Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 4628 | 05 Nov 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, dan SIKI berdasarkan standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Pola Napas Tidak Efektif
Manifestasi: Sesak napas, suara napas bronkial
Tujuan: Pasien dapat mempertahankan pola napas yang efektif.
Intervensi:
- Pantau tanda-tanda vital
- Berikan oksigen sesuai kebutuhan
- Anjurkan tehnik pernapasan efektif
2. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Manifestasi: Kehilangan nafsu makan
Tujuan: Pasien dapat mempertahankan status nutrisi yang adekuat.
Intervensi:
- Nilai status nutrisi
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk intervensi nutrisi yang tepat
- Edukasi tentang pentingnya asupan nutrisi yang adekuat
3. Intoleransi Aktivitas
Manifestasi: Sesak napas saat aktivitas
Tujuan: Pasien dapat meningkatkan toleransi terhadap aktivitas.
Intervensi:
- Nilai tingkat aktivitas dan toleransi pasien
- Berikan latihan aktivitas yang sesuai
- Ajarkan teknik konservasi energi
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
SDKI adalah standar diagnosis yang disusun oleh PPNI untuk memandu perawat dalam menegakkan diagnosis keperawatan. Setiap diagnosa keperawatan terdiri dari label, definisi, faktor berhubungan, dan karakteristik.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
SLKI adalah standar luaran yang disusun oleh PPNI untuk menentukan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan. Luaran keperawatan mencakup status kesehatan pasien, perilaku pasien, serta proses dan sistem keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
SIKI adalah standar intervensi yang disusun oleh PPNI untuk memandu perawat dalam melakukan tindakan keperawatan. Setiap intervensi terdiri dari label, definisi, aktivitas, dan rasional.
Dengan mengacu pada SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang terstandar dan berkualitas untuk mengatasi masalah kesehatan pasien. -
Article No. 4629 | 05 Nov 2024
Klinis : Pasien anak perempuan, usia 5 tahun, mengalami demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah. Hasil pemeriksaan menunjukkan kemungkinan campak.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai perawat profesional, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat sesuai dengan SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien tersebut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Infeksi Berhubungan dengan Proses Patologis Penyakit Campak
Penjelasan:
Pasien anak perempuan usia 5 tahun mengalami gejala-gejala khas penyakit campak, seperti demam tinggi, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah. Hal ini menunjukkan adanya proses infeksi virus campak yang dapat menyebabkan komplikasi dan penyebaran virus ke orang lain jika tidak segera ditangani.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Rentan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat menimbulkan kerusakan sel dan jaringan.
- Faktor Risiko: Paparan pada agen infeksi, sistem kekebalan tubuh yang tidak adekuat, dan prosedur invasif.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Hasil yang Diharapkan: Pasien bebas dari infeksi dan komplikasi terkait infeksi.
- Indikator: Tidak ada tanda-tanda infeksi, tidak ada demam, dan tidak ada peningkatan jumlah leukosit.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Manajemen Infeksi, Edukasi Kesehatan, Perawatan Luka, Pemantauan Tanda Vital.
- Tujuan: Mencegah penyebaran infeksi, meningkatkan sistem imun, dan mencegah komplikasi.
Dengan penerapan diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi yang tepat, diharapkan pasien dapat segera pulih dari penyakit campak dan terhindar dari komplikasi yang dapat membahayakan. -
Article No. 4630 | 05 Nov 2024
Klinis : faringitis
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis faringitis, dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang mungkin terkait:
1. Kode ICD-10:
- Kode: J02.9
- Deskripsi: Faringitis, tidak spesifik
Faringitis adalah kondisi peradangan pada tenggorokan atau faring. Kode ICD-10 J02.9 mengacu pada faringitis yang tidak ditentukan secara spesifik, yang mencakup berbagai penyebab seperti infeksi virus, bakteri, atau iritasi. Pasien dengan faringitis biasanya akan mengalami gejala seperti nyeri menelan, rasa gatal di tenggorokan, dan muntah.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 97.0
- Deskripsi: Pemberian obat atau zat biologis melalui mulut
Dalam penanganan faringitis, tindakan medis yang mungkin dilakukan adalah pemberian obat atau terapi farmakologis melalui mulut, seperti antibiotik, antiinflamasi, atau analgesik untuk mengurangi gejala dan mempercepat penyembuhan. Kode ICD-9-CM 97.0 mencakup prosedur ini.
