Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 20504 | 07 Aug 2025
Klinis : Pasien riwayat G4P2A1 dengan keluhan datang dengan anemia hb dari 10 ke 9.8 lalu terkahir periksa 9.6 punya riwayat isk dan kuretase pasien hamil 28 hari riwayat awal kehamilan sering muntah dan pernah di opname 3 kali karena mual muntah berkepanjangan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang sesuai dengan kondisi pasien yang Anda jelaskan:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh (00002)
- SDKI: Risiko Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh
- SLKI: Intake Nutrisi
- SIKI: Manajemen Nutrisi
2. Mual (00132)
- SDKI: Mual
- SLKI: Toleransi Aktivitas
- SIKI: Manajemen Mual
3. Risiko Infeksi Saluran Kemih (00046)
- SDKI: Risiko Infeksi Saluran Kemih
- SLKI: Kontrol Infeksi
- SIKI: Manajemen Infeksi
Penjelasan singkat:
1. Risiko Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh (00002)
- SDKI: Keadaan di mana individu mengalami asupan nutrisi yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- SLKI: Kemampuan untuk mengatur jumlah dan jenis asupan nutrisi yang dibutuhkan untuk pemeliharaan kesehatan.
- SIKI: Tindakan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pasien.
2. Mual (00132)
- SDKI: Perasaan tidak nyaman yang dapat menimbulkan rasa ingin muntah.
- SLKI: Kemampuan untuk mentoleransi aktivitas fisik tanpa mengalami gejala yang tidak diinginkan.
- SIKI: Tindakan yang dilakukan untuk mengelola mual yang dialami pasien.
3. Risiko Infeksi Saluran Kemih (00046)
- SDKI: Keadaan di mana individu berisiko mengalami infeksi pada saluran kemih.
- SLKI: Kemampuan untuk mencegah dan mengendalikan infeksi.
- SIKI: Tindakan yang dilakukan untuk mencegah dan mengelola infeksi saluran kemih pada pasien.
Kode dan definisi di atas berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). -
Article No. 20505 | 07 Aug 2025
Klinis : Pasien riwayat G4P2A1 dengan keluhan datang dengan anemia hb dari 10 ke 9.8 lalu terkahir periksa 9.6 punya riwayat isk dan kuretase pasien hamil 28 hari riwayat awal kehamilan sering muntah dan pernah di opname 3 kali karena mual muntah berkepanjangan untuk BB sebelum hamil 53 dan sesudah hamil 55.5 dengan tb 160
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang Anda paparkan, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
1. Diagnosa Keperawatan: Risiko Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh terkait dengan penurunan asupan nutrisi dibuktikan dengan penurunan berat badan, riwayat mual dan muntah saat kehamilan.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Indeks Massa Tubuh, Asupan Nutrisi, Perilaku Makan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Manajemen Nutrisi, Pemantauan Nutrisi, Konseling Gizi.
2. Diagnosa Keperawatan: Anemia
- SDKI: Anemia terkait dengan penurunan kadar hemoglobin, ditandai dengan kadar Hb dari 10 ke 9,8 dan terakhir 9,6.
- SLKI: Kadar Hemoglobin, Daya Tahan, Kelelahan.
- SIKI: Manajemen Anemia, Peningkatan Hemoglobin, Terapi Nutrisi.
3. Diagnosa Keperawatan: Risiko Infeksi Saluran Kemih
- SDKI: Risiko infeksi saluran kemih terkait dengan riwayat infeksi saluran kemih sebelumnya.
- SLKI: Tanda Infeksi, Sistem Perkemihan, Pengetahuan Perawatan Diri.
- SIKI: Pencegahan Infeksi, Manajemen Inkontinensia, Edukasi Perawatan Diri.
4. Diagnosa Keperawatan: Risiko Perdarahan
- SDKI: Risiko perdarahan terkait dengan riwayat kuretase.
- SLKI: Tanda Perdarahan, Fungsi Pembekuan Darah, Kontrol Perdarahan.
- SIKI: Manajemen Perdarahan, Pemantauan Tanda Vital, Edukasi Perawatan Diri.
