Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 4623 | 05 Nov 2024
Klinis : Benjolan pada leher
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan kondisi yang diberikan, yaitu Benjolan pada leher, berikut adalah kode ICD-10 dan kode ICD-9-CM procedure/tindakan medis yang sesuai:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R22.1
- Deskripsi: Benjolan lokal, leher
Penjelasan:
Kode ICD-10 R22.1 digunakan untuk menggambarkan adanya benjolan lokal atau massa pada leher. Kode ini termasuk dalam kategori "Pembengkakan, massa atau benjolan pada bagian tubuh yang tidak diklasifikasikan di tempat lain".
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 86.3
- Deskripsi: Biopsi lesi atau jaringan lunak
Penjelasan:
Jika diperlukan pemeriksaan diagnostik lebih lanjut untuk benjolan pada leher, prosedur biopsi lesi atau jaringan lunak (kode ICD-9-CM 86.3) dapat dilakukan untuk mengambil sampel jaringan untuk analisis histologis. Prosedur ini dapat membantu dalam menentukan diagnosis dan rencana penatalaksanaan yang tepat. -
Article No. 4624 | 05 Nov 2024
Klinis : Klien dengan diagnosa Moluskum kontangiosum. Keluhan bintil-bintil di kulit bertambah ke seluruh badan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) untuk kondisi klien dengan diagnosa Moluskum Kontagiosum.
Diagnosa Keperawatan:
1. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan infeksi virus Moluskum Kontagiosum.
Penjelasan:
- SDKI: Kerusakan integritas kulit didefinisikan sebagai kerusakan atau gangguan pada kulit dan membran mukosa.
- SLKI: Luaran yang diharapkan adalah kondisi kulit pasien membaik, tidak ada tanda-tanda infeksi, dan tidak ada komplikasi lebih lanjut.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah perawatan luka, pemberian obat topikal, edukasi tentang pencegahan penularan, dan pemantauan tanda-tanda infeksi.
Persona: Sebagai seorang pakar, saya dapat menjelaskan bahwa Moluskum Kontagiosum adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh virus Molluscipoxvirus. Infeksi ini menyebabkan munculnya bintil-bintil kecil, berwarna putih atau merah muda, yang dapat menyebar ke seluruh tubuh. Penanganan yang tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi dan penularan ke orang lain.
Tone: Dengan nada akademis, saya menjelaskan diagnosa keperawatan dan standar asuhan keperawatan yang sesuai untuk kondisi klien dengan Moluskum Kontagiosum. Saya menyampaikan informasi secara terstruktur dan komprehensif, sesuai dengan peran saya sebagai seorang perawat profesional. -
Article No. 4625 | 05 Nov 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi yang Anda paparkan dengan nada akademis dan persona sebagai perawat pakar.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
2. Intoleransi Aktivitas
3. Kurang Pengetahuan
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
- SDKI: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
- SLKI: Peningkatan kemampuan pasien dalam membersihkan jalan napas.
- SIKI: Tindakan keperawatan untuk mempertahankan dan meningkatkan fungsi pernapasan yang optimal dengan membantu pasien membersihkan sekresi dari saluran pernapasan.
2. Intoleransi Aktivitas
- SDKI: Ketidakmampuan untuk mentolerir aktivitas fisik karena ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.
- SLKI: Peningkatan toleransi pasien terhadap aktivitas.
- SIKI: Tindakan keperawatan untuk membantu pasien beradaptasi terhadap aktivitas dan meningkatkan toleransi aktivitas.
3. Kurang Pengetahuan
- SDKI: Kurangnya informasi kognitif yang berkaitan dengan kondisi/masalah kesehatan, perawatan kesehatan, atau pengobatan.
- SLKI: Peningkatan pengetahuan pasien tentang kondisi/masalah kesehatan, perawatan kesehatan, atau pengobatan.
- SIKI: Tindakan keperawatan untuk meningkatkan pengetahuan pasien tentang kondisi/masalah kesehatan, perawatan kesehatan, atau pengobatan.
Dengan diagnosa tersebut, perawat dapat menyusun rencana asuhan keperawatan yang tepat untuk membantu pasien mengatasi masalah kesehatan yang dialami, khususnya dalam penanganan tuberkulosis paru. -
Article No. 4626 | 05 Nov 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis awal pasien adalah tuberkulosis paru. Berikut adalah kode ICD-10 dan kode ICD-9-CM prosedur/tindakan medis yang sesuai:
1. Kode ICD-10:
- Kode: A15.0
- Deskripsi: Tuberkulosis paru, dengan pemeriksaan bakteri atau histologi positif
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 87.44
- Deskripsi: Bronkoskopi, diagnostik
Penjelasan:
Kode ICD-10 A15.0 digunakan untuk diagnosis tuberkulosis paru dengan pemeriksaan bakteri atau histologi positif. Kasus ini memenuhi kriteria ini, dengan pasien menunjukkan gejala-gejala khas tuberkulosis paru, seperti batuk berdahak, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan, serta hasil pemeriksaan menunjukkan adanya lesi di paru.
