7kali dan mendapatkan TT dua kali, pemeriksaan pada tangan dan kaki terdapat bengkak, pasien mengatakan pusing dan penglihatan kabur . Setelah di periksa didapatkan berat badan 65kg , tb 160 cm , Td 165/80 mmHg nadi 80x/menit suhu 37 c , rr 25x/menit. Hasil pemeriksaan dalam terdapat pembukaan serviks 5cm , selaput ketuban belum pecah, sutura teraba terpisah.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkatnya menggunakan format SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
1. Diagnosa Keperawatan:
a. Nyeri Persalinan (SDKI)
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang terkait dengan kontraksi uterus yang menyebabkan dilatasi serviks, penurunan janin, dan pengeluaran plasenta.
- Faktor terkait: Kontraksi uterus, dilatasi serviks, penurunan janin, pengeluaran plasenta.
b. Kekurangan Volume Cairan (SDKI)
- Definisi: Penurunan volume cairan intravascular, interstisial, dan/atau intrasellular.
- Faktor terkait: Kehilangan cairan melalui pernapasan, urine, atau luka, asupan cairan tidak adekuat.
c. Risiko Infeksi (SDKI)
- Definisi: Rentan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat menimbulkan kerusakan jaringan.
- Faktor terkait: Pembukaan serviks, ketuban pecah.
2. Luaran Keperawatan (SLKI):
a. Kontrol Nyeri (SLKI)
- Definisi: Kemampuan untuk mengendalikan rasa sakit atau ketidaknyamanan.
- Indikator: Melaporkan rasa nyeri berkurang, menggunakan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri.
b. Status Cairan (SLKI)
- Definisi: Keseimbangan antara asupan dan pengeluaran cairan.
- Indikator: Tanda-tanda vital dalam batas normal, tidak ada edema.
c. Bebas Infeksi (SLKI)
- Definisi: Bebas dari tanda dan gejala infeksi.
- Indikator: Tidak ada tanda-tanda infeksi, tidak ada demam.
3. Intervensi Keperawatan (SIKI):
a. Manajemen Nyeri (SIKI)
- Definisi: Mencegah, mengurangi, atau menghilangkan nyeri yang dialami pasien.
- Aktivitas: Identifikasi penyebab nyeri, ajarkan teknik nonfarmakologis, kolaborasi pemberian analgetik.
b. Manajemen Cairan (SIKI)
- Definisi: Mengatur keseimbangan cairan untuk memenuhi kebutuhan fisiologis.
- Aktivitas: Monitor intake dan output cairan, fasilitasi pemberian cairan intravena, kolaborasi terapi cairan.
c. Pencegahan Infeksi (SIKI)
- Definisi: Mencegah atau meminimalkan risiko infeksi pada pasien.
- Aktivitas: Monitor tanda-tanda infeksi, menjaga kebersihan dan sterilitas, kolaborasi pemberian antibiotik. -
Article No. 4514 | 04 Nov 2024
Klinis : pasien laki-laki datang dengan kesadaran menurun , gasping , akral dingin, tensi tidakterukur, nadi dalamdan lambat
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang Anda deskripsikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Penurunan Perfusi Jaringan Perifer Berhubungan dengan Gangguan Sirkulasi
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Penurunan Perfusi Jaringan Perifer adalah kondisi di mana individu mengalami penurunan aliran darah ke jaringan perifer, yang dapat ditandai dengan akral dingin, nadi lemah, dan perubahan warna kulit.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Perfusi Jaringan Perifer Membaik
2. Tanda-tanda Vital Membaik
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Monitoring Tanda-tanda Vital
2. Pemberian Oksigen
3. Peningkatan Sirkulasi
Penjelasan Singkat:
Pasien dengan kesadaran menurun, gasping, akral dingin, tensi tidak terukur, nadi dalam dan lambat menunjukkan adanya gangguan perfusi jaringan perifer. Hal ini dapat disebabkan oleh gangguan sirkulasi, seperti syok. Diagnosis keperawatan yang sesuai adalah "Penurunan Perfusi Jaringan Perifer Berhubungan dengan Gangguan Sirkulasi". Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah monitoring tanda-tanda vital, pemberian oksigen, dan peningkatan sirkulasi untuk memulihkan perfusi jaringan perifer. -
Article No. 4515 | 04 Nov 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan batuk
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi pasien yang datang dengan keluhan batuk, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Pasien akan menunjukkan jalan napas terbuka dan tidak ada obstruksi.
