Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 4683 | 05 Nov 2024
Klinis : Anak laki-laki usia 14 bulan dirawat dengan diagnosa thalasemia β mayor. Hasil pengkajian perawat anak terlihat pucat, tampak mengantuk, lemas, oedema pada ekstrimitas. Muntah 1x berupa lendir kecoklatan, pilek, tanda-tanda vital TD: 90/70 mmHg, Nadi: 78 x/mnt, suhu 38,9 0C. Hasil pemeriksaan laboratorium Hb 5,4 mg/dL. Terapi yang diberikan IVFD NaCl 0,9% 200 cc, Tranfusi PRC 100 cc, Ranitidin 1 mg/kgBB = 3x10 mg IV, Sucralfat 5ml/8 jam PO. Apakah diagnosa yang tepat untuk kasus tersebut?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum. Saya adalah perawat yang akan memberikan penjelasan terkait diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kasus anak laki-laki usia 14 bulan yang dirawat dengan diagnosa thalasemia β mayor.
Berdasarkan hasil pengkajian, gejala yang muncul pada pasien adalah pucat, tampak mengantuk, lemas, edema pada ekstremitas, muntah 1 kali berupa lendir kecoklatan, pilek, dan hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan Hb 5,4 mg/dL.
Diagnosa Keperawatan yang tepat untuk kasus ini adalah:
1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan anemia dan kelelahan.
Definisi: Keterbatasan dalam melakukan aktivitas fisik yang diinginkan dan dibutuhkan.
2. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan nafsu makan dan muntah.
Definisi: Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
3. Gangguan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan penurunan Hb.
Definisi: Pengurangan aliran darah ke jaringan perifer yang menyebabkan ketidakmampuan jaringan untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Merupakan daftar diagnosis keperawatan yang telah disepakati oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) sebagai standar acuan dalam melakukan proses pengkajian, perumusan diagnosis, dan perencanaan keperawatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Merupakan daftar luaran keperawatan yang telah disepakati oleh PPNI sebagai standar acuan dalam menentukan hasil atau outcome yang ingin dicapai dari intervensi keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Merupakan daftar intervensi keperawatan yang telah disepakati oleh PPNI sebagai standar acuan dalam melakukan tindakan keperawatan.
Diharapkan penjelasan ini dapat membantu Anda dalam memahami diagnosa keperawatan dan standar SDKI - SLKI - SIKI untuk kasus anak laki-laki usia 14 bulan dengan thalasemia β mayor. Jika ada pertanyaan lain, silakan tanyakan. -
Article No. 4684 | 05 Nov 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan patensi jalan napas.
- Faktor yang Berhubungan: Sekresi jalan napas yang berlebih, obstruksi jalan napas.
- Gejala dan Tanda: Batuk tidak efektif, napas cuping hidung, suara napas bronkial.
2. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- Definisi: Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Faktor yang Berhubungan: Penurunan nafsu makan.
- Gejala dan Tanda: Penurunan berat badan.
3. Intoleransi Aktivitas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan.
- Faktor yang Berhubungan: Kelemahan, dispnea.
- Gejala dan Tanda: Kelelahan, sesak napas saat beraktivitas.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia) merupakan standar yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan yang dialami oleh pasien dan menjadi dasar untuk menetapkan intervensi keperawatan yang tepat.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) merupakan standar yang digunakan untuk mengevaluasi hasil atau luaran dari intervensi keperawatan yang dilakukan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) merupakan standar yang digunakan untuk menentukan tindakan keperawatan yang tepat dalam mengatasi masalah kesehatan pasien.
Penggunaan standar ini secara komprehensif akan membantu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas dan berpusat pada pasien. -
Article No. 4685 | 05 Nov 2024
Klinis : Pasien anak perempuan, usia 5 tahun, mengalami demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah. Hasil pemeriksaan menunjukkan kemungkinan campak.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi yang Anda deskripsikan, diagnosa keperawatan yang dapat ditegakkan adalah:
1. Risiko infeksi berhubungan dengan paparan virus campak
Penjelasan singkat berdasarkan SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko infeksi berhubungan dengan paparan virus campak ditandai dengan kerentanan individu terhadap masuknya patogen (virus campak) yang dapat menyebabkan sakit.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan adalah pasien bebas dari infeksi campak, yang ditandai dengan tidak adanya komplikasi dan tanda-tanda infeksi, serta pemulihan yang baik.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi pemantauan tanda-tanda vital, pemberian obat sesuai resep, manajemen demam, perawatan kulit dan mukosa, serta edukasi tentang pencegahan penyebaran infeksi.
Sebagai perawat, saya akan berkolaborasi dengan tim medis untuk memastikan penanganan yang tepat bagi pasien anak perempuan ini agar dapat pulih dengan baik dari infeksi campak. -
Article No. 4686 | 05 Nov 2024
Klinis : Resiko penurunan curah jantung
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi resiko penurunan curah jantung.