Selain itu, pemeriksaan fisik, pengambilan swab tenggorokan, dan pemeriksaan laboratorium mungkin dilakukan untuk menentukan penyebab dan rencana perawatan yang tepat bagi pasien dengan faringitis. -
Article No. 4631 | 05 Nov 2024
Klinis : klien terdiagnosa sipilis. keluhan keputihan banyak berwarna putih kadang sampai kuning. klien sedang hamil anak pertama dengan usia kehamilan 12-13 minggu
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Infeksi Berhubungan dengan Penyakit Menular Seksual (Sipilis)
Penjelasan:
Berdasarkan kondisi klien yang terdiagnosa sipilis dengan keluhan keputihan banyak berwarna putih hingga kuning, serta sedang hamil anak pertama dengan usia kehamilan 12-13 minggu, maka diagnosa keperawatan yang sesuai adalah "Risiko Infeksi Berhubungan dengan Penyakit Menular Seksual (Sipilis)".
Sipilis merupakan penyakit menular seksual yang dapat menyebabkan infeksi pada sistem reproduksi dan berbahaya bagi ibu hamil serta janin. Keputihan yang berlebihan dan berwarna abnormal (putih hingga kuning) dapat menjadi tanda adanya infeksi pada saluran reproduksi, yang dapat berisiko menular ke janin.
Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI):
- Domain: Keselamatan/Perlindungan
- Kelas: Pencegahan Infeksi
- Diagnosa: Risiko Infeksi
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
- Luaran: Tidak ada Tanda dan Gejala Infeksi
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
- Intervensi:
1. Identifikasi Faktor Risiko Infeksi
2. Edukasi Pencegahan Infeksi
3. Kolaborasi Penatalaksanaan Pengobatan
Tujuan keperawatan adalah mencegah terjadinya infeksi pada klien dan janin, serta mengelola penyakit sipilis dengan baik melalui kolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya. -
Article No. 4632 | 05 Nov 2024
Klinis : Pasien datang dengan keluhan pusing
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien dengan keluhan pusing.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Sensori Persepsi: Pusing
- Definisi: Pasien mengeluhkan sensasi berputar pada kepala atau lingkungan sekitar.
- Penyebab: Dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti dehidrasi, stres, gangguan telinga dalam, atau masalah neurologis.
Standar SDKI, SLKI, dan SIKI:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Definisi Diagnostik: Pasien mengeluhkan sensasi berputar pada kepala atau lingkungan sekitar.
- Faktor Berhubungan: Dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti dehidrasi, stres, gangguan telinga dalam, atau masalah neurologis.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang Diharapkan: Pasien dapat mengenali penyebab pusing, melaporkan penurunan frekuensi dan intensitas pusing, dan dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan aman.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan:
1. Identifikasi faktor penyebab pusing
2. Ajarkan teknik relaksasi
3. Kolaborasi untuk pemeriksaan medis dan pemberian terapi yang sesuai
4. Supervisi aktivitas sehari-hari pasien
5. Edukasi pasien dan keluarga tentang pusing dan penanganannya
Dengan menerapkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstruktur untuk menangani kondisi pusing pada pasien. -
Article No. 4633 | 05 Nov 2024
Klinis : sipilis
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang dikeluarkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi sipilis.
Diagnosa Keperawatan:
1. Integritas Kulit Terganggu
Definisi: Kerusakan atau perubahan struktur dan fungsi kulit.
