Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 4612 | 05 Nov 2024
Klinis : Pasien anak perempuan, usia 5 tahun, mengalami demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah. Hasil pemeriksaan menunjukkan kemungkinan campak.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan berdasarkan kondisi pasien:
1. Risiko Infeksi Akut (SIKI: Risiko Infeksi)
Penjelasan: Pasien mengalami demam tinggi, ruam merah, bintik Koplik, dan batuk kering, yang merupakan gejala umum dari penyakit campak. Hal ini menunjukkan adanya risiko infeksi akut yang perlu dikelola dengan tepat.
2. Gangguan Pola Tidur (SIKI: Gangguan Pola Tidur)
Penjelasan: Demam tinggi yang dialami pasien dapat menyebabkan gangguan pola tidur dan istirahat yang adekuat. Hal ini perlu dipantau dan ditangani untuk mendukung proses pemulihan.
3. Gangguan Integritas Kulit (SIKI: Kerusakan Integritas Kulit)
Penjelasan: Ruam merah di kulit pasien menunjukkan adanya gangguan integritas kulit yang perlu dikelola untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Rencana Keperawatan (SLKI):
1. Manajemen Infeksi
- Pemantauan tanda-tanda vital secara teratur
- Pemberian obat-obatan sesuai indikasi medis
- Edukasi kepada pasien dan keluarga tentang pencegahan penyebaran infeksi
2. Manajemen Tidur
- Identifikasi faktor-faktor yang mengganggu tidur
- Upaya untuk memfasilitasi tidur yang adekuat (lingkungan tenang, pengaturan suhu, dll.)
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk penanganan gejala yang mengganggu tidur
3. Perawatan Kulit
- Pemantauan integritas kulit secara teratur
- Pemberian perawatan kulit sesuai kondisi (misalnya pengompres, pelembab, dll.)
- Edukasi kepada pasien dan keluarga tentang perawatan kulit yang tepat
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen Infeksi
- Pemantauan Tanda Vital
- Pemberian Obat-obatan
- Edukasi Pencegahan Infeksi
2. Manajemen Tidur
- Pengaturan Lingkungan Tidur
- Fasilitasi Tidur
- Kolaborasi Penanganan Gejala
3. Perawatan Kulit
- Pemantauan Kulit
- Perawatan Kulit
- Edukasi Perawatan Kulit
Dengan pendekatan ini, diharapkan perawat dapat mengelola kondisi pasien secara komprehensif dan memberikan perawatan yang sesuai dengan standar praktik keperawatan di Indonesia. -
Article No. 4613 | 05 Nov 2024
Klinis : Gangguan kemampuan untuk menejemen pengobatan (10022635) intervensi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Kemampuan Memengelola Pengobatan (10022635)
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Gangguan Kemampuan Memengelola Pengobatan adalah ketidakmampuan individu untuk melakukan tindakan yang tepat dalam memperoleh, menggunakan, dan memonitor pengobatan yang diresepkan secara efektif.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Setelah mendapatkan intervensi keperawatan, pasien akan menunjukkan peningkatan kemampuan dalam memengelola pengobatan yang diresepkan, seperti mampu memperoleh, menggunakan, dan memonitor pengobatan secara efektif.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat diberikan untuk mengatasi Gangguan Kemampuan Memengelola Pengobatan antara lain:
1. Asesmen kemampuan pasien dalam memengelola pengobatan
2. Edukasi tentang pengobatan yang diresepkan, seperti cara penggunaan, waktu, dosis, dan efek samping
3. Monitoring kepatuhan pasien dalam menggunakan pengobatan
4. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain, seperti dokter dan apoteker, untuk memastikan pengobatan yang diberikan sesuai
5. Pemberian bantuan atau alat bantu untuk memengelola pengobatan, seperti pengatur dosis obat atau aplikasi pengingat.
Dengan intervensi keperawatan yang tepat, diharapkan pasien dapat meningkatkan kemampuannya dalam memengelola pengobatan yang diresepkan, sehingga dapat mencapai hasil yang optimal dalam proses penyembuhannya. -
Article No. 4614 | 05 Nov 2024
Klinis : Gangguan kemampuan untuk menejemen pengobatan (10022635) implementasi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI Standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi "Gangguan kemampuan untuk manajemen pengobatan (10022635)":
Diagnosa Keperawatan:
Manajemen Pengobatan Tidak Efektif
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Ketidakmampuan untuk mengatur atau mengkoordinasikan regimen pengobatan yang telah ditentukan.