Jika diperlukan tindakan diagnostik lebih lanjut, kode ICD-9-CM 87.44 (bronkoskopi diagnostik) dapat digunakan untuk mengkodekan prosedur pemeriksaan bronkoskopi yang mungkin dilakukan untuk mengkonfirmasi diagnosis tuberkulosis paru. -
Article No. 4627 | 05 Nov 2024
Klinis : pasien mengalami BAK berlebihan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang mengalami BAK berlebihan.
Diagnosa Keperawatan:
Inkontinensia Urin
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Inkontinensia Urin adalah ketidakmampuan mengendalikan pengeluaran urin yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kelemahan otot panggul, penurunan fungsi kognitif, dan kondisi medis tertentu.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan inkontinensia urin adalah pasien dapat mengendalikan pengeluaran urin, tidak terjadi komplikasi, dan kualitas hidup pasien meningkat.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan mencakup:
1. Manajemen inkontinensia, dengan mengatur pola berkemih, latihan otot panggul, dan penggunaan bantuan peralatan jika perlu.
2. Pengelolaan faktor-faktor yang memengaruhi inkontinensia, seperti mengontrol intake cairan, mengatasi infeksi saluran kemih, dan mengevaluasi efek obat-obatan.
3. Edukasi dan konseling untuk pasien dan keluarga terkait inkontinensia dan cara penanganannya.
Sebagai seorang perawat, saya akan melakukan pengkajian komprehensif, merumuskan diagnosa keperawatan, menyusun rencana tindakan, dan mengimplementasikan intervensi yang sesuai dengan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk mengatasi masalah inkontinensia urin pada pasien. -
Article No. 4628 | 05 Nov 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, dan SIKI berdasarkan standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Pola Napas Tidak Efektif
Manifestasi: Sesak napas, suara napas bronkial
Tujuan: Pasien dapat mempertahankan pola napas yang efektif.
Intervensi:
- Pantau tanda-tanda vital
- Berikan oksigen sesuai kebutuhan
- Anjurkan tehnik pernapasan efektif
2. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Manifestasi: Kehilangan nafsu makan
Tujuan: Pasien dapat mempertahankan status nutrisi yang adekuat.
Intervensi:
- Nilai status nutrisi
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk intervensi nutrisi yang tepat
- Edukasi tentang pentingnya asupan nutrisi yang adekuat
3. Intoleransi Aktivitas
Manifestasi: Sesak napas saat aktivitas
Tujuan: Pasien dapat meningkatkan toleransi terhadap aktivitas.
Intervensi:
- Nilai tingkat aktivitas dan toleransi pasien
- Berikan latihan aktivitas yang sesuai
- Ajarkan teknik konservasi energi
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
SDKI adalah standar diagnosis yang disusun oleh PPNI untuk memandu perawat dalam menegakkan diagnosis keperawatan. Setiap diagnosa keperawatan terdiri dari label, definisi, faktor berhubungan, dan karakteristik.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
SLKI adalah standar luaran yang disusun oleh PPNI untuk menentukan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan. Luaran keperawatan mencakup status kesehatan pasien, perilaku pasien, serta proses dan sistem keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
SIKI adalah standar intervensi yang disusun oleh PPNI untuk memandu perawat dalam melakukan tindakan keperawatan. Setiap intervensi terdiri dari label, definisi, aktivitas, dan rasional.
Dengan mengacu pada SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang terstandar dan berkualitas untuk mengatasi masalah kesehatan pasien. -
Article No. 4629 | 05 Nov 2024
Klinis : Pasien anak perempuan, usia 5 tahun, mengalami demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah. Hasil pemeriksaan menunjukkan kemungkinan campak.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai perawat profesional, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat sesuai dengan SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien tersebut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Infeksi Berhubungan dengan Proses Patologis Penyakit Campak
Penjelasan:
Pasien anak perempuan usia 5 tahun mengalami gejala-gejala khas penyakit campak, seperti demam tinggi, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah. Hal ini menunjukkan adanya proses infeksi virus campak yang dapat menyebabkan komplikasi dan penyebaran virus ke orang lain jika tidak segera ditangani.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Rentan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat menimbulkan kerusakan sel dan jaringan.
- Faktor Risiko: Paparan pada agen infeksi, sistem kekebalan tubuh yang tidak adekuat, dan prosedur invasif.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Hasil yang Diharapkan: Pasien bebas dari infeksi dan komplikasi terkait infeksi.
