Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 4753 | 05 Nov 2024
Klinis : Pasien dtg ke IGD tanggal 4/11/2024 pkl. 08.25 wita, dgn keluhan sulit berbicara sejak kemarin sore dan memberat saat ini. Pasien dikatakan saat berbicara seperti tidak jelas. Pasien dikatakan dikatakan sulit berjalan sejak beberapa bulan yang lalu sehari-harinya pasien menggunakan kursi roda, mual -, muntah -, demam -, nyeri kepala -, sesak -. Makan dan minum dikatakan masih normal, BAB dan BAK dikatakan masih normal. TD: 170/100 mmHg, N: 80 x/mnt, T: 36 ^C RR: 20 x/mnt, Sat O2: 95% BS: 352 mg/dl
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan memperhatikan data klinis yang diberikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan, penjelasan singkat, serta standar SDKI-SLKI-SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien tersebut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Komunikasi Verbal Berhubungan Dengan Gangguan Neuromuskular
Penjelasan Singkat:
Pasien mengalami kesulitan berbicara dan tidak jelas saat berbicara, yang kemungkinan disebabkan oleh gangguan neuromuskular. Hal ini dapat menghambat kemampuan pasien dalam berkomunikasi secara verbal.
Standar SDKI-SLKI-SIKI:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Kode: 00051
Definisi: Keterbatasan kemampuan untuk mengungkapkan pesan verbal yang disebabkan oleh gangguan neuromuskular.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: LS 0090
Luaran: Komunikasi Verbal Efektif
Definisi: Kemampuan untuk menyampaikan pesan secara lisan dengan jelas dan dapat dipahami oleh orang lain.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: IP 0157
Intervensi: Fasilitasi Komunikasi
Definisi: Tindakan untuk memfasilitasi kemampuan pasien dalam berkomunikasi dengan orang lain.
Selain itu, mengingat kondisi pasien yang juga mengalami gangguan dalam berjalan dan menggunakan kursi roda, maka dapat dipertimbangkan untuk menambahkan diagnosa keperawatan lain, seperti:
2. Gangguan Mobilitas Fisik Berhubungan Dengan Gangguan Neuromuskular
Penjelasan Singkat:
Pasien mengalami gangguan dalam berjalan dan harus menggunakan kursi roda sehari-hari, yang kemungkinan disebabkan oleh gangguan neuromuskular.
Standar SDKI-SLKI-SIKI:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Kode: 00085
Definisi: Keterbatasan dalam melakukan gerakan fisik yang disebabkan oleh gangguan neuromuskular.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: LS 0100
Luaran: Mobilitas Fisik Membaik
Definisi: Kemampuan untuk melakukan pergerakan fisik secara mandiri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: IP 0054
Intervensi: Fasilitasi Mobilisasi
Definisi: Tindakan untuk memfasilitasi dan membantu pasien dalam melakukan pergerakan fisik. -
Article No. 4754 | 05 Nov 2024
Klinis : Febris
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Febris:
Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertermia
Penjelasan:
Hipertermia adalah peningkatan suhu tubuh di atas 37,5°C (99,5°F) yang disebabkan oleh peningkatan produksi panas atau penurunan hilangnya panas dari tubuh.
SLKI:
1. Suhu tubuh dalam kisaran normal
2. Tanda-tanda vital dalam batas normal
3. Kenyamanan dalam batas normal
SIKI:
1. Manajemen Hipertermia
- Identifikasi penyebab hipertermia
- Pantau suhu tubuh secara berkala
- Lakukan tindakan fisik untuk menurunkan suhu tubuh
- Berikan cairan dan elektrolit sesuai kebutuhan
- Berikan obat antipiretik sesuai indikasi
Dengan tone akademis, persona pakar, dan nurse, penjelasan tersebut disampaikan dalam bahasa yang jelas, terstruktur, dan fokus pada penerapan standar keperawatan yang berlaku di Indonesia. -
Article No. 4755 | 05 Nov 2024
Klinis : Obs
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Perfusi Jaringan Serebral Terganggu
Penjelasan:
Diagnosa keperawatan ini mengacu pada SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) yang diterbitkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Risiko Perfusi Jaringan Serebral Terganggu menggambarkan potensi terjadinya penurunan aliran darah ke otak, yang dapat menyebabkan gangguan fungsi otak.