- Karakteristik Definisi: Ketidakpatuhan pengobatan, Ketidakmampuan mengatur pengobatan, Kurangnya pengetahuan tentang pengobatan.
- Faktor Berhubungan: Kompleksitas regimen pengobatan, Keterbatasan fisik, Keterbatasan kognitif, Kurangnya dukungan sosial.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pasien mampu melakukan manajemen pengobatan secara efektif.
- Kriteria Hasil: Pasien menunjukkan kepatuhan terhadap regimen pengobatan, Pasien mampu mengatur pengobatannya sendiri, Pasien memiliki pengetahuan yang memadai tentang pengobatan.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan:
a. Assess: Menilai pemahaman pasien tentang pengobatan, Menilai kemampuan pasien dalam mengelola pengobatan.
b. Teach: Mengajarkan pasien tentang manajemen pengobatan, Memberikan edukasi tentang pentingnya kepatuhan pengobatan.
c. Assist: Membantu pasien dalam mengatur jadwal pengobatan, Membantu pasien dalam menyimpan dan mengakses obat-obatan.
d. Monitor: Memantau penggunaan obat-obatan oleh pasien, Memantau efek samping pengobatan.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat berperan sebagai seorang pakar yang memfasilitasi pasien untuk mencapai kemampuan manajemen pengobatan yang efektif. -
Article No. 4616 | 05 Nov 2024
Klinis : Kurangnya pengetahuan tentang penyakit (10021994) intervensi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan: Kurangnya Pengetahuan Tentang Penyakit
Berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), diagnosa keperawatan untuk kondisi "Kurangnya Pengetahuan Tentang Penyakit (10021994)" adalah sebagai berikut:
Definisi: Keterbatasan informasi kognitif yang berkaitan dengan kondisi kesehatan tertentu.
Faktor yang Berhubungan:
1. Keterbatasan proses pembelajaran
2. Kurangnya eksposur terhadap informasi
3. Gangguan kognitif
Karakteristik Umum:
1. Klien/keluarga menyatakan keterbatasan pengetahuan tentang kondisi kesehatan
2. Klien/keluarga menunjukkan pemahaman yang tidak akurat tentang kondisi kesehatan
3. Klien/keluarga menunjukkan perilaku yang tidak sesuai dengan manajemen kondisi kesehatan
Intervensi Keperawatan:
Sesuai dengan Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI), intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi "Kurangnya Pengetahuan Tentang Penyakit" antara lain:
1. Edukasi Kesehatan
2. Bimbingan/Konseling
3. Manajemen Informasi Kesehatan
4. Peningkatan Pemahaman
5. Fasilitasi Pembelajaran
Tujuan dari intervensi-intervensi tersebut adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman klien/keluarga tentang kondisi kesehatan yang dialaminya, sehingga dapat meningkatkan partisipasi dan kepatuhan dalam pengelolaan kondisi tersebut. -
Article No. 4617 | 05 Nov 2024
Klinis : Seorang anak perempuan umur 4 tahundi antar orang tuanya ke UGD karena panas sudah 3 hari dan muntah-muntah . Hasil pengkajian didapatkan data : pasien tampak lemas, mukosa bibir kering, turgor kulit kurang elastis. Akral dingin, nadi 100 kali permenit, suhu tubuh 38,6°C, pernafasan 28 kali permenit, petikie pada ektremitas .Trombosit 87.000 /mm3 , Hematokrit 40 %.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan kondisi yang dideskripsikan, diagnosis yang sesuai adalah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: A09
- Deskripsi: Diare dan gastroenteritis karena infeksi yang diduga infeksius.