Kode dan definisi dari masing-masing komponen SDKI, SLKI, dan SIKI dapat ditemukan dalam buku panduan yang diterbitkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia. -
Article No. 20506 | 07 Aug 2025
Klinis : Pasien riwayat G4P2A1 dengan keluhan datang dengan anemia hb dari 10 ke 9.8 lalu terkahir periksa 9.6 punya riwayat isk dan kuretase pasien hamil 28 hari riwayat awal kehamilan sering muntah dan pernah di opname 3 kali karena mual muntah berkepanjangan untuk BB sebelum hamil 53 dan sesudah hamil 55.5 dengan tb 160 dan ibu mengeluh sering pusing kepala
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI yang sesuai dengan kondisi pasien yang Anda jabarkan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh (00002)
Definisi: Keadaan di mana individu mengalami asupan nutrisi yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
2. Risiko Infeksi (00004)
Definisi: Rentan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat mengganggu kesehatan.
3. Mual (00134)
Definisi: Perasaan tidak nyaman dan tidak menyenangkan di area epigastrium yang dapat mengarah pada keinginan untuk muntah.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Risiko Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh (00002)
Kode: N-001
Definisi: Keadaan di mana individu mengalami asupan nutrisi yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
2. Risiko Infeksi (00004)
Kode: I-001
Definisi: Rentan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat mengganggu kesehatan.
3. Mual (00134)
Kode: G-001
Definisi: Perasaan tidak nyaman dan tidak menyenangkan di area epigastrium yang dapat mengarah pada keinginan untuk muntah.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Status Nutrisi: Berat Badan (1004)
Definisi: Keadaan berat badan seseorang.
2. Kontrol Infeksi (1842)
Definisi: Tindakan untuk mencegah atau mengendalikan infeksi.
3. Kontrol Mual (1618)
Definisi: Kemampuan untuk mengendalikan atau mengurangi rasa mual.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Nutrisi (1100)
Definisi: Pengaturan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
2. Manajemen Infeksi (6540)
Definisi: Tindakan untuk mencegah dan mengendalikan infeksi.
3. Manajemen Mual (1450)
Definisi: Tindakan untuk mengendalikan atau mengurangi rasa mual.
Secara umum, diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien adalah Risiko Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh, Risiko Infeksi, dan Mual. Penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI beserta kodenya juga telah saya berikan. -
Article No. 20507 | 07 Aug 2025
Klinis : Pasien riwayat G4P2A1 dengan keluhan datang dengan anemia hb dari 10 ke 9.8 lalu terkahir periksa 9.6 punya riwayat isk dan kuretase pasien hamil 28 hari riwayat awal kehamilan sering muntah dan pernah di opname 3 kali karena mual muntah berkepanjangan untuk BB sebelum hamil 53 dan sesudah hamil 55.5 dengan tb 160 dan ibu mengeluh sering pusing kepalaRiwayat Kesehatan lalu : Pernah ranap dengan keluhan mual muntah tidak nafsu makan awal periode hamil pasien pernah mengalami keguguran di kehamilan ke 2 untuk Hasil hb 10 di bulan mei Hasil hb 9.8 di bulan juni Hasil hb 9.6 di bulan agustus ini
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh (00002)
- Definisi: Keadaan di mana individu mengalami asupan nutrisi yang tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Kode SDKI: P-00002
- Kode SLKI: P-0002
- Kode SIKI: P-0002
2. Anemia (00047)
- Definisi: Penurunan jumlah sel darah merah atau hemoglobin di bawah nilai normal.
- Kode SDKI: P-00047
- Kode SLKI: P-0047
- Kode SIKI: P-0047
3. Risiko Infeksi (00004)
- Definisi: Peningkatan risiko terkena penyakit yang disebabkan oleh organisme patogen.
- Kode SDKI: P-00004
- Kode SLKI: P-0004
- Kode SIKI: P-0004
4. Mual (00134)
- Definisi: Perasaan ingin muntah.
- Kode SDKI: S-00134
- Kode SLKI: S-0134
- Kode SIKI: S-0134
5. Pusing (00093)
- Definisi: Perasaan tidak nyaman di kepala yang disebabkan oleh berbagai faktor, seperti stres, kurang tidur, atau gangguan sirkulasi.