- Pasien akan mempertahankan frekuensi napas dalam rentang normal.
- Pasien akan menunjukkan tidak ada tanda-tanda distres pernapasan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Lakukan penghisapan sekret jika perlu.
- Tingkatkan posisi pasien untuk memfasilitasi drainase sekret.
- Berikan oksigen sesuai kebutuhan.
- Ajarkan pasien teknik batuk efektif.
- Pantau tanda-tanda vital dan status pernapasan.
2. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
Definisi: Ketidakmampuan untuk mengeluarkan sekret atau benda asing dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Pasien akan menunjukkan jalan napas yang terbuka dan bebas dari obstruksi.
- Pasien akan mempertahankan frekuensi napas dalam rentang normal.
- Pasien akan menunjukkan tidak ada tanda-tanda distres pernapasan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Lakukan penghisapan sekret jika perlu.
- Tingkatkan posisi pasien untuk memfasilitasi drainase sekret.
- Berikan oksigen sesuai kebutuhan.
- Ajarkan pasien teknik batuk efektif.
- Pantau tanda-tanda vital dan status pernapasan.
Penjelasan singkat:
Diagnosa keperawatan di atas berkaitan dengan masalah pernapasan pada pasien yang datang dengan keluhan batuk. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif dan Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas menggambarkan ketidakmampuan pasien untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas, sehingga memerlukan intervensi keperawatan untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka dan meningkatkan ventilasi. -
Article No. 4516 | 04 Nov 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan sakit kepala
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien dengan keluhan sakit kepala.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Kepala Akut
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial di area kepala.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Penyebab: Stres, kelelahan, ketegangan otot, kekurangan cairan, migrain, sinusitis, hipertensi, dan lain-lain.
- Gejala dan Tanda: Nyeri di area kepala, nyeri berdenyut, ketidaknyamanan, mual, kelelahan, dan perubahan perilaku.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Outcome: Pasien melaporkan nyeri kepala berkurang, pasien dapat mengenali faktor yang menyebabkan nyeri kepala, dan pasien dapat mengelola nyeri kepala.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi: Manajemen nyeri, terapi relaksasi, terapi distraksi, terapi komplementer, dan edukasi tentang manajemen nyeri kepala.
Penjelasan Singkat:
Pasien dengan keluhan sakit kepala perlu dievaluasi secara komprehensif untuk mengidentifikasi penyebab dan memastikan bahwa tidak ada kondisi yang membahayakan. Diagnosa keperawatan yang tepat adalah "Nyeri Kepala Akut", dengan fokus pada pengkajian, manajemen nyeri, dan edukasi pasien. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi terapi farmakologis, nonfarmakologis (relaksasi, distraksi, terapi komplementer), serta edukasi terkait faktor penyebab dan strategi pengelolaan nyeri kepala. -
Article No. 4517 | 04 Nov 2024
Klinis : Nyeri perut, mual, muntah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat sesuai dengan standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi nyeri perut, mual, dan muntah.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah tersebut (International Association for the Study of Pain).
2. Mual
Definisi: Sensasi tidak nyaman atau tidak enak di perut yang dapat menyebabkan keinginan untuk muntah.
3. Risiko Ketidakseimbangan Cairan
Definisi: Berisiko mengalami peningkatan atau penurunan volume cairan intravaskular, interstisial, dan/atau intraseluler, yang dapat membahayakan kesehatan.
