Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 6667 | 21 Nov 2024
Klinis : Hematuria Terpasang kateter urine threeway, irigasi kandung kemih dengan ecosol 1000ml/2jam Urine bewarna merah gelap (1300ml) Drain Ngt Luka operasi Klo mring kluar cairan dari mulut dan hidung Hipoalbumin Hasil Lab 11/11/2024 Hb : 8,6 g/dL Trombosit : 21, 10^3/Ul Hematokrit : 25,8 % Leukosit :
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda deskripsikan:
Diagnosa Keperawatan:
1. Kerusakan Integritas Kulit berhubungan dengan Perdarahan
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Kerusakan pada kulit dan/atau membran mukosa.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Integritas Kulit, yaitu kondisi utuh dan normal dari kulit dan membran mukosa.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Perawatan Luka, yaitu tindakan untuk memelihara dan memperbaiki kerusakan pada kulit dan/atau membran mukosa.
2. Penurunan Volume Cairan berhubungan dengan Perdarahan
Penjelasan:
SDKI: Pengurangan jumlah cairan dalam tubuh.
SLKI: Volume Cairan, yaitu jumlah cairan dalam tubuh yang sesuai kebutuhan.
SIKI: Manajemen Cairan, yaitu tindakan untuk mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh.
3. Risiko Infeksi berhubungan dengan Terpasang Kateter Urin, Irigasi Kandung Kemih, dan Luka Operasi
Penjelasan:
SDKI: Peningkatan risiko terpapar patogen.
SLKI: Bebas Infeksi, yaitu kondisi bebas dari infeksi.
SIKI: Pencegahan Infeksi, yaitu tindakan untuk mencegah terjadinya infeksi.
4. Penurunan Curah Jantung berhubungan dengan Anemia dan Hipoalbumin
Penjelasan:
SDKI: Penurunan volume darah yang dipompa oleh jantung.
SLKI: Perfusi Jaringan, yaitu aliran darah yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi jaringan.
SIKI: Manajemen Perfusi, yaitu tindakan untuk mengatur aliran darah yang adekuat ke jaringan.
Tone: Akademis
Persona: Pakar/Perawat -
Article No. 6668 | 21 Nov 2024
Klinis : pasien hamil kedua umur kehamilan 35 minggu riwayat sc di kehamilan pertama mengeluh kenceng kenceng dan keluar lendir darah dari jalan lahir
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Persalinan Prematur
Penjelasan: Pasien hamil kedua dengan usia kehamilan 35 minggu dan riwayat sectio caesarea (SC) pada kehamilan pertama. Keluhan kenceng-kenceng dan keluarnya lendir darah dari jalan lahir dapat menjadi tanda awal persalinan prematur, sehingga pasien berisiko mengalami persalinan sebelum usia kehamilan 37 minggu.
Standart Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
- Definisi: Keadaan di mana ibu hamil memiliki kemungkinan melahirkan bayi sebelum usia kehamilan 37 minggu.
- Faktor Risiko: Riwayat persalinan prematur, infeksi intrauterine, penyakit kronis, dan faktor psikososial.
- Gejala dan Tanda: Kontraksi uterus yang teratur, perubahan serviks, dan keluarnya cairan atau lendir dari jalan lahir.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
- Risiko Persalinan Prematur: Tingkat risiko persalinan prematur menurun.
- Persiapan Persalinan: Ibu hamil menunjukkan kesiapan menghadapi persalinan.
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
- Manajemen Risiko Persalinan Prematur
- Edukasi Persiapan Persalinan
2. Nyeri Akut
Penjelasan: Pasien mengeluh kenceng-kenceng yang dapat disebabkan oleh kontraksi uterus yang merupakan tanda awal persalinan. Nyeri ini dapat menjadi nyeri akut.
SDKI:
- Definisi: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
- Faktor Risiko: Kontraksi uterus.
- Gejala dan Tanda: Keluhan nyeri, peningkatan tanda-tanda vital.
SLKI:
- Tingkat Nyeri: Tingkat nyeri menurun.