Diagnosa Keperawatan:
Resiko Penurunan Curah Jantung
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Resiko Penurunan Curah Jantung adalah kondisi di mana individu berisiko mengalami penurunan volume darah yang dipompa oleh jantung per satuan waktu, yang dapat berakibat pada gangguan perfusi jaringan.
- Karakteristik definisi: Individu memiliki faktor risiko yang dapat mengakibatkan penurunan curah jantung, seperti gangguan fungsi jantung, perubahan kontraktilitas miokard, perubahan preload atau afterload, dan lain-lain.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Individu tidak mengalami penurunan curah jantung dan tanda-tanda vital stabil.
- Indikator: Frekuensi jantung, tekanan darah, saturasi oksigen, dan output urin dalam batas normal.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Pemantauan tanda-tanda vital, manajemen cairan, pemberian oksigen, dan edukasi terkait gaya hidup yang sehat.
- Tujuan: Mencegah terjadinya penurunan curah jantung, mempertahankan curah jantung yang adekuat, dan meningkatkan kualitas hidup individu.
Dengan menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstandar untuk mengelola kondisi resiko penurunan curah jantung. -
Article No. 4687 | 05 Nov 2024
Klinis : Pasien wanita, usia 60 tahun, mengalami nyeri dada yang hebat, menjalar ke lengan kiri, disertai dengan sesak napas, mual, dan keringat dingin. EKG menunjukkan infark miokard akut. Pasien memiliki riwayat hipertensi dan diabetes melitus tipe 2.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda berikan:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut
2. Gangguan Pola Napas
3. Intoleransi Aktivitas
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Nyeri Akut
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain).
- Karakteristik Utama: Ekspresi verbal atau non-verbal nyeri, perubahan tanda-tanda vital, perubahan perilaku.
2. Gangguan Pola Napas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk bernapas dengan nyaman.
- Karakteristik Utama: Kesulitan bernapas, peningkatan usaha bernapas, napas dangkal.
3. Intoleransi Aktivitas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin.
- Karakteristik Utama: Kelelahan, kelemahan, dispnea, palpitasi, perubahan tanda-tanda vital.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Nyeri Terkontrol
2. Pola Napas Efektif
3. Toleransi Aktivitas Meningkat
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Nyeri
- Intervensi: Identifikasi karakteristik nyeri, pemberian analgesik, teknik non-farmakologis, evaluasi efektivitas intervensi.
2. Manajemen Jalan Napas
- Intervensi: Oksigenasi, posisi pasien, latihan pernapasan, suction, monitor tanda-tanda vital.
3. Peningkatan Toleransi Aktivitas
- Intervensi: Evaluasi toleransi aktivitas, pemberian latihan, manajemen energi, perawatan diri yang dibantu.
Kesimpulannya, pasien ini mengalami nyeri dada yang hebat, sesak napas, mual, dan keringat dingin, yang menunjukkan kemungkinan infark miokard akut. Intervensi keperawatan yang diperlukan meliputi manajemen nyeri, manajemen jalan napas, dan peningkatan toleransi aktivitas. -
Article No. 4688 | 05 Nov 2024
Klinis : Pasien mengatakan sesak nafas, tidak nyaman berbaring, tidak bisa tidur, abdomen perut buncit, terlihat terpasang oksigen
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi yang Anda jelaskan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Pola Napas
Penjelasan SDKI:
Ketidakefektifan Pola Napas adalah ventilasi yang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan oksigen/ventilasi. Ditandai dengan sesak napas, tidak nyaman berbaring, dan terpasang oksigen.
Penjelasan SLKI:
Perawatan yang diperlukan adalah mempertahankan jalan napas efektif, memantau pola napas, dan memfasilitasi ventilasi yang adekuat.
Penjelasan SIKI:
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah memantau status pernapasan, memberikan oksigen sesuai indikasi, dan memposisikan pasien untuk memfasilitasi ventilasi yang optimal.
2. Gangguan Pola Tidur
Penjelasan SDKI:
Gangguan Pola Tidur adalah perubahan dalam jumlah dan kualitas tidur yang mengganggu fungsi sehari-hari. Ditandai dengan pasien yang mengatakan tidak bisa tidur.
Penjelasan SLKI:
Perawatan yang diperlukan adalah memfasilitasi tidur yang adekuat, mengelola faktor-faktor yang mempengaruhi pola tidur, dan memantau pola tidur pasien.
Penjelasan SIKI:
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah mengkaji pola tidur, memberikan lingkungan yang nyaman untuk tidur, dan mengajarkan teknik relaksasi untuk memfasilitasi tidur.
3. Kelebihan Volume Cairan
Penjelasan SDKI:
Kelebihan Volume Cairan adalah akumulasi cairan yang berlebihan dalam ruang intravaskular, interstisial, dan/atau rongga tubuh. Ditandai dengan abdomen yang buncit.
Penjelasan SLKI:
Perawatan yang diperlukan adalah memantau intake dan output cairan, mengatur pemberian cairan, dan memfasilitasi pengeluaran cairan yang adekuat.