Dalam SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah Perfusi Jaringan Serebral Membaik, yang ditandai dengan stabilnya tanda-tanda vital, tidak ada penurunan kesadaran, dan tidak ada tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial.
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan berdasarkan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) antara lain Pemantauan Tanda-Tanda Vital, Pemberian Terapi Oksigen, Pemantauan Neurologi, dan Manajemen Peningkatan Tekanan Intrakranial. Perawat dapat menyesuaikan intervensi sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pasien.
Secara singkat, diagnosa keperawatan ini menggambarkan risiko terjadinya gangguan aliran darah ke otak yang dapat mempengaruhi fungsi otak, dan perawat harus melakukan intervensi yang tepat untuk mencegah dan mengatasi masalah tersebut. -
Article No. 4756 | 05 Nov 2024
Klinis : Febris
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi febris.
Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertermia
- Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas normal sebagai respon terhadap stimulus.
- Faktor Risiko: Infeksi, peradangan, dehidrasi, lingkungan.
Penjelasan Singkat:
SDKI:
- Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas 37,5°C (oral) atau 38°C (rektal) sebagai respons terhadap stimulus.
- Karakteristik Definisi: Suhu tubuh meningkat, kulit terasa panas, wajah kemerahan, sakit kepala, nyeri otot, dan mengigil.
SLKI:
- Luaran yang Diharapkan: Suhu tubuh kembali normal, kulit terasa sejuk, dan tidak ada tanda-tanda infeksi.
SIKI:
- Intervensi Keperawatan: Monitoring suhu tubuh, manajemen cairan, kompres hangat/dingin, dan pemberian antipiretik sesuai indikasi.
Harapan saya penjelasan ini dapat bermanfaat bagi Anda. Silakan sampaikan jika ada pertanyaan lebih lanjut. -
Article No. 4596 | 05 Nov 2024
Klinis : Nyeri pinggang
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan: Nyeri Akut
Penjelasan singkat berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
- Faktor yang berhubungan: Cedera muskuloskeletal, pembatasan gerak, stress, kecemasan.
- Gejala dan Tanda: Laporan verbal tentang nyeri, peningkatan tonus otot, perubahan ekspresi wajah.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Tujuan Keperawatan: Pasien dapat melaporkan penurunan tingkat nyeri.
- Kriteria Hasil: Pasien melaporkan penurunan intensitas nyeri, pasien dapat mengenali faktor yang memperberat dan memperingan nyeri, pasien dapat menerapkan teknik manajemen nyeri.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Manajemen Nyeri
- Definisi: Serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengurangi atau meminimalkan nyeri yang dialami pasien.
- Aktivitas Keperawatan: Melakukan pengkajian nyeri, memberikan analgetik sesuai indikasi, mengajarkan teknik relaksasi, terapi bermain, dan terapi distraksi.
Dalam konteks nyeri pinggang, perawat perlu melakukan pengkajian yang komprehensif untuk menentukan penyebab dan karakteristik nyeri, kemudian menyusun rencana asuhan keperawatan yang tepat untuk mengurangi nyeri dan meningkatkan kemampuan pasien dalam mengelola nyerinya. -
Article No. 4597 | 05 Nov 2024
Klinis : Merah merah di sekitar kulit
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripikan, yaitu merah-merah di sekitar kulit, maka diagnosa keperawatan yang dapat diidentifikasi adalah:
1. Diagnosa Keperawatan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Intoleransi Aktivitas
- Gangguan Integritas Kulit
- Perubahan Perfusi Jaringan Perifer
2. Diagnosa Keperawatan SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Toleransi Aktivitas
- Integritas Kulit
- Perfusi Jaringan
3. Diagnosa Keperawatan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Aktivitas
- Perawatan Luka
- Perfusi Jaringan
Penjelasan singkat dari masing-masing diagnosa:
1. Intoleransi Aktivitas
- Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas sehari-hari akibat keterbatasan fisik.