Penjelasan Singkat:
1. Nyeri Akut:
- Penyebab: Dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti infeksi, obstruksi, peradangan, atau kondisi lainnya yang mempengaruhi sistem gastrointestinal.
- Gejala: Rasa sakit atau tidak nyaman di perut, dapat bersifat lokal atau menyebar.
- Intervensi Keperawatan: Mengkaji nyeri, memberikan analgesik, kompres hangat, teknik relaksasi, dan edukasi terkait pengelolaan nyeri.
2. Mual:
- Penyebab: Dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti infeksi, obstruksi, peradangan, atau kondisi lainnya yang mempengaruhi sistem gastrointestinal.
- Gejala: Rasa tidak nyaman di perut yang dapat menyebabkan keinginan untuk muntah.
- Intervensi Keperawatan: Mengkaji mual, memberikan antiemetik, mengatur posisi pasien, memberikan makanan dan minuman yang dapat ditoleransi, dan edukasi terkait manajemen mual.
3. Risiko Ketidakseimbangan Cairan:
- Penyebab: Dapat disebabkan oleh kehilangan cairan yang berlebihan akibat muntah.
- Gejala: Tanda-tanda dehidrasi, seperti turgor kulit buruk, mulut kering, dan penurunan output urin.
- Intervensi Keperawatan: Memantau tanda-tanda vital, mengkaji status cairan, memberikan cairan intravena atau oral sesuai dengan kebutuhan, dan edukasi terkait pentingnya asupan cairan yang adekuat.
Dalam pendekatan akademis, saya sebagai pakar atau perawat profesional memberikan informasi terkait diagnosa keperawatan dan intervensi yang sesuai dengan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Penjelasan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif dan sesuai dengan praktik keperawatan yang berlandaskan bukti. -
Article No. 4518 | 04 Nov 2024
Klinis : DS : - DO : Keadaan umum : lemah Hasil lab: Leukosit 13,93.103 µL Limfosit 8,2% Monosit 1,9% Eosinofil 0% Neutrophil 89,8% Kreatinin 1,74 mg/dL Urin berwarna keruh. Leukosit urin positif 3. Protein urin positif 1. Eritrosit urin positif 3. (6-10/lpb) Leukosit urin 20-25/lpb. Bakteri + TD: 113/68mmHg N: 86x/menit S: 35,6℃ RR: 22 x/menit
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan data subjektif dan objektif yang Anda berikan, maka diagnosis keperawatan yang sesuai adalah:
1. Risiko Infeksi Saluran Kemih
- Definisi (SDKI): Kerentanan individu terhadap masuknya organisme patogen ke dalam saluran kemih yang dapat menyebabkan infeksi.
- Faktor risiko (SDKI): peningkatan protein urin, peningkatan leukosit urin, adanya bakteri dalam urin.
- Gejala dan tanda (SDKI): kemerahan, pembengkakan, nyeri, demam, leukosit urin meningkat, bakteriuria.
2. Ketidakseimbangan Cairan
- Definisi (SDKI): Kondisi di mana asupan dan/atau pengeluaran cairan tidak seimbang.
- Faktor risiko (SDKI): peningkatan suhu tubuh, gangguan ginjal (peningkatan kreatinin).
- Gejala dan tanda (SDKI): lemah, kelelahan, turgor kulit menurun, tekanan darah rendah.
3. Risiko Gangguan Fungsi Ginjal
- Definisi (SLKI): Kerentanan individu terhadap penurunan fungsi ginjal.
- Faktor risiko (SLKI): peningkatan kreatinin, adanya protein dalam urin.
- Gejala dan tanda (SIKI): penurunan laju filtrasi glomerulus, peningkatan kadar urea dan kreatinin dalam darah.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Acuan dalam menentukan diagnosis keperawatan.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Acuan dalam menetapkan luaran/hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Acuan dalam menentukan intervensi keperawatan yang sesuai.
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) adalah organisasi profesi perawat di Indonesia yang bertanggung jawab dalam pengembangan dan penerapan SDKI, SLKI, dan SIKI.