Faktor yang berhubungan: Penyakit menular seksual (sipilis).
Gejala/Tanda mayor: Lesi kulit.
2. Resiko Infeksi
Definisi: Rentan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat membahayakan kesehatan.
Faktor yang berhubungan: Penyakit menular seksual (sipilis).
Gejala/Tanda mayor: Peningkatan suhu tubuh, peningkatan jumlah sel darah putih.
3. Resiko Penularan
Definisi: Rentan terhadap penyebaran agen infeksi dari satu individu ke individu lain.
Faktor yang berhubungan: Penyakit menular seksual (sipilis).
Gejala/Tanda mayor: Kontak dengan sumber infeksi.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) merupakan panduan resmi dalam menentukan diagnosis keperawatan berdasarkan gejala, tanda, dan faktor yang berhubungan. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) mendeskripsikan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) memberikan panduan tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
Dalam kasus sipilis, diagnosis keperawatan yang muncul antara lain Integritas Kulit Terganggu, Resiko Infeksi, dan Resiko Penularan. Perawat dapat memberikan intervensi keperawatan seperti perawatan luka, pemberian obat, edukasi pencegahan penularan, dan pemantauan tanda-tanda infeksi. Tujuan akhirnya adalah pemulihan integritas kulit, pencegahan infeksi, dan pencegahan penularan. -
Article No. 4634 | 05 Nov 2024
Klinis : sipilis
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat sesuai dengan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi sipilis.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Infeksi Terkait Transmisi Penyakit
Penjelasan:
- Sipilis adalah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum.
- Penyakit ini dapat ditularkan melalui kontak seksual, cairan tubuh, atau kontak langsung dengan lesi pada kulit atau mukosa.
- Risiko infeksi dapat meningkat jika individu terlibat dalam perilaku seksual berisiko atau memiliki sistem kekebalan yang lemah.
2. Gangguan Citra Tubuh Terkait Perubahan Fisik
Penjelasan:
- Sipilis dapat menyebabkan perubahan fisik seperti lesi pada kulit, mukosa, atau organisme lainnya.
- Perubahan fisik ini dapat memengaruhi persepsi individu tentang dirinya sendiri dan menimbulkan perasaan malu, rendah diri, atau takut.
- Gangguan citra tubuh dapat berdampak pada kesejahteraan psikologis dan sosial individu.
3. Risiko Komplikasi Terkait Progresi Penyakit
Penjelasan:
- Jika tidak diobati, sipilis dapat berkembang menjadi tahap-tahap yang lebih lanjut, seperti sipilis sekunder, tersier, dan neurosipilis.
- Komplikasi yang dapat terjadi termasuk kerusakan organ, gangguan neurologis, dan kematian.
- Identifikasi dan penanganan dini sangat penting untuk mencegah komplikasi yang lebih parah.
Penerapan Standar SDKI, SLKI, dan SIKI:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Diagnosa keperawatan yang dirumuskan sesuai dengan SDKI, yaitu Risiko Infeksi, Gangguan Citra Tubuh, dan Risiko Komplikasi.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Luaran keperawatan yang diharapkan sesuai dengan SLKI, seperti Pengendalian Infeksi, Peningkatan Citra Tubuh, dan Pencegahan Komplikasi.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan sesuai dengan SIKI, seperti Manajemen Infeksi, Konseling Citra Tubuh, dan Edukasi Pencegahan Komplikasi.
Dalam menerapkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan berpusat pada pasien, serta menggunakan pendekatan yang berlandaskan bukti ilmiah. -
Article No. 4635 | 05 Nov 2024
Klinis : luka pada jari
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dengan senang hati saya akan membantu Anda menemukan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis terkait kondisi luka pada jari.