- Manajemen Nyeri: Pasien mampu melakukan manajemen nyeri.
SIKI:
- Manajemen Nyeri
- Relaksasi
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat harus memperhatikan kondisi pasien secara holistik, melakukan pengkajian komprehensif, dan menyusun rencana asuhan keperawatan yang sesuai dengan standar praktik keperawatan di Indonesia. -
Article No. 6669 | 21 Nov 2024
Klinis : Seorang pasien pria mengalami tumor regio maxilla
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Integritas Jaringan Mukosa
Definisi: Kerusakan membran mukosa, termasuk mukosa oral, akibat proses penyakit atau trauma.
Faktor yang Berhubungan: Tumor regio maxilla
2. Gangguan Citra Tubuh
Definisi: Gangguan persepsi dan perasaan tentang ukuran, bentuk, atau penampilan tubuh.
Faktor yang Berhubungan: Tumor regio maxilla
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
SDKI merupakan acuan baku dalam menentukan diagnosis keperawatan yang disusun oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Diagnosis keperawatan yang dirumuskan berdasarkan pola respons manusia terhadap masalah kesehatan aktual atau potensial.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
SLKI merupakan acuan baku dalam menentukan luaran keperawatan yang disusun oleh PPNI. Luaran keperawatan menggambarkan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan yang diberikan kepada pasien.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
SIKI merupakan acuan baku dalam menentukan intervensi keperawatan yang disusun oleh PPNI. Intervensi keperawatan merupakan tindakan mandiri perawat untuk membantu pasien mencapai luaran yang diharapkan.
Dalam kasus ini, diagnosis keperawatan yang mungkin muncul adalah Gangguan Integritas Jaringan Mukosa dan Gangguan Citra Tubuh. Perawat dapat menggunakan SDKI, SLKI, dan SIKI sebagai panduan dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan berpusat pada pasien. -
Article No. 6670 | 21 Nov 2024
Klinis : HIPERTERMIA
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) untuk kondisi Hipertermia.
Diagnosa Keperawatan:
Hipertermia: Peningkatan suhu tubuh di atas normal yang disebabkan oleh gangguan mekanisme pengaturan suhu tubuh.
SDKI:
1. Hipertermia
- Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas normal yang disebabkan oleh gangguan mekanisme pengaturan suhu tubuh.
- Faktor-faktor yang berkontribusi: Infeksi, dehidrasi, gangguan sistem saraf pusat, obat-obatan, lingkungan yang panas.
- Gejala dan tanda: Peningkatan suhu tubuh, kulit kemerahan, berkeringat, dapat disertai menggigil.
SLKI:
1. Suhu tubuh dalam batas normal
- Definisi: Suhu tubuh berada dalam rentang normal (36,5-37,5°C).
- Kriteria hasil: Suhu tubuh dalam batas normal, tidak ada tanda-tanda hipertermia.
SIKI:
1. Manajemen hipertermia
- Definisi: Tindakan keperawatan untuk menurunkan suhu tubuh yang meningkat di atas normal.
- Tujuan: Mempertahankan suhu tubuh dalam batas normal.
- Aktivitas keperawatan:
- Menilai suhu tubuh secara berkala.
- Memberikan cairan dan elektrolit sesuai kebutuhan.
- Mengompres hangat atau dingin untuk menurunkan suhu.
- Mengatur lingkungan yang sejuk.
- Pemberian obat penurun demam jika diperlukan.
Sebagai seorang perawat, saya akan menerapkan standar-standar tersebut untuk memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan berkualitas bagi pasien dengan kondisi hipertermia. -
Article No. 6671 | 21 Nov 2024
Klinis : OTEK HIPERTERMIA
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi OTEK HIPERTERMIA:
Diagnosa Keperawatan:
Hipertermia
Penjelasan singkat berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Hipertermia adalah peningkatan suhu tubuh di atas rentang normal, yang disebabkan oleh gangguan mekanisme pengaturan suhu tubuh.