- Dapat disebabkan oleh gangguan sistemik, seperti lesi pada kulit.
2. Gangguan Integritas Kulit
- Kerusakan atau perubahan pada struktur dan fungsi kulit.
- Dapat disebabkan oleh faktor internal (misalnya reaksi alergi) atau faktor eksternal (misalnya iritasi).
3. Perubahan Perfusi Jaringan Perifer
- Penurunan aliran darah ke jaringan perifer, yang dapat menyebabkan pengurangan suplai oksigen dan nutrisi.
- Dapat disebabkan oleh vasokonstriksi atau kondisi yang mengganggu fungsi pembuluh darah.
Dalam konteks akademis dan sebagai pakar/perawat, penting untuk melakukan penilaian komprehensif, mencari tahu penyebab, dan merencanakan intervensi yang tepat untuk mengatasi kondisi tersebut. -
Article No. 4598 | 05 Nov 2024
Klinis : Hemotoraks Masif
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi Hemotoraks Masif.
Diagnosa Keperawatan:
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif berhubungan dengan Hemotoraks Masif ditandai dengan Sputum yang mengandung darah, Peningkatan Usaha Napas, dan Tingkat Kesadaran yang Menurun.
Penjelasan Singkat:
1. SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Ketidakmampuan untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka, bebas dari sekresi, dan memungkinkan pertukaran gas yang adekuat.
- Faktor Terkait: Hemotoraks Masif menyebabkan penumpukan darah di rongga pleura, sehingga menghambat ekspansi paru-paru dan mengakibatkan gangguan pertukaran gas.
- Karakteristik Definisi: Sputum yang mengandung darah, Peningkatan Usaha Napas, dan Tingkat Kesadaran yang Menurun.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang Diharapkan: Pasien dapat Mempertahankan Jalan Napas yang Efektif, Pertukaran Gas yang Adekuat, dan Tingkat Kesadaran yang Membaik.
- Kriteria Hasil: Pasien Tidak Mengalami Sianosis, Frekuensi Napas dalam Rentang Normal, dan Tidak Ada Tanda-Tanda Distres Pernapasan.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Manajemen Jalan Napas, Manajemen Oksigenasi, Manajemen Syok, dan Manajemen Hemoragik.
- Tindakan Keperawatan: Memantau Fungsi Respirasi, Memberikan Oksigen Tambahan, Memonitor Tanda-Tanda Syok, dan Mengendalikan Perdarahan.
Dalam penanganan Hemotoraks Masif, perawat berperan penting dalam memantau status pernapasan, menjaga oksigenasi yang adekuat, dan mengelola komplikasi perdarahan. Kolaborasi yang erat dengan tim medis diperlukan untuk memberikan perawatan yang komprehensif dan efektif bagi pasien.
Semoga penjelasan ini dapat memberikan gambaran yang jelas tentang diagnosa keperawatan dan standar praktik keperawatan yang sesuai dengan kondisi Hemotoraks Masif. Jangan ragu untuk bertanya lebih lanjut jika Anda membutuhkan informasi tambahan. -
Article No. 4599 | 05 Nov 2024
Klinis : Hemotoraks Masif
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat yang berpengalaman, saya akan memberikan diagnosis keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Hemotoraks Masif.
Diagnosis Keperawatan:
1. Penurunan Curah Jantung
Definisi: Keadaan di mana jantung tidak dapat memompa darah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh.
Faktor yang Berhubungan: Kehilangan volume darah, obstruksi aliran darah, atau penurunan kontraktilitas miokard.
2. Perubahan Perfusi Jaringan Perifer
Definisi: Keadaan di mana terjadi penurunan pasokan oksigen dan nutrisi ke jaringan perifer.
Faktor yang Berhubungan: Penurunan volume darah, penurunan curah jantung, atau gangguan pada sistem kardiovaskuler.
3. Nyeri Akut
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
Faktor yang Berhubungan: Trauma, cedera, atau penyakit.