Penjelasan:
Pasien mengalami gejala-gejala yang menunjukkan dehidrasi akibat diare dan muntah-muntah yang berlangsung selama 3 hari. Hasil pemeriksaan fisik seperti lemas, mukosa kering, turgor kulit kurang elastis, akral dingin, nadi cepat, serta adanya petekia pada ekstremitas mendukung diagnosis gastroenteritis infeksius. Trombositopenia (87.000/mm³) dan hematokrit yang tinggi (40%) juga sesuai dengan kondisi dehidrasi akibat kehilangan cairan dan elektrolit.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 89.29
- Deskripsi: Transfusi cairan intravena.
Penjelasan:
Kondisi pasien yang mengalami dehidrasi dan ketidakseimbangan cairan dan elektrolit membutuhkan pemberian cairan intravena sebagai bagian dari manajemen penanganan awal. Tindakan ini sesuai dengan kode ICD-9-CM 89.29 untuk transfusi cairan intravena.
Secara keseluruhan, manajemen pasien ini akan fokus pada pemberian cairan dan elektrolit, serta penatalaksanaan gejala-gejala dehidrasi akibat diare dan muntah-muntah yang disebabkan oleh infeksi gastrointestinal. -
Article No. 4618 | 05 Nov 2024
Klinis : Seorang anak perempuan umur 4 tahundi antar orang tuanya ke UGD karena panas sudah 3 hari dan muntah-muntah . Hasil pengkajian didapatkan data : pasien tampak lemas, mukosa bibir kering, turgor kulit kurang elastis. Akral dingin, nadi 100 kali permenit, suhu tubuh 38,6°C, pernafasan 28 kali permenit, petikie pada ektremitas .Trombosit 87.000 /mm3 , Hematokrit 40 %.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan data yang diberikan, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah:
1. Defisit Volume Cairan berhubungan dengan kehilangan cairan melalui muntah-muntah dan demam, ditandai dengan mukosa bibir kering, turgor kulit kurang elastis, akral dingin, dan trombosit rendah.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Defisit Volume Cairan: kondisi di mana individu mengalami pengurangan cairan intra- dan/atau ekstraselular.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Keseimbangan Cairan
2. Hidrasi
3. Integritas Membran Mukosa
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Cairan
2. Monitoring Cairan
3. Terapi Cairan Intravena
Dengan tone = akademis, persona = pakar, dan nurse, disarankan untuk memberikan penjelasan rinci mengenai kondisi pasien, diagnosa keperawatan, serta rencana asuhan keperawatan yang komprehensif sesuai dengan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia. -
Article No. 4619 | 05 Nov 2024
Klinis : Seorang anak perempuan umur 4 tahundi antar orang tuanya ke UGD karena panas sudah 3 hari dan muntah-muntah . Hasil pengkajian didapatkan data : pasien tampak lemas, mukosa bibir kering, turgor kulit kurang elastis. Akral dingin, nadi 100 kali permenit, suhu tubuh 38,6°C, pernafasan 28 kali permenit, petikie pada ektremitas .Trombosit 87.000 /mm3 , Hematokrit 40 %.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Risiko Dehidrasi Aktual
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Penurunan cairan intravaskuler, interstisial, dan/atau intraselular yang dapat mengancam kesehatan.
- Faktor Risiko: Kehilangan cairan aktif (muntah, diare), ketidakmampuan intake cairan yang adekuat.
- Gejala dan Tanda: Turgor kulit menurun, mukosa kering, nadi cepat, akral dingin, urin sedikit, dehidrasi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Keseimbangan cairan yang adekuat, pemulihan tanda vital, pemulihan warna dan suhu ekstremitas.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Utama: Monitorasi tanda-tanda vital, status hidrasi, intake dan output cairan, serta cegah komplikasi.
- Intervensi Pendukung: Berikan cairan intravena, monitor laboratorium, kolaborasi pemberian antipiretik, dan edukasi caregiver.
Berdasarkan data yang diberikan, pasien mengalami gejala risiko dehidrasi aktual seperti lemas, mukosa kering, turgor kulit kurang elastis, akral dingin, nadi cepat, dan suhu tubuh tinggi. Sehingga diagnosa keperawatan yang tepat adalah Risiko Dehidrasi Aktual. Penatalaksanaan keperawatan akan difokuskan pada pemantauan status hidrasi, pemberian cairan intravena, serta pencegahan komplikasi. -
Article No. 4620 | 05 Nov 2024
Klinis : MODIFIKASI PELAKU
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi "Modifikasi Pelaku" dengan nada akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Modifikasi Pelaku
Definisi:
Perubahan perilaku yang disengaja oleh individu untuk mencapai tujuan tertentu.
