Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 4618 | 05 Nov 2024
Klinis : Seorang anak perempuan umur 4 tahundi antar orang tuanya ke UGD karena panas sudah 3 hari dan muntah-muntah . Hasil pengkajian didapatkan data : pasien tampak lemas, mukosa bibir kering, turgor kulit kurang elastis. Akral dingin, nadi 100 kali permenit, suhu tubuh 38,6°C, pernafasan 28 kali permenit, petikie pada ektremitas .Trombosit 87.000 /mm3 , Hematokrit 40 %.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan data yang diberikan, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah:
1. Defisit Volume Cairan berhubungan dengan kehilangan cairan melalui muntah-muntah dan demam, ditandai dengan mukosa bibir kering, turgor kulit kurang elastis, akral dingin, dan trombosit rendah.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Defisit Volume Cairan: kondisi di mana individu mengalami pengurangan cairan intra- dan/atau ekstraselular.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Keseimbangan Cairan
2. Hidrasi
3. Integritas Membran Mukosa
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Cairan
2. Monitoring Cairan
3. Terapi Cairan Intravena
Dengan tone = akademis, persona = pakar, dan nurse, disarankan untuk memberikan penjelasan rinci mengenai kondisi pasien, diagnosa keperawatan, serta rencana asuhan keperawatan yang komprehensif sesuai dengan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia. -
Article No. 4619 | 05 Nov 2024
Klinis : Seorang anak perempuan umur 4 tahundi antar orang tuanya ke UGD karena panas sudah 3 hari dan muntah-muntah . Hasil pengkajian didapatkan data : pasien tampak lemas, mukosa bibir kering, turgor kulit kurang elastis. Akral dingin, nadi 100 kali permenit, suhu tubuh 38,6°C, pernafasan 28 kali permenit, petikie pada ektremitas .Trombosit 87.000 /mm3 , Hematokrit 40 %.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Risiko Dehidrasi Aktual
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Penurunan cairan intravaskuler, interstisial, dan/atau intraselular yang dapat mengancam kesehatan.
- Faktor Risiko: Kehilangan cairan aktif (muntah, diare), ketidakmampuan intake cairan yang adekuat.
- Gejala dan Tanda: Turgor kulit menurun, mukosa kering, nadi cepat, akral dingin, urin sedikit, dehidrasi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Keseimbangan cairan yang adekuat, pemulihan tanda vital, pemulihan warna dan suhu ekstremitas.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Utama: Monitorasi tanda-tanda vital, status hidrasi, intake dan output cairan, serta cegah komplikasi.
- Intervensi Pendukung: Berikan cairan intravena, monitor laboratorium, kolaborasi pemberian antipiretik, dan edukasi caregiver.
Berdasarkan data yang diberikan, pasien mengalami gejala risiko dehidrasi aktual seperti lemas, mukosa kering, turgor kulit kurang elastis, akral dingin, nadi cepat, dan suhu tubuh tinggi. Sehingga diagnosa keperawatan yang tepat adalah Risiko Dehidrasi Aktual. Penatalaksanaan keperawatan akan difokuskan pada pemantauan status hidrasi, pemberian cairan intravena, serta pencegahan komplikasi. -
Article No. 4620 | 05 Nov 2024
Klinis : MODIFIKASI PELAKU
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi "Modifikasi Pelaku" dengan nada akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Modifikasi Pelaku
Definisi:
Perubahan perilaku yang disengaja oleh individu untuk mencapai tujuan tertentu.
SDKI:
- Karakteristik Definisi: Perubahan perilaku yang dilakukan secara sadar, Perubahan perilaku untuk mencapai tujuan tertentu.
- Faktor yang Berhubungan: Persepsi terhadap manfaat dari perilaku baru, Tingkat kepercayaan diri, Tingkat motivasi.
SLKI:
- Luaran yang Diharapkan: Individu mampu mendemonstrasikan perilaku baru, Individu menunjukkan peningkatan keyakinan diri, Individu menunjukkan peningkatan motivasi.
SIKI:
- Intervensi Keperawatan: Konseling Modifikasi Perilaku, Umpan Balik Perilaku, Penguatan Positif.
Penjelasan Singkat:
Diagnosa keperawatan "Modifikasi Pelaku" menggambarkan situasi di mana individu secara sengaja mengubah perilakunya untuk mencapai tujuan tertentu. Faktor-faktor yang berhubungan dengan diagnosa ini meliputi persepsi individu terhadap manfaat dari perilaku baru, tingkat kepercayaan diri, dan tingkat motivasi. Luaran yang diharapkan adalah individu mampu mendemonstrasikan perilaku baru, menunjukkan peningkatan keyakinan diri, dan peningkatan motivasi. Intervensi keperawatan yang dapat diberikan mencakup konseling modifikasi perilaku, umpan balik perilaku, dan penguatan positif. -
Article No. 4621 | 05 Nov 2024
Klinis : MODIFIKASI PERILAKU
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi modifikasi perilaku.