- Kode SDKI: S-00093
- Kode SLKI: S-0093
- Kode SIKI: S-0093
Penjelasan singkat:
1. Risiko Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh - Pasien memiliki riwayat penurunan berat badan dan masalah mual muntah saat awal kehamilan, sehingga berisiko mengalami ketidakseimbangan nutrisi.
2. Anemia - Pasien memiliki riwayat penurunan kadar hemoglobin selama kehamilan, yang menunjukkan adanya anemia.
3. Risiko Infeksi - Pasien memiliki riwayat ISK, yang meningkatkan risiko terjadinya infeksi.
4. Mual - Pasien memiliki riwayat mual muntah yang sering terjadi pada awal kehamilan, yang dapat menyebabkan masalah nutrisi.
5. Pusing - Pasien mengeluhkan sering mengalami pusing, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti anemia atau masalah nutrisi.
Semoga informasi ini bermanfaat. Jangan ragu untuk menanyakan hal lain yang Anda perlukan. -
Article No. 20508 | 07 Aug 2025
Klinis : Pasien riwayat G4P2A1 dengan keluhan datang dengan anemia hb dari 10 ke 9.8 lalu terkahir periksa 9.6 punya riwayat isk dan kuretase pasien hamil 28 hari riwayat awal kehamilan sering muntah dan pernah di opname 3 kali karena mual muntah berkepanjangan untuk BB sebelum hamil 53 dan sesudah hamil 55.5 dengan tb 160 dan ibu mengeluh sering pusing kepalaRiwayat Kesehatan lalu : Pernah ranap dengan keluhan mual muntah tidak nafsu makan awal periode hamil pasien pernah mengalami keguguran di kehamilan ke 2 untuk Hasil hb 10 di bulan mei Hasil hb 9.8 di bulan juni Hasil hb 9.6 di bulan agustus ini Dx medisnya anemia normostik normokromik
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi pasien yang Anda jelaskan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Serebral (00201)
Definisi: Berisiko mengalami penurunan sirkulasi darah ke otak yang dapat mengganggu fungsi otak.
2. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh (00002)
Definisi: Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
3. Risiko Infeksi (00004)
Definisi: Berisiko mengalami invasi dan multiplikasi organisme patogen.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Risiko Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Serebral (00201)
- Kode: 00201
- Definisi: Berisiko mengalami penurunan sirkulasi darah ke otak yang dapat mengganggu fungsi otak.
- Faktor risiko: Anemia, riwayat infeksi saluran kemih, kuretase, mual dan muntah yang sering.
2. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh (00002)
- Kode: 00002
- Definisi: Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Faktor yang berhubungan: Mual, muntah, penurunan berat badan.
3. Risiko Infeksi (00004)
- Kode: 00004
- Definisi: Berisiko mengalami invasi dan multiplikasi organisme patogen.
- Faktor risiko: Riwayat infeksi saluran kemih, kuretase.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Perfusi Jaringan: Serebral (1302)
2. Status Nutrisi (1004)
3. Kontrol Infeksi (1842)
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Pemantauan Perfusi Serebral (6680)
2. Manajemen Nutrisi (1100)
3. Pencegahan Infeksi (6540)
Dengan tone akademis, persona pakar, dan nuansa keperawatan. -
Article No. 20509 | 07 Aug 2025
Klinis : Pasien riwayat G4P2A1 dengan keluhan datang dengan anemia hb dari 10 ke 9.8 lalu terkahir periksa 9.6 punya riwayat isk dan kuretase pasien hamil 28 hari riwayat awal kehamilan sering muntah dan pernah di opname 3 kali karena mual muntah berkepanjangan untuk BB sebelum hamil 53 dan sesudah hamil 55.5 dengan tb 160 dan ibu mengeluh sering pusing kepalaRiwayat Kesehatan lalu : Pernah ranap dengan keluhan mual muntah tidak nafsu makan awal periode hamil pasien pernah mengalami keguguran di kehamilan ke 2 untuk Hasil hb 10 di bulan mei Hasil hb 9.8 di bulan juni Hasil hb 9.6 di bulan agustus ini Dx medisnya anemia normostik normokromik
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: **Diagnosa Keperawatan dan Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI**
**1. Diagnosa Keperawatan:**
**Gangguan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh (SDKI Code: B.1.1)**
**Penjelasan:**
Pasien mengalami penurunan kadar hemoglobin (Hb) secara progresif (10 ? 9,8 ? 9,6 g/dL) dengan riwayat mual muntah berkepanjangan (hiperemesis gravidarum) dan penurunan asupan nutrisi. Kondisi ini menyebabkan kebutuhan nutrisi tidak terpenuhi, berdampak pada anemia.
**SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):**
- **SLKI Code: L.0401** – Status nutrisi membaik dengan peningkatan Hb.
- **Indikator:**
- Asupan nutrisi adekuat (kalori, protein, zat besi).
- Kadar Hb stabil/meningkat.
- Berat badan dalam batas normal sesuai usia kehamilan.
**SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):**
- **SIKI Code: I.11001** – Manajemen Nutrisi.
- **Intervensi:**
- Monitor asupan makanan dan cairan.
- Berikan edukasi diet tinggi zat besi (daging, sayuran hijau, suplemen Fe).
- Kolaborasi pemberian terapi antiemetik (jika diperlukan).
---
**2. Diagnosa Keperawatan:**
**Intoleransi Aktivitas (SDKI Code: B.5.1)**
**Penjelasan:**
Pasien mengeluh pusing kepala dan kelemahan akibat anemia, menghambat kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari.
**SLKI:**
- **SLKI Code: L.0301** – Toleransi aktivitas meningkat.
- **Indikator:**
- Pasien mampu beraktivitas tanpa pusing/lemas.
- Tanda vital stabil saat aktivitas (nadi, tekanan darah).
**SIKI:**
- **SIKI Code: I.09001** – Manajemen Energi.
- **Intervensi:**
- Anjurkan istirahat cukup dan aktivitas bertahap.
- Monitor tanda vital sebelum/sesudah aktivitas.
---
**3. Diagnosa Keperawatan:**
**Risiko Infeksi (SDKI Code: B.3.2)**
**Penjelasan:**
Riwayat ISK dan kuretase meningkatkan kerentanan infeksi, diperburuk oleh anemia yang menurunkan imunitas.
**SLKI:**
- **SLKI Code: L.1501** – Risiko infeksi terkontrol.
- **Indikator:**
- Tidak ada tanda infeksi (demam, nyeri, leukositosis).
- Kebersihan perineum terjaga.
**SIKI:**
- **SIKI Code: I.18001** – Pencegahan Infeksi.
- **Intervensi:**
- Edukasi higiene personal (termasuk perawatan area genital).
- Monitor tanda-tanda infeksi.
---
**4. Diagnosa Keperawatan:**
**Ansietas (SDKI Code: B.6.1)**
**Penjelasan:**
Riwayat keguguran dan komplikasi kehamilan saat ini dapat memicu kecemasan.
**SLKI:**
- **SLKI Code: L.1401** – Ansietas teratasi.
- **Indikator:**
- Pasien menyatakan perasaan lebih tenang.
- Ekspresi wajah rileks.
**SIKI:**
- **SIKI Code: I.17001** – Manajemen Ansietas.
- **Intervensi:**
- Berikan dukungan emosional dan informasi tentang kondisi kehamilan.
- Ajarkan teknik relaksasi.
---
**Catatan:**
- **SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia)** digunakan untuk menetapkan diagnosa.
- **SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)** menentukan tujuan asuhan.
- **SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)** menjadi panduan tindakan.
**Sumber:**
PPNI (2017). *Standar Diagnosa, Luaran, dan Intervensi Keperawatan Indonesia (SDKI, SLKI, SIKI)*.
*(Format RTF dapat disesuaikan dengan template institusi terkait.)* -
Article No. 20511 | 07 Aug 2025
Klinis : mana
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah penjelasan rinci mengenai kondisi yang Anda berikan:
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi ini adalah "Nyeri Akut". Nyeri akut didefinisikan sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah-istilah tersebut (International Association for the Study of Pain/IASP). Nyeri akut biasanya memiliki onset yang tiba-tiba, durasi terbatas, dan intensitas bervariasi.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Klien akan melaporkan penurunan tingkat nyeri sesuai dengan skala nyeri yang digunakan.