Berdasarkan SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan hipertermia adalah pasien menunjukkan suhu tubuh dalam rentang normal, tanda-tanda vital stabil, dan tidak terdapat komplikasi.
Berdasarkan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi hipertermia meliputi pemantauan suhu tubuh, manajemen lingkungan (suhu, kelembapan, dan ventilasi), pemberian cairan dan elektrolit, serta penggunaan terapi fisik (kompres hangat/dingin, penurun panas).
Sebagai seorang perawat, saya akan melakukan penilaian komprehensif terhadap pasien dengan hipertermia, memantau tanda-tanda vital secara berkala, dan melaksanakan intervensi keperawatan yang sesuai untuk mengembalikan suhu tubuh pasien ke dalam rentang normal, serta mencegah terjadinya komplikasi. Hal ini bertujuan untuk menjamin keselamatan dan kesejahteraan pasien. -
Article No. 6672 | 21 Nov 2024
Klinis : intervensi HIPERTERMIA
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi intervensi HIPERTERMIA.
Diagnosa Keperawatan:
Hipertermia
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Hipertermia didefinisikan sebagai peningkatan suhu tubuh di atas rentang normal akibat gangguan mekanisme pengaturan suhu tubuh. Kondisi ini dapat disebabkan oleh infeksi, dehidrasi, paparan lingkungan yang panas, atau faktor lainnya.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari intervensi hipertermia adalah pasien dapat menunjukkan tanda-tanda vital yang stabil, suhu tubuh dalam rentang normal, tidak ada tanda-tanda infeksi, dan pasien merasa nyaman.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi hipertermia meliputi:
1. Memantau tanda-tanda vital secara berkala
2. Memberikan cairan intravena atau oral untuk rehidrasi
3. Menurunkan suhu tubuh dengan kompres dingin atau alat pendingin
4. Mengatur lingkungan yang sejuk dan nyaman
5. Memberikan obat antipiretik sesuai indikasi
6. Mengidentifikasi dan mengatasi penyebab hipertermia
7. Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang penanganan hipertermia
Sebagai perawat profesional, saya akan menggunakan pendekatan yang komprehensif dan berpusat pada pasien untuk menangani kondisi hipertermia. Tujuannya adalah untuk mengembalikan suhu tubuh pasien ke dalam rentang normal, mencegah komplikasi, dan meningkatkan kenyamanan pasien. -
Article No. 6673 | 21 Nov 2024
Klinis : Wajah dan mata bengkak, kulit kemerahanan, bibir bergetar, anak sering mengucek mata
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi yang Anda deskripsikan, diagnosa keperawatan yang dapat ditetapkan berdasarkan standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia adalah:
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Ketidakseimbangan Cairan
Definisi: Keadaan di mana individu berisiko mengalami kelebihan atau kekurangan cairan, elektrolit, dan asam-basa yang dapat mengganggu kesehatan.
Penjelasan Singkat:
- SDKI: Tanda-tanda yang muncul pada pasien, seperti wajah dan mata bengkak, kulit kemerahan, dan bibir bergetar, dapat mengindikasikan adanya risiko ketidakseimbangan cairan.
- SLKI: Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat mempertahankan keseimbangan cairan, elektrolit, dan asam-basa yang sesuai dengan kebutuhan fisiologis.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain pemantauan tanda-tanda vital, intake-output cairan, dan pemberian edukasi terkait manajemen cairan.
Dengan tone akademis dan persona pakar/perawat, penjelasan ini disampaikan secara rinci dan terstruktur berdasarkan standar asuhan keperawatan yang berlaku di Indonesia. -
Article No. 6674 | 21 Nov 2024
Klinis : Wajah dan mata bengkak, kulit kemerahanan, bibir bergetar, anak sering mengucek mata
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Perfusi Jaringan Perifer (SDKI: Gangguan Perfusi Jaringan Perifer)
- Penjelasan singkat: Kondisi ini ditandai dengan adanya pembengkakan pada wajah dan mata, serta kulit yang memerah, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti alergi, infeksi, atau gangguan sirkulasi. Hal ini dapat menyebabkan penurunan suplai darah dan oksigen ke jaringan perifer.