SDKI:
- Karakteristik Definisi: Perubahan perilaku yang dilakukan secara sadar, Perubahan perilaku untuk mencapai tujuan tertentu.
- Faktor yang Berhubungan: Persepsi terhadap manfaat dari perilaku baru, Tingkat kepercayaan diri, Tingkat motivasi.
SLKI:
- Luaran yang Diharapkan: Individu mampu mendemonstrasikan perilaku baru, Individu menunjukkan peningkatan keyakinan diri, Individu menunjukkan peningkatan motivasi.
SIKI:
- Intervensi Keperawatan: Konseling Modifikasi Perilaku, Umpan Balik Perilaku, Penguatan Positif.
Penjelasan Singkat:
Diagnosa keperawatan "Modifikasi Pelaku" menggambarkan situasi di mana individu secara sengaja mengubah perilakunya untuk mencapai tujuan tertentu. Faktor-faktor yang berhubungan dengan diagnosa ini meliputi persepsi individu terhadap manfaat dari perilaku baru, tingkat kepercayaan diri, dan tingkat motivasi. Luaran yang diharapkan adalah individu mampu mendemonstrasikan perilaku baru, menunjukkan peningkatan keyakinan diri, dan peningkatan motivasi. Intervensi keperawatan yang dapat diberikan mencakup konseling modifikasi perilaku, umpan balik perilaku, dan penguatan positif. -
Article No. 4621 | 05 Nov 2024
Klinis : MODIFIKASI PERILAKU
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi modifikasi perilaku.
Diagnosa Keperawatan:
Modifikasi Perilaku
Definisi:
Modifikasi perilaku adalah upaya untuk mengubah perilaku maladaptif menjadi perilaku adaptif dengan cara mempengaruhi atau mengubah faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku tersebut.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Modifikasi Perilaku didefinisikan sebagai "Ketidakmampuan individu untuk mengubah perilaku maladaptif menjadi perilaku adaptif".
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari modifikasi perilaku adalah individu mampu menerapkan perilaku adaptif yang baru sesuai dengan kondisi yang diinginkan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk modifikasi perilaku meliputi:
1. Identifikasi perilaku maladaptif.
2. Identifikasi faktor yang mempengaruhi perilaku maladaptif.
3. Penerapan teknik modifikasi perilaku (seperti pengkondisian, penguatan positif, kontrak perilaku, dll).
4. Monitoring dan evaluasi perubahan perilaku.
Dalam praktik keperawatan, perawat berperan penting dalam membantu pasien untuk mengubah perilaku maladaptif menjadi perilaku yang lebih adaptif melalui pendekatan yang komprehensif dan kolaboratif dengan pasien dan keluarga. -
Article No. 4622 | 05 Nov 2024
Klinis : Klien mengatakan batuk berdahak
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan mempertimbangkan kondisi yang Anda paparkan, yaitu klien mengatakan batuk berdahak, maka dapat dirumuskan diagnosis keperawatan berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) sebagai berikut:
Diagnosis Keperawatan:
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Penjelasan singkat:
- SDKI: Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif adalah ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan keterbukaan jalan napas.
- SLKI: Luaran yang diharapkan dari diagnosis ini adalah Bersihan Jalan Napas Efektif, yaitu kondisi di mana individu dapat dengan efektif membersihkan sekresi saluran napas dan mempertahankan keterbukaan jalan napas.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat diberikan antara lain: Manajemen Jalan Napas, Fisioterapi Dada, Asuhan Keperawatan Pernapasan, dan Edukasi Manajemen Batuk.
Dengan tone akademis dan persona sebagai pakar/perawat, penjelasan singkat di atas dapat disampaikan dengan bahasa yang lugas dan jelas, serta memberikan pemahaman komprehensif terkait diagnosis keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi yang dapat dilakukan untuk mengatasi kondisi batuk berdahak pada klien.