2. Klien akan mendemonstrasikan penggunaan teknik manajemen nyeri yang efektif.
3. Klien akan melaporkan peningkatan kemampuan untuk beraktivitas tanpa peningkatan nyeri.
4. Klien akan melaporkan peningkatan kualitas tidur.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Lakukan pengkajian nyeri komprehensif, termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, keparahan, dan faktor pencetus nyeri.
2. Berikan analgesik sesuai dengan resep dokter untuk mengurangi nyeri.
3. Ajarkan teknik manajemen nyeri non-farmakologis, seperti relaksasi, distraksi, kompres hangat/dingin, dan teknik pernafasan.
4. Bantu klien untuk beristirahat dan tidur dengan mengatur lingkungan yang nyaman.
5. Motivasi klien untuk menggunakan teknik manajemen nyeri yang efektif.
6. Kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya (dokter, fisioterapis, dll.) untuk menentukan rencana perawatan yang komprehensif.
7. Pantau tanda-tanda vital dan respons klien terhadap intervensi nyeri.
8. Evaluasi efektivitas intervensi nyeri dan lakukan penyesuaian jika diperlukan.
Penjelasan tambahan:
Diagnosa keperawatan "Nyeri Akut" dipilih karena kondisi yang Anda gambarkan menunjukkan adanya pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan. Luaran/output yang diharapkan setelah asuhan keperawatan mencakup pengurangan tingkat nyeri, peningkatan kemampuan beraktivitas, dan peningkatan kualitas tidur. Intervensi keperawatan yang diperlukan fokus pada pengkajian nyeri, pemberian analgesik, pembelajaran teknik manajemen nyeri non-farmakologis, serta kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya untuk menentukan rencana perawatan yang komprehensif. -
Article No. 20512 | 07 Aug 2025
Klinis : Bayi lahir prematur gemelli dengan usia kandungan 30 mgg. Saat ini di ruang perina dimana pada usia 28 hari anak dibawa ke igd karena membiru dan sesak napas. Di icu 4 hari terpasang ogt. Saat ini di perina masih terpasang ogt namun sedang di coba untuk menyusui secara langsung
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI yang dapat ditetapkan untuk kondisi bayi lahir prematur gemelli dengan usia kandungan 30 minggu, saat ini di ruang perina, yang pada usia 28 hari dibawa ke IGD karena membiru dan sesak napas, kemudian dirawat di ICU selama 4 hari dengan pemasangan OGT, dan saat ini di perina masih terpasang OGT namun sedang dicoba untuk menyusui secara langsung:
1. Diagnosa Keperawatan:
a. Berat Badan Tidak Seimbang Kode: 00205 (NANDA-I)
Definisi: Keadaan di mana berat badan bayi berada di bawah rentang normal untuk usia dan jenis kelamin.
2. SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
a. Gangguan Pertumbuhan Bayi Prematur Kode: 01022
Definisi: Keadaan di mana bayi prematur mengalami hambatan dalam pertumbuhan fisik, kognitif, dan/atau perkembangan akibat usia kehamilan yang kurang dari 37 minggu.
3. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
a. Pertumbuhan Bayi Optimal Kode: 01020
Definisi: Suatu keadaan di mana bayi mencapai tumbuh kembang sesuai dengan tahapan usia dan jenis kelamin.
4. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
a. Perawatan Bayi Prematur Kode: 02401
Definisi: Serangkaian tindakan keperawatan yang diberikan untuk memfasilitasi tumbuh kembang bayi prematur secara optimal.
Penjelasan singkat:
Bayi lahir prematur dengan usia kandungan 30 minggu mengalami gangguan pertumbuhan, yang ditandai dengan berat badan di bawah rentang normal. Tujuan perawatan adalah untuk mencapai pertumbuhan bayi yang optimal, yang dapat dicapai melalui perawatan bayi prematur, termasuk pemberian dukungan nutrisi, pencegahan komplikasi, dan stimulasi tumbuh kembang. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi pengaturan suhu ruangan, pemberian oksigen, pemberian nutrisi enteral atau parenteral, serta stimulasi perkembangan. -
Article No. 20513 | 07 Aug 2025
Klinis : Bayi lahir prematur gemelli dengan usia kandungan 30 mgg. Saat ini di ruang perina dimana pada usia 28 hari anak dibawa ke igd karena membiru dan sesak napas. Di icu 4 hari terpasang ogt. Saat ini di perina masih terpasang ogt namun sedang di coba untuk menyusui secara langsung. Carikan sdki, slki, siki untuk menyusui nya
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat, serta kode dan definisi dari SDKI, SLKI, dan SIKI yang dapat diterapkan untuk mendukung kondisi menyusui pada bayi prematur gemelli:
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Menyusu (00103)
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00103
Definisi: Ketidakmampuan untuk menyusu dengan efektif.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 1902
Judul: Perilaku Menyusu
Definisi: Kemampuan bayi untuk menghisap, menelan, dan bernapas saat menyusu.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 6680
Judul: Peningkatan Kemampuan Menyusu
Definisi: Membantu bayi untuk dapat menyusu dengan efektif.