1. Kode ICD-10:
- Kode: S61.X
- Deskripsi: Luka terbuka pada pergelangan tangan dan tangan
Penjelasan:
- Kode ICD-10 S61.X mencakup berbagai jenis luka terbuka pada pergelangan tangan dan tangan, termasuk luka pada jari.
- Digit X pada kode S61 dapat diganti dengan angka yang lebih spesifik, misalnya:
- S61.0 - Luka terbuka pada jempol tanpa kerusakan kuku
- S61.1 - Luka terbuka pada jari lain tanpa kerusakan kuku
- S61.2 - Luka terbuka pada jari dengan kerusakan kuku
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 86.2X
- Deskripsi: Debridemen luka pada pergelangan tangan, tangan, dan jari
Penjelasan:
- Kode ICD-9-CM 86.2X mencakup prosedur debridemen atau pembersihan luka pada pergelangan tangan, tangan, dan jari.
- Digit X pada kode 86.2 dapat diganti dengan angka yang lebih spesifik, misalnya:
- 86.21 - Debridemen luka pada pergelangan tangan dan tangan
- 86.22 - Debridemen luka pada jari tangan
Jadi, dalam kasus luka pada jari, kode ICD-10 yang sesuai adalah S61.X, dan kode ICD-9-CM prosedur yang mungkin digunakan adalah 86.2X. -
Article No. 4636 | 05 Nov 2024
Klinis : luka abses pada jari
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis untuk kondisi luka abses pada jari:
1. Kode ICD-10:
- Kode: L02.6
- Deskripsi: Abses kulit dan jaringan subkutan pada anggota gerak
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 86.04
- Deskripsi: Insisi dan drainase abses, selain abses pada rongga perut.
Penjelasan:
Berdasarkan informasi yang tersedia, kondisi luka abses pada jari dapat diklasifikasikan dengan kode ICD-10 L02.6, yang menggambarkan abses kulit dan jaringan subkutan pada anggota gerak. Kode ini mencakup berbagai jenis abses yang terjadi di tangan, jari, kaki, atau anggota gerak lainnya.
Terkait tindakan medis, prosedur yang umum dilakukan untuk menangani luka abses pada jari adalah insisi dan drainase abses, yang dapat dikodekan dengan kode ICD-9-CM 86.04. Prosedur ini melibatkan pembedahan untuk membuka dan mengeluarkan cairan atau materi purulent dari dalam abses, dengan tujuan mengurangi tekanan, mencegah penyebaran infeksi, dan memfasilitasi proses penyembuhan.
Dalam praktik klinis, dokter atau perekam medis akan mempertimbangkan hasil pemeriksaan fisik, temuan laboratorium, dan informasi klinis lainnya untuk menentukan diagnosis yang tepat dan prosedur yang sesuai untuk penanganan luka abses pada jari. -
Article No. 4637 | 05 Nov 2024
Klinis : gangguan eliminasi urine
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi gangguan eliminasi urine.
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Eliminasi Urin
Definisi:
Gangguan kemampuan untuk mengeluarkan urin secara efektif dan nyaman.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Pola Eliminasi Urin Terganggu
Definisi: Perubahan pola pengeluaran urin yang tidak efektif.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Pola Eliminasi Urin Membaik
Definisi: Kemampuan individu untuk mengeluarkan urin secara efektif dan nyaman.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Manajemen Inkontinensia Urin
Definisi: Serangkaian tindakan yang dilakukan untuk mengatasi masalah ketidakmampuan untuk menahan urin.
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Monitoring pola eliminasi urin
2. Mempertahankan keseimbangan cairan
3. Mengajarkan latihan otot dasar panggul
4. Memberikan perawatan kulit area genital
5. Meningkatkan kenyamanan dan kebersihan
Dengan penerapan standar SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat melakukan pengkajian yang komprehensif, menetapkan diagnosa keperawatan yang tepat, serta merencanakan dan melaksanakan intervensi yang sesuai untuk membantu pasien dengan gangguan eliminasi urin.