Penjelasan SIKI:
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah mengkaji status cairan, membatasi asupan cairan, dan memantau tanda-tanda kelebihan cairan.
Harap diperhatikan bahwa ini adalah penjelasan singkat berdasarkan informasi yang diberikan. Evaluasi lebih lanjut dan pemeriksaan klinis yang lebih komprehensif oleh tenaga kesehatan profesional diperlukan untuk diagnosis dan perencanaan perawatan yang lebih lengkap. -
Article No. 4689 | 05 Nov 2024
Klinis : Pasien mengatakan sesak nafas, tidak nyaman berbaring, tidak bisa tidur, pasien mengatakan mual
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Ketidakefektifan Pola Napas berhubungan dengan Gangguan Pertukaran Gas
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia):
Ketidakefektifan Pola Napas adalah ketidakmampuan untuk mempertahankan pola napas yang memadai untuk memenuhi kebutuhan oksigenasi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Pasien akan menunjukkan pola napas yang efektif, ditandai dengan frekuensi napas dalam batas normal, irama napas teratur, dan tidak ada tanda-tanda gangguan pernapasan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi pemantauan tanda-tanda vital, pemberian oksigen, latihan pernapasan, dan edukasi tentang manajemen gejala.
Secara akademis, sebagai pakar keperawatan, saya menyarankan agar pasien segera mendapatkan penanganan yang sesuai untuk mengatasi masalah pernapasan yang dialaminya. Penanganan yang tepat dan komprehensif akan membantu pasien mencapai pola napas yang efektif dan meningkatkan kenyamanannya. -
Article No. 4690 | 05 Nov 2024
Klinis : Pasien mengatakan sesak nafas, tidak nyaman berbaring, tidak bisa tidur, pasien mengatakan mual Pola nafas tidak efektif
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Pola Napas Tidak Efektif
Penjelasan:
Pola Napas Tidak Efektif adalah kondisi di mana ritme, kedalaman, atau pola pernapasan tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan oksigenasi. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti adanya kesulitan bernapas, gangguan pada sistem pernapasan, atau keletihan otot pernapasan.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Pola Napas Tidak Efektif ditandai dengan gejala seperti pernapasan dangkal, pernapasan lambat atau cepat, penggunaan otot bantu pernapasan yang berlebihan, dan ketidakmampuan untuk mempertahankan pola pernapasan yang normal.
SLKI (Standar Label Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi Pola Napas Tidak Efektif antara lain: memantau pola napas, mengatur posisi yang nyaman, memberikan oksigen, dan mengajarkan teknik relaksasi pernapasan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Tujuan utama dari intervensi keperawatan untuk Pola Napas Tidak Efektif adalah untuk mempertahankan pola pernapasan yang efektif dan mencegah komplikasi seperti hipoksemia atau gagal napas. -
Article No. 4691 | 05 Nov 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, saya adalah perawat profesional dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Berdasarkan kondisi pasien yang Anda deskripsikan, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai standar SDKI - SLKI - SIKI.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas berhubungan dengan produksi sekret yang berlebihan akibat infeksi tuberkulosis paru.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia):
Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas didefinisikan sebagai ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat mempertahankan jalan napas yang terbuka dengan indikator: frekuensi napas dalam batas normal, tidak ada retraksi dinding dada, dan tidak ada dispnea saat beraktivitas.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan adalah manajemen jalan napas, termasuk suction, pengaturan posisi, dan pemberian oksigen sesuai kebutuhan pasien. Selain itu, intervensi lain yang dapat diberikan adalah manajemen infeksi dan peningkatan nutrisi untuk mendukung proses penyembuhan.
Saya harap penjelasan ini bermanfaat bagi Anda. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk menanyakannya. Wassalamualaikum. -
Article No. 4692 | 05 Nov 2024
Klinis : DS : Pasien mengeluh nyeri pada area sacrum DO : Ada luka terbuka pada area scrum Warna kemerahan dan lebar sekitar 4cm
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Kerusakan Integritas Kulit
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko Kerusakan Integritas Kulit didefinisikan sebagai rentan terjadinya gangguan pada struktur dan fungsi kulit sebagai akibat dari faktor internal dan eksternal.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan adalah integritas kulit terjaga, tidak terjadi kerusakan kulit lebih lanjut, dan proses penyembuhan luka berjalan dengan baik.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan antara lain perawatan luka, manajemen nyeri, perawatan kulit, dan edukasi terkait pencegahan kerusakan kulit lebih lanjut.
Berdasarkan data subyektif dan objektif yang Anda berikan, yaitu pasien mengeluh nyeri pada area sacrum dan adanya luka terbuka dengan warna kemerahan serta ukuran sekitar 4 cm, maka diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Risiko Kerusakan Integritas Kulit. Perawatan yang diperlukan adalah fokus pada perawatan luka, manajemen nyeri, dan edukasi pencegahan untuk mencapai luaran yang diharapkan.