Diagnosa Keperawatan:
Modifikasi Perilaku
Definisi:
Modifikasi perilaku adalah upaya untuk mengubah perilaku maladaptif menjadi perilaku adaptif dengan cara mempengaruhi atau mengubah faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku tersebut.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Modifikasi Perilaku didefinisikan sebagai "Ketidakmampuan individu untuk mengubah perilaku maladaptif menjadi perilaku adaptif".
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari modifikasi perilaku adalah individu mampu menerapkan perilaku adaptif yang baru sesuai dengan kondisi yang diinginkan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk modifikasi perilaku meliputi:
1. Identifikasi perilaku maladaptif.
2. Identifikasi faktor yang mempengaruhi perilaku maladaptif.
3. Penerapan teknik modifikasi perilaku (seperti pengkondisian, penguatan positif, kontrak perilaku, dll).
4. Monitoring dan evaluasi perubahan perilaku.
Dalam praktik keperawatan, perawat berperan penting dalam membantu pasien untuk mengubah perilaku maladaptif menjadi perilaku yang lebih adaptif melalui pendekatan yang komprehensif dan kolaboratif dengan pasien dan keluarga. -
Article No. 4622 | 05 Nov 2024
Klinis : Klien mengatakan batuk berdahak
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan mempertimbangkan kondisi yang Anda paparkan, yaitu klien mengatakan batuk berdahak, maka dapat dirumuskan diagnosis keperawatan berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) sebagai berikut:
Diagnosis Keperawatan:
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Penjelasan singkat:
- SDKI: Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif adalah ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan keterbukaan jalan napas.
- SLKI: Luaran yang diharapkan dari diagnosis ini adalah Bersihan Jalan Napas Efektif, yaitu kondisi di mana individu dapat dengan efektif membersihkan sekresi saluran napas dan mempertahankan keterbukaan jalan napas.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat diberikan antara lain: Manajemen Jalan Napas, Fisioterapi Dada, Asuhan Keperawatan Pernapasan, dan Edukasi Manajemen Batuk.
Dengan tone akademis dan persona sebagai pakar/perawat, penjelasan singkat di atas dapat disampaikan dengan bahasa yang lugas dan jelas, serta memberikan pemahaman komprehensif terkait diagnosis keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi yang dapat dilakukan untuk mengatasi kondisi batuk berdahak pada klien. -
Article No. 4623 | 05 Nov 2024
Klinis : Benjolan pada leher
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan kondisi yang diberikan, yaitu Benjolan pada leher, berikut adalah kode ICD-10 dan kode ICD-9-CM procedure/tindakan medis yang sesuai:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R22.1
- Deskripsi: Benjolan lokal, leher
Penjelasan:
Kode ICD-10 R22.1 digunakan untuk menggambarkan adanya benjolan lokal atau massa pada leher. Kode ini termasuk dalam kategori "Pembengkakan, massa atau benjolan pada bagian tubuh yang tidak diklasifikasikan di tempat lain".
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 86.3
- Deskripsi: Biopsi lesi atau jaringan lunak
Penjelasan:
Jika diperlukan pemeriksaan diagnostik lebih lanjut untuk benjolan pada leher, prosedur biopsi lesi atau jaringan lunak (kode ICD-9-CM 86.3) dapat dilakukan untuk mengambil sampel jaringan untuk analisis histologis. Prosedur ini dapat membantu dalam menentukan diagnosis dan rencana penatalaksanaan yang tepat. -
Article No. 4624 | 05 Nov 2024
Klinis : Klien dengan diagnosa Moluskum kontangiosum. Keluhan bintil-bintil di kulit bertambah ke seluruh badan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) untuk kondisi klien dengan diagnosa Moluskum Kontagiosum.
Diagnosa Keperawatan:
1. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan infeksi virus Moluskum Kontagiosum.
Penjelasan:
- SDKI: Kerusakan integritas kulit didefinisikan sebagai kerusakan atau gangguan pada kulit dan membran mukosa.
- SLKI: Luaran yang diharapkan adalah kondisi kulit pasien membaik, tidak ada tanda-tanda infeksi, dan tidak ada komplikasi lebih lanjut.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah perawatan luka, pemberian obat topikal, edukasi tentang pencegahan penularan, dan pemantauan tanda-tanda infeksi.