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) adalah kumpulan standar diagnosis keperawatan yang dikembangkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) sebagai acuan bagi perawat dalam menentukan diagnosis keperawatan yang tepat.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah kumpulan standar luaran atau hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan yang dikembangkan oleh PPNI. SLKI membantu perawat dalam menetapkan tujuan dan kriteria evaluasi yang jelas.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah kumpulan standar intervensi keperawatan yang dikembangkan oleh PPNI sebagai panduan bagi perawat dalam merencanakan dan melaksanakan tindakan keperawatan yang sesuai dengan diagnosis keperawatan.
Penggunaan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dalam praktik keperawatan membantu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif, terstruktur, dan sesuai dengan standar profesi keperawatan di Indonesia. -
Article No. 4600 | 05 Nov 2024
Klinis : Sesak napas berat Nyeri dada Pembengkakan vena leher Deviasi trakea Hipotensi Sianosis
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi yang Anda sampaikan. Saya akan menggunakan nada akademis dan persona pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Pertukaran Gas
Definisi: Ketidakmampuan mempertahankan oksigenasi yang adekuat atau mengeluarkan karbon dioksida.
Gejala Utama: Sesak napas berat, sianosis, pembengkakan vena leher, deviasi trakea, hipotensi.
2. Nyeri Akut
Definisi: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau yang digambarkan dalam istilah tersebut.
Gejala Utama: Nyeri dada.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
SDKI merupakan standar diagnosis keperawatan yang ditetapkan oleh PPNI. Diagnosa keperawatan "Gangguan Pertukaran Gas" dan "Nyeri Akut" sesuai dengan SDKI dan mencakup gejala-gejala yang Anda sampaikan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
SLKI merupakan standar luaran atau hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan. Untuk diagnosa "Gangguan Pertukaran Gas", luaran yang diharapkan adalah stabilitas ventilasi dan oksigenasi. Untuk diagnosa "Nyeri Akut", luaran yang diharapkan adalah manajemen nyeri yang efektif.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
SIKI merupakan standar intervensi atau tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan. Intervensi yang dapat dilakukan untuk "Gangguan Pertukaran Gas" antara lain pemberian oksigen, manajemen ventilasi, dan kolaborasi dengan tenaga medis. Untuk "Nyeri Akut", intervensi yang dapat dilakukan antara lain manajemen nyeri, terapi relaksasi, dan kolaborasi dengan tenaga medis.
Dengan memahami SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstandar sesuai dengan praktik keperawatan terbaik. -
Article No. 4601 | 05 Nov 2024
Klinis : Open Pneumothorax Sesak napas Suara napas menurun atau tidak ada di sisi yang terkena Tanda-tanda syok (hipotensi, takikardia) Suara perkusi redup di area yang terkena
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Pertukaran Gas berhubungan dengan Open Pneumothorax
Penjelasan:
Pasien dengan open pneumothorax mengalami gangguan pertukaran gas, di mana udara masuk ke rongga pleura melalui luka terbuka di dinding dada. Hal ini menyebabkan paru-paru pada sisi yang terkena tidak dapat mengembang secara maksimal, sehingga terjadi penurunan atau tidak adanya suara napas di sisi yang terkena. Selain itu, kondisi ini juga dapat menyebabkan tanda-tanda syok, seperti hipotensi dan takikardia, serta suara perkusi yang redup di area yang terkena.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Gangguan Pertukaran Gas: Ketidakmampuan untuk melakukan respirasi yang memadai untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan/atau mengeluarkan karbon dioksida.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Ventilasi adekuat
2. Mempertahankan status hemodinamik yang stabil
3. Tidak ditemukan komplikasi akibat gangguan pertukaran gas
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Pemantauan tanda-tanda vital
2. Pemberian oksigen sesuai kebutuhan
3. Manajemen akibat pneumothorax (seperti pemasangan torakostomi/dren untuk mengeluarkan udara dari rongga pleura)
4. Manajemen nyeri
5. Edukasi pasien dan keluarga
Sebagai perawat, saya akan segera melakukan penilaian, stabilisasi, dan tatalaksana yang tepat untuk menangani kondisi open pneumothorax pada pasien ini, serta melibatkan tim medis lainnya untuk mendapatkan penatalaksanaan yang komprehensif.