- Indikator: Tidak ada tanda-tanda infeksi, tidak ada demam, dan tidak ada peningkatan jumlah leukosit.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Manajemen Infeksi, Edukasi Kesehatan, Perawatan Luka, Pemantauan Tanda Vital.
- Tujuan: Mencegah penyebaran infeksi, meningkatkan sistem imun, dan mencegah komplikasi.
Dengan penerapan diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi yang tepat, diharapkan pasien dapat segera pulih dari penyakit campak dan terhindar dari komplikasi yang dapat membahayakan. -
Article No. 4630 | 05 Nov 2024
Klinis : faringitis
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis faringitis, dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang mungkin terkait:
1. Kode ICD-10:
- Kode: J02.9
- Deskripsi: Faringitis, tidak spesifik
Faringitis adalah kondisi peradangan pada tenggorokan atau faring. Kode ICD-10 J02.9 mengacu pada faringitis yang tidak ditentukan secara spesifik, yang mencakup berbagai penyebab seperti infeksi virus, bakteri, atau iritasi. Pasien dengan faringitis biasanya akan mengalami gejala seperti nyeri menelan, rasa gatal di tenggorokan, dan muntah.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 97.0
- Deskripsi: Pemberian obat atau zat biologis melalui mulut
Dalam penanganan faringitis, tindakan medis yang mungkin dilakukan adalah pemberian obat atau terapi farmakologis melalui mulut, seperti antibiotik, antiinflamasi, atau analgesik untuk mengurangi gejala dan mempercepat penyembuhan. Kode ICD-9-CM 97.0 mencakup prosedur ini.
Selain itu, pemeriksaan fisik, pengambilan swab tenggorokan, dan pemeriksaan laboratorium mungkin dilakukan untuk menentukan penyebab dan rencana perawatan yang tepat bagi pasien dengan faringitis. -
Article No. 4631 | 05 Nov 2024
Klinis : klien terdiagnosa sipilis. keluhan keputihan banyak berwarna putih kadang sampai kuning. klien sedang hamil anak pertama dengan usia kehamilan 12-13 minggu
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Infeksi Berhubungan dengan Penyakit Menular Seksual (Sipilis)
Penjelasan:
Berdasarkan kondisi klien yang terdiagnosa sipilis dengan keluhan keputihan banyak berwarna putih hingga kuning, serta sedang hamil anak pertama dengan usia kehamilan 12-13 minggu, maka diagnosa keperawatan yang sesuai adalah "Risiko Infeksi Berhubungan dengan Penyakit Menular Seksual (Sipilis)".
Sipilis merupakan penyakit menular seksual yang dapat menyebabkan infeksi pada sistem reproduksi dan berbahaya bagi ibu hamil serta janin. Keputihan yang berlebihan dan berwarna abnormal (putih hingga kuning) dapat menjadi tanda adanya infeksi pada saluran reproduksi, yang dapat berisiko menular ke janin.
Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI):
- Domain: Keselamatan/Perlindungan
- Kelas: Pencegahan Infeksi
- Diagnosa: Risiko Infeksi
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
- Luaran: Tidak ada Tanda dan Gejala Infeksi
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
- Intervensi:
1. Identifikasi Faktor Risiko Infeksi
2. Edukasi Pencegahan Infeksi
3. Kolaborasi Penatalaksanaan Pengobatan
Tujuan keperawatan adalah mencegah terjadinya infeksi pada klien dan janin, serta mengelola penyakit sipilis dengan baik melalui kolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya. -
Article No. 4632 | 05 Nov 2024
Klinis : Pasien datang dengan keluhan pusing
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien dengan keluhan pusing.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Sensori Persepsi: Pusing
- Definisi: Pasien mengeluhkan sensasi berputar pada kepala atau lingkungan sekitar.
- Penyebab: Dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti dehidrasi, stres, gangguan telinga dalam, atau masalah neurologis.
Standar SDKI, SLKI, dan SIKI:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Definisi Diagnostik: Pasien mengeluhkan sensasi berputar pada kepala atau lingkungan sekitar.
- Faktor Berhubungan: Dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti dehidrasi, stres, gangguan telinga dalam, atau masalah neurologis.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang Diharapkan: Pasien dapat mengenali penyebab pusing, melaporkan penurunan frekuensi dan intensitas pusing, dan dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan aman.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan:
1. Identifikasi faktor penyebab pusing
2. Ajarkan teknik relaksasi
3. Kolaborasi untuk pemeriksaan medis dan pemberian terapi yang sesuai
4. Supervisi aktivitas sehari-hari pasien
5. Edukasi pasien dan keluarga tentang pusing dan penanganannya
Dengan menerapkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstruktur untuk menangani kondisi pusing pada pasien.