Persona: Sebagai seorang pakar, saya dapat menjelaskan bahwa Moluskum Kontagiosum adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh virus Molluscipoxvirus. Infeksi ini menyebabkan munculnya bintil-bintil kecil, berwarna putih atau merah muda, yang dapat menyebar ke seluruh tubuh. Penanganan yang tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi dan penularan ke orang lain.
Tone: Dengan nada akademis, saya menjelaskan diagnosa keperawatan dan standar asuhan keperawatan yang sesuai untuk kondisi klien dengan Moluskum Kontagiosum. Saya menyampaikan informasi secara terstruktur dan komprehensif, sesuai dengan peran saya sebagai seorang perawat profesional. -
Article No. 4625 | 05 Nov 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi yang Anda paparkan dengan nada akademis dan persona sebagai perawat pakar.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
2. Intoleransi Aktivitas
3. Kurang Pengetahuan
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
- SDKI: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
- SLKI: Peningkatan kemampuan pasien dalam membersihkan jalan napas.
- SIKI: Tindakan keperawatan untuk mempertahankan dan meningkatkan fungsi pernapasan yang optimal dengan membantu pasien membersihkan sekresi dari saluran pernapasan.
2. Intoleransi Aktivitas
- SDKI: Ketidakmampuan untuk mentolerir aktivitas fisik karena ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.
- SLKI: Peningkatan toleransi pasien terhadap aktivitas.
- SIKI: Tindakan keperawatan untuk membantu pasien beradaptasi terhadap aktivitas dan meningkatkan toleransi aktivitas.
3. Kurang Pengetahuan
- SDKI: Kurangnya informasi kognitif yang berkaitan dengan kondisi/masalah kesehatan, perawatan kesehatan, atau pengobatan.
- SLKI: Peningkatan pengetahuan pasien tentang kondisi/masalah kesehatan, perawatan kesehatan, atau pengobatan.
- SIKI: Tindakan keperawatan untuk meningkatkan pengetahuan pasien tentang kondisi/masalah kesehatan, perawatan kesehatan, atau pengobatan.
Dengan diagnosa tersebut, perawat dapat menyusun rencana asuhan keperawatan yang tepat untuk membantu pasien mengatasi masalah kesehatan yang dialami, khususnya dalam penanganan tuberkulosis paru. -
Article No. 4626 | 05 Nov 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis awal pasien adalah tuberkulosis paru. Berikut adalah kode ICD-10 dan kode ICD-9-CM prosedur/tindakan medis yang sesuai:
1. Kode ICD-10:
- Kode: A15.0
- Deskripsi: Tuberkulosis paru, dengan pemeriksaan bakteri atau histologi positif
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 87.44
- Deskripsi: Bronkoskopi, diagnostik
Penjelasan:
Kode ICD-10 A15.0 digunakan untuk diagnosis tuberkulosis paru dengan pemeriksaan bakteri atau histologi positif. Kasus ini memenuhi kriteria ini, dengan pasien menunjukkan gejala-gejala khas tuberkulosis paru, seperti batuk berdahak, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan, serta hasil pemeriksaan menunjukkan adanya lesi di paru.
Jika diperlukan tindakan diagnostik lebih lanjut, kode ICD-9-CM 87.44 (bronkoskopi diagnostik) dapat digunakan untuk mengkodekan prosedur pemeriksaan bronkoskopi yang mungkin dilakukan untuk mengkonfirmasi diagnosis tuberkulosis paru. -
Article No. 4627 | 05 Nov 2024
Klinis : pasien mengalami BAK berlebihan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang mengalami BAK berlebihan.
Diagnosa Keperawatan:
Inkontinensia Urin
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Inkontinensia Urin adalah ketidakmampuan mengendalikan pengeluaran urin yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kelemahan otot panggul, penurunan fungsi kognitif, dan kondisi medis tertentu.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan inkontinensia urin adalah pasien dapat mengendalikan pengeluaran urin, tidak terjadi komplikasi, dan kualitas hidup pasien meningkat.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan mencakup:
1. Manajemen inkontinensia, dengan mengatur pola berkemih, latihan otot panggul, dan penggunaan bantuan peralatan jika perlu.
2. Pengelolaan faktor-faktor yang memengaruhi inkontinensia, seperti mengontrol intake cairan, mengatasi infeksi saluran kemih, dan mengevaluasi efek obat-obatan.
3. Edukasi dan konseling untuk pasien dan keluarga terkait inkontinensia dan cara penanganannya.
Sebagai seorang perawat, saya akan melakukan pengkajian komprehensif, merumuskan diagnosa keperawatan, menyusun rencana tindakan, dan mengimplementasikan intervensi yang sesuai dengan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk mengatasi masalah inkontinensia urin pada pasien.