Penjelasan Singkat:
Bayi prematur gemelli dengan usia kandungan 30 minggu yang saat ini masih terpasang OGT (Orogastric Tube) dan sedang dalam proses menyusui langsung di ruang perina, membutuhkan intervensi keperawatan yang fokus pada peningkatan kemampuan menyusu. Hal ini dikarenakan bayi prematur memiliki kesulitan dalam koordinasi menghisap, menelan, dan bernapas saat menyusu. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain mengajarkan teknik menyusu yang benar, memberikan stimulasi oral, dan memantau kemajuan menyusu bayi. -
Article No. 20514 | 07 Aug 2025
Klinis : OT mengatakan anak batuk mengi hari ini, batuk sudah 2 hari pilek sudah 2 minggu ini, muntah disertai dahak 2x demam naik turun lebih dari 1 minggu
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi tersebut adalah:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
Gejala dan Tanda Mayor: Batuk tidak efektif, bunyi napas tambahan (mengi), sputum berlebih.
Gejala dan Tanda Minor: Perubahan frekuensi napas, perubahan irama napas, perubahan kedalaman napas.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Bersihan Jalan Napas
Kriteria Hasil:
- Pasien menunjukkan jalan napas yang bebas dari sumbatan.
- Pasien menunjukkan pola napas yang normal.
- Pasien menunjukkan tidak ada tanda-tanda distress pernapasan.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Jalan Napas
- Monitor status pernapasan (frekuensi, irama, kedalaman, penggunaan otot bantu pernapasan)
- Auskultasi suara napas
- Berikan oksigen sesuai kebutuhan
- Bantu batuk efektif dan pembersihan jalan napas
- Kolaborasi pemberian terapi bronkodilator dan mukolitik sesuai indikasi
- Kolaborasi pemberian cairan intravena untuk mengatasi dehidrasi
2. Manajemen Demam
- Monitor tanda-tanda vital, terutama suhu tubuh
- Berikan kompres hangat/dingin untuk menurunkan demam
- Kolaborasi pemberian obat penurun demam sesuai indikasi
3. Edukasi Perawatan Anak Sakit
- Jelaskan penyebab, tanda, dan gejala kondisi anak
- Ajarkan teknik memonitor tanda vital dan gejala anak
- Ajarkan teknik pengelolaan demam dan batuk
- Kolaborasi dengan orang tua dalam perawatan anak di rumah
Penjelasan rinci:
Diagnosa keperawatan Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif dipilih karena kondisi anak menunjukkan adanya gangguan pada bersihan jalan napas, ditandai dengan batuk mengi, sputum berlebih, dan perubahan pola napas. Luaran yang diharapkan adalah agar pasien dapat mempertahankan bersihan jalan napas yang efektif, dengan kriteria hasil yang mencakup bebas dari sumbatan, pola napas normal, dan tidak ada tanda-tanda distress pernapasan.
Intervensi keperawatan yang diperlukan meliputi manajemen jalan napas, manajemen demam, dan edukasi perawatan anak sakit. Manajemen jalan napas bertujuan untuk mempertahankan dan membersihkan jalan napas, termasuk pemantauan status pernapasan, pemberian oksigen, dan kolaborasi dengan pemberian terapi farmakologis. Manajemen demam bertujuan untuk menurunkan suhu tubuh. Edukasi perawatan anak sakit bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan orang tua dalam merawat anak di rumah.
Dengan penerapan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diharapkan, yaitu mempertahankan bersihan jalan napas yang efektif.