2. Gejala Mata (SDKI: Gejala Mata)
- Penjelasan singkat: Anak sering mengucek mata dapat merupakan tanda adanya iritasi atau inflamasi pada mata, seperti konjungtivitis atau reaksi alergi. Kondisi ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan gangguan pada fungsi normal mata.
3. Cemas (SDKI: Cemas)
- Penjelasan singkat: Kondisi yang ditandai dengan bibir bergetar dapat menunjukkan adanya kecemasan atau kekhawatiran pada anak. Kecemasan dapat memengaruhi kondisi fisik dan mental anak, serta dapat berdampak pada proses penyembuhan.
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) merupakan acuan yang digunakan oleh perawat Indonesia dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan berkualitas. Ketiga standar ini disusun dan diterbitkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) sebagai organisasi profesi perawat di Indonesia. -
Article No. 6675 | 21 Nov 2024
Klinis : Wajah dan mata bengkak, kulit kemerahanan, bibir bergetar, anak sering mengucek mata
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Integritas Kulit berhubungan dengan reaksi alergi
Penjelasan:
- Gejala yang disampaikan, seperti wajah dan mata bengkak, kulit kemerahan, dan bibir bergetar, menunjukkan adanya reaksi alergi pada kulit dan mukosa.
- Reaksi alergi dapat menyebabkan gangguan pada integritas kulit, yaitu kerusakan pada struktur dan fungsi kulit.
- Hal ini tercakup dalam Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) dengan judul "Gangguan Integritas Kulit".
2. Gangguan Sensori Persepsi (Penglihatan) berhubungan dengan reaksi alergi
Penjelasan:
- Gejala anak sering mengucek mata dapat menunjukkan adanya gangguan sensori pada indera penglihatan.
- Reaksi alergi yang terjadi dapat menyebabkan iritasi pada mata dan mengganggu fungsi penglihatan.
- Hal ini tercakup dalam Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) dengan judul "Gangguan Sensori Persepsi (Penglihatan)".
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang terkait dengan diagnosa keperawatan di atas antara lain:
SLKI:
- Integritas Kulit
- Penglihatan
SIKI:
- Perawatan Luka
- Manajemen Alergi
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat perlu melakukan pengkajian yang komprehensif, menetapkan diagnosa keperawatan yang sesuai, merencanakan intervensi yang tepat, serta melakukan evaluasi yang berkelanjutan untuk memastikan tercapainya hasil yang optimal bagi klien. -
Article No. 6676 | 21 Nov 2024
Klinis : PANAS TINGGI TIDAK KUNJUNG TURUN
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) untuk kondisi "Panas Tinggi Tidak Kunjung Turun".
Diagnosa Keperawatan:
Suhu Tubuh Tinggi Tidak Terkontrol
Penjelasan:
Kondisi ini menggambarkan adanya peningkatan suhu tubuh di atas normal yang tidak kunjung turun, mengindikasikan adanya gangguan pada sistem regulasi suhu tubuh. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi, inflamasi, atau kondisi medis lainnya.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas normal yang tidak terkontrol.
Karakteristik Definisi: Suhu tubuh di atas 38°C, peningkatan laju pernapasan, peningkatan denyut nadi, kulit merah dan panas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan:
1. Suhu tubuh dalam batas normal
2. Tanda-tanda vital stabil
3. Tidak ada tanda-tanda infeksi
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi Keperawatan:
1. Pemantauan suhu tubuh secara berkala
2. Pemberian kompres hangat/dingin untuk menurunkan suhu
3. Pemberian obat penurun demam sesuai instruksi medis
4. Identifikasi dan penanganan penyebab panas tinggi
5. Peningkatan asupan cairan
6. Edukasi pasien dan keluarga tentang penatalaksanaan panas tinggi
Sebagai seorang perawat, saya akan menerapkan standar-standar tersebut dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif untuk mengatasi kondisi panas tinggi yang tidak kunjung turun pada pasien.